STRUKTUR NARASI WACANA OLAHRAGA SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ANALISIS NARATIF PADA MEDIA MASSA
DARING DI INDONESIA
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra
oleh
Rangga L Tobing NIM 0608752
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR HAK CIPTA
Struktur Narasi Wacana Olahraga
Sepak Bola dengan Menggunakan
Teknik Analisis Naratif Pada Media
Massa Daring di Indonesia
Oleh Rangga L Tobing
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Rangga L Tobing 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi berjudul Struktur Narasi Wacana Olahraga Sepak Bola dengan
Menggunakan Teknik Analisis Naratif pada Media Massa Daring di Indonesia ini
mengkaji wacana teks berita sepak bola tentang kemenangan Real Madrid menjuarai Piala Champions Eropa tahun 2014 dengan menggunakan teknik analisis naratif dalam buku karya Eriyanto berjudul Analisis Naratif (2013). Tujuan penelitian mendeskripsikan struktur narasi wacana, fungsi karakter narasi wacana, dan posisi narator dalam wacana Metode penelitian deskriptif kualitatif. Menuliskan hasil penelitian secara teliti mengenai fenomena kebahasaan dengan menggunakan teknik analisis naratif berdasarkan dokumentasi yang telah dikumpulkan berupa teks pemberitaan kemenangan Real Madrid menjuarai Piala Champions Eropa dari surat kabar daring Suara.com, Detik.com, Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan Kompas.com. Tidak semua struktur wacana berita memiliki kelengkapan sebagai struktur narasi, hanya berita memiliki struktur kondisi awal, gangguan, gangguan semakin besar, upaya memperbaiki gangguan, penyelesaian akhir yang bisa disebut sebagai struktur narasi, sebagaimana syarat Lapcey dan Gillespie tentang struktur narasi. Menggunakan model aktan Greimas dari deskripsi fungsi dan karakter narasi, Real Madrid lebih banyak ditempatkan sebagai subjek utama (tokoh utama) dalam setiap adegan, sedangkan Atletico Madrid lebih berperan sebagai penghalang subjek (musuh). Sama seperti narasi berita pada umumnya deskripsi posisi narator juga memperlihatkan format mengambil nondramatis (undramatized narrator) jurnalis hanya meliput dan memberitakan peristiwa tidak terlibat menjadi bagian dari peristiwa yang diberitakan. Pembuktian teks berita merupakan teks narasi adalah narator diposisikan sebagai yang menceritakan (telling) peristiwa. Peneliti menyarankan untuk melanjutkan analisis terakhir dari buku Eriyanto berjudul
Analisis Naratif (2013), yaitu analisis ideologi, kepada pembaca yang tertarik
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Thesis titled Narrative Discourse Structure Sports Football Analysis Using
Narrative Techniques in Mass Media Online in Indonesia is reviewing the text
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Masalah Penelitian ... 6
1.2.1 Identifikasi Penelitian ... 6
1.2.2 Batasan Penelitian ... 6
1.2.3 Rumusan Penelitian ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
1.4.1 Secara Teoritis ... 8
1.4.2 Secara Praktis... 8
vii
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Pemberitaan ... 10
2.1.1 Objektivitas dalam Pemberitaan ... 12
2.1.2 Straight News (Berita Langsung) ... 12
2.2 Media Massa ... 13
2.2.1 Rubrik Surat Kabar ... 14
2.3 Wacana ... 15
2.4 Narasi ... 17
2.4.1 Struktur Narasi ... 20
2.5 Analisis Naratif ... 21
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 23
3.1 Metode Penelitian ... 23
3.2 Sumber Data dan Korpus ... 23
3.3 Defenisi Operasional ... 24
3.4 Teknik Penelitian... 25
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.4.2 Unit Analisis ... 26
viii
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN ... 28
4.1 Analisis Struktur Teks Berita ... 28
4.1.1 Struktur Teks Berita 1 ... 28
4.1.2 Struktur Teks Berita 2 ... 36
4.1.3 Struktur Teks Berita 3 ... 39
4.1.4 Struktur Teks Berita 4 ... 46
4.1.5 Struktur Teks Berita 5 ... 50
4.1.6 Struktur Teks Berita 6 ... 55
