• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN

POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

(Studi eksperimen pada atlet renang club apita Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Imam Agung Tama

0906058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

▸ Baca selengkapnya: sikap awal gerakan lengan dengan posisi kaki menjepit pelampung adalah

(2)

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU

KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP

PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA

KUPU-KUPU

Oleh :

Imam Agung Tama

0906058

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Imam Agung Tama 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

IMAM AGUNG TAMA

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN

POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Dadan Mulyana M.Pd. Nip.195801171989031001

Pembimbing II

Drs. Satriya

Nip.196002101987031004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

FPOK UPI

(4)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN

POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

Pembimbing I : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd.

Pembimbing II : Drs. Satriya

Imam Agung Tama 0906058

Olahraga renang gaya kupu-kupu adalah olahraga yang memerlukan koordinasi antara gerakan lengan, gerakan kaki, dan pada saat ambil nafas, artinya pada saat ambil nafas kepala keluar dari dalam air sangat memerlukan gerakan lengan yang cepat. Agar lengan dapat bergerak dengan cepat, di butuhkan power yang baik. Power adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan dalam waktu yang cepat. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang bentuk latihan yang dapat meningkatkan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu, yaitu latihan Katrol dan latihan Resistance band. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebermaknaan dampak latihan Katrol dan latihan Resistance band terhadap peningkatan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet renang gaya kupu-kupu Apita Swiming Club Cirebon, sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 20 atlet renang senior putra. Instumen penelitian yang digunakan adalah tes Two-Hand Medicine Ball put, dengan koefisien reliabilitas 0,77 dan validitas 0,81. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisi data maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Latihan Katrol memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu; 2) Latihan Resistance band memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu; 3) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan katrol dan latihan

resistance band terhadap peningkatan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu,

dalam hal ini latihan Katrol memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu.

(5)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EXERCISE USING THE AUXILIARIES TOOLS

KATROL (PULLEY) AND RESISTANCE BAND TO THE INCREASING

ARM POWER OF BUTTERFLY STROKE SWIMMING ATHLETE

1st Supervisor : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd

2nd Supervisor : Drs. Satriya

Imam Agung Tama 0906058

The butterfly stroke swimming is the exercise which needs coordination between arm and foot movement and when take a breath, that means when take a head breath goes of from the water is necessary arm movement quickly. In order to be able to move quickly, is needed the best power. Power is the ability of muscle to direct strength in speedy time. In this research the writer examines about the kind of exercise that can be increased the arm power of butterfly stroke swimming athlete, that is the Pulley (katrol) and Resistance band exercises. The aim of the research to find out the benefit of the impact Pulley (katrol) and Resistance band exeercises. The research method that used by the writer is experimental method. The population were the butterfly stroke swiming athletes of Apita Swimming Club Cirebon. From the population the writer took the sample of the research was 20 swimming senior athletes. The research instrument used was test Two-Hand Medicine Ball put, with the reliability coefficient 0,77 and validity 0,81. Based on the writers experiment and the analysis of the data, it can be conluded as follows: 1) The pulley (katrol) exercise gives the significant influence to the increasing arm power of butterfly stroke swimming athlete; 2) The Resistance band exercise gives the significant influence to the increasing arm power of butterfly stroke swimming athelte; 3) There were the differences between the significant influence between the pulley and resistance band exercise to the increasing arm power of butterfly stroke swimming athlete. In this case, the pulley exercise gives better influnce to the increasing arm power of butterfly stroke swimming athlete.

