• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN KUALITAS LAYANAN PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN NASABAH BNI CABANG UPI:Survei pada Pegawai di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN KUALITAS LAYANAN PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN NASABAH BNI CABANG UPI:Survei pada Pegawai di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 1. Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. a. Pengertian Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

c. Indikator Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2. Kualitas Layanan (Service Quality) ... Error! Bookmark not defined. a. Pengertian Kualitas Layanan... Error! Bookmark not defined. b. Manfaat Kualitas Layanan ... Error! Bookmark not defined. c. Pengukuran Kualitas Layanan (ServQual) ... Error! Bookmark not defined.

(2)

f. Strategi Mengelola Kualitas Layanan ... Error! Bookmark not defined.

3. Kepuasan Nasabah ... Error! Bookmark not defined. a. Pengertian Kepuasan Nasabah ... Error! Bookmark not defined. b. Manfaat Kepuasan Nasabah ... Error! Bookmark not defined. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah ... Error! Bookmark not defined.

d. Indikator Kepuasan Nasabah... Error! Bookmark not defined. e. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah ... Error! Bookmark not defined.

f. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhdap Kepuasan Konsumen . Error! Bookmark not defined.

(3)

2. Uji Persyaratan Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. 3. Analisis Korelasi Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 4. Regresi Ganda ... Error! Bookmark not defined. 5. Koefisien Determinasi (KD) ... Error! Bookmark not defined. 6. Rancangan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... Error! Bookmark not defined.

1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... Error! Bookmark not defined.

2. Lokasi Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. a. Aspek Primer ... Error! Bookmark not defined. b. Aspek Sekunder ... Error! Bookmark not defined. 3. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Perusahaan. ... Error! Bookmark not

defined.

(4)

a. Uji Hipotesis Pertama ... Error! Bookmark not defined. b. Uji Hipotesis Kedua ... Error! Bookmark not defined. C. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 1. Analisis Tingkat Kemampuan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2. Analisis Kualitas Layanan ... Error! Bookmark not defined. 3. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah ... Error! Bookmark not defined. 4. Pengaruh Kemampuan Kerja terhadap Kepuasan Nasabah ... Error!

Bookmark not defined.

5. Pengaruh Kualitas Layanan Pegawai Terhadap Kepuasan Nasabah Error! Bookmark not defined.

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia

menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

Masalah tersebut menyebabkan hampir keseluruhan industri perbankan di

Indonesia menderita kerugian karena adanya kesulitan nilai tukar kurs, kesulitan

likuiditas dan adanya kewajiban modal disetor dalam jumlah yang telah ditentukan

oleh pemerintah dan masalah cadangan kredit yang diberikan.

Perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang sangat tajam

antar bank-bank untuk berkompetisi menarik nasabah dengan memberikan

produk yang beranekaragam. Selain itu, jumlah bank di Indonesia yang semakin

berkurang pasca krisis moneter seiring dengan banyaknya bank yang dilikuidasi

dan merger mengakibatkan terjadi persaingan dalam memberikan jasa layanan.

Pada saat ini semua bank pemerintah maupun swasta dituntut untuk

senantiasa memberikan pelayanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan nasabahnya. Meskipun kondisi internal bank itu kurang baik,

bank-bank harus tetap tampil megah, sejuk dan banyak fasilitas. Para bank-banker termasuk

teller, customer service, operator telepon, dan satpam harus selalu tampil sigap,

dan ramah. Melalui pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para

nasabah maka diharapkan dapat meningkatkan harapan dan kepuasan para

(6)

PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk. merupakan salah satu industri

jasa yang bergerak di bidang industri perbankan. PT. Bank Negara Indonesia

(persero), Tbk adalah salah satu bank yang dimiliki oleh pemerintah. Bank yang

dimiliki oleh pemerintah seringkali dikenal sebagai bank yang tidak mempunyai

kualitas layanan yang memuaskan (Ermina Yulianti dalam Infobank 2009, p.25).

Hal ini terbukti berdasarkan hasil survei yang dilakukan Yayasan Trisakti

Institute of Service Management Studies (ISMS) mengenai 10 bank dengan

pelayanan terbaik tahun 2008/2009 (Infobank, April 2009, p.22).

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa nasabah BNI Cabang

UPI, masalah yang dihadapi para nasabah adalah:

1. Sikap dan kesungguhan pegawai dalam bekerja dirasakan masih kurang.

Hal ini terbukti dengan kualitas layanan yang kurang memuaskan seperti

dalam melalukan transaksi, nasabah merasa kurang dilayani dengan baik,

pelayanan yang kurang ramah, nasabah harus menunggu antrian yang

lama.

2. Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai produk baru (electronic

banking, intranet banking, internet banking) sehingga kebanyakan

nasabah tidak tahu cara menggunakannya, nasabah pun tidak terlibat

dalam sosialisasi sehingga sulit mengevaluasi produk tersebut karena

belum merasakannya.

3. Adanya ketidakpuasan nasabah secara keseluruhan mengenai

kemampuan kerja pegawai serta layanan yang diterima dari pegawai BNI

(7)

Dari beberapa pernyataan nasabah di atas, dapat disimpulkan bahwa

tingkat kepuasan nasabah BNI Cabang UPI masih rendah yang ditandai

dengan banyakya keluhan dari para nasabah.

Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan Marketing Research

Specialist (Raksadipoera, 1997) tentang kualitas pelayanan dikatakan bahwa

lebih dari 65% nasabah suatu bank berpindah ke bank pesaing karena alasan

service quality, diantaranya karena kurang mendapat perhatian sebanyak

20%, dan 45% karena alasan pelayanan yang kurang ramah. Untuk itu

kualitas pelayanan perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk

meningkatkan kepuasan dan memelihara loyalitas nasabah.

Ada beberapa keuntungan apabila kepuasan nasabah dapat dipenuhi oleh

suatu bank, diantaranya:

1. Dengan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan nasabah, maka nasabah

akan merasa loyal kepada bank sehingga bank dapat mempertahankan

nasabahnya untuk tidak beralih kepada bank lain.