4.1.7 Struktur Teks Berita 7 ... 60
4.2 Kesimpulan Analisis Struktur Teks Berita 1 s.d. 7 ... 72
4.3 Analisis Fungsi dan Karakter Narasi Teks Berita ... 73
4.3.1 Fungsi dan Karakter Narasi Teks Berita 1 ... 75
4.3.2 Fungsi dan Karakter Narasi Teks Berita 3 ... 89
4.3.3 Fungsi dan Karakter Narasi Teks Berita 7 ... 103
4.4 Kesimpulan Analisis Fungsi dan Karakter Narasi Teks Berita .... ... 121
ix
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.5.1 Narator Dramatis (Dramatized Narrator) dan Narator Tidak
Dramatis (Undramatized Narrator) ... 124
4.5.2 Narasi Objektif dan Narasi Subjektif ... 125
4.5.3 Menceritakan (Telling) dan Memperlihatkan (Showing) ... 126
4.6 Kesimpulan Analisis Posisi Narator Dalam Teks Berita Narasi ... 130
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 132
5.1 Simpulan... 132
5.2 Saran ... 134
DAFTAR PUSTAKA ... 135
DAFTAR PUSTAKA DARING ... 137
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN (SK) SKRIPSI ... 138
LAMPIRAN DATA-DATA LAIN ... 140
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Sepak Bola memiliki peminat banyak dari penggemar olahraga. Sepak bola
menjadi berita olahraga paling banyak diberitakan media massa. Penulisan berita
sepak bola di media massa daring sering menggunakan laporan jenis straight
news, karena laporan berita lebih banyak ditulis langsung pada sesaat setelah
pertandingan usai. Namun, beberapa media massa menulis berita tersebut dengan
gaya penulisan jurnalisme naratif atau pengkisahan dengan maksud untuk
membuat laporan menjadi lebih menarik.
Istilah jurnalisme naratif agaknya sering dipadankan dengan istilah lain,
contohnya feature, jurnalisme sastra, jurnalisme sastrawi, atau jurnalisme
kesastraan. Versi lain menambahkannya dengan jurnalisme baru (new jurnalism).
Istilah jurnalisme baru itu – sebagai terjemahan dari new jurnalism – merupakan
sebuah fenomena pers di Amerika Serikat pada tahun 1960-an, yang
mengkombinasikan kaidah pers dan kaidah sastra dalam laporan jurnalistik
(Sobur, 2014: 47).
Struktur narasi paling umum digunakan dalam jurnalisme memang terbatas.
Saat jurnalisme berkembang kian kompleks dan topiknya kian luas, banyak
wartawan menganggap struktur atau teknik jurnalisme lama tidak lagi memadai.
Wartawan berpikir ulang mengenai elemen dasar berita – siapa, apa, kapan, di
mana, dan bagaimana. Roy Peter Clark, profesor penulisan di Poynter Institute di
Florida mengembangkan pedoman standar 5W 1H menjadi pendekatan baru yang
naratif. 5W 1H adalah singkatan dari who (siapa), what (apa), where (di mana),
2
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam sebuah esai Nieman Reports, who berubah menjadi karakter, what berubah
menjadi plot atau alur, where menjadi setting, when menjadi kronologi, why
menjadi motif, dan how menjadi narasi (Sobur, 2014: 45).
Penulisan berita sepak bola di media massa membawa kekayaan bahasa yang
terdapat di dalamnya. Hal ini membuat penulis tertarik menganalisis wacana
berita sepak bola. Dalam penelitian ini, penulis berfokus menganalisis wacana
berita Real Madrid menjuarai Piala Eropa (UEFA Champions League) untuk
kesepuluh kalinya atau lebih dikenal dengan sebutan La Decima.
Piala Eropa merupakan ajang sepak bola paling diminati di Eropa. Banyak
yang menyebutkan kompetisi ini merupakan ajang kompetisi sepak bola terbesar
setelah Piala Dunia. Tak heran jika pertandingan pada kompetisi ini diberitakan
begitu masif di media massa.
Kecanggihan teknologi internet membuat penggemar bola dapat dengan
mudah memperoleh informasi sepak bola dengan mengakses situs berita pada
media massa daring, seperti Suara.com, Detik.com, Goal.com, Republika.co.id,
Jawapos.com, Tempo.co, dan Kompas.com. Selain karena harganya relatif lebih
murah dan bisa diakses kapan saja, di saat waktu senggang. Oleh sebab ini,
penulis lebih memilih menganalisis wacana sepak bola seputar Piala Eropa dari
media massa daring.