(6)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... … viii DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Teknik Renang Gaya Kupu-kupu... 6

2. Analisis Renang Gaya Kupu-kupu ... 8

3. Power ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

(7)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Uji Normalitas ... 32

H. Uji Homogenitas ... 32

I. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan) ... 33

J. Uji Signifikansi Kesamaan Satu Rata-rata Dua Pihak ... 34

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 36

A. Deskrpsi Data ... 36

B. Prasyarat Analisis Data ... 37

C. Pengujian Hipotesis ... 38

D. Diskusi Penemuan ... 40

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 42

A. Simpulan ... 42

B. Rekomendasi ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(8)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL

2.1 Kelebihan dan Kekurangan Latihan Katrol ... 19

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Latihan Rasistance Band ... 21

4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Awal ... 36

4.2 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Akhir ... ...36

4.3 Hasil Pengujian Normalitas Kedua Kelompok ... ...37

4.4 Hasil Pengujian Homogenitas Kedua Kelompok ... 38

4.5 Hasil Penghitungan dan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan Kedua Kelompok ... 39

(9)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1 Entry 1 ………...8

2.2 Entry 2 ... ...9

2.3 Cacth 1 ... ...9

2.4 Cacth 2 ... 10

2.5 Pull 1 ... 10

2.6 Pull 2 ... 11

2.7 Push 1 ... 11

2.8 Push 2 ... 12

2.9 Recovery 1 ... 12

2.10 Recovery 2 ... 13

2.11 Otot Leher dan Lengan ... 16

2.12 Gerakan Menarik Katrol ... 19

2.13 Resistance Band ... 20

2.14 Gerakan Menarik Resistance Band ... 21

3.1 Desain Experimen ... 26

3.2 Langkah Langkah Penelitian ... 27

(10)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukkan Dosen

Pembimbing Skripsi ... 45

2. Surat Ijin Mengadakan Penelitian ... 50

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 51

4. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Latihan Katrol ... 52

5. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Latihan Rasistance Band ... 53

6. Uji Normalitas Tes Awal Latihan Katrol ... 54

7. Uji Normalitas Tes Awal Latihan Rasistance Band... 55

8. Uji Normalitas Tes Akhir Latihan Katrol ... 56

9. Uji Normalitas Tes Akhir Latihan Rasistance Band ... 57

10. Uji Homogenitas Tes Awal ... 58

11. Uji Homogenitas Tes Akhir ... 59

12. Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan Katrol ... 60

13. Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan Rasistance Band ... 61

14. Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan Kedua Kelompok ... 62

15. Tabel Nilai Kritis L ... 63

16. Tabel Kurve Normal ... 64

17. Tabel Distribusi F ... 65

18. Tabel t ... 66

19. Dokumentasi Kegiatan ... 67

20. Program Latihan Katrol.. ... ...69

(11)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Prestasi olahraga di Indonesia dalam beberapa cabang olahraga khususnya

cabang olahraga renang belum bisa di sejajarkan dengan Negara-negara lain di

Dunia. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut perlu dilakukan usaha-usaha mulai

dari manajemen pembinaan olahraga renang, peningkatan sarana dan prasarana,

peningkatan kualitas pelatih, pembaharuan metode latihan, pemanfaatan dari

berbagai disiplin ilmu khususnya yang mendukung pada prestasi renang. Serta

pengalaman bertandingnya.

Pertandingan renang dalam peraturan terbaru yang di buat oleh FINA

(federation internationale de nation amateur) sesuai pedoman yang telah di

tetapkan pada bulan Agustus 2013, dalam tingkat internasional adalah empat gaya

yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu dan gaya punggung. Dari keempat

gaya tersebut gaya yang paling sulit adalah gaya kupu-kupu terletak pada saat

gerakan koordinasi antara gerakan lengan, gerakan kaki dan pada saat ambil

napas.

Untuk dapat menguasai teknik dasar gaya kupu-kupu tidak bisa dilakukan

secara singkat, namun harus melalui proses pembelajaran dan pelatihan yang

sangat panjang. Pentingnya penguasaan teknik dasar diungkapkan oleh Harsono

( 1988, hlm. 100):

Bahwa kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerakan keseluruhan. Oleh karena itu, setiap bentuk teknik gerak dasar yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus dilatih dan dikuasai secara sempurna dalam suatu proses pembelajaran dan pelatihan.

