PENGARUH PENDEKATAN PRODUCTION BASED TRAINING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI
PEMBUATAN BATIK TULIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh: Gustini Yulianti
0907437
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR HAK CIPTA
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Oleh: Gustini Yulianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Gustini Yulianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
GUSTINI YULIANTI
PENGARUH PENDEKATAN PRODUCTION BASED TRAINING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI
PEMBUATAN BATIK TULIS
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M.Pd NIP. 19650708 199103 2 001
Pembimbing II
Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si NIP. 19611120 198603 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan
Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan
Batik Tulis” ini, sepenuhnya karya saya sendiri, tidak ada didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan
ABSTRAK
PENGARUH PENDEKATAN PRODUCTION BASED TRAINING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PEMBUATAN BATIK TULIS
GUSTINI YULIANTI 0907437
Masalah dalam penelitian ini yaitu belum adanya kesesuaian antara batik yang dihasilkan peserta didik dengan tuntutan standar dunia industri. Oleh karena itu perlu
production based training (pelatihan berbasis produksi) dalam upaya menghasilkan produk
yang berkualitas sebagai hasil belajar peserta didik di SMK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang besarnya pengaruh PBT terhadap penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK Kria Tekstil SMKN 14 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis data menggunakan statistik inferensial. Sampel peserta didik kelas XI Kria Tekstil sebanyak 69 orang. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh dari pendekatan production based training terhadap kompetensi pembuatan batik tulis yang berada pada kriteria kecil. Dari hasil penelitian disarankan adanya penelitian lanjutan pada variabel minat peserta didik, sarana dan prasarana pendukung production based training dan pembuatan batik tulis, serta strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru kria tekstil yang dapat mempengaruhi tercapainya kompetensi pembuatan batik tulis. Saran untuk peserta didik yaitu harus lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pembuatan batik tulis yang sesuai dengan tuntutan standar dunia industri
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
IMPACT OF PRODUCTION BASED TRAINING APPROACH AGAINTS BATIK TULIS MAKING MASTERSHIP
GUSTINI YULIANTI 0907437
The problem in this study is the lack of compatibility between the generated batik learners with the demands of industry standards . It is therefore necessary production based training in an effort to produce a quality product as the study of students in vocational schools . The purpose of this study was to determine the influence of PBT towards abilities of batik making competence on DPK Kria Textile SMKN 14 Bandung . The method used in this research is descriptive method of data analysis techniques using inferential statistics . Sample of students in class XI Kria Textiles as many as 69 people . The results of this study are the effect of production based training approach to batik making competence on the criteria that are small. From the results of the study suggested the existence of continued research on variable interest of students, facilities and infrastructure to support production based training and batik making, and learning strategies chosen by the teacher kria textiles that may affect the achievement of the competence of batik making . Suggestions for learners that should further improve the knowledge , attitudes and skills of batik making in accordance with the demands of the industry standard
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK………... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR BAGAN... vii
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR DIAGRAM... Ix DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
1.Identifikasi Masalah... 4
2.Perumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 7 A. Kajian Pustaka... 7
1. Konsep Pendekatan PBT... 7
a. Pengertian PBT... 7
b. Tujuan PBT... 11
c. Manfaat UPJ... 12
d. Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis... 13
e. Pembuatan Batik Tulis... 13
2. Materi Pembuatan Batik Tulis... 14
a. Pengertian Batik... 14
b. Jenis Batik... 15
c. Motif Batik Tulis... 16
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
e. Proses Pembuatan... 29
B. Kerangka Pemikiran... 36
C. Hipotesis Penelitian... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 37
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Peneltian... 37
1. Lokasi... 37
2. Populasi... 37
3. Sampel... 37
B. Disain Penelitian... 38
C. Metode Penelitian... 39
D. Definisi Operasional... 39
E. Instrumen Penelitian... 40
F. Teknik Pengumpulan Data... 41
