KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PADANG 2014
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 2
! "
! #$" % ! #$ $" & !
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 3
!
"
#
$ %
&
'
$ %
&
(
)
$ %
&
*
+
+$ %
+& *
(
$ %
& *
(
,
!
!$ %
!& *
-
.
/
"
/
$ 0
1
$
"
/
$
1
$
#
/
$
2
/
+$
%
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 4
PENDAHULUAN
Pembelajaran pada Blok 1.5 ini dengan judul Urogenital, pada blok ini disamping sistem tractus urinarius juga termasuk sistem reproduksi. Mahasiswa diharapkan mengerti dan mampu menjelaskan Anatomi, Histologi dan Fisiologi serta proses Biokimia sistem tractus urinarius dan reproduksi. Disamping itu mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kelainan kongenital dan penyakit yang berkaitan dengan sistem ini
Pembelajaran dipersiapkan berupa perkuliahan oleh pakar pada bidang yang sesuai, diskusi tutorial, praktikum, dan latihan pada laboratorium ( skills lab).
Blok 1.5 berjalan 6 minggu, tiap minggu akan dibahas 1 modul, sehingga blok ini akan membahas 6 modul. Pada blok ini selain kuliah pakar mahasiswa akan melaksanakan praktikum Anatomi, Histologi, Biologi dan Biokimia. Pada tiap minggu akan dilaksanakan diskusi pleno dengan topik yang disesuaikan dengan perkuliahan dan bahan tutorial.
Pada akhir blok 1.5 mahasiswa akan mengikuti evaluasi pembelajaran teori blok 1.5 berupa ujian tulis.
. " /# ! . " -* )
&0 "# 1 2 ! "
! #$" % ! #$ $" & !
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 5
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Gangguan Hormon dan metabolisme ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2013 yang telah mengikuti blok 1.1 sampai 1.4, yaitu :
Blok 1.1 Pengantar Pendidikan Kedokteran Blok 1.2 Kardiorespirasi
Blok 1.3 Neuromuskuloskeletal
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 6
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok kecil yang difaslilitasi oleh tutor, dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Skill’s lab.
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik. Materi keterampilan dalm Blok reproduksi adalah pemeriksaan kehamilan. Sebelum pemeriksaan langsung ke pasien, terlebih dulu mahasiswa harus melakukan pemeriksaan secara simulasi dibawah bimbingan instruktur. Hasil pemeriksaan langsung terhadap pasien didiskusikan pada minggu berikutnya.
3. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.
4. Diskusi pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait.
5. Kuliah pakar
Mahasiswa mengikuti kuliah oleh dosen yang ekspert dalam bidangnya, sebagai pengantar ke materi Blok 2.5 ini. Jadwal, materi, dan pemberi kuliah diatur tersendiri.
6. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya 7. Belajar mandiri
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 7 mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
8. Diskusi kelompok tanpa tutor
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis
B. Sumber Pembelajaran. Sumber pembelajaran berupa:
a. Buku teks
b. Majalah dan Jurnal. c. Internet (e-library). d. Nara sumber. e. Laboratorium. C. Media Instruksional.
Media instruksional yang digunakan
a. Panduan tutorial (untuk tutor dan mahasiswa) b. Penuntun Praktikum.
c. CD Rom.
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 8
EVALUASI
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Skills Lab 20%
3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/ skills lab/ praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 80% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 80% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 80%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok.
3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok
4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2011.
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
≥ 85 -100 A 4.00 Sangat cemerlang
≥ 80 < 85 A- 3.50 Cemerlang
≥ 75 < 80 B+ 3.25 Sangat baik
≥ 70 < 75 B 3.00 Baik
≥ 65 < 70 B- 2.75 Hampir baik
≥ 60 < 65 C+ 2.25 Lebih dari cukup
≥ 55 < 60 C 2.00 Cukup
≥ 50 < 55 C- 1.75 Hampir cukup
≥ 40 < 50 D 1.00 Kurang
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 9
TOPIK KULIAH PENGANTAR BLOK 1.5
MINGGU TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE TOPIK KULIAH
NAMA PEMBERI KULIAH
TEMPAT
I 1. Kuliah pengantar Blok 1.5 KP. 1 dr. Susila Sastri,M.Biomed
Lokal J FK Jati 2. Embriologi sistem urinarius KP. 2 dr. Setia Budi Zain, PA Dekanat
Limau Manis 3. Anatomi sistem urinarius KP. 3 Prof.DR.dr.Yanwirasti,
PA(K)
Dekanat Limau Manis 4. Vaskularisasi dan persyarafan
sistim urinarius
KP. 4 Prof.DR.dr.Yanwirasti, PA(K)
Dekanat Limau Manis
5. Histologi sistem urinarius KP. 5 dr. Ifdelia Suryadi Lokal J FK Jati
II 6. Proses pembentukan urine KP. 6 Prof. dr. Rahmatina, B. Herman, PhD, AIFM
Lokal J FK Jati 7. Pengaturan fungsi ginjal dan
miksi
KP. 7 Prof. dr. Rahmatina, B. Herman, PhD, AIFM
Lokal J FK Jati
8. Pengaturan osmolalitas urine KP. 8 Prof. dr. Rahmatina, B. Herman, PhD, AIFM
Lokal J FK Jati
9. Biokimia Urin KP. 9 Prof dr.Fadil Oenzil,
PhD SpGK
Lokal J FK Jati 10. Reabsorpsi dan ekskresi
cairan, elektrolit dan non elektrolit
KP. 10 dr. Husnil kadri, M.Kes Lokal J FK Jati
III 11. Air-elektrolit tubuh KP. 11 dr. Husnil kadri, M.Kes Dekanat Limau Manis 12. Keseimbangan asam - basa KP. 12 dr. Susila Sastri
M.Biomed
Lokal J FK Jati 13. Faktor yang berperan dalam
Keseimbangan asam-basa
KP. 13 dr. Susila Sastri M.Biomed
Dekanat Limau Manis
14. Gangguan keseimbangan asam – basa
KP. 14 Prof dr.Fadil Oenzil, PhD SpGK
Lokal J FK Jati
15. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium gangguan asam-basa dan elektrolit
KP. 16 dr. Husnil kadri, M.Kes Lokal J FK Jati
IV 16. Perkembangan fase embrio sistem reproduksi
KP. 16 dr. Setia Budi Zain, PA Lokal J FK Jati
17. Gambaran makroskopis sistem reproduksi
KP. 17 DR. dra. Gusti revila Ms Dekanat Limau Manis
18. Sistem persyarafan dan perdarahan reproduksi