Setiap cabang olahraga mempunyai karakteristik masing-masing. Ciri dari

olahraga renang gaya kupu-kupu pada artikel yang di ambil dari Wikipedia

(id.wikipedia.org/wiki/Gaya_kupu-kupu) dapat dilihat dari gerak tubuhnya

Dengan posisi dada menghadap ke bawah, teknik gerak yang paling dominan dari

(12)

2

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke

depan di atas permukaan air.

Renang gaya kupu-kupu adalah olahraga yang memerlukan koordinasi

antara gerakan lengan, gerakan kaki, dan pada saat ambil nafas, artinya pada saat

ambil nafas kepala keluar dari dalam air sangat memerlukan gerakan lengan yang

cepat. Agar lengan dapat bergerak dengan cepat, di butuhkan power yang baik.

Banyak cara untuk melatih power salah satunya adalah dengan

menggunakan latihan beban. Latihan beban yang populer adalah latihan weight

training sesuai dengan pendapat Harsono ( 1988, hlm. 186) “weight training ini

apabila dilaksanakan dengan benar kecuali dapat memperbaiki kondisi fisik juga

dapat memperkembangkan kecepatan, power, kekuatan dan daya tahan”. Oleh karena itu untuk meningkatkan power lengan renang gaya kupu-kupu dapat

dilakukan dengan menggunakan beban berupa alat bantu. Alat bantu yang

digunakan adalah katrol dan resistance band. Hal ini didasarkan pada pengamatan

awal yang dilakukan penulis ternyata untuk melatih renang gaya kupu-kupu dapat

menggunakan alat bantu katrol dan alat bantu resistance band. sebagai upaya

meningkatkan power lengan renang gaya kupu-kupu.

Dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan

power lengan renang gaya kupu-kupu dapat dilatih dengan menggunakan latihan

beban. Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pelatih kepala di club

renang Apita Cirebon Didi syamsidi bahwa salah satu latihan beban yang di

gunakan dalam peningkatan power lengan adalah dengan menggunakan alat bantu

katrol dan alat bantu resistance band. Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan pengaruh

antara latihan menggunakan alat bantu katrol dan alat bantu resistance band.

terhadap peningkatan power lengan gaya kupu-kupu.

B.Rumusan masalah .

Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang masalah bahwa latihan

mengunakan alat bantu Katrol dan alat bantu Resistance band dalam upaya

meningkatkan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu, maka yang menjadi

(13)

3

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Apakah latihan dengan menggunakan alat bantu katrol dapat meningkatkan

power lengan pada atlet renang gaya kupu-kupu ?

2. Apakah latihan dengan menggunakan alat bantu Resistance band dapat

meningkatkan power lengan pada atlet renang gaya kupu-kupu ?

3. Apakah latihan dengan menggunakan alat bantu katrol memberikan

pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan alat bantu

Resistance band terhadap peningkatan power lengan pada atlet renang gaya

kupu-kupu ?

C.Tujuan Penelitian

Sejalan dengan masalah penelitian yang akan diungkap dan dirumuskan

oleh penulis, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Ingin memperoleh data dan informasi yang akurat dan signifikan tentang

pengaruh latihan dengan menggunakan alat bantu katrol terhadap

peningkatan power lengan pada atlet renang gaya kupu-kupu.

2. Ingin memperoleh data dan informasi yang akurat dan signifikan tentang

pengaruh latihan dengan menggunakan alat bantu Resistance band terhadap

peningkatan power lengan atlet renang gaya kupu-kupu.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbandingan antara latihan dengan alat

bantu katrol dan alat bantu Resistance band terhadap peningkatan power

lengan atlet renang gaya kupu-kupu.

D.Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi

berbagai pihak yang berkepentingan dengan pembinaan dan pengembangan

pelatihan di Club Apita Cirebon .