2. Dengan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan nasabah, maka nasabah

akan menceritakan mengenai pelayanan bank yang memuaskan kepada orang

lain yang pada akhirnya merupakan sarana promosi yang efektif tanpa

mengeluarkan biaya.

Banyak perusahaan mengembangkan strategi untuk mempertahankan

konsumen melalui kualitas produk dan jasa, baik di pasar konsumen maupun

bisnis, seperti penelitian yang dilakukan oleh Sutino dan Sumarno (2005)

(8)

terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan di PT. POS Indonesia Semarang”,

dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak semua hipotesis dapat

diterima. Kualitas pelayanan terbukti berpengaruh positif terhadap kepuasan

dan loyalitas pelanggan. Namun, kualitas produk tidak terbukti berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan (Sutino dan Sumarno,

2005, p. 17).

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Margaretha (2004) yang

berjudul “Studi Mengenai Loyalitas Pelanggan pada Divisi Asuransi

Kumpulan AJB Bumiputera 1912 (Studi Kasus di Jawa Tengah)”, yang

membuktikan bahwa kualitas kinerja pelayanan berpengaruh positif terhadap

kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan, dimana kepuasan pelanggan

berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan dan loyalitas pelanggan, dan

pada akhirnya reputasi perusahaan berpengaruh positif terhadap loyalitas

pelanggan (Margaretha, 2004, p. 301).

Dalam penelitiannya (Alma et All, 2007, p.149) yang berjudul “Analisis

Unsur-unsur Kualitas Pelayanan Jasa yang Dominan; Kaitannya dengan

Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (Kasus Taplus pada PT. Bank BNI Cabang

UPI)”, menunjukkan bahwa tidak semua hipotesis dapat diterima. Kualitas

pelayanan terbukti berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, tetapi kualitas

pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan kepuasan

nasabah terbukti berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan nasabah terletak pada layanan.

(9)

dengan kepuasan”. Layanan memberikan dorongan khusus bagi para nasabah

untuk menjalin ikatan relasi selain menguntungkan perusahaan dalam jangka

panjang. Hal tersebut memaksa perusahaan untuk lebih fokus dalam memberikan

layanan yang berkualitas sehingga nasabah merasa puas dan loyal.

Kotler (2009:139) memberikan arti dari kepuasan (satisfaction) adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan

kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika

kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan tidak akan puas. Jika kinerja

sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi

ekspektasi, pelanggan akan merasa sangat puas atau senang. Ketika pelanggan

dalam hal ini nasabah menilai kepuasan mereka berdasarkan elemen kinerja

lembaga misalnya layanan, lembaga harus menyadari bahwa nasabah

mempunyai cara yang bervariasi dalam mendefenisikan kinerja yang baik.

Mengacu kepada pendapat Kotler (2009:139) di atas, pendekatan yang

digunakan untuk memecahkan masalah belum tercapainya kepuasan pelanggan

adalah menggunakan pendekatan perilaku khususnya perilaku konsumen

(customer behaviour). Loudon & Della Bitta (Kotler, 2009: 202) mengatakan

bahwa perilaku konsumen adalah customer behavior maybe defined as the

decision process and physical activity individuals engage in when evaluating,

acquiring using disposing of goods and service.

Keinginan dan kebutuhan nasabah untuk mencapai tingkat kepuasan

memang tidak mudah diprediksi. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk

(10)

(Infobank, 2009, p.13). Salah satu hasil survei yang dilakukan Yayasan Trisakti

Institute of Service Management Studies (ISMS) menampilkan bank swasta dan

bank pemerintah yang masuk dalam 10 bank dengan pelayanan terbaik. Survei

tersebut berdasarkan beberapa pengukuran kualitas pelayanan yaitu staf (customer

service, teller, satpam, dan operator telepon) dan fisik (kenyamanan ruangan,

banking hall, ATM, dan toilet). Survei dilakukan di Jakarta dan Bandung.

Hasil survei pada tahun 2008-2009 yang dilakukan oleh Marketing

Research Indonesia (MRI) juga menghasilkan bank swasta dan bank pemerintah

yang berhasil menempati 10 besar bank dengan pelayanan yang memuaskan.

Hasil survei tahun 2009 yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia yang

dilakukan di tiga kota besar yaitu Jakarta, Medan dan Semarang kembali

menunjukkan bahwa bank-bank pemerintah masih kalah bersaing dalam hal

pelayanan kepada nasabah dibandingkan dengan bank-bank asing. PT. Bank

Negara Indonesia, persero (Tbk) yang pada survei sebelumnya masuk peringkat

sepuluh besar, pada survei tahun 2009 ini tidak masuk dalam 10 bank dengan

pelayanan terbaik. Hasil survei tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009 dari ISMS dan

(11)

Tabel 1.1

Peringkat Bank sesuai dengan Tingkat Kualitas Layanan

Nama Bank Peringkat 2006

Peringkat 2007

Peringkat 2008

Peringkat 2009

HSBC - 1 6 9

City Bank 1 2 5 6

Bank Danamon 3 3 1 2

Bank Niaga 2 4 3 4

BRI 9 5 -

-Bank Permata - 6 2 5

BII 4 7 -

-BNI 7 8 - -

BCA 5 10 9 1

Bank Mandiri 5 10 10 3

Sumber : Info Bank (April, 2009)

Berdasarkan survei di atas diketahui seberapa penting

dimensi-dimensi kualitas pelayanan bank dinilai nasabah (Importance Rating) serta

bagaimana pengalaman yang nasabah peroleh untuk dimensi-dimensi itu

(Performance Rating). Hasil penelitian diatas juga menunjukkan bahwa

Assurance (kemampuan memberikan pelayanan) merupakan dimensi yang

dianggap paling penting oleh nasabah. Kepuasan muncul karena kualitas layanan

bank yang baik.

