• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai

Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Miniaturs Lift 3 Lantai

Gambar 4.2 PLC Dan Relay

(2)

34 4.2 Modul Praktikum Lift Pada Gedung Tiga Lantai

4.2.1

Percobaan 1 (Tombol Panggil Dan Tombol Tujuan Pada Lantai 1) Dalam percobaan ini yaitu cara kerja lift untuk dipanggil ke lantai 1

Pada saat box lift berada di atas, harus di panggil ke lantai 1 setelah itu ke tujuan lantai yang diinginkan.

A. Peralatan a. PLC

b. PC/ LAPTOP c. Miniatur Lift

d. Pograming Console untuk pemrograman PLC e. Kabel RS 232

B. Teori

Kini persaingan industri makin meningkat, efisiensi produksi umumnya dianggap sebagai kunci sukses. Efisiensi produksi meliputi area yang luas seperti :

a. Kecepatan dimana peralatan produksi dan line produksi dapa diset untuk membuat suatu produk

b. Menurunkan biaya material dan upah kerja dari suatu produk c. Meningkatkan kualitas dan menurunkan reject.

d. Meminimalkan downtime dari mesin produksi e. Biaya peralatan produksi murah

Programmable Logic Controller memenuhi persyaratan diatas dan salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi produksi dalam industri.

(3)

35 Secara umum PLC terdiri dari :

1. Peralatan input-output

Peralatan ini berbeda-beda baik jumlah maupun tipe, tergantung jenis PLC.

2. Memori

Peralatan ini memungkinkan penyimpanan informasi pada PLC 3. Peripheral

Peralatan ini terdiri atas Handled Programing Console, LSS/SYSWIN sebagai software pemrograman PLC serta PROM WRITER.

PLC mempunyai struktur sangat spesifik dengan cara kerja ditentukan oleh sinyal-sinyal elektrik yang ada pada central processing unit (CPU). Proses ini dapat dilakukan dengan cara menginput program melalui suatu alat yang dinamakan programer yang dilengkapi dengan perangkat lunak (software). Pada prisipnya input dan penulisan program dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara penulisan melalui ladder diagram, function chart, atau statement list.

Ladder diagram atau diagram tangga dibentuk dan dibatasi oleh dua garis vertikal. Garis vertikal di sebelah kiri biasanya digunakan untuk sisi masukan dan selalu dihubungkan dengan katub positif (fasa sumber arus/tegangan) sedangkan garis vertikal bagian kanan digunakan untuk output dan dihubungkan dengan katub negatif sumber. Penulisan dengan diagram ladder ini paling banyak digunakan pada sistem kontrol menggunakan relay-relay atau pada sistem kontrol yang menggunakan PLC, sehingga pada PLC penulisan ladder diagram ini merupakan pengembangan dari penulisan dan penggambaran rangkaian dalam sistem kontrol relay elektronik.

(4)

36 Instruksi-Instruksi Dasar PLC

Instruksi-Instruksi dasar PLC adalah sebagai berikut : 1. Instruksi LOAD – LD

Instruksi LOAD dimulai dengan barisan logic yang dapat diteruskan menjadi ladder diagram baris Instruksi LOAD digunakan setiap kali baris baru dimulai.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.3 Instruksi LOAD – LD 2. LOAD NOT – LD NOT

Sebuah instruksi yang digunakan untuk memulai program dari sebuah intruksi yang di- NOT-kan.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.4 Diagram Ladder Load Not-Ld Not

(5)

37 3. AND

Sebuah instruksi logika yang digunakan untuk sebuah rangkaian bersifat “seri”. Logika kontak-nya adalah NO relay.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.5 Diagram Ladder AND

4. AND NOT

Sebuah instruksi logika yang digunakan untuk sebuah rangkaian bersifat “seri”. Logika kontak-nya adalah NC relay.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.6 Diagram Ladder AND NOT

(6)

38 5. OR

Sebuah instruksi logika yang digunakan untuk sebuah rangkaian bersifat “pararel”. Logika kontaknya adalah NO relay.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.7 Diagram Ladder OR

