• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA DAERAH

KOTA TANGERANG SELATAN

No.3,2019 PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN.

Penataan dan Pengendalian Pembangunan Menara Telekomunikasi.

PROVINSI BANTEN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG

PENATAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Menimbang : a. bahwa menara merupakan infrastruktur yang penting di dalam penyelenggaraan telekomunikasi memerlukan ketersediaan lahan,bangunan dan ruang udara yang harus ditata dengan baik sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan sekitarnya;

b. bahwa untuk mewujudkan efektifitas, efisiensi dan estetika dalam pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, cakupan pelayanan telekomunikasi dan kebutuhan menara pelayanan telekomunikasi perlu adanya pengaturan mengenai penataan menara dan pengendalian pembangunan menara telekomunikasi;

c. bahwa Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penataan Menara Telekomunikasi Bersama dan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Microcell sudah tidak sesuai dengan perkembangan pembangunan menara telekomunikasi sehingga perlu diganti;

SALINAN

(2)

- 2 -

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penataan dan

Pengendalian Pembangunan Menara Telekomunikasi;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881);

3. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di

Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

6. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan

Nomor 5 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Komunikasi dan Informatika (Lembaran Daerah

Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 05,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang

Selatan Nomor 0510);

(3)

- 3 -

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MENARA

TELEKOMUNIKASI.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksudkan dengan:

1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.

3. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan.

4. Dinas Komunikasi dan Informatika adalah Perangkat Daerah yang membidangi urusan Komunikasi dan Informatika adalah dinas di lingkungan Pemerintah Daerah yang tugas pokok dan fungsinya menyelenggarakan Pelayanan Bidang Komunikasi dan Informatika.

5. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah perangkat yang membidangi urusan perijinan.

6. Dinas Lingkungan Hidup adalah Perangkat Daerah yang melaksanakan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup.

7. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah Perangkat Daerah yang membidangi unsur penunjang pelaksanaan urusan Keuangan dan Aset Daerah.

8. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.

9. Telekomunikasi Khusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi untuk meteorologi dan geofisika, televisi siaran, radio siaran, amatir radio, komunikasi radio antar penduduk dan penyelenggaran telekomunikasi khusus instansi pemerintah tertentu/swasta.

10. Penyelenggara Telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan

usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta dan

instansi pertahanan keamanan negara.

(4)

- 4 -

11. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi.

12. Alat Telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi.

13. Perangkat Telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi.

14. Menara Telekomunikasi Bersama adalah menara yang berfungsi sebagai penunjang jaringan telekomunikasi khusus dan yang digunakan secara bersama-sama oleh penyelenggara telekomunikasi, digunakan oleh Maksimal 4 (empat) Penyelenggara Telekomunikasi.

15. Menara Green Field adalah menara telekomunikasi yang didirikan di atas tanah.

16. Menara Roof Top adalah menara telekomunikasi yang didirikan di atas bangunan.

17. Menara Microcell adalah menara telekomunikasi yang desain Kamuflase dan bentuknya diselaraskan dengan lingkungan dimana menara tersebut berada.

18. Menara Telekomunikasi, yang selanjutnya disebut Menara, adalah bangunan-bangunan untuk kepentingan umum yang didirikan di atas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa simpul, dimana fungsi, desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi.

19. Penyedia Menara adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara atau badan usaha swasta yang memiliki dan mengelola menara untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi.

20. Pengelola Menara adalah badan usaha yang mengelola dan/atau mengoperasikan menara yang dimiliki oleh pihak lain.

21. Penyedia Jasa Konstruksi adalah orang perseorangan atau badan yang

kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi.

(5)

- 5 -

22. Jaringan Utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan berbagai elemen jaringan telekomunikasi yang dapat berfungsi sebagai central trunk, Mobile Switching Center, Base Station Controller Radio Network Controller dan jaringan transmisi utama.

23. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

24. Surat Keterangan Zona Menara telekomunikasi yang selanjutnya disingkat SKZ adalah wilayah yang terdiri dari titik-titik zona lokasi yang telah ditentukan untuk pembangunan menara telekomunikasi bersama.

25. Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik spesifik.

26. Zona Bebas Menara adalah zona tidak diperbolehkan terdapat Menara.

27. Zona Menara adalah zona diperbolehkan terdapat Menara sesuai kriteria teknis yang ditetapkan, termasuk Menara yang disyaratkan untuk bebas visual.

28. Zona Menara Eksisting adalah Menara yang sudah berdiri dan beroperasi di wilayah Kota Tangerang Selatan.

29. Zona Menara Baru adalah Menara yang akan di bangun baru yang telah di atur dalam call planning dari titik koordinat Menara yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Menara bersama yang baru.

30. Titik Zona Menara adalah titik pusat jari-jari lingkaran yang diidentifikasi dengan koordinat geografis (longitude, lattitude) yang membentuk zona pola persebaran Menara bersama dalam sebuah radius yang ditentukan di dalam peraturan ini.

31. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan, yang selanjutnya disebut KKOP, adalah wilayah daratan dan/atau perairan dan ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan.

32. Base Transceiver Station, yang selanjutnya disingkat BTS, adalah

perangkat stasiun pemancar dan penerima telepon selular untuk melayani

suatu wilayah cakupan (cell coverage).

(6)

- 6 -

33. Microcell adalah subsistem BTS yang memiliki cakupan layanan dengan area/radius yang lebih kecil digunakan untuk mengkover area yang tidak terjangkau oleh BTS utama atau bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas pada area yang padat trafiknya.

34. Fiber Optik atau Serat Optik adalah sejenis media dengan karakteristik khusus yang mampu menghantarkan data melalui gelombang frekuensi dengan kapasitas yang sangat besar.

35. Rencana Tata Ruang Wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah kota yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah.

36. Rencana Detail Tata Ruang, yang selanjutnya disingkat RDTR, adalah penjabaran dari rencana tata ruang wilayah kota ke dalam rencana pemanfaatan kawasan perkotaan.

37. Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan, yang selanjutnya disingkat RTBL, adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

38. Izin Mendirikan Bangunan Menara, yang selanjutnya disingkat IMB Menara, adalah izin mendirikan bangunan yang diberikan oleh walikota atau pejabat yang berwenang dibidang pelayanan perizinan kepada pemilik Menara untuk membangun atau mengubah menara sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.

39. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

40. Standar Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat SNI, adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan berlaku secara nasional.

41. Rekomendasi Dinas adalah surat pertimbangan yang dikeluarkan oleh

Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika untuk digunakan

sebagai dasar penerbitan IMB Menara dan penyelenggaraan

Telekomunikasi.

(7)

- 7 -

42. Izin Penempatan Perangkat Telekomunikasi yang selanjutnya disingkat IPPT adalah surat pertimbangan yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika untuk digunakan sebagai dasar penerbitan surat keterangan pengendalian operasional Menara dan Penyelenggaraan Telekomunikasi.