G. Analisis Data... 42
1. Uji Coba Instrumen Penelitian... 42
2. Uji Normalitas Distribusi... 45
3. Uji Kecenderungan... 47
4. Perhitungan Linieritas Regresi... 48
5. Uji Linieritas Regresi... 49
6. Pengujian Hipotesis... 49
7. Perhitungan Koefisien Determinasi... 51
H. Prosedur Penelitian... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 53
A. Hasil Penelitian... 53
B. Pembahasan... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67
A. Kesimpulan... 67
B. Saran... 68
DAFTAR PUSTAKA... 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Contoh Motif Batik Tradisional... 17
2.2 Contoh Motif Batik Modern... 19
2.3 Canting... 20
2.4 Jenis-Jenis Canting Menurut Banyaknya Carat... 21
2.5 Jenis-Jenis Canting Menurut Pembatikan... 22
2.6 Gawangan dan Bandul... 23
2.7 Bingkai Kayu... 23
2.8 Anglo/Kompor... 24
2.9 Wajan... 24
2.10 Ember, Ijuk, dan Logam... 24
2.11 Kain Mori... 26
2.12 Lilin (malam)... 27
2.13 Pewarna Alami... 28
2.14 Pewarna Sintetis... 29
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bagan Hal
2.1 Skema Pembuatan Batik Tulis... 35
2.2 Kerangka Pemikiran... 36
3.1 Hubungan Variabel X dan Y... 38
Tabel Hal
3.1 Rincian Populasi... 37
3.2 Interpretasi Nilai r... 44
3.3 Kriteria Kecenderungan Variabel X dan Y... 48
3.4 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r... 50
4.1 Deskripsi Perindikator Variabel X... 53
4.2 Kompetensi Pembuatan Batik Tulis... 54
4.3 Statistik Hitung Variabel X... 55
4.4 Statistik Hitung Variabel Y... 56
4.5 Uji Kecenderungan Variabel X... 57
4.6 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X... 57
4.7 Uji Kecenderungan Variabel Y... 58
4.8 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y... 59
4.9 Uji Linieritas Regresi... 60
4.10 Koefisien Korelasi... 61
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Diagram Hal
4.1 Diagram Batang Pendekatan PBT... 54
4.2 Diagram Batang Kompetensi Pembuatan Batik Tulis... 55
4.3 Diagram Batang Pengaruh PBT... 58
4.4 Diagram Batang Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis... 59
4.5 Diagram Pie Hasil Uji Koefisien Determinasi... 62
Hal
Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 71
Surat untuk Responden... 74
Angket... 75
Tugas Praktek... 78
Rubrik Penelitian... 79
Uji Validitas Variabel X... 80
Uji Reabilitas Variabel Y... 81
Perhitungan Chi-Kuadrat Variabel X... 81
Perhitungan Chi-Kuadrat Variabel Y... 81
Perhitungan Perindikator Variabel X... 82
Persentase Perindikator Variabel X... 84
Nilai Variabel Y... 85
1
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang
tercapainya pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Kualitas SDM ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh melalui pendidikan, sebagai upaya untuk menggali dan
mengembangkan potensi SDM. Pengembangan SDM dimaksudkan agar manusia
mempunyai keahlian dan keterampilan yang profesional sehingga dapat
meningkatkan taraf kehidupan Bangsa dan Negara. Fungsi dari Pendidikan
Nasional dituangkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang
menyebutkan:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap
negara di dunia. Maju atau tidaknya suatu negara dipengaruhi oleh faktor
pendidikan. Pendidikan akan mencetak generasi penerus yang berkualitas baik
dari segi spiritual, intelegens, maupun skill. Banyak cara yang ditempuh untuk
meningkatkan pengetahuan, seperti yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 13 ayat (1) disebutkan bahwa
“jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah, mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Sekolah
2
memiliki tujuan mempersiapkan lulusannya sebagai calon tenaga kerja yang
potensial sesuai dengan tuntutan dunia industri dan mampu menciptakan lapangan
kerja secara profesional dan kompetitif. SMK merupakan industrial training,
keberhasilanya ditandai dengan sejauh mana output (tamatan, dan produk barang/
jasa) yang mempunyai relevansi dan keunggulan kompetitif, baik ditingkat
nasional, regional, maupun internasional. Salah satu SMK di Indonesia adalah
SMK bidang Kria, kurikulum yang dikembangkan diantaranya adalah Desain dan
Produksi Keahlian (DPK) Kria Tekstil, sedangkan mata pelajaran yang dipelajari
salah satunya adalah pembuatan batik tulis.
Studi pendahuluan, diperoleh informasi dari guru bidang studi bahwa
kompetensi peserta didik dalam pembuatan batik tulis perlu diupayakan lebih
maksimal, oleh karena itu peserta didik dilatih sampai menghasilkan produk yang
sesuai dengan tuntutan sekolah maupun industri. Mata pelajaran membuat batik
tulis dijadikan bahan uji kompetensi pada DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14
Bandung sudah dilaksanakan dari tahun 2009 sampai sekarang. Pembuatan batik
tulis dijadikan uji kompetensi, karena pemerintah mengharapkan sekolah dapat
memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa batik merupakan aset
budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan, oleh karena itu peserta didik
dilatih sampai menghasilkan produk batik tulis dengan maksimal.
