SEKOLAH MUSIK MODREN
Arsitektur MetaforaLAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – TUGAS AKHIR
SEMESTER A TAHUN AJARAN 2014 / 2015
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur
Oleh JUWITA NANDA
09 0406 094
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih karunia-Nya yang selalu menyertai sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Laporan Studio Tugas Akhir ini berisikan antara lain : pengumpulan data melalui studi literatur dan dari berbagai narasumber, telaah, analisa dan penyusunan landasan - landasan teoritis (konseptual) bagi tahap perancangan serta gambar - gambar rancangan.
Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
• Bapak Firman Eddy, ST. MT. sebagai Dosen Pembimbing atas bimbingan,
dukungan, dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari
awal hingga akhir.
• Ibu Wahyuni Zahrah, ST. MS. selaku Ketua Koordinator Studio Tugas Akhir
Semester A TA. 2013/2014 yang selalu memberikan bimbingan dan selalu
menyemangati, tidak hanya untuk saya tetapi juga untuk seluruh mahasiswa
Tugas Akhir. Nasehat dan ajaran Ibu akan selalu saya ingat.
• Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. Sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU.
• Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA. Sebagai Sekretaris Jurusan Arsitektur USU.
• Seluruh Staf pengajar Bapak Ibu Dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara
atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.
• Orang tua saya yang tercinta Ibu Ir Alfriadayati dan Bapak Drs. Muhammad
Marwan. Terima kasih buat doa, cinta, dan dukungan yang selalu menyertai
selama saya hidup.
• Adik saya Reza Wanda. yang selalu memberikan dukungan dan doa.
• Sahabat-sahabat saya, pengingat dan pendamping di kala suka dan duka Salwa,
Putri, Ayu, Diana.
• Teman-teman Arsitektur 2009 yang saya cintai, terimakasih atas dukungan dan
semangat, kebersamaan dan suka duka selama kuliah di Arsitektur USU.
• Abang dan kakak senior dan alumni, terutama angkatan 2006, yang telah
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya m embangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.
Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Hormat Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A) ... i
KATA PENGANTAR ... ii
1.3 Masalah Perancangan ... 2
1.4 Pendekatan ... 2
1.5 Lingkup dan Batasan Proyek ... 3
1.6 Kerangka Berpikir ... 4
1.7 Sistematika Penulisan Laporan ... 5
BAB II DESKRIPSI PROYEK ... 6
2.1 Terminologi Judul ... 6
2.2 Tinjauan Umum ... 7
2.2.1 SIstem Pendidikan di Indonesia ... 7
2.2.1.1 Jalur Pendidikan ... 7
2.2.1.2 Jalur Perguruan tinggi ... 11
2.2.2 Musik ... 14
2.2.2.1 Pengertian Musik ... 14
2.2.2.2 Sejarah Musik ... 17
2.2.2.3 Pendidikan Musik ... 22
2.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik ... 22
2.3 Lokasi Proyek ... 30
2.3.1 Kondisi Lingkungan ... 30
2.3.2 Peruntukan Lahan ... 30
2.3.3 Kriteria Pemilihan Lokasi ... 31
2.3.4 Alternatif Pemilihan Lokasi ... 33
2.4 Tinjauan Fungsi Bangunan ... 36
2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 36
2.4.2 Deskripsi Prilaku ... 38
2.4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 39
2.4.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 42
2.4.5 Studi Banding Arsitektur Dengan Fungsi Sejenis ... 44
3.1.1 Pengertian ... 52
3.1.2 Interpretasi Tema ... 52
3.1.3 Keterkaitan Tema dengan Judul ... 52
3.2 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyau Tema Sejenis ... 53
3.3 Besaran Ruang ... 56
BAB IV ANALISA ... 61
4.1 Analisa Tapak ... 61
4.1.1 Analisa Lokasi Tapak ... 61
4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 61
4.1.3 Analisa Sirkulasi ... 63
4.1.4 Analisa Pencapaian ... 63
4.1.5 Analisa Vegetasi ... 64
4.1.6 Analisa Matahari ... 64
4.1.7 Analisa Kebisingan ... 65
4.1.8 Analisa View Masuk ... 65
4.1.9 Analisa View Keluar ... 66
4.1.10 Analisa Instalasi Bangunan ... 66
4.1.11 Analisa Generator Aktivitas ... 67
4.2 Analisa Bangunan ... 67
4.2.1 Bentuk ... 67
4.2.2 Orientasi dan View ... 68
4.2.3 Sirkulasi dan Penzoningan ... 69
4.3 Struktur ... 73
4.3.1 Bahan Struktur ... 74
4.3.2 Bahan Material ... 75
4.4 Utilitas ... 76
4.5 Analisa Fungsional ... 82
4.5.1 Pola Kegiatan ... 82
4.5.2 Analisa Jumlah Mahasiswa ... 83
4.5.3 Kebutuhan Area Parkir ... 84
DAFTAR PUSTAKA ...
