BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum
1.1.1 Profil Perusahaan
Ajaib Group merupakan perusahaan financial technology (fintech) dengan layanan platform investasi untuk membeli atau menjual saham dan reksadana.
Ajaib Group merupakan perusahaan yang menaungi Ajaib Sekuritas (PT. Ajaib Sekuritas Asia) dan Ajaib Reksadana (PT. Takjub Teknologi Indonesia).
Ajaib sekuritas telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 September 1989 sedangkan Ajaib Group berdiri pada tahun 2018 dengan menambah PT. Takjub Teknologi Indonesia sebagai Ajaib Reksadana. Ajaib Group mulai merintis Aplikasi Ajaib setelah mengakuisisi perusahaan sekuritas PT. Primasia Unggul Sekuritas pada tanggal 26 Juni 2020. Tujuan akuisisi ini untuk menciptakan kerjasama antara pengalaman Primasia Sekuritas sebagai pialang dan Ajaib Group di ranah digital. Kerjasama ini diproyeksikan mampu menciptakan solusi investasi yang aman, terjangkau, dan terpercaya bagi investor.
Ajaib Group menawarkan produk aplikasi keuangan (fintech) yang
memfasilitasi pengguna Aplikasi Ajaib untuk berinvestasi memlalui fitur-fitur
yang telah disediakan di dalam aplikasi. Aplikasi Ajaib menawarkan pengguna
untuk membuka akun investasi secara online yang mempermudah proses
registrasi pengguna untuk memulai berinvestasi. Modal minimum yang
dibutuhkan untuk membuka akun di aplikasi Ajaib sebesar Rp.0 sehingga calon
investor dapat menyesuaikan modal dengan nilai saham yang akan dibeli. Biaya
transaksi pada aplikasi Ajaib berkisar antara 0,10% - 0,08% tergantung dengan
seberapa besar volume perdagangan yang dilakukan investor.
2
1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Ajaib memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi
Meningkatkan angka inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui investasi serta berkomitmen untuk membuka pintu akses terhadap
instrumen investasi yang aman, terpercaya, dan terjangkau.
Misi
Mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi di masa depan.
1.1.3 Logo Perusahaan
Logo Ajaib Group digambarkan pada gambar 1.1:
Gambar 1. 1 Logo Ajaib Group Sumber: indonesiasipf.co.id
1.2 Latar Belakang
Teknologi internet semakin berkembang setiap saat dan membuat manusia dapat mencari informasi serta berkomunikasi dengan cepat dan tanpa batasan.
Menurut hasil laporan yang dibuat oleh We Are Social pada tahun 2021,
pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna. Dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, ada kenaikan sebesar 9,7% atau 26,2 juta pengguna
internet di negara ini. Mengacu pada sumber yang sama, total populasi Indonesia
berjumlah 274,9 juta penduduk, artinya sekitar 73,7% penduduk Indonesia telah menggunakan internet. Data tersebut disajikan dalam gambar 1.2 sebagai berikut:
Gambar 1. 2 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia pada Januari 2021 Sumber: We are Social dan Housite (2021)
Perilaku kehidupan manusia banyak berubah seiring berkembangnya
internet. Manusia dimudahkan dengan kehadiran internet. Manusia dapat
berinvestasi tanpa harus bertatap muka, mengunjungi kantor cabang, atau
menelpon perusahaan sekuritas. Kegiatan berinvestasi secara online meningkat
dengan pesat di Indonesia. Menurut data yang diperoleh PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) hingga Februari 2021 jumlah investor pasar modal dan
reksa dana di Indonesia sebesar 3.826.329 investor. Jumlah ini mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2020 meski pandemi COVID-19 sedang
berlangsung dan berdampak pada perekonomian.
4
Gambar 1. 3 Jumlah Investor Pasar Modal Sumber: ksei (2021)
Gambar 1. 4 Jumlah Investor Reksa Dana Sumber: ksei (2021)
Kemudahan dalam mencari informasi untuk berinvestasi secara online hadir karena adanya perkembangan internet yang semakin pesat. Layanan Financial Technology (Fintech) hadir untuk masyarakat agar lebih mudah mengakses layanan keuangan dengan efisien dengan cara memanfaatkan internet.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didalam ojk.go.id menjelaskan bahwa perusahaan fintech adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. Fintech memiliki model bisnis yang menjanjikan lebih banyak fleksibilitas, keamanan, dan efisiensi, karena memanfaatkan aplikasi atau website yang bisa diakses secara online.
