• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK PADA KURIKULUM 2013 D SMP NEGERI 1 SUTERA

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Yulaina Efrida Wati

1

, Ismarianti

2

, Wira Solina

2

1

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Yulaina_e@yahoo.com

ABSTRACT

This research is motivated by the implementation of BK services that are less in line with the curriculum 2013. The purpose of the study is to describe the effectiveness of the implementation of information services by teachers BK on Curriculum 2013 seen from: planning, (2). Implementation, (3). evaluation. This research uses descriptive qualitative approach. Key informants 3 BK teachers, then additional informants 5 subjects teachers. Interview guidance study instruments, data processing techniques, data presentation, and conclusions. The results showed: The effectiveness of the implementation of information services by teachers BK on the curriculum 2013 in SMP Negeri 1 Sutera Pesisir Selatan Regency viewed from: (1). planning, teachers prepare BK RPL, program, absent and media, (2). Implementation, the BK teacher in implementing the information service BK teacher opened the service activities by using the method in the form of discussion and question and answer then the teacher BK experience barriers in providing services that lack of interest learners learners and lights off when using media to provide services to learners. (3). Evaluation, evaluation using BMB3, as well as evaluation form discussion, question and answer and analyze evaluation result. Based on the results of the study recommended to BK teachers in order to improve the implementation of information services.

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

PENDAHULUAN

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dilingkungan pendidikan seyogyanya dilaksanakan untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah dalam pendidikan.Pelayanan bimbingan dan konseling diselenggarakan dengan memperhatikan hakikat kemanusiaan.

Hal tersebut dimaksudkan bahwa

pelayanan bimbingan dan konseling

diselenggarakan untuk kemaslahatan

manusia baik secara individu maupun

kelompok. Layanan bimbingan dan

konseling dapat mengarahkan

manusia dalam mewujudkan diri

secara afektif dan produktif.

(2)

Bimbingan dan konseling dapat membantu individu mengembangkan diri kearah yang lebih baik.Prayitno dan Amti (2008:253) menjelaskan pelayanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah mampu membantu individu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan optimal sesuai dengan bakat dan minat, kemampuan dan nilai-nilai serta terentaskannya masalah yang dialami individu. Bimbingan dan konseling membuat individu lebih mandiri dan mampu menerima diri sendiri lingkungannya, membuat rencana dan keputusan yang realistis kemudian mengarahkan diri pada rencana dan keputusan yang telah diambil pada akhirnya dapat mewujudkan diri sendiri. Tujuan khusus bimbingan dan konseling terkait pada arah perkembangan klien dan masalah- masalah yang dihadapi.

Layanan bimbingan dan konseling disekolah merupakan suatu kebutuhan dalam perkembangan dan kehidupan peserta didik. Ada banyak jenis layanan yang dapat diberikan

kepada peserta didik, salah satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah layanan yang berfungsi untuk membantu peserta didik dalam mendapatkan informasi yang baru dan bermanfaat bagi peserta didik tersebut. Informasi yang diberikan dapat memberikan wawasan kepada para individu sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mencegah kesulitan yang dihadapinya serta merencanakan masa depan.

Prayitno dan Amti (2008:259)

“Layanan informasi memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan dan untuk menemukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki”. Layanan informasi adalah seperangkat kegiatan bimbingan dalam memberikan keterangan-keterangan atau informasi kepada pihak yang memerlukan.

Layanan informasi merupakan

salah satu layanan yang dilaksanakan

sesuai dengan tahapannya, Tohirin

(2013:147) menjelaskan pelaksanaan

(3)

layanan informasi dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pertama, perencanaa terdiri dari, a) identifikasi kebutuhan akan informasi bagi calon peserta layanan, b) menetapkan materi informasi sebagai isi layanan, c) menetapkan sukjek sasaran layanan, d) menetapkan narasumber e) menyiapkan prosedur, perangkat dan media layanan, f) menyiapkan kelengkapan administrasi.

