• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)

(Studi empiris Pada Perusahaan yang Listed di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2015-2019)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam ilmu Akuntansi Syariah

Oleh:

Arulita Handayanis Futin NIM : 1705046003

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2021

(2)

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

A.n Sdri. Arulita Handayanis Futin Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini.

Saya kirim naskah skripsi saudari:

Nama : Arulita Handayanis Futin NIM : 1705046003

Jurusan : Akuntansi Syariah

Judul Skripsi : PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN

LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) (Study Empiris Pada Perusahaan Yang Listed di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2015-2019)

Demikian ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosahkan, demikian atas perhatiannya, harap menjadi maklum adanya dan kami ucapkan terimakasih, wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 25 Juni 2021 Pembimbing I Pembimbing II

H. Ade Yusuf Mujaddid, M. Ag. Nurudin, S.E., M.M.

NIP. 196701191998031002 NIP. 199005232015031004

(3)

ii

(4)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Nikmati setiap prosesmu, karena semua itu akan berbuah manis”

َن ْوُمِلْظُيَلا ْمُه َو ْمُهَلاَمْعَأ ْمُهَيِ ف َوُيِل َو اوُلِمَع اَّمِ م ِتاَجَرَد ِ لُكِل َو

“Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan

mereka, dan mereka tidak dirugikan”

(QS. Al-Ahqaf 46 : 19)

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku bapak Sukono dan Ibu fiatin Untuk satu-satunya saudaraku mas Ahmad Thobib Untuk para dosen-dosen dan pembimbing skripsiku

Untuk teman-teman dan sahabat-sahabatku

Untuk kampus ku UIN Walisongo Semarang

(6)

v

DEKLARASI

Dengan penuh kesadaran dan dan tanggung jawab, penulis meyakini bahwa skripsi tidak berisi materi yang ditulis, dimuat, maupun diterbitkan sebelumnya. Demikian juga skripsi ini tidak dibuat dengan mengambil karya orang lain, kecuali yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang,25 Juni 2021 Deklarasi

Arulita Handayanis Futin 1705046003

(7)

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988

a. Konsonan

Huruf Arab Nama

ا Alif

ب Ba

ت Ta

ث Sa

ج Jim

ح Ha

خ Kha

د Dal

ذ Zal

ر Ra

ز Zai

س Sin

ش Syin

ص Sad

ض Dad

ط Ta

ظ Za

(8)

vii

ع ‘Ain

غ Dain

ف Fa

ق Qaf

ك Kaf

ل Lam

م Mim

ن Nun

و Wau

ه Ha

ء Hamzah

ي Ya

b. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal tunggal dan vokal rangkap.

1. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ََ Fathah A A

َِ Kasrah I I

َُ Dhammah U U

2. Vokal rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabunganantara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

(9)

viii

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ي ََ Fathah dan Ya Ai A dan I

و ََ Fathah dan Wau

Au A dan U

c. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Huruf Arab Nama Huruf

Latin

Nama

يا ََ Fathah dan Alif dan Ya

Ā A dan garis di atas

ي َِ Kasrah dan Ya Ī I dan garis di atas

و َُ Dhammah dan Wau Ū U dan garis di atas d. Ta Marbutah

Transliterasinya menggunakan:

1. Ta Marbutah hidup, transliterasinya adalah /t/

Contoh : ٌ ةَس َرْدَم : Madrasatu

2. Ta Marbutah mati, transliterasinya adalah /h/

Contoh: ٌْةَس َرْدَم : Madrasah

3. Ta Marbutah yang diikuti kata sandang al Contoh: ٌْةَيِلَاعلْاٌْةَس َرْدَم : Madrasah Al-Aliyah e. Syaddah

Syaddah atau tasydid dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah.

Contoh: ٌْتَّبَت : Tabbat

(10)

ix

ABSTRAK

Pelaporan tanggung jawab sosial berbasis syariah dalam perusahaan merupakan salah satu dari sekian banyak laporan sebagai wujud kepedulian sebuah industri terhadap lingkungannya. Saat ini laporan tanggung jawab sosial syariah bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan operasional disamping juga dituntut untuk lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat dan stakeholder-nya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage pada perusahaan yang dikelola dalam Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2015 sampai 2019. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, dan leverage sebagai variabel independen, dan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) sebagai variabel depeden. Sampel ini terdiri dari 12 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dan telah mengirimkan laporan keuangannya ke Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling.

Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Penelitian ini menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh simultan antara profitabilitas, likuiditas dan leverage dan terhadap ISR. Penelitian ini juga menggunakan uji-T untuk menguji korelasi parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut hasil analisis T- test, menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), sedangkan variabel Likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dan variabel Leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).

Kata Kunci: Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Islamic Social Reporting

(ISR), Jakarta Islamic Index (JII).

(11)

x

ABSTRACT

Reporting on sharia-based social responsibility in companies is one of the many reports as a form of an industry's concern for its environment. Currently, the sharia social responsibility report aims to maximize operational activities while also being required to pay more attention to the needs of the community and its stakeholders.

This study was conducted to provide empirical evidence of the effect of Profitability, Liquidity, and Leverage on disclosure of Islamic Social Reporting (ISR). This study aims to determine the factors that affect Profitability, Liquidity, and Leverage in companies managed in the Jakarta Islamic Index (JII) from 2015 to 2019. The factors tested in this study are profitability, liquidity, and leverage as variables. I ndependent, and disclosure of Islamic Social Reporting (ISR) as the dependent variable. This sample consists of 12 companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII) and have submitted their financial reports to the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2019 period. The data used in this study is secondary data and the sampling technique used is purposive sampling method. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis. This study uses the F test to determine the simultaneous effect of profitability, liquidity and leverage and on ISR. This study also uses a T-test to test the partial correlation of each independent variable to the dependent variable. According to the results of the T-test analysis, it shows that the Profitability variable does not have a significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR), while the Liquidity variable has a significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR) and the Leverage variable does not have a significant effect on the disclosure. Islamic Social Reporting (ISR).

Keywords: Profitability, Liquidity, Leverage, Islamic Social Reporting (ISR),

Jakarta Islamic Index (JII).

(12)

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan islamic social reporting (ISR) (Studi empiris Pada Perusahaan yang Listed di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2015-2019)” dengan sangat lancar. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang kita harapkan syafaatnya di Yaumul Qiyamah.

Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat unutk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang. Dalam penulisan dan penyusunan laporan ini banyak pihak yang berperan dalam memberikan bimbingan dan arahannya, serta kritik dan sarannya. Sehingga dengan dorongan dan motivasinya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu dengan rasa hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag., selaku Rektor UIN Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Syaifullah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang yang memberikan dedikasi yang sangat membanggakan.