43. Surat Kelayakan Kontruksi Menara yang selanjutnya disingkat SKKM adalah surat yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada pemilik Menara telekomunikasi untuk dibolehkannya menara telekomunikasi beroperasi dalam jangka waktu yang tertentu.

Pasal 2

Pengaturan mengenai penataan Menara bertujuan untuk:

a. menata Menara di Daerah;

b. mewujudkan Menara yang memiliki informasi, identitas yang jelas dan terpantau kelaikan operasional;

c. mewujudkan penataan Menara yang fungsional, efektif, efisien dan selaras dengan lingkungannya;

d. mewujudkan tertib penataan Menara yang menjamin keandalan teknis Menara dari segi keselamatan, kesehatan dan kenyamanan;

dan

e. mewujudkan kepastian dan ketertiban hukum dalam penataan dan pengendalian Menara.

Pasal 3

Ruang lingkup pengaturan Peraturan Walikota ini meliputi perizinan, penataan, pengendalian, dan pengawasan terhadap:

a. Menara Macrocell;

b. Menara Microcell; dan c. penempatan lokasi.

BAB II

PENATAAN MENARA Bagian Kesatu Menara Eksisting

Pasal 4

(1) Penataan Menara Telekomunikasi eksisting diarahkan kepada

penggunaan Menara bersama.

(8)

- 8 -

(2) Menara Telekomunikasi macrocell eksisting wajib digunakan untuk menampung paling sedikit 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi dan paling banyak sesuai dengan daya dukung konstruksi Menara.

(3) Menara Microcell eksisting wajib digunakan untuk menampung paling banyak 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi.

Bagian Kedua Penggelaran Fiber Optik

Pasal 5

(1) Penggelaran kabel Fiber Optik diutamakan diletakkan di bawah tanah.

(2) Penggelaran Kabel Optik dapat dilakukan melalui jalur udara.

(3) Penggelaran kabel Fiber Optik yang akan digelar di sepanjang jalan utama dan jalan kolektor dengan menempatkan handhole dan street cabinet yang ditanam pada jarak paling jauh 300 (tiga ratus) meter untuk kebutuhan penyambungan dan pemisahan dengan mempertimbangkan estetika Daerah.

(4) Handhole dan street cabinet akan diletakkan sedekat mungkin dengan tiang lampu penerangan jalan umum dengan mempertimbangkan estetika Daerah.

(5) Setiap penggelaran kabel Fiber Optik harus disertai dengan proposal rencana gelaran Fiber Optik dan wajib dilaporkan serta mendapat pengesahan dari Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika.

(6) Penggelaran Fiber Optik wajib mempunyai izin galian dari dinas terkait Bagian Ketiga

Penempatan Lokasi dan Standarisasi Tiang Paragraf 1

Umum Pasal 6

(1) Menara dapat ditempatkan pada aset Pemerintah Daerah atau bukan aset Pemerintah Daerah.

(2) Menara wajib dibangun pada zona Menara yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Daerah.

(3) Penempatan lokasi tiang di Daerah harus mempertimbangkan:

a. potensi ketersediaan lahan;

b. perkembangan teknologi;

c. permintaan jasa Telekomunikasi baru;

(9)

- 9 -

d. kepadatan pemakaian jasa Telekomunikasi;

e. kaidah penataan ruang;

f. tata bangunan;

g. estetika;

h. keamanan lingkungan; dan i. kebutuhan luasan area menara.

Paragraf 2 Macrocell

Pasal 7

(1) Menara Macrocell dapat dibangun di atas permukaan tanah dan atau di atas bangunan gedung.

(2) Struktur bangunan Menara Macrocell yang dibangun di atas permukaan tanah dan atau di atas bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mampu menampung paling sedikit 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi.

Pasal 8

Penyedia Menara telekomunikasi sebelum membangun Menara Macrocell diatas bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 wajib:

a. menghitung dan mempertimbangkan kemampuan teknis bangunan;

b. memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan gedung;

c. tidak melampaui ketinggian 6 (enam) meter dari atas bangunan gedung;

d. memenuhi estetika bangunan dan kawasan.

Pasal 9

(1) Penyedia Menara Macrocell sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) wajib mensosialisasikan rencana pembangunan Menara kepada warga sekitar dalam radius ketinggian Menara Macrocell.

(2) Penyedia Menara dan/atau Pengelola Menara Macrocell wajib mengasuransikan bangunan Menara Macrocell dan menjamin seluruh resiko/kerugian yang ditimbulkan akibat dari adanya pembangunan Menara Macrocell.

Pasal 10

(1) Struktur bangunan Menara Macrocell wajib mengacu kepada SNI dan standar baku tertentu untuk menjamin keselamatan bangunan dan lingkungan dengan memperhitungkan faktor yang menentukan kekuatan dan kestabilan konstruksi Menara Macrocell, dengan mempertimbangkan:

a. ketinggian Menara;

b. struktur Menara;

(10)

- 10 -

c. rangka struktur Menara;

d. pondasi Menara;

e. kekuatan angin; dan f. konstruksi tahan gempa.

(2) Persyaratan struktur bangunan Menara Macrocell sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Pasal 11

Pembangunan Menara Macrocell di wilayah kawasan keselamatan operasi Penerbangan wajib memiliki rekomendasi dari Kementerian Perhubungan.

Pasal 12

(1) Menara Macrocell wajib dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas hukum yang jelas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(2) Sarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain:

a. Pentanahan;

b. Penangkal petir;

c. Catu daya;

d. Lampu halangan penerbangan;

e. Marka halangan penerbangan; dan f. Pagar pengaman.

Paragraf 3 Microcell Pasal 13

(1) Menara Microcell dapat dibangun diatas permukaan tanah.

(2) Struktur bangunan Menara Microcell yang dibangun diatas permukaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mampu menampung paling sedikit 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi.

(3) Penyedia pembangunan Menara Microcell sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b wajib:

a. menggunakan jaringan kabel serat optik;

b. dilengkapi dengan cctv ; dan c. dilengkapi dengan wifi.

(4) Jaringan kabel Serat Optik, cctv dan wifi harus terintegrasi dengan command center Pemerintah Daerah.

(5) Penyedia Menara Microcell wajib mengasuransikan bangunan Menara

Microcell dan menjamin seluruh resiko/kerugian yang ditimbulkan akibat

dari adanya pembangunan Menara Microcell.

(11)

- 11 -

Pasal 14

(1) Pembangunan Menara microcell wajib menggunakan tiang tunggal.

(2) Tiang tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk kamuflase.

(3) Tiang tunggal berbentuk kamuflase sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. tiang Microcell paling tinggi 18 (delapan belas) meter dari permukaan tanah;

b. diameter tiang Microcell paling besar 35 (tiga puluh lima) centimeter;

c. kontruksi tiang sesuai dengan tipologi.

(4) Tiang Microcell menyediakan paling sedikit 1 (satu) Penyelenggara Telekomunikasi.