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ... 4
Gambar II.1 Struktur Organisai Sekolah Tinggi Musik Modern ... 13
Gambar II.2 History Musik ... 21
Gambar II.3 Pengembangan Potensi wilayah Kota Medan ... 30
Gambar II.4 Lokasi SIte ... 34
Gambar II.5 Lokasi Site ... 36
Gambar II.6 Skema Kegiatan Mahasiawa ... 38
Gambar II.7 Skema Kegiatan Dosen ... 38
Gambar II.8 Skema Kegiatan Pengunjung ... 39
Gambar II.9 Walt Disney Concert Hall ... 46
Gambar II.10 Sketsa Walt Disney Concert Hall ... 47
Gambar II.11 Interior Walt Disney ... 48
Gambar II.12 Denah Walt Disney ... 48
Gambar II.13 Potongan Walt Disney ... 49
Gambar II.14 Detail Arsitektural Walt Disney ... 49
Gambar II.15 Denah Skematik Walt Disney ... 50
Gambar II.16 Salah satu Interior Walt Disney ... 50
Gambar II.17 Salah satu Interior2 Walt Disney ... 51
Gambar II.18 Musik School in Karlsruhe, Germany ... 51
Gambar II.19 Musik School in Karlsruhe, Germany2 ... 52
Gambar III.1 Stasiun TGV Lyon ... 54
Gambar III.2 Sydney Opera House ... 55
Gambar III.3 T.W.A Kennedy Airport, New York, USA ... 56
Gambar IV.1 Lokasi Site Sekolah Tinggi Musik Modern ... 62
Gambar IV.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 63
Gambar IV.3 Analisa SIrkulasi ... 64
Gambar IV.4 Analisa Pencapaian ... 64
Gambar IV.5 Analisa Vegetasi ... 65
Gambar IV.6 Analisa Matahari ... 66
Gambar IV.7 Analisa Kebisingan ... 66
Gambar IV.8 View Masuk ... 67
Gambar IV.9 View Keluar ... 67
Gambar IV.10 Instalasi Bangunan ... 68
Gambar IV.11 Generator Aktivitas ... 68
Gambar IV.12 Skema Kegiatan Mahasiswa ... 84
Gambar IV.11 Skema Kegiatan Dosen ... 84
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Tabel Kurikulum Pilihan Gitar ... 23
Tabel II.2 Tabel Kurikulum Pilihan Drum ... 24
Tabel II.3 Tabel Kurikulum Pilihan Piano ... 26
Tabel II.4 Tabel Kurikulum Pilihan Biola ... 27
Tabel II.5 Tabel Kurikulum PilihanVoice ... 28
Tabel II.6 Tabel RUTRK Medan ... 31
Tabel II.7 Tabel Kriteria Pemilihan Lokasi ... 32
Tabel II.8 Tabel Analisa Pengembangan Derah Masing-masing Site ... 35
Tabel II.9 Tabel Pembagian jenis ruangan ... 40
Tabel II.6 Tabel Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 42
Tabel III.1 Tabel Besaran Ruang ... 58
Tabel IV1 Tabel Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan ... 69
Tabel IV.2 Tabel Arah Sirkulasi ... 70
Tabel IV.3 Tabel Penzoningan ... 72
Tabel IV.4 Tabel Pembagian Sub-Zona ... 72
Tabel IV.5 Tabel Struktur Atas ... 75
Tabel IV.6 Tabel Struktur Bawah ... 75
Tabel IV.7 Tabel Bahan Struktur ... 76
Tabel IV.8 Tabel Bahan Material ... 76
Tabel IV.9 Tabel Jenis Isolasi ... 82
Sekolah Musik Modren
Juwita Nanda, Firman Eddy
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU
Abstract. School of Music Modren designed with style metaphor Architecture, inspiring design shape of the key tone to be one of lansecap city field. Design chosen land in areas located on Sunggal for residential population began to grow. The existence of the School of Music Modren expected to be a self-learning tool for the general public include students, and all societies. Moreover, as a driver of economic growth in the city of Medan.
Keyword: School, Music, Metafora
Abstrak. Sekolah Musik Modren didisain dengan gaya Metafor Architecture, menginspirasi bentuk disain dari kunci nada agar menjadi salah satu lansecap kota medan. Lahan disain dipilih pada daerah Sunggal karena terletak strategis pada pemukiman penduduk yang mulai berkembang. Keberadaan Sekolah Musik Modren diharapkan dapat menjadi sarana belajar mandiri bagi masyarakat luas meliputi pelajar, dan semua kalangan masyarakat. Terlebih lagi sebagi pemacu pertumbuhan ekonomi di kota Medan.
Kata Kunci: Sekolah, Musik, Metafora
Sekolah Musik Modren
Juwita Nanda, Firman Eddy
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU
Abstract. School of Music Modren designed with style metaphor Architecture, inspiring design shape of the key tone to be one of lansecap city field. Design chosen land in areas located on Sunggal for residential population began to grow. The existence of the School of Music Modren expected to be a self-learning tool for the general public include students, and all societies. Moreover, as a driver of economic growth in the city of Medan.
Keyword: School, Music, Metafora
Abstrak. Sekolah Musik Modren didisain dengan gaya Metafor Architecture, menginspirasi bentuk disain dari kunci nada agar menjadi salah satu lansecap kota medan. Lahan disain dipilih pada daerah Sunggal karena terletak strategis pada pemukiman penduduk yang mulai berkembang. Keberadaan Sekolah Musik Modren diharapkan dapat menjadi sarana belajar mandiri bagi masyarakat luas meliputi pelajar, dan semua kalangan masyarakat. Terlebih lagi sebagi pemacu pertumbuhan ekonomi di kota Medan.
Kata Kunci: Sekolah, Musik, Metafora
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia sudah mengenal musik sejak berabad‐abad sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu, membuat dari tulang‐tulang hewan dan kayu hutan untuk menghasilkan suara yang menakutkan atau menyenangkan.
Musik selalu mengiringi perkembangan zaman, di awali dari musik klasik pada zaman Renaissance (1500) , hingga sampai sekarang yang di kenal dengan musik modern (1900‐ ). Musik juga mempunyai beberapa jenis pengelompokan musik sesuai dengan era musik itu berkembang.
Di zaman yang sangat berkembang ini mempunyai pengaruh besar untuk anak muda yang mempunyai berbagai macam kreatifitas termasuk salah satunya seni musik. Musik modern mempunyai banyak macam jenis pembagian musik. Setiap pembagian jenis music yang ada di era modern ini selalu di hasilkan dari karya anak muda.
Medan adalah salah satu kota terbesar ke tiga di Indonesia. Dalam pertumbuhan kota medan mengalami cukup pesat pada beberapa sektor salah satunya di sektor musik, yang di tandai dengan semakin banyaknya anak muda di kota medan mempunyai minat cukup besar tentang seni termasuk musik. Dengan banyaknya anak muda yang berminat di bidang musik di iringi juga semakin banyaknya studio musik ,tempat kursus dan perguruan tinggi music yang ada di Medan.
1.2 Maksud dan Tujuan Proyek
a. Maksud
Maksud dari penyusunan Landasan dari Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur ini adalah mendapatkan Landasan dalam
merencanakan dan merancang suatu fasilitas Sekolah Musik Modern di
Medan.
b. Tujuan
Merencanakan dan Merancang Sekolah Musik Modern di Medan, yang
diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan formal di bidang musik. Tempat
diadakannya berbagai kegiatan pertemuan music ataupun berbagai seminar
dan pelatihan.
1.3 Masalah Perancangan
Berdasarkan Latar belakang di atas, permasalahan yang timbul adalah:
a. Kurangnya tempat, sarana dan fasilitas tentang pendidikan formal di
bidang musik di kota Medan.
b. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang di angkat dan
mewujudkan pada bangunan melalui proses perancangan.
c. Merancang desain bangunan yang aktraktif sehingga meningkatkan citra
kota medan.
1.4 Pendekatan
Metode yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan
dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan ini adalah dengan Metode
deskriptif dokumentatif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara
pengumpulan data melalui :
a. Obeservasi Lapangan
b. Studi Kepustakaan dan Literatur
c. Analisa
Guna mendapatkan solusi dari permasalahan yang di temukan, selain itu juga
alternative pemecahan permasalahan berupa Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur.