Wacana sepak bola Piala Eropa pada media massa daring tidak kalah
menariknya, banyak kekayaan bahasa bisa ditemukan di sini, misalnya “Sundulan
kepala Sergio Ramos (Detiksport 25 Mei 2014)”, “Tandukan kepala Sergio Ramos (Republika 25 Mei 2014)”, “Ronaldo yang jadi eksekutor sukses
menceploskan bola (goal.com, 25 Mei 2014)”, dan “Real Madrid
3
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KBBI edisi keempat (2008: 1356) telah mencatat sundulan sebagai istilah
unik sepak bola yang berarti “hasil menyundul”, “sundulannya menjebolkan
gawang lawan.” Kata tandukan juga memiliki arti yang sama dengan kata
sundulan yang berarti “hasil menanduk”, “hasil menyundul bola”, “tandukannya
berhasil membobolkan gawang lawan (KBBI, 2008: 1395)”, walaupun sebenarnya
kata tanduk lebih tepat digunakan oleh binatang, sebab binatanglah yang memiliki
tanduk, sedangkan manusia tidak bertanduk. Binatang biasanya menanduk karena
melindungi diri, marah kepada musuh, dan menjadi liar. Apakah istilah tandukan
dalam sepak bola menggambarkan bahwa pemain yang menanduk menjadi liar
karena marah kepada musuh, melawan musuh demi melindungi timnya dari
kekalahan? Pertanyaan itu kiranya bisa dipecahkan melalui teori analisis wacana
kritis.
Menceploskan dan menggelontorkan hampir sama dengan kata jebret di atas,
merupakan tiruan bunyi (onomatope). Ceplos sendiri lebih tepat jika disandingkan
mulut. Ceplos artinya “berkata terus terang”, menceploskan berarti “mengatakan dengan terus terang” (KBBI, 2008: 260). KBBI belum memuat kata ceplos, menceploskan untuk istilah yang dipergunakan dalam sepak bola. Seperti kata
gelontor, menggelontorkan yang memiliki arti “mengeluarkan”,
“menggelontorkan uang banyak-banyak (KBBI, 2008: 434).” Istilah gelontor dan menggelontorkan lebih tepat jika dikaitkan dengan „uang‟ bukan dengan „bola‟,
KBBI belum mencatat istilah gelontor yang disandingkan dengan sepak bola.
Analisis naratif sebenarnya hampir sama dengan analisis wacana kritis.
Analisis wacana kritis melihat kosa kata, efek bentuk kalimat pasif, efek
nomalisasi (Roger Fowler, Robet Hodge, Gunther Kress, dan Tony Trew),
diferensiasi-indiferensiasi, objektivasi-abstraksi, kategorisasi,
nominasi-identifikasi, determinasi-indeterminasi, asimilasi-individualiasi, asosiasi-disosiasi
4
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sara Mills), struktur makro (tematik), superstruktur (skematik), struktur mikro
(semantik, sintaksis, stilistik, retoris) (Teun Van Dijk).
Sama halnya dengan analisis wacana kritis. Analisis naratif juga melihat
struktur narasi (struktur makro, superstruktur), fungsi dan karakter dalam narasi
(posisi subjek-objek), posisi narator (diferensiasi-indiferensiasi,
objektivasi-abstraksi, nominasi-kategorisasi, nominasi-identifikasi, determinasi-indeterminasi,
asimilasi-individualiasi, asosiasi-disosiasi).
Analisis naratif melihat teks berita seperti dongeng, cerita rakyat, atau cerita
fiktif, seperti novel, prosa, puisi dan drama. Di dalamnya terdapat cerita, adegan,
tokoh dan karakter. Oleh sebab itu, penulis memilih untuk menggunakan analisis
naratif karena lebih menyenangkan. Dari dulu kita sudah hidup bersama cerita
(narasi), kita mendengar cerita dan kita juga bercerita. Kita mendengar cerita sejak
kecil dibacakan oleh orang tua, dongeng sebagai pengantar tidur, hingga sekarang
kita pun terbiasa membaca cerita (novel, prosa, berita), mendengar cerita (gosip),
dan bercerita. Analisis naratif berarti seperti menganalisis cerita yang akrab
dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Eriyanto (2013: 10-11), analisis naratif mempunyai sejumlah
kelebihan. Pertama, analisis naratif membantu memahami bagaimana
pengetahuan, makna, dan nilai diproduksi dan disebarkan dalam masyarakat.