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah mengkaji penggunaan alat bantu

katrol dan alat bantu Resistance band dalam meningkatkan power lengan pada

(14)

4

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Praktis

Terhadap pelatih sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam

mengembangkan program latihan dalam olahraga renang. Melalui penggunaan

alat bantu katrol dan alat bantu Resistance band dalam peningkatan power lengan

renang gaya kupu-kupu.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Agar penelitian terancang dengan baik, maka perlu adanya penyusunan

secara terstruktur. Oleh karena itu penulis memaparkannya sebagai berikut :

BAB I

E. Struktur Organisasi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Teknik Renang Gaya Kupu-kupu

2. Analisa Renang Gaya Kupu-kupu

(15)

5

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

C. Waktu dan Tempat Penelitian

D. Populasi dan Sampel

E. Instrumen Penelitian

F. Prosedur Pengambilan Data

G. Prosedur Pengolahan Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

B. Prasyarat Analisis Data

C. Pengujian Hipotesis

D. Diskusi Penemuan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

(16)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian, penggunaan metode

dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitianya. Ada

beberapa metode atau cara yang sering dipakai oleh peneliti untuk mencari dan

untuk mendapatkan suatu jawaban dari suatu permasalahan, diantaranya metode

esperimen, metode deskriptif, dan metode historis. Dalam hal ini berarti metode

penelitian mempunyai peranan yang penting dalam pengumpulan dan

menganalisis data.

Metode penelitian yang cocok digunakan dalam permasalahan penelitian ini

adalah metode eksperimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok

objek uji coba. Selain dari pada itu penulis juga ingin mengetahui perbedaan

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki dan diamati.

Sugiyono (2010, hlm. 107) menjelaskan bahwa : “Metode penelitian eksperimen

adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”. Berdasarkan pendapat Sugiyono tersebut metode eksperimen

digunakan penulis untuk mencoba mengetahui pengaruh atau akibat dari

perlakuan/treatment. Selain dari pada itu metode penelitian eksperimen

merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki

sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil dari hipotesis yang telah

diajukan.

Dalam penelitian ini faktor yang dicobakan penulis adalah pengaruh latihan

menggunakan alat bantu katrol dan alat bantu resistance band terhadap

peningkatan power lengan renang gaya kupu-kupu.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan

(17)

26

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

arah dari proses penelitian. Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu desain

penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan

penelitian dan hipotesis yang akan di uji kebenarannya.

Penelitian eksperimen dipilih sebagai suatu desain yang sesuai dengan

kebutuhan variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian. Untuk

itu, maka desain yang sesuai dengan penelitian eksperimen ini dan sesuai dengan

pendapat Sugiyono (2010, hlm. 111) adalah “One Group Pretest-Posttest Design”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Desain Eksperimen

Keterangan:

A : Kelompok eksperimen B : Kelompok pembanding O1 : Tes awal

X1 : Perlakuan (latihan katrol)

X2 : Perlakuan (latiahan resistance band)

O2 : Tes akhir

Desain penelitian ini penggunaan tes awal (O1) bertujuan untuk

mendapatkan data awal dari kemampuan dasar sampel berdasarkan desain

eksperimen dari dua kelompok tersebut satu kelompok eksperimen A yang diberi

perlakuan Latihan Katrol (X1) dan satu kelompok eksperimen B yang di berikan

perlakuan Latihan Resistance band (X2). Pembagian kelompok ditentukan oleh

hasil dari tes awal,

setelah mendapatkan hasil dari tes awal maka hasilnya akan dirangking dan

sampel dibagi menjadi dua kelompok latihan, pembagian kelompok latihan

menggunakan metode pembagian matching sehingga nantinya akan terbentuk dua A O1 X1 O2

(18)

27

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok yang ekuivalen. Tes akhir (O2) bertujuan untuk melihat perkembangan

atau hasil dari treatment yang diberikan.

Sedangkan langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

C.Lokasi dan subjek penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Apita swimming club Cirebon,

penelitian ini dilakukan sebanyak 24 kali pertemuan dan frekwensi latihan

dilakukan tiga kali dalam satu minggu, jadi waktu penelitian yang akan

dilaksanakan selama delapan minggu.