1.5 Lingkup/ Batasan
a. Substansial
Perencanaan dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan yang
menunjang aktivitas-aktivitas didalamnya, dan termasuk kedalam kategori
bangunan.
b. Spasial
Sekolah Musik Modern di Kota Medan dengan berbagai sarana yang di
rancang akan memiliki fungsi sebagai tempt belajar dan mengajar musik
1.6 Kerangka Berfikir
1.7 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini meliputi bagian sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan
perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan,
sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika
pembahasan.
BAB II. Deskripsi Proyek
Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi
eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan
studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
BAB III. Elaborasi tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema,
keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema
sejenis.
BAB IV. Analisa
Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa
teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.
BAB V. Konsep Perancangan
Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai
alternatif pemecahan masalah.
BAB VI. Hasil Perancangan
Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket .
Daftar Pustaka
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses
BAB II DESKRIPSI PROYEK
2.1 Terminologi Judul
Pada pembahasan ini akan diuraikan pengertian judul “ Sekolah Musik
Modern”.
Pengertian Sekolah
• Sekolah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya)
(http://kbbi.web.id/sekolah)
• Sekolah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa /
murid di bawah pengawasan guru.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah)
Pengertian Musik
• Musik ilmu atau seni menyusun nada atau suara dl urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yg
mempunyai kesatuan dan kesinam-bungan. (http://kbbi.web.id/musik)
• Musik nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yg
menggunakan alat-alat yg dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)
(http://kbbi.web.id/musik)
• Musik suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari
alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
(http://id.wikipedia.org/wiki/musik)
Pengertian Modern
Sekolah Musik Medan adalah lembaga belajar mengajar yang memberikan
ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang menghasilkan komposisi
terbaru.
2.2. Tinjauan Umum
Tinjauan umum membahas tentang system pendidikan secara keseluruhan dan
musik secara umum.
2.2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia
SIstem pendidikan di Indonesia diatur oleh Departemen Pendidikan
Indonesia. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan
Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2.2.1.1 Jalur pendidikan
Jalur pendidikan yang terdapat di Indonesia antara lain:
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
1) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk
lain yang sederajat.
2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengh merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas :
1) Sekolah Menengah Atas (SMA)
2) Madrasah Aliah (MA)
3) Sekolah Menengah Kejurusan (SMK)
4) Madrasah Aliyah Kejurusan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakanjenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doctor yang di selenggarakan oleh perguruan
tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1) Akademik
2) Politeknik
3) Sekolah Tinggi
4) Institut
5) Universitas
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal adaah jalur pendidikan diluar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secar terstuktur dan berjenjang. Hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai serta dengan hasil program pendidikan formal
setelah melalui proses penilaian penyertaan oleh lembaga yang di
tunjukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada
standart nasional pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pemdidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta
pendidikan lain yang di tunjukan untuk mengembangkan kemampuan
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan nonformal
meliputi :
a. Pendidikan kelcakapan hidup
b. Pendidikan anak usia dini
c. Pendidikan kepemudaan
d. Pendidikan pemberdayaan perempuan
e. Pendidikan keaksaraan
f. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
g. Pendidikan kesetaraan
h. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
a. Lembaga kursus
b. Lembaga pelatihan
c. Kelompok belajar
d. Pusat kegiatan blajar masyarakat
e. Majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus dan pelatihan diselenggaakan bagi masyarakat yang memerlukan
bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh
lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintahan Daerah dengan
mengacu pada standart nasional pendidikan.
3. Pendidkan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
Di samping jalur pendidikan tersebut berbagai jenis penidikan lainnya
menurut Departemen Pendidikan Nasional, antara lain :
1) Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar.
Pendidkan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk :
a. Taman Kanak-kanak (TK)
b. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk
:
a. Kelompok Bermain (KB)
b. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajad.
c. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal
berbentuk pendidikan kelurga atau pendiidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan.
2) Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan endidikan profesi yang di
selenggarakan oleh departemen atau lembaga nondepartemen.
Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan
ketreampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai da
calon pegawai negeri suatu deprtemen atau lembaga pemerintah
nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal dan nonformal.
3) Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/ atau
kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pendidikan keagamaan berbentuk :
b. Pesantren
c. Pasraman
d. Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
4) Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi
memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secsra tetap muka atau regular.
5) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, social, dan / atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
2.2.1.2 Jenis Perguruan Tinggi
perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiwa, sedangkan tenaga pendidik
perguruna tinggi disebut dosen.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat berbentuk :
1. Akademi
2. Politeknik
3. Sekolah Tinggi
4. Institut
5. Universitas
1. Akademi
Pendidikan akademi adalah pendidkan tinggi yang diarahkan terutama pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan , teknologi,
dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister,
2. Politeknik
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
3. Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah merupakan bentuk kelambagaan pergruan tinggi
yang hanya menyelenggarakan satu program profesi saja yang sesuai
dengan spesialisasinya. dalam lingkungannya sekolah tinggi memiliki
kesamaan dengan universitas maupun institut dalam hal
penyelenggaraan baik program pendidikan strata maupun diploma.
4. Institut
Institute adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidkan
akadimik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi.
5. Univeritas
Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
Beberapa jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruna tinggi
yang terdapat di Indonesia antara lain :
1. Pendidikan vokasi
2. Pendidikan Profesi
pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
2.2.1.3Struktur Organisasi
Dari hasi studi banding literatur dan survey yang didapat, stuktur organisasi
dari Sekolah Musik Indonesia yang akan dibangun nantinua adalah sebagai berikut :
Gambar II.I Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Musik Modern
Ketua
Pembantu Ketua I
Unit Perpustakaan
Pembantu Ketua II
Bagian Administrasi Kemahasiswaan
dan Umum
Jurusan Pendidikan
Musik
2.2.2 Musik
2.2.2.1 Pengertian Musik
1. Musik Secara Etimologi kata musik berasal dari negara Yunani mousikê (tekhnê). Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya.
(http://perdanataufan.blogspot.com/2012/06/pengertian-musik.html)
2. Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang
dapat menghasilkan irama. (http://id.wikipedia.org/wiki/Musik)
3. Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi
sebagai media penciptaannya.
4. Musik adalah Suatu hasil Karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
komposisi music yang mengungkapkan fikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur music yaitu irama, melodi, harmoni, bntuk dan struktur lagu dan ekspresi
sebagai satu kesatuan ( Jamalus- 1988,1 )
5. Musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada
setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara
(Ewen 1963, vii-viii).
6. Aristoteles berpendapat bahwa music merupakan curhatan kekuatan tenaga
penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi)
yang berirama.