Kurikulum SMK dibagi menjadi 3 kelompok mata pelajaran yaitu mata
pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Pembuatan batik tulis termasuk ke
dalam mata pelajaran produktif, yaitu kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Untuk menghasilkan produk
yang sesuai dengan tuntutan sekolah dan industri maka diperlukan Production
Based Training (PBT) sebagai pendekatan pembelajaran yang bertujuan agar
peserta didik mendapatkan pengalaman yang sesungguhnya sehingga dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan sekolah dan industri serta
3
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Arif, Abdurahman (2010) mengungkapkan bahwa: untuk mencapai tujuan
Production Based Training, pengembangan program sekolah berorentasi pada
kebutuhan pasar (deman driven), yang dikemas dalam Competencies Based
Training (CBT), dan strategi pembelajarannya dilaksanakan melalui kegiatan
produksi/ Production Based Training (PBT).
Strategi pembelajaran dimaksudkan untuk lebih mengkaji lagi program
dengan potensi wilayah dan kebutuhan masyarakat, sehingga peserta didik
mendapatkan pembelajaran dan pelatihan sebelum terjun di masyarakat.
Pembelajaran yang berorientasi produksi yang dilaksanakan di bengkel sekolah
diarahkan untuk memproduksi barang dan jasa, dengan demikian rasa
tanggungjawab peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga
diharapkan dapat menjadi seorang profesional muda yang disiplin, mandiri, dan
tanggungjawab. Dengan cara seperti ini, peserta didik terbiasa menghasilkan
barang atau jasa, sehingga dapat memperoleh income. Dengan mengarahkan
proses pembelajaran ke arah produksi, maka aspek pembiayaan dapat ditutupi
oleh hasil penjualan barang atau jasa dari bengkel sekolah. Barang-barang yang
diproduksi dalam proses pembelajaran dapat dijual ke masyarakat dan dana yang
diperoleh dapat digunakan untuk membeli bahan baru pembelajaran praktik
selanjutnya. Pembelajaran yang diorientasikan pada produk memberikan
kesempatan kepada semua pihak terkait untuk ikut berperan dalam
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, dan yang paling
penting adalah terbukanya kesempatan bagi peserta didik untuk secara aktif
melakukan kegiatan produksi berbasis sekolah dan industri.
PBT merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
praktek. PBT di DPK Kria Tekstil SMKN 14 Bandung, perlu diupayakan sampai
siswa menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan dunia industri mulai dari
mempersiapkan alat dan bahan, pengolahan mori sebelum dibatik, membuat pola
yang sesuai dengan tujuan, terampil dalam proses pelaksanaan membatik,
menguasai proses pencelupan/ pewarnaan, hingga finishing. Kemampuan peserta
didik DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung terutama pada proses
pencelupan/ pewarnaan perlu diupayakan lebih maksimal, karena pada proses
4
tertentu dari pola motif yang akan tetap dibiarkan berwarna putih seperti warna
dasar kain mori, untuk membuat bagian tak berwarna itu adalah dengan cara
melapisi malam pada permukaannya, maka dari itu peserta didik harus teliti
sehingga dapat menghasilkan warna-warna yang baik sesuai tuntutan industri.
Fenomena dilapangan mengenai pembuatan batik tulis masih perlu
diupayakan agar peserta didik dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan
tuntutan dunia industri, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh dari pendekatan production based training terhadap penguasaan
kompetensi pembuatan batik tulis. Penulis sebagai calon pendidik bidang
craftmanship ingin menggali fenomena tersebut lebih dalam melalui penelitian
ini.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah :
a. Penerapan pendekatan Production Based Training pada kompetensi
pembuatan batik tulis XI DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung perlu
dikaji sesuai dengan kebutuhan wilayah dan tuntutan dunia industri.
b. Kemampuan peserta didik pada pembuatan batik tulis terutama pada proses
pencelupan/ pewarnaan perlu ditingkatkan.
c. Penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis harus diukur berdasarkan
SKKNI.
2. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Perumusan masalahnya yang berdasarkan latar belakang masalah adalah
“Berapa besar pengaruh production based training terhadap penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK Kria Tekstil SMKN 14
Bandung?”
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai, dan
berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah diuraikan
5
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui tentang pengaruh production based training terhadap
penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK Kria
Tekstil SMKN 14 Bandung
2. Tujuan Khusus:
Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data tentang:
a. Pendekatan pembelajaran production based training yang berkaitan dengan:
1) Persiapan pembuatan batik tulis
2) Proses pembuatan batik tulis
3) Penilaian kompetensi pembuatan batik tulis
b. Penguasaan kompetensi dasar membuat batik tulis dari aspek:
1) Kemampuan pemilihan bahan, warna, dan motif
2) Keterampilan dalam membatik seperti penggunaan canting dan proses
pencelupan/ pewarnaan
3) Perubahan sikap menjadi tekun, senang, mandiri, teliti, dan dapat bekerja
sama dengan baik.
c. Pengaruh production based training terhadap penguasaan kompetensi
pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK Kria Tekstil SMKN 14
Bandung
d. Besarnya pengaruh production based training terhadap penguasaan
kompetensi pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK Kria Tekstil
SMKN 14 Bandung
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka penulis berharap agar
hasil penulisan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khusunya
bagi penulis. Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah:
1. Manfaat secara teoritis, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
6
kompetensi pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK Kria Tekstil SMK
Negeri 14 Bandung.