3. Bapak Dr. Ratno Agriyanto, M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam studi.

4. Bapak H. Ade Yusuf Mujaddid, M. Ag., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, bimbingan, kritik dan saran serta waktu kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Bapak Nurudin, S.E., M.M., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan, bimbingan, kritik dan saran serta waktu kepada penulis

dalam mengerjakan skripsi ini.

(13)

xii

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di kampus UIN Walisongo Semarang.

7. Keluarga tersayang, kedua orang tuaku Bapak Sukono dan Ibu Fiatin dan saudarakau Ahmad Thobib atas kasih sayang yang tulus, perhatian serta pengorbanan yang sangat besar serta doa yang senantiasa dicurahkan untuk penulis.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan memotivasi serta doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

9. Waty yang selalu membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

10. Teman-teman Jurusan Akuntansi syariah UIN Walisongo Semarang angakatn 2017, khususnya rekan-rekan kelas AKS-A terimakasih atas kebersamaan dan kenangan indah selama penulis menempuh pendidikan.

11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang dengan tulus selalu memberikan doa, semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Dengan segenap kerendahan hati, penulis berharap semoga dengan segala kekurangan yang ada pada skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk kedepannya agar dapat menyusun skripsi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Lamongan,25 Juni 2021 Penulis

(Arulita Handayanis Futin)

NIM. 1705046003

(14)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

DEKLARASI ... v

PEDOMAN LITERASI ... vi

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Teori Legitimasi ... 11

2.2 Islamic Social Reporting (ISR) ... 13

2.2.1 Pengertian Islamic Social Reporting (ISR) ... 15

2.2.2 Tema-tema Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) ... 17

2.2.2.1 Pendanaan dan Investasi (Finance and Investment) ... 17

2.2.2.2 Produk dan Jasa (Product and Services) ... 20

2.2.2.3 Karyawan (Employes) ... 21

2.2.2.4 Masyarakat (Community) ... 22

2.2.2.5 Lingkungan (Environment) ... 23

2.2.2.6 Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) ... 25

2.3 Profitabilitas ... 27

2.3.1 Definisi Profitabilitas ... 27

(15)

xiv

2.3.2 Manfaat Profitabilitas ... 28

2.3.3 Jenis-jenis Profitabilitas ... 28

2.3.3.1 Return On Investment (ROI) ... 28

2.3.3.2 Return On Equity (ROE) ... 29

2.4 Likuiditas ... 30

2.4.1 Jenis-jenis Rasio Likuiditas ... 30

2.4.1.1 Current Ratio (Rasio Lancar)... 30

2.4.1.2 Quick Ratio (Rasio Cepat) ... 31

2.4.1.3 Cash Ratio (Rasio Kas) ... 32

2.5 Leverage ... 32

2.5.1 Jenis-jenis Rasio Leverage... 33

2.5.1.1 Debt to Assets Ratio (DAR) ... 33

2.5.1.2 Debt to Equity Ratio (DER) ... 34

2.6 Penelitian Terdahulu ... 34

2.7 Kerangka Pemikiran ... 41

2.8 Hipotesis ... 41

2.8.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)... Error! Bookmark not defined.2 2.782 Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)... 43

2.8.3 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)... 44

2.8.4 Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Jenis Penelitian ... 47

3.2 Populasi dan Sampel ... 48

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 50

3.4 Data dan Sumber Data ... 51

3.5 Teknik Pengambilan Data ... 51

3.6 Variabel Penelitian ... 51

3.7 Definisi Operasional ... 52

3.8 Teknik Analisis Data ... 54

(16)

xv

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 54

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 54

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 54

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas ... 55

3.8.2.3 Uji Autokorelasi ... 55

3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 56

3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 57

3.8.3.1 Uji Determinasi ® ... 57

3.8.3.2 Uji F ... 58

3.8.3.3 Uji T ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 59

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

4.1.3 Analisis Data ... 63

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 63

4.1.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 70

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ... 72

4.2 Hasil Penelitian ... 76

4.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)... 76

4.2.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)... 77

4.2.3 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)... 78

4.2.4 Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) ... 78

BAB V PENUTUP ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 80

5.3 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 87

(17)

xvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 95

(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Indeks ISR Tema Pendanaan dan Investasi ... 20

Tabel 2. 2 Indeks ISR Tema Produk dan Jasa ... 20

Tabel 2. 3 Indeks ISR Tema Karyawan ... 22

Tabel 2. 4 Indeks ISR Tema Masyarakat ... 23

Tabel 2. 5 Indeks ISR Tema Lingkungan ... 25

Tabel 2. 6 Indeksa ISR Tema Tata Kelola Perusahaan ... 26

Tabel 2. 7 Penelitian Terdahulu ... 35

Tabel 3. 1 Hasil Proses Pengambilan Sampel ... 49

Tabel 3. 2 Daftar Perusahaan yang Sesuai dengan Kriteria ... 50

Tabel 4. 1 Daftar Perusahaan yang Sesuai dengan Kriteria ... 60

Tabel 4. 2 Hasil Statistik Deskriptif ... 62

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 63

Tabel 4. 4 Hasil Uji Multikolinearitas... 67

Tabel 4. 5 Hasil Uji Autokorelasi ... 68

Tabel 4. 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 69

Tabel 4. 7 Hasil Analisis Regresi ... 71

Tabel 4. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 73

Tabel 4. 9 Hasil Uji Statistik F ... 74

Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik t ... 75

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas-Histogram ... 65

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas-Normal Probability ... 66

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas-Scatter Plots ... 70

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bersumber pada Undang- Undang Nomor. 40 Tahun 2007 menimpa Perseroan Terbatas menarangkan jika laporan tahunan wajib mencantumkan sebagian data, salah satunya yakni laporan penerapan tanggung jawab sosial serta area. Bagi Khoirudin ( 2013) Corporate Social Responsibility( CSR) secara global dimaksud selaku komitmen industri buat tidak cuma bertujuan mencari keuntungan dari kegiatan bisnisnya saja, hendak namun pula melindungi keharmonisan dengan area sosial disekitar industri lewat cara- cara yang merujuk pada kenaikan kehidupan komunitas setempat di seluruh aspeknya.

1

Isu menimpa tanggung jawab sosial industri ataupun CSR terus menjadi topik ulasan yang sangat berarti dalam sebagian tahun terakhir. Terus menjadi banyak industri yang menyadari kalau konsep CSR ialah inti dari etika bisnis industri. Novrizal serta Fitri( 2016) berkomentar kalau fokus utama CSR merupakan menjadikan industri bukan cuma mengacu pada konsep single–

bottom– line( SBL) dalam sesuatu pencatatan keuangan industri, namun pula mengacu pada konsep triple– bottom– line( TBL) yang mangulas tentang aspek keuangan, kehidupan sosial dan area hidup.