Populasi

Sampel

Tes Awal Power lengan

Tes Akhir Power lengan

Kelompok B Kelompok A

Latihan Dengan alat Bantu Resistance Band Latihan Dengan alat

Bantu Katrol

Pengolahan dan Analisis Data

(19)

28

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lamanya masa eksperimen tersebut, ditentukan atas dasar pertimbangan

jarak waktu yang memadai untuk dapat mengukur pengaruh suatu latihan.

Pelaksanaan latihan ini berpedoman pada pendapat Harsono (1988, hlm. 154)

yang menyatakan bahwa: “…latihan kondisi fisik per-season yang intensif selama 6-10 minggu…”. Selanjutnya Harsono (1988, hlm. 194) menyatakan juga bahwa:

“…sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu hari

istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan

mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”.

D.Populasi dan Sampel

Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya data untuk memperoleh

pemecahan masalah. Data ini diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang

diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu yang

akan diteliti atau sebagian variabel-variabel yang akan diamati dalam sebuah

penelitian. Hal yang akan diamati tersebut berbeda-beda tergantung tujuan

penelitian. Populasi dapat diartikan sebagai objek penelitian, menurut Sugiyono

( 2010, hlm. 117) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sedangkan populasi menurut Arikunto ( 2010, hlm. 173)

menjelakan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan sebjek penelitian”. Jadi

kesimpulannya populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang di gunakan

untuk mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Apita

Swimming Club yang berjumlah 50 orang.

Sampel adalah sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian.

Sugiyono ( 2010, hlm. 118) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut’’.

Sampel yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 20 atlet senior. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sample.

Mengenai hal ini, Sugiyono ( 2010, hlm. 124) menjelaskan bahwa: “purposive

(20)

29

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengambilan sample dengan teknik ini cukup baik karena sesuai dengan

pertimbangan peneliti sendiri sehingga mewakili populasi.

Atlet yang di jadikan sample dalam penelitian ini, atas dasar pertimbangan

sebagai berikut :

1. Atlet senior apita swimming club

2. Menguasai teknik renang gaya kupu-kupu

3. Siap menerima latihan beban

4. Atlet yang rajin mengikuti latihan

5. Sering ikut pertandingan

E.Instrumen penelitian

1. Bentuk Tes

Suatu penelitian sudah pasti memerlukan alat ukur untuk mengumpulkan

data. Alat ukur untuk pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk test. Dalam melakukan proses pengumpulan data, penulis

menggunakan bentuk test Two hand medicine ball put, yang memiliki validitas

0,77 dan realibilitas 0,81. Tes tersebut digunakan untuk mengukur power lengan

dan gelang bahu, tes dipakai untuk pria dan wanita usia 12 tahun hingga tingkat

mahasiswa. (Nurhasan 2007, hlm. 174).

2. Prosedur Pelaksanaan Tes

a. Kegiatan Pendahuluan.

1) Berbaris, berdoa,

2) Pemanasan, dilakukan dengan metode statis dan dinamis,

3) Memberikan motivasi,

4) Menjelaskan tujuan penelitian

b. Kegiatan Inti

Tester menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara pelaksanan tes sesuai

dengan petunjuk pelaksanaan. Pelaksanaan Tes Two-Hand Medicine Ball put yang

di jelaskan oleh Nurhasan ( 2007, hlm. 174) adalah sebagai berikut:

1) Tujuan

Mengukur daya ledak otot lengan dan bahu

(21)

30

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Bola medisin seberat 6 kg

b) Kapur atau isolasi berwarna

c) Tali yang lunak untuk menahan tubuh

d) Kursi

e) Alat ukur / rol meter

3) Pelaksanaan

a) Sebelum melakukan tes, testi boleh mencoba melakukannya sekali.

b) Testi duduk di kursi dengan punggung lurus

c) Testi memegang bola medisin dengan kedua tangan, di atas kepala.

d) Testi melempar bola ke depan sejauh mungkin, punggung tetap

menempel di sandaran kursi, ketika melempar bola.

e) Testi melakukan ulangan sebanyak tiga kali.