6. OR NOT

Sebuah instruksi logika yang digunakan untuk sebuah rangkaian bersifat “pararel”. Logika kontaknya adalah NC relay.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.8 Diagram Ladder OR NOT

(7)

39 7. OUT

Sebuah instruksi yang digunakan untuk mengakhiri sebuah baris (anak tangga) dan tanda pengalamatan output. Logikanya seperti kontakt NO relay.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.9 Diagram Ladder OUT

8. OUT NOT

Sebuah instruksi yang digunakan untuk mengakhiri sebuah baris (anak tangga) dan tanda pengalamatan output. Logikanya seperti kontak NC relay.

Diagram ladder (relay circuit)

Gambar 4.10 Diagram Ladder OUT NOT

(8)

40 9. AND LD

Instruksi yang dipergunakan untuk menghubungkan rangkaian awal dengan perintah LD yang dipasang secara “seri”.

Contoh 1: Diagram Ladder

Gambar 4.11 Diagram Ladder AND LD dipasang secara seri

Contoh 2: Diagram Ladder

Gambar 4.12 rangkaian awal dengan perintah LD dipasang secara“seri”.

(9)

41 10. OR LD

Instruksi yang dipergunakan untuk menghubungkan rangkaian awal dengan perintah LD yang dipasang secara “pararel”.

Contoh 1: Diagram Ladder

Gambar 4.13 OR LD

C. LADDER DIAGRAM

Tombol panggil dan tombol tujuan pada lantai 1.

*Ladder diagram lantai 1 tujuan

Gambar 4.14 Ladder diagram lantai 1 tujuan

(10)

42

*Panggil lantai 1

Gambar 4.15 Panggil lantai 1

C. LANGKAH PERCOBAAN

a. Gambarkan ladder diagram untuk pemanggil dan tujuan pada lantai 1 pada SYSWIN

b. Salinlah ladder diagram tersebut ke PLC menggunakan software SYSWIN

c. Setelah selesai penulisan program ladder diagram, lakukan running program.

d. Tekan tombol pemanggil lantai 1, amati yang terjadi pada box lift.

e. Tekan tombol tujuan lantai 2, amati yang terjadi pada box lift.

f. Tekan tombol tujuan lantai 3, amati yang terjadi pada box lift.

(11)

43 D. LEMBAR KERJA

Tabel 4.1 lembar kerja panggil dan tujuan pada lantai 1.

Input Output

Box lift Sampai tujuan

Panggil ke lantai 1 Jalan Stop

Tujuan 2 ... ...

Tujuan 3 ... ...

*Lengkapi tabel diatas, setelah ditekan tombol tujuan 2 dan 3.

E. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan...dst.

4.2.1.1 Hasil Percobaan

Tabel 4.2 Data pengujian panggil dan tujuan pada lantai 1.

Input Output

Box lift Sampai tujuan

Panggil ke lantai 1 Jalan Stop

Tujuan 2 Jalan Stop

Tujuan 3 Jalan Stop

(12)

44 4.2.1.2 Kesimpulan Percobaan

Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Ketika tombol panggil 1 ditekan maka box lift akan menuju lantai 1, sebelum sampai di lantai 1 walaupun tombol lain ditekan, maka perintah tersebut akan di abaikan karena belum dirunning program untuk lantai yang lain selain lantai 1.

2. Pada saat tombol tujuan lantai 3 di tekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut, walaupun melewati limit switch lantai 2 untuk menghentikan box lift tersebut, box lift tidak berhenti karena tidak sesuai alamat tujuan.

3. Tombol tujuan lantai 2 ditekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut sampai box lift menekan limit switch untuk menghentikan box lift tersebut.

4.2.2 Percobaan 2 (Tombol Pemanggil Dan Tombol Tujuan Pada Lantai 2) Dalam percobaan ini yaitu cara kerja lift untuk dipanggil ke lantai 2

Pada saat box lift berada di atas, harus di panggil ke lantai 2, dan juga sebaliknya setelah itu ke tujuan lantai yang diinginkan.