2

Konsep CSR dikala ini tidak cuma di implementasikan dalam kegiatan ekonomi konvensional saja melainkan pula tumbuh ke dalam kegiatan ekonomi Islam. Konsep CSR dalam Islam berhubungan erat dengan industri yang melaksanakan kegiatan bisnisnya sama dengan prinsip syariah serta bisa melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap area sekitarnya secara syar’ I(

1

Amirul Khoirudin, “Corporate Governance dan Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perbankan Syariah di Indonesia”, Accounting Analysis Journal, Vol. 2 No. 2, 2013.

2

Muhammad Fajrul Novrizal dan Meutia Fitri, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII) tahun 2012-2015 dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index

sebagai Tolok Ukur”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)Vol. 1, No. 2,

2016, Hlm 177-189.

(21)

2

Novrizal serta Fitri, 2016).

3

Industri yang mempraktikkan prinsip syariah dalam kegiatan bisnisnya berpeluang besar bisa menarik banyak investor muslim maupun pihak pemangku kepentingan muslim yang lain yang mau berinvestasi serta berkolaborasi dalam kegiatan bisnis industri tersebut. Oleh karena itu, sepatutnya industri membuat laporan yang cocok prinsip syariah.

Di Indonesia pertumbuhan pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) menghadapi kenaikan dibanding dari tahun- tahun yang lalu, baik secara mutu ataupun kuantitas. Konsep pelaporan CSR pula sama dengan syariat Islam ialah sesuatu lembaga ataupun industri sebaiknya melaksanakan bisnisnya berdasarkan dengan prinsip- prinsip syariah, selama ini pengukuran pengungkapan CSR masih berpedoman pada prinsip yang dirancang oleh organisasi global, ialah oleh Global reporting Initiative index( Indeks GRI).

4

Dimana pengukuran tersebut belum mencerminkan prinsip-prinsip Islam semacam terbebas dari faktor riba, gharar, serta transaksi- transaksi lain yang dilarang oleh Islam.

Dengan meningkatnya pelaksanaan CSR dalam ekonomi Syariah, maka semakin meningkat pula keinginan perusahaan untuk membuat pelaporan sosial yang berbasis Syariah atau Islamic Social Reporting (ISR). Islamic Social Reporting (ISR) pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Roszaini Haniffa pada tahun 2002 melalui jurnalnya yang berjudul Social Reporting Disclosure An Islamic Perspective. Selanjutnya penelitian tersebut dikembangkan oleh Othman dkk pada tahun 2009 melalui jurnalnya yang berjudul Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia.

5

Terkait dengan pengungkapan tanggung jawab sosial suatu entitas syariah, Islamic Social Reporting yang selanjutnya disebut Index ISR merupakan

3

Ibid

4

Fitri Wulandari, “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan, dan Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014)”, 2015.

5

Md. Tareq Bin Hossain dan Chamhuri Siwar, “A Comparative Analysis Between Islamic Concept On Corporate Social Responsibility and Malaysia managers Opinion”, Management of

Environtment Quality: An International Journal, no.20, 2009, hlm.290.

(22)

3

pengembangan pengungkapan tanggung jawab sosial yang didalamnya sesuai dengan prinsip syariah. Index ISR memuat item-item standar CSR dengan standar yang ditetapkan oleh AAIOIFI (Accounting Ana Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan oleh para peneliti mengenai Item-item CSR yang seharusnya diungkapkan oleh satu entitas Islam. Tujuan dari Islamic Social Reporting sendiri adalah sebagai bentuk akuntabilitas perusahaan kepada Allah SWT dan masyarakat dan juga meningkatkan transparansi kegiatan bisnis dengan menyajikan informasi yang relevan dengan memperhatikan kebutuhan spiritual investor muslim atau kepatuhan syariah dalam pengambilan keputusan.

6

Akan tetapi dalam perkembangannya pelaporan sosial Syariah Islamic Social Reporting (ISR) masih bersifat voluntary, sehingga pelaporan CSR perusahaan Syariah menjadi tidak sama. Pelaporan yang tidak sama disebabkan ketiadaan standar CSR secara Syariah yang baku.

7

Perkembangan ISR di Indonesia diikuti dengan meningkatkan perhatian masyarakat terhadap lembaga atau institusi syariah. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat untuk mengenal secara lebih spesifik terhadap lembaga atau institusi syariah tersebut. Maulida dkk (2014) berpendapat bahwa sangat disayangkan penelitian perihal pelaksanaan ISR masih berorientasi di sektor perbankan syariah saja, sedangkan untuk sektor non perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, penelitian mengenai ISR belum banyak dilakukan sehingga kurang meluasnya konsep ISR terutama di Indonesia.

8

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Citra dkk.

(2016) yang memiliki 11 sampel perbankan dan 28 sampel perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) yang masing-masing hasilnya yaitu pada

6

Febry Ramadhani, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-2014)”, JOM Fekon, Vol.3 No.1, 2016, hlm. 2489.

7

Ardiani Ika Sulistyawati, Indah Yuliani, “Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Indeks Saham Syariah Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Fakulta Ekonomi Universitas Semarang, Vol. 13, No. 2, 2017, hlm. 15-16.

8

Adelhita Purnasanti Maulida, AgungYulianto, Asrori, “Analisis Faktorfaktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reportimg (ISR)”, Mataram : Simposium Nasional

Akuntansi XVII, 2014.

(23)

4

sektor perbankan memiliki skor 57,72% sedangkan pada sektor perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) memiliki skor 39,46%. Dengan demikian, secara deskriptif perusahaan perbankan syariah mengungkapkan indeks ISR lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) walaupun perbedaan di antara keduanya tidak begitu jauh.

9

Jakarta Islamic Index (JII) yang masuk dalam kategori pasar modal syariah memiliki 30 saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10

. Padahal pasar modal syariah memiliki peran aktif yang sangat besar dalam rangka meningkatkan pangsa pasar perusahaan-perusahaan yang sahamnya berbasis syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu indeks saham yang terdapat di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi syarat syariah. Perusahaan yang terdaftar di JII diharapkan untuk menyajikan suatu dimensi religi. Termasuk dalam hal pengungkapan laporan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini bertujuan memberi manfaat bagi investor Muslim maupun pihak lain yang terkait.