Perkembangan Fintech juga mencapai industri investasi. Berdasarkan survei yang
dilakukan oleh DSResearch yang bertajuk Fintech Report 2020 ‘Maintaining
Growth during Pandemic’ terkait platform teknologi finansial (fintech), ada beberapa platform fintech yang berhasil menjadi top mind di masyarakat Indonesia. Responden yang kenal menyebutkan nama platform Bibit yang dikenal 21,7 persen responden, Bareksa dengan 6,6 persen, dan Ajaib sebesar 2,3 persen.
Tabel 1. 1 Jumlah Investor Reksadana Berdasarkan Aplikasi yang digunakan
No. Nama Perusahaan fintech Jumlah investor
1 PT. Bibit Tumbuh Bersama >1.000.000 (Juli 2021) 2 PT. Ajaib Sekuritas Asia 1.032.822 (September 2021) 3 PT. Bareksa Portal Investasi >1.3000.000 (April 2021)
Sumber: Data Olahan Peneliti (2021)
Kegiatan bersosial media menjadi tren di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan Asia Social Commerce Report yang dirilis berdasarkan studi PayPal bersama dengan BlackBox Research menunjukan Instagram dan Facebook menjadi media sosial yang paling sering digunakan perusahaan untuk mempromosikan bisnisnya. Pemanfaatan media sosial sebagai media atau tempat untuk mencari informasi dibandingkan dengan website. Media sosial Instagram dan Facebook menjadi media sosial yang paling sering digunakan. Facebook menjadi media sosial dengan jumlah terbesar, namun Instagram menjadi platform yang paling populer. Studi Forrester Research menunjukkan bahwa Instagram sebagai media sosial paling populer sebagai platform pemasaran dibandingkan dengan Facebook. Pada Januari 2020, jumlah pengguna aktif Instagram sebanyak 79% dari total pengguna internet di Indonesia.
Dengan total pengguna mencapai 138 Juta tentunya menjadi peluang bagi
perusahaan untuk melakukan pemasaran digital dan berkomunikasi dengan
pelanggannya melalui media sosial Instagram. Sosial media tidak hanya
digunakan untuk berkomunikasi antara perusahaan dan pelanggan. Pengguna juga
dimudahkan untuk mencari informasi dan saling berkomunikasi dengan sosial
media (Abzari et al., 2014).
6
Instagram menjadi sosial media paling populer saat ini. Instagram yang awalnya adalah media sosial untuk berbagi foto dan video ini semakin meningkat popularitasnya bahkan masuk ke dalam 5 besar media sosial dengan pengguna paling banyak di Indonesia (beritasatu.com). Media sosial ini diluncurkan pada tahun 2010, dalam waktu satu pekan Instagram telah mendapatkan seribu pengikut dan satu juta pengikut pada bulan kedua sejak peluncuran pertamanya.
Pencapaian Instagram ini mengalahkan Media Sosial Twitter dan Foursquare yang mendapatkan yang sama pada tahun pertama dan kedua setelah peluncurannya. Ini adalah suatu bukti bahwa Instagram telah mendapat popularitas yang luas.
Facebook resmi mengakuisisi Instagram pada tahun 2012 dan Instagram mulai mengalami perubahan yang cukup banyak terhadap fitur sebelumnya.
Menyediakan tempat untuk akun bisnis, iklan, dan juga data traffic menjadi pembaharuan yang menarik bagi para pengguna Instagram. Menyadari bahwa aplikasinya dapat digunakan untuk media pemasaran yang cukup menjanjikan, Instagram akhirnya menambahkan fitur fitur tersebut dan beralih fungsi menjadi media sosial yang bukan hanya untuk berbagi foto dan video.
Perusahaan fintech mulai berkembang dan memanfaatkan Platform Instagram sebagai tempat bertransaksi di Indonesia. Menurut Hasil studi Forrester Research menunjukan bahwa popularitas Instagram sebagai platform untuk pemasaran melebihi media sosial Facebook bahkan digambarkan bahwa Instagram sebagai perangkat penjualan yang kuat. Dengan adanya studi ini perusahaan memanfaatkan Instagram untuk mendapatkan konsumen.
Salah satu perusahaan fintech Ajaib yang mengakuisisi Primasia Unggul pada tahun 2020 juga memanfaatkan Instagram sebagai media pemasarannya.
Selain Ajaib ada beberapa perusahaan fintech lain yang melakukan pemasaran
melalui media sosial. Ajaib memanfaatkan Instagram sebagai media untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan melakukan pemasaran pengiklanan melalui
Instagram. Ajaib tidak hanya melakukan promosi tetapi juga memberikan
Informasi tentang pasar modal dan reksadana serta edukasi tentang investasi untuk
para pengikutnya.