2. Kedua, pelaksanaan terdiri dari ; a) mengorganisasikan kegiatan layanan, b) mengaktifkan peserta layanan, c) mengoptimalkan penggunaan metode dan media.

3. Ketigaevaluasi terdiri dari ; a) menetapkan materi evaluasi, b) menetapkan prosedur evaluasi, c) menyusun instrumen evaluasi, d) mengaplikasikan instrumen evaluasi, e) mengolah hasil aplikasi instrumen.

Tahapan-tahapan layanan informasi ini dapat dikembangkan sesuai dengan Kurikulum 2013.Secara dinamis sesuai dengan

tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Majid (2014:7) mengungkapkan bahwa keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya.Perilaku tersebut diwujudkan dalam bentuk kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kebebasan dalam bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen. Menurut Sunarti (Sofan, 2013:171) kurikulum 2013 merupakan proses pembelajaran yang menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Melalui pendekatan itu peserta didik

diharapkan memiliki kompetensi

sikap, pengetahuam dan keterampilan

yang jauh lebih baik. Upaya

penerapan pendekatan ilmiah dalam

proses pembelajaran ini, kemudian

melahirkan sistem evaluasi selama

implementasi Kurikulum 2013 di

sekolah, tidak sedikit sekolah yang

masih bingung dengan maksud dan

tujuan dari Kurikulum 2013. Pihak

(4)

sekolah juga mengalami beberapa hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini, seperti halnya dalam proses peminatan peserta didik.

Majid (2014:6) menjelaskan implementasi dan Kurikulum 2013 dapat dilihat dari perencanaan, proses, ide dan nilai konsep dan proses perubahan peserta didik. Dengan demikian wujud nyata dari implementasi kurikulum adalah aktivitas belajar mengajar di kelas, dengan kata lain aktivitas belajar mengajar di kelas merupakan operasionalisasi dari kurikulum tertulis atau disebut juga dengan kurikulum aktual.

Bimbingan Konseling memiliki posisi tersendiri di dalam kurikulum yang telah berlaku.Tetapi terdapat berbagai perbedaan antara Bimbingan Konseling dalam KTSP dan Bimbingan Konseling dalam Kurikulum 2013. Guru Bimbingan Konseling pada kurikulum 2013 khususnya akan memiliki peranan yang lebih penting. Pasalnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan

sederajat penjurusan ditiadakan dan diganti dengan peminatan.

Berdasarkan fenomena yang sering terjadi pada saat sekarang ini di sekolah dengan adanya Kurikulum 2013 pada guru BK kurang efektif dalam melaksanakannya kerena masih adannya guru BK yang bermalasan dalam memberikan layanan di ruangan klasikal dengan alasan jam yang diberikan terlalu sedikit, serta jika dikaitkan dengan peseta didik disini dilihat dari peserta didik adanya peserta didik yang malas untuk masuk lokal atau untuk mengikuti layanan yang diberikan oleh guru BK.

Berdasarkan observasi yang

peneliti lakukan pada tanggal 25 Juli

sampai dengan 02 September 2016 di

SMP Negeri 1 Sutera tentang

Efektifitas pelaksanaan layanan

informasi oleh guru BK pada

Kurikulum 2013 di SMPN 1 Sutera

Kabupaten Pesisir Selatan ditemukan

adanya peserta didik yang kurang

aktif, padahal dalam Kurikulum 2013

disitu dituntut peserta didik yang

lebih aktif dalam proses pembelajaran

dan masih ditemukan adanya guru

(5)

BK yang terlalu santai dengan hanya menyuruh peserta didik untuk mencatat dan ditemukan adanya peserta didik yang malas untuk mengikuti layanan yang diberikan guru BK karena tidak adanya ujian, adanya peserta didik yang meribut dalam mengikuti layanan BK, adanya peserta didik yang keluar masuk saat layanan BK, adanya peserta didik yang berbicara kurang sopan pada guru BK.