Lima hal yang mencakup dalam kualitas layanan yang baik menurut

Parasuraman, Zeithaml, dan L. Berry(Tjiptono, 2008: 174).yaitu :

1. Reliability

(12)

3. Assurance

4. Empathy

5. Tangible (yang meliputi Cabang, Authomatic Teller Machine, Phone Banking)

Reliability merupakan kemampuan bank untuk memberikan pelayanan

yang tepat, dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Assurance merupakan

kemampuan bank atau karyawan untuk memberikan pelayanan yang dapat

menimbulkan kepercayaan nasabah kepada bank dan rasa aman nasabah dalam

melakukan transaksi dengan bank. Dimensi ini juga berarti kemampuan

karyawan untuk bersikap ramah, sopan dan menghargai nasabah. Sementara,

responsiveness merupakan kesediaan bank untuk membantu nasabah bila

nasabah mengalami masalah dan tidak membiarkan nasabah menunggu atau

mengantri terlalu lama untuk dilayani. Empathy merupakan suatu bentuk

perhatian yang umumnya disenangi setiap orang. Ini berarti bank mampu

memahami apa yang dibutuhkan nasabahnya, sehingga nasabah merasa

kepentingannya lebih diutamakan. Tangible merupakan kemampuan bank

dalam menyediakan fasilitas fisik, misalnya ruang tunggu yang bersih dan

nyaman, ATM yang memiliki beragam fungsi, jaringan ATM yang luas dan

berpenerangan cukup, serta penampilan personel, baik petugas satuan

pengamanan (satpam) maupun karyawan kantor yang selalu rapi.

Posisi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk sebagai bank milik pemerintah

mempunyai kualitas layanan yang menduduki peringkat tujuh pada tahun 2006

sedangkan pada tahun 2007 menduduki peringkat delapan, pada tahun 2008 dan

2009 tidak masuk sepuluh besar bank dengan pelayanan prima, sehingga

(13)

Selain didasarkan pada hasil Survei yang dilakukan MRI (Marketing

Research Indonesia) dan ISMS (Institute of Service Management Studies), tolok

ukur atau pedoman yang dijadikan penguat mengenai adanya penurunan

kualitas layanan yang terjadi pada PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk

adalah semakin meningkatnya jumlah komplain dari existing nasabah mengenai

kualitas layanan pada tiga tahun terakhir yaitu terhitung tahun 2007 sampai

dengan tahun 2009. Secara rinci jumlah komplain seperti terlihat dalam table 1.3:

Tabel 1.2

Jumlah Komplain Nasabah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

Bulan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Januari 430 462 517

Februari 432 493 521

Maret 439 497 517

April 421 483 510

Mei 438 492 499

Juni 430 497 517

Juli 438 449 502

Agustus 446 501 517

September 449 497 519

Oktober 438 502 510

November 458 510 512

Desember 450 521 532

Jumlah 5269 5904 6173

(14)

Tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Bank Negara Indonesia (persero),

Tbk. masih sangat kurang dalam kualitas layanan yang merupakan key driver

dalam kepuasan nasabah yang terlihat dengan menurunnya peringkat kualitas

layanan dan meningkatnya jumlah komplain pada tiga tahun terakhir.

Begitu banyaknya permasalahan-permasalahan yang menyangkut sumber

daya manusia sebagai pegawai dalam organisasi atau dalam suatu instansi,

masalah-masalah yang disebabkan faktor individu antara lain; pegawai memiliki

perbedaan dalam kemampuan, emosi, motivasi, mental dan spiritual. Di dalam

organisasi, faktor-faktor manusiawi pada diri pegawai tersebut akan berkembang

menjadi permasalahan yang kompleks pada instansi tersebut, seperti rendahnya

kinerja pegawai, motivasi kerja, dan kemampuan kerja. Permasalahan tersebut

tentunya dapat menghambat pencapain tujuan organisasi dalam hal ini berkaitan

dengan kualitas layanan yang diberikan oleh karyawan/pegawai BNI kepada para

nasabah.

Dengan demikian peranan ServQual dan peningkatan kemampuan kerja

pegawai dalam proses penyampaian layanan sangat penting dalam pencapaian

kinerja layanan untuk mencapai kepuasan nasabah. Berdasarkan uraian di atas,

penulis menuangkannya dalam judul “Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Kualitas

Layanan Pegawai Terhadap Kepuasan Nasabah BNI Cabang UPI. (Survei pada

Pegawai di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi

(15)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kemampuan kerja pegawai BNI Cabang UPI

berdasarkan persepsi nasabah.

2. Bagaimana kualitas layanan pegawai BNI Cabang UPI berdasarkan

persepsi nasabah.

3. Bagaimana tingkat kepuasan nasabah BNI Cabang UPI pada pegawai di

lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi.

4. Adakah pengaruh tingkat kemampuan kerja pegawai terhadap tingkat

kepuasan nasabah BNI Cabang UPI.

5. Adakah pengaruh kualitas layanan pegawai terhadap tingkat kepuasan

nasabah BNI Cabang UPI.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tingkat kemampuan kerja pegawai BNI Cabang UPI

berdasarkan persepsi nasabah.

2. Mengetahui kualitas layanan pegawai BNI Cabang UPI berdasarkan

persepsi nasabah.

3. Mengetahui tingkat kepuasan nasabah BNI Cabang UPI pada pegawai di

lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi.

4. Menganalisis pengaruh tingkat kemampuan kerja terhadap tingkat

(16)

5. Menganalisis pengaruh kualitas layanan pegawai terhadap tingkat

kepuasan nasabah BNI Cabang UPI.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi pengembang teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan bagi pengembang ilmu manjemen sumber daya manusia, dalam

peningkatan kemampuan kerja dan kualitas layanan (Service Quality)

terhadap kepuasan konsumen.

2. Bagi penyelesaian masalah, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat

berupa perbaikan layanan dan peningkatan kemampuan kerja pegawai.

Penelitian ini mengungkapkan ekspektasi konsumen tentang kualitas

layanan di BNI Cabang UPI untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam

menganalisis tingkat kepuasan konsumen atas layanan yang diterimanya.

