• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENYALURAN DANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKUNTABILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENYALURAN DANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKUNTABILITAS"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENYALURAN DANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN

AKUNTABILITAS

(Studi Pada Pelaksana Program Keluarga Harapan (Ppkh) Di Kampung Pisang Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Serjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

Akhira Rahmadhani NIM: 3416.022

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2021/144

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen atau sub sistem dari suatu organisasi yang mempunyai tanggung jawab atas penyiapan informasi keuangan guna membantu manajemen dalam pembuatan keputusan.

Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal maupun internal lembaga/instansi. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat di operasikan tanpa menggunakan komputer, akan tetapi keterlibatan komputer dalam menangani tugas–tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi sangat dibutuhkan pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu.

1

Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti pemerintah, masyarakat, investor, dan

1

Izral dan Suparno, “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian

Internal, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja

Perangkat Daerah Di Pemerintah Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi

(JIMEKA), Vol. 2, No. 4, (2017) Halaman 125-135, hal. 126

(3)

kreditor) pihak-pihak dalam (terutama manajemen). Selain itu sistem informasi juga berfungsi untuk menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset perusahaan. Pengawasan adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk mengusahakan agar aktivitas dapat berjalan selaras dengan perencanaan yang mengarah pada sasaran yang ditetapkan.

Penyimpangan dari rencana dan tujuan merupakan hal yang harus dihindari karena akan menimbulkan penghamburan sumber daya yang pada gilirannya sedikit demi sedikit akan mengikis kemampuan financial perusahaan.

Bilamana pengikisan itu terus berlanjut tanpa tertanggulangi, sudah dapat dipastikan bahwa organisasi perusahaan bersangkutan tidak akan dapat bertahan lebih lama lagi. Oleh karena itu penerapan sistem informasi akuntansi yang efektif dalam suatu perusahaan akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan manajemen dalam menjalankan usahanya, baik perusahaan yang bergerak dibidang dagang, manufaktur maupun jasa.

Sistem informasi akuntansi yang baik diharapkan dapat menjamin

proses penyaluran dana terlaksana dengan baik dan terhindar dari kesalahan

atau penyelewengan. Fungsi dari sistem informasi akuntansi terhadap sebuah

organisasi adalah untuk mengumpulkan dan menyimpan berbagai macam data

mengenai aktivitas dan transaksi dari perusahaan dan kemudian data tersebut

(4)

diproses menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan oleh manajemen dalam mengambil suatu keputusan yang diperlukan.

2

Program keluarga harapan (PKH) merupakan bantuan tunai bersyarat yakni sebuah program keluarga harapan yang merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program keluarga harapan (PKH) suatu keharusan yang dijalankan sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dengan tujuan mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan agar lebih terencanan dan terarah.

3

Bantuan tunai bersyarat yakni sebuah program keluarga harapan (PKH) memiliki ketentuan dalam memberikan bantuan sosial kepada keluarga penerima manfaat diantraanya merupakan keluarga sangat miskin (KSM) dan tercatat di dalam basis data terpadu hasil pendapatan program perlindungan sosial (PPLS) yang dikelola oleh tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K). Para penerima bantuan sedikitnya harus memenuhi kriteria kepesertaan program yaitu memiliki ibu hamil /nifas/anak balita, memiliki anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar (anak pra-

2

Faujan Otinur Dkk, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Persediaan Barang Pada Toko Campladean Manado”, Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(1), 2017, Hal. 169

3

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 1

(5)

sekolah), anak usia 7 sampai 12 tahun, anak usia 12 sampai 15 tahun, anak usia 15 sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar termasuk anak disabilitas, dan para lanjut usia dimulai dari 60 tahun.

4

Dalam pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) para penerima bantuan yaitu keluarga penerima manfaat (KPM) akan didampingi oleh para petugas pendamping. Peran petugas pendamping disini merupakan jembatan bagi para KPM atas ketidak pahaman mengenai program bantuan. Program PKH merupakan bantuan tunai yang diterma para KPM tetapi sistem informasi berkembang selama masa hidup suatu program. Secara teknis program pengentasan kemiskinan mengubah sistem bantuan tunai menjadi non tunai yang mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai.

Keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima dana bantuan melalui rekening, dimana para KPM dituntut agar memiliki buku tabungan yang diperoleh dari bank. Perubahan sistem penyaluran dana program bantuan tunai menjadi non tunai ini dilakukan dalam upaya meningkatkan transparasi dan akuntabilitas program penyaluran dana sehingga mudah dikontrol, dipantau dan meminimalisir penyimpangan.

5

4

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah, universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 2

5

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

(6)

Seperti halnya yang terjadi di Kampung Pisang. Kampung Pisang terletak di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini merupakan salah satu penerima dana bantuan program keluarga harapan, penyaluran dana program keluarga harapan di Kampung Pisang mengalami tingkat pengkontrolan dan transparansi yang rendah. Dengan adanya Perubahan sistem penyaluran dana menjadi non tunai ini ternyata masih terjadi problematik terkait dengan penyaluran dana. Karena setiap sistem memiliki siklus pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan sistem hingga pengoperasian sistem. Implementasi dari perubahan sistem ini ternyata masih terdapat masalah yang terjadi dalam program ini yaitu adanya penyimpangan dana yang dilakukakan para pendamping karena kurangnya pemahaman masyarakat Kampung Pisang sebagai penerima dalam cara penggunaan bantuan berbasis non tunai penyaluran dana PKH ini sehingga dimanfaatkan sejumlah petugas pendamping melakukan penyimpangan dana setiap kali pencairan dana berlangsung.