Aktivitas pemasaran melalui media sosial menjadi kegiatan yang sedang diminati oleh perusahaan saat ini. Aktivitas pemasaran tahapan yang pemasaran yang dimanfaatkan oleh perusahaan dengan menggunakan media sosial (Adriana
& Widodo, 2019). Ajaib melakukan aktifitas pemasaran melalui media sosial Instagram sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan brand awareness dan brand image Ajaib terhadap konsumen. Media sosial Instagram dimanfaatkan karena banyak digunakan untuk mencari informasi terkait investasi di Indonesia.
Aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh Ajaib pada media sosial Instagram cukup menarik. Pengikut akun sosial media Ajaib pada media sosial Instagram berada di bawah Bibit.id dalam kategori perusahaan fintech. Beberapa perusahaan fintech telah membuat akun media sosial Instagram untuk media pemasaran serta komunikasi kepada konsumennya. Ajaib sendiri memiliki 290.000 pengikut pada media sosial Instagram per 04 Mei 2021. Berikut adalah data pengikut pesaing Ajaib untuk kategori perusahaan fintech yang dikumpulkan penulis:
Tabel 1. 2 Jumlah pengikut akun di Instagram pada perusahaan fintech (Per 04 Mei 2021 Pukul 23.53 WIB)
No. Nama perusahaan fintech
Nama Instagram
Jumlah Pengikut
Jumlah Unggahan 1. PT. Bibit Tumbuh
Bersama
bibit.id 379.000 533
2. PT. Ajaib Sekuritas Asia
ajaib_investasi 290.000 423
3. PT. Bareksa Portal Investasi
bareksa_com 119.000 1.936
Sumber: Olahan peneliti (2021)
Pada tabel 1.1 menginformasikan pengikut dari akun media sosial Instagram PT.
Ajaib Sekuritas Asia berjumlah 290.000 dibawah PT. Bibit Tumbuh Bersama
dalam kategori perusahaan fintech. Fenomena ini menjadi salah satu alasan
penulis menggunakan Ajaib sebagai objek penelitian dikarenakan saat ini banyak
perusahaan yang melakukan aktifitas pemasaran melalui media sosial Instagram
8
untuk dijadikan media berkomunikasi dengan para pelanggan sehingga Ajaib dapat dengan mudah dikenali oleh pelanggan. Merek adalah bagian penting dari perusahaan karena merek merupakan identitas dari perusahaan. Brand awareness adalah brand equity yang diperoleh dari brand value atau nilai merek. Sosial media dapat menjadi media pemasaran untuk mencari informasi, mendapatkan data, serta berkomunikasi (Adriana & Widodo, 2019). Pemasaran sosial media dapat meningkatkan brand image yang nantinya dapat menarik lebih banyak orang (Ahmad et al., 2016). Akan tetapi dilihat dari akun media sosial Ajaib masih tertinggal oleh pesaingnya. Berdasarkan fenomena yang dialami ini, jika Ajaib tidak mengejar ketertinggalan atas pesaingnya dan Ajaib tidak memanfaatkan media sosial akan berpengaruh pada penurunan brand awareness dan brand image Ajaib, Karena pemasaran melalui media sosial dapat berpengaruh terhadap brand awareness dan brand image Ajaib.
Ajaib sekuritas turut mendapatkan pendanaan sebesar $90 juta dan menjadi yang terbesar dalam seri pendanaan Seri A di kawasan Asia Tenggara.
Dalam waktu 4 bulan, Ajaib sekuritas telah memproses lebih dari 10 juta transaksi. Hal ini menjadikan Ajaib salah satu perusahaan fintech dengan pertumbuhan terpesat di Asia Tenggara. Pendanaan ini memberikan sumber daya finansial untuk terus mengembangkan produk, meningkatkan kapabilitas teknologi, dan melakukan aktivitas pemasaran (mediaindonesia, 2021).
Aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan menggunakan media
sosial terkait konten dan kegiatan lainya yang dilakukan perusahaan akan
menampilkan kegiatan e-WOM atau Electronic Word Of Mouth. E-WOM terjadi
ketika konsumen memberikan pendapatnya tentang produk atau jasa perusahaan
yang telah konsumen gunakan. E-WOM adalah saat konsumen memberikan
pendapat mengenai pengalaman (Adriana & Widodo, 2019). Aktivitas e-WOM
pada media sosial Instagram Ajaib dapat dilihat dari komentar yang diberikan
pengikut akun Instagram Ajaib pada unggahan atau aktivitas yang dilakukan di
media sosial Instagram.
