• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH

SAKIT “MEDIKA” DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB

Disusun oleh:

ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM (TI/14111006)

EKO RANTOSO (SI/15122028)

PAULUS HENDI K (SI/15122029)

KELAS: 22

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA/SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

2015/2016

(2)

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 LATAR BELAKANG ... 4

1.2 TUJUAN ... 5

1.3 MANFAAT ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

2.1 ANALISIS SISTEM ... 6

2.1.1 Definisi Kaum Duafa ... 6

2.1.2 Variabel – Variabel Data ... 6

2.2 ALGORITMA... 9

2.2.1 Metode Simple Additive Weighting (SAW) ... 9

2.2.2 Diagram alur (Flowchart) Algoritma ... 10

2.2.3 Testing Algoritma ... 11

2.3 GAMBARAN DESAIN ... 15

2.3.1 Login administrator ... 15

2.3.2 Halaman beranda administrator ... 15

2.3.3 Halaman data operator ... 16

2.3.4 Halaman tambah operator ... 16

2.3.5 Ubah operator ... 17

2.3.6 Kriteria Penilaian ... 17

2.3.7 Detail kriteria ... 18

2.3.8 Laporan I ... 18

2.3.9 Laporan II ... 19

2.3.10 laporan III ... 19

2.3.11 Ubah password ... 20

2.3.12 Login Operator ... 21

2.3.13 Beranda Operator ... 21

2.3.14 Data Peserta ... 22

2.3.15 Tambah Peserta ... 22

(3)

3

2.3.16 Ubah peserta ... 23

2.3.17 Proses penilaian ... 23

2.3.18 Analisa ... 24

2.3.19 Detail analisa ... 24

2.3.20 Ubah password ... 25

2.4 PETA SITUS ... 26

2.4.1Peta Situs Administrator ... 26

2.4.2 Peta Situs Operator ... 26

2.5 DESAIN ERD ... 27

2.6 RANCANGAN TABEL ... 27

2.7 APLIKASI YANG DIGUNAKAN ... 28

BAB III KESIMPULAN ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN ... 31

(4)

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar masyarakat dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitas. Pentingnya kesehatan ini mendorong layanan kesehatan seperti rumah sakit untuk mendirikan layanan kesehatan yang optimal, agar masyarakat dapat mengakses kebutuhan kesehatan. Layanan kesehatan salah satu jenis layanan publik merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial dibidang medis klinis. Rumah sakit adalah tempat untuk melakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan. Namun, tidak semua kalangan masyarakat terutama kaum menengah kebawah dapat menikmati fasilitas kesehatan yang memadai. Hal inilah yang mendorong Rumah Sakit “Medika”

membuat suatu program berobat gratis bagi kaum duafa.

Rumah Sakit “Medika” merupakan rumah sakit non profit yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang diperuntukkan bagi penerima zakat khususnya duafa. Pasien akan dapat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di rumah sakit “Medika” jika telah memiliki Kartu berobat. Kriteria yang dianggap layak menerima kartu berobat gratis adalah keluarga yang termasuk kaum duafa seperti memiliki pendapatan rendah dan kondisi rumah yang tidak layak.

Adapun Syarat Mendapatkan Kartu ini adalah mengumpulkan syarat ke bagian pendaftaran seperti fotocopy KTP KK (Kepala Keluarga), fotocopy C1 (Kartu Keluarga), SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Setelah itu seorang surveyor akan melakukan survei ke calon penerima kartu berobat dan jika telah dinyatakan lolos survei maka dapat memperoleh kartu berobat.

Penentuan penerima kartu berobat gratis ditentukan oleh surveyor, melalui tahap seleksi dokumen pendukung administratif (KTP, C1, SKTM) dan juga hasil survei. Surveyor melakukan survei dengan cara wawancara dan melihat langsung tempat tinggal calon peserta.

Untuk mempermudah penyeleksian penerima kartu berobat gratis dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk mempercepat pengambilan keputusan serta meminimalkan pemberian kartu yang tidak tepat sasaran.

(5)

5

1.2 TUJUAN

Tujuan dari laporan ini adalah memaparkan rancangan bangun sistem penunjang keputusan dapat membantu surveyor mempercepat dalam pengambilan keputusan / menentukan keluarga yang layak untuk mendapatkan Kartu Berobat Gratis sehingga mengurangi / meminimalkan dari pemberian Kartu Berobat Gratis yang tidak tepat sasaran. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penunjang keputusan berbasis web.