2. Manfaat secara praktis, diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa
manfaat dalam peningkatan proses pembelajaran membuat batik tulis bagi:
a. Peserta didik DPK Kria Tekstil, menjadi termotivasi untuk berusaha di
bidang kria tekstil.
b. Guru SMKN 14 Bandung khusunya DPK Kria tekstil, sebagai bahan untuk
mengembangkan bahan ajar, sumber pembelajaran dan dapat memperkaya
keilmuan tentang bidang kria tekstil.
c. Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, dapat memperkaya keilmuan
tentang bidang kria tekstil serta sebagai referensi bahan ajar.
d. Penulis, sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian dan dalam
penulisan karya ilmiah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini disusun ke dalam lima bab yang berisi mengenai:
BAB I : Pada BAB I menguraikan pembahasan mengenai pendahuluan
yang berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi skripsi.
BAB II : Pada BAB II menguraikan pembahasan mengenai Landasan teori,
Kerangka pemikiran, dan Hipotesis Penelitian.
BAB III: Pada BAB III menguraikan pembahasan mengenai metodologi
penelitian yang terdiri dari metode penelitian, lokasi dan sampel
penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data.
BAB IV: Pada BAB IV menguraikan pembahasan mengenai pengolahan data
dan pembahasan hasil temuan penelitian.
BAB V: Pada BAB V menguraikan pembahasan tentang kesimpulan dan
37
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna
memperoleh data yang berasal dari responden. Penelitian ini dilaksanakan di
SMK Negeri 14 Bandung yang beralamat di Jl. Cijawura Hilir No. 341 Bandung
40287
2. Populasi
Sugiyono (2011: 117) mengemukakan bahwa: “yang dimaksud dengan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas XI
Program Studi Desain dan Produksi Keahlian Kria Tekstil SMKN 14 Bandung
yang berjumlah 69orang. Perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Rincian Populasi
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
XI Tekstil-1 12 orang 22 orang 34 orang
XI Tekstil-2 12 orang 23 orang 35 orang
Jumlah 69 orang
Sumber : Data siswa SMK Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014
3. Sampel
Sugiyono, (2011: 118) mengemukakan bahwa “yang dimaksud dengan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Penulis sependapat dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
38
Sebagai ancer, jika penelitian mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih 25-30 % dari jumlah populasi tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100-150 orang, dan dalam pengumpulan data penelitian menggunakan angket, sebaiknya subjek itu diambil seluruhnya.
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sampel total karena
ukuran sampel sama dengan ukuran populasi.
B. Disain Penelitian
Sarwono dalam Arifin (2012 : 44) menjelaskan bahwa,“Disain penelitian
bagaikan sebuat peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.
Sukardi dalam Arifin (2012 : 44) mengemukakan bahwa “Disain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam konteks ini komponen disain dapat mencakup semua struktur penelitian yang diawali sejak ditemukannya ide sampai diperoleh hasil penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang memiliki ketergantungan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sehingga disain penelitian ini
adalah disain hubungan kausal.
“Disain penelitian kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat”. (Sugiyono, 2011 : 59). Jadi disini ada varaiabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi).
Bagan 3.1 Hubungan Variabel X dan Y Variabel X
Production Based Training
Variabel Y Penguasaan Kompetensi
Pembuatan Batik Tulis
39
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Disain penelitian kausalitas bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan
sebab akibat, sehingga dengan disain ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh
Production Based Training terhadap penguasaan kompetensi pembuatan batik
tulis pada peserta didik Disain dan Produksi Keahlian Kria Tekstil-2 SMK Negeri
14 Bandung.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
metode analisis data statistik inferensial.
“Metode deskriptif yaitu metode yang memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual”.
(Surakhmad, 1998:140).
“Analisis data statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau satistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel yang hasilnya diberlakukan untuk populasi”. (Sugiyono, 2011:209).