Sebagai anggota masyarakat, jurnalis memberitakan peristiwa sesuai dengan nilai
yang ada dalam masyarakat. Sehingga dengan menggunakan analisis naratif kita
akan bisa mengungkapkan nilai dan bagaimana nilai tersebut disebar kepada
masyarakat.
Kedua, memahami bagaimana dunia diceritakan dalam pandangan tertentu
5
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Banyak cerita (dalam penulisan ini seperti sepak bola) lebih merepresentasikan
kekuatan dominan, kelompok berkuasa yang ada dalam masyarakat. Versi cerita
dari kelompok berkuasa lebih terlihat dalam narasi dibandingkan dengan
kelompok yang tidak berkuasa. Karena itu, lewat analisis naratif kita bisa
mengetahui kekuatan sosial dan politik yang berkuasa, dan bagaimana kekuasaan
tersebut bekerja. Lewat analisis naratif, kita misalnya mengetahui aktor mana
yang diposisikan sebagai pahlawan (unggulan) dan sebaliknya aktor mana yang
diposisikan sebagai penjahat (musuh). Analisis naratif juga membantu memahami
nilai-nilai mana yang “dimenangkan” dalam berita.
Ketiga, analisis naratif menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dan laten dari
suatu teks media. Peristiwa disajikan dalam bentuk cerita, dan dalam cerita
tersebut sebenarnya terdapat nilai-nilai dan ideologi yang ingin ditonjolkan oleh
pembuat berita. Pilihan peristiwa, penggambaran atas karakter, pilihan mana yang
ditempatkan sebagai musuh dan pahlawan, dan nilai-nilai mana yang didukung
memperlihatkan makna tersembunyi yang ingin ditekankan oleh pembuat berita.
Jurnalis dengan menekankan pada objektifitas dan pemisahan fakta dengan opini,
mungkin saja tidak secara jelas menunjukan keberpihakan pada peristiwa atau
aktor yang diberitakan. Analisis naratif membantu untuk mengerti keberpihakan
ideologi dari pembuat berita. Lewat susunan peristiwa, karakter, dan unsur-unsur
narasi kita bisa memahami makna yang ingin dikemukakan oleh jurnalis.
Keempat, analisis naratif merefleksikan kontinuitas dan perubahan
komunikasi. Cerita yang sama mungkin diceritakan beberapa kali dengan cara dan
narasi yang berbeda dari suatu waktu ke waktu lain. Perubahan narasi
menggambarkan kontinuitas atau perubahan nilai-nilai yang terjadi dalam
6
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulis ingin melakukan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan penelitian
akadimisi sebelumnya. Penelitian yang telah ada, biasanya menggunakan analisis
wacana kritis untuk mengkaji teks berita, seperti menggunakan pendekatan
Foucault, Roger Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress, Tony Trew, Theo Van
Leeuwen, Sara Mills, Norman Fairclough, dan yang paling banyak digunakan
pendekatan Teun A. Van Dijk. Analisis naratif selama ini biasa digunakan untuk
menganalisis cerita, dongeng, puisi, dan prosa. Maka dari itu, menganalisis teks
berita dengan menggunakan analisis naratif adalah sesuatu yang baru, belum
banyak digunakan oleh kalangan akademisi.
1.2Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Penelitian
Hal-hal yang diidentifikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
penulisan berita sepak bola umumnya informasi rekreasi dan bahasanya lebih bersifat hiburan.
wacana narasi berita sepak bola terdiri dari rangkaian peristiwa atau kejadian, mengikuti logika tertentu, urutan atau sebab akibat.
dalam wacana narasi berita sepak bola terdapat kelengkapan struktur, karakter, plot, setting, dan narator.
1.2.2 Batasan Penelitian
Analisis masalah juga membatasi ruang lingkup masalah. Di samping itu masih
7
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Nasution, 2003: 20). Batasan masalah sangat penting dalam setiap penelitian,
sebagai pedoman mengarahkan masalah sehingga penelitian dapat terfokus pada
tujuan dan rencana. Berikut batasan penelitian ini.
1. Bagian wacana yang dikaji dalam penulisan ini adalah teks berita olahraga
sepak bola di media massa daring Indonesia.
2. Teks berita olahraga sepak bola yang dikaji adalah wacana mengenai Real
Madrid berhasil mendapatkan juara Piala Eropa yang kesepuluh, dipilih
sesaat setelah kemenangan Real Madrid dalam pertandingan final
melawan Atletico Madrid, dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB), tanggal
25 Mei 2014.
3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
naratif. Pendekatan ini kemudian digunakan untuk membedah wacana
berita olahraga sepak bola yang telah ditentukan.