7. Kosasih (1982:1) berpendapat bahwa: Musik merupakan tempat dimana
manusia dapat mencurahkan perasaan hati, tempat melukiskan getaran jiwa khayal
yang timbul dalam pikiran yang mana tak dapat dicetuskan dengan perantaraan
kata-kata, perbuatan atau dengan perantaraaan salah satu bidang seni lain.
8. Menurut Syafiq(2003:203) dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia
Musik Klasik, ”musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur
dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa bentuk
gagasan, sifat dan warna bunyi”.
9. Bernstein & Picker (1972) mengatakan bahwa musik adalah suara-suara
yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni dan dapat digunakan
sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari komposer kepada
10. Pendapat lain dari Eagle mengatakan musik sebagai organisasi dari bunyi
atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang
tertentu (Eagle Jr, 1996).
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur
menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam
(sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam urutan, kombinasi,
dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme,
melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat musik
atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide,
perasaan, emosi atau suasana hati.
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk
tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi
suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat
musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang
khusus ditujukan untuk musik.
Jenis-jenis alat music berdasarkan sumber bunyinya
• Idiofon adalah alat musik sumber bunyi yang berasal dari bahan
dasarnya.
• Aerofon adalah alat musik sumber bunyi yang berasal dari hembusan
udara pada rongga.
• Chordofon adalah alat musik yang sumber bunyi yang berasal dari
dawai.
• Membranofon adalah alat musik yang sumber bunyi yang berasal dari
selaput atau membrane.
• Elektriofon adalah alat music yang sumber bunyinya di bangkitkan
oleh tenaga listrik (elektonik).
Musik memiliki berbagai elemen ataupun unsur yang menjadi bagian dari
tubuh music music itu sendri. Berbagai elemen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Suara
Adapun unsur-unsur suara adalah :
a. Tinggi Rendah Nada (Pitch)
b. Keras Lembutnya Nada dimainkan (Dinamics) c. Tanda Dinamika (Dinamic Indications)
2. Performing Media (Media Tampilan)
a. Voices : suara manusia
b. Instruments : alat music yang digolongkan berdasarkan sumber bunyinya.
3. Ritme
Ritme adalah Pengaturan bunyi dalam waktu. Ritme mempunyai beberapa
unsur unsur yaitu:
a. Ketukan Konstan.
b. Birama atau satuan hitungan.
c. Ketukan berat dalam satuan hitungan (birama) : hitungan 1 dan 3
d. Tempo, cepat lambatnya lagu di mainkan. Adapun jenis tempo adalah
lambat, sedang, cepat, disamping itu juga ada perubahan kecepatan, yaitu ,
makin cepat
4. Notasi (symbol)
Adapun jenis- jenis notasi adalah :
a. Notasi tinggi rendah nada
b. Notasi irama
c. Tanda diam
d. Tanda birama
5. Melodi
Melodi adalah serangakian nada dalam waktu. Rangkaian itu dapat
dibunyikan sendiri yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan rangkaian akord
dalam waktu.
6. Harmoni
Keselarasan : Apabila dua nada atau lebih dibunyikan secara bersama-sama
menghasilakn suara yang selaras.
7. Kunci
a. Tangga nada Mayor
b. Tangga nada minor
d. Tangga nada Kromatis
e. Perubahan tangga nada
f. Nada dasar.
2.2.2.2 Sejarah Musik
Dalam sejarah musik klasik, musik klasik dapat dibagi menjadi 3 periode
utama yaitu
1. Early Music Period, yang meliputi:
•Medieval Merupakan awal mula musik tradisional Eropa yang dimulai sejak
berakhirnya kerajaan Romawai (sekitar tahun 500) sampai awal Era
Renaissance tahun 1400. Nyanyian Monophonic (Monophonic Chant), yang
disebut juga plainsong ataupun Nyanyian Gregorian (Gregorian Chant),
sangat dominan pada era ini sampai sekitar tahun 1100. Selanjutnya,
sepanjang akhir era ini sampai awal era Renaissance Nyanyian Polyphonic
(Polyphonic Chant), atau yang sering disebut nyanyian dengan beberapa
suara, banyak dikembangkan hingga menjadi beberapa suara yang lebih
kompleks dari sebelumnya.
•Renaissance Era Renaissance ini berlangsung dari 1400-1600. Era ini ditandai
dengan penggunaan alat musik yang lebih banyak dan pada era ini juga
pertama kalinya notasi musik dalam garis paranada dan ornamen-ornamen
musik lainnya mulai terbentuk. Penemuan partitur lagu tersebut memudahkan
para pemusik lain untuk dapat memainkan karya orang lain tanpa perlu
menghadirkan penggubah lagunya. Pada zaman ini juga sedang berkembang
luas pesta-pesta dansa dimana musik sudah menjadi hal yang mendasar untuk
mengiringi pesta dansa tersebut. Alat musik strings yang digunakan pada
early music period ini meliputi harpa, kecapi, vielle, dan gambus, sedangkan
untuk alat musik tiup meliputi flute, recorder, shawm (awal mula oboe),
trumpet, dan bagpipe. Simple pipeorgan juga digunakan namun lebih
2. Common Practice Period, yang meliputi:
•Baroque (1600-1750) Karakteristik musik pada era Baroque ini menggunakan
tonal counterpoint yang kompleks dan bass line. Musik dalam era ini sudah
mulai kompleks dibandingkan periode sebelumnya. Pada era ini
harpsicord dan pipe organ menjadi lebih populer. Opera yang berupa drama
musikal mulai membentuk image yang berbeda dari bentuk awal pertunjukan
yang musikal dan dramatis, dan bentuk vokal seperti cantata
dan oratorio menjadi lebih umum. Alat musik dalam ensemble juga sudah
mulai dibedakan dan distandardisasi berdasarkan bentuknya. Hal ini yang
menjadi cikal bakal terbentuknya musik orkestra.
•Classical (1750-1830) Dalam periode Classical ini dibentuk norma-norma
dalam menciptakan komposisi, penyajian, dan style nya. Piano juga menjadi
alat musik utama yang digunakan. Karakteristik musik dalam periode ini lebih
ringan, tidak terlalu kompleks, dan lebih jelas dibandingkan musik pada era
Baroque. Variasi kunci, melodi, rhythm, dan dinamika (menggunakan
crescendo, diminuendo, sforzando) digunakan bersamaan dengan perubahan
mood sang penggubah lagu. Opera terus dikembangkan di negara-negara
Eropa. Orkestra tidak lagi menggunakan harpsichord dan digantikan oleh
piano atau fortepiano. Awalnya musik piano digunakan karena memiliki
karakter suara yang lebih ringan, dan sering dimainkan dengan iringan
Alberti bass.