6

Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) di Kampung Pisang yang memberikan penjelasan yaitu “Karena Kampung pisang ini berada cukup jauh dari keramaian keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah, universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 2

6

Hasil Observasi Awal Dan Wawancara Dengan Beberapa Keluarga Penerima Manfaat

(KPM) Di Kampung Pisang Pada 10 November 2020

(7)

sehingga sulit untuk mengakses layanan ATM untuk melakukan penarikan dana pkh, keluarga penerima manfaat (KPM) kampung pisang harus pergi ke kota Bukitinggi terlebih dahulu yang jarak nya kira-kira lebih kurang 3 kilo meter (KM) dari Kampung Pisang. kondisi seperti menyulitkan beberapa KPM Kampung Pisang apalagi tidak semua dari KPM Kampung Pisang yang mengerti mengenai cara penarikan dana pkh berbasis non tunai ini. Sehingga dengan kondisi seperti ini beberapa dari KPM Kampung Pisang mewakilkan kepada petugas pendamping Pkh dalam melakukan penarikan dana. Namun ternyata dengan kondisi seperti ini menjadikan celah penyimpanngan bagi petugas pendamping dalam setiap kali penarikan dana Pkh, beberapa pendamping memanfaatkan ketidaktahuan dari para KPM untuk melakukan penyimpangan dana yaitu dengan memotong dana Pkh secara langsung untuk jasa penarikan yang besarannya tidak ada kejelasan dari petugas pendamping itu sendiri begitupun mengenai waktu penyaluran dan jumlah dana, Sehingga disini kurangnya pengontrolan dan transparansi antara petugas pendamping dengan KPM dalam hal besaran pemotongan jasa penarikan dan jumlah dana yang disalurkan pkh”.

7

Implementasi dari perubahan program ini belum terlaksana secara optimal di kampung Pisang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan yang telah dijelaskan diatas yaitu dapat disimpulkan seperti

7

Hasil Wawancara Dengan Beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kampong

Pisang Pada 3 Desember 2020

(8)

“Pengontrolan dalam penyaluran dana bantuan masih kurang efektif karena pada perubahan sistem bantuan non tunai masih sering terjadi penyimpangan dana, selain itu Kurangnya transparansi dari masyarakat dalam penerimaan dana dan PPKH mengenai laporan keuangan dalam penyaluran dana dikarenakan ketepatan waktu dan jumlah dana yang diterima para KPM dan dana yang di salurkan tidak disampaikan sehingga memungkinkan terjadinya penyimpangan dana”.

Perubahan ini sedikit mengalami hambatan internal maupun eksternal yang membatasi konfigurasi dalam sistem informasi akuntansi yang memicu tindakan dalam problematik terkait penyaluran dana. Penyaluran dana dapat dikatakan baik jika sistem itu akuntabel artinya sistem yang dapat dipertanggung jawabkan karena sistem informasi akuntansi merupakan suatu keharusan dalam mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data informasi yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran dana pada program keluarga harapan (PKH).

Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk membahas

lebih lanjut penelitian ini, maka penulis merekomendasikan proposal skripsi

dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penyaluran Dana

Program Keluarga Harapan Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas

(Studi Pada Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Di

Kampung Pisang Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam”.

(9)

B. Identifikasi Masalah

1. Perubahan sistem ke non tunai memicu problematik penyimpangan dana oleh beberapa pendamping pada saat pencairan berlangsung.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah dengan hanya meneliti analisis sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas (studi pada pelaksana program keluarga harapan (PPKH) di kampung pisang kecamatan IV koto kabupaten agam.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan di PPKH di kampung pisang kecamatan IV koto kabupaten agam?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penyaluran dana

program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pada

pelaksana program keluarga harapan (ppkh) di kampung pisang kecamatan IV

koto kabupaten agam.

(10)

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kalangan akademisi seperti dosen, mahasiswa, peneliti dimana hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan masukan bagi penelitian selanjutnya tentang sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Masyarakat Kampung Pisang

Manfaat hasil penelitian ini bagi masyarakat Kampung Pisang yaitu sebagai sumber informasi bahwasanya Program Keluarga Harapan (PKH) dapat membantu mengurangi beban masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan.

b. Bagi pelaksana PPKH

Manfaat hasil penelitian ini bagi pelaksana PPKH diharapkan

dapat memberikan peran positif dalam rangka memberikan informasi

mengenai sistem informasi akuntansi penyaluran dana program

keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas di kampung

pisang kecamatan IV koto kabupaten agam.

(11)

c. Bagi pemerintah

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi dan sumbangan pemikiran terhadap arah kebijakan pemerintah kedepannya mengenai bantuan sosial program keluarga harapan (Ppkh) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

G. Penjelasan Judul

Agar dalam penulisan tidak terjadi kerancuan makna atau salah persepsi maka dipandang perlu dalam penulisan ini dicantumkan definisi dari permasalahan yang di angkat:

Sistem Informasi Akuntansi: adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

8

Penyaluran Dana: adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan.

9

8

Irzal Tawakal, “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Pemerintah Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 2, No. 4, (2017) , hal. 128

9

Gatot Hidayat Dkk, Sistem Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Masyarakat Pada Bri Unit

Manda (Studi Kasus Pada Kota Tegineneng Lampung Selatan), Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 3,

No. 1, Maret 2012, Halaman 107 - 122

(12)

Program Keluarga Harapan: merupakan program penanggulangan kemiskinan dan kedudukan PKH merupakan bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan lainnya.

10

Akuntabilitas: Akuntabilitas adalah instrument pertanggungjawaban atas konsep keberhasilan dan kegagalan tugas pokok serta fungsi organisasi.

11

H. Kajian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang memiliki pendekatan dengan penelitian ini. penelitian-penelitian tersebut dalam bentuk skripsi untuk memenuhui tugas akhir dalam sastra satu di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa penelitian tersebut antara lain:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dan Prasetyo, dengan judul “Kesiapan Penggunaan Uang Elektronik Sebagai Fasilitas Penyaluran Dana Program PKH” dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hasil pada penelitian ini yaitu masyarkat Desa Genting sudah siap dalam penerimaan dana Program Keluarga Harapan (PKH) secara uang elektronik.

Kesiapan masyrakat merupakan jembatan awal untuk masuk ke dalam sektor

10

Dedy Utomo Dkk, “Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Rumah Tangga Miskin (Studi Pada Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri)”, Jurnal Administrasi Publik (Jap), Vol. 2, No. 1, Hal. 31

11

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-akuntabilitas/, jurnal entrepreneur

(13)

keuangan dalam kepemilikan rekening dilembaga keuangan formal yang menjadi pintu masuk untuk mengkases layanan keuangan seperti tabungan dan kredit. Namun pada penelitian ini masih terdapat kendala dalam penyaluran uang elektronik yaitu kurang pemahamnnya masyarakat terhadap perbankan dan penggunaan uang elektronik sehingga diperlukan peningkatan literasi keuangan agar program tersebut berjalan secara efektif dan efisien.

