DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Halaman Pernyataan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Abstrak ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud,Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.3.1. Maksud Penelitian ... 7
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 7
1.3.3. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 8
2.1.2 Bank ... 10
2.1.2.1 Fungsi dan Usaha Bank Umum ... 10
2.1.2.2 Kredit ... 12
2.1.2.3 Fungsi dan Tujuan Kredit ………....…… 13
2.1.2.4 Jenis-Jenis Kredit ………...… 16
2.1.2.5 Risiko Kredit ………....…………... 18
2.1.3 Teori Portofolio ... 26
2.1.3.1 Portofolio Kredit ... 28
2.1.3.2 Teori Portofolio Modern ... 29
2.1.3.3 Penerapan Teori Portofolio Modern Dalam Portofolio Kredit 39
2.2 Kerangka Pemikiran …..…..………... 46
BAB III METODE PENELITIAN ... 47
3.1 Subyek Penelitian ... 47
3.2 Metode Penelitian ... 47
3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian ... 47
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.2.4 Tahapan Penelitian ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 51
4.1.1 Sejarah Bank BNI ... 51
4.1.2 Visi dan Misi Bank BNI ... 52
4.1.3 Lingkup Bisnis Bank BNI ... 53
4.2 Analisis Deskriftif... 56
4.2.1 Return ... 57
4.2.2 Risiko ... 59
4.2.3 Korelasi Antar Sektor Ekonomi ... 60
4.2.4 Pembentukan Kurva Efficient Frontier ... 61
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
4.3.1 Komposisi Porotofolio Kredit Pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67
5.1. Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 70
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan
untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan
cek (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko, 2007), tentunya tidak akan lepas dari
risiko pada setiap aktivitas yang ada di dalamnya. Salah satu risiko yang dihadapi
oleh bank adalah risiko kredit. Risiko ini merupakan risiko terbesar yang dihadapi
bank karena pendapatan bank sebagian besar berasal dari pendapatan bunga
kredit. Pendapatan yang berasal dari penyaluran kredit memberikan kontribusi
laba yang cukup besar bagi bank.
Perbankan dalam menyalurkan kreditnya melakukan pembagian sektor
ekonomi, hal ini lebih dikenal sebagai portofolio kredit. Setiap bank berhak
menentukan penyaluran kredit yang akan diberikan pada sektor ekonomi tertentu.
Penyebaran portofolio kredit yang dilakukan hampir seluruh bank sampai saat ini
masih tetap banyak menimbulkan risiko yang tinggi, meskipun masing-masing
bank telah memilih sektor ekonomi apa yang akan diberikan kredit. Pemilihan
sektor ekonomi yang akan dibiayai seharusnya turut menjadi perhatian dalam
pengelolaan portofolio kredit.
Pengelolaan portofolio kredit pada Bank BNI dilakukan secara sentralisasi
dengan implementasinya dilakukan oleh masing – masing cabang/unit bisnis
tidak dikondisikan untuk mengenal dengan baik profil risiko portofolionya masing
– masing. Pengenalan risiko yang dijalankan oleh unit bisnis sifatnya masih
bersifat individual risk, yaitu risiko yang terkait langsung dengan counterpartnya,
dalam hal ini debitur. Saat ini kinerja Bank BNI secara keseluruhan dan Sentra
Kredit Kecil (SKC) Bandung sebagai salah satu unit bisnisnya tidak menunjukkan
peningkatan yang signifikan.
Gambar 1.1. Posisi Portofolio Kredit Bank BNI keseluruhan dan SKC
Sumber : Laporan Bank BNI
Dari grafik di atas, terlihat bahwa secara nominal bisnis yang dijalankan
oleh Bank BNI secara keseluruhan dan SKC Bandung tetap tumbuh sampai
dengan tahun 2008, namun pada tahun 2009 terlihat portofolio kredit SKC
Bandung menunjukkan sedikit penurunan sedangkan portofolio kredit Bank BNI
secara keseluruhan menunjukkan kenaikan.
2,898 3,713 4,677 5,211 5,002
62,659 66,460
88,651
111,994 114,770
2005 2006 2007 2008 2009
Gambar 1.2. Posisi Kredit Bermasalah (NPL) Bank BNI keseluruhan dan SKC
Sumber : Laporan Bank BNI
Dari grafik di atas, terlihat bahwa posisi kredit bermasalah/Non
Performing Loan (NPL) Bank BNI secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2006 s/d 2008 namun sedikit naik pada tahun 2009,
sedangkan pada SKC Bandung terlihat posisi kredit bermasalah/NPL
menunjukkan tren kenaikan secara konsisten sejak tahun 2006 s/d. 2009.