1.3 MANFAAT

Manfaat dari sistem penunjang keputusan ini adalah:

a. Membantu pengambil keputusan (surveyor) dalam pengambilan keputusan tentang penentuan penerima Kartu Berobat gratis menjadi lebih mudah.

b. Sistem yang dibangun dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

c. Memperluas kemampuan pengambil keputusan (surveyor) dalam memproses data / informasi.

(6)

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS SISTEM

Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam pembuatan Sistem Penunjang Keputusan ini perlu dilakukan analisis terhadap kebutuhan data – data yang digunakan dalam sistem.

2.1.1 Definisi Kaum Duafa

Kaum Duafa sendiri adalah disebut juga Orang yang kurang mampu(Orang Miskin/anak yatim piatu) yaitu, kaum yang kurang mampu dari segi ekonomi maupun dari segi fisik.

Dari definisi tersebut masalah yang sering terjadi pada proses penentuan sebuah keluarga layak mendapatkan kartu berobat gratis adalah tingginya tingkat subjektivitas yang sering mengakibatkan kartu berobat gratis ini menjadi “salah sasaran”. Sehingga perlu dilakukan standardisasi dari variabel atau parameter yang dapat mendukung keputusan sebuah keluarga dapat menerima kartu berobat gratis atau tidak.

2.1.2 Variabel – Variabel Data

Variabel – variabel data yang digunakan dalam sistem ini adalah : a. Variabel Primer :

- Kelayakan Rumah

Variabel ini akan mengukur kelayakan rumah seperti ukuran rumah, dinding rumah, dan perabotan tempat tinggal.

- Penghasilan

Variabel ini akan mengukur besaran penghasilan rata – rata perbulan yang dihasilkan oleh keluarga.

- Kepemilikan Aset

Variabel ini akan mengukur kepemilikan aset yang dimiliki oleh keluarga.

b. Variabel Sekunder : - Karakteristik Keluarga

(7)

7 Karakteristik keluarga akan mengukur jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang produktif dan tanggungan anak yang bersekolah.

- Riwayat Penyakit

Riwayat penyakit akan mengukur banyaknya riwayat penyakit.

- Kondisi Sosial- Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi akan melihat status pekerjaan dan tingkat pendidikan keluarga.

Nilai dari variabel – variabel ini didapatkan dari nilai sub – sub variabel yaitu :

• Karakteristik Keluarga

• Jumlah Anggota Keluarga

• Jumlah Anggota Rumah Tangga Usia Produktif

• Jumlah Anak Bersekolah

• Kelayakan Rumah

• Ukuran Rumah

• Dinding Rumah

• Lantai

• Atap

• Kepemilikan Rumah

• Dapur

• Kursi

• Penghasilan

• Rata – rata penghasilan per bulan

• Kepemilikan Harta

• Kebun/Sawah

• Kendaraan

• Ternak

• Riwayat Penyakit Keluarga

• Jumlah Penyakit

(8)

8

• Kondisi Sosial Ekonomi

• Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga

• Tingkat Pendidikan Anggota Keluarga

• Status Pekerjaan Kepala Keluarga

Variabel – variabel tersebut di buat ke dalam bentuk blangko survei yang di gunakan surveyor saat datang ke calon penerima kartu berobat gratis. Blangko tersebut di isi berdasarkan hasil survei dan wawancara.

Gambar 2.1.2 Format blangko survei

Setelah blangko survei diatas terdapat nilai pada masing-masing pilihan.

Nilai – nilai tersebut akan di masukan kedalam sistem yang akan dibuat dan dijadikan sebagai dasar pembuatan keputusan.

(9)

9

2.2 ALGORITMA

2.2.1 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Dari data – data variabel yang ada di usulkan salah satu model yang dapat memecahkan masalah yaitu metode SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). SAW adalah salah satu metode penyelesaian dalam masalah penentuan keputusan yang didasarkan pada banyak variabel (multiple variable). Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut (Fishburn, 1967). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2006) dengan persamaan berikut ini (Riyanto, 2015) :

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

Keterangan : Vi = nilai prefensi wj = bobot rangking

rij = rating kinerja ternormalisasi

Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan

(10)

10 penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut.