12

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Suswanto dengan judul

“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penyaluran Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (Pnpm-Mp ) Oleh Kantor Upk Di Kecematan Woja Kabupaten Dompu” dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hasil pada penelitian di kecamatan Woja Kab. Dompu ini yaitu dokumen yang telah digunakan di UPK Kecamatan Woja dalam penyaluran dana PNPM-MP sudah menggunakan dokumen sesuai dengan aturan, walaupun masih terdapat kekurangan yaitu pada dokumen slip penarikan dimana hanya ada satu slip saja. Pelaporan keuangan di PNPM-MP UPK Kecamatan Woja sudah cukup terperinci walaupun laporan keuangan tersebut tidak dibuat secara terpisah sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan peneliti.

13

12

Fitria Nur Anggraeni, Kesiapan Penggunaan Uang Elektronik Sebagai Fasilitas Penyaluran Dana Program Keluarga Harapan, Economics Development Analysis Journal 6 (1) (2017)

13

Suswanto, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penyaluran Dana Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ( Pnpm-Mp ) Oleh Kantor Upk Di Kecematan Woja

Kabupaten Dompu, skripsi ekonomi universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2014.

(14)

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Rufaida Azizah dengan dengan judul “analisis sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas (studi pada pelaksana program keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran), dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hasil pada penelitian ini yaitu penerapan sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan di PPKH di Kecamatan Pagelaran belom terlaksana secara efektif, masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaannya sehingga sistem informasi akuntansi yang diterapkan belum dapat mendukung akuntabilitas program keluarga harapan (PKH) di PPKH di Kecamatan Pagelaran.

14

Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Penulis Yaitu terletak pada objek penelitian dan untuk persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini yaitu pada “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penyaluran Dana dan Program Keluarga Harapan. Dengan menggunakan metode deskriptif Kualitatif yang mana meneliti para pelaksana program keluarga harapan (Ppkh).

14

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018)

(15)

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disajikan dalam tiga bagian yaitu : BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi uraian latar belakang masalah, dentifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, bab ini berisi uraian ringkas mengenai Sitem Informasi Akuntansi, akuntabilitas, PKH (Program Keluarga Harapan).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, bab ini berisi uraian

mengenai ruang lingkup penelitian seperti; jenis penelitian, lokasi penelitian,

populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis

data.

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Sitem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sitem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji, sistem informasi akuntansi adalah “sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.

Sedangkan menurut Baridwan, sistem informasi akuntansi adalah

“suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti pemerintah, masyarakat, investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama manajemen)”.

Sistem merupakan dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, yang terdiri dari subsistem yang mendukung sistem yang lebih besar. Informasi adalah sebuah data yang dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki pengambilan keputusan. Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi (Romney dan Paul, 2015).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi

(17)

Akuntansi adalah sistem informasi utama organisasi dalam mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan.

15

2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi, tujuan sistem akuntansi ada empat diantaranya : a. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal, yang

berfungsi untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi.

b. Menyediakan informasi berbentuk laporan (hasil) kinerja manajemen perusahaan bagi pengelolaan kegiatan usaha.

c. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik informasi mengenai mutu, ketepatan penyajian informasi maupun struktur informasinya.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Berbeda pendapat dan pandangkan menurut (Hall,2001) tujuan sistem akuntansi ada tiga diantaranya :

a. Mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu badan/organisasi perusahaan karena semua hal yang terkait dengan

15

Faujan Otinu dkk, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal

Persediaan Barang Pada Toko Campladean Manado”,

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(1), 2017, 169-179, hal. 170

(18)

informasi pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi guna mencapai tujuan organisasi merupakan tanggungjawab manajemen perusahaan.

b. Mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen, karena sistem informasi akuntansi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk pengambilan kebijakan perusahaan.

c. Sistem informasi akuntansi dapat membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien karena sistem ini mendukung seluruh kegiatan operasi perusahaan.

3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Fungsi sistem informasi akuntansi menurut (Mulyadi,2006) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga fungsi penting adalah:

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas dan beberapa oknum yang terlibat dalam berbagai aktifitas. Diharapkan pihak manajemen, pegawai, dan beberapa pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut.

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan.

(19)

c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan.

16

4. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Diana dan Setiawati menyatakan bahwa tujuan atau manfaat sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. Harta kekayaan yang dimaksud meliputi kas perusahaan, persediaan barang dagangan, termasuk aset tetap perusahaan.

b. Mengahasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputuasan.

c. Mengahasilkan informasi untuk pihak eksternal.

d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.

e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).

f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan.

g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

17

16

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah, universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 9-10

17

Faujan Otinu dkk, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal

Persediaan Barang Pada Toko Campladean Manado”,

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(1), 2017, 169-179, hal. 171

(20)

5. Elemen-elemen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Poul sistem informasi akuntansi memiliki lima elemen yaitu :

a. Orang-orang yang berfungsi untuk mengoperasikan dan melaksanakan sistem dengan berbagai fungsi.

b. Prosedur yang dilakukan baik secara manual atau otomatis untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktifitasaktifitas suatu organisasi.

c. Data mengenai sebuah aktifitas yang dilakukan mengenai prosesproses kegiatan organisasi.

d. Software yang digunakan untuk meproses data organisasi

e. Infrastruktur Teknologi Informasi merupakan peralatan yang mendukung dalam pengolahan data dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

6. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

a. Input Sebuah data transaksi yang dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input kedalam sistem untuk menghasilkan sebuah informasi keuangan maupun informasi non keuangan.

b. Proses Sebuah data transaksi yang telah dikumpulkan lalu di analisis untuk menghasilkan sebuah informasi

c. Output Output pada sistem informasi akuntansi berupa sebuah laporan

keuangan dan laporan internal seperti arus kas, piutang, dan anggaran.