A. PERALATAN a. PLC

b. PC/ LAPTOP c. Miniatur lift

d. Pograming Console untuk pemrograman PLC e. Kabel RS 232.

(13)

45 B. LADDER DIAGRAM

Ladder diagram pemanggil lantai 2 dan tujuan.

*Ladder diagram tujuan.

Gambar 4.16 Ladder Diagram Tujuan

*Ladder diagram panggil naik ke lantai 2 dan tujuan ke lantai 3 (naik

box lift)

Gambar 4.17 Ladder Diagram Panggil Naik Lantai 2, Tujuan Lantai 3 (Naik Box Lift)

(14)

46 *Ladder diagram panggil ke lantai 2 dari lantai 3 (turun box lift)

Gambar 4.18 Ladder diagram panggil ke lantai 2 dari lantai 3(turun box lift) C. LANGKAH PERCOBAAN

a. Gambarkan ladder diagram untuk pemanggil ke lantai 1 dan tujuan pada SYSWIN

b. Salinlah ladder diagram tersebut ke PLC menggunakan software SYSWIN

c. Setelah selesai penulisan program ladder diagram, lakukan running program.

d. Tekan tombol pemanggil lantai 2, amati yang terjadi pada box lift.

e. Tekan tombol tujuan lantai 1, amati yang terjadi pada box lift.

f. Tekan tombol tujuan lantai 3, amati yang terjadi pada box lift.

(15)

47 D. LEMBAR KERJA

Tabel 4.3 lembar kerja panggil lantai 2 dan tujuan.

Input Output

Box lift Sampai tujuan

Panggil ke lantai 2 Jalan Stop

Tujuan 1 ... ...

Tujuan 3 ... ...

*Lengkapi tabel diatas, setelah ditekan tombol tujuan 1 dan 3.

E. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan...dst.

4.2.2.1 Hasil Percobaan

Tabel 4.4 Data pengujian panggil lantai 1 dan tujuan.

Input Output

Box lift Sampai tujuan

Panggil ke lantai 2 Jalan Stop

Tujuan 1 Jalan Stop

Tujuan 3 Jalan Stop

(16)

48 4.2.2.2 Kesimpulan Percobaan

Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Ketika tombol panggil 2 ditekan maka box lift akan menuju lantai 2, sebelum sampai di lantai 2 walaupun tombol lain ditekan, maka perintah tersebut akan di abaikan dan sampai dilantai 2 box lift akan stop

2. Pada saat tombol tujuan lantai 1 di tekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut atau turun.

3. Tombol tujuan lantai 3 ditekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut atau naik, sampai box lift menekan limit switch untuk menghentikan box lift tersebut.

4.2.3 Percobaan 3 (Tombol Panggil Lantai 3 Dan Tombol Tujuan Pada Lantai 3) Dalam percobaan ini yaitu cara kerja lift untuk dipanggil ke lantai 3

Pada saat box lift berada di atas, harus di panggil ke lantai 3 setelah itu ke tujuan lantai yang diinginkan.

A. PERALATAN a. PLC

b. PC/ LAPTOP c. Miniatur lift

d. Pograming Console untuk pemrograman PLC e. Kabel RS 232

(17)

49 B. LADDER DIAGRAM

Ladder diagram pemanggil lantai 3 dan tujuan.

*Ladder diagram tujuan

Gambar 4.19 Ladder Diagram Tujuan

*Ladder diagram pemanggil lantai 3

Gambar 4.20 Ladder Diagram Pemanggil Lantai 3

(18)

50 C. LANGKAH PERCOBAAN

a. Gambarkan ladder diagram untuk pemanggil ke lantai 1 dan tujuan pada SYSWIN

b. Salinlah ladder diagram tersebut ke PLC menggunakan software SYSWIN

c. Setelah selesai penulisan program ladder diagram, lakukan running program.

d. Tekan tombol pemanggil lantai 3, amati yang terjadi pada box lift.

e. Tekan tombol tujuan lantai 1, amati yang terjadi pada box lift.

f. Tekan tombol tujuan lantai 2, amati yang terjadi pada box lift.