•Romantic (1815-1910) Penggubah lagu pada era Romantic ini meningkatkan
perhatian pada baris melodi yang lebih panjang, dengan sentuhan emosi dan
ekspresi yang seiringan dengan romantisme dalam bentuk seni yang berbeda.
Musiknya menjadi lebih chromatic, dissonant, dan tonally yang penuh warna
dengan penekanan pada berbagai key signature. Pada abad ke-19 ini institut
musik mulai bermunculan. Para musisi dan penggubah lagu juga mulai
memiliki kehidupan yang cukup terpandang. Meningkatnya ketertarikan
masyarakat Eropa menengah akan musik memacu munculnya organisasi
untuk mengajar, penampilan, dan pelestarian musik klasik. Dalam era ini alat
musik piano sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga banyak
bermunculan pembuat piano.
Musik modern ditandai dengan banyaknya penggubah lagu yang mulai
menolak nilai-nilai dari era-era sebelumnya seperti traditional tonality,
melodi, pemilihan alat musik, dan struktur. Para penggubah lagu, akademikus,
dan musisi mengembangkan perpanjangan dari teori musik dan teknik. Musik
klasik 20th century (1900-2000) meliputi berbagai komposisi
Post-Romantic secara luas termasuk komposisi bergaya akhir era Romantic,
Modern, dan Post-Modern. Istilah “contemporary music” terkadang
digunakan untuk menggambarkan komposisi musik di akhir abad ke-20
sampai dengan sekarang.
Musik Amerika Latin lahir sejak 1857
Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara
lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican
Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero
(1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920
juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920
di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan
melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahun 1930 dan 1940
berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti
Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah
Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890
Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi
oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di
daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau
irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak
lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan
para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott
(1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta
Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini.
Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika
di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka
mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja
dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues
hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan
alat petik gitar sebagai iringan.
Belakangan musik blues ini memengaruhi perkembangan musik jazz, country,
dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras
Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai
budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi
lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya
musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah
di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children
dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920
Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika
lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai
dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat
seluruh dunia.
Musik Country sejak 1920
Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala
sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan
rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923.
Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes".
Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie
Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time
ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan
Boogie-woogie menjadi terkenal.
(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer
Gambar II.2 History Musik( http://theresiadeborah.wordpress.com/2012/04/13/sejarah-perkembangan-musik-klasik/)
Pendidikan yang terkait pengajaran dan pembelajaran musik. Didalam
bidang ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor
(pengembangan kemampuan), kognitif (pemerolehan pengetahuan), dan afektif,
termasuk apresiasi musik dan sensitivitasnya.
Sekolah tinggi di bidang musik juga biasa disebut dengan Conservatory.
Dalam bahasa Perancis Conservatory adalah lembaga perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan musik formal di bidang performance, teori musik,
sejarah musik, memainkan alat music dan penulisan lagu. Berbagai macam gelar
pendidkan music yang umum di luar negeri adalah Bachelor of art in Music, Bachelor
of Art in Music Education, Master of Art in Music, Doctor of Music.
Pendidikan Musik di Indonesia dapt digolongkan menjadi pendidikan
music formal yang berupa perguruan tinggi musik, akademik musik, institut musik,
dan lembaga pendidikan formal lainnya. Sedangkan untuk pendidikan musik non
formal berupa lembaga pendidikan kurus musik yang banyak terdapat di berbagai
kota Indonesia.
2.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik
Program kegiatan yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Musik Modern adalah
program studi 4 tahun yang dirancang untuk membimbing, melatih, dan menyiapkan
mahasiswa untuk menempuh karir di industri musik professional.
Dari Hasil Studi banding yang diperolah, dapat disimpulkan bahwa kurikulum
musik dapat dibagi kedalam dua pembagian utama menurut sifatnya, yaitu teori
musik dan praktek musik.
Teori atau materi perkuliahan tidak hanya diberikan didalam kelas saja,
mahasiswa akan dilatih untuk meng-aplikasikan materi yang sudah mereka dapat di
kelas ke dalam dunia musik yang sebenarnya melalui berbagai mata kuliah dan
kegiatan performance.
Dari hasil studibanding matakuliah yang termasuk kedalam bagian teori
musik antara lain :
1. Music History (2 SKS)
2. English for Musician (2 SKS)
3. Basic Aranging (2 SKS)
4. Song Writing (2 SKS)
6. Ear Training (4x2 SKS = 8 SKS)
7. Expression & Interpretation (2 SKS)
8. Final Project (8 SKS)
9. Rhythm Learning (4 x 3 SKS = 12 SKS)
10. Sight Reading (2 x 4 SKS = 8 SKS)
11. Studio Class (2 x 8 SKS = 16 SKS)
12. Literatur Perfomance (2 x 3 SKS = 6 SKS)
13. Music Industry ( 2 SKS)
14. Bahasa Indonesia (2 SKS)
15. Religious Study (2 SKS)
16. Junior Recital (4 SKS)
17. Senior Recital (6 SKS)
18. Introduction To Music Education (2 SKS)
19. Harmony (2 x4 SKS = 8 SKS)
20. Ear Training & Solfeggio (2 x 4 SKS = 8 SKS)
21. Musician Leadership (2SKS)
Jumlah SKS untuk mata kuliah teori = 108 SKS
Praktek musik Berupa pembelajaran musik secara praktikal. Yang termasuk
dalam praktek musik adalah sebaiak berikut :
• Guitar
Kemampuan dalam pendidikan mengapresiasi karya-karya dan
komposisi gitar sesuai dengan gaya dan jamannya. Penguasaan
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan dalam membuat
komposisi/ arangsemen gitar.mencari identitas bermusik dan di latih
untuk siap terjun ke dalam industri musik.
Tabel II.1 Kurikulum Piihan Gitar
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style For All Instruments 2
Jazz
Latin
Rock
Blues & Early Rock
Perfomance Instruments Esemble 2
Drums & Percusion
Ensemble
Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group
Keyboard Ensemble
Perfomance Elective 2
Guitar Playing Tecnique
Fingerstyle
Chord Melody 1-2
Introduction of Sound
Equipment
Minor Piano 3-5
Minor Vocal 1-3
Choir 1-2
Open Electives 2
Basic Notation Software
Music Management 1-2
Counterpoint
Improvisation 1-2
Music & Society
Orchestration 1-2
Philosophy of art
• Drums
Sebuah program pendidikan bagi para drummer yang tidak hanya di
pelajari melauli teori yang mengikuti ritme tetapi juga akan terlibat
langsung dengan alat musiknya sendiri di bawah pembimbing
Tabel ii.2 Kurikulum Pilihan Drum
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Perfomance Style for All Instruments 2
Jazz
Funk
Latin
Rock
Blues & Early Rock
Perfomance Instruments Esemble 2
Drums & Percusion Ensemble
Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group
Keyboard Ensemble
Perfomance Elective 2
Drums Counterporary Drumming
Double Bass Control
Percussion
Drums notation Software
Introduction of Sound
Equipment
Minor Piano 3-5
Minor Vocal 1-3
Choir 1-2
Open Electives 2
Basic Notation Software
Music Management 1-2
Counterpoint
Improvisation 1-2
Music & Society
Orchestration 1-2
• Piano
Sebuah Program pendidikan yang mempelajari tentang tenknik
bermain piano,dan memberi pelajaran sesuai dengan style dari jazz,
latin , dan banyak lainnya yang akan membantu mewujudkan impian
menjadi musisi terbaik.