(21)

d. Penyimpanan Data Data harus selalu disimpan karena akan dibutuhkan di masa akan mendatang. Data yang tersimpan harus diperbaharui untuk menjaga keterkinian data. PROSES Intruksi dan produksi OUTPUT Penyimpanan Data INPUT.

18

7. Keterkaitan Sistem Informasi Akuntansi dan Program Keluarga Harapan (PKH)

Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan untuk pengambilan keputusan.

Sistem ini berguna untuk setiap organisasi dalam pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan.

Hubungan informasi akuntansi dengan pkh terbagi dua yaitu secara eksternal dan internal. Informasi akuntansi pada lingkup internal di pkh beragam tergantung pada tingkatannya didalam organisasi atau fungsi yang mereka jalankan seperti informasi akuntansi untuk ketua koordinator program keluarga harapan berfungsi sebagai perencanaan dan pengendalian jangka panjang.

Informasi akuntansi pada lingkup eksternal di pkh mencakup pemerintah, serikat pekerja kecamatan, serikat pekerja desa, serikat

18

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 11

(22)

pekerja dan masyarkat secara keseluruhan yang berfungsi untuk menerima dan keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi. Sebagai keluaran biasanya lebih bersifat rutin yang diperuntukkan pada masyarakat, seperti masyarakat menerima dana bantuan per 3 bulan dan melakukan kegiatan rutin dalam program pkh. Sedangkan untuk menerima lebih diperuntukan pada pemerintah, kecamatan, desa, staf pekerja mengenai bukti-bukti transaksi, laporan keuangan, dan memperoleh masukan lain mengenai program keluarga harapan.

19

B. Akuntabilitas

1. Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas menurut Manopo adalah tanggung jawab dari pengurusan atau penyelenggaraan yang dilakukan.

Menurut Sari Akuntabilitas dapat diartikan sebagai upaya negara dalam hal ini yaitu pemerintah dalam menciptakan penyelenggaraan pemeritahan ke arah yang lebih baik dengan berlandaskan good governance.

Dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas adalah dimana kualitas performannya menyelesaikan tujuan yang menjadi tanggung jawab atau dalam bentuk pertanggungjawaban.

19

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 13

(23)

2. Jenis Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam lembaga publik dibagi menjadi lima bagian yakni:

a. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran

Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran merupakan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan aktivitas penegakan hukum dan norma kejujuran yang ditunjukkan dengan tidak melakukan berbagai penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki.

b. Akuntabilitas Manajerial

Akuntabilitas manajerial adalah merupakan pertanggung jawaban yang berhubungan dengan pola manajerial yang harus dilakukan dengan efektif dan efisien.

c. Akuntabilitas Program

Akuntabilitas program adalah pertanggungjawaban yang berkaitan dengan program yang akan dijalankan. Orang yang berwenang dalam program ini harus dapat menunjukkan apabila program yang akan dibangun bisa berjalan dengan baik atau tidak dan apa saja upaya yang bisa dilakukan agar program yang akan direncanakan bisa berjalan dengan optimal.

d. Akuntabilitas Kebijakan

Akuntabilitas ini merupakan akuntabilitas yang berhubungan

dengan pertanggungjawaban lembaga publik terhadap berbagai

(24)

kebijakan dan keputusan yang sudah diputuskan atau diambil. Dalam hal ini, orang yang berperan dalam lembaga publik harus dapat mempertanggungjawabkan setiap kebijakan yang sudah ditetapkan baik itu dari tujuan, alasan pengambilan kebijakan, manfaat yang muncul, hingga berbagai hal negatif yang mungkin ditimbulkan dari kebijakan yang akan atau telah diambil.

e. Akuntabilitas Finansial

Jenis akuntabilitas ini berkaitan erat dengan pertanggungjawaban lembaga publik terhadap tiap uang yang disetorkan masyarakat kepada pemerintahan. Lembaga publik harus dapat menerangkan bagaimana uang tersebut didapatkan, kemana uang tersebut dibelanjakan dan berbagai macam pertanggungjawaban lainnya.

20

3. Keterkaitan Akuntabilitas dan Program Keluarga Harapan (PKH)

Akuntabilitas merupakan wujud pertanggungjawaban pimpinan atas keputusan dan hasil yang dicapai sesuai wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan tanggung jawab mengelola program keluarga harapan dengan prinsip good corporate governance.

20

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 14-15

(25)

Program keluarga harapan (PKH) harus dilakukan secara transparansi dan akuntabel. Suatu akuntabilitas sangat diperlukan dalam Pkh untuk mencegah terjadinya korupsi, dan dapat mewujudkan prinsip good governance. Antonio Bar Cendon melihat Akuntabilitas sebagai tanggung jawab yang mengacu pada kewajiban untuk memberikan informasi, penjelasan dan atau pembenaran kepada otoritas internal atau eksternal, memberikan laporan dalam kegiatan program keluarga harapan (PKH) dan akan dikenakan penilaian atau evaluasi.

Dalam pelaksanaan sebuah program keluarga harapan (pkh), instansi pemerintah memang diwajibkan untuk menginformasikan pelaksanaan kegiatan program kepada publik/masyarakat dengan baik, memenuhi kewajiban masyarakat KPM dengan menyalurkan dana pkh tepat waktu, tepat sasaran dan sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan serta mendapingi masyarakat KPM dalam penerimaan pkh mengingat tidak semua KPM bisa menggunakan sistem digital ini untuk itu perlunya sosialisasi berupa edukasi mengenai prosedur sistem digital agar terwujudnya transparansi dan akuntabel.

21

Dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka diharapakn pertanggungjawaban ini lebih meningkat dengan intesnsitas dan arah yang lebih baik untuk mencapai tujuan dari program keluarga harapan.