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data
melalui hasil perhitungan statistika dalam menguji hipotesis dan instrumen
penelitian digunakan untuk mengungkap data dalam bentuk skala pengukuran
tertentu, sehingga dapat membuat generalisasi (Sudjana dan Ibrahim, 2004:8)
D. Definisi Operasional
1. Production Based Training (Variabel X)
Production Based Training (PBT) merupakan pembelajaran yang
menekankan keterampilan, dimana siswa dapat melakukan kegiatan produksi atau
jasa yang memenuhi standar dunia industri, sesuai yang dikemukakan oleh
Jubaedah, Yoyoh (2009 : 20) yaitu:
Production Based Training (PBT) adalah proses pembelajaran keahlian
40
Pengaruh Production Based Training yang dimaksudkan dalam penelitian
ini mengacu pada pengertian di atas yaitu adanya daya yang muncul dari proses
perubahan dalam upaya membentuk suatu jiwa wirausaha. Kegiatan praktek harus
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dari sekolah, selain itu PBT
juga diharapkan dapat membentuk sikap profesional wirausahawan secara
produktif yaitu dapat menghargai waktu, jujur, percaya diri, menjunjung tinggi
etika, disiplin, serta bertanggungjawab terhadap tugas secara mandiri.
2. Kompetensi Pembuatan Batik Tulis (Variabel Y)
Kompetensi Dasar (KD) dalam Silabus Kria Teksil SMK Negeri 14
Bandung merupakan penjabaran Standar Kompetensi (SK) peserta didik yang
cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK. Salah satu kompetensi
dasar yang ada di Kria Tekstil adalah Pembuatan Batik Tulis. Batik menurut
Yudoseputro, (2000 : 98) merupakan “gambar yang ditulis pada kain dengan
mempergunakan malam sebagai media sekaligus penutup kain batik”.
Kompetensi pembuatan batik tulis yang dimaksud oleh penelitian ini
mengacu pada pengertian diatas yaitu merupakan suatu kondisi mampu peserta
didik untuk bekerja dengan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
bidang pembuatan batik tulis, yaitu penguasaan dalam perencanaan pembuatan
batik, proses pembuatan batik hingga produk yang dihasilkan peserta didik yang
sesuai dengan tuntutan dunia industri.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuesioner dan tes
tindakan. Kuesioner digunakan untuk mengetahui variabel X yaitu pengaruh
pendekatan production based training terhadap kompetensi dasar pembuatan batik
tulis, sedangkan tes tindakan digunakan untuk mengetahui variabel Y yaitu
41
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Kuesioner
Kuesioner yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah seperangkat
pertanyaan untuk memperoleh data tentang pengaruh pendekatan Production
Based Training (Variabel X) pada peserta didik kelas XI Desain dan Produksi
Keahlian (DPK) Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung yang mencakup persiapan,
pelaksanaan, dan produk yang dihasilkannya.
2. Tes Tindakan/ Tes Unjuk Kerja
Tes unjuk kerja adalah jawaban yang diberikan peserta didik berupa
tingkah laku. Tes unjuk kerja dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data tentang penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis (Variabel Y) pada
peserta didik kelas XI Desain dan Produksi Keahlian (DPK) Kria Tekstil SMK
Negeri 14 Bandung yang mencakup kemampuan pemilihan bahan, warna dan
motif, keterampilan dalam membatik seperti penggunaan canting dalam proses
pewarnaan, serta perubahan sikap menjadi tekun, senang, mandiri, teliti, dan dapat
bekerjasama dengan baik
F. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono, (2011 : 193) mengemukakan bahwa, “terdapat dua hal utama
yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data”. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan
data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala
Likert dan Rubrik Penilaian.
1. Skala Likert
Skala likert menurut Sugiyono (2011 : 134) “digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan
42
a. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
b. Setuju/sering/positif diberi skor 4
c. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3
d. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2
e. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1
2. Rubrik Penilaian
Rubrik penilaian merupakan panduan penilaian untuk menilai hasil
pekerjaan peserta didik.
G. Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk mengkaji dan menguji variabel yang
telah dikemukakan. Analisis data bertujuan untuk mengolah data mentah dari
hasil pengukuran menjadi data yang dapat diimplemantasikan, sehingga dapat
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam teknis analisa data meliputi:
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas dan
reliabililitas alat pengumpul data atau untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu
instrumen penelitian terhadap 18 orang, uji coba dilakukan pada sampel penelitian
agar karakteristiknya sama dengan responden. Uji coba instrumen penelitian akan
dijelaskan sebagai berikut:
a. Validitas Instrumen
Pengujian validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian
mempunyai tingkat kebenaran, ketepatan, atau tidak sebagai alat ukur, yang
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan
skor total. Rumus yang digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu
soal penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis adalah korelasi product
moment sebagai mana ditunjukkan di bawah ini:
43
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi butir item antara X dan Y
∑x = jumlah skor butir item dari seluruh responden uji coba
∑y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba
n = jumlah responden uji coba
Kemudian harga rxy yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji t-studient untuk menentukan taraf signifikansinya, dengan
rumus sebagai berikut:
(Sugiyono, 2011: 257) Keterangan:
t = signifikansi korelasi
r = koefisien korelasi butir item
n = jumlah responden
Kriteria pengujian instrumen : instrumen penelitian dikatakan valid bila
thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95 %, jika suatu butir tidak valid maka butir
tersebut harus dibuang atau tidak dipakai sebagai pernyataan kuesioner.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu
instrumen cukup dapat dipercaya atau tidak. Reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus alpha, karena skor instrumennya merupakan rentang 0-4, sebagaiamna dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002 : 193) bahwa : “rumus
alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan
0, misalnya angket atau soal bentuk uraian” rumus alpha digunakan sebagai
berikut:
44
Keterangan:
r11 : Realibilitas instrumen
n : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir : Varian total
Tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat realibilitas menggunakan
bahan interprestasi nilai r dari Sugiyono (2011 : 257) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,00 – 0,199 sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 sangat kuat
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji thitung untuk menentukan taraf signifikansi, dengan rumus
sebagai berikut:
(Sugiyono, 2011 : 257)
Keterangan:
t = signifikansi korelasi
r = koefisien korelasi butir item
n = jumlah responden
Kriteria pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui signifikansinya
yaitu jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95 %, berarti instrumen penelitian
tersebut reliabel.