Berdasarkan hal tersebut di atas, terlihat bahwa SKC Bandung sebagai unit
bisnis yang merupakan ujung tombak pemasaran kredit belum dapat memberikan
kinerja yang optimal sesuai yang diharapkan. Hal ini antara lain karena kurangnya
pengetahuan mengenai profil portofolio kredit kelolaannya, terutama dari sisi
risiko dan return.
Kegiatan yang dilakukan SKC Bandung sebagai unit bisnis selama ini
hanyalah berupaya meningkatkan jumlah portofolio kredit semaksimal mungkin
sehingga risk dan return dari portofolio kredit yang dikelola tidak diketahui 0.0%
2.0%
4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0%
2005 2006 2007 2008
-NPL BNI NPL SKC X
dengan pasti oleh SKC Bandung. Hal ini akan dapat menimbulkan risiko dimasa
depan karena SKC Bandung sebagai unit bisnis tidak mengenal dengan baik
portofolionya mengenai sektor ekonomi mana yang memiliki return yang paling
baik dengan risiko yang minimal.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian ini adalah “Analisa Komposisi Portofolio Kredit Terhadap Return Dan
Risiko Kredit Pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung Dengan
Menggunakan Kurva Efficient Frontier ”. Hasil penelitian ini diharapkan Bank
BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung dapat membentuk komposisi portofolio
kredit yang optimal dalam arti mampu memberikan return yang tinggi dengan
risiko yang minimal. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Nurlianti (2008). Penelitian tersebut mengambil
data bulanan posisi kredit yang diklasifikasikan dalam beberapa sektor ekonomi
selama periode tahun 2006 untuk kategori Bank Persero, Bank Swasta Nasional,
dan Bank Swasta Asing-Campuran. Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa
setiap kategori perbankan di Indonesia memiliki komposisi portofolio kredit yang
berbeda-beda dalam pemberian kredit yang menghasilkan risiko kredit terkecil.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada obyek
dan periode penelitian dimana obyek penelitiannya adalah Bank BNI Sentra
Kredit Kecil (SKC) Bandung dan periode penelitian Januari 2010 s/d Maret 2011.
Data penelitian yang diambil selama kurun waktu tersebut karena ingin
mengetahui komposisi portofolio kredit terkini pada Bank BNI Sentra Kredit
Portofolio tidak terbatas hanya pada masalah saham, namun juga dalam
masalah perbankan terutama dalam menentukan portofolio kredit yang diberikan
oleh setiap bank guna mencapai portofolio kredit yang optimal sehingga
diharapkan risiko kredit seminimal mungkin. Metode Markowitz yang
diperkenalkan oleh Profesor Harry Markowitz dapat mengubah pandangan kaum
investor mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep risiko secara
kuantitatif (Fabozzi, 1999). Metode Markowitz ini dapat digunakan untuk
menentukan risiko terkecil dari suatu portofolio, tidak hanya saham, namun dapat
diterapkan juga pada posisi kredit, dan hal ini merupakan keunggulan dari metode
Markowitz.
Dalam pembentukan portofolio, para investor berusaha memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang
dapat diterima (Fabozzi, 1999). Dengan kata lain investor berusaha
meminimalkan risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat pengembalian tertentu,
dimana investor dalam hal ini dapat diasumsikan pula sebagai bank yang
memberikan kredit kepada debiturnya. Portofolio yang dapat mencapai tujuan di
atas disebut dengan portofolio yang efisien.
Jika investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka
portofolio yang paling optimal yang akan dipilihnya (Fabozzi, 1999). Dalam
pembentukan suatu portofolio, investor akan membentuk portofolio yang
memberikan kombinasi antara return yang maksimum dengan risiko yang
minimum. Untuk mendapatkan hal tersebut maka dalam suatu portofolio perlu
Diversifikasi Markowitz berusaha menggabungkan aktiva-aktiva dalam
portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang dari
sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa
mengurangi pengembalian. Diversifikasi Markowitz tersebut menghasilkan suatu
kurva yang menunjukkan suatu set portofolio yang mungkin dibentuk dari aktiva
yang ada dengan berbagai tingkat return dan risiko yang dihasilkan dari berbagai
komposisinya yang dikenal dengan Markowitz Efficient Frontier (MEF).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah komposisi portofolio kredit per sektor ekonomi pada Bank BNI
Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung?