4) Penilaian

a) Jarak diukur dari tempat jatuhnya bola hingga ujung kursi

b) Nilai yang diperoleh adalah jarak yang terjauh dari ketiga ulangan

yang dilakukan.

Gambar 3.3.

Tes Two-Hand Medicine Ball put

5) Kegiatan penutup

a) Pendinginan.

b) Evaluasi hasil tes.

(22)

31

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Keterangan.

a. Tester

Tester adalah rekan dari peneliti yang aktif dalam Apita swimming club

Cirebon, dengan kualifikasi pelatih dan asisten pelatih sebanyak 2 orang.

b. Testee

Testee adalah sampel penelitian yang merupakan atlet-atlet yang tergabung

dalam Apita swimming club Cirebon.

F. Analisis data

Setelah seluruh data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan

pengolahan dan analisis terhadap data penelitian. Proses analisis dan pengolahan

data dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin, hal ini dilakukan agar data

tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar terhadap jawaban dari

permasalahan yang diteliti.

Dalam pengolahan data nantinya akan menjadi perhitungan, peneliti

mengunakan cara-cara statistik sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel.

Digunakan rumus :

2. Menghitung simpangan baku.

Untuk menghitung simpangan baku dari setiap variabel, digunakan rumus:

(23)

32

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai rata-rata

 Jumlah sampel

G. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran tersebut

normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah normalitas liliefors. Rumus yang

dimana dan S merupakan rata-rata dan

simpangan baku setiap kelompok butir tes.

2. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan tabel distribusi normal baku

(tabel distribusi Z), kemudian dihitung peluang masing-masing nilai Z (Fzi)

dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi adalah

0,05 luas daerah distribusi Z pada tabel.

3. Selanjutnya mentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara

melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi

dengan banyaknya sampel.

Z1,Z2,...,Zn

4. Hitung selisih F

   

Z1S Z1 , kemudian tentukan harga mutlaknya.

5. Ambil harga-harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak

selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini dengan Lo.

6. Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors, maka maka

tentukanlah nilai L dengan taraf nyata  0,05.

7. Bandingkanlah Nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau

ditolak hipotesisnya dengan kriteria :

a. Terima Ho jika Lo < L, yang berarti berdistribusi normal.

b. Tolak Ho jika Lo > L, yang berarti berdistribusi tidak normal.

H. Uji Homogenitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dihimpun

berasal dari sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas 

(24)

33

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variant dilakukan untuk menguji kesamaan varians data kelompok eksperimen pre

test dan post test. Uji homogenitas menggunakan uji F.

Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2002:250) adalah sebagai

berikut :

Kecil Variansi

Besar Variansi

F

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mencari homogenitas adalah

sebagai berikut:

1. Menyusun data dari tes

2. Menghitung jumlah kuadrat dari masing-masing tes

3. Menghitung varians dari masing-masing kelompok tes dengan rumus :

4. Masukkan nilai-nilai varians kedalam rumus homogenitas.

5. Menentukan dk=V1=(n- 1), untuk kelompok varians terbesar V2 =(n- 1), untuk

kelompok varians terkecil

Dengan α= 0,10 maka ½α= 0,05

6. Kriteria tolak hipotesis jika Fhitung > F ½α dengan (V1, V2)

I. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)

Rumus :

̅

√ Keterangan:

t = Nilai thitung yang dicari

(25)

34

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria penerimaan dan penolakan:

Terima Ho jika thitung < t1 – ½0,05

Tolak Ho jika thitung > t1– ½0,05

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis:

t < t 1 –½α

1 –½ 0,05

0,975

dk= n1– 1

J. Uji Signifikan Kesamaan Satu Rata-rata Dua Pihak

1. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho: µ1 > µ2, terdapat peningkatan power lengan dalam renang gaya

kupu-kupu dengan menggunakan alat bantu latihan katrol dan resistance band.

