• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dwi Waluyati¹, Mirna Rosdiana², Nurdiat Heru Saputra³, Ilmawan Muhamad⁴, Fenty Permatasari⁵

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dwi Waluyati¹, Mirna Rosdiana², Nurdiat Heru Saputra³, Ilmawan Muhamad⁴, Fenty Permatasari⁵"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penggunaan Media Sosial Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Benih Alpukat

(Studi Kasus di Balai Benih Hortikultura Pasir Banteng)

Dwi Waluyati¹, Mirna Rosdiana², Nurdiat Heru Saputra³, Ilmawan Muhamad⁴, Fenty Permatasari⁵

Program Studi Manajemen - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang Jalan Angkrek – Situ No. 19 Telp.(0261)205524 – 202911 ext.103 Fax.(0261) 205524

Sumedang Jawa Barat 45323

Email : ¹wieazzaya@gmail.com, ²mierna.ramdhani@gmail.com, ³nurhes25@gmail.com,

⁵fentyrobbi@gmail.com

ABSTRAK : Fokus penelitian ini untuk menganalisis strategi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan penjualan benih alpukat di Balai Benih Hortikultura. Dimana dengan adanya pandemi covid-19 memberikan dampak tersendiri bagi penjualan benih alpukat di Balai Benih Hortikultura. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan benih alpukat di masa pandemi covid-19 (Studi Kasus di Balai Benih Hortikultura Pasir Banteng). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif kualitatif melalui kajian literatur dan observasi. Pengumpalan data penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Yang dijadikan sebagai informan adalah para pegawai pelaksana teknis di Balai Benih Hortikultura. Startegi pemasaran yang dianalisis adalah strategi promosi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di masa pandemi covid-19 Balai Benih Hortikultura perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan benih alpukat di Balai Benih Hortikultura, salah satunya strategi promosi melalui media sosial.

Kata Kunci: Media Sosial, Strategi Pemasaran, Benih Alpukat dan Pandemi Covid-19

ABSTRACT : The focus of this research is to analyze the right marketing strategy in increasing sales of avocado seeds at Balai Benih Holtikultura. Where the Covid-19 pandemic has had its own impact on the sale of avocado seeds at Balai Benih Holtikultura. This study aims to analyze marketing strategies to increase sales of avocado seeds during the covid-19 pandemic (Case Study at the Balai Benih HoltikulturaPasir Banteng). The method used in this research is descriptive qualitative analysis through literature review and observation.

Collecting research data is done through observation, interviews, and documentation. The informants are the technical implementing employees at Balai Benih Holtikultura. The marketing strategy analyzed is the promotion strategy. The results of this study indicate that during the covid-19 pandemic Balai Benih Holtikulturaneeds to implement appropriate marketing strategies to increase sales of avocado seeds at Balai Benih Holtikultura, one of which is a promotional strategy through social media.

Keywords: Social Media, Marketing Strategy, Avocado Seed and Covid-19 Pandemic

(2)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Balai Benih Hortikultura dibentuk sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan tugas pokok menyelenggarakan sebagian kegiatan teknis operasional di bidang perbenihan hortikultura, meliputi perbenihan tanaman buah dan obat, perbenihan tanaman sayuran dan hias, serta mengendalikan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai pendukung terwujudnya Jawa Barat sebagai Provinsi Benih di Indonesia.

Balai Benih Hortikultura antara lain bertugas memproduksi benih bermutu dari varietas unggul. Benih yang dihasilkan diperuntukkan bagi kelompok petani dan berbagai kalangan masyarakat di wilayah Jawa Barat.

Alpukat termasuk jenis buah yang banyak digemari karena perpaduan rasa dan nutrisinya. Tidak hanya memiliki kandungan lemak yang baik bagi tubuh, alpukat juga memiliki kandungan vitamin yang bermanfaat.