D. LEMBAR KERJA

Tabel 4.5 lembar kerja panggil lantai 2 dan tujuan.

Input Output

Box lift Sampai tujuan

Panggil ke lantai 3 Jalan Stop

Tujuan 1 ... ...

Tujuan 2 ... ...

*Lengkapi tabel diatas, setelah ditekan tombol tujuan 1 dan 2.

F. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan...dst.

(19)

51 4.2.3.1 Hasil Percobaan

Tabel 4.6 Data pengujian panggil lantai 1 dan tujuan.

Input Output

Box lift Sampai tujuan

Panggil ke lantai 3 Jalan Stop

Tujuan 1 Jalan Stop

Tujuan 2 Jalan Stop

4.2.3.2 Kesimpulan Percobaan

Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Ketika tombol panggil 3 ditekan maka box lift akan menuju lantai 3, sebelum sampai di lantai 3 walaupun tombol lain ditekan, maka perintah tersebut akan di abaikan dan sampai dilantai 3 box lift akan stop

2. Pada saat tombol tujuan lantai 1 di tekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut atau turun.

3. Tombol tujuan lantai 2 ditekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut atau turun, sampai box lift menekan limit switch untuk menghentikan box lift tersebut.

(20)

52 4.2.4 Percobaan 4 (Tombol Panggil Lantai 1,2,3 Dan Tombol Tujuan Pada

Lantai 1,2,3)

Dalam percobaan ini yaitu cara kerja lift untuk dipanggil ke lantai 1,2,3 dan tujuan.

Pada saat box lift berada di atas atau di bawah, ketika di tekan tombol panggil sembarang maka box lift akan menuju panggilan tersebut, apabila sementara lift berjalan tombol pemanggil sembarang di tekan maka box lift tidak merespon perintah tersebut sebelum sampai ke tujuan yang diinginkan.

A. PERALATAN a. PLC

b. PC/ LAPTOP c. Miniatur lift

d. Pograming Console untuk pemrograman PLC e. Kabel RS 232.

B. LADDER DIAGRAM

Ladder diagram pemanggil lantai 1,2,3 dan tujuan.

*Ladder diagram dari lantai 1 ke lantai 2 dan 3(naik)

Gambar 4.21 Ladder Diagram Dari Lantai 1 Ke Lantai 2 Dan3 (Naik)

(21)

53

* Ladder diagram panggil lantai 1 dari lantai 2 dan 3 (turun)

Gambar ladder 4.22 Diagram Panggil Lantai 1 Dari Lantai 2 Dan 3 (Turun)

* Ladder diagram panggil ke lantai 2

Gambar Ladder 4.23 Diagram Panggil Ke Lantai 2

(22)

54

*Ladder diagram panggil ke lantai 3

Gambar Ladder 4.24 Diagram Panggil Ke Lantai 3

C. LANGKAH PERCOBAAN

a. Gambarkan ladder diagram untuk pemanggil ke lantai 1,2,3 dan tujuan pada SYSWIN

b. Salinlah ladder diagram tersebut ke PLC menggunakan software SYSWIN

c. Setelah selesai penulisan program ladder diagram, lakukan running program.

d. Tekan tombol pemanggil lantai 3, amati yang terjadi pada box lift.

e. Tekan tombol tujuan lantai 1, amati yang terjadi pada box lift.

f. Tekan tombol tujuan lantai 2, amati yang terjadi pada box lift.

g. Tekan tombol pemanggil lantai 2, amati yang terjadi pada box lift.

h. Tekan tombol tujuan lantai 1, amati apa yang terjadi pada box lift.

i. Tekan tombol tujuan lantai 3, amati apa yang terjadi pada box lift.