KP.18 DR. dra. Gusti revila M.Kes
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 10
19. Gambaran mikroskopis sistem reproduksi wanita
KP. 19 Prof. DR.dr.Eriyati Darwin, PA(K)
Dekanat Limau Manis
20. Gambaran mikroskopis sistem reproduksi pria
KP. 20 dr. Ifdelia Suryadi Lokal J FK Jati
MINGGU TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE TOPIK KULIAH
NAMA PEMBERI KULIAH
Lokal J FK Jati
V 21. Pembelahan sel KP. 21 Dra. Arni Amir,Ms Lokal J
FK Jati 22. Proses spermatogenesis dan
oogenesis
KP. 22 Dra. Eliza Anas, Ms MSc
Dekanat Limau Manis
23. Peranan hormon pada proses fertilisasi
KP. 23 dr. Erkadius, M.Sc. Dekanat Limau Manis
24. Diferensiasi sel KP. 24 Dra. Arni Amir,Ms Lokal J
FK Jati 25. Pengantar tentang gangguan
siklus sel dan sel benih
KP. 25 Dra. Eliza Anas, Ms MSc
Lokal J FK Jati
VI 26.Fisiologi reproduksi pria KP. 26 DR.dr.Afriwardi, SpKO Lokal J FK Jati 27.Fisiologi reproduksi wanita KP. 27 DR.dr.Afriwardi, SpKO Lokal J FK Jati 28.Perkembangan seks sekunder
dan faktor yang
mempengaruhi
KP. 28 Dr.Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked
Lokal J FK Jati
29.Siklus menstruasi KP. 29 Dr.Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked
Lokal J FK Jati 30.Pengantar tentang kelainan
sistem reproduksi
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 11
TOPIK PRAKTIKUM BLOK 1.5
NO PRAKTIKUM MINGGU
I II III IV V VI Bahagian
1 Anatomi Sistem Urinarius V Anatomi
Histologi Sistem Urinarius V Histologi
2 Biokimia urin V Biokimia
3 Anatomi sistem reproduksi V Anatomi
Histologi sistem reproduksi V Histologi
4 Ovarium Testis (Model embriologi) V Anatomi
5 Mikroskopik spermatozoa normal dan abn V Biologi
6 Histologi sistem reproduksi wanita V Histologi
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 12
JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 1.5.UROGENITAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AKADEMIK 2013-2014
MINGGU I
NO JAM KEGIATAN
SENIN 24 – 3 - 2014
SELASA 25 –3 -2014
RABU 26 – 3 - 2014
KAMIS 27 – 3 - 2014
JUMAT 28-3-2014
1 07.00-07.50 KP 5 (CD)
2 08.00-08.50 KP .1 (ABCD) KP 2 (CD)
KP 3 (AB)
KP .4 (CD)
KP 5 (AB)
3 09.00-09.50
Tutorial 1 ( A, B, C & D )
KP 3 (CD)
KP 2 (AB)
KP .4(AB)
Tutorial 2 ( A, B, C & D )
Diskusi pleno I ( A B C & D ) 4 10.00-10.50
5 11.00-12.50 P.Anatomi ( A ) P.Histologi ( B )
P.Anatomi (C) P.Histologi (D)
P.Anatomi (D) P.Histologi (C)
P.Anatomi ( B ) P.Histologi( A ) 6 13.00-13.50
7 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)
MINGGU II
NO JAM
KEGIATAN SENIN
31 - 3 - 2014
SELASA 1 - 4 - 2014
RABU 2 - 4 - 2014
KAMIS 3 - 4- 2014
JUMAT 4 - 4 - 2014 1 07.00-07.50 LIBUR HARI
RAYA NYEPITAHUN
BARU SAKA 1936
KP 6 (AB) KP 7 (CD) KP .8 (CD)
KP 10 (AB)
2 08.00-08.50 KP 6 (CD) KP 7 (AB) P.Bioki mia (D)
KP 8 (AB)
KP 10(CD)
3 09.00-09.50 Tutorial 3
( A, B, C & D )
KP 9 (AB)
Tutorial 4 ( A, B, C & D )
Diskusi pleno 2 ( A B C & D )
4 10.00-10.50 KP 9 (CD)
5 11.00-12.50 P.Biokimia( C ) P.Biokimia (B) P.Biokimia( A ) 6 13.00-13.50
7 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)
MINGGU III
NO JAM KEGIATAN
SENIN 7 - 4 - 2014
SELASA 8 - 4 - 2014
RABU 9- 4 - 2014
Kamis 10 - 4 - 2014
JUMAT 11 - 4 - 2014 1 07.00-07.50 KP 12 (AB) LIBUR PEMILU KP 15 CD
2 08.00-08.50 KP 12 (CD) KP 11 (CD)
KP 13 (AB)
KP 15 AB
3 09.00-09.50 Tutorial 5 ( A, B, C & D )
KP 11 (AB)
KP 13
(CD) ( A, B, C & D ) Tutorial 6 pleno 3 Diskusi ( A B C & D ) 4 10.00-10.50
5 11.00-11.50 KP 14 (CD)
6 12.00-12.50 KP 14 (AB)
7 13.00-13.50
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 13 MINGGU IV
NO JAM
KEGIATAN SENIN
14 - 4 - 2014
SELASA 15 - 4 - 2014
RABU 16 - 4 - 2014
KAMIS 17 - 4 - 2014
JUMAT 18 - 4 - 2014
1 07.00-07.50 KP 16 ( CD) K P 20 ( AB) LIBUR
WAFAT ISA ALMASIH 2 08.00-08.50 KP 16 ( AB) KP 17
( CD)
KP 17 ( AB)
KP 18 (AB) KP 20 (CD)
3 09.00-09.50 Tutorial 7 ( A, B, C & D )
KP 19 (CD)
KP 19 (AB)
KP 18 (CD)
Tutorial 8 ( A, B, C & D ) 4 10.00-10.50
5 11.00-11.50 P. Anatomi (D) P. Histologi (C)
P. Anatomi (C) : P. Histologi (D)
P. Anatomi (B) P. Histologi (A)
P. Anatomi (A) P. Histologi (B) 6 12.00-12.50
7 13.00-13.50
8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)
MINGGU V NO JAM
KEGIATAN SENIN
21 - 4 - 2014
SELASA 22 - 4 - 2014
RABU 23 - 4 - 2014
KAMIS 24 - 4 - 2014
JUMAT 25 - 4 - 2014 1 07.00-07.50 KP .21 (AB) KP 24 (AB) KP 25 (CD)
2 08.00-08.50 KP .21 (CD) KP 22 (CD)
KP 22 (AB)
KP 24 (CD) KP 25 (AB)
Diskusi pleno 5 ( A, B, C & D
) Aula FDOK 3 09.00-09.50
Tutorial 9 ( A, B, C & D )
KP 23 (CD)
KP 22 (AB)
P.Anatomi (A)
P.Biologi (B) Tutorial 10 ( A, B, C & D )
4 10.00-10.50 P.Anatomi (A)
P.Biologi (B) 5 11.00-11.50 Diskusi pleno 4
( A,B C & D )
P.Anatomi(C) P. Biologi (D)
P.Anatomi (D) P. Biologi (C)
P.Anatomi (B) P. Biologi (A) 6 12.00-12.50
7 13.00-13.50
8 14.00-16.00 Skills lab ( A & C) Skills lab (B & D) Skills lab (C&A) Skills lab (D&B)
MINGGU VI NO JAM
KEGIATAN SENIN
28 - 4 - 2014
SELASA 29 - 4 - 2014
RABU 30 - 4 - 2014
KAMIS 1 - 5- 2014
JUMAT 2 - 5 - 2014 1 07.00-07.50 KP 26 (CD) KP 27 (CD) KP .29 (CD) LIBUR HARI
BURUH INTERNASIO NAL
KP 30 (AB) 2 08.00-08.50 KP 26 (AB) KP 27
(AB)
P. Anatomi (A) P. Histologi (B)
KP .29(AB)
KP 30 (CD) 3 09.00-09.50 Tutorial 11
( A, B, C & D )
KP .28
(AB) Tutorial 12
( A, B, C & D )
Diskusi pleno 6 ( A B C & D )
4 10.00-10.50 KP 28 (AB)
5 11.00-11.50 12.00-12.50
P. Anatomi (D) P. Histologi (C)
P. Anatomi (C) P. Histologi (D)
P. Anatomi (B) P. Histologi (A) 6 13.00-13.50
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 14 MINGGU VII
NO JAM
KEGIATAN SENIN SELASA
6 -5 - 2014
RABU KAMIS
8 - 5 - 2014
JUMAT
1 08.00-10.00 Ujian tulis hari I Ujian tulishari II
Keterangan :
1. Kuliah dilaksanakan di Lokal J FK Jati dan Kampus Limau Manis 2. Diskusi pleno dilaksanakan di Aula Student Center
3. Praktikum dilaksanakan di laboratorium terkait
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 15
MODUL 1
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 16
MODUL 2
- 3
!" !!