(5) Tipologi tiang Microcell sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Pasal 15

(1) Menara Macrocell yang dibangun dan dioperasikan di Daerah wajib difungsikan paling sedikit oleh 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi.

(2) Menara Microcell yang dibangun dan dioperasikan di Daerah paling banyak digunakan oleh 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi.

Pasal 16

Untuk mereduksi tegakan Menara yang tinggi, Penyelenggara Telekomunikasi dapat memanfaatkan bagian atas gedung bertingkat yang berupa plat beton dengan penambahan konstruksi bangunan berupa tiang dari permukaan.

Pasal 17

(1) Bentuk tiang Microcell harus terkamuflase sesuai dengan standar desain yang ditentukan Pemerintah Daerah.

(2) Penempatan perangkat elektronik untuk Microcell wajib ditempatkan di atas tanah dengan cara yang disamarkan atau dibawah permukaan tanah.

(3) Setiap penggelaran kabel Fiber Optik wajib dilaporkan kepada Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika.

(4) Contoh bentuk tiang Microcell sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan WaliKota ini.

(12)

- 12 -

BAB III

PENEMPATAN MENARA Pasal 18

(1) Penempatan Menara Telekomunikasi meliputi Zona Menara Eksisting dan Zona Menara Baru yang dituangkan dalam Titik Zona Menara.

(2) Penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperhatikan RTRW, RDTR, RTBL, standar kualitas pelayanan Telekomunikasi, keamanan, keselamatan, estetika lingkungan, serta kesinambungan usaha dan pertumbuhan industri.

(3) Penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

BAB IV

PERIZINAN MENARA Pasal 19

(1) Penyedia Menara Telekomunikasi pada sebelum membangun Menara wajib memiliki:

a. surat keterangan zona Menara;

b. IMB Menara;

c. SKKM;

d. IPPT dan;

e. izin genset, apabila menggunakan genset.

(2) Surat keterangan zona Menara, IMB Menara, SKKM, IPPT dan izin genset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Dinas yang berwenang melaksanakan perizinan.

Pasal 20

(1) Penyedia Menara untuk memiliki izin penempatan titik lokasi Menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (1) huruf a harus mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Dinas yang berwenang menyelenggarakan perizinan.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan persyaratan:

a. salinan kartu tanda penduduk;

b. salinan akta pendirian perusahaan;

c. peta lokasi rencana penempatan pembangunan Menara;

(13)

- 13 -

d. gambar rencana bentuk Menara;

e. surat pernyataan penggunaan bersama Menara;

f. surat pemberitahuan kepada warga sekitar dalam radius sesuai dengan ketinggian Menara;

g. surat pernyataan kesanggupan menyediakan jaringan Fiber Optik, cctv, wifi dan partisipasi terhadap pembangunan teknologi informasi dan komunikasi Daerah;

h. surat pernyataan kesediaan untuk membongkar dan memindahkan menara apabila digunakan untuk kepentingan umum; dan

i. Persyaratan lain yang ditentukan oleh Dinas yang berwenang menyelenggarakan perizinan.

(3) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan verifikasi atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan survei lapangan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(5) Apabila hasil verifikasi dan survei lapangan yang dilakukan oleh tim teknis sesuai dengan persyaratan, Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan surat keterangan zona Menara.

Pasal 21

(1) Penyedia Menara untuk memiliki IMB Menara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 1 huruf b harus mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Dinas yang berwenang menyelenggarakan perizinan.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan persyaratan:

a. status kepemilikan hak atas tanah dan bangunan;

b. bukti identitas diri pemohon;

c. nomor pokok wajib pajak;

d. tanda lunas pajak bumi dan bangunan 3 (tiga) tahun terakhir;

e. akta pendirian perusahaan beserta perubahannya yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

f. surat bukti pencatatan dari Bursa Efek Indonesia bagi penyedia Menara yang berstatus perusahaan terbuka;

g. surat keterangan rencana penggunaan Menara bersama;

h. apabila menggunakan genset sebagai catu daya dipersyaratkan izin

genset;

(14)

- 14 -

i. izin zona Menara; dan

j. persyaratan lain yang ditentukan oleh Dinas yang berwenang menyelenggarakan perizinan.

(3) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan verifikasi atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan survei lapangan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(5) Apabila hasil verifikasi dan survei lapangan yang dilakukan oleh tim teknis sesuai dengan persyaratan, Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan IMB Menara.

Pasal 22

(1) Penyedia Menara untuk memiliki SKKM harus mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Dinas yang berwenang menyelenggarakan perizinan.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan persyaratan:

a. bukti identitas diri pemohon;

b. nomor pokok wajib pajak;

c. tanda lunas pajak bumi dan bangunan 3 (tiga) tahun terakhir;

d. akta pendirian perusahaan beserta perubahannya yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

e. IMB Menara; dan

f. persyaratan lain yang ditentukan oleh Perangkat Daerah yang menangani perizinan.

(3) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan verifikasi atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan survey lapangan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(5) Apabila hasil verifikasi dan survei lapangan yang dilakukan oleh tim teknis sesuai dengan persyaratan, Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan SKKM.

Pasal 23

(1) Penyedia Menara Telekomunikasi untuk memiliki IPPT harus mengajukan

permohonan kepada Walikota melalui Dinas yang berwenang

menyelenggarakan perizinan.

(15)

- 15 -

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan persyaratan:

a. bukti identitas diri pemohon;

b. nomor pokok wajib pajak;

c. akta pendirian perusahaan beserta perubahannya yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

d. surat keterangan Zona Menara;

e. IMB menara;

f. SKKM; dan

g. persyaratan lain yang ditentukan oleh Perangkat Daerah yang menangani perizinan.

(3) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan verifikasi atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui tim teknis melakukan survey lapangan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(5) Apabila hasil verifikasi dan survey lapangan yang dilakukan oleh tim teknis sesuai dengan persyaratan, Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan IPPT.

BAB V

ZONA BEBAS MENARA Pasal 24

(1) Zona Bebas Menara untuk lokasi pembangunan Menara Macrocell dan Menara Microcell, meliputi:

a. komplek peribadatan;

b. komplek kantor pemerintah;

c. komplek pendidikan;

d. komplek rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat; dan e. komplek pemakaman umum;

(2) Jarak Zona Bebas Menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sejauh ketinggian Menara telekomunikasi yang akan dibangun dari batas terluar komplek, ditambah jarak aman yang ditentukan oleh tim teknis.

(3) Zona Bebas Menara Telekomunikasi untuk lokasi pembangunan semua jenis Menara, meliputi:

a. sempadan sungai;

b. sempadan situ/danau/waduk/bendungan; dan

c. cagar budaya.

(16)

- 16 -

(4) Zona Bebas Menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku untuk Menara khusus.

