Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
(Studi Etnolinguistik pada Masyarakat Sunda di Kabupaten Garut)
SKRIPSI
diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanaSastra
Program StudiBahasadanSastra Indonesia
oleh
Gina Irfanny
1006098
PROGRAM STUDI BAHASADAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
(Studi Etnolinguistik pada Masyarakat Sunda di Kabupaten Garut)
Oleh
Gina Irfanny
1006098
diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanaSastra
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu © Gina Irfanny 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
(StudiEtnolinguitikpadaMasyarakatSunda di KabupatenGarut)
oleh
Gina Irfanny
NIM 1006098
disetujuidandisahkanoleh:
Pembimbing I,
Dr. TediPermadi, M.Hum.
NIP 197006242006041001
Pembimbing II,
Mahmud Fasya, S.Pd., M. A.
NIP 197712092005011001
diketahuioleh
KetuaJurusanPendidikanBahasadanSastra Indonesia
FakultasPendidikanBahasadanSeni
UniversitasPendidikan Indonesia
Dr. DadangAnshori, M.Hum.
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...
i
LEMBAR PERSEMBAHAN... ii
LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v
ABSTRAK... vii
ABSTRACK... ix
DAFTAR ISI... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Masalah
1. Identifikasi Masalah...
2. Batasan Masalah...
3. Rumusan Masalah...
C. Tujuan Penelitian...
D. Manfaat Penelitian...
E. Stuktur Organisasi Skripsi...
BAB II LANDASAN TEORETIS
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Etnolinguistik
1. Kebudayaan dan Bahasa
2. Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
C. Leksikon
D. Cerminan Kearifan Budaya Lokal
E. Ekonomi Kreatif
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Data
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Pengolahan Data
F. Instrumen Penelitian
G. Definisi Operasional
BAB IV DATA, HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Klasifikasi dan Deskripsi Leksikon Tentang Kalapa di Kabupaten
Garut...
1. Klasifikasi dan Deskripsi Leksikon Tentang Kalapa Berdasarkan Satuan
Lingual
a. Leksikon yang Berupa Kata
1) Leksikon yang Berupa Kata Berdasarkan Struktur Morfem
Kata Dasar (Monomorfemis)
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Kata Majemuk
c) Kata Ulang
(1) Kata Ulang Seluruh
(2) Kata Ulang Berafiks
(3) Kata Ulang Sebagian
2) Leksikon yang Berupa Kata Berdasarkan Kategori Kata
b. Leksikon Berupa Frasa
1) Nomina+Nomina
2) Nomina+Adjektiva
3) Nomina+
2. Klasifikasi dan Deskripsi Tentang Kalapa
a. Leksikon Bagian-bagian Kalapa
1) Akar Kalapa (Akar Kelapa)
2) Balukang (Pelepah)
3) Barangbang (Daun Kelapa Kering)
4) Batok Kalapa (Tempurung)
5) Cai Kalapa (Air Kelapa)
6) Cengkir
7) Daun Kalapa (Daun Kelapa)
8) Dawegan (Dawegan)
9) Kitri (Kelapa Bertunas)
10)Tapas (Sabut)
11)Watang (Batang)
b. Leksikon Pemanfaatan Kalapa
1) Leksikon Makanan
a) Leksikon Makanan Berdasarkan Bahan dan Cara Pengolahan
(1) Leksikon Bahan Olahan Kalapa
(a) Cipati
(b) Kalapa Serut
(c) Kalapa Parud
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (e) Gula Beureum
(f) Minyak Kalapa
(2) Leksikon Cara Pengolahan
(a) Dicampur
b) Leksikon Makanan Berdasarkan Tempat Asal
c) Leksikon Makanan Berdasarkan Bahan Utama
(1) Bubur Kacang
(2) Es Kalapa Muda
(3) Kolek Cau
(4) Kueh Gula Kalapa
(5) Kueh Kalapa
(6) Nata De Coco
(7) Sop Buah
d) Leksikon Makanan Berdasarkan Keserupaan
e) Leksikon Makanan Berdasarkan Pemendekan
f) Leksikon Makanan Berdasarkan Cara Membuat
(1) Dadar Gulung
(2) Bubur Lemu
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (4) Cendol
(5) Gurandil
g) Leksikon Makanan Berdasarkan Manasuka
(1) Angleng
2) Leksikon Perkakas Rumah Tangga
BAB V KESIMPULAN
A. Simpulan...
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Kajian dalam penelitian ini melibatkan dua ilmu, yaitu linguistik
antropologis (anthropological linguistics) dan antropologi linguistik (linguistics
anthropology). Oleh karena itu, pengkajian masalah ini akan memakai pendekatan
teoretis, yakni pendekatan etnolinguistik.
