ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM
LAPORAN KEBERLANJUTAN BERDASARKAN GRI G3 GUIDELINES
(Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
Oleh :
LATIFAH 0910532001
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
BIODATA
a). Tempat/Tgl Lahir :Padang Panjang, 24 Januari 1992 b). Nama Orang Tua : Drs. Arwin dan Dra. Aida Eka Putric). Fakultas : Ekonomi d). Jurusan :
Akuntansi e). No.Bp : 0910532001f). Tanggal Lulus : 3Maret 2014 g). Predikat lulus : Sangat Memuaskan h). IPK : 3.40 i). Lama Studi : 4 tahun 8
bulan j). Alamat Orang Tua: Jalan Gandaria No 64 E RT 01/ RW 02 Kecamatan Padang Timur KeluharanJati Baru Kota Padang.
Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dalam Laporan Keberlanjutan Berdasarkan GRI G3
Guidelines.
Skripsi Oleh : Latifah
Pembimbing : Dr. Efa Yonnedi S.E, MPPM, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahuipengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada Laporan Keberlanjutanperusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan dan Laporan Kebelanjutan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012. Jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan diperoleh melalui metode purposive sampling. Karakteristik perusahaan yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan,
leverage, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik dan tipe industri sebagai variable kontrol. Sebagai ukuran kelengkapan pengungkapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan digunakan indikator GRI G3 Guidelines yang berisi 79 indikator pengungkapan. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, analisis regresi dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable profitabilitas dan kepemilikan saham publik tidak memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial dalam Laporan Keberlanjuan yang diterbitkan oleh perusahaan. Sedangkan variabel leverage dan ukuran perusahaan yang diproksikan dalam total aset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keberlanjutan. Pengujian menggunakan variabel kontrol tipe industri menunjukkan bahwa pada perusahaan high profile, variabel yang berpengaruh adalah kepemilikan saham publik. Sedangkan pada perusahaan low profile, variabel yang berpengaruh adalah profitabilitas.
Skripsi telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 24Januari 2014, dengan penguji :
Tanda Tangan
1. 2.
Nama Terang
Dr. Yuskar Munaf, S.E, MA, Ak.
Dr. Efa Yonnedi, S.E, MPPM, Ak
ABSTRACT
This study is a quantitative descriptive study aimed to determine the effect of firm characteristics on the wider corporate social responsibility disclosure in corporate sustainability report . This study used secondary data obtained from the Financial Statements and Sustainability Report companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2009-2012 . The total sample of 24 companies obtained through purposive sampling method . Characteristics of companies that become variables in this study are firm size , leverage , profitability , the portion ofstock ownership by the public and industry type as a control variable . As a measure of the completeness of the disclosure of social responsibility by companies use the GRI G3 Guidelines indicator which contains 79 items of disclosure indicator . The analytical method used was descriptive statistics , regression analysis and hypothesis testing . The results showed that the variables of profitability and public ownership has no effect on social responsibility disclosure in Sustainability Report issued by the company . While leverage and firm size variables proxied in total assets has a significant impact on social responsibility disclosure in sustainability reporting . Tests using control variables ,industrial type, indicate that the for the high-profilecompany, influential variable is the portion of stock ownership by the public . While in the low-profile company, influential variable is profitability.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pada akuntansi konvensional, tanggungjawab perusahaan hanya terbatas
kepada pemilik modal (kreditur atau investor) saja, sedangkan pihak-pihak diluar itu
cenderung diabaikan kepentingannya.Hal ini dirasa tidak adil karena pihak-pihak
tersebut turut merasakan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan.Akuntansi
konvensional dirasakan tidak mampu mewakili masyarakat luas.Hal inilah yang
memaksa munculnya suatu konsep baru, yaitu akuntansi pertanggungjawaban
sosial.Pengimplementasian akuntansi pertanggungjawaban sosial pada perusahaan
disebut juga Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility
(CSR).
CSR menunjukkan kepedulian entitas akan lingkungan dan masyarakat, baik
di dalam atau di luar perusahaan. Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan
melakukan kegiatan CSR, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen, dan
perusahaan semakin diminati investor. Beberapa manfaat lainnya, misalnya
meningkatkan penjualan dan market share, memperkuat brand positioning,
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memotivasi dan mempertahankan
karyawan, serta menurunkan biaya operasional (Kotler & Lee, 2005).
CSR bertujuan untuk menciptakan standar kehidupan yang lebih tinggi,
dengan mempertahankan kesinambungan laba usaha untuk pihak pemangku
kepentingan sebagaimana yang diungkapkan dalam laporan keuangan entitas.Laporan
informasi yang menghubungkan perusahaan dengan para investor karena
mengandung pengungkapan-pengungkapan baik yang bersifat wajib (mandatory
disclosure) maupun sukarela (voluntary disclosure) (Syahrir & Suhendra, 2010).