Tabel ii.3 Kurikulum Pilihan Piano
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Perfomance Style for All Instruments 2
Jazz
Funk
Latin
Rock
Blues & Early Rock
Perfomance Instruments Esemble 2
Keyboard & Percusion
Ensemble
Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group
Perfomance Elective 2
Piano Playing Technique
Percussion
Introduction of Sound
Equipment
Minor Piano 3-5
Minor Vocal 1-3
Choir 1-2
Open Electives 2
Basic Notation Software
Music Management 1-2
Improvisation 1-2
Music & Society
Orchestration 1-2
Philosophy of art
• Biola
Sebuah kurikulum yang di rancang dengan lengkap untuk
mengembangkan teknik menggunakan alat musik biola, yang di
kombinasi dengan piano dan keyboard. Untuk menggembangkan
bermusik dengan lebih baik.
Tabel II.4 Kurikulum Pilihan Biola
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Perfomance Style for All Instruments 2
Jazz
Funk
Latin
Rock
Blues & Early Rock
Perfomance Instruments Esemble 2
Pianoee & Percusion Ensemble
Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group
Keyboard Ensemble
Perfomance Elective 2
Biola Playing technique
Percussion
Introduction of Sound
Equipment
Minor Piano 3-5
Choir 1-2
Open Electives 2
Basic Notation Software
Music Management 1-2
Counterpoint
Improvisation 1-2
Music & Society
Orchestration 1-2
Philosophy of art
• Voice
Sebuah Program Pendidikan yang di lengkapi untuk mengembangkan
tehnik, style, juga kepercayaan diri sebagai seorang vocalis.
Kombinasi secara teknik dan pengembangan kreatifitas dilengkapi
dengan pengalaman nyata di atas panggung.
Tabel II.5 Kurikulum Pilihan Voice
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Perfomance Style for All Instruments 2
Jazz
Funk
Latin
Rock
Blues & Early Rock
Perfomance Instruments Esemble 2
Drums & Percusion Ensemble
Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group
Keyboard Ensemble
Perfomance Elective 2
Minor Piano 3-5
Minor Vocal 1-3
Choir 1-2
Open Electives 2
Basic Notation Software
Music Management 1-2
Counterpoint
Improvisation 1-2
Music & Society
Orchestration 1-2
Philosophy of art
Jumlah SKS untuk mata kuliah praktek ialah : 40 SKS
Total Jumlah SKS untuk seluruh mata kuliah ialah 148 SKS
2.3 Lokasi Proyek 2.3.1 Kondisi Lingkungan
Letak Geografis kota Medan yang dijadikan sebagai lokasi proyek ini merupakan
Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara
72.981,23 km². Dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara)
Kota Medan memiliki iklim Tropis dengan suhu minimum 22,7°C – 24,1°C
dan suhu maksimum 30,5°C – 33,2°C serta kelembaban udara rata-rata 83%-84%
(menurut stasiun Polonia Medan).
2.3.2 Peruntukan Lahan
Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP,
beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:
P
Gambar II. 3 Pengembangan Potensi wilayah kota Medan Sumber : Peta WPP Kota Medan
Tinjauan terhadap struktur kota untuk pemilihan alternative lokasi berdasarkan wilayah kota, permukiman, perkantoran, rekreasi dan konservasi merupakan wilyah yang tepat sebagai tempat Pemilihan lokasi Sekolah Tinggi Musik Modren.
Tabel II.6 RUTRK Medan
A 1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan
Belawan Pelabuhan, 39 aritime, pemukiman, rekreasi, 39aritime, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan
B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan 6. Kec. Medan Amplas
Aksara Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan
D 1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan
Maimoon
5. Kec. Medan Polonia
Inti Kota Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan
Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan
(Sumber RUTRK Medan)
2.3.3 Kriteria Pemilihan Lokasi
Tabel II. 7 Kriteria Pemilihan Lokasi
No Kriteria Lokasi
Kota bangunan yang dirancang dengan fungsi komersial
dengan skala kota.
(Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005).
2 . Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan
umum maupun pribadi (karena itu harus berada di
jalan besar atau jalan arteri kota).
(Sumber : NAD dan TSS).
3. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat
saling mendukung dengan bangunan yang
direncanakan seperti fungsi pembelanjaan dan
bangunan public lainnya.
4. Keterkaitan dengan tema Bangunan sekitar harus mempunyai keselaransan
dengan tema bangunan yang direncanakan.
5. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.
Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.
Untuk daerah komersil akan dikembangkan di WPP
E.
KDB Bangunan 80%
KLB Bangunan 3-5 Lantai.
(Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005)
(Sumber : RUTRK Medan)
Ukuran Lahan
• Luas minimum lahan yang dibutukan Berdasarkan standar pada
umumnya adalah 2-3 kali dari luas dasar bangunan.
• Akan di butuhkan luasan yang lebih besar jika lokasi memiliki kontur
yang buruk serta keberadaan pohon maupun batu yang menggangu.
• Ukuran lahan juga harus memungkinkan untuk mengakomodasi
kebutuhan parkir yang cukup dan nyaman serta akses terhadap
Perlindungan Kebakaran dan Anti-teroris.
• Bila memungkinkan, ukuran lahan dapat dipersiapkan untuk ekspansi
perpustakaan ke depan.
Berikut akan diuraikan tentang analisis pemilihan lokasi yang tepat bagi
Sekolah Tinggi Musik Modren.
- Alternatif I
Jl Gagak Hitam / Ring Road
Batasan
o Batas Utara : Lahan kosong, Perumahan warga.
o Batas Timur : Komp. Taman Setia Budi.
o Batasan Selatan : Lahan Kosong, Perumahan warga.
o Batasan Barat : Medan Focal Point, Jl Gagak Hitam.
o Luas Lahan : ±3.2 Ha
o Kontur : Datar
o KDB : 60 %
o KLB : 3-5 lantai
GSB
Jl Gagak Hitam : 10 meter
Samping Lahan : 1.5 meter
Belakang Lahan : 1.5 meter
Potensi Lahan
o Site berada pada kawasan Komersil
o Jalur transportasi baik
o Luas site mendukung
Gambar II.4 Lokasi Site Medan Sunggal. Sumber :Google Maps Satellite.