H1: µ1 > µ2, alat bantu latihan katrol hasilnya lebih efektif terhadap

peningkatan power lengan pada renang gaya kupu-kupu dibandingkan dengan

latihan menggunakan alat bantu resistance band.

2. Pendekatan Statistika yang akan digunakan adalah:

̅ ̅

3. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesisnya:

Terima hipotesis jika, thitung < t(1-0,05)

(26)

35

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Batas Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

1 –α

1 – (0.05)

0.95

(27)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka simpulan dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Latihan Katrol memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

power lengan.

2. Latihan Resistance band memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan power lengan.

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Kartol dengan

latihan Resistance band terhadap peningkatan power lengan. dalam hal ini

latihan Katrol memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan

power lengan.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pembina, pelatih, atlet Renang Gaya Kupu-kupu dan pembaca pada

umumnya agar menerapkan prinsip-prinsip latihan dalam pelaksanaan

program latihan.

2. Dalam upaya meningkatkan power lengan melalui latihan beban, sebaiknya

menggunakan latihan Katrol, sedangkan untuk variasi latihannya dapat

(28)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek

fisik, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan

dengan hal-hal yang berhubungan dengan kondisi fisik lainnya yang

mempengaruhi prestasi atlet Renang Gaya Kupu-kupu.

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan

penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian

(29)

Imam Agung Tama, 2015

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU KATROL DAN ALAT BANTU RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN ATLET RENANG GAYA KUPU-KUPU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa, O.T. 1990. Theory and Methodology of Training. Toronto: Mosaic Press

Fahlevi, Boby. (2011). Homemade Resistance band. [online]. Tersedia:

https://bobyfahlevi.wordpress.com/2011/05/26/resistance-band-buatan-sendiri-homemade-resistance-band/

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : P2LPTK.

Lamb David R. 1984. Physiology of AxseciseResponses and Adaptions. Canada: Mac Milk Publising Campany.

Nurhasan,Cholil, H.D., Hidayah, N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Jurusan Kependidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.

Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Sadoso Sumsardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Olahraga 2. Jakarta: PT. Gramedia

Sajoto M. 1995. Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Sidik-Zafar, D. (2008) . Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: Jurusan Kependidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suharno H.P. 1985. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : FPOK IKIP., 1993.

Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Wasis, Himawanto. (2010) Pengaruh Metode pembelajaran dan power lengan terhadap peningkatan kecepatan smash bulutnagkis. Surakarta : USM

Wikipedia (id.wikipedia.org/wiki/Gaya_kupu-kupu)

Gambar

GAMBAR  2.1 Entry 1 ………………
Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Gambar 3.3.

Referensi

Dokumen terkait

PEMBELAJARAN COMBO TERPADU DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Ketika menghapus obyek dari collaboration diagram, Rational Rose akan secara otomatis menghapus beberapa pesan (message) yang memulai atau mengakhiri dari obyek tersebut..

Skripsi ini mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembelajaran combo terpadu.Penelitian ini menggunakan

Jika penerimaan pertama dimulai 10 bulang lagi dan tingkat bunga yang relevan J12=12%, hitunglah nilai yang diterima Antan pada saat ini!.

Berdasarkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor yang terkait dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) adalah faktor dominan atau

gerak dasar loncat tinggi gaya guling perut melalui modifikasi permainan.. tradisional pada siswa kelas V SDN Ciuyah III Kecamatan

Secara historis, sebelum amandemen Konstitusi Indonesia, rekonstruksi tradisi yang dipraktekkan berdasarkan model partikular absolut., sedangkan setelah amandemen

merupakan sikap pemerintah yang menghendaki agar Gubernur DIY tidak.. dijabat oleh Sultan Yogyakarta karena merupakan perwujudan dari