Alpukat merupakan tanaman yang tahan banting, tidak perlu banyak perlakuan 3 tahun sudah berbuah atau lebih cepat dibanding buah lainnya. Selain itu alpukat tidak mengenal musim, setiap saat selalu ada buahnya.

Keunggulan tersebut menjadikan alpukat sebagai salah satu komoditas buah unggulan nasional karena memiliki nilai ekonomis tinggi, adaptasinya sangat luas, sangat popular dan digemari hampir seluruh lapisan masyarakat, selain itu nilai ekspornya cenderung terus meningkat karena di Asia hanya Indonesia dan China yang merupakan produsen alpukat. Populasi alpukat menyebar hampir di semua wilayah Indonesia. Menanam

alpukat harus membidik pasar tepat.

Pandemi covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit corona atau covid-19 di seluruh dunia untuk semua Negara. Wabah covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO. Adanya pandemi ini memberikan dampak tersendiri bagi seluruh aspek kehidupan, salah satunya aspek ekonomi. Dalam upaya memutus penyebaran virus, Pada 31 Maret 2020 pemerintah menetapkan peraturan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang pedoman PSBB.

Pada 2 Juli 2021 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 15 Tahun 2021 dilaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali. Dalam peraturan tersebut diatur pembatasan aktivitas masyarakat di wilayah yang terinfeksi Covid- 19 termasuk pembatasan terhadap pergerakan orang maupun barang. Selain itu pemberlakuan Work From Home (WFH), sekolah secara daring, pelarangan mengadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, dan penutupan kawasan wisata, membuat aktifitas masyarakat banyak dilaksanakan dirumah. Penerapan peraturan ini mengakibatkan perekonomian dalam negeri menjadi melemah karena daya beli konsumen yang menurun. Banyak pelaku usaha yang kehilangan penghasilan.

Begitu pula di masa pandemi ini, di

Balai Benih Hortikultura penjualan benih

benih alpukat sedikit mengalami penurunan.

(3)

Periode 2019 2020

Januari 396 0

Februari 0 0

Maret 600 50

April 2450 1000

Mei 0 0

Juni 0 0

Juli 1000 0

Agustus 0 0

September 1300 0

Oktober 0 0

November 0 0

Desember 0 1800

Jumlah 5746 2850 Tabel 1.1

Rekapitulasi Penjualan Benih Alpukat

Setelah dianalisis, ternyata terjadinya penurunan ini salah satunya dikarenakan kurang efektifnya strategi pemasaran yang digunakan. Diperlukan adanya strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan benih alpukat. Oleh karena itu penulis ingin menganalisis lebih jauh mengenai penggunaan Media Sosial sebagai Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Benih Alpukat di Masa Pandemi Covid-19.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang dipaparkan di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan media sosial sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan benih alpukat di Balai Benih Holtikultura?

2. Bagaimana upaya peningkatan penjualan benih alpukat di Balai Benih Holtikultura di masa pandemi covid-19?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikutn:

1. Untuk menganalisis penggunaan media sosial sebagai strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan benih

alpukat di Balai Benih Holtikultura.

2. Untuk mengetahui upaya peningkatan penjualan benih alpukat di Balai Benih Holtikultura di masa pandemi covid-19.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif desktiftif yaitu dengan menggunakan literatur atau studi pustaka yang terfokus untuk menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti.

Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini, menggunakan instrumen yang terdiri dari:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi memuat data-data yang memuat sertifikasi benih terutama dalam meningkatkan kualitas benih alpukat di Balai Benih Holtikultura.

2. Lembar Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan setelah jam kerja selesai antara peneliti dan observer. Dengan demikian batasan lembar wawancara dititikberatkan pada tanggapan dan hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas benih alpukat.

3. Lembar Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti data benih alpukat yang telah bersertifikasi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan dalam analisis.

4. Kamera Foto

Kamera Foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan penelitian yang peneliti laksanakan sehingga dapat digunakan untuk memperoleh bukti nyatamengenai pelaksanaan perbanyakan benih di Balai Benih Holtikultura.

Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

(4)

cara mendeskripsikan data-data yang telah dianalisis sebelumnya dengan teknik- teknik tersebut di atas

TINJAUAN PUSTAKA A. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini memang memiliki berbagai fungsi dalam perannya. Selain berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, media massa juga menjadi sarana untuk penggunanya dalam menggali berbagai informasi. Definisi media sosial tidak serta merta merupakan gagasan yang tidak berdasar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut.

Media sosial memiliki peran dan dampak bagi kehidupan masyarakat yang harus didesain sedemikian rupa agar media sosial tetap pada fungsi dan tujuan media sosial itu sendiri dan memiliki manfaat dalam kehidupan setiap individu.

Seperti yang dikemukakan oleh Henderi, bahwa pengertian media sosial adalah situs jaringan sosial berbasis web yang memungkinkan bagi setiap individu untuk membangun profil publik ataupun semi public dalam sistem terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka terhubung, dan melihat serta menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain dengan suatu sistem (Henderi, 2007: 3). Sedangkan menurut Phillip Kotler dan Kevin Keller media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, video dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya (Kotler, Keller 2012: 568).

Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, instagram, facebook, atau video di YouTube yang dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus

membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya.

Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010, h. 2).

2. Fungsi Media Sosial

Pada perannya saat ini, media sosialtelah membangun sebuah kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar.

Adapaun fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut :

a. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.

Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.

b. Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluar interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web.

c. Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari dari satu institusi media ke banyak audience ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak audience.

3. Karakteristik Media Sosial

Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai ciri-ciri dari media sosial yang banyak digunakan hingga saat ini.

Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada media sosial :

a. Partisipasi Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan batas antara media dan audience

b. Keterbukaan Kebanyakan dari media sosial

yang terbuka bagi umpan balik dan juga

partisipasi melalui sarana-sarana voting,

berbagi dan juga komentar. Terkadang

batasan untuk mengakses dan juga

(5)

memanfaatkan isi pesan.

c. Perbincangan Selain itu, kemungkinan dengan terjadinya perbincangan ataupun pengguna secara dua arah.

d. Keterhubungan Mayoritas dari media sosial tumbuh dengan subur lantaran terjadi suatu kemampuan yang dapat melayani keterhubungan antara pengguna, melalui suatu fasilitas tautan (links) ke website, sumber informasi dan bagi pengguna- pengguna lainya.

4. Jenis-jenis Media Sosial

Menurut Kotler dan Keller bahwa terdapat tiga macam platform yang utama untuk media sosial, yaitu :

a. Forum dan komunitas online

Mereka datang dalam segala bentuk dan ukuran dimana banyak dibuat oleh pelanggan. Sebagian hal ini disponsori oleh perusahaan melalui postingan, instant, messaging, dan juga chatting yang berdiskusi mengenai minat khusus yang dapat berhubungan dengan perusahaan.

b. Blogs

Terdapat banyak sekali pengguna blog yang sangat beragam disini dan Blogspot sendiri merupakan salah satu penyedia akun website gratis dimana kita bisa posting, sharing dan lain sebagainya.

Selain itu menurut Puntoadi (2011: 34) bahwa terdapat beberapa macam jenis media sosial, yaitu sebagai berikut :

1) Bookmarking

Bookmarking memberikan sebuah kesempatan untuk meshare link dan tag yang diminati. Hal demikian bertujuan agar setiap orang dapat menikmati yang kita sukai.

2) Wiki

Sebagai situs yang memiliki macam- macam karakteristik yang berbeda, misalnya situs knowledge sharing, wikitravel yang memfokuskan sebagai

suatu informasi pada suatu tempat.