(23)

55 j. Tekan tombol pemanggil lantai 1, amati apa yang terjadi pada box

lift.

k. Tekan tombul tujuan lantai 2, amati apa yang terjadi pada box lift.

l. Tekan tombol tujuan lantai 3, amatia apa yang terjadi pada box lift.

(24)

56 D. LEMBAR KERJA

Tabel 4.7 Lembar Kerja Pemanggil Lantai 1,2,3 Dan Tujuan.

*Lengkapi tabel diatas, setelah ditekan tombol panggil dan tujuan yang ada pada tabel tersebut.

INPUT OUTPUT

Box lift Sampai tujuan

Panggil lantai 3 Jalan Stop

Tujuan lantai 1 ... ...

Tujuan lantai 2 ... ...

Panggil lantai 2 ... ...

Tujuan lantai 1 ... ...

Tujuan lantai 2 ... ...

Panggil lantai 1 ... ...

Tujuan lantai 2 ... ...

Tujuan lantai 3 ... ...

(25)

57 E. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan...dst.

4.2.4.1 Hasil Percobaan

Tabel 4.8 Data pengujian Pemanggil Lantai 1,2,3 Dan Tujuan.

INPUT OUTPUT

Box lift Sampai tujuan

Panggil lantai 3 Jalan Stop

Tujuan lantai 1 Jalan Stop

Tujuan lantai 2 Jalan Stop

Panggil lantai 2 Jalan Stop

Tujuan lantai 1 Jalan Stop

Tujuan lantai 2 Jalan Stop

Panggil lantai 1 Jalan Stop

Tujuan lantai 2 Jalan Stop

Tujuan lantai 3 Jalan Stop

(26)

58 4.2.4.2 Kesimpulan Percobaan

Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut

1. Ketika tombol panggil 3 ditekan maka box lift akan menuju lantai 3, sebelum sampai di lantai 3 walaupun tombol lain ditekan, maka perintah tersebut akan di abaikan dan sampai dilantai 3 box lift akan stop

2. Pada saat tombol tujuan lantai 1 di tekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut atau turun.

3. Tombol tujuan lantai 2 ditekan maka box lift akan menuju tujuan tersebut atau turun, sampai box lift menekan limit switch untuk menghentikan box lift tersebut.

4. Ketika box lift sudah berada di lantai 1, langsung bisa menekan tombol tujuan, selain tombol tujuan box lift tidak akan stop atau diabaikan.

Gambar

Gambar 4.1 Miniaturs Lift 3 Lantai
Tabel 4.1 lembar kerja panggil dan tujuan pada lantai 1.
Gambar 4.16 Ladder Diagram Tujuan
Gambar 4.18 Ladder diagram panggil ke lantai 2 dari lantai 3(turun box lift)  C.  LANGKAH PERCOBAAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang diharapkan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui jumlah daun lamtoro gung yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif penyusun pakan,mengetahui

Rasio kumbang betina dan jantan pada ekosistem perkebunan kelapa sawit akan menentukan proses penyerbukan yang terjadi, penyerbukan tidak efektif jika kumbang betina lebih

Adapun penafsiran yang negatif, yaitu dengan tidak signifikannya variabel tingkat relijiusitas masyarakat maka dapat dijelaskan bahwa dalam konteks penelitian ini, faktor

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis jenis hedges yang digunakan dalam Skripsi Bab Metode Penelitian Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa

o Dokter harus selalu memberi pengertian kepada instansi terkait baik POLRIdan DDLJR bahwa pengemudi penyandang epilepsi yang masih mengalami bangkitan dapat membahayakan.

Alat penelitian berupa kuisioner yang telah diuji coba. Pertanyaan dalam kuisioner berupa kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka, yang meliputi: frekuensi mengalami

Kolesistitis akut merupakan komplikasi penyakit batu empedu yang paling umum dan sering meyebabkan kedaruratan abdomen, khususnya diantara wanita usia pertengahan dan manula.

Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian dan pembahasan pada Standar Kompetensi Rancang Bangun Jaringan, maka akan diperoleh beberapa kesimpulan