Tabel 1. 3 Perbandingan Jumlah Komentar dan Penyuka pada akun media sosial Instagram
No. Nama Perusahaan Komentar Likes
1. PT. Bibit Tumbuh Bersama 116 4.235
2. PT. Ajaib Sekuritas Asia 51 2.203
3. PT. Bareksa Portal Investasi 66 534
4. PT. Pintar Inovasi Digital 24 113
5. PT. Star Mercato Capitale 3 111
Sumber: Olahan Peneliti 2021
Berdasarkan pada unggahan media sosial Instagram yang dilakukan Ajaib, pada unggahan 6 Mei 2021 dengan judul konten “Saran Mentor” Ajaib memiliki 51 komentar dan 2.203 penyuka. Jika dibandingkan dengan pesaingnya yaitu PT.
Bibit Tumbuh Bersama, Ajaib masih dibawah jumlah komentar dan penyuka yang didapatkan PT. Bibit Tumbuh Bersama. Unggahan yang dilakukan Ajaib bertujuan untuk memberi edukasi kepada para pengikutnya tentang cara membaca laporan keuangan perusahaan. Pada unggahan PT. Bibit Tumbuh Bersama menampilkan yang mengandung konten edukasi dengan judul “Siapin Dana Pensiun dalam 3 Langkah” yang diunggah pada tanggal 4 Mei 2021, memperoleh 116 kometar dan 4.235 penyuka. Dari data ini diketahui bahwa unggahan Ajaib masih kurang dalam jumlah komentar dan penyuka jika dibandingan dengan unggahan yang dilakukan PT. Bibit Tumbuh Bersama dengan konten yang bertema sama yaitu edukasi.
PT. Ajaib Sekuritas Asia konsisten melakukan kegiatan komunikasi
pemasaran melalui akun media sosial Instagram. Seperti yang diketahui Social
media marketing adalah kegiatan pemasaran menggunakan media sosial. Social
media marketing dikategorikan sebagai strategi pemasaran yang masuk kedalam
smart business untuk menjadi bagian dari jaringan secara online (Marta & Monica
William, 2016). Sebenarnya pemasaran melalui media sosial ini sudah sangat
menyita perhatian para pelaku bisnis karena, faktanya bahwa iklan melalui media
10
sosial lebih menarik, jika dibandingkan dengan iklan konvensional. Iklan melalui media sosial 55% lebih menarik (Seo & Park, 2018).
Selain ditemukannya fenomena seperti yang telah dijelaskan di atas, alasan penulis mengangkat penelitian ini karena ditemukannya research gap seperti pada tabel 1.3 berikut ini
Tabel 1. 4 Research Gap
Research Gap
HasilPeneliti
1.Terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai dimensi yang
paling berpengaruh dalam social media marketing activity
Entertainment
Erdoğmuş & Çiçek (2012)
Ramadhita & Widodo (2019)
e-WOM Jalilvand & Samiei (2012)
Trendiness Eun-Ju Seo dan Jin-Woo Park (2018)
2. Terdapat perbedaan pengaruh Ekuitas merek melalui brand awareness
terhadap e-WOM
Signifikan Positif Rostika (2019)
Tidak Signifikan Eun-Ju Seo dan Jin-Woo Park (2018)
Sumber: Olahan Penulis (2021)
Penelitian yang dilakukan oleh Erdoğmuş, İ. E., & Çiçek (2012) menyebutkan bahwa masyarakat lebih tertarik dengan konten hiburan pada media sosial. Sedangkan di dalam penelitian yang dilakukan Jalilvand, M. R., & Samiei (2012) ditemukan hasil yang menyebutkan bahwa e-WOM adalah dimensi terkuat dalam aktivitas pemasaran pada media sosial, akan tetapi penemuan ini berbanding terbalik juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Seo & Park (2018) yang menyebutkan bahwa dimensi trandies menjadi dimensi yang paling berpengaruh dalam aktivitas pemasaran melalui sosial media. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Ramadhita, Y. M., & Widodo (2019) mengungkapkan bahwa Informativeness yang menjadi dimensi terkuat pada aktivitas pemasaran melalui media sosial.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Seo & Park (2018) diketahui bahwa aktivitas pemasaran melalui media sosial marketing berpengaruh positif terhadap ekuitas suatu merek (brand awareness and brand image) serta brand image yang berpengaruh positif terhadap e-WOM dan brand awareness yang juga berpengaruh positif terhadap komitmen konsumen yang tidak berpengaruh signifikan terhadap e-WOM pada industri penerbangan.
