• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 2 No. 2 (2020), pp Copyright 2020 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS Journal of Accounting, Finance and Auditing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 2 No. 2 (2020), pp Copyright 2020 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS Journal of Accounting, Finance and Auditing"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JAFA

Journal of Accounting, Finance and Auditing

108 PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN

SUMBAWA

Hairul Amri1, Diah Intan Syahfitri2

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa

Hairulamri103@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of tax knowledge, tax socialization, taxpayer awareness, and tax sanctions on tax compliance in paying motor vehicle tax in Sumbawa Regency. The number of samples used in this study were 398 respondents.

Data collection is done by distributing questionnaires. The results of this study indicate that tax knowledge, tax awareness, and tax sanctions have a positive effect on taxpayer compliance in paying motor vehicle tax in Sumbawa Regency. While the tax socialization variable does not affect the compliance of taxpayers in paying motor vehicle tax in Sumbawa Regency.

Keywords: taxpayer compliance, tax knowledge, tax socialization, taxpayer awareness, tax sanctions

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 398 responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan, kesadaran pajak, dan sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa. Sedangkan variabel sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.

Kata Kunci: kepatuhan wajib pajak, pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak, sanksi pajak

(2)

109 I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara Republik Indonesia.

Setiap tahun pemerintah berusaha untuk memaksimalkan penerimaan pajak guna membiayai pengeluaran negara karena semakin tinggi penerimaan pajak, maka semakin tinggi kemampuan negara membiayai pembangunan (Arifin, 2015). Adapun iuran yang dibayarkan oleh rakyat sebagai wajib pajak berdasarkan lembaga pemungut terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah Pajak Daerah (Mardiasmo, 2011).

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak daerah ini, bersumber dari daerah atau provinsi. Pajak diserahkan ke masing-masing daerah untuk memenuhi kebutuhan, kesejahtraan dan kemakmuran rakyat.

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak yang dibayarkan oleh pengguna kendaraan bermotor. Dalam membayar pajak seseorang harus patuh dan taat.

Kepatuhan yang dilakukan oleh wajib pajak, dapat berdampak bagi penerimaan pemerintah. Terget-target yang telah dirancangkannya dapat terealisiasi guna kemakmuran rakyat. Kantor Bersama Samsat Sumbawa merupakan kantor yang terletak di jalan Bungur No. 4-A, Labuhan Sumbawa dengan jumlah wajib pajak kendaraan bermotor sebesar 77.900 Dalam laman Kabar Sumbawa mengungkapkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kabupaten Sumbawa masih banyak yang menunggak atau belum optimal.

Tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam lima tahun terakhir mencapai angka tunggakan sebesar Rp. 38.194.968.527 dengan jumlah kendaraan Sebesar 51.017 (https://.kabarsumbawa.com).

Kepatuhan pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya (Rahayu, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2017), kepatuhan wajib pajak memiliki hubungan yang erat dengan penerimaan pajak. Apabila kepatuhan wajib pajak meningkat otomatis penerimaan pajak meningkat. Kepatuhan dalam membayar pajak merupakan masalah yang dianggap sangat penting. Karena apabila pajak yang diperoleh negara tidak sesuai dengan harapan, maka akan menghambat proses pembangunan negara tersebut.

Pengetahuan pajak merupakan informasi pajak yang dapat digunakan wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan (Veronica, 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chusaeri, dkk (2017), mengatakan bahwa pengetahuan pajak maupun yang berkaitan di

(3)

110 dalamnya seperti: peraturan, kesadaran, kualitas pelayanan dan sanksi pajak memliki pengaruh yang bersamaan terhadap kepatuhan wajib pajak Samsat Batu.

Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pihak yang berwenang untuk memberikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat khususnya wajib pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata cara perpajakan (Megantara, dkk, 2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tawas, dkk (2016), mengatakan bahwa sosialisasi perpajakan, tarif pajak dan sanksi perpajakan memberikan pengaruh secara bersamaan dan signifikan terhadap kepatuhan pelaporan SPT tahunan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Blitung.

