• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KOMPOSISI PORTOFOLIO KREDIT PADA BANK BNI SENTRA KREDIT KECIL BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN KURVA EFFICIENT FRONTIER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA KOMPOSISI PORTOFOLIO KREDIT PADA BANK BNI SENTRA KREDIT KECIL BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN KURVA EFFICIENT FRONTIER."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Pernyataan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstrak ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud,Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1. Maksud Penelitian ... 7

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 7

1.3.3. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.1.2 Bank ... 10

2.1.2.1 Fungsi dan Usaha Bank Umum ... 10

2.1.2.2 Kredit ... 12

2.1.2.3 Fungsi dan Tujuan Kredit ………....…… 13

2.1.2.4 Jenis-Jenis Kredit ………...… 16

2.1.2.5 Risiko Kredit ………....…………... 18

(2)

2.1.3 Teori Portofolio ... 26

2.1.3.1 Portofolio Kredit ... 28

2.1.3.2 Teori Portofolio Modern ... 29

2.1.3.3 Penerapan Teori Portofolio Modern Dalam Portofolio Kredit 39

2.2 Kerangka Pemikiran …..…..………... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Subyek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 47

3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian ... 47

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.2.4 Tahapan Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 51

4.1.1 Sejarah Bank BNI ... 51

4.1.2 Visi dan Misi Bank BNI ... 52

4.1.3 Lingkup Bisnis Bank BNI ... 53

4.2 Analisis Deskriftif... 56

4.2.1 Return ... 57

4.2.2 Risiko ... 59

4.2.3 Korelasi Antar Sektor Ekonomi ... 60

4.2.4 Pembentukan Kurva Efficient Frontier ... 61

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

4.3.1 Komposisi Porotofolio Kredit Pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung ... 63

(3)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 70

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan

untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan

cek (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko, 2007), tentunya tidak akan lepas dari

risiko pada setiap aktivitas yang ada di dalamnya. Salah satu risiko yang dihadapi

oleh bank adalah risiko kredit. Risiko ini merupakan risiko terbesar yang dihadapi

bank karena pendapatan bank sebagian besar berasal dari pendapatan bunga

kredit. Pendapatan yang berasal dari penyaluran kredit memberikan kontribusi

laba yang cukup besar bagi bank.

Perbankan dalam menyalurkan kreditnya melakukan pembagian sektor

ekonomi, hal ini lebih dikenal sebagai portofolio kredit. Setiap bank berhak

menentukan penyaluran kredit yang akan diberikan pada sektor ekonomi tertentu.

Penyebaran portofolio kredit yang dilakukan hampir seluruh bank sampai saat ini

masih tetap banyak menimbulkan risiko yang tinggi, meskipun masing-masing

bank telah memilih sektor ekonomi apa yang akan diberikan kredit. Pemilihan

sektor ekonomi yang akan dibiayai seharusnya turut menjadi perhatian dalam

pengelolaan portofolio kredit.

Pengelolaan portofolio kredit pada Bank BNI dilakukan secara sentralisasi

dengan implementasinya dilakukan oleh masing – masing cabang/unit bisnis

(6)

tidak dikondisikan untuk mengenal dengan baik profil risiko portofolionya masing

– masing. Pengenalan risiko yang dijalankan oleh unit bisnis sifatnya masih

bersifat individual risk, yaitu risiko yang terkait langsung dengan counterpartnya,

dalam hal ini debitur. Saat ini kinerja Bank BNI secara keseluruhan dan Sentra

Kredit Kecil (SKC) Bandung sebagai salah satu unit bisnisnya tidak menunjukkan

peningkatan yang signifikan.

Gambar 1.1. Posisi Portofolio Kredit Bank BNI keseluruhan dan SKC

Sumber : Laporan Bank BNI

Dari grafik di atas, terlihat bahwa secara nominal bisnis yang dijalankan

oleh Bank BNI secara keseluruhan dan SKC Bandung tetap tumbuh sampai

dengan tahun 2008, namun pada tahun 2009 terlihat portofolio kredit SKC

Bandung menunjukkan sedikit penurunan sedangkan portofolio kredit Bank BNI

secara keseluruhan menunjukkan kenaikan.