- Alternatif Lokasi II
Jl Guru Patimpus Medan
Luas Lahan : ± 2.5 Ha
Existing Site : Bangunan Lama
Batas Site
o Utara : Jl Guru Patimpus, Area Pertokoan
o Timur : Plaza Deli
o Selatan : Perumahan warga
Tabel II.8 Analisa Pengembangan Daerah Masing-Masing Site No Analisa Alternatif Lokasi
Jl. Ring Road Industri Jl. Karya Wisata
1 Peruntuka Tanah Komersial Komersial
2 Wilayah Administrasi Kecamatan Medan
Sunggal
Kecamatan Medan Johor
3 KDB 60% 60%
4 Daerah Pengembangan WPP E
Perumahan, perdagangan,
rekreasi, pendidikan, dan
kesehatan
WPP D Pusat bisnis (CBD),
pusat pemerintahan,
perumahan, hutan kota,
pusat pendidikan.
5 Kepemilikan Swasta Swasta
6 Luas Wilayah ±2.5 ℎ� ±2,2 ℎ�
2.3.4.1Deskripsi Lokasi sebagai Tapak Rancangan
Kasus Proyek : Sekolah Tinggi Musik Modern
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Pihak Swasta
Lokasi Tapak : Jalan Gagak Hitam/ Ringroad
Batasan
Batasan Utara : Lahan kosong, Perumahan warga.
Batasan Timur : Komp. Taman Setia Budi.
Batasan Selatan : Lahan kosong, Perumahan warga.
Batasan Barat :Medan Focal Point, Jl Gagak Hitam.
Luas Lahan : ±3.2 Ha
Bangunan Eksisting : Lahan Kosong
• Site berada pada kawasan Komersil
• Jalur transportasi baik
• Luas site mendukung
Gambar II.5 Lokasi Site Medan Sunggal. Sumber :Google Maps Satellite.
2.4 Tinjauan Fungsi Bangunan 2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Beberpa pemakai gedung Sekolah Musik Modren ini berdasarkan hasil
survey dan data lieratur antara lain adalah :
1. Murid
2. Guru / Staf Pengajar
3. Pengunjung
4. Pengelolah Gedung
5. Asisten DIrut
6. Ketua Jurusan
Beberapa jenis kegiatan yang merupakan kegiatan dari pemakai gedung
antara lain sebagai berikut :
1. Kegiatan Latihan
Merupakan kegiatan penyaluran ilmu dan proses pembelajanran dari
siswa kepada guru.
• Seni suara
• Teori music
• Alat musik
2. Kegiatan Latihan Gabungan
Kegiatan latihan musik yang lebih dari satu orang (kelompok)
• Latihan Ansamble (Gabungan alat musik)
• Latihan Paduan suara
3. Kegiatan Hiburan/ Pertunjukan
Kegiatan pertunjukan musik yang berperan sebagsi hiburan juga
berfungsi sebagai ajang kebolahan siswa sekolah musik
• Pertunjukan musik untuk kalangan mahasiswa
• Pertunjukan musik untuk kalangan umum
4. Perpustakaan
Menyediakan berbagai informasi tentang musik baik dari buku
maupun media lainnya.
5. Pengelolah
Kegiatan dimana segala kegiatan berupa administasi, kegiatan teknisi
2.4.2 Deskripsi Prilaku 1. Mahasiswa
Gambar II.6 Skema Kegiatan Siswa
2. Dosen / Staff Pengajar
Gambar II.7 Skema Kegiatan Dosen /Staff Pengajar
Belajar
Datang ( Mobil, motor, jalan kaki)
Meeting Point (menunggu, nongkrong )
Auditorium
Taman
Kantin
Perpustakaan Pulang
Mengajar
Datang ( Mobil, motor, jalan kaki)
Meeting Point (menunggu, nongkrong )
Kantor
Kantin
3. Pengunjung
GambarII.8 Skema Kegiatan pengunjung
2.4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang
Dalam mewadahi dan memfasilitasi kebutuhan pengguna bangunan, maka
ruangan yang dibutuhkan dalam Sekolah Tinggi Musik Modren adalah:
• Ruang kelas
Merupakan fasilitas utama yang dibuat untuk mahasiswa yang
belajar.
• Ruang Latihan
Mahasiswa mempunyai ruang latihan yang di khususkan untuk
berlatih secara privasi.
• Fasilitas pengelolah
Fasilitas ini digunakan oleh pihak pengelolah gedung. Fasilitas ini
disediakan dengan tujuan agar semua kegiatan yang bersangkutan
dengan pekerjaan ataupun administrasi dapat terlaksana dengan
baik dan terkoordinasi.
Nonton
Datang ( Mobil, motor, jalan kaki)
Meeting Point (menunggu, nongkrong )
Auditorium
Taman
Kantin
• Fasilitas Perpustakaan
Untuk mahasiswa yang senang membaca dan ingin mengetahui
apapun mengenai musik, baik biografi musisi,
instrument-instrument musik, perkembangan musik, dan buku-bukupelajaran
lain yang berhubungan dengan musik.
• Musik mart
Untuk para mahasiswa disediakan berbagai merchandise dan
souvenir, seperti t-shirt, sticker, topi dan jaket. Disini juga
disediakan keperluan khusus alat musik seperti senar, tas, case
serta beberapa instrument musik.
Berikiut adalah tabel pembagian jenis ruangan dan hubungannya dengan
pengguna, kegiatan di dalamnya, nama ruang beserta klasifikasi zona ruang
menurut sifatnya.
Tabel II.9 Pembagian Jenis Ruangan
Jenis Ruang Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona
Ruang Mahasiswa Mahasiswa Belajar vocal R. Kelas Pribadi Semi Publik
Belajar Alat musik R. Kelas Pribadi Semi Publik
Latihan Gabungan R. Kelas Bersama Semi Publik
Mengadakan Konser
/Pertunjukan
Auditorium Publik
Membaca buku,
majalah dan
mendengar musik
Perpustakaan Semi Publik
Beristirahat Toilet
Kantin
Service
Publik
Staff Pengajar
Dosen Mengajar Vokal R. Kelas Pribadi Semi Publik
Mengajar Alat Musik R. Kelas Pribadi Semi Publik
Mengajar Siswa
Gabungan
R. Kelas Bersama Semi Publik
Pertunjukan
Membaca buku,
majalah dan
mendengar musik
Perpustakaan Semi Publik
beristirahat Toilet
Kantin
Service
Publik
Pengunjung Pengunjung Berkumpul dan menunggu teman
Auditorium Publik
beristirahat toilet Publik
Pengelola Ketua Memimpin Sekolah Tinggi Musik
R. Kantor Privat
Berkoordinasi
dengan Pem. Ketua I,
II, III.