#
$
#
# #
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 17
MODUL 3
, 3
# $ # # & '
' ' $ '
#
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 18
MODUL 4
)3
% (!
)* $ %
#
$ # + #
# %
+
' +
& %
%
# +
# + #
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 19
MODUL 5
3
,&
' #
-.
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 20
MODUL 6
SKENARIO 6 : KEGELISAHAN TESMAN
Tesman memiliki anak bungsu berusia 10 tahun dengan penis sepanjang hanya 2 cm, kontras dengan badannya yang gemuk. Ia khawatir karena membandingkan ukuran ini dengan penis anak kedua dengan ukuran 5 cm, padahal usianya hanya lebih tua dua tahun. Ia semakin khawatir karena putrinya yang berusia 15 tahun belum memiliki payudara, walau pun sudah menstruasi sejak setahun sebelumnya. Teman-teman putrinya yang berbadan lebih pendek sudah memakai bra yang cukup besar ukurannya. Ia khawatir kalau ada masalah dengan perkembangan hormonal anaknya, seperti yang sering terlihat di siaran televisi.
Berbagai informasi terdapat pada beberapa media, seperti haid yang berlebihan jumlah darah atau lamanya, metrorrhagia, mittelschmerz dua minggu sebelum menstruasi, atau pun telur yang tidak bisa keluar dari indungnya. Ia khawatir pula memikirkan apakah anak bungsunya ini akan kekurangan sperma nantinya sehingga mandul, atau malah impoten.
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 21 Lampiran 1. :
TIM PENGELOLA
BLOK 1.5.UROGENITAL
TAHUN 2013
Ketua : dr. Susila Sastri M.Biomed Sekretaris : dr. Lili Irawati M.Biomed
Anggota : dr. Malinda Meinapuri, M.Si.Med Dra. Asterina .Ms
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 22
Lampiran 3 :
DAFTAR NAMA MODERATOR DAN NARASUMBER
DISKUSI PLENO BLOK 1.5.UROGENITAL
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
MINGGU KE
HARI/ TANGGAL
JAM NAMA
MODERATOR
NAMA NARASUMBER
1 JUMAT
28-3-2014
09.00-11.00 dr. Ulya Uti Fasrini dr. Susila Sastri,M.Biomed dr. Setia Budi Zain, PA Prof.DR.dr.Yanwirasti, PA(K) dr. Ifdelia Suryadi
2 JUMAT
4 - 4 - 2014
09.00-11.00 dr. Malinda
Meinapuri, M.Si.Med
Prof. dr. Rahmatina, B. Herman, PhD, AIFM dr. Husnil kadri, M.Kes Prof.dr.Fadil Oenzil, PhD SpGK
3 JUMAT
11 - 4 - 2014
09.00-11.00 Dra. Asterina, MS dr. Susila sastri M.Biomed dr. Husnil kadri, M.Kes
Prof dr.Fadil Oenzil, PhD SpGK
4 SENIN
21 - 4 - 2014
09.00-11.00 dr. Ulya Uti Fasrini dr. Setia Budi Zain, PA DR,Dra Gusti Revila M.kes Prof. DR.dr.Eriyati Darwin, PA(K)
dr. Ifdelia Suryadi
5 JUMAT
25 - 4 - 2014
09.00-11.00 dr. Malinda
Meinapuri, M.Si.Med
Dra Arni amir MS Dra. Eliza Anas, Ms dr. Erkadius, MS
6 JUMAT
2 - 5 - 2014
09.00-11.00 Dra. Asterina, Ms DR.dr.Afriwardi, SpKO dr. Erkadius, MSc Dr.Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 23 Lampiran 4 :
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti)• Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti.
• Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.
• Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan tujuan pembelajaran (learning objectives)
LANGKAH 2. Menetapkan masalah
• Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.
• Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya. • Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan
LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan
• Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini:
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 24 b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan
tujuan untuk saling pengertian • Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.
• Output tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan
LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara
• Proses
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat.
• Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal.
• Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus). LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
• Proses
Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi.
• Alasan
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 25 dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran, akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.
• Output tertulis
Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan
pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak" lebih baik dan lebih tepat daripada ”topik global pertumbuhan”
LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri
• Proses
Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses.
• Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa
• Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.
LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri
• Proses
Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.
• Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika ’pemicu’ yang tepat terjadi di masa datang.
• Output tertulis
Blok 1.5.Urogenital FK-UNAND 2014
Buku Panduan Tutor 26 Lampiran 5 :
LEMBAR PENILAIAN TUTORIAL KELOMPOK …..
NAMA TUTOR : ……….
Blok : Diskusi ke :
Modul : Tanggal :
NO NO.BP NAMA MAHASISWA
UNSUR PENILAIAN TOTAL NILAI Kehadiran Keaktifan dan kreativitas
Relevansi Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan : 1. Kehadiran
0 Tidak hadir atau terlambat > 10 menit 1 Terlambat <10 menit
2 Hadir tepat waktu 2. Keaktifan dan kreatifitas
0 Tidak memberikan pendapat selama diskusi tutorial 0,5 Memberikan pendapat setelah diminta ketua/tutor
1 Memberikan pendapat pada sebagian kecil LO atau selalu menyampaikan pendapat dengan cara membacakan buku/catatan/handout/dll
2 Memberikan pendapat pada sebagian besar LO atau kadang-kadang menyampaikan pendapat dengan cara membacakan buku/catatan/handout/dll
2,5 Memberikan pendapat pada sebagian besar LO tanpa membacakan buku/catatan/handout/dll dan atau kreatif (menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga mudah dimengerti) 3 Menyampaikan pendapat pada setiap LO tanpa membacakan buku/catatan/handout/dll dan kreatif
(menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga mudah dimengerti) 3. Relevansi
0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO atau tidak memberikan pendapat 1 Sebagian kecil dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
2 Sebagian besar dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO 3 Semua pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
4. Sikap
0 Menghambat jalannya diskusi atau tidak menghargai pendapat anggota lain (dominasi, mengejek atau menyela) atau tidak menghargai tutor
1 Tidak acuh atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan tutorial 1,5 Memberikan pendapat tanpa melalui ketua kelompok
2 Menunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggota lain dan tutor
Padang,……….. Tutor,
PENUNTUN SKILLS LAB
BLOK 1.5
UROGENITAL
!" " #$ %
!
" !