Menurut National Center for Sustainability Reporting (NCSR),
perkembangan pelaporan CSR atau yang dikenal dengan pelaporan keberlanjutan
(sustainability reporting) di Indonesia cukup baik. Perkembangan ini ditandai dengan
semakin banyaknya jumlah perusahaan di Tanah Air yang membuat laporan
tersebut.Pada tahun 2005, hanya ada satu perusahaan yang membuat laporan. Namun
setelah diadakannya International Sustainability Reporting Award (ISRA), jumlah
perusahaan yang membuat laporan keberlanjutan meningkat tajam. Setiap tahunnya
terjadi penambahan 6-7 perusahaan baru yang membuat laporan ini (Aulia,2013).
Pengungkapan laporan keberlanjutandi Indonesia didukung oleh sejumlah
peraturan pemerintah, diantaranya UU No. 23 tahun 1997 mengenai lingkungan, UU
No. 40 pasal 66 ayat 2 dan pasal 74 tahun 2007 mengenai kewajiban tanggung jawab
sosial perusahaan. Selain itu, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
tentang tanggung jawab atas laporan keuangan paragraf 9 (sembilan) secara implisit
menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah lingkungan dan
sosial dalam laporan tambahan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah.
Di Indonesia, saat ini tercatat sekitar 45 perusahaan yang membuat laporan
keberlanjutan. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang melaporkan laporan
keberlanjutan, maka dibutuhkan standar pelaporan yang dapat mengatur pelaporan ini
menjadi lebih terstruktur dan dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.
otoritas lain di dunia, berusaha mengembangkan “framework for sustainability
reporting”, dan versi terakhir dari pedoman pelaporan yang telah dihasilkan
dinamakan G3 Guidelines (Dilling, 2009). Semakin lama semakin meningkatnya
jumlah organisasi-organisasi maupun perusahaan-perusahaan global yang
mengadopsi G3 Guidelines. Perusahaan-perusahaan yang telah menerbitkan laporan
keberlanjutanberdasar G3 guidelines disyaratkan memenuhi tipe-tipe standar
pelaporan, yakni: profil organisasi, indikator kinerja, dan pendekatan manajemen
(GRI 2009).
Adapun dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan
tentunya tidak selalu sama, mengingat banyak faktor yang membedakan satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya sekalipun mereka berada dalam satu jenis
usaha yang sama. Faktor-faktor yang membedakan perusahaan disebut juga
karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah size (ukuran perusahaan), tingkat
likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, kepemilikan saham atau ownership,
kendala sosial yang dimiliki, umur perusahaan, profil perusahaan, struktur dewan
komisaris, negara pemilik suatu perusahaan, negara tempat didirikannya perusahaan,
dll. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam
menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin kuat pula
pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik (Kamil, 2012).
Penelitian-penelitian sebelumnya terkait pengaruh karakteristik perusahaan
dengan luasnya pengungkapan CSR telah banyak dilakukan, baik di dalam maupun di
luar negeri, namun bukti-bukti sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
Prihandono (2010) menemukan adanya hubungan positif antara profitabilitas dengan
pengungkapan CSR, sebaliknya Sembiring (2005),Rosmasita (2007), Anggraini
(2009), Barus dan Maksum (2011), serta Marfu’af dan Cahyo (2011) tidak
menemukan buktu adanya pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sutomo (2004) dan Rahajeng (2010),
tidak menemukan bukti hubungan likuiditas dengan pengungkapan CSR, berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahrir dan Suhendra (2010) yang
menemukan bukti adanya pengaruh positif antara likuiditas dengan luas
pengungkapan CSR. Sembiring (2005) menemukan hubungan positif antara ukuran
perusahaan dengan pengungkapan CSR, sementara Anggraini (2009) tidak
menemukan bukti, bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan mempengaruhi luasnya
pengungkapan CSR.
Mengenai pengaruh kepemilikan atau ownership, terdapat beberapa
penelitian mengenai kepemilikan saham dengan CSR. Sembiring (2005) menemukan
bahwa konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR.Namun hasil penelitian yang lain yang dilakukan oleh Rute et al (2006)
menemukan bukti bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap
praktik CSR pada perusahaan di Portugal.