3) Flickr

Situs yang dimiliki yahoo, yang mengkhusukan sebuah image sharing dengan contributor yang ahli pada setiap bidang fotografi di seluruh dunia. Flickr menjadikan sebagai photo catalog yang setiap produknya dapat dipasarkan.

4) Creating opinion

Media sosial tersebut memberikan sarana yang dapat untuk berbagi opini dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui media sosial tersebut, semua orang dapat menulis jurnal, sekaligus sebagai komentator.

5) Jejaring sosial

Melalui situs-situs konten sharing tersebut orang-orang mencptakan berbagai media dan juga publikasi untuk berbagi kepada orang lain. Berikut beberapa contoh dari aplikasi media sosial tersebut :

a) Facebook

Layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif dan lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam untuk mengaksesnya. Disini pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan teman, bertukar pesan serta berbagi informasi.

b) WhatsApp

Merupakan aplikasi pesan lintas platform sejak kemunculanya tahun 2009 hingga saat ini, yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena menggunakan data internet.

Menggunakan WhatsApp kita dapat dengan mudah untuk berinterikasi melalui pesan teks maupun suara dan hingga saat ini dilengkapi dengan fitur video call, yangmana kita dapat bertatap muka ketika telpon.

c) Line

Line diluncurkan pada tahun 2011 oleh

(6)

perusahaan jepang. Yang membedakannya jika whatsapp tidak memiliki karakter-karakter emoji dalam pesan, maka Line memiliki fasilitas tersebut, sehingga terlihat lebih seru ketika menggunakannya dalam menyampaikan pesan.

d) Youtube

Sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh mantan karyawan PayPal pada Februari 2005 ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menonton serta berbagi video. Konten video positif apapun bisa diakses melalui aplikasi tersebut.

e) Twitter

Layanan jejaring sosial dan microblog daring yang hampir serupa dengan facebook, yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 280 karakter. Didirikan pada maret 2006 oleh Jack Dorsey.

f) Instagram

Platform aplikasi jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit, menerapkan filter digital, dan mengunggahnya dengan berbagai fitur, seperti kolom komentar, dan fitur DM atau Direct Message yang memungkinkan penggunanya untuk bertukar pesan.

B. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia (stratos = militer dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah - daerah tertentu untuk mencapai tujuan tindakan tetentu.

Strategi adalah ilmu perencanaan dan

penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar, menggerakan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara aktual dalam bisnis, Jhon A. Bryne mendefinisikan strategi adalah sebuah pola yang mendasar dari sasaran dan direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor- faktor lingkungan.

Menurut David strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi memperoleh keunggulan bersaing.

Keberhasilan suatu perusahaan, sebagaimana diukur dengan daya saing strategis dan profitabilitas tinggi, merupakan fungsi

kemampuan perusahaan dalam

mengembangkan dan menggunakan kompetensi inti baru lebih cepat daripada usaha pesaing untuk meniru keunggulan yang ada saat ini.

2. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang beorentasi profit maupun usaha-usaha sosial.

Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.

Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu kewaktu semakin meningkat. Para pesaing justru semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka memasarkan produknya.

Secara keseluruhan pemasaran

meliputi pengertian yang luas. Pemasaran

berkaitan dengan kegiatan penjualan,

perdagangan, distribusi dan lain-lainnya

yang dimaksud untuk mengadakan

(7)

pertukaran produk baik berupa barang maupun jasa yang dihasilkan oleh produsen (dalam hal ini pihak perusahaan) dengan komsumen sebagai pembelidan pengguna barang dan jasa yang dihasilkan.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor yang penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan komsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan komsumsi.

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang dijalankan untuk dapat tercapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Menurut Nurrahmi Hayani dalam bukunya manjemen pemasaran, Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi pesaing.

Kamus besar Ilmu Pengetahuan menjelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup hal-hal mengenai analisis atas kesempatan, pemilik sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana, implementasi dan pengawasan.

Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan tujuan organisasi, karena didalamnya berisi gambaran atau pedoman yang jelas dan terarah apa aja yang dilakukan dalam menggunakan kesempatan dan peluang pada beberapa pasar sararan. Strategi pemasaran antara lain dibutuhkan untuk menentukan konsumen

mana yang akan di tuju. Penerapan strategi pemasaran manajer pemasaran dapat mengetahui konsumen tertentu sebagai sasarannya, sehingga dapat diketahui kepuasan seperti apakah yang diharapkan oleh konsumen tersebut.

4. Jenis Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang paling efektif, perusahaan harus melihat aspek terpenting yang menunjang bisnisnya. Produk tertentu mungkin perlu dipasarkan dengan cara konvensional, tapi ada pula produk yang lebih efektif bila dipromosikan secara digital.

Berikut jenis strategi pemasaran.

a. Pada iklan berbayar, perusahaan membayar penyedia ruang iklan agar bisa menampilkan produknya di ruang tersebut. Harga yang dibayarkan biasanya ditentukan melalui negosiasi antara dan penyedia ruang iklan. Iklan berbayar terdiri dari beberapa.

b. Pemasaran transaksional

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan terbesar sekalipun adalah memenuhi target penjualan. Namun, keberadaan strategi pemasaran transaksional ternyata cukup efektif mengatasi masalah ini.

Perusahaan yang menggunakan strategi ini mampu menarik konsumen melalui kupon belanja, diskon, promosi, dan acara-acara besar. Akhirnya, konsumen tertarik untuk membeli lebih banyak produk yang ditawarkan.

c. Pemasaran Media Sosial

Saat ini, lebih dari 2,8 miliar orang aktif

menggunakan media sosial. Pemasaran

media sosial juga mudah digunakan, irit

biaya, dan bisa menyasar banyak target

sehingga strategi ini dapat diterapkan oleh

berbagai perusahaan. Pemasaran media

sosial berfokus pada penggunaan situs atau

aplikasi sosial networking seperti

(8)

Facebook, Instagram, dan sejenisnya.

Mengingat cakupannya begitu luas, perusahaan dapat membangun brand dalam waktu cepat.

d. Pemasaran Interaktif

Strategi pemasaran interaktif melibatkan partisipasi konsumen dalam proses pemasaran itu sendiri. Contoh, perusahaan dapat mencantumkan nama konsumen atau kustomisasi lainnya pada produk edisi terbatas. Metode ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai suatu produk atau layanan. Dengan begitu, permintaan konsumen atas produk atau layanan tersebut akan meningkat.

e. Pemasaran Konten

Jenis strategi pemasaran selanjutnya adalah pemasaran konten. Strategi ini berfokus untuk menciptakan serta mendistribusikan konten yang bernilai, relevan, dan konsisten guna menarik konsumen. Alih- alih melakukan penawaran langsung, perusahaan justru memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen sehingga mereka berminat terhadap suatu produk.

Pemasaran melalui konten dapat diterapkan oleh perusahaan kecil maupun besar. Agar konten yang diciptakan berkualitas tinggi dan mampu menarik minat konsumen, perusahaan harus memiliki pembuat konten yang kompeten.

C. Benih Alpukat

Benih merupakan hasil dari perkembangbiakan secara vegetatif maupun generatif. Benih dalam pengertian umum merupakan istilah yang digunakan sebagai bahan dasar pemeliharaan tanaman. Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh lebih kecil dari pada ukuran dewasa.

Pengertian Benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992 benih adalah hasil

perkembangbiakan secara generatif maupun vegetatif yang akan digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani.

Menurut Sadjad benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi. Sedangkan menurut Sutopo pengertian benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman.

Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920 - 1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.

Alpukat termasuk jenis buah yang banyak digemari karena perpaduan rasa dan nutrisinya. Tidak hanya memiliki kandungan lemak yang baik bagi tubuh, alpukat juga memiliki kandungan vitamin yang bermanfaat.