Kesadaran perpajakan artinya wajib pajak mau dengan sendirinya melakukan kewajiban perpajakannya seperti mendaftarkan diri, menghitung, membayar, dan melaporkan jumlah pajak terutangnya (Erly, 2011). Sanksi Pajak Merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan akan dituruti, ditaati, dan dipatuhi (Mardiasmo, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2013), mengatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh signifikan kepada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Kantor Samsat Bersama Singaraja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Apakah pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

2. Apakah sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

3. Apakah kesadaran pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

4. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

II. METODE PENELITIAN Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang berbentuk asosiatif.

Pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan wajib pajak, sosialisasi pajak, kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini yaitu di Kantor Bersama Samsat Sumbawa. Alamatnya yaitu di jalan Bungur No. 4-A, Labuhan Sumbawa, Seketeng, Kabupaten

(4)

111 Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Waktu penelitian ini yaitu dilakukan pada bulan November 2019 sampai dengan januari 2020.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi penelitian ini adalah seluruh wajib pajak kendaraan bermotor yang berjumlah 77.900.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode probabiliti sampling melalui pendekatan simple random sampling (sampel acak sederhana). Sampling ini adalah teknik penentuan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin. Persentase tingkat kesalahan yang ditolerir sebesar 5%, sebagai berikut.

n = 𝑁 1+𝑁.𝑒2

n = Jumlah Sampel N = Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan dalam penelitian ini adalah 0,05

n = 77.900 1+77.900(0,052)

n = 398

Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 398 responden wajib pajak kendaraan bermotor.

Sumber Data 1. Data primer

Menurut Sugiyono (2016) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu dengan menyebarkan kuesioner.

(5)

112 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden. Untuk mengukur pendapat responden penulis menggunakan skala likert. Kemudian kuesioner yang disebarkan diolah datanya menggunakan aplikasi SPSS 21.

Teknik Analisis Data 1 Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal, Sugiyono (2012). Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel tersebut telah terdistribusi normal.

b) Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013) uji multikolinearitas merupakan uji yang digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel-variabel bebas (Variabel independent). Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel-variabel bebas. Uji ini dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance inflation factor (VIF). Apabila nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji (Ghozali, 2013).

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat adanya ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Menurut Ghozali (2013) model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas atau homoskesdatisitas. Homoskesdatisitas adalah ketika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, sedangkan jika terjadi perbedaan disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi dikatakan bebas heteroskedastisitas dapat dilihat ketika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

2 Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Analisis regresi ini merupakan eksistensi dari metode regresi dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan supomo, 2011). Berikut adalah Persamaan regresi berganda:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4

(6)

113 Keterangan:

Y : Variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak α : Konstanta

β1- β4 : koefisien regresi atau koefisien arah X1 : Pengetahuan perpajakan

X2 : Sosialisasi Perpajakan X3 : Kesadaran perpajakan X4 : Sanksi Pajak

a. Uji t

Uji t merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individual. Uji t dikatakan signifikan apabila nilainya lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen maka hipotesis diterima.

Sedangkan jika nilai signifikan diatas 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen maka hipotesis ditolak.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Hipotesis

Tabel 1 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Model Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 3.109 1.007 3.087 .002

pengetahuan perpajakan .360 .059 .314 6.118 .000 sosialisasi perpajakan .065 .050 .056 1.293 .197

kesadaran pajak .124 .042 .141 2.967 .003

sanksi pajak .285 .055 .271 5.206 .000

Sumber : data olah

Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel coefficients. Pada tabel coefficients yang dibaca ialah nilai dalam kolom B, untuk baris yang pertama menunjukkan konstanta (α) dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen.

Berikut adalah persamaan yang dihasilkan dari tabel 4.12:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4

Y = 3,109+ 0,360 X1 + 0,065 X2 + 0,124 X3 + 0,285 X4

Persamaan Linier Berganda dapat ditulis sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 3,109 mengandung arti bahwa nilai konstanta variabel kepatuhan adalah 3,109.

(7)

114 2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,360 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai pengetahuan perpajakan, maka nilai dependennya bertambah sebesar 0,360.

Koefisien tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X1 terhadap Y adalah positif. Berarti setiap penambahan nilai X1 maka nilai Y bertambah.

3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,065 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai sosialisasi perpajakan, maka nilai dependennya bertambah sebesar 0,065.

Koefisien tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X2 terhadap Y adalah positif. Berarti setiap penambahan nilai X2 maka nilai Y bertambah.