Berdasarkan wawancara dan observasi pada tanggal 06 September sampai 06 Oktober 2016 ditemukan permasalahan sebagai berikut:

Pelaksanaan layanan BK yang kurang sesuai dengan Kurikulum 2013, pelaksanaan program layanan belum terlaksana dengan baik, adanya guru BK yang membuat program layanan yang tidak sesuai dengan waktu, membuat RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) yang tidak sesuai dengan need asessmen, adanya peserta didik yang tidak berani mempresentasikan materi yang diberikan oleh guru BK, peserta didik merasa bosan saat mengikuti layanan informasi, materi yang diberikan guru BK kurang

memadai, kurang efektifitas pelaksanaan layanan informasi oleh guru BK, adanya guru BK yang canggung dalam memberikan layanan informasi, dan kurang efektifitas layanan informasi dilihat dari evaluasi. Berdasarkan grand teori dan latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

“Efektifitas Pelaksanaan Layanan Informasi oleh guru BK pada Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan”

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif menurut William(Moleong, 2010: 5) penelitian kualitatif adalah penelitian data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah yang dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah, dan memberikan gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah.

Penelitian ini mengungkapkan

tentang “Efektifitas pelaksanaan

layanan informasi oleh guru BK pada

(6)

Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan”.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 sampai 27 Juli 2017, bertempat di SMP Negeri 1 Sutera, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.Informan kunci pada penelitian ini guru BK dan informan tambahan wakil kurikulum, kesiswaan dan tiga orang guru mata pelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, teknik yang digunakan dalam pengolahan data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, adapun hasil penelitian dan pembahasan tersebut di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan yaitu:

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan, guru BK di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan diperoleh informasi bahwa

sebelum melaksanakan layanan informasi guru BK merencanakan need asessment berupa angket dan wawancara yang diberikan kepada peserta didik dengan cara melihat kemampuan dan tingkah laku peserta didik dalam belajar.

Kemudian hasil dari need asessment guru BK melakukan perencanaan yang melahirkan program yang mana nantinya berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik, sebelum melaksanakan layanan

informasi guru BK

mempersiapkan media seperti buku panduan, infokus, majalah- majalah yang terkait dengan informasi yang nantinya akan diberikan kepada peserta didik.

Serta guru BK dalam melaksanakan layanan informasi metode yang digunakan diskusi dan bekerja sama dengan teman sejawat. Menurut Tohirin (2011:162) tahap perencaan dilakukan mencangkup:

1) Menetapkan subjek (peserta

didik) yang dilayani

(menjadi peserta layanan).

(7)

2) Menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci.

3) Menetapkan dan menyiapkan fasilitas layaanan,termasuk media dengan perangkat keras dan lunaknya

4) Menyiapkan kelengkapan administrasi.

b. Pelaksanaan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa guru BK setelah merencanakan layanan informasi yang akan diberikan kepada peserta didik maka guru BK melaksanakan layanan informasi di depan kelas dengan memberikan motivasi terlebih dahulu yang berhubungan dengan layanan informasi yang akan diberikan nantinya serta memberikan penguatan terhadap layanan tersebut. Kemudian cara guru BK membuat peserta didik aktif dalam mengikuti layanan informasi maka guru BK membuat strategi pembelajaran contohnya diskusi, tanya jawab, membentuk kelompok serta pembagian tugas, selanjutnya guru BK memberikan layanan

informasi dalam bentuk diskusi dan tanya jawab serta hambatan yang sering guru BK temukan dalam memberikan layanan informasi seperti kurangnya minat belajar dan peserta didik tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Menurut Prayitno (2012: 7)

“Proses pembelajaran merupakan kegiatan pendidik (guru, dosen, konselor, dan peserta didik lainnya) untuk mendorong atau menggerakkan orang lain (peserta didik) dalam menjalankan kegiatan belajar atau berada dalam suasana belajar”.