R. Rapat Semi Privat
Beristirahat R. Istirahat
Toilet
Membantu Peran
Ketua
R. Kantor Privat
Berkoordinasi
dengan Kep bagian
R. Rapat Semi Privat
Beristirahat Toilet
R.Makan
Service
Publik
Kepala
Bagian
Menjalankan bidang
masing-masing
R. Kantor Privat
Berkoordinasi
dengan staff
R. Rapat Semi Privat
Beristirahat Toilet
R. Makan
Service
Menyimpan dan
mengelolah arsip,
pengadaan barang.
R. Keuangan Privat
Teknisi dan
cleaning
service
Menjaga dan
memperbaikan
peralatan dan system
utilitas sekolah
tinggi, mengurus
kebersihan sekolah
tinggi.
R. Teknikal
R. Perlengkapan
Semi Privat
Semi Privat
2.4.4 Deskripsi Persuyaratan dan Kriteria Ruang
Berikut adalah pembagian persyaratan dan kriteria ruang dalam kaitannya
dengan kebutuhan ruang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel II.10 Persyaratan dan Kriteria Ruang
No
Nama Ruang Kriteria Ruang
Cahaya Bersih Tenang Sejuk Strategis View Akustik
Bagian
10 R. Tata Usaha √ √ √ √
11 R. Rapat √ √ √ √
12 Kantin √ √ √ √
13 R. teknisi dan
perlengkapan
√ √
14 Toilet √ √ √
Tabel Persyaratan dan Kriteria Ruang
1. Institut Musik Indonesia (IMI)
Indobnesia Music Institute (IMI) bertujuan untuk Menyediakan suatu
sarana pendidikan Formal Yang menekan materi ajaran pada music
kontemporer, Indonesia Music Intitute memiliki lima program
instrument yaitu : Bass, Gitar, Keyboard, Drum,Vokal dan satu
program studi Recording Engineering, Indonesia Music Institute
didukung oleh musisi-musisi terbaik Indonesia. Institute ini
merupakan sekolah music Kontemporer pertama di Indonesia.
Program pendidkan IMI terdiri dari Profesional Program dan
Extension Profesional Program. Pada Profesional Program. Pada
Profesional Program,hanya tersedia program penuh 3 tahun (D3).
Sedangkan pada Extension Propesional Program di selenggarakan
yaitu program extension 6 bulan, program extension 3 bulan (basic),
program extension 3 bulan (lanjutan), program kelas persiapan,
program satu minggu, program kelas try-out, program konseling
privat,program privat klinik,program special class.
Padaa geding IMI terdapat fasilitas sebagai sarana pendukung :
- Ruang Kelas
- Perpustakaan
- Laboratorium Sequencing
- Laboratorium Ear Training
- Ruang Latihan Personal
- Studio Rehearesal
- Ruang Konser
- Music Mart
- Studio Recording
- Kantin
Fakultas yang terdapat di IMI yaitu
- Fakultas Gitar
- Fakultas Vocal
- Fakultas recording & sound engineer
- Fakultas drum
- Dan fakultas bass.
2. Sekolah tinggi music Bandung
Sekolah tinggi Musik Bandung berdiri dan di resmikan pada tanggal
18 Oktober 2001. Pada awal berdirinya STIMB menyewa bangunan di
Jl. Tengku Angkasa dan sekarang telah pindah ke Jl. Lamping.
Cipaganti.
Jurusan yang ada di STIMB
- SI seni Musik ( Orchestra)- 30 orang/ angkatan
- D3 Musik Industri ( Musik elektrik) – 30 orang/ angkatan
- D3 musik Programer (masih rencana)
Selain program SI dan D3, STIMB juga memiliki program Kelas
Khursus. Kelas Khursus ditunjukkan untuk masyarakat.
Beberapa Fasilitas yang telah ada saati ini, antara lain :
- Ruang administrasi
- 2 ruang kelas
- Ruang latihan privat SI terdiri atas ruang praktek perkusi dan 4
ruang praktek piano, biola cello dan flite.
- Ruang latihan D3 yang berisi drum, keyboard, gitar dan bass
elektrik.
Pada perencanaan massa baru, fasilitas yang akan diakomodasikan
antara lain :
- Recital Hall kapasitas 200 orang (lantai 4)
- Ruang kelas dan seminar (lantai 2& 3)
- Ruang praktek privat minimal sejumlah konsentrasi alat music dan
setiap ruangan minimal dapat menampung 4 orang.
- Laboratorium multimedia
- Perpustakaan audio visual
- café
-kelas khursus
plaza, sebagai tempat pertunjukan music terutama di malam minggu.
Pada bagunan STIMB pembagian zona ruangan didasarkan pada jenis
fungsi ruangan dan peletakannya berdasarkan letak lantai kemudian,
fasilitas pertunjukan yang ada tidak hanya berupa indoor namun juga
terdapat fasilitas pertnjukan outdoor untuk public yang
dikombinasikan dengan fungsi komersial.
3. Walt Disney Concert Hall
Gambar II.9 Walt Disney Concert Hall
Gedung ini dirancang oleh Frank Gehry dengan perancangan akustik
yang canggih yang berada pada kompleks Los Angels. Dengan daya
tampung 2.265 orang dan mempunyai lahan parker dibagian bawah
tanah sebanyak 6 lantai.
Walt Disney Concert Hall merupakan salah satu bangunan Frank
Owen Gehry yang menampilkan arsitektur Expressionist. Skema
awalnya merupakan sebuah metamorfosis dari bunga mawar (bunga
lokal) yang tumbuh subur di sekitar kota Los Angeles. Bangunan ini
didirikan dari rangka baja sebagai struktur utama yang dilapisi oleh
lembaran baja. Frank Gehry banyak bermain dengan kayu, besi,
itu. Dia dijuluki sebagai “the wild man” di dunia perancangan
Amerika Serikat.
Bentuk bunga mawar tersebut berasal dari kecintaan kliennya, yaitu
Lilian Disney. Ia juga menghendaki sebuah Concert Hall yang terbaik
sekaligus, yang nantinya akan menjadi sebuah “giant sculpture” ikon
kota Los Angeles.
Gambar II.10 Sketsa Walt Disney Concert Hall