• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian ini digunakan sebagai acuan referensi dan sebagai pembanding teori terdahulu dengan sebagai landasan untuk melakukan penelitian. Berikut adalah hasil data jurnal penelitian terdahulu pada tabel 2.1:

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

No Judul & Nama

Peneliti Variabel Alat

Analisis Hasil

1.

Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hand and Body Lotion Merk Citra (Anam et al., 2021).

− Kualitas Produk

− Harga

− Brand Image

− Keputusan Pembelian

− Uji regresi linier bergan da

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hand and body lation citra.

Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hand and body lation merk citra.

Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hand and body lotion merk citra.

Secara simultan ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk hand and body lation merk citra.

2.

Influence Of Product Quality, Brand Image and Trust On The Body Shop Product Purchase Decisions At Ciputra Seraya Pekanbaru (Onny Setyawan et al., 2020).

− Kualitas Produk

− Citra Merk

− Kepercaya an

− Keputusan Pembelian

− Uji regresi linier bergan da

Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk The Body Shop di Ciputra Seraya Pekanbaru.

Variabel citra merk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk The Body Shop di Ciputra Seraya Pekanbaru.

Variabel kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk The Body Shop di Ciputra Seraya Pekanbaru.

3.

Pengaruh Kualias Produk dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Counter Wardah di

Borobudur Kediri -

− Kualitas Produk

− Harga

− Keputusan Pembelian

− Uji analisi s regresi linier bergan da

Hasil dari pengujian hipotesis telah membuktikan bahwa secara parsial semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian.

(2)

No Judul & Nama

Peneliti Variabel Alat

Analisis Hasil

(Pangastuti et al., 2019).

4.

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Oriflame ( studi kasus pada konsumen oriflame di kabupaten Sumbawa ) (Fitriana et al., 2019).

− Gaya Hidup

− Harga

− Kualitas Produk

− Keputusan Pembelian

− Uji analisis linier berganda

Dari hasil regresi linier berganda menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh secara positif signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Oriflame.

Variabel harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel gaya hidup, harga, dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.

5.

Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian (survei pada pembelian yang juga menggunakan kosmetik wardah di counter wardah matahari

departement store Malang town square)

(Anggraini et al., 2019).

− Kualitas Produk

− Harga

− Keputusan Pembelian

− Analisis regresi linier berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk dan harga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian.

Variabel harga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian.

6.

Analisis Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Rambut Pomade Gatsby Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNES-AAI (Yulistia, 2019).

− Kualitas Produk

− Harga

− Promosi

− Keputusan Pembelian

− Analisis regresi linier berganda

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan dari variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Terdapat pengaruh signifikan dari variabel harga terhadap keputusan pembelian.

Terdapat pengaruh signifikan dari variabel promosi terhadap keputusan pembelian.

Terdapat pengaruh signifikan dari variabel kualitas produk, harga, dan promosi secara bersama-sama terhadap variabel keputusan pembelian.

(3)

No Judul & Nama

Peneliti Variabel Alat

Analisis Hasil

7.

Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Penjualan Terhadap

Keputusan Pembelian Mascara Oriflame (studi pada konsumen mascara oriflame wilayah Surabaya pusat)

(Maslakhah &

Andjarwati, 2018).

− Kualitas Produk

− Promosi Penjualan

− Keputusan Pembelian

− Analisis regresi linier berganda

Pada penelitian ini variabel kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel promosi penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

8.

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

“Produk Wardah”

di Kecamatan Purwodadi Grobogan (Aisyah, 2018).

− Harga

− Kualitas Produk

− Promosi

− Keputusan Pembelian

− Uji regresi linier berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, keputusan pembelian,dan promosi

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kualitas produk dan promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

9.

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Trisia Cosmetics di Surabaya (Mauludhin &

Suprihhadi, 2019).

− Kualitas Produk

− Harga

− Promosi

− Keputusan Pembelian

− Analisis regresi linier berganda

Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk.

Harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk.

Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk.

10.

Pengaruh Promosi Penjualan Dan Kualitas Peoduk Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Purba &

Syaifullah, 2020).

− Promosi Penjualan

− Kualitas Produk

− Keputusan Pembelian

− Analisis regresi linier berganda

Terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi penjualan terhadap keputusan pembelian carvil di Kota Batam, ditolak.

Terdapat pengaruh secara signifikan atas kualitas produk terhadap keputusan pembelian carvil di Kota Batam, diterima.