(5) Menara khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah untuk kepentingan sebagai berikut:

a. meteorologi dan geofisika;

b. navigasi;

c. penerbangan;

d. pencarian dan pertolongan kecelakaan;

e. penyelenggaraan Telekomunikasi khusus instansi pemerintah;

f. transmisi jaringan Telekomunikasi utama (back bone);

g. televisi;

h. radio siaran;

i. radio amatir; dan

j. komunikasi antar penduduk.

(6) Zona Bebas Menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak membatasi hak masyarakat untuk mendapatkan layanan Telekomunikasi pada Zona tersebut.

BAB VI

KEWAJIBAN PENYELENGGARA MENARA Pasal 25

(1) Terhadap Menara diatas bangunan gedung Macrocell yang melekat pada bangunan lainnya dan Microcell yang melekat pada bangunan lainnya, Penyelenggara Menara dan/atau Macrocell dan/atau Microcell wajib melaporkan kepada Perangkat Daerah dibidang telekomunikasi.

(2) Setiap Penyelenggara Menara dan/atau Macrocell dan/atau Microcell yang tidak melaporkan Menara dan/atau Macrocell dan/atau Microcell sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif.

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara seluruh kegiatan;

c. pembongkaran.

(17)

- 17 -

Pasal 26 (1) Penyelenggara Menara wajib:

a. Melaksanakan aspek keselamatan dan keamanan pada saat pembangunan dan pengoperasian Menara;

b. bertanggungjawab terhadap kerugian yang diakibatkan dalam pembangunan dan pengoperasian Menara; dan

c. memiliki asuransi Menara.

(2) Penyelenggara Menara yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara seluruh kegiatan;atau c. pembongkaran.

Pasal 27

(1) Penyedia Menara Telekomunikasi dan/atau Pengelola Menara wajib melakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan Menara Telekomunikasi secara berkala setiap tahun.

(2) Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan Menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Walikota melalui Dinas yang berwenang menyelenggarakan perizinan.

Pasal 28

(1) Kegiatan pemeliharaan dan perawatan Menara meliputi pembersihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian bahan dan/atau perlengkapan Menara, serta kegiatan sejenis lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan Menara.

(2) Pemeliharaan dan perawatan Menara dapat dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memenuhi kualifikasi dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan harus menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.

Pasal 29

(1) Penyedia Menara dan/atau Pengelola Menara dapat melakukan kerja sama

dengan Pemerintah Daerah dalam rangka pemeliharaan dan perawatan

Menara melalui badan usaha milik daerah atau badan lain.

(18)

- 18 -

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) wajib memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan mengedepankan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

BAB VII

PEMANFAATAN ASET PEMERINTAH DAERAH Pasal 30

(1) Penyelenggara Menara dapat memanfaatkan aset Pemerintah Daerah.

(2) Pemanfaatan aset Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pemanfaatan barang milik daerah.

BAB VIII

PARTISIPASI TERHADAP PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAERAH

Pasal 31

(1) Penyelenggaraan Menara wajib berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam akselerasi pembangunan khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi di daerah.

(2) Partisipasi dan kontribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan dengan Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika dalam rangka percepatan mewujudkan Smart City.

(3) Partisipasi dan kontribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) akan ditindaklanjuti dalam perjanjian kerja sama.

BAB IX

MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN Pasal 32

(1) Pemerintah Daerah melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian Menara.

(2) Monitoring, evaluasi dan pengendalian sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Perangkat Daerah di bidang

telekomunikasi dengan cara pemantauan Menara Macrocell dan

Menara Microcell paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

(19)

- 19 -

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 33

Menara yang sudah didirikan sebelum ditetapkannya Peraturan Walikota ini harus memperoleh ijin paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Walikota diundangkan.

Pasal 34

(1) Menara Telekomunikasi eksisting yang lokasinya sesuai dengan Penempatan Menara, namun belum memiliki perizinan dari Pemerintah Daerah, dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan sudah harus memiliki pencabutan IMB Menara.

(2) Menara eksisting yang lokasinya sesuai dengan penempatan Menara, dan telah memiliki IMB Menara namun telah habis jangka berlaku perizinannya, setelah Peraturan Walikota ini ditetapkan, dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sudah harus memiliki IMB Menara.

(3) Penyedia Menara dan/atau Pengelola Menara yang telah memiliki IMB Menara namun belum membangun Menaranya sebelum Peraturan Walikota ini ditetapkan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Walikota ini.

(4) Menara eksisting yang tidak memiliki IMB Menara, dan tidak memproses perizinannya sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) setelah Peraturan Walikota ini ditetapkan, penyedia Menara dan/atau pengelola Menara wajib membongkar Menaranya.

(5) Menara eksisting yang lokasinya sesuai dengan Penempatan Menara dan telah memiliki IMB Menara, setelah Peraturan Walikota ini ditetapkan wajib melakukan registrasi IMB Menara dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 35

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Tangerang

Selatan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penataan Menara Telekomunikasi

Bersama (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Nomor 17) dan

Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Microcell (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

Nomor 20), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(20)

- 20 -

Pasal 36

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang Selatan.

Ditetapkan di Tangerang Selatan pada tanggal 17 Januari 2019

WALIKOTA

TANGERANG SELATAN, ttd

AIRIN RACHMI DIANY Diundangkan di Tangerang Selatan

pada tanggal 17 Januari 2019 SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN,

ttd MUHAMAD

BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2019 NOMOR 3

(21)

LAMPIRAN I

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG

PENATAAN DAN PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN MENARA

A. Struktur Bangunan Menara

1. Setiap bangunan Menara strukturnya harus direncanakan dan dilaksanakan agar kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan keselamatan (safety), serta memenuhi persyaratan kelayakan (serviceability) selama umur layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan Menara, lokasi, keawetan, dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.

2. Kemampuan memikul beban diperhitungkan terhadap pengaruh- pengaruh aksi sebagai akibat dari beban-beban yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa, angin, pengaruh korosi, jamur, dan serangga perusak.

3. Dalam perencanaan struktural bangunan Menara terhadap pengaruh gempa, semua unsur struktur bangunan Menara, baik bagian dari sub struktur maupun struktur Menara, harus diperhitungkan memikul pengaruh gempa rencana sesuai dengan zona gempanya.

4. Struktur bangunan Menara harus direncanakan secara rinci, sehingga apabila terjadi keruntuhan pada kondisi pembebanan maksimum yang direncanakan, kondisi strukturnya masih dapat memungkinkan pengguna bangunan Menara, menyelamatkan diri.

5. Apabila bangunan Menara terletak pada lokasi tanah yang dapat terjadi likuifaksi, maka struktural bawah bangunan menara harus direncanakan mampu menahan gaya likuifaksi tanah tersebut.

6. Untuk menentukan tingkat keandalan struktural bangunan, harus dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala sesuai dengan ketentuan dalam pedoman/petunjuk teknis tata cara pemeriksaan keandalan bangunan Menara.