3. Bagi pemegang kebijakan, dalam hal ini pihak BNI Cabang UPI, dapat

dijadikan acuan untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam

(17)

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian ini ditujukan kepada nasabah BNI Cabang UPI, yaitu

survei kepada pegawai di lingkungan UPI Kampus Bumi Siliwangi yang terdiri

dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengetahui kemampuan

kerja pegawai, kualitas layanan dan kepuasan nasabah.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Uraian Kegiatan Tahun 2011/minggu

April Mei Juni Juli

Persiapan Penelitian Survei tempat Penelitian Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan Data Penyusunan data Bimbingan Editing Akhir Penggandaan Tesis Sidang Tesis

B. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 136) metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survei dan eksplanatory

survey. Metode desktiptif merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh

jawaban tentang permasalahan yang terjadi pada masa sekarang secara aktual

tanpa menghiraukan kejadian pada waktu sebelum dan sesudahnya dengan cara

(18)

Sementara menurut Surakhmad (1994: 140) memberikan ciri-ciri metode

deskriftif sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada masalah-masalah masa sekarang dan masa aktual

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Penelitian ini juga menggunakan metode survei penjelasan (Explanatory

Survei Method). Metode ini sesuai dengan yang dikemukakan Singarimbun

(1993), yaitu dibatasi pada pengertian survei sampel yang bertujuan menguji

hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian

kualitatif diarahkan untuk menjawab tingkat kualitas jasa dan tingkat kepuasan

pelanggan, sedangkan pendekatan kuantitatif diarahkan untuk menjawab

hubungan antar variabel.

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi/Indikator Ukuran

No. Item Angket Kemampuan

Kerja (X1)

1. Pengetahuan Tingkat kelincahan dan daya tanggap pegawai terhadap permasalahan pekerjaan

1

ability is deemed to result from

knowledge and skill. Knowledge is turn is affected by education

experience, training and interest. Skill is affected by attitude and personality as

Tingkat kemampuan pegawai dalam melayani nasabah dengan jumlah waktu yang relatif singkat

2

Tingkat ketelitian pegawai dalam melaksanakan pekerjaan

3

Tingkat pemahaman pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik

(19)

Variabel Dimensi/Indikator Ukuran

No. Item Angket well as by

education,

experience, training and interest. (Sutermeister: 1976: 14)

Tingkat kemampuan pegawai dalam berkomunikasi yang baik

6

Tingkat kemampuan pegawai dalam menyampaikan informasi terbaru mengenai produk/jasa 7 2. Keterampilan a. Keterampilan menjalankan tugas

Tingkat partisipasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan

8

Tingkat kemampuan pegawai mencari informasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi nasabah

9

Tingkat pengembangan pola pikir pegawai tentang cara kerja yang baik

10

Tingkat kepedulian pegawai terhadap masalah yang sedang dihadapi nasabah 11 b. Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement Skill)

Tingkat kemampuan pegawai dalam meyakinkan nasabah

12

Tingkat kemampuan pegawai dalam menumbuhkan kepercayaan kepada nasabah

13

Tingkat kemampuan pegawai dalam mengatasi permasalahan dengan segera 14 c. Keterampilan Mengadakan Variasi (Variation Skill)

Tingkat keterampilan pegawai dalam menggunakan bermacam-macam alat pekerjaan

15

Tingkat kedisiplinan pegawai dalam menjalankan tugas

16

Tingkat kejujuran dan antusiasme pegawai dalam melaksanakan pekerjaan 17 Kualitas Layanan (X2) 1. Reliabilitas (Realiability)

Tingkat kehadalan pegawai dalam melayani nasabah

(20)

Variabel Dimensi/Indikator Ukuran No. Item Angket kualitas pelayanan sebagai suatu bentuk sikap, berkaitan tetapi tidak sama dengan kepuasan, sebagai hasil dari perbandingan antara harapan dengan kinerja. (Parasuraman, 1988)

Tingkat kesungguhan pegawai dalam melayani dan memperhatikan

kepentingan nasabah

2

Tingkat ketepatan pegawai menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati

3

2. Daya Tanggap (Responsiveness)

Tingkat ketepatan pegawai dalam memberikan layanan kepada nasabah

4

Tingkat kecepatan pegawai dalam memberikan layanan kepada nasabah

5

Tingkat kemudahan pegawai dalam memberikan layanan kepada nasabah

6

Tingkat kesediaan pegawai membantu nasabah dalam menyelesaikan masalah

7

Tingkat kepedulian pegawai dalam memenuhi kebutuhan nasabah

8

Tingkat pemahaman pegawai dalam menangani masalah

9

3. Jaminan (Assurance)

Tingkat kemampuan pegawai menumbuhkan kepercayaan nasabah terhadap lembaga

10

Tingkat kemampuan pegawai menciptakan rasa aman bagi para nasabah

11

Tingkat kemampuan pegawai dalam menguasai pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan dan masalah pelanggan

12

4. Empati (Empathy)

Tingkat kepedulian pegawai memberikan perhatian terhadap kepentingan nasabah

13

Tingkat pemahaman pegawai terhadap masalah dan keluhan nasabah

14

Tingkat pemahaman pegawai dalam bertindak demi kepentingan nasabah

(21)

Variabel Dimensi/Indikator Ukuran

No. Item Angket Tingkat keramahan pegawai dalam

memberikan layanan

16

5. Bukti Fisik (Tangibles)

Tingkat kerapihan pegawai dalam berbusana

17

Tingkat kemudahan menjangkau lokasi gedung BNI Cabang UPI

18

Tingkat kenyamanan ruang tunggu BNI Cabang UPI

19

Tingkat kelengkapan fasilitas BNI Cabang UPI sesuai dengan jenis jasa yang disediakan

20

Tingkat ketersediaan peralatan dan teknologi baru seperti ATM yang layak pakai

21,22

Kepuasan Nasabah (Y)

1. Lebih

Setia/Loyal Tingkat kepuasan nasabah terhadap pengambilan keputusan untuk menggunakan satu produk/jasa

1

Kepuasan Nasabah adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka. (Kotler, 2009)