4. Alat yang digunakan dalam membedah teks, yaitu struktur narasi, fungsi
dan karakter, posisi narator untuk mengetahui pandangan media atau
pewarta terhadap kemenangan Real Madrid menjuarai Piala Eropa.
1.2.3 Rumusan Penelitian
Berikut beberapa rumusan masalah penting dalam penelitian ini.
1. Bagaimana struktur wacana pemberitaan Real Madrid menjuarai Piala
Eropa (Liga Champions) pada surat kabar daring Suara.com, Detik.com,
Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan Kompas.com?
2. Bagaimana fungsi dan karakter dalam narasi pemberitaan Real Madrid
menjurai Piala Eropa (Liga Champions)?
3. Bagaimana posisi narator dalam narasi pemberitaan Real Madrid
8
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan.
1. Struktur wacana pemberitaan Real Madrid menjurai Piala Eropa (Liga
Champions) pada surat kabar daring Suara.com, Detik.com, Goal.com,
Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan Kompas.com.
2. Fungsi dan karakter dalam narasi pemberitaan Real Madrid menjurai Piala
Eropa (Liga Champions.
3. Posisi narator dalam narasi pemberitaan Real Madrid menjurai Piala Eropa
(Liga Champions).
1.4Menfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Secara teori
Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dalam menganalisis berita di media massa daring – khususnya wacana
olahraga sepak bola. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan kajian bahasa wacana dengan menggunakan
pendekatan analisis naratif.
1.4.2 Secara praktik
Bagi media massa (pers), penelitian ini dapat dijadikan untuk
perkembangan praktik penulisan berita. Bagi masyarakat umum, penelitian
ini dapat dijadikan tambahan informasi dan pengetahuan umum mengenai
9
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
suatu pemberitaan sehingga dapat lebih kritis dan peka terhadap
penyampaian berita yang disajikan.
1.5Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Judul.
2. Halaman pengesahan.
3. Pernyataan keaslian karya.
4. Kata pengantar.
5. Ucapan terimakasih
6. Abstrak.
7. Daftar isi.
8. Daftar tabel.
9. Daftar bagan.
10.Bab I. Pendahuluan.
11.Bab II. Landasan teori.
12.Bab III. Metode penelitian.
13.Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan.
14.Bab V. Simpulan dan Saran.
15.Daftar pustaka.
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini menuliskan hasil penelitian
secara teliti semua fenomena kebahasaan yang diteliti melalui teknik analisis
naratif, meneliti dan memeriksa berdasarkan data yang sebenarnya berdasarkan
fakta-fakta kebahasaan yang ada.
Teknik analisis naratif pada penelitian ini juga bisa dikatakan merupakan
paradigma kritis menaruh perhatian terhadap pembongkaran aspek-aspek yang
tersembunyi dibalik kenyataan teks berita yang tampak. Dalam hal ini, wacana
teks surat kabar daring pada rubrik olahraga mengenai pemberitaan Real Madrid
berhasil mendapatkan gelar juara Piala Eropa untuk kesepuluh kalinya.
Paradigma kritis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis naratif, di mana teks wacana yang dikaji dianalisis dengan melihat
bagaimana struktur narasi wacana, fungsi dan karakter narasi, dan posisi narator.
3.2 Sumber Data dan Korpus
Penelitian ini memperoleh sumber data dari surat kabar daring Suara.com,
Detik.com, Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan
Kompas.com yang telah dipilih pada rubrik olahraga, khusus pemberitaan Real
Madrid mendapatkan juara Piala Eropa untuk kesepuluh kalinya terbitan tanggal
25 Mei 2014, berita diambil dini hari sesaat setelah kemenangan Real Madrid
24
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Defenisi Operasional
Istilah-istilah, kata-kata, atau pengertian-pengertian penting atau digunakan
dengan makna tertentu harus diberi batasannya agar jangan timbul tafsiran
bermacam-macam. Dalam keseluruhan penelitian istilah harus digunakan dengan
arti yang sama. Menggunakan istilah tertentu dengan makna berbeda-beda
menimbulkan kesalahpahaman (Nasution, 2003:21). Untuk itulah defenisi
operasional penting menjelaskan pengertian-pengertian istilah dalam penelitian
ini.