Secara metodologis, pendekatan etnolinguistik dalam kajian ini dipusatkan
pada etnografi komunikasi yang dikembangkan oleh Hymes (1972; 1973 1980
dalam Sudana, 2012: 13) untuk memfokuskan karangka acuan karena pemerian
tempat bahasa dalam suatu kebudayaan bukan pada bahasa itu sendiri, melainkan
pada komunikasinya. Metode etnografi komunikasi dalam organisasi bertujuan
untuk mengungkapkan struktur makna dalam latar penelitian, menyintesiskan
gambaran mengenai realitas kelompok yang mencirikan dan memisahkan mereka,
menyajikannya secara luas untuk memicu pertimbangan-pertimbangan yang lebih
mendalam (Whitney, 1994). Penelitian model etnografi ini menggunakan metode
kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan untuk melihat dan mengungkapkan
suatu keadaan maupun suatu objek dalam konteksnya, serta menemukan makna.
Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif etnografi (Spradley, 1970
dan Muhadjir, 1996 dalam Sudana, 2012: 13), yakni dengan melibatkan penelitian
dalam pergaulan dengan masyarakat penuturnya. Penelitian dalam pandangan
etnografi bermakna memahami gejala yang bersifat alamiah atau wajar
sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi dan diatur dengan eksperimen atau tes.
Gejala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gejala pemanfaatan leksikon
tentangkalapadan pemanfaatan kalapa.
B. Data
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan jadi penelitian,
16
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitatif,yaitu data mengenai leksikon tentang kalapa yang meliputi leksikon
tentangkalapa yang terbagi menjadi leksikon bagian-bagian kalapadan
pemanfaatan kalapa. Data penelitian ini meliputi berbagai macam leksikon
tentangkalapa dalam berbagai peristiwa tutur yang dilakukan oleh masyarakat
Sunda di Kabupaten Garut. Tuturannya berupa lisan maupun tulisan. Pada
penelitian ini data dibatasi pada pemanfaatan kalapa, yakni leksikon makanan,
perkakas rumah tangga dan kerajinan tangan yang diproduksi oleh masyarakat
Sunda di kabupaten Garut.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa data bahasa secara lisan dalam
situasi yang wajar yang didapat dari penggunaan bahasa Sunda pada
leksikontentang kalapadi Kabupaten Garut. Masyarakat Kabupaten Garut rata-rata
melakukan komunikasi menggunakan bahasa Sunda sehingga data yang diperoleh
berupa bahasa Sunda.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, dalam penelitian ini digunakan beberapa
metode, yakni metode observasi partisipastif dan metode simak dan catat. Adapun
penjelasan teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut.
1. Observasi Partisipatif
Dalam observasi partisipatif ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan
orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam
aktivitas mereka. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
perilaku manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan.
Peneliti melakukan observasi dengan turun langsung ke lapangan untuk
mendapatkan data. Peneliti melakukan kontak langsung dengan masyarakat Sunda
17
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan alat perekam dan media tulis untuk mencatat. Dalam
wawancara tersebut tergali informasi tentangleksikon tentang kalapa dan
pemanfaatan kalapa yang digunakan masyarakat Sunda di kabupaten Garut.
2. Simak dan Catat
Dalam penelitian ini digunakan dua macam metode pengumpulan data,
yakni metode simak dan metode catat yakni menyimak informasi yang diperoleh
dengan mendengarkan dan mencatat paparan leksikon dari narasumber. Dalam
melakukan wawancara, peneliti menggunakan dua metode, yakni (1) metode
simak dan (2) metode cakap (Sudaryanto, 1993). Metode simak dilakukan dengan
mencatat dan merekam hasil simakan yang diperoleh dari pembicaraan informan.
Dalam metode yang pertama ini peneliti tidak terlibat langsung dalam percakapan.
Sementara itu, dalam metode cakap, peneliti langsung terlibat dalam percakapan
bersama-sama dengan informan.
E. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah berdasarkan teknik
pengolahan data. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1) memeriksa data-data yang telah terkumpulkan;
2) mengklasifikasikan dan mendeskripsikan berbagai leksikon tentang kalapa
dan pemanfaatan kalapa dengan menggunakan tabel klasifikasi medan makna;
3) mendeskripsikan makna leksikal dari berbagai leksikon tentang kalapa dan
pemanfaatan kalapa;
4) mengklasifikasikan komponen makna bagian-bagian dan pemanfaatan kalapa;
5) mengklasifikasikan fungsi leksikon tentang kalapa dan pemanfaatan kalapa;
6) mendeskripsikan cerminan kearifan lokal yang terdapat pada leksikon tentang
kalapa dan pemanfaatan kalapa.