c. Hasil Perhitungan Validitas dan Reabilitas
Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 18 orang peserta didik DPK
Kria Tekstil SMKN 14 Bandung. Hasil dari uji coba instrumen dianalisis dengan
bantuan komputer melalui program MS Excel 2007 dan kalkulator, untuk
45
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut telah diperoleh bahwa dari 30 item
pertanyaan, terdapat dua item pertanyaan yang tidak valid, yaitu item nomor 11
dan 15 yang memiliki t-hitung berturut-turut sebesar 0,635 dan 0,483 yang kurang
dari t-tabel dengan banyak responden 18 yaitu . Selanjutnya
pertanyaan nomor 11 dan 15 diperbaiki redaksinya lalu diuji cobakan kembali
kepada responden dan didapatkan kedua butir tersebut valid, sehingga tetap 30
butir item soal yang akan dipergunakan untuk instrumen.
Hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan korelasi Alpha Cronbach
pada variabel X dapat dilhat pada Lampiran Uji Reliabilitas. Pada tabel tersebut
telah diperoleh nilai Alpha Cronbach untuk variabel X adalah sebesar r11 = 0,905.
Jika dibandingkan dengan r tabel yaitu sebesar maka
dapat dikatakan bahwa atau data variabel X telah reliabel atau
dapat diandalkan.
2. Uji Normalitas Distribusi
Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi,
yakni untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan
mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
dengan rumus:
R = Skor terbesar – Skor terkecil (Riduwan, 2004 : 121)
b. Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan menggunakan rumus
Strugess:
BK = 1 + 3,3 log n (Riduwan, 2004 : 121)
Keterangan:
BK = Banyak Kelas
46
c. Menentukan panjang interval (i)
(Riduwan, 2004 : 121)
Keterangan:
i = Panjang Interval
R = Rentang
Bk = Banyak kelas
d. Membuat tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y.
e. Menghitung mean (M) skor, dengan rumus:
(Riduwan, 2004 : 122)
Keterangan:
= Nilai rata-rata
F = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas X
Xi = Tanda kelas interval
N = Jumlah data
f. Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:
(Akdon dan Hadi, 2005 : 169)
Keterangan:
S = Simpangan baku
f = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas X
xi = Tanda kelas interval
n = Jumlah data
g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji
Chi-kuadrat yaitu:
1). Menentukan batas kelas interval
2). Mencari nilai Z-score (angka baku) dengan rumus:
47
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3). Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal untuk batas kelas
4). Mencari luas setiap interval (L) dengan cara mencari selisih luas 0 – Z
kelas interval yang berdekatan untuk tanda Z yang sejenis dan menambah
luas 0 – Z yang berlawanan.
5). Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei), dengan cara mengalikan luas tiap
kelas interval dengan jumlah responden (n).
6). Mencari Oi (frekuensi hasil pengamatan) dengan melihat tabel distribusi
frekuensi yaitu jumlah kelas tiap interval.
7). Menghitung nilai Chi-kuadrat dengan rumus:
(Sudjana, 2002 : 273)
Keterangan:
= Nilai Chi-kuadrat
= Freakuensi hasil pengamatan = Frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika hitung
< tabel, dengan derajat kebebasan (dk = n-1) pada taraf nyata ɑ = 0,5 begitu pun
sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika hitung > tabel.
3. Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data
penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:
a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari variabel dan sub variabel.
48
Tabel 3.4
Kriteria Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y
Kriteria Kecenderungan Kategori
X ≥ M + 1.5 SD Sangat Baik
M+0.5 SD ≤ X < M+1.5 SD Baik
M-0.5 SD ≤ X < M+1.5 SD Cukup Baik
M-0.5 SD ≤ X < M-1.5 SD Kurang Baik
X< M-1.5 SD Tidak Baik
(Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian : 2010)
c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data
kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.