2. Bagaimanakah komposisi portofolio kredit yang optimal per sektor ekonomi
pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung?
3. Bagaimanakah pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko
1.3 Maksud, Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah komposisi
portofolio kredit pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung,
menentukan komposisi portofolio kredit yang optimal serta pengaruh komposisi
portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menentukan, dan
menganalisis :
1. Mengetahui komposisi portofolio kredit yang ada pada saat ini.
2. Menentukan komposisi portofolio kredit yang optimal.
3. Pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit.
1.3.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi dua yaitu :
1. Manfaat Praktis
Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung
diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan kredit pada berbagai sektor ekonomi guna memperoleh portofolio
kredit perbankan dengan tingkat risiko kredit yang paling minimal dan return
akan dilakukan, Bank BNI BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung sudah
memiliki arahan yang jelas dalam pemilihan komposisi portofolionya.
2. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi akademisi
sebagai penambahan wawasan bahwa tidak hanya portofolio saham saja yang
dapat ditentukan dengan menggunakan metode Markowitz, namun hal ini dapat
diterapkan pula pada penentuan komposisi portofolio kredit yang memiliki tingkat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek yang dianalisis adalah data-data sekunder dari
risk (Y1) dan return (Y2) yang didapat berdasarkan rumus/hasil perhitungan data sebagai dependent variable, serta komposisi portofolio kredit sebagai independent
variable. Data tersebut penulis dapatkan dari data perkreditan Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yang dikelompokkan berdasarkan sektor ekonomi.
Keseluruhan data variable-variabel dalam penelitian ini merupakan data
time series dengan periode pengamatan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011. Pengambilan data pada peride pengamatan tersebut dengan tujuan agar dapat
diketahui komposisi portofolio kredit terkini pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil
(SKC) Bandung.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian
Sugiyono (2006: 4) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel dengan tujuan dapat
ditemukan, dibuktikan, dikembangkan, sehingga dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bisnis.
Dilihat dari tujuan dari penelitian ini, maka jenis penelitian ini dapat
penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi. Sedangkan
survey explanatory menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2006: 7) adalah:
Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Mengingat jenis dan sifat penelitian ini adalah ex post facto dan survey
explanatory, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, dan juga verifikatif. Penelitian diskriptif
dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti
dalam suatu situasi. Komparatif digunakan untuk membandingkan kurun waktu
yang berbeda. Sedangkan asosiatif bertujuan untuk menguji kausalitas antar
variabel penelitian (Sekaran, 2006: 158; Sugiyono, 2005: 11).
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel pada dasarnya proses melakukan pengukuran,
yaitu memberikan nilai atau ukuran terhadap variabel yang diteliti menurut
indikator-indikator yang dapat diobservasi. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang diteliti, yaitu risk dan return sebagai variabel terikat sedangkan
komposisi portofolio kredit sebagai variabel bebas. Mengacu pada kajian teoritis
sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
No. Variabel Indikator Satuan Skala
1. Komposisi
Portofolio Kredit
(X)
Jumlah Penyaluran Kredit % Rasio
2. Risiko Kredit (Y1) Kredit Bermasalah (NPL) % Rasio
3. Return Kredit (Y2) Pendapatan Bunga % Rasio
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu
data perkreditan per bulan pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung
sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011. Pada penelitian ini penulis mengambil
data perkreditan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011 dengan tujuan ingin
mengetahui komposisi portofolio kredit terkini pada BNI Sentra Kredit Kecil
(SKC) Bandung. Pengambilan data dilakukan per bulan agar didapatkan hasil
yang akurat, disamping itu pergerakan posisi kredit lebih terlihat lebih jelas. Data
yang digunakan adalah data posisi akhir bulan dari portofolio kredit yang dikelola
Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yang meliputi : baki
debet/nominal kredit, jumlah debitur, kolektibilitas/golongan kredit, pendapatan
bunga, biaya bunga (COLF Blended), dan PPAP. Data tersebut kemudian
dikelompokkan berdasarkan sektor ekonominya. Sektor Ekonomi yang dipakai
BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung. Sektor ekonomi yang tidak termasuk
adalah Sektor Listrik, Air dan Gas serta Sektor Lain –lain. Dalam penelitian ini
kredit dinyatakan default apabila koletibilitinya/golongan kreditnya masuk dalam
kategori kredit bermasalah/ NPL (Non Performing Loan) yaitu
kolektibiliti/golongan 3, 4, dan 5.