18
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumenatau alat penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti
itu sendiri (human instrument). Konsep human instrument dipahami sebagai alat
yang dapat mengungkap fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling
elastik dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri.
Peneliti melakukan pengamatan atau wawancara tidak berstruktur terhadap
informan. Instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah catatan, alat tulis,
rekaman dan audio visual. Catatan atau data tersebut berisi leksikon yang
berkaitan dengan kalapa, mulai dari leksikon tentangkalapa dan pemanfaannya
yang terbagi menjadi leksikon makanan, perkakas rumah tangga, dan kerajinan
tangan. Semua data yang dikumpulkan dicatat. Pada analisis ini, penulis
mendeskripsikan data yang didapat ke dalam tabel agar lebih mudah untuk
menganalisisnya. Setelah penulis mendapatkan data, langkah selanjutnya penulis
mengklasifikasikan dan mendeskripsikannya sesuai dengan bentuk lingual, makna
leksikal dan klasifikasi referensi dari masing-masing leksikon. Peneliti sebagai
observer, lembar observasi, dan kartu data. Lembar observasi adalah lembaran
yang akan diisi catatan nama leksikon yang berkaitan dengan kalapa dalam
bahasa Sunda.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional ini dibutuhkan agar tidak terjadi pertentangan
pendapat dalam penelitian ini. Definisi operasional yang diperlukan dalam
penelitian sebagai berikut.
1) Kabupaten Garut merupakan salah satu tempat yang sebagian besar masih
terdapat banyak pedesaan. Secara umum mereka bermata pencaharian di
bidang pertanian dan perkebunan. Secara alamiah, warga di Kabupaten Garut
ini masih mempertahankan konsep harmoni dengan alam yakni dengan
mempertahankan leksikon-leksikon yang berkaitan dengan kelapa dan
pemanfaatannya.
2) Konsep kalapa adalah gagasan, ide, atau pemikiran mengenai kalapa dan
bagaimana masyarakat Sunda di Kabupaten Garut sebagai salah satu upaya
19
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Leksikon adalah nama-nama yang berkaitan dengan kalapa, yakni leksikon
bagian-bagian kalapa dan pemanfaatannya yang terbagi menjadi leksikon
makanan, perkakas rumah tangga, dan kerajinan tangan.
4) Etnolinguistik merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa dan
kebudayaan kebudayaan orang Sunda di Kabupaten Garut yang ditunjukkan
dengan adanya kedekatan antara masyarakat dengan kalapa sebagai bentuk
kedekatan antara bahasa dan budaya yang ditunjukkan dengan adanya data
bahasa berupa leksikon-leksikon sebagai konsep dan mencerminkan
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Klasifikasi tentang kalapa berdasarkan satuan lingual terdiri 159 leksikon
yang terdiri atas kata dan frasa. Leksikon yang berupa kata terdapat 129 leksikon
dan leksikon yang berupa frasa terdapat 30 leksikon..Leksikon yang berupa kata
lebih dominan karena jumlahnya mencapai 80 %, sedangkan leksikon yang
berupa frasa jumlahnya mencapai 20%.Dari leksikon tentang kalapa terdapat 60
leksikon berupa kata dasar, leksikon berupa kata berimbuhan terdapat 56 leksikon,
leksikon berupa kata majemuk terdapat 1 leksikon, dan leksikon berupa kata ulang
terdapat 7 leksikon. leksikon yang berupa kata dasar lebih dominan karena
jumlahnya mencapai 50%, sedangkan leksikon yang berupa kata berimbuhan
mencapai 49%, leksikon yang berupa kata majemuk mencapai 1%, dan leksikon
yang berupa kata ulang mencapai 5%.Leksikon yang berupa frasa nomina terdapat
30 leksikon.
Klasifikasi dan deskripsi tentang kalapa terbagi menjadi 2, yakni leksikon
bagian-bagian kalapa dan leksikon pemanfaatan kalapa.Leksikon bagian-bagian
pohon kalapa terdapat 11 leksikon. Leksikon pemanfaatan kalapa terbagi menjadi
3, yaitu leksikon makanan, leksikon perkakas rumah tangga, dan leksikon
kerajinan tangan.Leksikon tentang makanan terdapat 54 leksikon. Leksikon
tersebut diklasifikasikan menjadi 8 bagian, yaitu 20 leksikon makanan
berdasarkan bahan dan cara membuat, 1 leksikon makanan berdasarkan tempat
asal, 8 leksikon makanan berdasakan bahan utama, 1 leksikon makanan
berdasarkan keserupaan, 1 leksikon makanan berdasarkan pemedekan, 2 leksikon
makanan berdasarkan cara membuat, 3 leksikon makanan berdasarkan bentuk, dan
18 leksikon makanan berdasarkan manasuka. Berikut adalah penjelasannya.