Brand awareness yang tidak berpengaruh positif dan signifikan juga ditemukan pada penelitian Ramadhita, Y. M., & Widodo (2019). Sebaliknya, di dalam penelitian yang dilakukan oleh Rostika (2019) e-WOM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh brand awareness.
Dapat dilihat dari tabel 1.3 research gap bahwa penelitian yang dilakukan oleh Seo & Park (2018) tidak terkonsentrasi pada satu maskapai penerbangan, melainkan seluruh maskapai penerbangan yang beroperasi di Korea Selatan. Serta di dalam penelitian ini media sosial yang menjadi aspek penelitian pun tidak terkonsentrasi pada satu media sosial, melainkan seluruh media sosial yang digunakan oleh perusahaan maskapai tersebut. Faktor yang melatarbelakangi Seo
& Park pada tahun 2018 untuk meneliti industri penerbangan ini adalah dampak
ditimbulkan akibat tersebarnya video yang menampilkan seorang penumpang
12
yang dipaksa pindah pada suatu maskapai, dampaknya maskapai mengalami penurunan pendapatan, boikot serta aksi demo yang dilakukan masyarakat pada akun sosial media perusahaan penerbangan tersebut.
Merujuk pada research gap pada tabel 1.3 terdapat perbedaan yang menunjukan dimensi yang paling berpengaruh pada aktivitas pemasaran pada media sosial. Menurut Ramadhita, Y. M., & Widodo (2019) menyebutkan bahwa dimensi atau penemuan yang ditemukan pada penelitian akan berbeda-beda hasilnya, hal ini dipengaruhi oleh lokasi penelitian dan juga industry yang menjadi objek dari penelitian. Selain perbedaan pada objek yang akan diteliti pada penelitian ini, penulis akan berfokus pada satu platform media sosial yaitu Instagram. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti apakah hasil yang sama akan diperoleh dalam penelitian aktivitas pemasaran melalui media sosial menggunakan Instagram pada industri fintech perusahaan Ajaib terhadap ekuitas merek dan respon pengguna Ajaib. Sehingga judul penelitian ini adalah
‘Pengaruh Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram Terhadap Brand Equity Dan Respon Konsumen Pada Industri fintech (Studi Kasus Pada Perusahaan Ajaib @ajaib_investasi).
1.3 Perumusan Masalah
Seiring berkembangnya internet dan perubahan yang terjadi dalam aktivitas pemasaran membuat Ajaib harus dapat menyesuaikan diri. Ajaib adalah perusahaan yang bergerak dalam industry fintech. Hasil survei dari Studi Forrester Research, pengguna media sosial Instagram mencapai 79% dari total pengguna internet atau sebanyak 139 juta pengguna di Indonesia. Ajaib memanfaatkan media sosial sebagai media untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Pengikut akun media sosial Ajaib berada di bawah pesaingnya yaitu Bibit. Instagram juga merupakan salah satu media periklanan yang besar.
Melihat Ajaib adalah perusahaan finansial sebagai penyedia aplikasi fintech
dan peluang pemanfaatan media sosial dalam usaha membentuk brand awareness,
brand image, dan respon konsumen. Dengan melakukan penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh aktivitas pemasaran melalui media sosial Instagram perusahaan Ajaib (@ajaib_investasi) terhadap brand awareness &
brand equity, serta respon konsumen.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pemaparan diatas penulis mengajukan pertanyaan penelitian tentang Ajaib yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh aktivitas pemasaran melalui sosial media Instagram terhadap brand awareness Ajaib?
2. Adakah pengaruh aktivitas pemasaran melalui sosial media Instagram terhadap brand image Ajaib?
3. Adakah pengaruh brand awareness terhadap e-WOM?
4. Adakah pengaruh brand awareness terhadap komitmen?
5. Adakah pengaruh brand image terhadap e-WOM?
6. Adakah pengaruh brand image terhadap komitmen?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengukur pengaruh aktivitas pemasaran melalui sosial media terhadap brand awareness Ajaib.
2. Untuk mengukur pengaruh aktivitas pemasaran melalui sosial media terhadap brand image Ajaib.
3. Untuk mengukur pengaruh brand awareness terhadap e-WOM.
14
4. Untuk mengukur pengaruh brand awareness terhadap komitmen.
5. Untuk mengukur mengukur pengaruh brand image terhadap e-WOM.
6. Untuk mengukur pengaruh brand image terhadap komitmen.