21

Yuni Aliyatul Rohmah, Analisis Akuntabilitas Program Keluarga Harapan (Studi Deskriptif

Akuntabilitas Administratif Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Bidang Pendidikan Di Kecamatan

Semampir Surabaya), Jurnal Aplikasi Administrasi Vol.18 Mei 2015, Hal. 2

(26)

Akuntabilitas secara perspektif akuntansi bahwa suatu entitas organisasi dapat dibagi empat kelompok yaitu :

a. sebagai sumber daya financial

b. kepatuhan terhadap aturan hukum dan kebijakan administrative c. efisiensi dan ekonomisnya suatu kegiatan

d. hasil program dan kegiatan yang tercermin dalam pencapaian tujuan, manfaat, dan efektifitas.

Dalam hal mempertanggung jawabkan kewenangannya inilah aparat pemerintah maupun penyelenggara PKH dituntut untuk menajalankan asas-asas akuntabilitas kinerja yang sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 bahwa akuntabilitas kinerja adalah “Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan”. Akuntabilitas kinerja ini dilaksanakan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan

kepada setiap instansi pemerintah melakukan akuntabilitas kinerja

masing-masing sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam pencapaian

tujuan organisasi sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk hasil

kinerja. pelaksanaanya di dasarkan INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, instansi pemerintah harus

(27)

mengembangkan mekanismenya serta bertanggung jawab yang tepat, jelas, dan terukur dengan mengacu pada rencana.

22

Untuk mencapai akuntabilitas dalam penyelenggaraan program keluarga harapan maka diperlukan sebuah sistem yang bisa mendukung jalan dari program ini. Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat prosedur yang mempunyai tujuan menghasilkan informasi yang tepat dan berguna bagi semua pihak, informasi diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Peranan sistem informasi akuntansi terhadap kemajuan lembaga PPKH sangat dibutuhkan. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah program keluarga harapan (PKH) akan berjalan dengan baik.

Teknik dalam sistem informasi akuntansi biasanya menggunakan Flowchart (bagan alur). Bagan alur (flowchart) inilah yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dari satu bagian ke bagian lain yang terdiri dari beberapa prosedur dalam sebuah sistem.

23

Menurut Mulyadi unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dirancang dengan merinci unsur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, serta unsur praktek yang sehat, unsur organisasi yaitu:

22

Yogi Ade Supratman, Akuntabilitas Kinerja Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (Pkh) Di Desa Tapung Lestari Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, (Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Tidak Diterbitkan), Hal. 1-2

23

Dwi Sulistiani, Peningkatan Akuntabilitas Publik Melalui Sistem Informasi Akuntansi pada

Pondok Pesantren Salafiyah, Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 12 (2), 2019, hal. 239

(28)

pertama, fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penyimpanan kas.

Kedua, bagian kasa tidak boleh melaksanakan sendiri transaksi kas masuk dan keluar tanpa campur tangan fungsi lain. Pengendalian intern merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh manajemen dan seluruh personil dalam PKH. Pengendalian intern didesain untuk menjamin tercapainya tujuan baik dalam operasional, pelaporan dan kepatuhan.

Pengendalian internal hanya dapat menyediakan keyakinan memadai, bukan keinginan mutlak. Berhasil tidaknya sistem pengendalian intern bergantung pada kompetensi dan kendala dari pada pelaksanaannya dan tidak terlepas dari berbagai keterbatasan. Tujuan dan manfaat penerapan sistem informasi akuntansi berdasarkan standar akuntansi pemerintahan adalah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan keandalan pengelola keuangan dalam menyelenggarakan pelaksanaan program keluarga harapan (PPKH) melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi.

24

Hubungan akuntabilitas dengan program keluarga harapan selain sebagai wujud pertanggungjawaban atas program pkh juga sebagai bentuk pengawasan suatu penugasan. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengarahan telah dilakukan secara efektif.

24

Dwi Sulistiani, Peningkatan Akuntabilitas Publik Melalui Sistem Informasi Akuntansi pada

Pondok Pesantren Salafiyah, Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 12 (2), 2019, hal. 240

(29)

Tujuan pengawasan ini hanya merupakan dorongan dalam pelaporan pertanggungjawaban. Pengawasan secara sistematik dapat menetapkan standar pelaksanan program keluarga harapan yang terencana dan dapat membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang ditetapkan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi untuk menjamin semua sumber daya digunakan secra efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.

25

C. PKH (Program Keluarga Harapan) 1. Pengertian PKH

Program keluarga harapan (PKH) merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM). Pemerintah Indonesia melaksanakan program perlindungan sosial dlakukakan sejak tahun 2007 yang dikeanal dengan istilah Conditional Cash Transfer (CCT) yang terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi tingkat kemiskinan (Keluargaharapan.com).

Program keluarga harapan (PKH) mengacu pada pelaksanaan peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dengan tujuan mengurangi beban pengeluaran

25

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 17-18

(30)

dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan agar lebih terencana dan terarah (Hikmat,2018).

Secara teknis program pengentasan pengentasan kemiskinan yaitu pkh mengubah sistem penyaluran dana tunai menjadi non tunai ini mengacu pada peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2017 tentang penyaluran bantuan sosial secara non tunai dengan tujuan meningkatkan transparasi dan akuntabilitas program penyaluran dana mudah dikontrol dan di pantau, dan mengurangi penyimpangan.

26

2. Tujuan PKH

Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki tujuan sebagai berikut : a. Meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat (KPM) melalui

akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

b. Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan.

c. Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keleuarga penerima manfaat (KPM) dalam mengakses layanan kesehatan dan pendididkan serta kesejahteraan sosial.

d. Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

26

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 18-19

(31)

e. Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

3. Manfaat PKH

Program keluarga harapan diterapkan guna untuk memeberikan akses dan memanfaatkan pelayanan sosisal dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan dan pendampingan termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program 20 komplementer secara berkelanjutan. PKH juga diarahkan sebagai penanggulangan kemiskinan yang memberikan sinergi dalam berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional. Tidak hanya itu PKH juga mulai di dorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden Republik Indonesia.