Berdasarkan uji f yang telah dilakukan, telah diperoleh hasil pengujian tersebut yaitu hipottesis yang diajukan diterima dan telah dinyatakan secara simultan promosi penjualan dan kualitas produk berpengaruh pada keputusan pembelian carvil di Kota Batam.

Sumber : data diolah tahun 2021

(4)

Berdasarkan tabel 2.1 diatas, dari penelitian yang dilakukan perbedaannya hanya pada variabel, objek, dan lokasi penelitiannya. Penelitian kali ini menggunakan produk Body Mist merk The Body Shop sebagai objek, dengan melihat teori terdahulu ini dapat disimpulkan persamaannya adalah penelitian menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.

B. Landasan Teori

1. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian, dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi di antara merek dalam rangkaian pilihan dan mungkin juga membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai (Kotler &

Keller, 2016). Prespekif pengambilan keputusan menekankan pendekatan pemrosesan informasi yang rasional terhadap perilaku pembelian konsumen (Sunarto, 2003). Keputusan pembelian merupakan perilaku yang diinginkan konsumen untuk membeli atau tidak membeli, kapan konsumen akan membeli produk, dimana konsumen akan membeli, dan bagaimana cara pembayarannya (Sumarwan, 2011). Berdasarkan pengertian keputusan pembelian dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku konsumen yang mengetahui masalahnya dan menginginginkan produk tersebut setelah melakukan evaluasi secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhannya. Pembelian merupakan hasil pemecahan masalah dengan tegas.

Menurut Kotler & Keller, (2009), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeli konsumen tersebut yaitu :

1) Faktor kebudayaan

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan marupakan hal yang kompleks, yang meliputi ilmu pengetahuan,

(5)

kepercayaan, seni, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang paling berlaku pada masyarakat.

2) Faktor sosial

Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial tersendiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang ditempat orang tersebut berinteraksi. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran atau status seperti keluarga, klub, dan organisasi.

3) Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.

4) Faktor psikologis

Pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, presepsi, pengetahuan, kepercayaan, dan pendirian.

Sementara itu menurut Engel et al., (1995), mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud dari keputusan pebelian, sebagai berikut :

1) Faktor internal terdiri dari,

a. Kegiatan pemasaran (bauran pemasaran) merupakan kumpulan variabel pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan, yang memiliki konsep bauran pemasaran dengan istilah 7p yaitu produk, harga, tempat, promosi, proses, orang dan bukti fisik (toko, kantor).

b. Tekanan sosial merupakan akibat dari kelompok terhadap seseorang individu yang membuat mereka terbawa arus dalam

(6)

mengubah perilu, sikap, nilai, agar dapat menyesuaikan diri dengan kelompok yang mempengaruhi.

2) Faktor eksternal terdiri dari gaya hidup, usia, dan motivasi.

Sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang konsumen melakukan evaluasi produk. Terdapat lima tahap dari proses keputusan pembelian yang dikembangkan oleh (Kotler & Keller, 2016).

1) Pengenalan masalah : Proses keputusan pembelian diawali dengan konsumen mengenali masalah atau kebutuhannya dengan cara mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. dengan adanya hal tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

2) Pencarian Informasi : Konsumen yang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi dengan beberapa sumber dan karakteristik yang berbeda. Melalui pengumpulan informasi tersebut konsumen dapat mengetahui merek-merek yang bersaing dengan keunggulan dan kegunaan produk dari berbagai merek tersebut.

3) Evaluasi Alternatif : Perusahaan beranggapan bahwa konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional sebelum mengambil keputusan pembelian.

4) Keputusan Pembelian : Dalam tahap evaluasi, konsumen mengumpulkan banyak informasi yang dapat membentuk niat membeli merek yang paling disukai.

5) Perilaku Pasca Pembelian : Konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidak puasan tertentu.

(7)

b. Indikator Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah kumpulan dari sejumlah keputusan.

Setiap keputusan membeli memiliki struktur sebanyak tujuh komponen, menurut (Swastha and Irawan 2005) :

1) Keputusan tentang jenis produk : Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.

2) Keputusan tentang bentuk produk : konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk suatu produk tertentu.

3) Keputusan tentang merek : konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.

4) Keputusan tentang penjualnya : konsumen harus mengambil keputusan dimana suatu produk tersebut akan dibeli.

5) Keputusan tentang jumlah produk : konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya.

6) Keputusan tentang waktu pembelian : konsumen melakukan keputusan pembelian tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.

7) Keputusan tentang cara pembayaran : konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara membayaran produk yang dibeli.