3.2.4 Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
b. Perhitungan Return Portofolio
Sesuai dengan model yang dikembangkan oleh KMV Portfolio Manager
yang dimaksud portofolio kredit return adalah All in Spread (AIS) yaitu
pendapatan dari kredit ditambah dengan selisih antara pendapatan bunga dengan
biaya dana (cost of fund) untuk kredit tesebut kemudian dikurangi dengan
Expected Loss (EL) dari kredit tersebut.
)
( i
i
i AIS E L
R = − ……… (3.1)
Dalam penelitian ini, formulasi perhitungan All In Spread yang digunakan
adalah :
i i
i Pendapa bunga COLFblended
AIS = tan − ……… (3.2)
Pendapatan bunga adalah selisih dari pendapatan bunga setelah dikurangi
beban PPAP baru yang dibentuk pada bulan yang bersangkutan. Sedangkan
COLF Blended merupakan besarnya biaya dana (Cost Of Loanable Fund). Besarnya COLF Blended ini ditentukan oleh Divisi Tresuri tiap minggu. Nilai
i i
i EDFxLGD
L
E( )= ……… (3.3)
EDF (Expected Default Frequency) merupakan interpretasi KMV untuk
mendapatkan apa yang dikenal dalam istilah menurut BIS sebagai Probability of
Default (PD). Karena formulasi KMV untuk EDF dinilai cukup komprehensif dan data yang diperlukan tidak dapat disediakan, maka dalam penelitian ini formulasi
EDF disubstitusi dengan Probability of Default (PD) yang dikembangkan oleh
Credit Risk+. Formulasi untuk PD adalah sebagai berikut :
(
)
dikategorikan default terhadap total eksposur tiap bulannya. Notasi n
melambangkan banyaknya debitur yang mengalami default dalam periode
penelitian. Dalam penelitian ini, nilai tersebut diambil dari rata – rata jumlah
debitur mengalami default per bulannya. Nilai yang dimasukkan dalam
perhitungan adalah pembulatan ke atasnya. Dalam pelaksanaannya perhitungan
dilakukan dengan mempergunakan fungsi Distribusi Poisson dalam Microsoft
Excel yaitu poisson(n, λ,0). Sedangkan LGD (Loss Given Default) merupakan
perkiraan nilai kerugian yang diderita kreditur jika debiturnya mengalami default.
Besarnya LGD dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :
EAD adalah Exposure at Default. Besar EAD dihitung dengan
menggunakan rata – rata eksposure kejadian default baru selama periode dengan
eksposur kredit non default bulan sebelumnya. Sementara itu nilai Recovery
dihitung berdasarkan rata – rata penyelesaian kredit default dengan eksposur
kredit default bulan sebelumnya.
c. Perhitungan Risiko Portofolio
Risiko dalam model portofolio kredit ini adalah Unexpected Loss (UL)
yaitu variasi dari tingkat kerugian di sekitar nilai Expected Loss yang
diformulasikan sebagai hasil perkalian antara volatilitas dari default rate dengan
Loss Given Default (LGD) :
i
Karena dalam penelitian ini formulasi EDF diganti dengan PD maka formula di
atas menjadi :
Sedangkan untuk risiko portofolio dapat dihitung dengan menghitung varians
portofolio dengan formulasi sebagai berikut :
∑
Atau dalam formulasi statistic umumnya ditulis sebagai berikut :
)
Dalam penelitian ini perhitungan risiko portofolio dilakukan dengan
menggunakan fungsi COVARIANCE dari Microsoft Excel yaitu
covar(array1,array2). Array 1 dan 2 adalah deret return perbulan dari tiap sektor
ekonomi. Sehingga dapat dibentuk matriks kovarian antar return.
d. Perhitungan Correlation antar sektor ekonomi
Korelasi antara pengembalian bagi aktiva i dan j didefinisikan sebagai
kovarians kedua aktiva dibagi hasil standar deviasi kedua aktiva :
j
menunjukkan adanya pergerakan arah yang sama, hingga -1,0, menunjukkan
adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan sempurna.
Dalam penelitian ini perhitungan correlation (korelasi) dilakukan dengan
menggunakan fungsi CORRELATION dalam Microsoft Excel yaitu
correl(array1,array2).
e. Pembentukan Efficient Frontier
Untuk mencapai portofolio yang optimal dan dapat menggambarkan kurva
efficient frontier digunakan program SOLVER yang ada dalam Microsoft Excel.