Alpukat diperbanyak dengan menyemai biji untuk batang bawah kemudian disambung pucuk dengan varietas yang diiinginkan.

Merupakan tanaman yang tahan banting, tidak perlu banyak perlakuan 3 tahun sudah berbuah atau lebih cepat dibanding buah lainnya.

Selain itu alpukat tidak mengenal musim, setiap saat selalu ada buahnya.

Keunggulan tersebut menjadikan alpukat

sebagai salah satu komoditas buah unggulan

nasional karena memiliki nilai ekonomis

tinggi, adaptasinya sangat luas, sangat popular

dan digemari hampir seluruh lapisan

masyarakat, selain itu nilai ekspornya

cenderung terus meningkat karena di Asia

(9)

hanya Indonesia dan China yang merupakan produsen alpukat.

D. Pandemi Covid-19

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (seluruh Negara/benua). Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia. Wabah covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Wabah penyakit tersebut mulai menyebar ke seluruh dunia pada awal tahun 2020 dan telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO.

Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran bagi dunia ini, tak terkecuali di Indonesia.

Cepatnya penyebaran virus ini memberikan dampak yang berarti di berbagai sektor. Tidak hanya sektor kesehatan, tetapi sektor perekonomian pun tak luput terkena imbas dari pandemi ini. Beberapa kegiatan usaha terkena dampak dari pandemi Covid-19 hal ini dapat mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menghadapi era new normal pada era digital dan dengan adanya wabah penyakit Covid-19, peranan media sosial sangat penting untuk memasarkan produk atau jasa suatu usaha. Menurut laporan dari agensi Marketing We Are Social dan platfrom manajemen media sosial Hootsuite mengungkapkan bahwa lebih dari separuh penduduk di Indonesia telah aktif menggunakan media soial. Data pada Januari 2021 dalam laporan berjudul Digital 2021:

The Lates Insights Into The State of Digital disevutkan bahwa total dari 274,9 juta penduduk di Indonesia, 170 juta di antaranya telah menggunakan media sosial atau sekitar 61,8%. Maka dari itu melaksanakan aktifitas penjualan dan beriklan di media sosial dikatakan efektif dan dapat menjadi strategi

pemasaran juga untuk meningkatkan penjualan. Adapun strategi yang efektif dalam pemasaran produk yaitu :

1. Melakukan perbaikan dalam pemasaran melalui media online dengan memperbanyak media sosial yang digunakan untuk pemasaran dan menggunakan media sosial yang banyak dimiliki oleh kalangan masyarakat seperti facebook, whatshapp, instagram sehingga lebih banyak orang yang bisa mendapatkan informasi dari berbagai media tersebut. Demi mempertahankan omset penjualan, pelaku usaha dapat menyesuaikan diri dengan sistem digital marketing. Media Sosial dapat membantu pelaku usaha dalam mempromosikan dan memasarkan produk maupun jasa yang dimiliki. Media Sosial dapat membuat dan membuka pangsa pasar baru yang sebelumnya tertutup karena keterbatasan waktu, cara komunikasi maupun jarak.

(Hendrawan et al., 2019). Strategi ini sangat sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

2. Untuk meningkatkan penjulan benih alpukat di Balai Benih Holtikultura di masa Pandemi Covid-19 ini, maka beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Membangun Kredibilitas b. Menarik Pelanggan Potensial c. Membangun Relasi di Media Sosial d. Membagikan Konten yang Sesuai e. Membuat Konten yang Valueable f. Menggunakan Gambar yang Baik dan

Menarik

g. Crowdsource Untuk Konten Menarik dan Otentik

h. Berpartisipasi Dalam Kelompok dan Komunitas

i. Berinteraksi Dengan Follower

j. Fokus Pada Beberapa Platform Sosial

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan terhadap strategi pemasaran, maka berikut kesimpulan yang dapat peneliti sampaikan.