27

4. Sasaran PKH

Sasaran dari program PKH ini yakni keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin yang memiliki komponen kesehatan, pendididkan, dan kesejahteraan sosial yang berada di wilayah:

a. Pesisir dan pulau-pulau kecil

27

Rufaida Azizah, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pennyaluran Dana Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas (studi pada pelaksanaan

keluarga harapan (ppkh) di kecamatan pagelaran”, (skripsi serjana pada jurusan akuntansi syariah,

universitas muhammadiyah malang, tidak diterbitkan, 2018), hal. 19-20

(32)

b. Daerah tertinggal atau terpencil c. Perbatasan Negara

5. Kriteria Penerima Bantuan Sosial PKH

Kriteria komponen penerima bantuan sosial PKH adalah sebagai berikut :

a. Komponen kesehatan akan menerima anggaran bantuan sebesar Rp.

1.800.000 per tahun dengan kriteria komponen kesehatan meliputi:

1) Ibu hamil/menyusui

2) Anak berusia 0 sampai dengan 6 tahun.

b. Komponen pendidikan akan menerima anggaran bantuan sebesar Rp.

1.800.000 per tahun dengan kriteria komponen pendidikan meliputi:

1) Anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah atau sederajat

2) Anak sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah atau sederajat

3)Anak sekolah menengah/madrasah aliyah atau sederajat

4) Anak usia 6 sampai dengan 21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.

c. Komponen kesejahteraan sosial akan menerima anggaran bantuan sebesar Rp.2.000.000 pertahun dengan kriteria komponen kesejahteraan sosial meliputi:

1) Lanjut usia mulai dari 60 tahun

(33)

2) Penyandang Disabilitas lebih diutamakan penyandang disabilitas berat.

28

6. Hak dan Kewajiban KPM PKH a. Hak KPM PKH

1) menerima bantuan sosial;

2) pendampingan sosial;

3) pelayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial;

4) program bantuan komplementer di bidang pangan, kesehatan, pendidikan, subsidi energi, ekonomi, perumahan, dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.

b. Kewajiban KPM PKH

Seluruh anggota KPM PKH memiliki kewajiban memenuhi komitmen berdasarkan kriteria komponen masing-masing sebagai berikut:

1) Memeriksakan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan bagi ibu hamil/menyusui dan anak berusia 0 (nol) sampai dengan 5 (lima) tahun 11 (sebelas) bulan;

28

Direktorat Jaminan Sosial Keluarga, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan(PKH),

Kementrian Sosial RI, 2017, Hal. 1

(34)

2) Mengikuti kegiatan belajar dengan tingkat kehadiran paling sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari hasil belajar efektif bagi anak usia sekolah wajib belajar 12 (dua belas) tahun; dan

3) Mengikuti kegiatan di bidang kesejahteraan sosial sesuai kebutuhan bagi keluarga yang memiliki komponen lanjut usia mulai dari 70 (tujuh puluh) tahun dan/atau penyandang disabilitas berat.

c. Pemenuhan Kewajiban

Pemenuhan kewajiban oleh KPM PKH akan berdampak pada hak kepesertaan. Peserta yang memenuhi kewajibannya akan mendapatkan hak sesuai ketentuan program.

29

7. Alur Kerja Penyaluran Bantuan Sosial PKH

Alur kerja penyaluran bantuan sosial PKH dilaksanakan oleh Subdit bantuan sosial dengan bekerjasama dengan subdit terkait lainnya termasuk subdit validasi terminasi, subdit kepesertaan, subdit sumberdaya. Subdit validasi dan terminasi memastikan data hasil validasi, pemuktahiran dan verifikasi dari daerah dapat diinput, yang selanjutnya ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial oleh subdit kepesertaan. Subdit bantuan sosial mengajukan bantuan sosial sesuai dengan penetapan SK Direktur Jaminan Sosial Keluarga yang diproses oleh subdit kepesertaan. Subdit sumber daya

29

Eny Kusumawati, “Analisis Implementasi Program Keluarga Harapan (Pkh) Untuk Pemerataan Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin Dalam Perspektif Ekonomi Islam”

(Skripsi Pada Jurusan Ekonomi Islam Universitas Malang), Tidak Diterbitkan, Hal. 23-24

(35)

memastikan pendamping melakukan validasi pemutakhiran dan verifikasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

8. Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Sosial PKH

Mekanisme penyaluran dana bantuan sosial PKH secara non tunai meliputi:

a. pembukaan rekening penerima bantuan sosial b. Sosialisasi dan edukasi

c. Distribusi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) d. Proses penyaluran bantuan sosial PKH

e. Penarikan dana bantuan sosial PKH 6. Rekonsiliasi hasil penyaluran dana bantuan sosial PKH

f. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyaluran bantuan sosial

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan karena peneliti langsung kelapangan. Adapun jenis penilitian ini bersifat penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada dilapangan. Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini menggunakan data dan referensi baik berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan daerah tersebut.

30

Karena itu penulis ingin mendiskripsikan tentang Sistem Informasi Akuntansi Penyaluran Dana Program Keluarga Harapan Dalam Upaya Meningkatkan Akuntabilitas Pada Pelaksana Program Keluarga Harapan (Ppkh) Di Kampung Pisang Kecamatan Iv Koto Kabupaten Agam.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini di lakukan di Kampung Pisang Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Lokasi ini dipilih karena Kampung Pisang merupakan salah satu penerima dana bantuan program keluarga harapan yang Pengontrolannya dalam penyaluran dana bantuan di Kampung Pisang masih kurang efektif karena pada perubahan sistem bantuan non tunai masih sering terjadi penyimpangan dana, dengan tempat yang mudah

30

Sugiono, Metode PenelitianBisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Hlm. 28

(37)

ditemukan dan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

31

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi spradley dinamakan “sosial situation”atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (aktor), dan aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinegris.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Pelaksana Program Keluarga Harapan (Ppkh) yang berjumlah lebih kurang 45 orang Pelaksana Program Keluarga Harapan (Ppkh).

2. Sampel

Sampel adalah bagian wakil atau populasi yang diteliti secara rinci.

apabila populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 sampel yang diambil semuanya. tetapi apabila penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel yang diambil antara 1-10% atau 20-25%. jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah seluruh dari populasi tersebut yaitu 45 orang.