c. Evaluasi

Berdasarkan hasil penelitian

yang peneliti lakukan, guru BK

diperoleh informasi bahwa

setelah melaksanakan layanan

informasi guru BK melakukan

penilaian terhadap layanan yang

diberikan apakah layanan

tersebut diminati oleh peserta

didik, cara guru BK melakukan

evaluasi dengan mellihat

perkembangan belajar serta

tingkah laku yang ditampilkan

(8)

peserta didik. Setelah itu guru BK menganalisis hasil evaluasi dilihat seberapa besar pengaruh informasi yang diberikan kepada peserta didik serta hambatan yang ditemukan guru BK maka tindakan yang dilakukan oleh guru BK terhadap materi layanan informasi yang diberikan maka guru BK menganalisis serta menafsirkan hasil evaluasi yang diberikan kepada peserta didik.

Menurut Prayitno (2012: 162) tahap evaluasi mencangkup, menetapkan standar evaluasi, melakukan analisis dan menafsirkan hasil evaluasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang efektifitas pelaksanaan layanan informasi oleh Guru BK pada kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:

1. Efektifitas pelaksanaan layanan informasi oleh guru BK pada kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari perencanaan,

sebelum melakukan layanan guru BK menyiapkan RPL, program, angket serta media seperti laptop, speaker, infokus dan majalah-majalah yang berkaitan dengan materi yang akan diberikan kepada peserta didik.

2. Efektifitas pelaksanaan

layanan informasi oleh guru

BK pada kurikulum 2013 di

SMP Negeri 1 Sutera

Kabupaten Pesisir Selatan

dilihat dari Pelaksanan, guru

BK membuka layanan

informasi mengucapkan

salam, mengkondisikan

kelas, mengambil absen dan

juga memberi informasi

kepada peserta didik serta

metode yang digunakan

ceramah, diskusi, dan tanya

jawab kepada peserta didik

dan guru BK mengalami

hambatan saat melaksanakan

layanan informasi yaitu

kurangnya minat belajar

peserta didik dan tidak

merubah tingkah lakunya ke

yang lebih baik.

(9)

3. Efektifitas pelaksanaan layanan informasi oleh guru BK pada kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari Evaluasi dengan menggunakan BMB3 serta menggunakan bentuk evaluasi dengan cara diskusi dan tanya jawab kepada peserta didik kemudian menganalisis hasil evaluasi dilihat dari perubahan tingkah laku peserta didik DAFTAR PUSTAKA

Majid. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Interes Media.

Maleong, Lexi.J. (2010). Metedologi Penelitian Kualitatif

Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Prayitno & Amti. (2008). Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Rineka Cipta.

Moleong, Lexi.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tohirin.(2013). Bimbingan dan

Konseling di Sekolah dan

Madrasah. Jakarta: Rajawali

Press

Referensi

Dokumen terkait

Azt reméljük, hogy ez az egyre erőteljesebben megfogalmazódó igény a közgazdasági gyermekirodalom terén is áttörést hoz; kellenének j ó tankönyvek és szép

Pada saat akan dimulai fase pengeluaran bayi dan selama pengeluaran dengan penurunan (descent), gaya dorong berasal dari kontraksi uterus yang memiliki transmisi

Indikator Soal : Disajikan teks bacaan, peserta didik dapat memilih kosakata yang sesuai dengan maknnya berkaitan dengan peralatan kebersihan lingkungan di

Mahasiswa tingkat akhir dalam mengolah data hasil penelitian nya selain menggunakan perhitungan manual dengan kalkulator scientific juga menggunakan aplikasi microsoft excel

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mia Maraya Auliani, Syaichu (2016) yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu pada bulan Desember 2014 sampai Desember 2015, maka penelitian ini menggunakan metode cross sectional

Hubungan pengetahuan tentang tanda dan gejala diabetes mellitus dengan upaya pencegahan pada lansia di Desa Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar tahun