7. Perbaikan atau perkuatan struktur bangunan harus segera dilakukan

sesuai Rekomendasi hasil pemeriksaan keandalan bangunan Menara,

sehingga bangunan Menara selalu memenuhi persyaratan keselamatan

struktural.

(22)

- 2 -

8. Perencanaan dan pelaksanaan perawatan struktural bangunan Menara seperti halnya penambahan struktur dan/atau penggantian struktur, harus mempertimbangkan persyaratan keselamatan struktur sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.

9. Pembongkaran bangunan Menara dilakukan apabila bangunan Menara sudah tidak layak fungsi, dan setiap pembongkaran bangunan Menara harus dilaksanakan secara tertib dengan mempertimbangkan keselamatan masyarakat dan lingkungannya.

10. Pemeriksaan keandalan bangunan Menara dilaksanakan secara berkala sesuai klasifikasi bangunan, dan harus dilakukan atau didampingi oleh ahli yang memiliki sertifikat.

11. Untuk mencegah terjadinya keruntuhan struktur yang tidak diharapkan,pemeriksaan keandalan bangunan harus dilakukan secara berkala sesuai dengan pedoman/petunjuk teknis yang berlaku.

B. Pembebanan pada Bangunan Menara

1. Analisis struktur harus dilakukan untuk memeriksa respon struktur terhadap beban-beban yang mungkin bekerja selama umur kelayakan struktur, termasuk beban tetap, beban sementara (angin dan gempa) dan beban khusus.

2. Penentuan mengenai jenis, intensitas dan cara bekerjanya beban harus mengikuti :

a. SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung, atau edisi terbaru; dan

b. SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, atau edisi terbaru.

Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang beluim mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman teknis.

C. Struktur Atas Bangunan Menara.

1. Konstruksi Beton.

Perencanaan Konstruksi beton harus mengikuti :

a. SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung, atau edisi terbaru;

b. SNI 03-2847-1992 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, atau edisi terbaru;

c. SNI 03-3430-1994 Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan Balok Beton Berongga Bertulang Untuk Bangunan Rumah dan Gedung, atau edisi terbaru;

d. SNI 03-3976-1995 Tata Cara Pengaduan Pengecoran Beton, atau

edisi terbaru;

(23)

- 3 -

e. SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, atau edisi terbaru; dan

f. SNI 03-3449-2002 Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan, atau edisi terbaru.

Sedangkan untuk perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton pracetak dan prategang harus mengikuti :

a. Tata Cara perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton pracetak dan prategang untuk Bangunan Gedung;

b. Metoda pengujian dan penentuan parameter perencanaan tahan gempa konstruksi beton pracetak dan prategang untuk Bangunan Gedung;dan

c. Spesifikasi sistem dan material konstruksi beton pracetak dan prategang untuk Bangunan Gedung.

Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampang, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman tekhnis.

2. Konstruksi Baja

Perencanaan konstruksi baja harus mengikuti :

a. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung, atau edisi terbaru;

b. Tata cara dan/atau pedoman lain yang masih terkait dalam perencanaan konstruksi baja;

c. Tata cara pembuatan atau perakitan konstruksi baja; dan

d. Tata cara pemeliharaan konstruksi baja selama pelaksanaan konstruksi.

Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman teknis.

D. Struktur Bawah Bangunan Menara 1. Pondasi Langsung

a. Kedalaman pondasi langsung harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dasarnya terletak di atas lapisan tanah yang mantap dengan daya dukung tanah yang cukup kuat dan selama berfungsinya bangunan tidak mengalami penurunan yang melampaui batas.

b. Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dilakukan sesuai

teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam praktek,

berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari penyelidikan

tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan korelasi tipikal

dengan parameter tanah yang lain.

(24)

- 4 -

c. Pelaksanaan pondasi langsung tidak boleh menyimpang dari rencana dan spesifikasi teknik yang berlaku atau ditentukan oleh perencanaan ahli yang memiliki sertifikat. penyelidikan tanah yaitu studi daya dukung tanah yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi terkait dengan factor-faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah, meliputi:

1) Heterogenitas lapisan tanah dan struktur tanah; dan

2) Kemungkinan pelapukan struktur lapisan tanah akibat gaya- gaya luar seperti air, udara, dan iklim.

d. Pondasi langsung dapat dibuat dari pasangan batu atau konstruksi beton bertulang. penyelidikan tanah dilakukan dengan survai geoteknik dan/atau uji laboratorium sesuai kebutuhan, antara lain meliputi :

1) Interpretasi foto udara dan remote sensing;

2) Sumur uji

3) Pemboran dangkal dan/atau dalam;

4) Uji sonder;

5) Penyelidikan metode geofisik; dan 6) Penyelidikan metode geolistrik.

2. Pondasi Dalam

a. Pondasi dalam pada umumnya digunakan dalam hal lapisan tanah dengan daya dukung yang cukup terletak jauh di bawah permukaan tanah, sehingga penggunaan pondasi langsung dapat menyebabkan penurunan yang berlebihan atau ketidakstabilan konstruksi.

b. Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dilakukan sesuai teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam praktek, berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari penyelidikan tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan korelasi tipikal dengan parameter tanah yang lain.

c. Umumnya daya dukung rencana pondasi dalam harus diverifikasi dengan percobaan pembebanan, kecuali jika jumlah pondasi dalam direncanakan dengan factor keamanan yang jauh lebih besar dari factor keamanan yang lazim.

d. Percobaan pembebanan pada pondasi dalam harus dilakukan dengan berdasarkan tata cara yang lazim dan hasilnya harus dievaluasi oleh perencanaan ahli yang memiliki sertifikat.

e. Jumlah percobaan pembebanan pada pondasi dalam adalah 1% dari

jumlah titik pondasi yang akan dilaksanakan dengan penentuan

titik secara random, kecuali ditentukan lain oleh perencana ahli

serta disetujui oleh dinas yang membidangi bangunan gedung.

(25)

- 5 -

f. Pelaksanaan konstruksi bangunan Menara harus memperhatikan gangguan yang mungkin ditimbulkan terhadap lingkungan pada masa pelaksanaan konstruksi.

g. Dalam hal lokasi pemasangan tiang pancang terletak di daerah tepi laut yang dapat mengakibatkan korosif harus memperhatikan pengamanan baja terhadap korosi.

h. Dalam hal perencanaan atau metode pelaksanaan menggunakan pondasi yang belum diatur dalam SNI dan/atau mempunyai paten dengan metode konstruksi yang belum dikenal, harus mempunyai sertifikat yang dikeluarkan instansi yang berwenang.

i. Apabila perhitungan struktur menggunakan perangkat lunak, harus menggunakan perangkat lunak yang diakui oleh assosiasi terkait yang sah menurut hukum.

Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman teknis.

WALIKOTA

TANGERANG SELATAN, ttd

AIRIN RACHMI DIANY

(26)

LAMPIRAN II

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG

PENATAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

TIPOLOGI TIANG MICROCELL Tipologi tiang microcell terdiri dari:

a. Pohon yang terkamuflase dari daun hingga batang;

b. Tiang penerangan jalan umum; dan

c. Mempertimbangkan aspek keindahan dan keselarasan dengan lingkungan.