31

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis,...., Hlm.115

(38)

D. Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian

32

tentang permasalahan yang dibahas. Data primer dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, selanjutnya mengadakan wawancara dengan pelaksana Program Keluarga Harapan (Ppkh) di Kampung Pisang Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, yaitu dari buku-buku dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

33

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu : prosedur yang sistematik dan standar untuk memproleh data yang diperlukan.

34

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah di rancang

32

Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Hlm. 79

33

Anata Wikrama Tungga, Dkk, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), Hlm. 68

34

Sugioyono, Metodologi Penelitian Bisnis,....,Hlm. 116

(39)

sebelumnya.

35

penulis dalam penelitian ini melakukan wawancara langsung ke pelaksana program keluarga harapan (ppkh) Kampung Pisang untuk mengetahui hal-hal yang di perlukan untuk penelitian ini, sebagai data lengkap.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data yang digunakan melalui pengamatan dan penginderaan. teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya.

36

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan mencari tahu bagaimana sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pada pelaksana program keluarga harapan (ppkh) di kampung pisang kecamatan iv koto kabupaten agam.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud adalah mengumpulkan data-data dari narasumber dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan, angka dan gambar berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian dalam mengetahui tentang sistem informasi akuntansi penyaluran dana

35

Murif Yusuf, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta:

Preadamedia Group, 2014), Hlm. 372

36

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2013), Hlm. 143

(40)

program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pada pelaksana program keluarga harapan (ppkh) di kampung pisang kecamatan iv koto kabupaten agam.

F. Teknik Analisis Data

Beradasarkan penyusunan diatas, maka dalam melaksanakan penganalisaan penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis yang bersifat kualitatif. analisis data kualitatif yaitu proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat di informasikan kepada orang lain.

37

setelah data terkumpul penulis mengelolanya dengan mengadakan seleksi terhadap data, kemudian akan di klasifikasikan sesuai aspek masalah yang telah disusun, kemudian akan di analisis dengan menggunakan analisis data kualitatif yang berhubungan dengan analisis sistem informasi akuntansi penyaluran dana program keluarga harapan dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pada pelaksana program keluarga harapan (ppkh) di kampung pisang kecamatan IV koto kabupaten agam.

37

Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Praktek, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,1999), Hlm.9

(41)

Untuk memberikan gambaran hasil penelitian maka dilakukan prosedur analis sebagai berikut:

1. Tahap penyajian data: data disajikan dalam bentuk deskripsi yang terintegrasi.

2. Tahap komparasi : merupakan proses membandingkan hasil analisis data yang telah deskripsikan dengan interprestasi data untuk menjawab masalah yang diteliti dan kemudian data yg diperoleh dari hasil deskripsi akan dibandingkan dan dibahas berdasarkan landasan teori.

3. Tahap penyajian hasil penelitian : tahap ini dilakukan setelah tahap komparasi, yang kemudian dirangkum dan diarahkan pada kesimpulan untuk menjawab masalah yang telah dikemukakan.

38

38

Ida Gusni, Analisis Kontribusi Objek Wisata Goa Batu Kapal Terhadap Pendapatan

Masyarakat Nagari Sungai Kunyit Barat Kecamatan Sangirbalai Janggo Kabupaten Solok Selatan,

(Skripsi Jurusan Ekonomi Islam, Institutbagama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Tidak Diterbitkan,

2020), Hal. 46

(42)

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian Pada Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Dikampung Pisang Kecamatan Iv Koto Kabupaten Agam

1. Gambaran Umum Penelitian

Pada penelitian ini ada dua sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh dari objek secara langsung dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berasal dari pencatatan pihak pelaksana Program Keluarga Harapan di Kampung Pisang Kabupaten Agam. Penelitian ini dimulai pada Maret 2021.

Pada bulan Maret peneliti telah meminta izin dengan melampirkan surat permohonan penelitian kepada Kantor Dinas Sosial yang sebelumnya telah melakukan observasi awal untuk mengamati pelaksanaan penyaluran bantuan dan menanyakan persyaratan yang dibutuhkan ketika melakukan wawancara, peneliti juga telah melakukan observasi awal kepada peserta penerima program keluarga harapan.

Wawancara yang dilakukan di kantor program keluarga harapan yaitu

mengenai bagaimana basis operasional, akuntabilitas internal yang dituju,

akuntabilitas eksternal yang dituju, subjek urusan, kriteria, mekanisme, serta

(43)

konsekuensi yang terdapat pada penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan.

Kampung Pisang terletak di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini merupakan salah satu penerima dana bantuan program keluarga harapan, penyaluran dana program keluarga harapan di Kampung Pisang mengalami tingkat pengkontrolan dan transparansi yang rendah. Dengan adanya Perubahan sistem penyaluran dana menjadi non tunai ini ternyata masih terjadi problematik terkait dengan penyaluran dana. Karena setiap sistem memiliki siklus pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan sistem hingga pengoperasian sistem. Implementasi dari perubahan sistem ini ternyata masih terdapat masalah yang terjadi dalam program ini yaitu adanya penyimpangan dana yang dilakukakan para pendamping karena kurangnya pemahaman masyarakat Kampung Pisang sebagai penerima dalam cara penggunaan bantuan berbasis non tunai penyaluran dana PKH ini sehingga dimanfaatkan sejumlah petugas pendamping melakukan penyimpangan dana setiap kali pencairan dana berlangsung

2. Basis Operasional Pada Penyaluran PKH di Kampung Pisang Kec. IV Koto Kab. Agam

Dalam menciptakan suatu tata kelola pemerintah yang baik, tentu ada

beberapa hal yang harus dicapai oleh lembaga pemerintah. Salah satu

prinsip dalam mewujudkan tata kelola yang baik yaitu akuntabilitas. Dalam

(44)

pencapaian akuntabilitas, terdapat juga beberapa prinsip untuk mencapainya. Salah satu prinsip akuntabilitas yaitu prinsip basis operasional. Basis operasional yaitu prinsip dasar yang digunakan dalam suatu kegiatan, dimana pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan sesuai dengan aturan dan prosedur yang sudah ditetapkan secara hukum.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti telah melakukan wawancara dengan beberapa pertanyaan kepada Bapak Rahmat selaku Koordinator PPKH untuk membuktikan apakah PKH Nagari Kampuang Pisang telah melaksanakan penyaluran bantuan sosial Program keluarga Harapan sesuai aturan.