Uraian diatas melatarbelakangi penulis untuk melakukan studi empiris
mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan pada laporan keberlanjutan.Motivasi pengujian
karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan CSR dalam studi ini dilandasi
pengungkapan CSR diukur menggunakan skor pengungkapan Global Reporting
Initiative GRI G3, sedangkan karakteristik perusahaan yang diproksikan dalam
ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas,dan kepemilikan saham oleh publik dan
tipe industri sebagai variable kontrol. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya selain dari penggunaan variabel dan sampel yang lebih bervariasi dan
perbedaan dimensi waktu yang lebih terkini, adalah bahwa penelitian ini
menggunakan variabel kontrol untuk melihat perbedaan luas pengungkapan tipe
perusahaan yang berbeda antar perusahaan sampel. Penelitian ini juga dilakukan
dengan melihat kelengkapan pengungkapan pada laporan keberlanjutan berdasarkan
aturan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiatives yaitu GRI G3 guidelines.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan di analisis adalah
sebagai berikut :
1. Apakah ukuran perusahaanberpengaruh terhadap luas pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan KeberlanjutanberdasarkanGRI G3
guidelines?
2. Apakah leverage berpengaruh terhadap luas pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dalam Laporan KeberlanjutanberdasarkanGRI G3 guidelines?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap luas pengungkapan Corporate Social
Responsibility dalam Laporan Keberlanjutan berdasarkanGRI G3 guidelines?
4. Apakah kepemilikan saham oleh publik berpengaruh terhadap luas pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan
5. Apakah perbedaan pengaruh karakteristik perusahaan tersebut jika dilihat pada
tipe industri perusahaan yang high profile atau low profile terhadap luas
pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan
Keberlanjutanberdasarkan GRI G3 guidelines?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris terhadap :
1. Pengaruh ukuran perusahaanterhadap luas pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dalam Laporan KeberlanjutanberdasarkanGRI G3 guidelines.
2. Pengaruhleverage terhadap luas pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dalam Laporan KeberlanjutanberdasarkanGRI G3 guidelines.
3. Pengaruhprofitabilitasterhadap luas pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dalam Laporan Keberlanjutan berdasarkanGRI G3 guidelines.
4. Pengaruh kepemilikan saham oleh publikterhadap luas pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan KeberlanjutanberdasarkanGRI G3
guidelines.
5. Perbedaan pengaruh tipe industri perusahaan high profile dan perusahaan low
profile terhadap luas pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam
Laporan Keberlanjutan.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
maupun bagi pihak yang menjadi pengguna Laporan Keberlanjutan. Pihak-pihak
tersebut antara lain:
i. Mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai :
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan acuan pada
penelitian mengenai Laporan Keberlanjutanberikutnya.
ii. Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai :
a. Bahan referensi untuk mengetahui apa saja variabel-variabel karakteristik
perusahaan dan praktik corporate governance yang mampu memberikan
pengaruh dalam pengungkapan Laporan Keberlanjutandi
Indonesiabermanfaat dalam pengembangan akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen.
b. Memberikan informasi mengenai pentingnya dan manfaat yang mampu
ditimbulkan melalui pengungkapan Laporan Keberlanjutanbagi
perusahaan, yang diharapkan dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
iii. Perusahaan, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai :
a. Bahan referensi yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi untuk pertimbangan dalam pengambilan kebijakan mengenai
pengungkapan Laporan Keberlanjutandalam rangka menciptakan nilai
bagi perusahaan.
b. Wacana melalui pengungkapan Laporan Keberlanjutandapat menjadi
salah satu wujud media akuntabilitas dan transparansi perusahaan kepada
iv. Investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam membuat
keputusan dan menentukan pilihan dalam berinvestasi pada perusahaan yang
sustainable.
v. Pemerintah maupun pihak lain yang memiliki otoritas sebanding, penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan informasi
atau wacana dalam mengatur pelaksanaan pengungkapan Laporan
Keberlanjutanbagi perusahaan-perusahaan di Indonesiamengingat belum
adanya standar eksplisit untuk menentukan kebijakan yang jelas dan pasti.
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini dijelaskan sebagai berikut:
Bab I :PENDAHULUAN
Berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul, perumusan
masalah batasan masalah, serta tujuan dan kegunaan penelitian.
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi penjelasan mengenai landasan teori yang mendasari penelitian, tinjauan
umum mengenai variabel dalam penelitian, penelitian terdahulu,
pengembangan kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian.
Bab III :METODE PENELITIAN
Berisi penjelasan mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian serta
definisi operasionalnya, jenis dan sumber data yang digunakan, kemudian
Bab IV : ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Berisi penjelasan setelah diadakan penelitian.Hal tersebut mencakup
gambaran umum objek penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.
Bab V : PENUTUP
Berisi penjelasan mengenai kesimpulan yang diperoleh setelah dilakukan
penelitian.Selain itu, disajikan keterbatasan serta saran yang dapat menjadi