11

Efek syariah yang terdapat di Indonesia juga tidak hanya berjumlah 30 saham syariah yang tercatat di JII, tetapi juga terdiri dari berbagai macam jenis efek. Hal tersebut semakin transparan setelah Bapepam-LK pada November 2007 mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang kemudian menjadikan Daftar Efek Syariah sebagai pedoman bagi Reksa Dana Syariah serta dapat juga dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah.

12

9

Citra Indah Merina dan Verawaty, “Analisis Komparasi Indeks Islamic Social Reporting Perusahaan Perbankan Syariah Dan Perusahaan Go Publik Yang Listing Di Jakarta Islamic Index”, AKUISISI-Vol 12 No. 2, 2016, Hlm. 11-12.

10

Raden Arfan Rifqiawan, “Analisis Rasionalitas Invsetor Dalam Pemilihan Dan Penentuan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index”, economica : Jurnal Ekonomi Islam Vol. II / Edisi 2, 2012, Hlm. 03.

11

Nina Sabrina, Betri, “Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi”, Vol. 3, No. 1, 2018, Hlm. 325.

12

Raditya, Amilia Nurul, “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perusahaan yang Masuk Daftar Efek Syariah (DES)”,

Skripsi, Depok: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. 2012.

(24)

5

Setelah melewati beberapa waktu yang lama, penelitian perkembangan Islamic Social Reporting (ISR) telah dilakukan di sektor perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Tika Astuti (2013) yang menggunakan sampel 11 unit perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) di Indonesia, penelitian tersebut menunjukkan hasil rata-rata pengungkapan ISR di perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) di Indonesia.

Ditahun 2010 skor indeks ISR sebesar 65,96%, sedangkan ditahun 2011 skor indeks ISR mengalami penurunan yaitu 65,33% dan ditahun 2012 skor indeks ISR mengalami kenaikan kembali yaitu 66,38%.

Berdasarkan skor indeks ISR diatas dapat dilihat bahwa pengungkapan laporan sosial perusahaan yang sesuai dengan prinsip Islam sempat mengalami penurunan di tahun 2011. Namun, hal ini segera berangsur membaik dengan naiknya nilai pengungkapan di tahun 2012 yang sekaligus mengalahkan angka pengungkapan yang telah tercatat di tahun 2010.

13

Nawang Kalbuana dkk (2019) juga meneliti tentang pengungkapan ISR dengan menggunakan 9 sampel perusahaan yang konsisten terdaftar di JII tahun 2013-2017. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa angka rata-rata pengungkapan ISR yang dilakukan oleh 9 perusahaan yang konsisten terdaftar di JII selama tahun 2013-2017 adalah sebesar 65,44%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pengungkapan ISR yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel sudah cukup baik karena nilainya telah mencapai lebih dari setengah total komponen ISR yang menjadi dasar perhitungan indeks ISR pada penelitian ini.

14

Dalam cakupan social reporting, kinerja keuangan merupakan indikator yang dapat mempengaruhi luasnya pengungkapan tanggung jawab sosial.

15

13

Tika Astuti, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2010-2012)”. 2013.

14

Nawang Kalbuana, Marista Winanti Sutadipraja, Titik Purwanti, Dwi Santoso, “Pengungkapan Islamic Social Reporting: Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Kinerja Lingkungan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di JII Tahun 2013-2017)”, Jurnal Akuntansi Syaiah, Vol. 2 No. 2, 2019, Hlm. 240-241.

15

Windi Asmara, Safira, “Analisis Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) (Studi Empiris pada perusahaan yang

terdaftar di Daftar Efek Syariah 2012-2015)”, Vol. 9, No. 3, 2016, Hlm. 423.

(25)

6

Kinerja keuangan merupakan salah satu indikator dalam menilai kondisi keuangan perusahaan yang diantaranya diukur dari profitabilitas likuiditas dan leverage. Pengaruh antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan indeks ISR terhadap profitabilitas likuiditas dan leverage merupakan hal yang sulit untuk dianalisa.

Terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan dengan pengungkapan Islamic Social Reporting, antara lain yaitu Della Herdiana (2020) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Umur Perusahaan Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia, menemukan bahwa pengaruh profitabilitas dan Leverage terhadap pengungkapan ISR berpengaruh signifikan.

16

Namun dalam penelitian Rolia Wahasusmiah (2015) yang berjudul Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Secara Syariah Terhadap Kinerja Keuangan Dan Kinerja Lingkungan, menghasilkan bahwa profitabilitas dan Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

17

Tika Astuti (2013) meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2010-2012) mengatakan bahwa likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

18

Namun dalam penelitian Santi Lestari (2015) yang berjudul Pengaruh Tingkat Profiabilias, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada

16

Della Herdiana, Skripsi : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Umur Perusahaan Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Isr) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”, 2020.

17

Rolia Wahasusmiah, “Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Secara Syariah Terhadap Kinerja Keuangan Dan Kinerja Lingkungan”, Proceeding Sriwijaya Economic and Business Conference 2015, hlm. 765.

18

Tika Astuti, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan

Islamic Social Reporting (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jii Tahun 2010-

2012)”, 2013.

(26)

7

Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2010-2014, menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

19

Pengaruh antara profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan indeks ISR menunjukan hasil yang beragam.

Tema penelitian yang membahas tentang pengungkapan ISR merupakan tema penelitian yang masih jarang dilakukan. Selain itu, terjadinya inkonsistensi hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan ISR juga menjadi alasan mengapa penelitian ini dilakukan.

Penelitian ini mereplikasi penelitian dari Fitri wulandari (2015) yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan, dan Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014)”

perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian, variabel penelitian dan periode penelitian. Objek dari penelitian Fitri Wulandari (2015) adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2014, sedangkan dalam penelitian ini objek, variable dan periode penelitiannya adalah Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage, pada perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2015-2019.

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan research gap yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten serta masih sedikit juga peneliti yang meneliti tentang pengungkapan ISR terhadap perusahaan yang terdaftar di JII.

Maka perlu dilakukan penelitian kembali tentang

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)

(Studi empiris Pada Perusahaan yang Listed di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2015-2019)

19

Santi Lestari, “Pengaruh Tingkat Profiabilias, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2010-2014”, Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya 4, no. 2, 2016, Hlm.

1.

(27)

8 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengaruh Profitabilitas Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015-2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII ?

2. Bagaimana Pengaruh Likuiditas Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015- 2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII ?

3. Bagaimana Pengaruh Leverage Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015- 2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII ?

4. Bagaimana Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015-2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII

?

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah yang akan dihadapi penulis, tujuan yang akan di capai dari penelitihan ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Profitabilitas Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015-2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII.