Tingkat kepuasan terhadap satu produk/jasa secara terus menerus

2

Tingkat kepuasan terhadap kebutuhan layanan yang diterima dari pegawai BNI Cabang UPI

3,4

Tingkat kepuasan terhadap kinerja pegawai BNI Cabang UPI

5, 6

Tingkat kepuasan saat bertransaksi dengan pegawai BNI Cabang UPI

7

2. Menggunakan produk/jasa kembali

Tingkat kepuasan menggunakan produk/jasa di awal

8

Tingkat kepuasan setelah menggunakan produk/jasa

9

Tingkat kepuasan menilai manfaat yang diperoleh setelah menggunakan produk atau jasa itu

10

Tingkat kepuasan menilai

keuntungan yang diperoleh setelah menggunakan produk atau jasa itu

11

Tingkat kepuasan terhadap penawaran produk baru seperti e-banking, i-banking

(22)

Variabel Dimensi/Indikator Ukuran

No. Item Angket Tingkat kepuasan informasi yang

didapat untuk menggunakan produk/jasa

13, 14

3. Rekomendasi Keinginan untuk tetap menjadi nasabah kembali di BNI Cabang UPI bila masa kerja selesai/pensiun

15

Menyarankan teman, keluarga dan rekan kerja untuk menjadi nasabah di BNI Cabang UPI

16

D. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi

Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi

objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130) menyatakan bahwa

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Riduwan (2010:54)

mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit

hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”. Pengertian yang lebih spesifik

diungkapkan oleh Sugiyono (2006:54) yang berpendapat bahwa “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BNI Cabang UPI, yaitu

kepada pegawai di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi

Siliwangi yang terdiri dari tenaga pendidik sebanyak 1.115 orang dan tenaga

kependidikan sebanyak 531 orang. Jadi jumlah total populasinya adalah 1646

(23)

Tenaga edukatif/pendidik di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia

Pusat yang tersebar di 7 (tujuh) fakultas yaitu, FIP, FPIPS, FPBS, FPMIPA,

FPTK, FPOK, dan FPEB dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Tenaga Pendidik/Edukatif berdasarkan Unit Kerja di Lingkungan UPI Kampus Bumi Siliwangi

No Unit Kerja Jumlah Pegawai

1 FIP 208

2 FPIPS 117

3 FPBS 220

4 FPMIPA 205

5 FPTK 175

6 FPOK 91

7 FPEB 99

Jumlah Total 1115

Sumber: Data dari Direktorat SDM UPI

Tenaga Kependidikan di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia

Pusat, terdiri dari tenaga administrasi, tenaga pustakawan, tenaga laboran, dan

tenaga teknisi yaitu sebanyak 531 orang yang terdiri dari beberapa unit kerja

(24)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Tenaga Kependidikan berdasarkan Unit Kerja di Lingkungan UPI Kampus Bumi Siliwangi

No Unit Kerja Jumlah Pegawai

1 FIP 22

2 FPIPS 25

3 FPBS 36

4 FPMIPA 52

5 FPTK 47

6 FPOK 29

7 FPEB 14

8 SPs 28

9 UPT LBK 2

10 SAI 3

11 Humas 3

12 Direktorat Perencanaan dan

Pengembangan 12

13 LPPM 18

14 Direktorat Perpustakaan 25

15 Direktorat Akademik 47

16 Dit. Pembinaan Kemahasiswaan 20

17 Direktorat Keuangan 25

18 Direktorat SDM 24

19 Biro Aset dan Fasilitas 45

20 Direktorat TIK 31

21 Direktorat Usaha 3

22 BKPAP 7

23 Sekretariat Universitas 13

Total Jumlah 531

(25)

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sugiyono

(2006: 56) menyatakan bahwa Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam melaksanakan penelitian

walaupun tersedia populasi adakalanya peneliti mengambil sebagian dari populasi

yang dianggap mewakili populasi (Riduwan, 2010: 56).

Sampel merupakan sebagian populasi yang dianggap representative yang

diambil dengan teknik tertentu. Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat

jumlah populasi yang terlalu besar. Keterwakilan populasi adalah karakteristik

terpenting, hal ini sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2006:73):.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili

Dikutip dari Detiawati, W.(2007: 43), mengenai besarnya jumlah sampel

tak ada ketentuan yang baku, sebab keabsahan dan ketidakabsahan suatu sampel

terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada

besar atau banyaknya. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan

tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel.

Dengan jumlah populasi yang besar yaitu sebanyak 1646 orang yang

terdiri dari tenaga pendidik 1.115 orang dan tenaga kependidikan 531 orang dalam

suatu penelitian tidak semua populasi diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa hal

diantaranya karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penelitian ini

(26)

berstrata/bertingkat (proportionate random sampling), sedangkan teknik

pengambilan unit sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin

(Riduwan, 2010: 65), yaitu sebagai berikut:

Dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir. (e = 0.1)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya unit sampel

untuk tenaga pendidik sebagai berikut:

= 1115

1 + 1115 0,1

= 1115

12,15

= 91,77

≈ 92

Besarnya unit sampel untuk tenaga kependidikan sebagai berikut:

= 531

1 + 531 0,1

= 531

6,31

= 84,15

≈ 84

2

1

Ne

N

n

(27)

Maka unit sampel yang akan diambil untuk tenaga pendidik adalah 92

orang dan tenaga kependidikan sebanyak 84 orang, sehingga total sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 176 orang.