2.2.2 Diagram alur (Flowchart) Algoritma

Alur dari sistem menggunakan metode SAW ini adalah data dari blangko survei akan di transfer/di input ke dalam form yang disediakan dari dalam sistem. Setelah data terinput, sistem akan menghitung total pada setiap sub kriteria/variabel. Nilai total ini akan dimasukan sebagai nilai variabel. Setelah beberapa inputan dimasukkan maka akan terbentuk matriks keputusan. Matriks keputusan kemudian akan dinormalisasi. Matriks hasil normalisasi akan di kalikan dengan bobot masing-masing variabel yang sudah di tetapkan sebelumnya. Hasil nya akan ditampilkan sebagai preferensi dari tiap alternatif.

(11)

11 Alternatif disini adalah daftar kepala keluarga yang disurvei. Sistem akan merekomendasikan keluarga yang dapat/layak mendapatkan kartu berobat gratis.

Namun, keputusan akhir tetap berdasarkan pada pemegang keputusan.

2.2.3 Testing Algoritma

Testing algoritma metode untuk mengetes apakah algoritma yang kita kerjakan dapat berjalan seperti yang diharapkan. Dalam testing algoritma ini akan dilakukan simulasi penginputan data menggunakan spreadsheet.

Data yang digunakan adalah data yang diambil pada blangko survei (lampiran 1), kemudian data akan dimasukkan ke dalam spreadsheet.

Gambar 2.2.3 Memasukan Data ke dalam speadsheet.

Setelah data masing-masing sub variabel dimasukan, dilakukan penjumlahan terhadap nilai sub variabel. Total penjumlahan sub variabel tersebut akan dijadikan nilai dari variabel utama nya. Dalam simulasi penginputan data ini dilakukan pengujian terhadap 5 (lima) orang kepala keluarga sehingga proses penginputan data dilakukan sebanyak lima kali.

Nilai dari masing – masing variabel kemudian dijadikan sebuah matriks keputusan Xij. Dimana i adalah baris (KK) dan j adalah kolom (C). Pada matriks keputusan akan dicari

(12)

12 nilai minimal jika merupakan variabel biaya (cost), dan dicari nilai maksimal jika merupakan variabel keuntungan (benefit).

Tabel 2.2.3.1 Tabel Matriks Keputusan (Xij) Keterangan Tabel :

C = Kriteria/Variabel

C1 = Karakteristik keluarga (bernilai benefit +) C2 = Kelayakan Rumah (bernilai cost -) C3 = Penghasilan (bernilai cost -) C4 = Kepemilikan Aset (bernilai cost -) C5 = Riwayat penyakit (bernilai benefit +) C6 = Kondisi Sosial Ekonomi (bernilai benefit +)

Tabel 2.2.3.2 Pencarian nilai minimal dan maksimal dari setiap kriteria

(13)

13 Matriks Keputusan kemudian akan diubah menjadi matriks (rij) normalisasi dengan rumus :

C1 C2 C3 C4 C5 C6

KK1 1 1 1 1 1 1

KK2 1 0.411765 0.5 0.6 1 0.75

KK3 0.666667 0.388889 0.5 0.5 0.75 0.75

KK4 0.666667 0.291667 0.25 0.333333 0.5 0.5

KK5 0.666667 0.333333 0.25 0.333333 0.5 0.333333

Tabel 2.2.3.3 Matriks Normalisasi

Matriks Normalisasi yang terbentuk kemudian akan dikalikan dengan bobot masing – masing kriteria. Nilai dari masing – masing bobot kriteria apabila dijumlahkan memiliki total 1 atau (100%). Bobot (W) telah ditentukan sebagai berikut :

Variabel Bobot (W)

C1 0.15

C2 0.2

C3 0.3

C4 0.15

C5 0.1

C6 0.1

TOTAL 1

Tabel 2.2.3.4 Bobot

(14)

14

C1 C2 C3 C4 C5 C6 TOTAL %

KK1 0.15 0.2 0.3 0.15 0.1 0.1 1 100%

KK2 0.15 0.082353 0.15 0.09 0.1 0.075 0.647353 65%

KK3 0.1 0.077778 0.15 0.075 0.075 0.075 0.552778 55%

KK4 0.1 0.058333 0.075 0.05 0.05 0.05 0.383333 38%

KK5 0.1 0.066667 0.075 0.05 0.05 0.033333 0.375 38%

Tabel 2.3.2.5 Matriks Normalisasi x Bobot

Matriks hasil dari perkalian normalisasi x bobot inilah yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Dari matriks ini dapat terlihat nilai dari masing-masing kriteria.