Klasifikasi leksikon perkakas rumah tangga berdasarkan referensi yang
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat dan menggunanakannya sebanyak 32 leksikon dan bereferensi pada
penamaan yang dirujuknya yang meliputi leksikon pada ruang penyimpanan
sebanyak 27 leksikon,19 leksikon perkakas rumah tangga yang bereferensi pada
bahan pembuatannya, dan 28 leksikon perkakas rumah tangga yang berdasarkan
fungsi. Klasifikasi perkakas rumah tangga yang bereferensi pada ruang
penyimpan terbagi menjadi 5 ruang penyimpanan, yakni dapr, ruang tamu, kamar
tidur, kamar mandi, dan lain-lain.
Klasifikasi leksikon perkakas rumah tangga berdasarkan bahan, cara
membuat, dan cara menggunakan terdapat 32 leksikon, berdasarkan penamaan
yang dirujuknya meliputi bahan utama, keserupaan, pemendekan, sifat, fungsi,
dan manasuka.Klasifikasi leksikon perkakas rumah tangga berdasarkanbahan
terdapat 5 leksikon, klasifikasi leksikon berdasarkan cara membuat terdapat 15
leksikon, dan leksikon berdasarkan cara menggunakan terdapat12 leksikon.
Berdasarkan penamaan yang dirujuknya, leksikon perkakas rumah tangga
berdasarkanbahan terdapat 2 leksikon, berdasarkan keserupaan terdapat 3
leksikon, klasifikasi leksikon perkakas rumah tangga berdasarkansifat terdapat 3
leksikon, klasifikasi leksikon perkakas rumah tangga berdasarkanfungsi terdapat 6
leksikon, dan klasifikasi leksikon perkakas rumah tangga berdasarkanmanasuka
terdapat 10 leksikon.
Fungsi dari leksikon yang ada di Kabupaten Garut yakni memiliki fungsi
ekonomi, fungsi kesehatan dan pengobatan, leksikon perkakas rumah tangga
tradisional sebagai khasanah kekayaan budaya Sunda berupa seni, leksikon
perkakas rumah tangga tradisional sebagai identitas sosial. Seiring perkembangan
sosial budaya, cerminan kearifan lokal budaya Sunda masyarakatnya terbagi
menjadi dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dalam
pandangan hidupnya, dikenal dengan tri tangtu orang Sunda.
Cerminan Kearifan Budaya Lokal yang berdimensi Vertikal yakni orang
Sunda memegang falsah hidup yakni harmonisasi hidup antara manusia dengan
Tuhan (silih asih). Falsafah tersebut terus dijaga masyarakat sampai saat ini.
Masyarakat tunduk dan yakin bahwa manusia diciptakan untuk mengelola segala
Gina Irfanny, 2014
KONSEP KALAPA DALAM BAHASA SUNDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang sunda selalu menjaga hubungan baik antara sesama manusia dengan
manusia (silih asuh), maupun antara manusia dengan alam (silih asih). Hal
tersebut tercermin dari sikap dan perilakunya di kehidupan sehari-hari, seperti
orang Sunda mengutamakan kekeluargaan dan gotong royong, makanan penting
pada acara, perayaan atau proses penting, orang Sunda bijak memanfaatkan alam,
orang Sunda beradaptasi dengan alam, orang Sunda mengenal kecantikann,
danorang Sunda kreatif.
B. Saran
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran
yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1) Penelitian ini bisa dijadikan referensi bacaan dan penambah wawasan bagi
para civitas akademika, serta mengenal dan mengetahui kebudayaan
tradisional masyarakat Sunda.
2) Mayarakat Kabupaten Garut merupakan salah satu etnis Sunda yang masih
menjaga kearifan lokalnya dalam penggunaan leksikon tentang kalapa. Oleh
karena itu, agar data yang diteliti lebih variatif dan kompleks, peneliti
menganjurkan untuk mencari data dan lebih mendalaminya, bukan hanya di
sekitar masyarakat Kabupaten Garut, melainkan di daerah-daerah lain yang
memungkinkan untuk dilakukan penelitian.
3) Bidang etnolinguistik masih sangat luas untuk diteliti, oleh karena itu bidang
dalam penelitian ini masih perlu banyak dilakukan terutama dalam kajian