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Likuiditas Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015-2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII.

3. Untuk Mengetahui Pengaruh Leverage Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015-2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII.

4. Untuk Mengetahui Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap pengungkapan ISR Tahun 2015-2019 pada perusahaan yang terdaftar di JII.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa

Penelitian diharapkan dapat menjadi referensi serta dapat

mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang

(28)

9

terkait dengan Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan yang terdaftar di JII..

2. Bagi Akademik

Penelitan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan penelitian selanjutnya guna menambah wawasan tentang pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kinerja Lingkungan Terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan yang terdaftar di JII..

3. Bagi Investor

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi investor, pemangku kepentingan, menejemen serta masyarakat umum dalam menganalisa laporan pertanggungjawaban kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya.

4. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.

1.5 Sistematika penulisan

BAB I. PENDAHULUAN, terdiri atas : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian , dan Sistematika Penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, terdiri atas : Kerangka Teori, Penelitian Terdahulu, Kerangka Pikir dan Hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN, terdiri atas : Jenis Penelitian, Jenis

dan Sumber Data, Populasi dan Sampel, Metode

Pengumpulan Data, Variabel Penelitian dan Pengukuran,

Teknis Analisis Data.

(29)

10

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN terdiri atas : Penyajian Data, Analisis Data dan Interpretasi Data.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN, terdiri atas: Kesimpulan dan

Saran. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan Daftar

Pustaka, Lampiran-Lampiran, Grafik, Tabel, dan Biodata

Penulis.

(30)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Legitimasi

Legitimasi masyarakat merupakan faktor yang strategis bagi perusahaan guna pengembangan perusahaan kedepannya. Hal ini dapat dijadikan bahan guna mengonstruksikan stategi perusahaan, terutama mengenai upaya mempromosikan diri ditengah masyarakat yang semakin maju. Legitimasi merupakan kondisi psikologis keterpihakan orang dan kelompok orang yang sangat peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya bik fisik maupun non fisik. Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa legitimasi merupakan sistem pengolahan perusahaan yang berorientasi pada keterpihakan terhadap masyarakat society, pemerintah dan kelompok masyarakat.

Oleh karena itu perusahaan sebagai sistem yang mengedepankan keterpihakan kepada society, operasi perusahaan harus sejalan dengan harapan masyarakat. legitimasi organisasi dapan dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat terhadap perusahaan serta sesuatu yang diinginkan perusahaan dari masyarakat yang akan memberikan manfaat kepada perusahaan atau menjadi sumber daya potensial perusahaan guna bertahan hidup. Namun, pada kenyataannya apa yang diharapkan perusahaan belum tentu sama seperti yang diharapkan masayarakat.

Perusahaan dengan nilai masyarakat sering diartikan sebagai “legitimacy gap” yang nantinya akan mempengaruhi kemampuan perusahan untuk melanjutkan usahanya. Dan apabila harapan masyarakat sama dengan apa yang dioperasikan perusahaan maka akan terjadi kesesuaian pada nilai dan norma sosial, begitupun sebaliknya.

20

20

Muflihatul Qodriyah, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Dan Umur

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta

Islamic Indeks (JII) Tahun 2013-2017”, skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2017, hlm. 9.

(31)

12

Dalam konsep teori legitimasi akan muncul tiga hal yang memunculkan legitimacy gap diantaranya:

1. Adanya perubahan pada kenerja perusahaan, namun harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan tidak berubah.

Kebijakan sebelumnya, peusahaan melakukan tanggungjawab sosialnya secara rutin, namun dengan berbagia alasan perusahaan menghentikan kegiatan sosialya, disisi lain masyarakat telah bergantung pada kegiatan sosial tersebut dan ingin dihentikan.

2. Kinerja perusahaan tidak berubah, namun harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan berubah. Seperti halnya masyarakat disekitar perusahaan tidak hanya mengharapkan sumbangan kemanusiaan kepada masyarakat tetapi juga mengharapkan adanya peluang kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk bekerja diperusahaan, namun perusahaan beranggapan bahwa memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar tidak memberikan efek positif terhadap kinerja perusahaan karena keterbatasan pendidikan sehingga perusahaan tidak melakukan hal tersebut.

21

3. Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat kearah yang berbeda ataupun sama dalam waktu yang berbeda. Perusahaan menggunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar perusahaan karena dianggap lebih murah dan mengurangi angka pengangguran disekitar perusahaan, namun pada kemudian hari perusahaan memutuskan hubungan kerja tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan yang terkena dampaknya adalah masyarakat sekitar. Kemudian perusahaan mengganti tenaga manusia menjadi tenaga mesin karena dianggapa lebih menguntungkan dan mengurangi beban perusahaan. Masyarakat

21

Ibid, h.10

(32)

13

menerima keputusan tersebut dan perusahaan tetap membantu kehidupan mereka yang dulunya mengandalkan gaji kerja.

Dengan memberikan bantuan pembiayaan untuk usaha kecil menengah bagi masyarakat sekitar. Masalah legitimasi muncul ketika perusahaan tidak memberikan harapan dari masyarakat sekitar.

Legitimacy gap dapat dikurangi dengan eningkatkan kesesuaian pada operasi perusahaan dan pengharapan masyarakat salah satunya dengan meningkatkan social responcibility dan social disclosure.

22

2.2 Islamic Social Reporting (ISR)

Salah satu cara untuk menilai pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan secara syariah yaitu dengan menggunakan indeks Islamic Social Reporting (ISR). Menurut Haniffa, Islamic Social Reporting (ISR) adalah peluasan pelaporan sosial yang mencakup tentang pemenuhan kebutuhan perspektif spiritual untuk pengguna laporan yang muslim, bukan hanya harapan dewan pengurus atas dugaan masyarakat terhadap peran perusahaan dalam ekonomi. Islamic Social Reporting memiliki 2 fokus tujuan, yang pertama selaku akuntabilitas kepada Allah SWT dan komunitas, serta yang kedua yakni buat membangun transparansi kegiatan bisnis lewat metode pemberian data yang relevan serta cocok dengan kebutuhan spiritual para pembuat keputusan muslim. Tidak hanya itu indeks ISR pula menfokuskan pada keadilan sosial yang mengaitkan tentang pelaporan tentang kawasan, kepentingan minoritas serta karyawan.

23

Kebebasan tanpa batasan merupakan sesuatu perihal yang biasanya digunakan oleh manusia sebab tidak mewajibkan untuk terdapatnya pertanggung jawaban serta akuntabilitas. Untuk melakukan tuntutan keadilan serta kesatuan, manusia butuh mempertanggungjawabkan

22

Ibid, h.11

23

Indah Fitri Kurnia Dewi, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Ukuran

Perusahaan, dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham Terhadap Pengungkapan Islamic Social

Reporting pada Perusahaan Jakarta Islamic Indeks”, skripsi Universitas Indonesia, 2012, hlm. 19.