2,898 3,713 4,677 5,211 5,002

62,659 66,460

88,651

111,994 114,770

2005 2006 2007 2008 2009

(7)

Gambar 1.2. Posisi Kredit Bermasalah (NPL) Bank BNI keseluruhan dan SKC

Sumber : Laporan Bank BNI

Dari grafik di atas, terlihat bahwa posisi kredit bermasalah/Non

Performing Loan (NPL) Bank BNI secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2006 s/d 2008 namun sedikit naik pada tahun 2009,

sedangkan pada SKC Bandung terlihat posisi kredit bermasalah/NPL

menunjukkan tren kenaikan secara konsisten sejak tahun 2006 s/d. 2009.

Berdasarkan hal tersebut di atas, terlihat bahwa SKC Bandung sebagai unit

bisnis yang merupakan ujung tombak pemasaran kredit belum dapat memberikan

kinerja yang optimal sesuai yang diharapkan. Hal ini antara lain karena kurangnya

pengetahuan mengenai profil portofolio kredit kelolaannya, terutama dari sisi

risiko dan return.

Kegiatan yang dilakukan SKC Bandung sebagai unit bisnis selama ini

hanyalah berupaya meningkatkan jumlah portofolio kredit semaksimal mungkin

sehingga risk dan return dari portofolio kredit yang dikelola tidak diketahui 0.0%

2.0%

4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0%

2005 2006 2007 2008

-NPL BNI NPL SKC X

(8)

dengan pasti oleh SKC Bandung. Hal ini akan dapat menimbulkan risiko dimasa

depan karena SKC Bandung sebagai unit bisnis tidak mengenal dengan baik

portofolionya mengenai sektor ekonomi mana yang memiliki return yang paling

baik dengan risiko yang minimal.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam

penelitian ini adalah “Analisa Komposisi Portofolio Kredit Terhadap Return Dan

Risiko Kredit Pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung Dengan

Menggunakan Kurva Efficient Frontier ”. Hasil penelitian ini diharapkan Bank

BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung dapat membentuk komposisi portofolio

kredit yang optimal dalam arti mampu memberikan return yang tinggi dengan

risiko yang minimal. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Nurlianti (2008). Penelitian tersebut mengambil

data bulanan posisi kredit yang diklasifikasikan dalam beberapa sektor ekonomi

selama periode tahun 2006 untuk kategori Bank Persero, Bank Swasta Nasional,

dan Bank Swasta Asing-Campuran. Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa

setiap kategori perbankan di Indonesia memiliki komposisi portofolio kredit yang

berbeda-beda dalam pemberian kredit yang menghasilkan risiko kredit terkecil.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada obyek

dan periode penelitian dimana obyek penelitiannya adalah Bank BNI Sentra

Kredit Kecil (SKC) Bandung dan periode penelitian Januari 2010 s/d Maret 2011.

Data penelitian yang diambil selama kurun waktu tersebut karena ingin

mengetahui komposisi portofolio kredit terkini pada Bank BNI Sentra Kredit

(9)

Portofolio tidak terbatas hanya pada masalah saham, namun juga dalam

masalah perbankan terutama dalam menentukan portofolio kredit yang diberikan

oleh setiap bank guna mencapai portofolio kredit yang optimal sehingga

diharapkan risiko kredit seminimal mungkin. Metode Markowitz yang

diperkenalkan oleh Profesor Harry Markowitz dapat mengubah pandangan kaum

investor mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep risiko secara

kuantitatif (Fabozzi, 1999). Metode Markowitz ini dapat digunakan untuk

menentukan risiko terkecil dari suatu portofolio, tidak hanya saham, namun dapat

diterapkan juga pada posisi kredit, dan hal ini merupakan keunggulan dari metode

Markowitz.