Dalam pelaksanaan sebuah program, selalu dilandasi dengan peraturan yang sudah ditetapkan, begitu pula pelaksanaan Program Keluarga harapan Nagari Kampuang Pisang.

“Peraturan Presiden No.63 Tahun 2017 tentang “Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai”. UU No. 13 Tahun 2011 tentang “ Penanganan Fakir Miskin”. Dan Peraturan Menteri Sosial No.1 Tahun 2018 tentang

“Pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Selain peraturan tersebut juga

terdapat petunjuk teknis penyaluran bantuan sosial non tunai PKH oleh

direktur jendral perlindungan dan jaminan sosial tahun 2020, dan dasar

hukum Program Keluarga Harapan yang lainnya” (Hasil wawancara Bp

Rahmat Koordinator PPKH)

(45)

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan tidaklah mudah, berbagai tahap demi tahap yang dilakukan tim pelaksana penyaluran bantuan sosial PKH. Peneliti telah melakukan wawancara dengan Koordinator Kota bagaimana proses dalam melaksanakan penyaluran bantuan sosial PKH tersebut.

“Prosedur dalam bisnis proses PKH mulai dari validasi, penyaluran bantuan, verifikasi komitmen dimana ada 4 macam verifikasi komitmen yaitu komitmen terhadap fasilitas pendidikan, komitmen terhadap fasilitas kesehatan, komitmen terhadap kesejahteraan sosial, dan komitmen terhadap kehadiran di P2K2. Keempat komitmen tersebut yang wajib dipenuhi oleh KPM (keluarga penerima manfaat). Jika salah satunya tidak komit dalam satu bulan maka bantuan akan ditangguhkan, dan jika 3 kali berturut-turut maka akan dihilangkan.” (Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat koordinator PPKH)

Dalam wawancara tersebut, pak Rahmat dimana sebagai Koordinator PPKH menjelaskan bahwa terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan penyaluran bantuan sosial PKH yang dinamakan dengan bisnis proses PKH.

a. Validasi

Pada tahap validasi ini, pendamping PKH sebelumnya telah

melakukan tahap yang dinamakan perencanaaan. Pada tahap

perencanaan ini dilakukan untuk menentukan lokasi dan jumlah

(46)

calon Keluarga Penerima Manfaat. Penetapan lokasi dan jumlah calon penerima tersebut di dapatkan dari data terpadu program penangaan fakir miskin. Sumber data tersebut didapatka dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dari masing-masing daerah, kota atau kabupaten.

Setelah mendapatklan data dari DTKS, lalu ada penetapan calon peserta PKH yang telah oleh kepala daerah yaitu memasukkan data out ke DTKS. Setelah DTKS itu masuk, data- data yang dimasukkan itu akan berada diposisi ranking berapa, sesuai dengan informasi dari input data yang dilakukan oleh pemerintah daerah, atau oleh verifikator daerah. Dari data yang sudah di input tersebut, nanti akan mengikuti sistem otomatis urut berdasarkan dari hasil pengisian lembar survey. Urutan tersebut akan otomatis berdasarkan ranking dia akan diolah komputer berada didesil berapa.

Terdapat 4 desil pada DTKD, desil 1 yaitu sangat miskin, desil

2 yaitu miskin, desil 3 yaitu hampir miskin, dan desil 4 yaitu rentan

miskin. Masing-masing desil tersebut ada intervensi bantuan yang

berhak diterima oleh keluarga. jika keluarga terdaftar terdaftar

menjadi KPM PKH, secara aturan dia harus terima KIS, dia harus

terima KIP jika anaknya ada yang sekolah, harus terima sembako,

dan bantuan-bantuan yang lain.

(47)

Jadi, penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah dilakukan berdasarkan data sesuai dengan ranking. Maka, tergantuang keluarga tersebut berada di desil berapa, maka akan menerima bantuan sosial sesuai desil tersebut.

Setelah penetapan calon peserta tersebut, maka selanjutnya menjadwalkan pertemuan awal dan validasi. Pada pertemuan awal tersebut, pendamping PKH memberikan sosialisasi pada calon peserta penerima PKH. Sosialisasi tersebut berisi mengenai pemahaman tentang PKH dan kesiapan sebagai penerima manfaat PKH.

Pada kegiatan validasi, calon KPM yang datang berdasarkan undangan. Sedangkan calon KPM yang tidak bisa hadir pada pertemuan awal, maka pendamping sosial PKH mendatangi rumah calon KPM PKH. Kegiatan validasi yaitu mengisi formulir validasi yang diatur dalam petunjuk pelaksanaan validasi dan/atau yang tersedia di aplikasi e-PKH.

b. Penyaluran Bantuan

Pada tahap penyaluran bantuan, pihak pelaksana penyaluran

bantuan sosial PKH telah menyalurkan bantuan yang sebelumnya

sudah ada penetapan bagi penerima PKH. Penetapan tersebut bagi

penerima harus sudah memenuhi kriteria komponen PKH dan

sudah mengikuti pertemuan kelompok atau P2K2 (Pertemuan

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ SISTEM INFORMASI SMA. SWASTA HARAPAN 3 BERBASIS

Oleh karena itu berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk malakukan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Pemberian Kredit (Pada

Maka dalam penulisan Laporan Akhir penulis tertarik untuk membahas masalah sistem penggajian pada CV Usaha Musi Palembang dengan mengambil judul “ Analisis

Dari permasalahan masyarakat petani yang ada di Desa Tenajar Kidul diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PERANAN KELOMPOK TANI SUMBER

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan suatu Analisis Daya Saing untuk meningkatkan Kualitas Layanan terhadap

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dan membahas lebih lanjut ke dalam bentuk skripsi yang diberi judul “Pengaruh Pengalaman

Berdasarkan permasalahan yang terjadi diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan

Berdasarkan permasalahan diatas Penulis tertarik sebagai penelitian skripsi dengan judul “Analisis Dan Perancangan Basis Data Terdistribusi Pengolahan Data