(33)

14

tindakannya. Secara logis statment ini berkaitan erat dengan statment kehendak bebas.ٌHal ini dijelaskan dalam QS. An-nisa (4): 85.

ٌْعَفْشَيٌ ْنَم َوٌاَهْنِ مٌ بْي ِصَنٌُهَّلٌ ْنُكَيًٌةَنَسَحًٌةَعاَفَشٌْعَفْشَيٌ ْنِم اًتْيِقُّمٌٍءْىَشٌِ لُكٌىَلَعٌَ اللٌَّناَك َوٌاَهْنِ مٌ لْفِكٌُهَّلٌ ْنُكَيًٌةَئِ يَسًٌةَعاَفَش

“Barang siapa memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) dari padanya, Dan barang siapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) dari padanya.

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Persepsi Tanggung jawab dalam Islam memiliki sifat yang kompleks dan terfokus baik pada tingkat mikro (individu) maupun makro (organisasi dan sosial), yang keduanya harus dilakukan secara bersama-sama. Menurut Sayyid, tiang Islam memiliki prinsip akuntabilitas yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya. Antara jiwa dan raga, antara individu dengan keluarga, antara individu dan sosial antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Pernyataan pertanggung jawaban ini secara garis besar akan mempengaruhi perhitungan ekonomi dan bisnis karena semuanya harus berdasarkan pada keadilan.

24

Islam sangat mendukung prinsip keadilan.

Berpedoman pada Al-Qur'an, peran firman Allah yang disampaikan oleh Rasul-Nya adalah sebagai penegak keadilan. Sesuai dengan Al-Qur’an Surah Al-Hadid (57): 25

ٌَقَل

ٌ َباَتِكْلاٌُمُهَعَمٌاَنْل َزْنَأ َوٌِتاَنِ يَبْلاِبٌاَنَلُس ُرٌاَنْلَس ْرَأٌْد

ٌ دْيِدَشٌ سْأَبٌِهْيِفٌَدْيِدَحْلاٌاَنْل َزْنَأ َوٌِطْسِقْلاِبٌ ُساَّنلاٌَم ْوُقَيِلٌَنا َزْيِمْلا َو

ٌَّنِإٌِبْيَغْلاِبٌُهَلُس ُر َوٌُه ُرُصْنَيٌ ْنَمٌُاللهٌَمَلْعَيِل َوٌ ِساَّنلِلٌُعِفاَنَم َو

ٌَالله ٌ

ٌ زْي ِزَعٌٌّىِوَق

24

Muhammad & Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an Tentang Etika Dan Bisnis, Jakarta: Salemba

Diniyah, 2002, hlm. 17.

(34)

15

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul- rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

Umat Islam yang bertindak sebagai pemimpin diharapkan berlaku adil terhadap pengikut-pengikutnya. Abu Hurairah dalam Sahih Muslim, Hadis no 4542 "Rasulullah SAW berkata, "Seorang pemimpin (Muslim) adalah perisai bagi mereka. Mereka berjuang di belakangnya dan dilindungi olehnya (dari tiran dan penjajah). Jika dia takut kepada Allah SWT, Yang Maha Besar dan Maha Perkasa, dan berlaku adil, maka baginya pahala yang besar; dan jika dia bertindak sebaliknya, maka dosa besar baginya.

25

2.2.1 Pengertian Islamic Social Reporting (ISR)

Islamic Social Reporting (ISR) adalah suatu bentuk perkembangan dari sistem pelaporan keuangan yang mencerminkan ide-ide baru yang lebih luas dari masyarakat mengenai peran dunia usaha dalam perekonomian. Islamic Social Reporting (ISR) tumbuh dan berkembang dengan standar pelaporan berdasarkan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions), selaku organisasi yang mengembangkan akuntansi serta audit sebagai lembaga keuangan syariah skala dunia yang telah menetapkan standar tentang kerangka dasar dan pelaporan keuangan berbasis syariah, namun standar tersebut tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial secara syariah karena komponen-komponen yang harus diungkapkan oleh

25

Ibid, hlm. 51.

(35)

16

perusahaan dalam pelaporan tanggung jawab sosial belum sepenuhnya tersedia dalam standar tersebut.

26

Islamic Social Reporting (ISR) menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:

1. Menurut Maliah dkk, dalam penelitian Abi Rafdi, Islamic Social Reporting (ISR) merupakan perluasan dari pelaporan sosial yang mencakup harapan masyarakat bukan hanya tugas perusahaan dalam perekonomian saja, akan tetapi tentang tugas perusahaan dalam perspektif spiritual juga. ISR menitik fokuskan pada keadilan sosial melalui pelaporan keadaan lingkungan, hak minoritas dan karyawan. Hal ini berkaitan dengan kepentingan dan praktik perdagangan yang tidak adil seperti distribusi pendapatan yang dikenal sebagai zakat.

27

2. Menurut Ratna dkk, Islamic social reporting (ISR) yakni gambaran tanggung jawab perusahaan terhadap lingkunganya untuk kepedulian sosial ataupun tanggung jawab lingkungan tentang kemampuan perusahaan yang sejalan dengan prinsip Islam.

28

3. Menurut Haniffa, dalam penelitian Rolia Wahasusmiah, Islamic Social Reporting (ISR) merupakan gabungan dari indeks-indeks pelaporan tanggung jawab sosial yang telah ditetapkan oleh AAOFII yang sesuai dengan standar syariah dan kemudian dikembangkan oleh masing-masing peneliti berikutnya.

29

26

Ros Haniffa, “Social Reporting Disclosure : An Islamic Perspective”, Indonesian Management

& Accounting, 2002, hlm. 132.

27

Abi Rafdi Arsyi, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting terhadap Return On Asset (Study Kasus Bank Umum Syariah Di Indonesia), Managemen, Gel. 2 2014-2015, hlm. 7.

28

Ratna Aditya Ningrum dkk, “Pengaruh Kinerja Keuangan Kepemilikan Institusional dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan ISR,

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj,Accounting Analysis Journal”, Skripsi, Semarang:

2013, hlm. 433.

29

Rolia Wahasusmiah, “Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Secara Syariah Terhadap Kinerja

Keuangan Dan Kinerja Lingkungan”, Proceeding Sriwijaya Economic and Business Conference

2015, hlm. 767.