Gambar Tiang Microcell Utama

WALIKOTA

TANGERANG SELATAN, ttd

AIRIN RACHMI DIANY

(27)

LAMPIRAN III

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG

PENATAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

1 ZMT_TANGSEL_0001 106.681946 -6.319941 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

2 ZMT_TANGSEL_0002 106.688835 -6.299767 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

3 ZMT_TANGSEL_0003 106.687286 -6.304053 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

4 ZMT_TANGSEL_0004 106.692207 -6.261721 Existing Available Pondok Aren Aset Pemkot

5 ZMT_TANGSEL_0005 106.6617821 -6.2777579 Existing Unknown Serpong Utara Non Aset Pemkot

6 ZMT_TANGSEL_0006 106.70335 -6.31552 Existing Unknown Serpong Aset Pemkot

7 ZMT_TANGSEL_0007 106.71492 -6.296993 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

8 ZMT_TANGSEL_0008 106.745813 -6.286607 Existing Unknown Ciputat Timur Aset Pemkot

9 ZMT_TANGSEL_0009 106.665202 -6.248724 Existing Available Serpong Utara Aset Pemkot

10 ZMT_TANGSEL_0010 106.73337 -6.2941 Existing Unknown Ciputat Aset Pemkot

(28)

2

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

11 ZMT_TANGSEL_0011 106.76272 -6.28865 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

12 ZMT_TANGSEL_0012 106.69807 -6.32126 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

13 ZMT_TANGSEL_0013 106.694078 -6.307191 Existing Available Serpong Aset Pemkot

14 ZMT_TANGSEL_0014 106.70188 -6.35281 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

15 ZMT_TANGSEL_0015 106.74408 -6.303263 Existing Available Ciputat Aset Pemkot

16 ZMT_TANGSEL_0016 106.66332 -6.343378 Existing Unknown Setu Aset Pemkot

17 ZMT_TANGSEL_0017 106.738324 -6.326429 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

18 ZMT_TANGSEL_0018 106.755036 -6.311374 Existing Available Ciputat Timur Aset Pemkot

19 ZMT_TANGSEL_0019 106.666762 -6.336499 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

20 ZMT_TANGSEL_0020 106.742677 -6.286067 Existing Unknown Ciputat Timur Aset Pemkot

21 ZMT_TANGSEL_0021 106.769964 -6.331884 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

22 ZMT_TANGSEL_0022 106.712843 -6.256164 Existing Available Pondok Aren Aset Pemkot

23 ZMT_TANGSEL_0023 106.705404 -6.27592 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

24 ZMT_TANGSEL_0024 106.694772 -6.358359 Existing Available Setu Aset Pemkot

25 ZMT_TANGSEL_0025 106.730176 -6.258762 Existing Available Pondok Aren Aset Pemkot

26 ZMT_TANGSEL_0026 106.676065 -6.247669 Existing Available Serpong Utara Aset Pemkot

27 ZMT_TANGSEL_0027 106.714914 -6.280719 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

28 ZMT_TANGSEL_0028 106.670645 -6.255182 Existing Available Serpong Utara Aset Pemkot

29 ZMT_TANGSEL_0029 106.680879 -6.286937 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

(29)

3

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

30 ZMT_TANGSEL_0030 106.736622 -6.345647 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

31 ZMT_TANGSEL_0031 106.726975 -6.315607 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

32 ZMT_TANGSEL_0032 106.71284 -6.26727 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

33 ZMT_TANGSEL_0033 106.758814 -6.291619 Existing Available Ciputat Timur Aset Pemkot

34 ZMT_TANGSEL_0034 106.674255 -6.349643 Existing Available Setu Non Aset Pemkot

35 ZMT_TANGSEL_0035 106.755814 -6.354852 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

36 ZMT_TANGSEL_0036 106.719334 -6.315839 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

37 ZMT_TANGSEL_0037 106.725357 -6.262896 Existing Available Pondok Aren Aset Pemkot

38 ZMT_TANGSEL_0038 106.75504 -6.29453 Existing Unknown Ciputat Timur Aset Pemkot

39 ZMT_TANGSEL_0039 106.669438 -6.318213 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

40 ZMT_TANGSEL_0040 106.769026 -6.318641 Existing Available Ciputat Timur Non Aset Pemkot

41 ZMT_TANGSEL_0041 106.672614 -6.252242 Existing Unknown Serpong Utara Non Aset Pemkot

42 ZMT_TANGSEL_0042 106.736983 -6.283998 Existing Available Ciputat Timur Non Aset Pemkot

43 ZMT_TANGSEL_0043 106.730558 -6.289874 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

44 ZMT_TANGSEL_0044 106.757635 -6.305687 Existing Available Ciputat Timur Aset Pemkot

45 ZMT_TANGSEL_0045 106.718675 -6.340152 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

46 ZMT_TANGSEL_0046 106.672888 -6.274479 Existing Available Serpong Utara Non Aset Pemkot

47 ZMT_TANGSEL_0047 106.72316 -6.288985 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

48 ZMT_TANGSEL_0048 106.678888 -6.320894 Existing Unknown Serpong Aset Pemkot

(30)

4

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

49 ZMT_TANGSEL_0049 106.709083 -6.322853 Existing Available Ciputat Aset Pemkot

50 ZMT_TANGSEL_0050 106.677292 -6.316246 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

51 ZMT_TANGSEL_0051 106.63966 -6.23632 Existing Available Serpong Utara Aset Pemkot

52 ZMT_TANGSEL_0052 106.710803 -6.339022 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

53 ZMT_TANGSEL_0053 106.74363 -6.327021 Existing Unknown Ciputat Aset Pemkot

54 ZMT_TANGSEL_0054 106.707765 -6.345737 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

55 ZMT_TANGSEL_0055 106.672395 -6.284902 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

56 ZMT_TANGSEL_0056 106.7556 -6.36015 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

57 ZMT_TANGSEL_0057 106.72078 -6.260795 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

58 ZMT_TANGSEL_0058 106.661182 -6.32094 Existing Available Serpong Aset Pemkot

59 ZMT_TANGSEL_0059 106.684389 -6.312351 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

60 ZMT_TANGSEL_0060 106.725649 -6.340939 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

61 ZMT_TANGSEL_0061 106.72128 -6.30192 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

62 ZMT_TANGSEL_0062 106.712257 -6.314292 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

63 ZMT_TANGSEL_0063 106.668658 -6.267198 Existing Unknown Serpong Utara Non Aset Pemkot

64 ZMT_TANGSEL_0064 106.6720676 -6.3391509 Existing Available Setu Aset Pemkot

65 ZMT_TANGSEL_0065 106.726281 -6.332894 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

66 ZMT_TANGSEL_0066 106.702743 -6.28573 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

67 ZMT_TANGSEL_0067 106.68231 -6.24522 Existing Unknown Pondok Aren Non Aset Pemkot

(31)