1. Analisis naratif adalah kajian terhadap teks berita kemenangan Real
Madrid menjuarai Piala Champions Eropa tahun 2014 pada surat kabar
daring Suara.com, Detik.com, Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com,
Tempo.co, dan Kompas.com yang diambil sesaat setelah kemenangan
Real Madrid dalam pertandingan final melawan Atletico Madrid dini hari
Waktu Indonesia Barat (WIB) tanggal 25 Mei 2014 dengan membedah
struktur narasi, fungsi dan karakter, dan posisi narator dalam wacana.
2. Struktur narasi adalah tahapan peristiwa yang terdiri dari lima bagian dan
masing-masing bagian saling terhubung. Pertama, eksposisi (kondisi
awal). Kedua, gangguan (disruption) kekacauan. Ketiga, komplikasi
(kekacuan makin besar). Keempat, upaya memperbaiki gangguan. Kelima,
penyelesaian akhir.
3. Fungsi dan karakter adalah adalah fungsi dari orang atau tokoh yang
diceritakan di dalam teks. Penelitian ini menggunakan fungsi karakter
pendekatan Greimas yang terbagi menjadi enam peran. Pertama, subjek.
Peran utama dalam cerita. Biasanya peran ini mendapatkan porsi terbesar
25
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang, keadaaan, atau cita-cita. Ketiga, pengirim (destinator) penentu arah,
memberikan aturan dan nilai-nilai dalam cerita. Keempat, penerima
(receiver), yang membawa nilai dari pengirim atau objek di mana
pengirim menempatkan nilai dan aturan dalam cerita. Kelima, pendukung
(adjuvant). Karakter yang mendukung subjek mencapai objek. Keenam,
penghalang (traitor) karakter yang menghambat subjek mencapai tujuan.
4. Narator adalah orang yang menceritakan peristiwa di dalam teks. Narator
ini dibagi menjadi 3 bagian posisi. Pertama, narator dramatis (dramatized
narrator)-narator tidak dramatis (undramatized narrator). Narator
dramatis adalah narator ikut terlibat menjadi bagian dari cerita yang
diceritakan atau bisa juga narator diposisikan sebagai karakter dalam
narasi, sedangkan narator tidak dramatis adalah sebaliknya. Kedua, narator
objektif-narator subjektif. Narator objektif adalah narator yang
menempatkan pembaca sebagai pengamat, memposisikan khalayak berada
di luar peristiwa. Narator subjektif adalah narator yang mengajak khalayak
untuk terlibat menjadi bagian dari cerita. Ketiga, narator menceritakan
(telling)-narator memperlihatkan (showing). Narator menceritakan adalah
narator yang memposisikan diri sebagai orang yang menyimpulkan
peristiwa. Khalayak diberikan kesimpulan oleh narator. Narator
memperlihatkan adalah narator memposisikan diri hanya sebagai orang
yang memperlihatkan dan memperkenalkan peristiwa tanpa
menyimpulkan. Khalayak diberikan kebebasan untuk menyimpulkan
sendiri isi dari peristiwa tersebut.
3.4 Teknik Penelitian
26
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi.
Seperti yang dikatakan Arikunto (2006: 158), teknik dokumentasi juga berarti
penyelidiki benda-benda tertulis seperti catatan harian, trakskip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Peneliti mengumpulkan data-data berupa teks pemberitaan sepak bola yang
dimuat di surat kabar daring Suara.com, Detik.com, Goal.com, Republika.co.id,
Jawapos.com, Tempo.co, dan Kompas.com pada tanggal 25 Mei 2014, lebih
tepatnya pemberitaan seputar keberhasilan Real Madrid juarai Piala Eropa
kesepuluh kalinya. Setelah itu berita yang telah dipilih di-print screen, dijadikan
kliping-kliping untuk mempermudah peneliti melakukan analisis.