Nilai dari kriteria kemudian di total pada masing-masing kepala keluarga. Hasil Total kemudian akan disajikan dalam bentuk persentase. Pemegang keputusan dapat melihat hasil akhir berupa persentase dan dapat melakukan pertimbangan berdasarkan nilai kriteria.

Dari hasil keluaran atau output yang dilakukan dalam simulasi ini, dapat disimpulkan bahwa algoritma dapat berjalan dan menghasilkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

(15)

15

2.3 GAMBARAN DESAIN

Berikut ini adalah gambaran desain sistem yang akan dibangun :

2.3.1 Login administrator

Berfungsi saat admin akan masuk halaman administrator

2.3.2 Halaman beranda administrator

Berfungsi sebagai tampilan awal halaman administrator

(16)

16

2.3.3 Halaman data operator

Menampilkan data seluruh operator yang tersimpan

2.3.4 Halaman tambah operator

Berfungsi bagi admin untuk menambah data operator

(17)

17

2.3.5 Ubah operator

Berfungsi bagi admin untuk mengubah data operator

2.3.6 Kriteria Penilaian

Berfungsi bagi admin untuk melihat data kriteria penilaian yang tersimpan pada database

(18)

18

2.3.7 Detail kriteria

Berfungsi bagi admin untuk melihat detail setiap kriteria penilaian

2.3.8 Laporan I

Berfungsi bagi admin untuk melihat data laporan penilaian yang dilakukan oleh setiap operator berdasarkan periode yang telah ditentukan.

(19)

19

2.3.9 Laporan II

Menampilkan data laporan penilaian berdasarkan operator dan periode yang telah ditentukan sebelumnya.

2.3.10 Laporan III

Menampilkan detail laporan penilaian setiap peserta. Berdasarkan operator yang ditentukan.

(20)

20

2.3.11 Ubah password

Berfungsi bagi admin untuk mengubah data password

(21)

21

2.3.12 Login Operator

Berfungsi bagi operator untuk masuk ke halaman operator

2.3.13 Beranda Operator

Merupakan halaman utama ketika operator memasuki halaman operator

(22)

22

2.3.14 Data Peserta

Merupakan halaman bagi operator yang menampilkan data peserta, operator harus melakukan tambah peserta untuk dapat memulai proses penilaian.

2.3.15 Tambah Peserta

Halaman bagi operator untuk menambah data peserta. klik lanjutkan untuk memulai proses penilaian.

(23)

23

2.3.16 Ubah peserta

Halaman bagi operator untuk mengubah data peserta.

2.3.17 Proses penilaian

Merupakan halaman bagi operator untuk melakukan penilaian peserta

(24)

24

2.3.18 Analisa

Halaman yang menampilkan data hasil penilaian oleh operator yang bersangkutan.

2.3.19 Detail analisa

Digunakan untuk melihat secara detail data setiap peserta analisa, sekaligus sebagai halaman untuk mengubah data penilaian (*jika terjadi kesalahan saat proses input penilaian).

(25)

25

2.3.20 Ubah password

Merupakan fasilitas halaman bagi operator untuk ubah password

(26)

26

2.4 PETA SITUS

2.4.1Peta Situs Administrator

2.4.2 Peta Situs Operator

Peta situs untuk Operator :

(27)

27

2.5 DESAIN ERD

Gambar 2.5 : Entity Relationship Diagram (ERD)

2.6 RANCANGAN TABEL

Gambar 2.5 : Gambar Rancangan Relasi Tabel

(28)

28

2.7 APLIKASI YANG DIGUNAKAN

Sistem penunjang keputusan ini akan dibangun berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem yang dibuat akan diimplementasikan pada server lokal menggunakan server Apache pada paket XAMPP.

Menurut Peranginangin (2006,h.2), PHP (Hypertext Preprocessor) yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebutmenjadi lebih mudah dan efisien.

MySQL adalah sebuah aplikasi Relational Database Management Server (RDBMS). Dengan menggunakan MySQL server, maka data dapat diakses oleh banyak pemakai secara bersamaan. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) yaitu bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk mengakses server database.

(29)

29

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan Laporan yang berjudul “Rancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Penerimaan Kartu Berobat Gratis Rumah Sakit “Medika””, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem yang dibuat bertujuan untuk mempermudah surveyor dalam menentukan penerima kartu berobat gratis serta meminimalkan kesalahan.