2
CARA PENGGUNAAN BUKU INI:
&
'
Bacalah penuntun skills lab ini
proses pembelajaran
dimulai. Hal ini akan membantu saudara lebih cepat memahami materi
skills lab yang akan dipelajari dan memperbanyak waktu untuk latihan
dibawah pengawasan instruktur masing&masing.
Bacalah juga bahan /materi pembelajaran yang terkait dengan
keterampilan yang akan dipelajari seperti: Anatomi, fisiologi,
biokimia, dan ilmu lainnya. Hal ini akan membantu saudara untuk
lebih memahami ilmu&ilmu tersebut dan menemukan keterkaitannya
dengan skills lab yang sedang dipelajari.
Saudara juga diwajibkan untuk menyisihkan waktu diluar jadwal
untuk belajar / latihan mandiri.
3
! $%& ! #
##
''
( Keterampilan
pemeriksaan fisik dan prosedural
1. Pemeriksaan Ballotement ginjal ) *
2. Pemeriksaan genitalia eksternal pria ) * 3. Pemeriksaan genitalia
eksterna wanita dan Kateterisasi uretra pada wanita )+ *
Ruang skills lab (F11,F13, F14,F15, F16,F17,
F18,F19)
" Ujian
" Survey mini dan membuat
kuesioner ) *
Gedung ABCD
" Ujian
"
Keterampilan laboratorium
Urin 1: makroskopis dan
mikroskopis Urin ) * Laboratorium
Central
" Ujian
,
-
. /) 0 0+ * 0
0
1
-1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.
3. Batas minimal nilai kelulusan skills lab adalah 2$ untuk kesemua keterampilan
4. Apabila 3 , mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok
4
!
#
4
Edisi 4
!
" !
5
!
#
4
Modul ini dibuat untuk para mahasiswa untuk mencapai kemampuan tertentu di
dalam pemeriksaan fisik organ Ginjal. Dengan mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan
akan mempunyai kemampuan :
Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan dan mampu melakukan fisik organ ginjal.
1. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan
2. Menginformasikan kepada pasien agar melakukan apa yang diinstruksikan oleh
pemeriksa
3. Mempersiapkan pasien tidur telentang
4. Berdiri di samping kanan pasien
5. Menyuruh pasien membuka sebagian pakaiannya (regio abdomen)
6. Menyuruh pasien agar rileks dengan jalan memfleksikan sendi lutut (bila perlu) dan
mengajak pasien berbicara.
7. Melakukan palpasi untuk menemukan ginjal secara palpasi/ ballotement ginjal dengan
teknik bimanual (kedua tangan) dan vesica urinaria
6
Ginjal terletak pada regio posterior, dilindungi oleh iga. Sudut costovertebral adalah
regio dimana kita menilai nyeri tekan dan nyeri ketok pada ginjal.
Pada level yang lebih bawah pada kwadran kanan atas, pool bawah ginjal kanan,
kadang&kadang dapat diraba. Vesica urinaria yang terisi penuh dan uterus hamil dapat diraba
6
# % 7 8 # 3
Keadaan yang penting diperhatikan sewaktu pemeriksaan
1. Cahaya ruangan cukup baik
2. Pasien harus rileks
3. Pakaian harus terbuka dari processus xyphoideus sampai sympisis pubis.
Untuk mendapatkan relaksasi dari pasien adalah :
1. Vesica urinaria harus dikosongkan lebih dahulu
2. Pasien dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala dan lutut pada posisi fleksi
(bila diperlukan)
3. Kedua tangan disamping atau dilipat diatas dada. Bila tangan diatas kepala akan
menarik dan menegangkan otot perut
4. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat, sdan kuku harus pendek. Dengan
jalan menggesek gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi hangat.
5. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan yang cepat dan tak
diinginkan
6. Jika perlu ajak pasien berbicara sehingga pasien akan lebih relak
7. Jika pasien sangat sensitif dan penggeli mulailah palpasi dengan tangan pasien
sendiri dibawah tangan pemeriksa kemudian secara perlahan lahan tangan
pemeriksa menggantikan tangan pasien
8. Perhatikan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan rawut muka dan emosi
7
# 4
( )
Letakkan tangan kanan dibawah dan paralel dengan iga 12 dengan ujung jari
menyentuh sudut costovertebral. Angkat dan dorong ginjal kanan kearah anterior. Letakkan
tangan kanan secara gentle di kwadrant kanan atas sebelah lateral dan paralel dengan
muskulus rektus abdominis dekstra. Suruh pasien bernafas dalam. Saat pasien dipuncak
inspirasi, tekan tangan kanan cepat dan dalam di kwadrant kanan atas dibawah pinggir arcus
costarum dan ginjal kanan akan teraba diantara& antara tangan.
Suruh pasien menahan nafas. Lepaskan tekanan tangan kanan secara pelan&pelan dan
rasakan bagaimana ginjal kanan kembali ke posisi semula dalam ekpirasi. Jika ginjal kanan
teraba tentukan ukuran, contour, dan adanya nyeri tekan.
( )
Untuk meraba ginjal kiri, pindahlah ke sebelah kiri pasien. Gunakan tangan kanan
untuk mendorong dan mengangkat dari bawah, kemudian gunakan tangan kiri menekan
kwadrant kiri atas. Lakukan seperti sebelumnya. Pada keadaan normal ginjal kiri jarang
8
9% : : ' 3
Nyeri tekan ginjal mungkin
ditemui saat palpasi abdomen, tetapi
juga dapat dilakukan pada sudut
costovertebrae. Kadang&kadang
penekanan pada ujung jari pada tempat
tersebut cukup membuat nyeri, dan
dapat pula ditinju dengan permukaan
ulnar kepalan tangan kanan dengan
beralaskan volar tangan kiri ( fish
percussion).
)
*( +
!
1. Adams. Textbook of Physical Diagnosis.17ed.Williams & Wilkins.1987.
2. Delp MH, Manning RT. Major Diagnosis Fisik. Terjemahan Moelia Radja Siregar. EGC 1996
3. Lynn. S. Bickley; Bates Guide to Physical Examination and History taking, 8 th Edition, Lippincott 2003.
4. Simadibrata MK, 2006. Pemeriksaan abdomen, urogenital dan anorektal. Dalam: Sudoyo A. W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK. S, Setiati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, hal:51&55.
9
! $%&
! # 4
Nama : ... Kelompok : ...
No. BP : ...
! 0 1 2 3
1. Memberikan salam pembuka saling memperkenalkan diri*
2. Menginformasikan kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Berdiri di sisi kanan pasien*
4. Meminta pasien untuk berbaring dengan posisi telentang*
5. Meminta pasien untuk membuka pakaian*
6. Membuat pasien dalam posisi relaks dengan menekukkan lutut, mengajak bicara
# 3 ) # 3 *
7 Persiapan sebelum melakukan palpasi (mengesekkan kedua telapak tangan untuk menghangatkan)*
8 Ginjal kanan:
& Melakukan palpasi dengan kedua tangan, posisi tangan kiri di dinding posterior, dan tangan kanan di dinding anterior. Suruh pasien bernafas dalam. Saat pasien dipuncak inspirasi, secara serentak kedua tangan tersebut melakukan palpasi, tekan tangan kanan cepat dan dalam di quadran kanan atas lateral dan sejajar dengan M. Rectus Abdominis dekstra. Tangan kiri mendorong ke atas.