4. Perhitungan Linieritas Regresi
Linieritas regresi bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan fungsional
antara sebuah variabel predikator (bebas) atau variabel yang memberikan
pengaruh yang dilambangkan X. Dan variabel kriterium (terikat) atau variabel
yang memperoleh pengaruh yang dilambangkan dengan Y. Persamaan regresi
linier sederhana adalah:
Keterangan:
Y = Harga variabel Y yang diramalkan
a = Harga gram regresi (harga konstanta)
b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y
jika satu unit perubahan terjadi pada X
X = Harga variabel X
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis linear sederhana adalah
sebagai berikut:
a. Mencari harga a dan b yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a
dan b, yaitu: ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X², ∑Y², ∑n
b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan
49
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas sebagai variabel X pada penelitian ini adalah pengaruh
pendekatan production based training, sedangkan variabel terikat sebagai variabel
Y yaitu penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis pada peserta didik DPK
Kria Tekstil SMKN 14 Bandung.
5. Uji Linieritas Regresi
Perolehan hasil penelitian regresi linearitas di uji dengan menggunakan uji
fishes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat kebertian perolehan persamaan
linieritas regresi, rumus yang digunakan yaitu:
(Arikunto, 2002 : 290)
Langkah-langkah untuk menguji linearitas regresi adalah sebagai berikut:
a. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK) dari masing-masing sumber
variabel
b. Membuat tabel analisis (ANAVA)
c. Memasukkan harga-harga dari perhitungan rata-rata jumlah kuadrat (RJK) ke
dalam daftar (ANAVA)
Kriteria pengujian : Jika Fhitung < Ftabel, maka linieritas data signifikansi dan
berarti pada taraf kepercayaan 95 %.
6. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel, dengan
50
(Sugiyono, 2011 : 255)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi butir item antara X dan Y
∑x = jumlah skor butir item dari seluruh responden uji coba
∑y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba
n = jumlah responden uji coba
Besarnya koefisen korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 245)
[image:33.595.113.514.245.620.2]diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteris Penafsiran Indeks Korelasi r
Korelasi (r) Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Cukup
Antara 0,200 – 0,400 Rendah
Antara 0,000 – 0,200 Sangat Rendah (tidak berkorelasi)
Harga r yang diperoleh dari perhitungan di uji dengan menggunakan uji
thitung untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut:
(Sugiyono, 2011: 257)
Keterangan:
t = signifikansi korelasi/ distribusi thitung
r = koefisien korelasi butir item
n = jumlah responden
Selanjutnya harga thitung tersebut dibandingkan dengan harga ttabel, dengan dk = n-2
dan pada tingkat signifikansi tertentu. Jika:
a. thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y.
b. thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
51
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 7. Perhitungan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh
antara variabel X dan variabel Y. Perhitungan koefisien determinasi menggunakan
rumus sebagai berikut:
KD = rxy² x 100% (Sugiyono, 2008 : 73)
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
rxy = Koefisien korelasi
Dengan demikian, peneliti dapat menafsirkan harga koefisien determinasi
(KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik melalui modifikasi
berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi menjadi kriteria penafsiran
indeks koefisien determinasi dari Suprian, AS (1997 : 7), yaitu: 80,00 ≤ KD ≤ 100,00 = Sangat besar
60,00 ≤ KD ≤ 80,00 = Besar 40,00 ≤ KD ≤ 60,00 = Cukup 20,00 ≤ KD ≤ 40,00 = Kecil 00,00 ≤ KD ≤ 20,00 = Sangat kecil
H. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh pada penelitian ini dibagai menjadi tiga
tahapan yaitu:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum
melakukan pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari literatur-literatur yang
menjadi acuan untuk membuat outline penelitian.
b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah
c. Pembuatan outline penelitian
d. Pengajuan dosen pembimbing
e. Proses bimbingan
f. Penyusunan desain penelitian
52
2. Tahap pelaksanaan
Tahap selanjutnya setelah dilakukan seminar I dan hasil perbaikan desain
skripsi seluruhnya disetujui, maka dilakukan tahap pelaksanaan sebagai berikut:
a. Penyebaran instrumen penelitian
b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian
c. Pemeriksaan data dan pengolahan data penelitian
d. Penyusunan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
e. Penyusunan draft skripsi
f. Seminar tahap II
3. Tahap pelaporan
Tahap ini terdiri atas:
a. Penggandaan skripsi
b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji
67
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan
data dan hasil penelitian. Simpulan umum darai penelitian ini menunjukan
bahwa pendekatan production based training memberikan pengaruh terhadap
kompetensi pembuatan batik tulis. Dari kesimpulan umum tersebut terdapat
beberapa kesimpulan khusus sebagai berikut:
1. Pendekatan production based training di SMK Negeri 14 Bandung berada
pada kategori cukup baik. Temuan hasil penelitian ini mengidentifikasi
bahwa pelaksanaan production based training di SMK Negeri 14 Bandung
sudah dilaksanakan, tetapi baru pada capaian cukup baik yang telah
diupayakan sesuai dengan kurikulum SMK Negeri 14 Bandung.
2. Penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis berada pada kategori cukup
baik, artinya peserta didik sudah mampu memilih bahan, warna, dan motif
dengan tepat, terampil dalam penggunaan alat dan bahan, serta adanya
perubahan sikap menjadi tekun, mandiri, dan dapat bekerjasama dengan
baik.
3. Pengaruh pendekatan production based training terhadap kompetensi
pembuatan batik tulis di DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung
menunjukan bahwa hasil uji hipotesis dan uji linearitas regresi diperoleh
nilai koefisien korelasi dan regresi yang berpola linier yang positif dan
signifikan, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pendekatan
production based training terhadap penguasaan kompetensi pembuatan batik
tulis di DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung.
4. Hasil pendekatan Production Based Training memberikan sumbangan atau
pengaruh kecil terhadap penguasaan kompetensi pembuatan batik tulis,
selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Diduga
faktor lainnya adalah minat peserta didik, sarana dan prasarana pendukung
68
penyampaian materi yang dipilih oleh guru kria tekstil yang dapat
mempengaruhi tercapainya kompetensi pembuatan batik tulis.
B. Saran
Hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan production based
training memberikan pengaruh kecil terhadap penguasaan kompetensi
pembuatan batik tulis. Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan
implikasi hasil penelitian. Penulis mengajukan rekomendasi yang sekiranya
dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang
berkepentingan. Saran tersebut penulis ajukan kepada:
1. Peserta didik DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung
Hasil penelitian pengaruh pendekatan production based training terhadap
kompetensi pembuatan batik tulis hendakya: meningkatkan kemampuan
persiapan pembuatan produk, mempertahankan kemampuan dalam proses
pembuatan produk yang dinilai sudah cukup baik dari segi sikap, keterampilan
dan produk yang dihasilkannya.
2. Guru DPK Kria Tekstil SMK Negeri 14 Bandung
Guru diharapkan untuk mengembangkan proses pengajaran dan pelatihan
pembuatan batik tulis, memilih strategi pembelajaran individual dan kerja
kelompok, serta lebih memotivasi peserta didik dalam meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga peserta didik dapat
menghasilkan produk batik yang sesuai dunia industri, karena praktek tersebut
dapat bermanfaat bagi peserta didik saat memasuki dunia kerja.
3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas dan masih banyak
variabel lain yang belum diteliti. Penulis sangat mengharapkan penelitian
ditindak lanjuti terutama meneliti tentang masalah yang berhubungan dengan
minat peserta didik, sarana dan prasarana pendukung production based training
dan pembuatan batik tulis, serta strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru kria
69
Gustini Yulianti, 2013
Pengaruh Pendekatan Production Based Training Terhadap Penguasaan Kompetensi Pembuatan Batik Tulis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1993). Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa
Arief, Abdurahman. (2010). Pembelajaran Berbasis Produksi. [online]. Tersedia: .http://abdurahman-arief.blogspot.com/2010/06/pembelajaran-berbasis-produksi.html [5 Juni 2013]
Arifin, Zainal. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Pakan Ternak Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang Kab. Bandung Barat. Skripsi Sarjana pada Prodi
Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan
Arikunto. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
_________. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
_________. (2002).Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Umum Pengembangan
Silabus. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Jubaedah, Yoyoh dkk. (2009). Model Pembelajaran Bimbingan Perawatan Anak
dengan Pendekatan Production Based Training Untuk Meningkatkan Kreativitas dalam Pembuatan APE. PKK FPTK UPI Bandung: tidak
diterbitkan
Kurikulum SMK Negeri 14 Bandung. (2010). Bandung: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Riduwan. (2004). Dasar – Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Soetarman, Mahudi. (2008). Mengenal Batik Tulis dan Cap Tradisional. Surakarta: PT Widya Duta Grafika
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sudjana, N. (2004). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
70
Syarif, Izuddin. (2011). Pendidikan Berbasis Produksi. [online]. Tersedia:
http://izuddinsyarif.blogspot.com/2011/11/pendidikan-berbasis-produksi.html. [9 Juni 2013]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional dan
Penjelasannya. Semarang: Aneka Ilmu
Widodo. (1983). Batik Tradisional. Jakarta: PT Penebar Swadaya
Yudoseputro, dkk. (1995). Desain Kerajinan Tekstil. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Pendidikan Menengah Kejuruan.