Dari jumlah sampel 176 responden tersebut kemudian ditentukan jumlah

masing-masing sampel menurut unit kerja yang berada di Universitas Pendidikan

Indonesia secara proportionate random sampling dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

ni = Banyaknya sampel masing-masing unit

n0 = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit NI = Banyaknya populasi dari masing-masing unit

ΣNI = Jumlah populasi seluruh unit

Sample Unit Tenaga Kependidikan FIP

Tabel 3.5

Jumlah Sampel Tenaga Pendidik/Edukatif berdasarkan Unit Kerja di Lingkungan UPI Kampus Bumi Siliwangi

No Unit Kerja Jumlah Pegawai Jumlah Unit Sampel

1 FIP 208 17

2 FPIPS 117 10

3 FPBS 220 18

4 FPMIPA 205 17

5 FPTK 175 14

0

n

N

N

n

I I

i

=

0

n

N

N

n

I I

i

=

53184 3,48 4

22

→ =

=

i

(28)

No Unit Kerja Jumlah Pegawai Jumlah Unit Sampel

6 FPOK 91 8

7 FPEB 99 8

Jumlah Total 1115 92

Tabel 3.6

Jumlah Sampel Tenaga Kependidikan berdasarkan Unit Kerja di Lingkungan UPI Kampus Bumi Siliwangi

No Unit Kerja Jumlah Pegawai Jumlah Unit Sampel

1 FIP 22 4

2 FPIPS 25 4

3 FPBS 36 6

4 FPMIPA 52 8

5 FPTK 47 7

6 FPOK 29 5

7 FPEB 14 3

8 SPs 28 5

9 UPT LBK 2 0

10 SAI 3 0

11 Humas 3 0

12 Direktorat Perencanaan dan

Pengembangan 12 2

13 LPPM 18 3

14 Direktorat Perpustakaan 25 4

15 Direktorat Akademik 47 7

16 Dit. Pembinaan Kemahasiswaan 20 3

17 Direktorat Keuangan 25 4

(29)

No Unit Kerja Jumlah Pegawai Jumlah Unit Sampel

19 Biro Aset dan Fasilitas 45 7

20 Direktorat TIK 31 5

21 Direktorat Usaha 3 0

22 BKPAP 7 1

23 Sekretariat Universitas 13 2

Total Jumlah 531 84

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumentasi

Untuk teknik pengumpulan data penunjang digunakan studi dokumentasi,

menurut Riduwan (2010: 77) mengatakan bahwa “dokumentasi adalah ditujukan

untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang

relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data

yang relevan penelitian”.

Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen BNI ataupun Infobank

yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti mengenai layanan dan kepuasan

nasabah.

2. Wawancara

Menurut Riduwan (2010: 74) wawancara adalah suatu cara pengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk

(30)

3. Angket

Teknik pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket/kuesioner. Penyebaran angket dilakukan kepada nasabah BNI Cabang UPI

yang dibatasi kepada pegawai UPI yang terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan. Digunakannya teknik pengumpulan data melalui kuesioner sejalan

dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Dikatakan oleh Rusidi

(1989:16) bahwa “ciri lainnya dari pendekatan survey explanatory adalah

pengumpulan informasi diambil dari sampel atas populasi dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul datanya”. Selain disandarkan kepada pendapat

di atas, alasan lain digunakannya angket sebagai pengumpul data adalah sebagai

berikut :

1. Penulis dapat menghimpun data dalam waktu yang relatif singkat.

2. Penulis akan mendapatkan jawaban yang relatif seragam, sehingga

memudahkan dalam pengolahan data.

3. Pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi waktu, tenaga dan

biaya.

Kuesioner dalam penelitian ini dikonstruksi dalam tiga jenis

angket meliputi:

1. Angket tentang kemampuan kerja,

2. Angket tentang kualitas layanan,

(31)

Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun kisi-kisi angket, sebagaimana terlampir.

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang

digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban.

c. Menetapkan skala penilaian angket

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori

model Likert (Sugiyono, 2006), tiap alternatif jawaban diberi skor yang

terentang dari 1 sampai dengan 5.

d. Melakukan Uji Coba Angket

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan,

angket yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Pelaksanaan uji

coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item

angket, berkaitan dengan redaksi, alternatif jawab yang tersedia maupun

maksud yang terkandung dalam pernyataan item angket tersebut.

F. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu

instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Arikunto (2006: 144) mengemukakan bahwa “validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrument”. Dalam pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis

(32)

faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Formula yang

digunakan untuk menguji validitas instrumen angket dalam penelitian ini adalah

Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) dari Karl

Pearson:

( )( )

( )

{

}

{

( )

}

− −

− =

2 2

2 2

.

Y Y

n X X

n

Y X XY

n rxy

Keterangan:

xy

r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden

XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

(

)

2

X = Kuadrat jumlah skor X

( )

2

Y = Kuadrat jumlah skor Y

Kaidah keputusan : Jika rhitung > rkritis berarti valid, sebaliknya Jika rhitung < rkritis berarti tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Selain valid (sah) sebuah instrumen juga harus reliabel (dapat dipercaya),

maksudnya bahwa instrumen selain harus sesuai dengan kenyataan juga harus

memiliki nilai ketepatan. Dimana apabila instrumen ini diberikan pada kelompok

yang sama dengan waktu yang berbeda akan sama hasilnya. Hal ini sesuai dengan

pendapat Arikunto (2006: 154) yang mengemukakan bahwa “reliabilitas adalah

suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

(33)

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut:

Keterangan :

2

b

σ = Harga varian tiap butir pertanyaan

2

x = Jumlah kuadrat skor total

(

2

)

x = Kuadrat seluruh skor responden di setiap butir pertanyaan N = Jumlah responden

Menghitung varian total

( )

σt2

Keterangan :

2

t

σ = Harga varian total

2

y = Jumlah kuadrat total

(

2

)

x = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

Menghitung reliabilitas angket dengan rumus alpha

Keterangan :

r11 = Reliabilitas angket

K = Banyaknya butir pertanyaan

2

b

σ = Harga varian butir pertanyaan

2

t

σ = Harga varian total

(34)

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasinya digunakan distribusi

(Tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2).

Kemudian membuat keputusan membandingkan r dengan 11 rtabel

Kaidah keputusan : Jika r > 11 rtabel berarti reliabel, sebaliknya

Jika r < 11 rtabel berarti tidak reliabel

G. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tiga hal sebagai

berikut:

1. Perhitungan Persentase

Perhitungan persentase digunakan untuk mengetahui gambaran variabel

penelitian, melalui perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada setiap

alternatif jawaban angket, sehingga diperoleh persentase jawaban setiap alternatif

jawaban dari skor data yang diperoleh.