9 Ginjal kiri:
& Pindahlah ke sebelah kiri pasien. Gunakan tangan kanan untuk mendorong dan mengangkat dari bawah, kemudian gunakan tangan kiri menekan di kwadrant kiri atas lateral, sejajar dengan M. Rectus Abdominis sinistra. Lakukan seperti sebelumnya. Secara serentak kedua tangan tersebut melakukan palpasi seperti point no 8
10
: : ' 3
11 Nyeri tekan:
& Pada sudut costovertebrae dilakukan penekanan dengan ujung ibu jari, lihat reaksi pasien apakah ada nyeri.
12 Nyeri Ketok:
& Pada sudut costovertebrae dilakukan dengan meninju menggunakan permukaan ulnar kepalan tangan kanan dengan beralaskan volar tangan kiri ( fish percussion). lihat reaksi pasien apakah ada nyeri.
13 Mengucapkan terimakasih dan salam*
! Keterangan :
Skor 0 : Tidak dilakukan
Skor 1 : Dilakukan dengan banyak perbaikan/dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan sedikit perbaikan
Skor 3 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata&rata = total skor /25 x 100 % = ……….
Padang, ……….
Instruktur,
( __________________________ )
NIP.
11
!
#
!
!
Edisi 4
!
" !
12
! # ! !
Modul ini dibuat untuk para mahasiswa untuk mencapai kemampuan tertentu di
dalam pemeriksaan fisik genitalia eksterna pria. Dengan mempelajari modul ini mahasiswa
diharapkan akan mempunyai kemampuan :
3 3
Mahasiswa mampu untuk Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan fisik genitalia
eksterna pria dan melakukan keterampilan pemeriksaannya
3 3 ,
1. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan
2. Menginformasikan kepada pasien agar melakukan apa yang diinstruksikan oleh
pemeriksa
3. Mempersiapkan pasien tidur telentang
4. Berdiri di samping kanan pasien
5. Menyuruh pasien membuka pakaian yang menutupi genitalianya
6. Menyuruh pasien agar rileks dan mengajak pasien berbicara.
7. Melakukan pemeriksaan inspeksi pada alat genitalia pria
"% ! # ! !
Pelajarilah kembali anatomi genitalia pria dan kenalilah struktur&struktur yang
[image:38.612.224.408.478.710.2]terdapat pada gambar di bawah ini (Gambar 1).
13 Organ genitalia pria terdiri dari penis, scrotum, testis, epididimis, vesika seminalis dan
kelenjar prostat.
Uretra merupakan saluran berbentuk pipa yang berfungsi saluran pengeluaran urine
yang telah ditampung di dalam vesica urinaria (kandung kencing) ke luar badan (dunia luar)
dan saluran semen. Saluran tersebut dimulai dari orificium urethra internum dan masuk lewat
di dalam prostat, berlanjut berjalan di dalam corpus cavernosum urethrae dan berakhir pada
lubang luar pada ujung penis (orificium uretra eksternum). Dengan demikian uretra laki&laki
menurut tempat yang dilewati dapat dibedakan menjadi tiga bagian berurutan, yaitu pars
prostatica, pars membranosa clan pars spongiosa urethrae.
Penis terdiri atas dua buah corpora cavernosa penis, satu buah corpus cavernosum
urethrae (corpus spongiosum penis) dan satu buah corpus cavernosum glandis sebagai
lanjutannya. Saluran uretra melewati corpus spongiosum. Penis mempunyai 2 permukaan
yaitu permukaan ventral dan dorsal, dan terdiri atas akar, batang dan glans.
Hal yang harus diperiksa/dilihat pada saat melakukan pemeriksaan genitalia eksternal
pria adalah:
a. inspeksi kulit dan rambut disekitar genitalia: bertujuan untuk melihat perubahan
warna, bercak kemerahan dan sebagainya
b. inspeksi penis dan skrotum:
i. pasien telah sirkumsisi atau belum
ii. ukuran penis dan skrotum (bandingkan kiri dan kanan)
iii. adanya lesi
iv. bentuk penis (phimosis)
c. inspeksi meatus eksternal uretra
i. letak muara eksternal (normalnya terletak ditengah gland penis)
ii. adanya cairan abnormal yang keluar dari muara (discharge)
d. Skrotum
i. adanya lesi/perubahan warna
ii. pembengkakan
14 Keadaan anatomis berikut ini sebaiknya diingat sebelum melakukan tindakan prosedural
seperti memasukkan kateter atau alat lain kedalam uretra pria:
1. orifisium eksternus glans penis merupakan bagian uretra yang paling sempit.
2. didalam glans, uretra melebar membentuk fossa terminalis
3. dekat ujung posterior fossa, dari atapnya terdapat lipatan mukosa yang menonjol ke
lumen
4. uretra pars membranosa sempit dan terfiksasi
5. uretra pars prostatika paling luas dan paling lebar
6. dengan memegang penis ke atas, bentuk uretra yang seperti S berubah menjadi bentuk
huruf J
15
! $%&
! # ! !
Nama : ... No. BP: ...
!
0 1 2 3
1. Memberikan salam pembuka saling memperkenalkan diri; 2. Menginformasikan kepada pasien tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan
3. Berdiri di sisi kanan pasien;
4. Meminta pasien untuk berbaring dengan posisi telentang; 5. Meminta pasien untuk membuka pakaian;
6. Membuat pasien dalam posisi relaks dan mengajak bicara
7 melakukan penilaian kulit dan rambut disekitar genitalia: a. adanya lesi/perubahan warna
b. pembengkakan
c. pertumbuhan rambut merata 8 Penis:
a. pasien telah sirkumsisi atau belum
b. ukuran penis dan skrotum (bandingkan kiri dan kanan) c. adanya lesi: warna kemerahan
d. bentuk penis (phimosis) 9 Meatus eksternal uretra
a. letak muara eksternal (normalnya terletak ditengah gland penis)
b. adanya cairan abnormal yang keluar dari muara (discharge)
10 Skrotum
a. adanya lesi/perubahan warna b. pembengkakan
c. memeriksa bagian posterior skrotum !
Keterangan :
Skor 0 : Tidak dilakukan
Skor 1 : Dilakukan dengan sedikit perbaikan/dilakukan* Skor 2 : Dilakukan dengan banyak perbaikan
Skor 3 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata&rata = total skor /22 x 100 % = ……….
Padang, ………. 2014
Instruktur
( __________________________ )
16
!
#
!
!
!
!
!
!
+
Edisi 5
Revisi 2014
!
" !
17
% # !
Kateterisasi uretra adalah memasukan kateter
kedalam buli&buli melalui uretra. Istilah ini sudah
dikenal sejak zaman Hypokrates yang pada waktu itu
menyebutkan tentang tindakan instrumentasi untuk
mengeluarkan cairan dari tubuh. Bernard
memperkenalkan kateter yang terbuat dari karet th
1779, sedangkan Foley membuat kateter menetap
pada th 1930. Kateter Folley inilah yang saat ini masih dipakai secara luas sebagai alat untuk
mengeluarkan urine dari buli&buli.
Sebelum melakukan pemasangan kateter, mahasiswa harus mampu melakukan
pemeriksaan fisik genitalia eksterna wanita. Keterampilan ini dibatasi hanya sampai
mengidentifikasi organ/bagian yang terdapat pada genitalia eksterna wanita. Selain itu
mahasiswa juga harus dapat mengidentifikasi perbedaan yang terdapat pada organ genitalia
eksterna pria dan wanita. Mahasiswa harus mampu melakukan pemeriksaan fisik ini karena
merupakan dasar dari keterampilan prosedural pemasangan kateterisasi uretra.