(36)

17

2.2.2 Tema-Tema Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) 1. Pendanaan dan Investasi (Finance and Investment)

Investasi yang diungkapkan dalam tema pendanaan dan investasi antara lain adalah :

a. Riba (Interest-free)

Menurut Wasilah dan Nurhayati dalam penelitiannya Abi Rafdi menjelaskan tentang masalah riba sebagai setiap penambahan yang dipungut tanpa adanya suatu penyeimbang atau pengganti (iwad) yang dibenarkan sesuai Syariah.

30

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam QS. Ar-Ruum ayat 39

ٌْمَأٌىِفٌا َوُب ْرَيِ لٌاًب ِ رٌ ْنِمٌْمُتْيَتاَءٌاَم َو

ٌ ِساَّنلاٌِلا َو

ٌَن ْوُدْي ِرُتٌٍتاَك َزٌ ْنِ مٌْمُتْيَتاَءٌاَم َوٌِاللهٌَدْنِعٌاوُب ْرَيٌَلاَف

ٌَن ْوُفِعْضُملاٌُمُهٌ َكِئَلا ْوُأَفٌِاللهٌَهْج َو

“Dan suatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.

b. Gharar (ketidakpastian)

Sifat Gharar terjadi ketika terdapat ketidaksempurnaan penyampaian informasi antara kedua pihak yang bertransaksi dalam hal kualitas, kuantitas, harga, waktu penyerahan, dan akad. Hadits tentang larangan gharar:

30

Abi Rafdi Arsyi, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting ...”, hlm. 8.

(37)

18

ٌِعْيَبٌ ْنَعٌَمَّلَس َوٌِهْيَلَعٌُاللهٌىَّلَصٌِاللهٌُل ْوُس َرٌىَهَن

ٌ ِر َرَغْلاٌِعْيَبٌْنَع َوٌٍةاَصَحْلا

“Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar (HR Muslim)”.

Oleh sebab itu, Untuk menghormati dan menjunjung tinggi nilai transparansi kepada publik, sumber dana dan investasi yang mengandung riba dan gharar harus diidentifikasi dan dilaporkan dengan jelas. Sulaiman (2003) berpendapat bahwa perusahaan perlu mengungkapkan jumlah bunga yang dibayarkan, alasan pembayaran bunga dan pengambilan keputusan yang dapat melepaskan diri dari keterlibatan kepentingan lain di masa yang akan dating.

31

c. Zakat

Zakat merupakan hal yang harus dilakuknan bagi seluruh umat Islam mengenai hartanya pada saat telah mencapai nishab (batas) yang ditetapkan oleh syariah. Kewajiban zakat dijelaskan dalam QS. Al- Baqarah ayat 43 :

ٌَعَمٌا ْوُعَك ْرا َوٌَةاَك َّزلاٌا ْوُتاَء َوٌَةَلاَّصلاٌا ْوُمْيِقَأ َو

ٌَنْيِعِكا َّرلا

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.” (QS Al- Baqarah : 43)

Ayat ini menerangkan bahwa seluruh umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan perintah Allah SWT yaitu mendirikan sholat dan membayar zakat, dan Allah akan memberikan pahala yang setimpal bagi yang tidak melaksanakan kewajibannya. Oleh sebab itu, perusahaan

31

Muflihatul Qodriyah, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Dan Umur

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta

Islamic Indeks (JII) Tahun 2013-2017”, skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2017, hlm. 12.

(38)

19

yang seluruh aktivitasnya sesuai dengan prinsip syariah wajib melaksanakan kewajiban zakat sebagai bukti teladan terhadap perintah Allah SWT dan juga bentuk akuntanbilitas perusahaan kepada masyarakat.

32

d. Kewajiban atas keterlambatan pembayaran piutang dan penghapusan piutang tak tertagih

Terkait dengan masalah ini perlu melakukan penelitian yang lebih khusus kembali terhadap sebagian orang yang berutang (debitur) terkait kemampuan perusahaan membayar hutang.ٌ Penangguhan atau penghapusan piutang merupakan salah satu tindakan tolong menolong yang dianjurkan oleh Allah SWT. Sesuai dengan firmanNya dalam QS. Al-Baqarah ayat 280 yang berbunyi

ٌ ْنَا َوٌٍة َرَسْيَمٌىَلِاٌ ة َرِظَنَفٌٍة َرْسُعٌ ْوُذٌَناَكٌ ْنِا َو

ٌ رْيَخٌا ْوُقَّدَصَت

ٌَن ْوُمَلْعَتٌْمُتْنُكٌ ْنِاٌْمُكَّل

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”

e. Pernyataan Penambahan Nilai

Nilai tambah atau yang biasa disebut Value added adalah velue yang timbul berdasarkan pengaruh kegiatan suatu industry dan para pekerja, sementara itu pernyataan penambahan nilai adalah statement yang menginformasikan perkiraan nilai tambah suatu perusahaan dan implementasi oleh stakeholder perusahaan. Mengenai Pernyataan

32

Ibid, hlm. 12.

(39)

20

Penambahan Nilai dijelaskan sebagai laporan pertambahan nilai.

33

Tabel 2. 1

Indeks ISR Tema Pendanaan dan Investasi No. Item Indeks ISR Tema Pendanaan dan Investasi 1. Riba

2. Gharar 3. Zakat

4. Kewajiban atas keterlambatan pembayaran piutang dan penghapusan piutang tak tertagih

5. Pernyataan Penambahan Nilai

*Sumber: Della (2020)

34

2. Produk dan Jasa (Products and Services)

Barang ataupun jasa wajib dicantumkan dalam Annual Report. Pengetahuan tentang akibat dari produksi produk ataupun jasa bagi lingkungan, kualitas dari produk ataupun jasa.

Informasi mengenai identitas kehalalan suatu produk yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para stakeholder.

35

Tabel 2. 2

Indeks ISR Tema Produk dan Jasa

No. Item Indeks ISR Tema Produk dan Jasa

33

Ibid, hlm. 13.

34

Della Herdiana, Skripsi : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Umur Perusahaan Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Isr) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”, (2020), hlm. 31.

35

Muflihatul Qodriyah, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Dan Umur

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta

Islamic Indeks (JII) Tahun 2013-2017”, skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2017, hlm. 14.