2. Sistem yang dibuat menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).

3. Sistem penunjang keputusan dibuat adalah sistem berbasis web yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

(30)

30

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, E., & Mudi, M. (2015). RANCANGA BANGUN SISTEM PENENTUAN PENERIMA KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB. HIMSYATECH,11(1).

(31)

31

LAMPIRAN

BLANKO SURVEI

PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS

Nama KK :

Alamat :

RT :

Pedukuh

an :

Keluraha

n :

Kec :

KARAKTERISTIK KELUARGA

Jumlah anggota rumah tangga

2 Banyak (>5)

1 Sedikit

Jumlah anggota rumah tangga usia

produktif

2 Sedikit (0-2)

1 Banyak (>2)

Lebih banyak/sedikit

Jumlah anak

bersekolah

2 Banyak (>2)

1 Sedikit (0-2)

9 0

KELAYAKAN RUMAH

Ukuran Rumah

1

Sangat kecil (<30 M2)

2 Kecil (30 - 40 M2)

3 Sedang (41 - 55 M2)

4 Besar (>56 M2)

Dinding Rumah

1 Bilik Bambu/Kayu

2 Semi

3 Tembok/Beton

Lantai

1 Tanah

2 Semen

3 Tegel

4 Keramik

Atap 1 Terpal

(32)

32

2 Asbes/seng

3 Genteng

4 Cor

Kepemilikan Rumah

1 Menumpang

2 Kontrak

3 Keluarga

4 Sendiri

Dapur

1 Tungku

2 Kompor Minyak

3 Kompor Gas

4 Kompor Listrik

Kursi

1 Tikar

2 Lincak

3 Kayu

4 Sofa

6 6 0

PENGHASILAN

Penghasilan rata-rata per bulan 1 <600.000

2 600.000 - <800.000

3

800.000 -

<1.000.000

4

1.000.000 -

<1.200.000

5 >1.200.000

1 5 0

KEPEMILIKAN HARTA/ASSET

Kebun 1 Tidak ada

2 <1000 M

3 1000-5000 M

4 >5000 m2

Kendaraan 1 Tidak ada

2 Sepeda Kayuh

3 Sepeda Motor

4 Mobil

Ternak 1 Tidak ada

2 Unggas

3 Kambing

(33)

33

4 Sapi

3 0 0

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Jumlah Penyakit 4 >4

3 (2-3)

2 1

1 Tidak ada

1 0 0

KONDISI SOSIAL EKONOMI

Tingkat pendidikan kepala keluarga

4 Tidak Sekolah

3 Dasar

2 Menengah

1 Tinggi

Tingkat pendidikan anggota keluarga

4 Tidak Sekolah

3 Dasar

2 Menengah

1 Tinggi

Status Pekerjaan Kepala Keluarga 4 Pengangguran

3 Buruh

2 Usaha sendiri

1 Karyawan

3 0 0

Lampiran 1. Format Blangko Survei

Gambar

Gambar 2.1.2 Format blangko survei
Gambar 2.2.3 Memasukan Data ke dalam speadsheet.
Tabel 2.2.3.2 Pencarian nilai minimal dan maksimal dari setiap kriteria
Tabel 2.2.3.3 Matriks Normalisasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Evans dan Green menyebutkan bahwa linguistik kognitif mempelajari inti bahasa berdasarkan asumsi bahwa bahasa merefleksikan pola sebuah pemikiran (Evans &amp; Green,

Bagi peneliti: Menjadi bukti ilmiah sebagai tambahan wawasan mengenai efektivitas penggunaan eye mask dan earplugs dalam meningkatkan kualitas tidur pasien rawat

Beban impak maksimum yang diserap helmet sepeda motor pada pengujian dengan jenis anvil plat datar dengan menggunakan peredam spring sebesar 24,33 N pada ketinggian

SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan,

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan oleh peneliti maka data yang diperlukan adalah data kekuatan dan kelemahan internal perusahaan khususnya yang berhubungan dengan

Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif berlangsung melalui empat tahap yaitu sensori motorik ( 0-2 tahun) , pra operasional ( 2-7 tahun), operasional konkrit ( 7-11 tahun)

Unit pendukung proses yang digunakan antara lain : unit penyediaan air (air pendingin, air proses, air untuk boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan),

Habib (2008:105), menyebutkan bahwa saham adalah surat bukti kepemilikian atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT).Sedangkan, menurut Hariyani