5

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

68 ZMT_TANGSEL_0068 106.741664 -6.310675 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

69 ZMT_TANGSEL_0069 106.71077 -6.292891 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

70 ZMT_TANGSEL_0070 106.66735 -6.29052 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

71 ZMT_TANGSEL_0071 106.769365 -6.300581 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

72 ZMT_TANGSEL_0072 106.7368061 -6.2575738 Existing Available Pondok Aren Aset Pemkot

73 ZMT_TANGSEL_0073 106.744777 -6.325094 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

74 ZMT_TANGSEL_0074 106.738 -6.30425 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

75 ZMT_TANGSEL_0075 106.74809 -6.25217 Existing Unknown Pondok Aren Aset Pemkot

76 ZMT_TANGSEL_0076 106.748303 -6.323659 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

77 ZMT_TANGSEL_0077 106.741147 -6.3432 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

78 ZMT_TANGSEL_0078 106.759162 -6.340601 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

79 ZMT_TANGSEL_0079 106.737301 -6.311691 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

80 ZMT_TANGSEL_0080 106.662213 -6.263434 Existing Unknown Serpong Utara Aset Pemkot

81 ZMT_TANGSEL_0081 106.711941 -6.264164 Existing Unknown Pondok Aren Non Aset Pemkot

82 ZMT_TANGSEL_0082 106.667084 -6.240356 Existing Unknown Serpong Utara Aset Pemkot

83 ZMT_TANGSEL_0083 106.749306 -6.283507 Existing Available Ciputat Timur Non Aset Pemkot

84 ZMT_TANGSEL_0084 106.667974 -6.352632 New Unknown Setu Non Aset Pemkot

85 ZMT_TANGSEL_0085 106.736646 -6.262571 Existing Unknown Pondok Aren Aset Pemkot

86 ZMT_TANGSEL_0086 106.682147 -6.304427 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

(32)

6

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

87 ZMT_TANGSEL_0087 106.758748 -6.344889 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

88 ZMT_TANGSEL_0088 106.663602 -6.323936 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

89 ZMT_TANGSEL_0089 106.679188 -6.333849 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

90 ZMT_TANGSEL_0090 106.718672 -6.263531 Existing Unknown Pondok Aren Aset Pemkot

91 ZMT_TANGSEL_0091 106.67716 -6.33156 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

92 ZMT_TANGSEL_0092 106.693951 -6.313547 Existing Unknown Serpong Aset Pemkot

93 ZMT_TANGSEL_0093 106.664938 -6.235015 Existing Unknown Serpong Utara Aset Pemkot

94 ZMT_TANGSEL_0094 106.71182 -6.34325 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

95 ZMT_TANGSEL_0095 106.67889 -6.23839 Existing Available Serpong Utara Non Aset Pemkot

96 ZMT_TANGSEL_0096 106.68164 -6.25858 Existing Unknown Pondok Aren Aset Pemkot

97 ZMT_TANGSEL_0097 106.68274 -6.35574 Existing Available Setu Non Aset Pemkot

98 ZMT_TANGSEL_0098 106.75962 -6.31701 Existing Unknown Ciputat Timur Aset Pemkot

99 ZMT_TANGSEL_0099 106.73495 -6.3485 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

100 ZMT_TANGSEL_0100 106.740243 -6.279425 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

101 ZMT_TANGSEL_0101 106.718936 -6.279302 Existing Unknown Pondok Aren Aset Pemkot

102 ZMT_TANGSEL_0102 106.76328 -6.3222 Existing Unknown Ciputat Timur Aset Pemkot

103 ZMT_TANGSEL_0103 106.752778 -6.321434 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

104 ZMT_TANGSEL_0104 106.698926 -6.347056 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

105 ZMT_TANGSEL_0105 106.7570406 -6.3009313 Existing Available Ciputat Timur Non Aset Pemkot

(33)

7

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

106 ZMT_TANGSEL_0106 106.720077 -6.304481 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

107 ZMT_TANGSEL_0107 106.72059 -6.34248 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

108 ZMT_TANGSEL_0108 106.683681 -6.260132 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

109 ZMT_TANGSEL_0109 106.720823 -6.345699 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

110 ZMT_TANGSEL_0110 106.732568 -6.343323 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

111 ZMT_TANGSEL_0111 106.721036 -6.324445 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

112 ZMT_TANGSEL_0112 106.659006 -6.281392 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

113 ZMT_TANGSEL_0113 106.720326 -6.319928 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

114 ZMT_TANGSEL_0114 106.657091 -6.265699 Existing Unknown Serpong Utara Aset Pemkot

115 ZMT_TANGSEL_0115 106.72129 -6.318665 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

116 ZMT_TANGSEL_0116 106.762455 -6.296879 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

117 ZMT_TANGSEL_0117 106.721599 -6.355837 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

118 ZMT_TANGSEL_0118 106.669185 -6.346788 Existing Unknown Setu Aset Pemkot

119 ZMT_TANGSEL_0119 106.721336 -6.35293 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

120 ZMT_TANGSEL_0120 106.74941 -6.312004 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

121 ZMT_TANGSEL_0121 106.721939 -6.327904 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

122 ZMT_TANGSEL_0122 106.668353 -6.300999 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

123 ZMT_TANGSEL_0123 106.722065 -6.334135 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

124 ZMT_TANGSEL_0124 106.766628 -6.292242 Existing Available Ciputat Timur Non Aset Pemkot

(34)

8

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

125 ZMT_TANGSEL_0125 106.723092 -6.311418 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

126 ZMT_TANGSEL_0126 106.703573 -6.278513 Existing Available Pondok Aren Non Aset Pemkot

127 ZMT_TANGSEL_0127 106.72307 -6.347839 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

128 ZMT_TANGSEL_0128 106.679584 -6.305595 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

129 ZMT_TANGSEL_0129 106.7242 -6.31794 Existing Available Ciputat Aset Pemkot

130 ZMT_TANGSEL_0130 106.751203 -6.273743 Existing Available Ciputat Timur Non Aset Pemkot

131 ZMT_TANGSEL_0131 106.725034 -6.328623 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

132 ZMT_TANGSEL_0132 106.666881 -6.297692 New Unknown Serpong Non Aset Pemkot

133 ZMT_TANGSEL_0133 106.748792 -6.278153 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

134 ZMT_TANGSEL_0134 106.725671 -6.325715 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

135 ZMT_TANGSEL_0135 106.676398 -6.343434 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

136 ZMT_TANGSEL_0136 106.726285 -6.354829 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

137 ZMT_TANGSEL_0137 106.720979 -6.259227 Existing Unknown Pondok Aren Non Aset Pemkot

138 ZMT_TANGSEL_0138 106.726353 -6.305386 Existing Available Ciputat Aset Pemkot

139 ZMT_TANGSEL_0139 106.65328 -6.339055 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

140 ZMT_TANGSEL_0140 106.72662 -6.31782 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

141 ZMT_TANGSEL_0141 106.655868 -6.347154 Existing Unknown Setu Aset Pemkot

142 ZMT_TANGSEL_0142 106.726825 -6.352809 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

143 ZMT_TANGSEL_0143 106.657705 -6.333607 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

(35)