Untuk mengklasifikasikan skor data yang diperoleh digunakan rumus

Husein Umar (2003:225), sebagai berikut:

Keterangan:

• Skor tertinggi = jumlah responden x bobot tertinggi x jumlah item

• Skor terendah = jumlah responden x bobot terendah x jumlah item

• Jumlah Skor = tertinggi (↑); terendah (↓).

• Rentang Klasifikasi = sangat tinggi (5); tinggi (4); cukup (3); rendah (2); sangat rendah (1).

(35)

2. Uji Persyaratan Pengolahan Data

Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas

dan linieritas.

Tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui

apakah suatu variabel normal atau tidak. Dalam uji normalitas data, penulis

menggunakan Kolmogorov Smirnov, data dapat dikatakan normal jika nilai Sig

atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05.

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas

dilakukan dengan uji kelinieran regresi (Sudjana, 1992 : 466). Pengolahan data

untuk uji normalitas dan uji linieritas dibantu dengan menggunakan SPSS 18.

3. Analisis Korelasi Sederhana (a) Korelasi Sederhana

Analisis korelasi yaitu teknik untuk menentukan keeratan hubungan

variabel independen (X1 dan X2) dengan variabel dependen (Y). Penentuan

Koefisien Korelasi ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson

Product Moment (Sugiyono, 2006: 182) dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

r = Koefisien Korelasi Pearson Poduct Moment n = Banyaknya sampel yang diobservasi

X = Kemampuan kerja dan kualitas layanan Y = Kepuasan nasabah

(36)

Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak

lebih dari harga (-1≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif

sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat

[image:36.595.115.512.224.686.2]

kuat. Sedangkan arti harga r akan di interpretasikan dengan tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0.199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2006: 183

(b) Korelasi Ganda

Sugiyono (2006: 190) Korelasi ganda berfungsi untuk mencari keeratan

hubungan antara dua variabel bebas (X1 dan X2 ) atau lebih secara simultan

(bersama-sama) dengan variabel terikat (Y), desain penelitian dan rumus korelasi

ganda sebagai berikut:

Keterangan:

Ryx1x2 = korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y

rYX1 = korelasi product moment antara X 1 dengan Y rYX2 = korelasi product moment antara X 2 dengan Y rx1x2 = korelasi product moment antara X 1 dengan X 2

2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 ) ).( ).( ( 2 X X r X rX Y rX Y rX Y X r Y X r RX X Y

− − +

(37)

4. Regresi Ganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel

dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara individual.

Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan

apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui

menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk

meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan

variabel independen/dan sebaliknya.

Regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana,

kegunaannya yaitu untuk memprediksikan/meramalkan nilai variabel terikat (Y)

apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Dalam penelitian ini Analisis

Regresi dihitung dengan menggunakan analisis regresi berganda, (Sugiyono,

2006: 201) dengan rumus seperti di bawah ini:

Dimana :

Y = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel Y

Rumus mencari nilai a dan nilai b sebagai berikut:

n X b Y a=

− .

∑ ∑

− −

= 2 2

) ( .

. .

X X

n

Y X XY

(38)

5. Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya

sumbangan variabel X1 dan X2 terhadap Y, sehingga diketahui besarnya persentase

pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y. Koefisien determinasi dapat diketahui

dengan rumus yang dikemukakan Riduwan (2010: 139) yaitu:

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = koefisien Korelasi 100% = konstanta

6. Rancangan Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk uji signifikansi yang berfungsi untuk

mencari makna hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. Pengujian ini

apakah variabel kemampuan kerja dan kualitas layanan berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Hipotesis Parsial (uji t)

Dalam pengujian ini dilakukan dengan uji uji t (Sugiyono, 2006: 184)

dengan rumus seperti di bawah ini:

Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data

KD = r2 x 100%

2 1

2

r n r t

(39)

Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan t tabel, untuk taraf

kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) adalah:

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan

keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Kemampuan Kerja

Ho : ρ = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kemampuan kerja terhadap kepuasan nasabah.

Ha : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kemampuan kerja terhadap kepuasan nasabah.

2. Kualitas Layanan

Ho : ρ = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas layanan pegawai terhadap kepuasan nasabah.

Ha : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas layanan pegawai terhadap kepuasan nasabah.

Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Dalam pengujian ini dilakukan dengan uji F (Sugiyono, 2006: 190) dengan

rumus seperti di bawah ini:

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

) 1 /(

) 1 (

/

2 2

− − −

=

k n R

(40)

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima Ha ditolak

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak Ha diterima

Taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk= n-k-1

Ho : ρ = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kemampuan kerja dan kualitas layanan pegawai terhadap kepuasan

nasabah.

Ha : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kemampuan kerja dan kualitas layanan pegawai terhadap kepuasan

(41)

129

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kemampuan kerja pegawai BNI cabang UPI yang diukur melalui

indikator pengetahuan dan keterampilan, dapat diketahui bahwa pada

umumnya nasabah memberikan persepsi tentang kemampuan kerja pegawai

BNI cabang UPI dalam kategori cukup.

2. Kualitas layanan pegawai BNI Cabang UPI yang diukur melalui lima

indikator yaitu reliabilitas (reliability), daya tanggap (resvonsivenes), jaminan

(assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangibles), pada umumnya

nasabah memberikan persepsi tentang kualitas layanan BNI cabang UPI dalam

kategori cukup.

3. Tingkat kepuasan nasabah BNI Cabang UPI yang diukur melalui indikator

lebih setia atau loyal, menggunakan produk atau jasa kembali, dan

rekomendasi, dapat diketahui bahwa pada umumnya nasabah menilai tingkat

kepuasan dalam kategori rendah sehingga belum mencapai tingkat kepuasan

yang diharapkan.