Untuk menjalankan program solver ini diperlukan batasan – batasan dalam
perhitungannya yaitu :
a. Total dari seluruh proporsi kredit per sektor ekonomi adalah 1 atau 100%.
b. Proporsi kredit yang diberikan kepada masing – masing sektor ekonomi
(nol). Dalam SOLVER, constraint yang dimiliki hanya nilai ≥ 0 (lebih
besar atau sama dengan 0).
Dalam melaksanakan perhitungan untuk pembentukan efficient frontier,
dilakukan dengan menghitung komposisi per sektor ekonomi pada berbagai nilai
target yield sehingga dapat diketahui standar deviasi untuk tiap target yield.
Tujuannya adalah mencari nilai standar deviasi yang terendah. Kemudian untuk
mengukur kinerja portofolio yang dibentuk dengan berbagai kemungkinan diatas
dilakukan pengukuran menggunakan Sharpe Ratio yang diformulasikan sebagai
berikut :
dimana : E(Rp) = Ekspektasi return dari portofolio
Rf = Risk Free Rate
σp = Standar Deviasi Portofolio
Yang digunakan sebagai Risk Free Rate adalah rata – rata SBI 1 bulan
selama periode penelitian. Dari perhitungan tersebut maka dapat di plot
Capital Allocation Line (CAL). Titik persinggungan antara CAL dan kurva
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Komposisi portofolio kredit Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung
pada kondisi saat ini berada di luar kurva efficient frontier artinya portofolio
yang ada dinilai tidak efisien yaitu return sebesar 0,367% dengan standar
deviasi sebesar 0,000270.
2. Komposisi portofolio kredit yang optimal pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil
(SKC) Bandung yaitu komposisi portofolio kredit yang menghasilkan
expected return sebesar 0,450% dengan standar deviasi sebesar 0,000112.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi portofolio kredit berpengaruh
terhadap return dan risiko kredit dimana untuk komposisi portofolio kredit
yang menghasilkan return yang tinggi akan menghasilkan risiko kredit yang
5.2Saran
Sesuai dengan pemahaman best practice mengenai portofolio kredit dan
keterbatasan ilmu pengetahuan penulis dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti yang akan meneliti lebih lanjut penulis menyarankan agar
peneliti dapat meneliti pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap
return dan risiko kredit dari sisi lain seperti penyebaran portofolio kredit berdasarkan jenis kredit, besaran maksimum kredit, dll.
2. Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung penulis
menyarankan agar mengambil langkah strategis menyangkut kebijakan
yang harus dilaksanakan dalam rangka pengelolaan portofolio kreditnya
dan hasil penelitian ini dapat menjadi arahan bagi kebijakan ekspansi
DAFTAR PUSTAKA
Beste, Allison, Dennis Leventhal, Jared Williams, Dr. Qin Lu, 2002. The Markowitz
Model:Selecting an Efficient Investment Portfolio, Lafayette College
Fabozzi, Frank. J.1999. Manajemen Investasi (Buku Satu), Salemba Empat, Jakarta
Ghozali, Prof. Dr. H. Imam M.Com, Akt, 2007. Manajemen Risiko Perbankan-
Pendekatan Value at Risk., Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Jogianto, Dr, H.M., M.B.A., Akt, 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi,
BPFEYogyakarta
Reilly, Frank K., Keith C. Brown, 2000. Sixth Edition: Investment Analysis and
Portfolio Management, The Dryden Press, Harcourt College Publisher, Harcourt Saunders, David, Costas Xiouros, Stavros A. Zenios, 2006. Credit Risk Optimizing
Using Factor Models, Department of Statistics and Actuarial Science, University of Waterloo, Ontario, Canada
Sartono, R.Agus, Sri Zulaihati, 1998. Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham
dan Penentuan Portorfolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal di BEJ, Kelola No. 17/VII
---, 1959 . Markowitz, Harry, Portofolio Selection: The Rand Corporation
Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia, Jakarta
Smithson, Charles. W, 2003, Credit Portfolio Management, New Jersey, USA, John
Wiley & Sons Inc
Saunders, Anthony., Allen, Linda., 2002, Credit Risk Measurement : New Aproaches to
Value at Risk and other paradigm, New York, USA, John Wiley & Sons Inc
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Laporan Perkreditan 2010 s/d 2011,