9

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

144 ZMT_TANGSEL_0144 106.726584 -6.310073 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

145 ZMT_TANGSEL_0145 106.688362 -6.305135 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

146 ZMT_TANGSEL_0146 106.727231 -6.340856 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

147 ZMT_TANGSEL_0147 106.658636 -6.300032 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

148 ZMT_TANGSEL_0148 106.727307 -6.32397 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

149 ZMT_TANGSEL_0149 106.659186 -6.311721 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

150 ZMT_TANGSEL_0150 106.727722 -6.335716 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

151 ZMT_TANGSEL_0151 106.753668 -6.311498 Existing Unknown Ciputat Timur Non Aset Pemkot

152 ZMT_TANGSEL_0152 106.727811 -6.317134 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

153 ZMT_TANGSEL_0153 106.659958 -6.304809 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

154 ZMT_TANGSEL_0154 106.728746 -6.30125 Existing Unknown Ciputat Aset Pemkot

155 ZMT_TANGSEL_0155 106.65997 -6.310053 Existing Unknown Serpong Aset Pemkot

156 ZMT_TANGSEL_0156 106.72897 -6.334135 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

157 ZMT_TANGSEL_0157 106.66051 -6.3372 Existing Available Setu Non Aset Pemkot

158 ZMT_TANGSEL_0158 106.729015 -6.342455 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

159 ZMT_TANGSEL_0159 106.661208 -6.301836 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

160 ZMT_TANGSEL_0160 106.729145 -6.359308 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

161 ZMT_TANGSEL_0161 106.662291 -6.30702 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

162 ZMT_TANGSEL_0162 106.730373 -6.323641 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

(36)

10

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

163 ZMT_TANGSEL_0163 106.661752 -6.314618 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

164 ZMT_TANGSEL_0164 106.73094 -6.346574 New Unknown Pamulang Aset Pemkot

165 ZMT_TANGSEL_0165 106.66254 -6.30502 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

166 ZMT_TANGSEL_0166 106.73103 -6.3356 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

167 ZMT_TANGSEL_0167 106.662921 -6.315908 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

168 ZMT_TANGSEL_0168 106.73159 -6.33854 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

169 ZMT_TANGSEL_0169 106.73169 -6.32106 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

170 ZMT_TANGSEL_0170 106.66296 -6.30285 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

171 ZMT_TANGSEL_0171 106.731787 -6.341539 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

172 ZMT_TANGSEL_0172 106.663282 -6.339419 Existing Available Setu Non Aset Pemkot

173 ZMT_TANGSEL_0173 106.732163 -6.358532 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

174 ZMT_TANGSEL_0174 106.713942 -6.257872 Existing Unknown Pondok Aren Aset Pemkot

175 ZMT_TANGSEL_0175 106.731856 -6.323284 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

176 ZMT_TANGSEL_0176 106.664371 -6.306252 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

177 ZMT_TANGSEL_0177 106.732602 -6.300911 Existing Unknown Ciputat Non Aset Pemkot

178 ZMT_TANGSEL_0178 106.66459 -6.33136 Existing Available Setu Non Aset Pemkot

179 ZMT_TANGSEL_0179 106.732702 -6.298764 Existing Available Ciputat Aset Pemkot

180 ZMT_TANGSEL_0180 106.66454 -6.307607 Existing Unknown Serpong Aset Pemkot

181 ZMT_TANGSEL_0181 106.732858 -6.3362 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

(37)

11

No Zone_Name Long Lat ZMT Type Zona IMB Kecamatan Kepemilikan

ASET

182 ZMT_TANGSEL_0182 106.665027 -6.30093 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

183 ZMT_TANGSEL_0183 106.733031 -6.329678 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

184 ZMT_TANGSEL_0184 106.665593 -6.320087 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

185 ZMT_TANGSEL_0185 106.733571 -6.354104 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

186 ZMT_TANGSEL_0186 106.66628 -6.31414 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

187 ZMT_TANGSEL_0187 106.734292 -6.351288 Existing Unknown Pamulang Non Aset Pemkot

188 ZMT_TANGSEL_0188 106.666537 -6.310818 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

189 ZMT_TANGSEL_0189 106.734025 -6.304831 Existing Available Ciputat Aset Pemkot

190 ZMT_TANGSEL_0190 106.666708 -6.324545 Existing Available Serpong Non Aset Pemkot

191 ZMT_TANGSEL_0191 106.734209 -6.311577 Existing Unknown Pamulang Aset Pemkot

192 ZMT_TANGSEL_0192 106.667792 -6.314193 Existing Unknown Serpong Non Aset Pemkot

193 ZMT_TANGSEL_0193 106.73464 -6.34657 Existing Available Pamulang Non Aset Pemkot

194 ZMT_TANGSEL_0194 106.66782 -6.342694 Existing Available Setu Aset Pemkot

195 ZMT_TANGSEL_0195 106.73473 -6.30351 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

196 ZMT_TANGSEL_0196 106.66791 -6.33074 Existing Available Setu Non Aset Pemkot

197 ZMT_TANGSEL_0197 106.734798 -6.316245 Existing Available Ciputat Non Aset Pemkot

198 ZMT_TANGSEL_0198 106.668 -6.328933 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

199 ZMT_TANGSEL_0199 106.734572 -6.32503 Existing Available Pamulang Aset Pemkot

200 ZMT_TANGSEL_0200 106.668217 -6.334842 Existing Unknown Setu Non Aset Pemkot

Gambar

Gambar Tiang Microcell Utama

Referensi

Dokumen terkait

Mengangkat sebagai anggota dimaksud DIKTUM PERTAMA wakil- wakil dari komponen Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan dan BAPPENAS sebagaimana

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.. AKP

[r]

Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan antara Tingkat Kehadiran Ibu di Kelas Ibu Hamil dengan

STUDI TENTANG MINTA TERHADAP PROFESI GURU GEOGRAFI PADA MAHASISWA DEPARTEMEN GEOGRAFI FPIPS UPI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa dengan adanya sistem pengelompokkan ini Dapat melakukan pengklasifikasian kematangan buah jeruk keprok dengan menggunakan

Dalam terminologi ekonomi dan keuangan hal ini merupakan kondisi yang tidak efisien bahkan pada periode tahun 2009, 2009 dan 2013 rasio efisiensi telah melebihi dari angka

Mahathir akan terus terpahat sebagai “ Bapa Pemodenan Malaysia ” , negarawan ulung yang berwawasan menjadikan Malaysia sebuah Negara moden dan makmur dengan purata