Dalam pembentukan portofolio, para investor berusaha memaksimalkan

pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang

dapat diterima (Fabozzi, 1999). Dengan kata lain investor berusaha

meminimalkan risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat pengembalian tertentu,

dimana investor dalam hal ini dapat diasumsikan pula sebagai bank yang

memberikan kredit kepada debiturnya. Portofolio yang dapat mencapai tujuan di

atas disebut dengan portofolio yang efisien.

Jika investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka

portofolio yang paling optimal yang akan dipilihnya (Fabozzi, 1999). Dalam

pembentukan suatu portofolio, investor akan membentuk portofolio yang

memberikan kombinasi antara return yang maksimum dengan risiko yang

minimum. Untuk mendapatkan hal tersebut maka dalam suatu portofolio perlu

(10)

Diversifikasi Markowitz berusaha menggabungkan aktiva-aktiva dalam

portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang dari

sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa

mengurangi pengembalian. Diversifikasi Markowitz tersebut menghasilkan suatu

kurva yang menunjukkan suatu set portofolio yang mungkin dibentuk dari aktiva

yang ada dengan berbagai tingkat return dan risiko yang dihasilkan dari berbagai

komposisinya yang dikenal dengan Markowitz Efficient Frontier (MEF).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah komposisi portofolio kredit per sektor ekonomi pada Bank BNI

Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung?

2. Bagaimanakah komposisi portofolio kredit yang optimal per sektor ekonomi

pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung?

3. Bagaimanakah pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko

(11)

1.3 Maksud, Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah komposisi

portofolio kredit pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung,

menentukan komposisi portofolio kredit yang optimal serta pengaruh komposisi

portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menentukan, dan

menganalisis :

1. Mengetahui komposisi portofolio kredit yang ada pada saat ini.

2. Menentukan komposisi portofolio kredit yang optimal.

3. Pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit.

1.3.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi dua yaitu :

1. Manfaat Praktis

Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung

diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

memberikan kredit pada berbagai sektor ekonomi guna memperoleh portofolio

kredit perbankan dengan tingkat risiko kredit yang paling minimal dan return

(12)

akan dilakukan, Bank BNI BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung sudah

memiliki arahan yang jelas dalam pemilihan komposisi portofolionya.

2. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi akademisi

sebagai penambahan wawasan bahwa tidak hanya portofolio saham saja yang

dapat ditentukan dengan menggunakan metode Markowitz, namun hal ini dapat

diterapkan pula pada penentuan komposisi portofolio kredit yang memiliki tingkat

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang dianalisis adalah data-data sekunder dari

risk (Y1) dan return (Y2) yang didapat berdasarkan rumus/hasil perhitungan data sebagai dependent variable, serta komposisi portofolio kredit sebagai independent

variable. Data tersebut penulis dapatkan dari data perkreditan Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yang dikelompokkan berdasarkan sektor ekonomi.

Keseluruhan data variable-variabel dalam penelitian ini merupakan data

time series dengan periode pengamatan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011. Pengambilan data pada peride pengamatan tersebut dengan tujuan agar dapat

diketahui komposisi portofolio kredit terkini pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil

(SKC) Bandung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian

Sugiyono (2006: 4) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel dengan tujuan dapat

ditemukan, dibuktikan, dikembangkan, sehingga dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bisnis.

Dilihat dari tujuan dari penelitian ini, maka jenis penelitian ini dapat

(14)

penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi. Sedangkan

survey explanatory menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2006: 7) adalah:

Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Mengingat jenis dan sifat penelitian ini adalah ex post facto dan survey

explanatory, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, dan juga verifikatif. Penelitian diskriptif

dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti

dalam suatu situasi. Komparatif digunakan untuk membandingkan kurun waktu

yang berbeda. Sedangkan asosiatif bertujuan untuk menguji kausalitas antar

variabel penelitian (Sekaran, 2006: 158; Sugiyono, 2005: 11).