(40)

21

1. Status halal atau syariah dalam produk 2. Pengembangan produk

3. Peningkatan pelayanan

4. Keluhan pelanggan/kejadian yang timbul karena ketidaktaatan terhadap peraturan yang berlaku

*Sumber: Della (2020)

36

3. Karyawan (Employes)

Berdasarkan Islamic Social Reporting (ISR) setiap hal yang berhubungan dengan para pekerja tersebut sesuai dengan rasa percaya dan sikap adil. Setiap pekerja yang berada di dalam industri tersebut wajib dipelakukan secara adil dan harus diberikan gaji yang sesuai dengan apa yang telah mereka berikan untuk perusahaan. Selain itu, kewajiban mengenai hak melakukan kegiatan religi juga wajib diberikan kepada para pekerja (Haniffa 2002). Sesuai dengan penelitian Othman, Haniffa (2002), dan Thani (2010) dalam karya tersebut sudut pandang yang dijadikan sebagai dasar perusahaan tersebut untuk menilai para pekerjanya dengan menggunakan faktor-faktor berikut ini, yaitu gaji, tipe-tipe pekerjaan, durasi kerja, cuti tahunan, jaminan kesehatan dan kesejahteraan, peraturan mengenai waktu dan tempat ibadah, pendidikan dan pelatihan, kesamaan hak, dan lingkungan kerja. Mengenai kebijakan pekerja dalam perusahaan semua di informasikan dalam laporan tahunan.

37

36

Della Herdiana, Skripsi : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Umur Perusahaan Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Isr) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia, (2020)”, hlm. 33.

37

Muflihatul Qodriyah, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Dan Umur

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta

Islamic Indeks (JII) Tahun 2013-2017”, skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2017, hlm. 14.

(41)

22 Tabel 2. 3

Indeks ISR Tema Karyawan No. Item Indeks ISR Tema Karyawan 1. Karakteristik pekerjaan

2. Pendidikan dan pelatihan 3. Kesamaan peluang

4. Kesehatan dan keselamatan kerja 5. Lingkungan kerja

6. perekrutan khusus

*Sumber: Della (2020)

38

4. Masyarakat (Community)

Haniffa (2002) menjelaskan bahwa tolak ukur yang menjadi dasar dalam tema masyarakat ialah, amanah, ummah dan adil.

Aspek diatas menegaskan bahwa kewajiban seorang muslim adalah memberikan sedikit dari apa yang kita punya dan saling tolong menolong guna mengurangi beban permasalahan orangyang berada di masyarakat. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam bahwa agama sangat menghargai dan menghormati kebutuhan masyarakat disamping kebutuhan pribadi.

Aspek-aspek pengungkapan yang seusai dengan ciri-ciri masyarakat dalam penelitian ini adalah: donasi, wakaf, berbuat baik, sumbangan karyawan, pengadaan beasiswa, penyediaan lapangan kerja seperti magang atau PKL untuk pelajar yang lulus sekolah atau kuliah, mengembangkan kegiatan kepemudaan, meningkatkan taraf hidup masyarakat, sikap peduli terhadap anak-anak, pengadaan kegiatan-kegiatan sosial dan memberikan

38

Della Herdiana, Skripsi : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,

Umur Perusahaan Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic

Social Reporting (Isr) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”, (2020),hlm. 34.

(42)

23

dukungan bagi setiap kegiatan yang memiliki nilai manfaat seperti, kegiatan agama, kesehatan, budaya dan pendidikan.

39

Tabel 2. 4

Indeks ISR Tema Masyarakat No. Item Indeks ISR Tema Masyarakat 1. Shadaqoh/donasi

2. Waqaf 3. Qardh Hasan

4. Zakat atau sumbangan dari karyawan atau nasabah

5. Pendidikan 6. Subsidi Kesehatan

7. Pemberdayaan Ekonomi kreatif

8. Kepedulian terhadap anak yatim piatu

9. Pembangunan atau renovasi masjid

10. Kegiatan Kepemudaan

11. Kegiatan sosial lainnya (pemberian buku, mudik bareng dan lain- lain)

12. Sponsor acara kesehatan, olahraga, edukasi, dan lain-lain

*Sumber: Della (2020)

40

5. Lingkungan (Environment)

Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk Menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan. Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan aktivitas usahannya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Haniffa (2002)

39

Muflihatul Qodriyah, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun 2013-2017”, skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2017, hlm. 14.

40

Della Herdiana, Skripsi : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,

Umur Perusahaan Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic

Social Reporting (Isr) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia, (2020)”, hlm. 35.

(43)

24

berpendapat bahwa setiap mahluk yang bernyawa wajib menjaga dan melestarikan lingkungan disekitarnya. Aspek mendasar dalam Islamic Social Reporting (ISR) dengan tema lingkungan yaitu mizan, I’tikad, khilafah dan akhirat. Aspek- aspek diatas menfokuskan pada prinsip kesederhanaan, tanggung jawab dan keseimbangan dalam memelihara lingkungan. Oleh sebab itu, laporan tahunan perusahaan harus mencantumkan aspek-aspek yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya dan kebijakan-kebijakan yang dipilih guna memelihara lingkungan. (Othman dan Thani, 2010). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam Qs. Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi

ٌىِفٌُداَسَفْلاٌ َرَهَظ

ٌىِدْيَأٌ ْتَبَسَكٌاَمِبٌ ِرْحَبْلا َوٌ ِ رَبْلا

ٌَن ْوُع ِج ْرَيٌْمُهَّلَعَلٌا ْوُلِمَعٌىِذَّلاٌ َضْعَبٌْمُهَقْيِذُيِلٌ ِساَّنلا

“Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Muwazir dan Muhamad (2006) dalam Ayu (2010) berpendapat bahwa penelitian terhadap kelangsungan lingkungan hidup merupakan usaha dalam menjaga lingkungan hidup.

Diantaranya :

a. Keikut sertaan perusahaan dalam kegiatan melindungi lingkungan hidup.

b. Pemaparan karakter dan hasil yang telah diberikan perusahaan untuk meneliti tentang lingkungan hidup.

41

41

Danu Candra Irawan, “Pengaruh Corporate Social Responbility terhadap Kinerja Perusahaan”,

Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro, 2011, hlm. 29.

Referensi

Dokumen terkait

terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) telah dilakukan,. tetapi hasil penelitian tersebut menujukkan hasil yang beraneka

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris, profitabilitas dan kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting pada

Penelitian ini menguji apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Leverage berpengaruh terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan Industri

Di dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Putri dan Yuyetta 2014 yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi Islamic Social Reporting perusahaanperusahaan yang terdaftar

Salah satu faktor Komite Audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting adalah konsep pengawasan terhadap praktik keuangan yang dilakukan

Governance , Leverage dan Likuiditas Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia”.. Adapun maksud

Tidak sejalan dengan penelitian Janah dan Asrori 2016 yang menyatakan bahwa kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting ISR Faktor kelima