Indikator keputusan pembelian menurut Tjiptono dalam Indrasari, (2019) menjelaskan bahwa untuk melakukan pembelian suatu produk meliputi enam sub keputusan meliputi :

1) Pilihan produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli produk.

Misalnya seperti kebutuhan suatu produk, keragaman produk, dan kualitas produk.

(8)

2) Pilihan penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan toko mana yang akan dikunjungi. Karena konsumen mempunyai pertimbangan tersendiri dalam beberapa faktor misalnya seperti lokasi yang dekat, harga yang murah, kemudahan mendapatkan produk, dan ketersediaan produk.

3) Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan seberapa banyak produk yang akan dibeli. Misalnya seperti kebutuhan akan suatu produk.

Keputusan pembelian adalah kumpulan dari sejumlah keputusan.

Menurut Kotler, (2000) ada empat indikator keputusan pembelian, yaitu : 1) Kemantapan pada sebuah produk.

Kualitas produk yang sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen sehingga dapat menunjang kepuasan konsumen.

2) Kebiasaan dalam membeli produk.

Konsumen melakukan pengulangan dalam pembelian produk yang sama.

3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain.

Penyampaian informasi yang positif kepada orang lain, agar tertarik untuk membeli produk yang telah disarankan.

2. Kualitas Produk

a. Teori Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan kemampuan perusahaan dalam membuat karakteristik khusus (fitur) objek atau suatu produk yang bergantung pada kemampuannya yang disesuaikan dengan tujuan dibuatnya produk atau hasil yang dimaksud (Kotler & Keller, 2009).

Produk merupakan sebuah objek yang berupa barang atau jasa yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, dan dikonsumsi

(9)

yang dapat memenuhi keinginan maupun kebutuhan konsumen (Kotler, 2007). Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, dan dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar atau konsumen (Tjiptono, 2019). Konsep produk salah satu teori pemasaran yang menekankan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau karakteristik khusus produk yang inovatif (Kotler & Keller, 2009). Berdasarkan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan ciri-ciri khusus pada setiap produknya sehingga konsumen dapat mengenali produk tersebut.

b. Indikator Kualitas Produk

Banyak produk yang dapat dibedakan dalam bentuk, ukuran, atau struktur fisik produk, warna, lapisan, atau waktu. Kualitas produk menempati salah satu dari empat tingkatan kinerja : rendah, sedang, tinggi atau unggul. Kualitas kinerja produk adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. Kualitas kesesuaian produk adalah suatu ukuran mengenai bagaimana produk dapat memenuhi berbagai persyaratan atas spesifikasi manfaat yang terkandung dalam produk. Karakteristik dan klasifikasi produk menurut Kotler & Keller, (2016) yaitu :

1) Kualitas kinerja : Kinerja merupakan fungsi utama produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli.

Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama konsumen membeli produk.

2) Fitur : Karakteristik khusus atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat suatu produk.

3) Bentuk : Banyak produk dapat dibedakan dalam bentuk ukuran, bentuk, atau struktur fisik suatu produk.

(10)

4) Kualitas kesesuaian : Ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak. Ini didefinisikan sebagai salah satu produk yang sudah dibuat tepat sebagaimana desain sejak awal adalah produk yang baik dan produk yang tidak memenuhi standar desainnya adalah produk cacat.

5) Daya tahan (durability) : Daya tahan menunjukkan usia produk.

Jumlah pemakaian sutu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak.

6) Keandalan (realiability) : Realibilitas adalah ukuran probabilitas bahwa suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam jangka waktu tertentu. Ini merupakan peluang suatu produk dari kegagalan saat menjalankan fungsinya.

7) Perbaikan (Repairability) : Kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki, mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding produk yang tidak bisa diperbaiki.

8) Bentuk atau tampilan (Style) : Menggambarkan tampilan dan nuansa produk kepada pembeli dan menciptakan kekhasan yang sulit ditiru.

9) Ikustomisasi : Memvariasikan fitur barang untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan atau selera unik dari konsumen.

3. Harga

a. Pengertian Harga

Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan perbandingan antara produk atau merek yang saling bersaing. Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen bauran pemasaran lainnya (Tjiptono, 2019). Sebuah produk dan merek yang berkualitas

(11)

seringkali tanpa memperdulikan manajemen harga yang tepat sehingga dapat menimbulkan ketidak puasan konsumen dan berdampak pada jumlah penjualan produk. Harga merupakan sejumlah uang (sebagai alat tukar) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya (Swastha & Irawan, 2005). Dilihat dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang sangat penting, sebagai alat ukur yang memiliki nilai dan karakteristik tersendiri.

b. Indikator Harga

Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan elemen lainnya (Kotler & Keller, 2016 : 485). Berilkut adalah indikator yang mencirikan harga menurut (Kotler, 2007) adalah :

1) Memilih tujuan penetapan harga : Strategi penempatan harga sebelumnya sebagian besar ditentukan oleh keputusan dalam penempatan pasar.