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel pada dasarnya proses melakukan pengukuran,

yaitu memberikan nilai atau ukuran terhadap variabel yang diteliti menurut

indikator-indikator yang dapat diobservasi. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yang diteliti, yaitu risk dan return sebagai variabel terikat sedangkan

komposisi portofolio kredit sebagai variabel bebas. Mengacu pada kajian teoritis

sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan

(15)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

No. Variabel Indikator Satuan Skala

1. Komposisi

Portofolio Kredit

(X)

Jumlah Penyaluran Kredit % Rasio

2. Risiko Kredit (Y1) Kredit Bermasalah (NPL) % Rasio

3. Return Kredit (Y2) Pendapatan Bunga % Rasio

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu

data perkreditan per bulan pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung

sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011. Pada penelitian ini penulis mengambil

data perkreditan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011 dengan tujuan ingin

mengetahui komposisi portofolio kredit terkini pada BNI Sentra Kredit Kecil

(SKC) Bandung. Pengambilan data dilakukan per bulan agar didapatkan hasil

yang akurat, disamping itu pergerakan posisi kredit lebih terlihat lebih jelas. Data

yang digunakan adalah data posisi akhir bulan dari portofolio kredit yang dikelola

Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yang meliputi : baki

debet/nominal kredit, jumlah debitur, kolektibilitas/golongan kredit, pendapatan

bunga, biaya bunga (COLF Blended), dan PPAP. Data tersebut kemudian

dikelompokkan berdasarkan sektor ekonominya. Sektor Ekonomi yang dipakai

(16)

BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung. Sektor ekonomi yang tidak termasuk

adalah Sektor Listrik, Air dan Gas serta Sektor Lain –lain. Dalam penelitian ini

kredit dinyatakan default apabila koletibilitinya/golongan kreditnya masuk dalam

kategori kredit bermasalah/ NPL (Non Performing Loan) yaitu

kolektibiliti/golongan 3, 4, dan 5.

3.2.4 Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Perhitungan Return Portofolio

Sesuai dengan model yang dikembangkan oleh KMV Portfolio Manager

yang dimaksud portofolio kredit return adalah All in Spread (AIS) yaitu

pendapatan dari kredit ditambah dengan selisih antara pendapatan bunga dengan

biaya dana (cost of fund) untuk kredit tesebut kemudian dikurangi dengan

Expected Loss (EL) dari kredit tersebut.

)

( i

i

i AIS E L

R = − ……… (3.1)

Dalam penelitian ini, formulasi perhitungan All In Spread yang digunakan

adalah :

i i

i Pendapa bunga COLFblended

AIS = tan − ……… (3.2)

Pendapatan bunga adalah selisih dari pendapatan bunga setelah dikurangi

beban PPAP baru yang dibentuk pada bulan yang bersangkutan. Sedangkan

COLF Blended merupakan besarnya biaya dana (Cost Of Loanable Fund). Besarnya COLF Blended ini ditentukan oleh Divisi Tresuri tiap minggu. Nilai

(17)

i i

i EDFxLGD

L

E( )= ……… (3.3)

EDF (Expected Default Frequency) merupakan interpretasi KMV untuk

mendapatkan apa yang dikenal dalam istilah menurut BIS sebagai Probability of

Default (PD). Karena formulasi KMV untuk EDF dinilai cukup komprehensif dan data yang diperlukan tidak dapat disediakan, maka dalam penelitian ini formulasi

EDF disubstitusi dengan Probability of Default (PD) yang dikembangkan oleh

Credit Risk+. Formulasi untuk PD adalah sebagai berikut :

(

)

dikategorikan default terhadap total eksposur tiap bulannya. Notasi n

melambangkan banyaknya debitur yang mengalami default dalam periode

penelitian. Dalam penelitian ini, nilai tersebut diambil dari rata – rata jumlah

debitur mengalami default per bulannya. Nilai yang dimasukkan dalam

perhitungan adalah pembulatan ke atasnya. Dalam pelaksanaannya perhitungan

dilakukan dengan mempergunakan fungsi Distribusi Poisson dalam Microsoft

Excel yaitu poisson(n, λ,0). Sedangkan LGD (Loss Given Default) merupakan

perkiraan nilai kerugian yang diderita kreditur jika debiturnya mengalami default.