% +
Waktu : 2 x 50 menit Lokasi : ruang skills&lab
% :
Ketrampilan pemeriksaan genitalia eksterna wanita dan pemasangan kateter berkaitan dengan ketrampilan lain:
1.1. Pengantar Kuliah Kedokteran:
& Komunikasi Sambung Rasa dan Mendengar Aktif & Handwashing
& Pemeriksaaan Fisik Dasar 1.2. Kardiorespirasi:
& Pemeriksaan Tanda Vital 1.3. Neuromuskuloskeletal:
& Komunikasi Informed Consent
Keterampilan ini merupakan dasar dari keterampilan yang akan diikuti pada blok berikutnya yaitu:
− Pemeriksaan Inspekulo, bimanual, rektovaginal, pap smear
− Pemeriksaan panggul dan kemajuan persalinan, Membantu persalinan
18
<% '
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kelompok dengan seorang instruktur, minggu
pertama pengarahan terhadap teori dan tata cara melakukan pemeriksaan genitalia
eksterna dan prosedur kateterisasi uretra. Selanjutnya minggu ke dua evaluasi dari
kedua keterampilan tersebut berdasarkan checklist yang disediakan.
% 4 4 !
-3
-1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik genitalia eksterna wanita
2. Mahasiswa mampu memberikan penjelasan indikasi dan memperlihatkan cara pemasangan kateter yang benar, sebab jika dikerjakan dengan keliru dapat menimbulkan kerusakan uretra yang permanen.
3 ,
-Mahasiswa mampu:
1. Merencanakan dan mempersiapkan alat atau bahan untuk pemasangan kateter.
2. Menerangkan ke pasien ( inform consent ) tentang pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan serta meminta persetujuan pasien atas tindakan tersebut.
3. Mampu melakukan pemeriksaan alat genitalia eksterna wanita sebelum mamasang kateter
4. Mahasiswa mampu memberikan penjelasan indikasi dan kontraindikasi keteterisasi uretra
5. Mampu melakukan tindakan kateterisasi secara aseptik dan sistematis.
% ! # 4 !
-& Responsi
& Bekerja kelompok
& Bekerja dan belajar mandiri
"% ! = !
-1. Pengetahuan Dasar
a. Anatomi dan fisiologi dasar urogenital pria dan wanita
2. Praktikum dan skill yang terkait dengan pemeriksaan sensorik
a. Komunikasi
b. Informed consent
19 "% !
[image:45.612.185.453.126.700.2]$% # ! +
20 Genitalia eksternal wanita atau vulva (gambar 1 ) terdiri dari: mons veneris, labia
majora, labia minora, vestibulum dan kelenjar&kelenjarnya, introitus vaginal, meatus urethra
and clitoris. Saluran uretra wanita panjangnya sekitar 3,8 cm. Uretra bermuara sekitar 2,5 cm
dibawah klitoris dan terletak tepat didepan vagina.
& adalah tonjolan bulat dari jaringan lemak diatas simfisis pubis.
& adalah dua buah lipatan kulit lebar yang membentuk batas lateral vulva.
Kedua labia mayora bertemu dibagian anterior di mons veneris untuk membentuk
komisura anterior. Labia mayor dan mons veneneris mempunyai folikel rambut dan
kelenjar sebasea.
& sesuai dengan skrotum pada pria. Labia minora adalah lipatan kulit yang
sempit dan berpigmen yang antara labia mayora dan menutupi vestibulum, yang
merupakan daerah diantara kedua labia minora. Diantara anterior, kedua labia minora
membentuk prepusium klitoris.
& yang analog dengan penis, terdiri dari jaringan erektil dan banyak
mengandung ujung saraf, klitoris mempunyai satu glans dan dua korpora kavernosa.
Meatus uretra eksternal terletak dibagian anterior vestibulum dibawah kritoris.
& , atau kelenjar Skene, adalah kelenjar –kelenjar kecil yang
bermuara di lateral uretra. Sekresi kelenjar sebasea di daerah ini melindungi jaringan
yang rentan terhadap urin.
& terdiri dari struktur kecil,ukuran diameter sekitar 0,5 sampai 1 cm,
merupakan kelenjer vestibular mayor, terdapat pada batas sisi luar orifisium vagina
kearah fourchette.
Ketika melakukan pemeriksaan fisik, usahakan untuk menyentuh pasien dengan
punggung tangan sambil mengatakan bahwa akan dilakukan pemeriksaan genitalia. Ini
diperlukan agar pasien merasa nyaman.
>% ! ! !
Kateterisasi uretra adalah suatu prosedur memasukkan kateter (selang kecil) melalui
saluran uretra kedalam vesika urinaria. Kateter dibedakan menurut ukuran, bentuk, bahan,
sifat pemakaian dan percabangan. Ukuran kateter dinyatakan dalam skala Cheriere’s (French).
Ukuran ini merupakan ukuran diameter luar kateter. 1 Ch atau 1 Fr = 0,33 mm. 1 mm=3 Fr.
Bahan kateter dapat berasal dari logam (stainleess), karet (lateks), silikon dan lateks dengan
lapisan silikon .Dewasa normal pemasangan kateter untuk drainase digunakan ukuran 16F –
21 Adapun indikasi dilakukannya pemasangan kateter adalah untuk tujuan diagnosis dan
terapi, yaitu
Tindakan ' -
1. Pada wanita dewasa untuk memperoleh contoh urine untuk pemeriksan kultur.
2. Untuk mengukur residu ( sisa ) urine setelah pasien miksi jika kandung kemih tidak
mampu sepenuhnya dikosongkan
3. Untuk memasukan bahan kontras untu pemeriksaan radiologi.
4. Pemeriksaan urodinamik menentukan tekanan intra vesika
5. Untuk menilai produksi urine
Tujuan
-1. Mengeluarkan urine dari buli&buli pada keadaan obstruksi infra vesika.
2. Mengeluarkan urine pada disfungsi buli.
3. Diversi urine setelah tindakan operasi sistem urinaria bagian bawah.
4. Sebagai splint setelah operasi rekonstruksi uretra
5. Memasukan obat&obatan intra vesika.
6. Pemakaian kateter secara bersih mandiri berkala .
Perlu diperhatikan bahwa kateter untuk diagnostik segera dilepas setelah tujuan pemasangan
selesai, namun untuk terapi dipertahankan sampai tujuan terpenuhi.
Kateter uretra tidak boleh dipasang pada penderita trauma yang dicurigai adanya
cedera uretra yang ditandai antara lain keluarnya darah dari uretra, hematom yang luas daerah
perineal serta adanya perubahan letak prostat (pada pria) pada colok dubur. Pemasangan
kateter pada keadaan ini ditakutkan akan terjadi salah jalur melalui cedera maupun menambah
parahnya cedera.
" % ! ! !4
?%$% , %
1) Mengucapkan salam terapeutik 2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
22 6) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7) Privasi klien selama komunikasi dihargai.
8) Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9) Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
% ,
9) Bak instrumen berisi :
a) Poly kateter sesuai ukuran 1 buah b) Urine bag steril 1 buah
c) Pinset anatomi 2 buah d) Duk steril
e) Kassa steril yang diberi jelly f) spuit 10 cc
10) Sabun cuci tangan biasa 11) Sarung tangan steril 12) Bahan antiseptik
13) Kapas sublimat dalam kom tertutup 14) Perlak dan pengalasnya 1 buah 15) Sampiran
16) Cairan aquades atau NaCl 0,9%
?%/% ,
% #
Hal yang harus diperiksa/dilihat pada saat melakukan pemeriksaan genitalia eksternal
wanita adalah:
1. Genitalia eksterna dan rambut pubis
Pada genitalia eksterna pemeriksa dapat melakukan penilaian antara lain Mons veneris
untuk melihat adanya lesi atau pembengkakan. Rambut pubis untuk melihat pola dan
kutu pubis. Kulit vulva untuk melihat adanya kemerahan, ekskoriasi, massa, leukoplakia
dan pigmentasi. Jika menemukan kelainan harus dilanjutkan dengan palpasi.
2. labia mayor dan minor
Saat pemeriksan labia ini, sampaikan pada pasien bahwa anda akan membuka labia.
Dengan tangan kanan , labia mayor dan minor dibuka di buka terpisah oleh ibu jari dan
jari telunjuk tangan kanan.
Lihat apakah ada pus atau peradangan pada meatus eksternal uretra. 9) Plester
10) Gunting verband
11) Bengkok 1 buah
12) Korentang pada
23 Gambar 6. Posisi lithotomi
% 8
1. Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat&alat
didekatkan ke pasien
2. Pasang sampiran
3. Operator mencuci tangan dengan
sabun terlebih dahulu pada air kran
mengalir .
4. Pasang pengalas/perlak dibawah
bokong klien
5. Pakaian bagian bawah klien
dikeataskan/dilepas, dengan posisi
klien lithotomi (kaki ditekuk dan
Kaki sedikit dibuka) (Gambar 6).
Bengkok diletakkan didekat bokong klien.
6. Buka bak instrumen, pakai sarung tangan steril
7. bersihkan alat genitalia dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset.
Bersihkan genitalia dengan cara : dengan tangan nondominan perawat membuka vulva
kemudian tangan kanan memegang pinset dan mengambil satu buah kapas sublimat.
Selanjutnya bersihkan labia mayora dari atas kebawah dimulai dari sebelah kiri lalu
kanan, kapas dibuang dalam bengkok, kemudian bersihkan labia minora, klitoris, dan
anus. Letakkan pinset pada bengkok. (gambar 7)
[image:49.612.246.398.499.639.2]24 Gambar 8. Balon kateter 8. Lalu sekitar genital ditutupi dengan doek steril.
9. Ambil kateter kemudian olesi dengan jelly.
10. Masukkan kateter kedalam uretra kira&kira
10 cm secara perlahan&lahan dengan
menggunakan pinset sampai urine keluar.
11. Balon kateter dikembangkan dengan
Masukkan Cairan Nacl/aquades 5&10
ccatau sesuai ukuran yang tertulis di
kateter. (gambar 8).
Tarik sedikit kateter. Apabila pada saat
ditarik kateter terasa tertahan berarti
kateter sudah masuk pada kandung kemih
12. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan
urine bag. Lalu ikat disisi tempat tidur
13. Fiksasi kateter pada bagian sisi dalam paha
klien
?%>% , :
1. Klien dirapikan kembali
2. Alat dirapikan kembali
3. Mencuci tangan
4. Melaksanakan dokumentasi :
& Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar
catatan klien
& Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang
melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
: '
Bila terjadi kesulitan pemasangan karena ketegangan spinkter eksterna karena pasien
kesakitan atau ketakutan dapat diatasi dengan :
1. Menekan tempat tertahan tadi dengan ujung kateter kira&kira beberapa menit sampai
terjadi relaksasi spinkter.
2. Pemberian anestesi topikal berupa campuran lidokain hidroklorida 2% dengan jelly
10&20cc,dimasukan peruretra sebelum melakukan kateterisasi.
25 Pemasangan kateter melalui lubang yang sudah ada yaitu urethra, kelihatannya
sederhana dan mudah, tetapi bila pemasangannya tidak mengikuti kaidah&kaidah pengetahuan
medis, dapat menyebabkan timbulnya komplikasi yang sangat merugikan penderita seperti:
& tindakan yang tidak aseptik, berakibat terjadinya infeksi saluran kemih
& Cidera saluran uretra, akibat salah jalur atau terlalu memaksa saat mendorong
kateter. Bisa berakibat striktura uretra yang nantinya akan menyumbat saluran
uretra permanen (gambar
& Pada wanita harus benar&benar diperhatikan orifisium uretra eksternumnya.
Sering terjadi kesalahan, kateter masuk vagina. Bila terjadi demikian, harus
26
96 9 $%& ! #
! # !
! ! ! ! ! +
Nama : ... No. BP: ...
: '
5 $ / >
1 Kemampuan menerangkan indikasi pemasangan kateter
2 Kemampuan untuk menyiapkan bahan dan alat untuk pemasangan kateter.
3 Kemampuan untuk melakukan inform concent kepada pasien sebelum melakukan pemasangan kateter
4 Kemampuan melakukan pemeriksaan pendahuluan genitalia eksternal sebelum pemasangan kateter
& Perubahan warna dan pembengkakan pada kulit disekitar genitalia
& Muara meatus eksterna
5 Kemampuan untuk melakukan tindakan aseptik sebelum pemasangan kateter
6 Kemampuan untuk melakukan pemasangan kateter uretra secara benar dan sistematis
7 Kemampuan menerangkan cara pemasangan kateter secara benar kepada orang lain
' - 0= Tidak dilakukan
1 = Dilakukan / diterangkan tidak secara lengkap atau ada bagian yang terlupakan. 2 = Dilakukan / diterangkan sistematik tetapi tidak begitu lancar.
3 = Dilakukan / diterangkan sistematik dan lancar.
Penilaian : Jumlah skor x 100% = ……… 21
Padang, ……….
Instruktur
( __________________________ )
27
!"
@
!
Edisi 5
REVISI 2014
!
" !
28
!"
A
#
@
!
% # !
Survei mini / angket, adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Survei mini / Angket ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir&formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Pertanyaan yang diajukan harus terstruktur/sistematis dan pertanyaan ini dikenal dengan istilah kuesioner.
Hasil dari angket/survei mini ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk pebaikan selanjutnya. Pada blok ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan ketrampilan komunikasi yang lebih kompleks. Pada blok&blok sebelumnya sudah diajarkan ketrampilan komunikasi berupa sambung rasa, bertindak sebagai pendengar aktif dan komunikasi interpersonal, yang merupakan komunikasi secara individu.
Pada blok ini merupakan kegiatan lanjutan dimana mahasiswa dapat memahami dan menginterpretasi hasil komunikasi pada kelompok masyarakat. Disamping itu, tentu juga diasah kemampuan untuk menggali pertanyaan serta menyusun pertanyaan tersebut dalam bentuk kuisioner. Ketrampilan dasar ini dibutuhkan untuk melakukan survei kompleks pada skills lab selanjutnya, dimana survei komplek akan dilakukan pada komunitas.