2) Menentukan permintaan : Setiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda- beda dan berdampak pada tujuan pemasarannya.

3) Memperkirakan biaya : Menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya untuk menutupi pengembalian yang menandai atas usaha dan resikonya.

4) Menganalisa harga dan penawaran pesaing : Penetapan harga dilakukan berdasarkan patokan harga yang ditentukan oleh pihak pesaing.

5) Memilih metode penetapan harga : Dengan adanya bagan permintaan, fungsi biaya, dan harga pesaing, pemasar akan dapat memilih harga. Harga tersebut akan terletak diantara harga yang

(12)

paling rendah sehingga tidak dapat menghasilkan laba dan harga yang tinggi sehingga tidak ada permintaan.

6) Memilih harga akhir : metode penerapan harga tersebut telah mempersempit kisaran harga akhir dengan beberapa pertimbangan.

Indikator yang mencirikan harga yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (Kotler & Amstrong, 2008) :

1) Keterjankauan harga

Konsumen bisa menjangkau harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek harga juga berbeda dari yang termurah sampai termahal dengan harga yang ditetapkan, konsumen banyak yang membeli produk.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen.

Orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena konsumen melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi konsumen cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

3) Daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut. Misalkan harga lebih murah.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen

(13)

akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembeliaan ulang.

4. Promosi

a. Pengertian Promosi

Promosi merupakan sebuah aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk memperlancar arus produk, servis, atau inovasi pada sebuah saluran distribusi (Winardi, 1989). Tujuan komunikasi merupakan cara perusahaan untuk meningkatkan penjualan yang menyukai merek tersebut dari pada merek lain (Kotler, 2007). Promosi merupakan arus informasi yang dibuat untuk mengarahkan konsumen kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha & Irawan, 2005). Promosi merupakan suatu sistem keseruhan dari kegiatan bisnis yang bertujuan untuk menentukan menyampaikan komunikasi, memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan, membujuk konsumen, dan mengingatkatkan konsuman akan merk produk tersebut (Swastha & Irawan, 2005). Dilihat dari penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi yang bertujuan untuk mengaet konsumen dengan cara apapun.

b. Indikator Promosi

Perusahaan yang dapat mengelola dari empat bauran pemasaran salah satunya dalam pengelolaan promosi dalam menyampaikan komunikasi dengan perantaranya, pelanggan, dan publik. Menurut Kotler, (2007) indikator bauran komunikasi pemasaran atau promosi dapat dilihat sebagai berikut :

(14)

1) Pengiklanan

Iklan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya yang dilakukan melalui surat kabar, majalah, radio, brosur, televisi, atau berbentuk poster yang dipasang ditempat yang strategis.

2) Pemasaran langsung

Kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya.

3) Promosi penjualan

Kegiatan perusahaan untuk menjalankan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga akan mudah untuk melihatnya.

4) Hubungan masyarakat dan publisitas

Cara yang bisa digunakan oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar konsumen menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan.

5) Penjualan personal : Interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan suatu konsep yang menjelaskan secara garis besar jalannya sebuah penelitian yang sudah didasari oleh berbagai macam faktor yang menjadi masalah dalam penelitian. Kerangka konsep penelitian berfungsi sebagai gambaran yang menjelaskan garis besar alur jalannya sebuah penelitian, berdasarkan tinjauan pustaka variabel yang diangkat dalam penelitian ini terdiri dari variabel kualitas produk, harga, promosi sebagai variabel bebas, dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam gambar 2.1 :

(15)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan gambar 2.1 terlihat bahwa, variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y). Untuk mencari hubungan antar variabel, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dan untuk mengetahui hubungan atara veriabel secara bersama-sama (simultan) menggunakan uji F.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis disusun berdasarkan dugaan sementara dari masalah yang diangkat peneliti, dari variabel kualitas produk, harga, dan promosi, terhadap keputusan pembelian dapat diuraikan dalam hipotesis sebagai berikut :

1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian.

Keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh kualitas produk. Semakin baik kualitas produk maka akan membuat konsumen terdorong untuk melakukan pembelian. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Fitriana et al., (2019), menyatakan bahwa diperoleh hubungan positif antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Oriflame. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

H1

H2 Kualitas

Produk (X1)

Harga (X2) Keputusan

Pembelian (Y)

Promosi (X3)

H3

H4

(16)

Maslakhah & Andjarwati,(2018), menyatakan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Kualitas produk merupakan kemampuan perusahaan dalam membuat karakteristik khusus (fitur) objek atau suatu produk yang bergantung pada kemampuannya yang disesuaikan dengan tujuan dibuatnya produk atau hasil yang dimaksud (Kotler

& Keller, 2009). Dari pemaparan tersebut dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian.

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh harga. Semakin baik harga produk yang disesuaikan dengan kualitas produk maka akan membuat konsumen terdorong untuk melakukan pembelian. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Anam et al., (2021), menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk hand and body lotion merk citra. Tetapi, hasil penelitian tersebut tidak selalu tetap sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mauludhin & Suprihhadi, (2019), menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk. Semakin sensitif harga dengan kualitas produk yang dirasa konsumen maka akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan perbandingan antara produk atau merek yang saling bersaing. Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen bauran pemasaran lainnya (Tjiptono, 2019). Dari pemaparan tersebut dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

(17)

3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian.

Keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh promosi. Semakin baik konsumen mengenal produk maka akan membuat konsumen terdorong untuk melakukan pembelian. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Mauludhin & Suprihhadi, (2019), menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk trisia cosmetics di Surabaya. Hasil penelitian tersebut tidak selalu tetap sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Purba & Syaifullah, (2020), menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi penjualan terhadap keputusan pembelian carvil di Kota Batam, ditolak. Perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang berlebih dalam beberapa aspek dikarenakan banyak melakukan promosi yang inovatif. Promosi merupakan suatu sistem keseruhan dari kegiatan bisnis yang bertujuan untuk menentukan menyampaikan komunikasi, memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan, membujuk konsumen, dan mengingatkatkan konsuman akan merek produk tersebut (Swastha & Irawan, 2005). Dari pemaparan tersebut dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Secara Bersama-sama Terhadap Keputusan Pembelian.

Kualitas produk, harga, dan promosi dapat dipengaruhi secara simultan terhadap keputusan pembelian. Semakin baik kualitas produk, harga, dan promosi maka akan membuat konsumen yakin untuk melakukan pembelian.

Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Yulistia, (2019), menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel kualitas produk, harga, dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mauludhin & Suprihhadi, (2019), menyatakan bahwa kualitas produk dan

(18)

promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan sedangkan harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk. Keputusan pembelian dapat diartikan sebagai perilaku yang diinginkan konsumen untuk membeli atau tidak membeli, kapan konsumen akan membeli produk, dimana konsumen akan membeli, dan bagaimana cara pembayarannya (Sumarwan, 2011). Keputusan pembelian adalah tahapan dimana konsumen benar-benar membeli. Dari paparan tersebut dapat ditarik hipotesis:

H4 : Kualitas produk, harga, promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan status dermatologis pada regio koli posterior dekstra, skapularis dekstra, klavikularis dekstra dan antebrakii anterior dekstra dijumpai vesikel dengan

Pada penelitian selanjutnya kami akan menghitung kecepatan yang tersedia dari data sumur dan data seismik untuk menghasilkan peta struktur kedalaman yang mampu

Hal tersebut terjadi karena pada kelompok perlakuan pemberian stimulasi berupa latihan permainan tradisional engklek seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa

Tindak pidana adalah merupakan suatu dasar yang pokok dalam menjatuhi pidana pada orang yang telah melakukan perbuatan pidana atas dasar pertanggungjawaban

Berdasarkan uji pendahuluan penggunaan konsentrasi MDC 5% da- pat mengakibatkan fitotoksik pada ta- naman lada sehingga dalam percobaan ini digunakan konsentrasi 2,5% (dapat

Besarnya nilai rata-rata keseragaman irigasi pada aplikasi jaringan irigasi ini lebih besar dari 80%, ini berarti nilai keseragaman debit keluar emiter sudah memenuhi

Seluruh Staf Tata Usaha dan Pengajaran Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu dalam segala urusan administrasi dan perijinan

Penetapan kadaluwarsa pada produk BMC ini dilakukan dengan cara mengukur kadar protein pada biskuit dalam skala waktu yang sudah ditentukan pada variasi jenis plastik kemasan