Besarnya LGD dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

(18)

EAD adalah Exposure at Default. Besar EAD dihitung dengan

menggunakan rata – rata eksposure kejadian default baru selama periode dengan

eksposur kredit non default bulan sebelumnya. Sementara itu nilai Recovery

dihitung berdasarkan rata – rata penyelesaian kredit default dengan eksposur

kredit default bulan sebelumnya.

c. Perhitungan Risiko Portofolio

Risiko dalam model portofolio kredit ini adalah Unexpected Loss (UL)

yaitu variasi dari tingkat kerugian di sekitar nilai Expected Loss yang

diformulasikan sebagai hasil perkalian antara volatilitas dari default rate dengan

Loss Given Default (LGD) :

i

Karena dalam penelitian ini formulasi EDF diganti dengan PD maka formula di

atas menjadi :

Sedangkan untuk risiko portofolio dapat dihitung dengan menghitung varians

portofolio dengan formulasi sebagai berikut :

Atau dalam formulasi statistic umumnya ditulis sebagai berikut :

)

(19)

Dalam penelitian ini perhitungan risiko portofolio dilakukan dengan

menggunakan fungsi COVARIANCE dari Microsoft Excel yaitu

covar(array1,array2). Array 1 dan 2 adalah deret return perbulan dari tiap sektor

ekonomi. Sehingga dapat dibentuk matriks kovarian antar return.

d. Perhitungan Correlation antar sektor ekonomi

Korelasi antara pengembalian bagi aktiva i dan j didefinisikan sebagai

kovarians kedua aktiva dibagi hasil standar deviasi kedua aktiva :

j

menunjukkan adanya pergerakan arah yang sama, hingga -1,0, menunjukkan

adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan sempurna.

Dalam penelitian ini perhitungan correlation (korelasi) dilakukan dengan

menggunakan fungsi CORRELATION dalam Microsoft Excel yaitu

correl(array1,array2).

e. Pembentukan Efficient Frontier

Untuk mencapai portofolio yang optimal dan dapat menggambarkan kurva

efficient frontier digunakan program SOLVER yang ada dalam Microsoft Excel.

Untuk menjalankan program solver ini diperlukan batasan – batasan dalam

perhitungannya yaitu :

a. Total dari seluruh proporsi kredit per sektor ekonomi adalah 1 atau 100%.

b. Proporsi kredit yang diberikan kepada masing – masing sektor ekonomi

(20)

(nol). Dalam SOLVER, constraint yang dimiliki hanya nilai ≥ 0 (lebih

besar atau sama dengan 0).

Dalam melaksanakan perhitungan untuk pembentukan efficient frontier,

dilakukan dengan menghitung komposisi per sektor ekonomi pada berbagai nilai

target yield sehingga dapat diketahui standar deviasi untuk tiap target yield.

Tujuannya adalah mencari nilai standar deviasi yang terendah. Kemudian untuk

mengukur kinerja portofolio yang dibentuk dengan berbagai kemungkinan diatas

dilakukan pengukuran menggunakan Sharpe Ratio yang diformulasikan sebagai

berikut :

dimana : E(Rp) = Ekspektasi return dari portofolio

Rf = Risk Free Rate

σp = Standar Deviasi Portofolio

Yang digunakan sebagai Risk Free Rate adalah rata – rata SBI 1 bulan

selama periode penelitian. Dari perhitungan tersebut maka dapat di plot

Capital Allocation Line (CAL). Titik persinggungan antara CAL dan kurva

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Komposisi portofolio kredit Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung

pada kondisi saat ini berada di luar kurva efficient frontier artinya portofolio

yang ada dinilai tidak efisien yaitu return sebesar 0,367% dengan standar

deviasi sebesar 0,000270.