4. Koefisien regresi X3 sebesar 0,124 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai kesadaran pajak, maka nilai dependennya bertambah sebesar 0,124. Koefisien tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X3 terhadap Y adalah positif. Berarti setiap penambahan nilai X3 maka nilai Y bertambah.

5. Koefisien regresi X4 sebesar 0,285 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai sanksi pajak, maka nilai dependennya bertambah sebesar 0,285. Koefisien tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X4 terhadap Y adalah positif. Berarti setiap penambahan nilai X4 maka nilai Y bertambah.

a) Hasil Uji t

1. Hasil output tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai t hitung pengetahuan perpajakan (X1) sebesar 6,118 > dari t tabel 1,960 dengan nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

2. Hasil output tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai t hitung sosialisasi perpajakan (X2) sebesar 1,293 < dari t tabel 1,960 dengan nilai signifikansi 0,197 > dari 0,05 maka hipotesis ditolak, yang berarti Sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

3. Hasil output tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai t hitung kesadaran pajak (X3) sebesar 2,967 > dari t tabel 1,960 dengan nilai signifikansi 0,003 < dari 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti kesadaran pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

4. Hasil output tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai t hitung sanksi pajak (X4) sebesar 5,206 > dari t tabel 1,960 dengan nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Pembahasan

1. Pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

(8)

115 Hasil uji hipotesis 1 pada tabel 4.12, memperlihatkan bahwa variabel pengetahuan perpajakan mempunyai tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan hasil t hitung sebesar 6,118 lebih besar dari t tabel sebesar 1,960. Hal ini menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Berarti apabila pengetahuan perpajakan semakin tinggi maka, kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukakan oleh Wardani (2017) yang menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Samsat Drive Thru Bantul.

2. Pengaruh Sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Hasil uji hipotesis 2 pada tabel 4.12, memperlihatkan bahwa variabel sosialisasi perpajakan mempunyai tingkat signifikansi 0,197 lebih besar dari 0,05 dan hasil t hitung sebesar 1,293 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,960. Hal ini menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2018) yang menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sleman.

3. Pengaruh kesadaran pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Hasil uji hipotesis 3 pada tabel 4.12, memperlihatkan bahwa variabel kesadaran pajak mempunyai tingkat signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05 dan hasil t hitung sebesar 2,967 lebih besar dari t tabel sebesar 1,960. Hal ini menyatakan bahwa Kesadaran pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Berarti apabila Kesadaran pajak semakin tinggi maka, kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukakan oleh Putri (2013) yang menunjukkan bahwa kesadaran pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Denpasar.

4. Pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Hasil uji hipotesis 4 pada tabel 4.12, memperlihatkan bahwa variabel sanksi pajak mempunyai tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan hasil t hitung sebesar 5,206 lebih besar dari t tabel sebesar 1,960. Hal ini menyatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Berarti apabila sanksi pajak semakin berat maka, kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2013) yang menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kota Singaraja.

(9)

116 IV. PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian in:

1. Pengetahuan perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.

2. Sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.

3. Kesadaran pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.

4. Sanksi pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa.

Saran

Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kantor Bersama Samsat Sumbawa

Penelitian ini menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Sehingga, disarankan kepada petugas samsat sebaiknya lebih meningkatkan lagi sosialisasi keliling antar desa agar dapat menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti salah satu variabel bebas terkait dengan penelitian ini, yang memiliki keterkaitan dengan pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor agar dapat meningkatkan pengaruh dalam kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Kemudian menambah jumlah sampel penelitian secara merata dengan mengurangi tingkat kesalahan menjadi 1% untuk mendapatkan sampel yang lebih valid dan dapat degeneralisasikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, febrian adhitya. (2015). Pengaruh Modernisasi sistem administrasi perpajakan, kesadaran perpajakan, sanksi pajak dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP PRATAMA. Perbanas review volume, 1(1), 35-52.

Abdillah, I. F. (2017). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kabupaten Bantul. Skripsi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.

Chusaeri, Y, Daiana, N, & Afifudin. (2017). Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor, 1–15.

(10)

117 Erly Suandy.2011. perencanaan pajak. Edisi 5. Salemba Empat Jakarta.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Herryanto, M., & Toly, A. A. (2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak,kegiatan sosialisasi perpajakan, dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan. Tax and Accounting Review, 1(1), 125–133.

Idriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2011, “ metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 235/KMK.03/2003 tanggal 3 juni Tentang Kriteria Wajib Pajak Patuh.

Manik Asri, Wuri. 2009. “Pengaruh kualitas pelayanan, Biaya kepatuhan pajak, dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan pelaporan wajib pajak badan yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama Denpasar Timur”.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Publisher.

Megantara, K., Purnamawati, G. A., & Sinarwati, N. K. (2017). Pengaruh Penghasilan Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan, dan Kemauan Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usahawan Atas Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja).

JIMAT (Jurnal Ilmiah Akuntansi Undiksha, 7(1).

Putri, A. R. S., & Jati, I. K. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Di Denpasar. E-Jurnal Akuntansi, 2(3), 661–677.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK.03/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengambilan Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Rahayu, Kurnia siti. 2010. perpajakan indonesia konsep & Aspek Formal. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Resmi, S. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Samudra, A. A. (2015). Perpajakan di Indonesia Keuangan, Pajak, dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Pers.

Sapriadi, D. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar PBB (pada Kecamatan Rejang). Jurnal Akuntansi, 1(1), 1–25.

Sudarmanto R, Gunawan. 2004. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.

1th.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono, (2016). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet

Sugiyono, (2012). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet

Susanti Apriliana , Niken (2018). “Pengaruh Pengetahuan perpajakan, Sosialisasi Pajak, Kesadaran Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor” (Studi Kasus Pada Wajib Pajak

(11)

118 Kendaraan Bermotor di Kabupaten Sleman). Skripsi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta

Susilawati, K. E., & Budiartha, K. (2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, sanksi perpajakan dan akuntabilitas pelayanan publik pada kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 2, 345–357.

Tawas, V. B. J., Poputra, A. T., & Lambey, R. (2016). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif Pajak, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal EMBA, 4(4), 912–921.

“Tunggakan pajak kendaraan bermotor di Sumbawa capai 38 miliar”. KABAR SUMBAWA. 1 juli 2019, 20 oktober 2019,

https://www.kabarsumbawa.com/2019/07/01/tungakan-pajak-kendaraan- bermotor-di-sumbawa-capai-38-miliar/

“UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 JDIH KEMENTERIAN KEUANGAN”.

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/28TAHUN2009UU.HTM Veronica carolina.2009. Pengetahuan Pajak.Jakarta: Salemba Empat.

Wardani, D. K., & Rumiyatun, R. (2017). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor, Dan Sistem Samsat Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Jurnal Akuntansi, 5(1), 15.

Winerungan,O.L.(2015). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap kepatuhan WPOP di KPP Manado dan KPP Bitung.

Jurnal EMBA, 1(3), 960-970.

Wulandari, T. (2015). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Kesadaran Wajib Pajak sebagai Variabel Intervening (Studi pada KPP Pratama Pekanbaru Senapelan). Jom Fekon, 2(2).

Referensi

Dokumen terkait

Tidak sama dengan sensasi lokal, seperti sentuhan atau nyeri yang berasal dari stimulasi tepi, sesak napas adalah sensasi viseral yang kira-kira sama dengan keadaan

Dengan penambahan kedua bahan imbuhan tersebut terutama kapur ternyata dapat menurunkan nilai kalor rata-rata 18 kkal/kg, hal ini disebabkan karena sifat kimia dari Ca(OH)2 adalah

Namun, apa yang tidak disebutkan dalam paradigma tersebut adalah aspek ketuhanan. Inilah yang nantinya membedakan paradigma ilmu Islam dengan bukan Islam. Dalam

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan pembebasan sementara bagi Pejabat Fungsional Pengawas Perikanan Kategori Keterampilan bidang Mutu Hasil

Pengaruh jenis media dan larutan ab mix dengan konsentrasi berbeda pada pertumbuhan dan hasil produksi tanaman selada (Lactuca sativa L) dengan hidroponik sistem

Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya penggunaan sedimen DAM Bili-Bili sebagai filler tambahan sebesar 1% dan penambahan anti pengelupasan pada campuran aspal beton

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akademis untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, dengan judul

Pada awal musim hujan, penggerek batang lada banyak di temukan dalam bentuk telur dan larva, sedangkan pada pertengahan musim hujan banyak ditemui dalam bentuk pupa dan imago