3.4.2 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan
sebagai subjek penelitian (Arikunto, 2006: 143). Ada tujuh pemberitaan yang
dijadikan unit analisis. Ketujuh pemberitaan tersebut, yaitu:
Tabel 3.1 Unit Analisis
No Judul Berita Penerbitan
1 Balikan Keadaan, Real Madrid Juara Liga
Champions (Suara.com)
25 Mei 2014/ Pukul,
04.22 WIB
2 Real Madrid Juara Liga Champions (Detik.com) 25 Mei 2014/ Pukul 04.24
WIB
3 Laporan Pertandingan: Real Madrid 4-1
Atletico Madrid (Goal.com)
25 Mei 2014/ Pukul 04.21
WIB
27
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Republika.co.id) WIB
5 Real Madrid King of Europe (Jawapos.com) 25 Mei 2014/ Pukul 07.30
WIB
6 Real Madrid Sabet La Decima (Tempo.co) 25 Mei 2014/ Pukul 04.37
WIB
7 Real Madrid Raih Mimpi La Decima
(Kompas.com)
25 Mei 2014/ Pukul 04.32
WIB
3.4.3 Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. mengumpulkan data berupa berita-berita sebagai bahan penelitian
menurut perumusan masalah, yakni tentang bagaimana pemberitaan
seputar sepak bola keberhasilan Real Madrid menjuarai Piala Eropa
untuk kesepuluh kalinya di media massa daring Suara.com, Detik.com,
Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan Kompas.com.
2. membaca setiap pemberitaan tersebut untuk menemukan dan
mengemukakan teks pemberitaan melalui struktur narasi, fungsi dan
karakter, posisi narator dengan menggunakan teknik analisis naratif.
3. menarik kesimpulan, di mana merupakan titik akhir dari penelitian.
Bagaimana wacana dalam pemberitaan sepak bola di surat kabar daring
ngga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis naratif pemberitaan Real Madrid meraih gelar juara Piala Eropa
(UEFA Champions League) dari ketujuh surat kabar daring Indonesia: Suara.com,
Detik.com, Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan
Kompas.com. Dapat diambil kesimpulan, dari ketujuh berita tersebut hanya tiga
berita yang memenuhi syarat struktur Lacey & Gillespie yang bisa disebut teks
narasi berdasarkan struktur beritanya, yaitu: Balikan Keadaan, Real Madrid Juara
Liga Champions (Suara.com, 25 Mei 2014), Laporan Pertandingan: Real Madrid
4-1 Atletico Madrid (Goal.com, 25 Mei 2014), dan Real Madrid Raih Mimpi La
Decima (Kompas.com, 25 Mei 2014)
Ketiga struktur narasi berita yang didapatkan menurut gambar struktur teks
berita yang dikembangkan oleh Graeme Burton (Eriyanto 2013: 55), teks berita
Balikan Keadaan, Real Madrid Juara Liga Champions (Suara.com, 25 Mei 2014)
dikategorikan sebagai struktur narasi berita tidak berseri, sedangkan teks berita
Laporan Pertandingan: Real Madrid 4-1 Atletico Madrid (Goal.com, 25 Mei
2014), dan Real Madrid Raih Mimpi La Decima (Kompas.com, 25 Mei 2014)
dikategorikan sebagai struktur narasi berita berseri.
Dari model analisis aktan Greimas, fungsi dan karakter narasi teks berita,
secara keseluruhan Real Madrid lebih sering diposisikan sebagai subjek,
sedangkan Atletico Madrid ditempatkan sebagai penghalang subjek. Dalam cerita
narasi fiksi, Real Madrid diibaratkan tokoh utama (pahlawan) sedangkan Atletico
133
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di sisi lain, wasit secara keseluruhan diposisikan sebagai pendukung Real
Madrid lebih banyak daripada Atletico Madrid. Penempatan posisi wasit yang
lebih cenderung sebagai pendukung Real Madrid ini menerangkan bahwa Real
Madrid didukung oleh kekuatan besar di lapangan.
Dari analisis posisi narator dalam teks berita, ketiga teks berita narasi
semuanya berjenis narasi nondramatis/ tidak dramatis (undramatized narrator).
Narator menjadi pihak yang menceritakan peristiwa tidak terlibat menjadi bagian
dari peristiwa yang diceritakan. Hal ini umum terjadi pada narasi berita yang
kebanyakan mengambil format nondramatis. Peran jurnalis hanya meliput dan
memberitakan peristiwa tidak terlibat menjadi bagian dari peristiwa yang
diberitakan.
Inilah yang menjadi salah satu ciri penting dari jenis narasi objektif, narator
menempatkan dirinya dan khalayak berjarak (detachment) dengan peristiwa.
Peristiwa diceritakan berada di luar diri narator dan khalayak. Semua hanya
sebagai pengamat dari peristiwa dalam narasi.
Eriyanto (2013: 118-119), ciri penting narasi objektif adalah posisi narator
dalam sebuah narasi. Narator bukanlah karakter yang ada dalam narasi. Tetapi
orang lain yang menceritakan sebuah narasi. Narator seperti pencerita yang
mengisahkan sebuah peristiwa. Narator bukan menjadi bagian dari peristiwa,
bukan salah satu karakter dalam peristiwa.