2. Komposisi portofolio kredit yang optimal pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil

(SKC) Bandung yaitu komposisi portofolio kredit yang menghasilkan

expected return sebesar 0,450% dengan standar deviasi sebesar 0,000112.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi portofolio kredit berpengaruh

terhadap return dan risiko kredit dimana untuk komposisi portofolio kredit

yang menghasilkan return yang tinggi akan menghasilkan risiko kredit yang

(22)

5.2Saran

Sesuai dengan pemahaman best practice mengenai portofolio kredit dan

keterbatasan ilmu pengetahuan penulis dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti yang akan meneliti lebih lanjut penulis menyarankan agar

peneliti dapat meneliti pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap

return dan risiko kredit dari sisi lain seperti penyebaran portofolio kredit berdasarkan jenis kredit, besaran maksimum kredit, dll.

2. Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung penulis

menyarankan agar mengambil langkah strategis menyangkut kebijakan

yang harus dilaksanakan dalam rangka pengelolaan portofolio kreditnya

dan hasil penelitian ini dapat menjadi arahan bagi kebijakan ekspansi

(23)
(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Beste, Allison, Dennis Leventhal, Jared Williams, Dr. Qin Lu, 2002. The Markowitz

Model:Selecting an Efficient Investment Portfolio, Lafayette College

Fabozzi, Frank. J.1999. Manajemen Investasi (Buku Satu), Salemba Empat, Jakarta

Ghozali, Prof. Dr. H. Imam M.Com, Akt, 2007. Manajemen Risiko Perbankan-

Pendekatan Value at Risk., Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Jogianto, Dr, H.M., M.B.A., Akt, 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi,

BPFEYogyakarta

Reilly, Frank K., Keith C. Brown, 2000. Sixth Edition: Investment Analysis and

Portfolio Management, The Dryden Press, Harcourt College Publisher, Harcourt Saunders, David, Costas Xiouros, Stavros A. Zenios, 2006. Credit Risk Optimizing

Using Factor Models, Department of Statistics and Actuarial Science, University of Waterloo, Ontario, Canada

Sartono, R.Agus, Sri Zulaihati, 1998. Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham

dan Penentuan Portorfolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal di BEJ, Kelola No. 17/VII

---, 1959 . Markowitz, Harry, Portofolio Selection: The Rand Corporation

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia, Jakarta

Smithson, Charles. W, 2003, Credit Portfolio Management, New Jersey, USA, John

Wiley & Sons Inc

Saunders, Anthony., Allen, Linda., 2002, Credit Risk Measurement : New Aproaches to

Value at Risk and other paradigm, New York, USA, John Wiley & Sons Inc

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Laporan Perkreditan 2010 s/d 2011,

(26)

Gambar

Gambar 1.1. Posisi Portofolio Kredit Bank BNI keseluruhan dan SKC
Gambar 1.2. Posisi Kredit Bermasalah (NPL) Bank BNI keseluruhan dan SKC
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk 10 tahun mendatang digunakan metode aritmatik, geometrik, dan eksponensial, dari hasil perhitungan diperoleh jumlah kebutuhan air bersih di

“ Ancamannya itu biasanya buruh akan melakukan demo untuk menuntut adanya perbaikan di BPJS Ketenagakerjaan agar program jaminan sosial ini juga tidak merugikan buruh

Katalis asam (HCl) , minyak nabati biasa dipakai untuk mendorong agar reaksi bisa berlangsung ke konversi yang sempurna pada temperatur rendah (misalnya paling tinggi 120° C),

Dengan menggunakan data-data yang tercantum di dalam standar (Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997); antara lain lebar perkerasan, lebar bahu, lebar

Pada motor DC, kumparan medan yang dialiri arus listrik akan. menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan

Windri : Berkaitan dengan pola makan, apakah Anda mengetahui waktu penggunaan antibiotik tersebut misalnya sebelum, sesudah atau bersamaan dengan makan. Muhdi: Amoxillin

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan anugrah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Efektivitas Pemberian Ekstrak Etanol Daun Angsana

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa amilum bengkuang dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet Metformin Hidroklorida.. Kata kunci : Metformin