% +
Waktu : 2 x 50 menit Lokasi : ruang skills&lab
% :
& Mahasiswa sudah mengikuti blok 1 dan 2
& Sudah mendapat pengetahuan tentang dasar metodologi penelitian
<% '
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kelompok dengan seorang instruktur, minggu pertama pengarahan terhadap teori dan tata cara melakukan survei dan cara membuat kuisioner, mahasiswa mendapatkan tugas untuk membuat contoh kuisioner untuk membuat survei mini atau angket. Selanjutnya minggu ke dua mempresentasikan tugas pembuatan kuisioner sekaligus evaluasi.
%
Penilaian berdasarkan proses dan laporan kelompok. Proses meliputi intensitas dan kreativitas mahasiswa selama diskusi dan penyajian.
% 4 4 !
-3
-Mahasiswa mampu memahami survei mini dan mampu merancang kuisioner.
3 ,
-Mahasiswa mampu memahami tata cara melakukan survei mini
29
% ! # 4 !
-Responsi
Bekerja kelompok
Bekerja dan belajar mandiri
"% ! = !
-Pengetahuan tentang metodologi penelitian Pengetahuan komunikasi
"% ! = # ! #
,(
! "
"+" - ,+)
.
Yang dimaksud dengan survei mini / angket, adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Survei mini / Angket ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir&formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Teknik ini lebih cocok dipakai untuk memperoleh data yang cukup luas, dari kelompok/masyarakat yang berpopulasi besar, dan bertebaran tempatnya. Biasanya pengirimannya dilakukan melalui pos kepada responden.
Oleh karena angket ini selalu berbentuk formulir&formulir yang berisikan pertanyaan& pertanyaan ( ), maka angket sering disebut " ". Tetapi tidak berarti kuesioner itu sama dengan angket. Sebab kuesioner (daftar pertanyaan) itu tidak selalu responden sendiri yang mengisi, di mana kuesioner ditanyakan secara lisan kepada responden melalui wawancara, dan yang mengisi kuesioner itu adalah berdasarkan jawaban lisan dari responden. Jadi ada kuesioner yang langsung diisi oleh responden sendiri, yang disebut "angket", dan ada kuesioner sebagai pedoman (pegangan) wawancara.
Mengingat bahwa responden sendiri yang harus mengisi kuesioner tersebut, maka angket tidak dapat dilakukan untuk responden yang buta huruf.
$% 7 : A '
!
i. " # , yang berusaha sejauh mungkin untuk memperoleh selengkap& lengkapnya tentang kehidupan seseorang.
ii. " # , hanya berusaha untuk mendapatkan data&data mengenai sifat& sifat khusus dari pribadi seseorang.
$
i. " # # #, apabila disampaikan langsung kepada orang yang dimintai informasinya tentang dirinya sendiri.
ii. " # # #, apabila pribadi yang disuruh mengisi angket adalah
30 $
i. " # . Angket ini disusun sedemikian rupa tegas, dedinitif, terbata, dan konkret, sehingga responden dapat dengan mudah mengisi atau menjawabnya.
ii. " # . Angket ini dipakai bila peneliti menghendaki suatu uraian dari informan atau responden tentang suatu masalah dengan suatu penulisan atau penjelasan yang panjang lebar. Jadi pertanyaannya bersifat terbuka dan bebas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya atau menrut jenis penyusunan item yang diajukan, angket dibedakan menjadi :
a. " # , di mana responden diberi kebebasan untuk mengisi dengan jawaban yang sesuai menurut responden ( ).
b. " # di mana jawabannya telah disediakan %$ ).
/% ' 3 8 7 A '
Sifat kerjasama adalah syarat penting dalam penelitian yang menggunakan survei mini/angket. Untuk itu maka para peneliti yang menggunakan meteode ini tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri, tetapi harus mempertimbangkan faktor&faktor yang ada pada diri responden. Sebab, responden ini biasanya :
& Asing bagi peneliti.
& Tidak berkepentingan atas hasil penelitian yang dilakukan oleh orang lain. & Sudah sibuk dengan pekerjaan dan urusannya sendiri.
Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti harus memahami lebih dahulu psikologi menjawab angketnya. bagaimana minatnya, motivasinya, kesediaannya, dan kejujurannya dalam memberikan jawaban. Hal yang harus dijawab lebih dahulu sebelum peneliti melakukan survei mini/angket, adalah pertanyaan&pertanyaan antara lain sebagai berikut:
& Mengapa mereka (responden) harus menjawab pertanyaan&pertanyaan yang diajukan & Adakah cukup alasan bagi penjawab untuk bersusah payah menjawab angket.
& Apakah ada kepastian tentang perhatian, simpati, kesediaan, dan sebagainya dari responden dan sebagainya.
>% : 7 A '
Kriteria yang perlu diperhatikan dalam persiapan dan penyusunan angket, antara lain sebagai berikut:
& Pertanyaan harus singkat dan jelas, terutama jelas bagi calon penjawab.
& Jumlah pertanyaan hendaknya dibuat sedikit mungkin, supaya penjawab tidak terlalu membuang waktu.
& Pertanyaan hendaknya cukup merangsang minat penjawab.
& Pertanyaan dapat "memaksa" penjawab untuk memberikan jawaban yang mendalam, tetapi " ".
& Pertanyaan jangan sampai menimbulkan jawaban yang meragukan.
& Pertanyaan jangan bersifat interogatif, dan jangan sampai menim&bulkan kemarahan penjawab.
31 Di samping hal&hal tersebut, pada lembaran pertama dari angket harus dijelaskan tentang tujuan penelitian, serta petunjuk&petunjuk/penjelasan tentang bagaimana cara menjawab atau mengisi formulir (angket) tersebut.
1% , ' 7
% ,
-& Dalam waktu singkat (serentak) dapat diperoleh data yang banyak & Menghemat tenaga, dan mungkin biaya.
& Responden dapat memilih waktu senggang untuk mengisinya, sehingga tidak terlalu terganggu bila dibandingkan dengan wawancara.
& Secara psikologis responden tidak merasa terpaksa, dan dapat menjawab lebih terbuka, dan sebagainya
% '
-& Jawaban akan lebih banyak dibumbui dengan sikap dan harapan-&harapan pribadi. sehingga lebih bersifat subjektif.
& Dengan adanya bentuk (susunan) pertanyaan yang sama untuk responden yang sangat hiterogen, maka penafsiran pertanyaan akan berbeda&beda sesuai dengan latar belakang sosial, pendidikan, dan sebagainya dari responden.
& Tidak dapat dilakukan untuk golongan masyarakat yang buta huruf.
& Apabila responden tidak dapat memahami pertanyaan/tak dapat menjawab, akan terjadi kemacetan, dan mungkin responden tidak akan menjawab seluruh angket. & Sangat sulit untuk memutuskan pertanyaan&pertanyaan secara cepat dengan
menggunakan bahasa yang jelas atau bahasa yang sederhana.
/( ,+0,+) "1+
Di dalam pengumpulan data dengan cara apa pun, selalu diperlukan suatu alat yang disebut "instrumen pengumpulan data ". Sudah barang tentu macam alat pengumpul data ini tergantung pada macam dan tujuan penelitian. Untuk penelitian ilmu&ilmu alam/eksakta ( $ $ ) sudah barang tentu diperlukan instrumen yang lain dengan penelitian ilmu& ilmu sosial ( $ $ $ ). Demikian juga alat&alat pengumpulan data untuk ilmu&ilmu sosial pun bermacam&macam, sesuai dengan cara