Analisis posisi narator dalam teks narasi berita ditemukan ketiga teks berita
narasi tersebut memposisikan narator sebagai yang menceritakan (telling)
peristiwa. Analisis akhir ini mempertegaskan bahwa ketiga teks berita yang
diidentifikasi sebagai narasi teks berita narasi sebelumnya adalah benar
134
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
Disebabkan keterbatasan waktu, ada satu bagian analisis yang belum penulis
lakukan dalam penelitian ini, dalam teknik analisis naratif di dalam buku Eriyanto
Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media (2013), yaitu, analisis ideologi.
Narasi tidak hanya berisi peristiwa dan karakter, tetapi di dalamnya terdapat
nilai-nilai benar-salah, baik-buruk. Berita memapankan nilai-nilai dominan yang
ada dalam masyarakat – apa yang boleh dan tidak boleh, apa yang benar dan salah
(Eriyanto, 2013: 222).
Untuk melihat ideologi dibalik teks berita, tidak hanya didominasi oleh
analisis wacana kritis (AWK). Sebuah penelitian untuk mencari makna ideologi
yang tersembunyi dibalik teks juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
naratif sama halnya menganalisis narasi fiksi. Narasi fiksi dan narasi fakta (berita)
memiliki kesamaan, sama-sama memiliki struktur, penokohan/ tokoh, dan
ideologi yang tersembunyi dibaliknya.
Penulis mempersilahkan bagi siapa saja pembaca yang tertarik untuk
melanjutkan penelitian ini ke analisis ideologi. Penulis menyarankan untuk
menggunakan teknik analisis naratif yang sama di dalam buku Analisis Naratif:
Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media (2013).
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu, J.S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bird, Elizabeth and Robert W. Dardenne. 1998. Myth, Chronichle and Story: Exploring the Narratives Qualities of News. James w. Carrey (ed),
Media, Myths and Narratives: Television and the Press. Newbury Park,
California: Sage Publication.
Campbell, Richard. 1988. 60 Minutes and the News: A Mythology for Middle
America. Chicago: University of Illinois Press.
Carey, James. 1998. Editor Indroduction. Taking Culture Seriously. James W. Carey (ed). Media, Myths and Narratives: Television and the Press. Newbury Park, California: Sage Publication.
Carey, James. 1999. A Culture Approach to Communication. James W. Carey (ed), Source: Notable Selection in Mass Media. Second Edition. New York: McGraw Hill.
Collins English Dictionary; Standard Fourth edition 7 September 1998.
Foucault, Michel. 1972. "The Discourse on Language" translation appears as an appendix to the Archaeology of Knowledge trans. A. M. Sheridan Smith. New York: Pantheon.
Fowler, Roger. 1977. Linguistics and the Novel. London : Methuen.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
136
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Eriyanto. 2013. Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis
Teks Berita Media. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Fisher, Walter R. 1985. The Narrative Paradigm: An Ellaboration.
Communication Monographs, No. 52, pp 345-367.
Ganette, Girard. 1982. Figures of Literary Discourse. Translated by Marie Rose Logan. New York: Columbia University Press.
Gillespie, Marie. 2006. Narrative Analysis. Marie Gillespie and Jason Toynbee (ed), Analysing Media Texts. New York: Open University.
Herman, Luc and Bart Vervaeck. 2001. Handbook of Narrative Analysis. Lincoln: University of Nebraska Press.
Hawthorn, Jeremy. 1992. Studying the Novel: An Introduction. New York: Bloomsbury Academic.
Longman Dictionary of the English; Standard edition 17 September 1984.
Mc. Quail, Denis. 1987. Mass Communication Theory: An Introduction. London: Sage Publication.
Mc. Quail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.
Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Prince, Gerald. 2003. A Dictionary of Narratology. Second Edition. Lincoln: University of Nebraska Press.
Ricoeur, Paul. 1984. Time and Narrative. Volume I. Chicago, IL: The University of Chicago Press.
Rolnicki, Tom E, C, Dow Tate, dan Sherri A. Taylor. 2008. Pengantar Dasar
Jurnalisme. Jakarta: Prenada Media Group.
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
137
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumadiria, Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Featur. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Thwaites, Tony, Lloyd Davis and Warwick Mules. 2002. Introducing Cultural
and Media Studies: A Semiotics Approach. Australia: Palgrave.