4. Terdapat pengaruh positif antara tingkat kemampuan kerja pegawai terhadap

(42)

5. Terdapat pengaruh positif antara kualitas layanan terhadap tingkat kepuasan

nasabah.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa catatan khusus

yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan kerja, kualitas layanan,

dan kepuasan nasabah BNI Cabang UPI, yaitu sebagai berikut:

1. BNI cabang UPI harus memaksimalkan kemampuan kerja pegawainya untuk

meningkatkan kepuasan nasabah. Dengan demikian BNI cabang UPI

diharapkan dapat memberikan layanan berdasarkan perspektif nasabah

melalui pendidikan dan pelatihan terhadap para pegawainya yang bersifat

inovatif dan berorientasi kepada nasabah.

2. Kualitas layanan pegawai BNI cabang UPI perlu ditingkatkan lagi untuk

meningkatkan kepuasan dan memelihara loyalitas nasabah, yaitu dengan cara

pelayanan yang lebih berorientasi terhadap kepuasan nasabah daripada produk.

Hal ini akan berdampak pada:

a. Nasabah akan merasa loyal terhadap bank sehingga bank dapat

mempertahankan nasabahnya untuk tidak beralih kepada bank lain.

b. Nasabah akan menceritakan mengenai pelayanan bank yang memuaskan

kepada orang lain yang pada akhirnya merupakan sarana promosi yang

(43)

131

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, Rd. Dian H. Utama, Lili Adi Wibowo, (2007), “ Analisis Unsur-unsur Kualitas Pelayanan Jasa yang Dominan; Kaitannya dengan Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (Kasus Taplus pada PT. Bank BNI Cabang UPI)”, Bunga Rampai Strategic, Manajemen Bisnis berbasis hasil penelitian, Cetakan Kesatu, April 2007. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1996). Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, (Alih Bahasa Nunuk Adiarni), Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.

Husein, Umar. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Johnson, (Usman, 2002). Definisi Kemampuan Kerja. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=541&q=pengertian+kem ampuan+kerja.pdf [5 April 2011]

Kotler, Philip & Keller, Kevvin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran (Ed. 13). Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

McLeod, (Muhibin, 1997). Definisi Kemampuan Kerja. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=541&q=definisi+kemam puan+kerja.p32.pdf [5 April 2011]

Moureen Margaretha, (2004), “Studi Mengenai Loyalitas Pelanggan pada Divisi Asuransi Kumpulan AJB Bumiputera 1912 (Studi Kasus di Jawa Tengah)”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. III, no. 3, Desember 2004, p.289 – 308.

Parasuraman, A., Valerie Zeithaml, and L.Berry, (1988), “Servqual: Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”, Journal of Retailing, Vol. 64, p.12 – 36.

(44)

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.(cetakan keenam). Bandung : Alfabeta.

---. (2008), Skala Pengukuran Variabel – Variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.

Schroedder, Kardoff (1995). Definisi Kemampuan Kerja. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=541&q=definisi+kemam puan+kerja.pdf [1 April 2011]

Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2006), Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar penelitian ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Susanto, Azhar. (2007). Sistem Informasi Manajemen (edisi 3): Konsep dan Pengambangan. Bandung: Lingga Jaya.

Sutermeister, A. Robert. (1976). People and Productivity. New York: Mc. Graw

Hill Book Company. [Online]. Tersedia:

http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=541&q=definisi+kemam puan+kerja.pdf [5 April 2011]

Sutino dan Sumarno, (2005), “Pengaruh Kualitas Produk (Jasa) dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan di PT.POS Indonesia Semarang”, Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah VI, Vol. XV no. 23, April/ Mei 2005, p. 9 – 20.

Tjiptono, F. & Chandra, G. (2007). Service, Quality and Satisfaction (ed. 2). Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Tjiptono, Fandy. (2008),”Service Manajemen: Mewujudkan Layanan Prima”, Edisi II, Yogyakarta: Andi.

Umar Husein. (2003), Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(45)

Wahyuningsih, Anis, Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Berdasarkan Kualitas Pelayanan Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar, Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen UMS, 2002, Surakarta

Zeithaml L, Valerie A; A Parasuraman; Leonardo L. Berry, (1988), “Servqual a Multiple – Item Scale for Measuring Consumer Perception of Service Quality”, Journal and Retailing, Vol. 64, Spring, p. 12 – 40

Zeithaml, Valerie, (1988), “Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Means – End Model and Synthesis of Evidence”, Journal of Marketing, Vol 52, p.2 – 22.

Zeithaml, Valerie, (1988), “Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Means – End Model and Synthesis of Evidence”, Journal of Marketing, Vol 52, July, p.2 – 22.

___________. (1991), ’Refinement and Reassessment of the SERVQUAL scale’, Journal Retailing , Vol. 67, pp. 420-450.

___________. (1994), Reasessment of expectations as a comparison standard in measuring service quality: implications for future research’, Journal of Marketing, Vol. 58, pp.111-124

___________. (1998), ’SERVQUAL: a multi-item scale measuring consumer perceptions of the services quality ”, Journal of Retailing, Vol. 64, No. 1 pp.12-40.

Gambar

Tabel 1.1 Peringkat Bank sesuai dengan Tingkat Kualitas Layanan
Tabel 1.2 Jumlah Komplain Nasabah
Tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Bank Negara Indonesia (persero),
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi yang terjadi ketika jumlah hasil tangkapan kurang baik, nelayan kekurangan uang dan pada akhirnya melepas barang- barang yang mudah dijual untuk kehidupan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

Berkaitan dengan hal tersebut, peserta diharuskan membawa print out dokumen penawaran asli (bermaterai, tanda tangan dan stempel basah) serta dokumen asli

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus dengan menggunakan metode observasi dan tes serta data catatan lapangan selama proses

Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan menggambarkan kesiapan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam implementasi e-government menuju Smart province

Jadi dengan kata lain grammatical dummy adalah suatu kata yang digunakan untuk menghindari kerancuan penyebutan suatu kegiatan jika ditemukan dua atau lebih

Game atau permainan biasanya dilakukan untuk kesenangan dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Untuk membuat sebuah game terlebih dahulu pembuat game

Dalam satu stolon/sulur, sesudah maksimal 3 generasi stolon/sulur ditanam, ±1 bulan dari penanaman stolon/sulur generasi pertama, stolon/sulur tersebut dipotong dari tanaman