1. Ada banyak strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan penjualan benih alpukat, namun salah satu strategi yang di rasa efektif digunakan pada masa pandemi Covid-19 ini adalah startegi promosi digital melalui berbagai media sosial. Penggunaan media sosial sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan benih alpukat di Balai Benih Holtikultura memang efektif. Selain dapat meningkatkan penjualan benih secara langsung melalui media sosial yang dimiliki Balai Benih Holtikultura, Pegawai juga dapat membantu mempromosikan benih alpukat.

2. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan penjualan benih alpukat di Balai Benih Holtikultura yakni sebagai berikut :

a. Membangun Kredibilitas b. Menarik Pelanggan Potensial c. Membangun Relasi di Media Sosial d. Membagikan Konten yang Sesuai e. Membuat Konten yang Valueable f. Menggunakan Gambar yang Baik dan

Menarik

g. Crowdsource Untuk Konten Menarik dan Otentik

h. Berpartisipasi Dalam Kelompok dan Komunitas

i. Berinteraksi Dengan Follower

j. Fokus Pada Beberapa Platform Sosial

B. Saran

Berdasarkan kajian teoritis dan temuan dari setiap tindakan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut.

1. Di masa pandemi covid-19 ini, penjualan benih alpukat tentunya terdampak salah satunya akibat adanya PPKM yang mewajibkan individu melakukan pengurangan mobilitas. Namun kita sebagai manusia yang hidup di era digital seyogianya dapat membaca situasi dan kondisi yang memungkinkan kita untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan memahami mengenai pentingnya penerapan berbagai strategi pemasaran.

2. Media Sosial seyogianya dapat dijadikan sebagai media promosi yang layak untuk membantu meningkatkan penjualan benih alpukat tentunya dengan menggunakan berbagai fitur yang lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Tsalis. (2021). 12 Jenis Strategi Pemasaran yang paling Efektif Beserta Contohnya.[Online].Tersedia:

https://www.ekrut.com/media/jenis-strategi- pemasaran. [23 Agustus 2021]

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hitt michael, dkk. (1997). Manajemen Strategis. Jakarta: Erlangga

Nurrahmi Hayani. (2012) Manajemen Pemasaran. Pekanbaru: Suska Pres.

Pertanian, Materi. (2019). Pengertian Benih, Macam, Proses, dan Contohnya.

[Online].Tersedia:

https://dosenpertanian.com/pengertian-

benih/.[13 April 2019]

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ghafur (2001) dengan menggunakan informasi akuntasi mengenai perhitungan rasio-rasio keuangan bank dan pengaruhnya

Kedua cenderung kemajuan teknologi informasi telah dijadikan komoditi untuk melakukan kejahatan siber ( cybercrime), baik kejahatan berupa hacking, pembobolan kartu

Dengan memperhatikan Tabel 5.4 hasil uji secara parsial dilakukan untuk menggambarkan pengaruh satu variabel independen (profitabilitas, pertumbuhan penjualan,

sistem belum terjadwal untuk pembayaran retribusi (sistem belum realtime), penggunaan retribusi gerbang parkir disimulasikan dengan deteksi ketinggian untuk jenis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan harga diri dengan konsep diri.Hasil uji hipotesis pertama yang dihitung

Berdasarkan hasil informasi dengan dosen dan mahasiswa serta observasi yang dilakukan di Program Studi P.TIK khususnya pada matakuliah Desain Grafis diperoleh

piit on kaua (la) noh (tauko) kyllä minä (la) ni kyllä sitä vähän kaika on vielä (la) mutta mi- minulla oli yhtä ja kaikkiakin (la) mutta sitten tuli (tauko) toista (la) mull

Tahap I: Ditandai dengan entrepreneur yang mendirikan perusahaan. Si entrepreneur cenderung melaksanakan seluruh pekerjaan dalam perusahaan. Tidak ditemui bentuk formal