Implementasi React Native pada Aplikasi HomeLab Sebagai Forum Tanya Jawab Mahasiswa
Proposal Tugas Akhir
WRAP Enterpreunership
Kelompok Pengusul:
Rezky Revindo – 1303170035
Program Studi Sarjana Teknologi Informasi Fakultas Informatika
Universitas Telkom Bandung
2020
ABSTRAK
Proses perkuliahan tidak terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi oleh mahasiswa, yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal yang mengakibatkan berbagai dampak, di antaranya nilai mahasiswa menjadi jelek, malas mengikuti proses perkuliahan, maupun tidak lulus pada mata kuliah tersebut. Mahasiswa juga memiliki masalah terhadap kekurangan referensi terhadap materi, kurangnya contoh soal dan penyelesaiannya, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan ketika menyelesaikan tugas kuliah.
Namun bertolak belakang dengan kasus di atas, terdapat mahasiswa yang tidak mengalami kendala ketika proses perkuliahan. Oleh karena itu, muncullah sebuah solusi untuk menghubungkan mahasiswa pada sebuah forum tanya jawab yang berfokus pada mata kuliah yang diajarkan pada masa perkuliahan yang dinamakan dengan HomeLab. Forum tersebut akan dibangun dengan menggunakan React Native yang berbasis android maupun website. Dengan adanya platform tersebut diharapkan mahasiswa dapat saling tolong menolong.
Mahasiswa yang aktif menjawab akan mendapatkan imbalan poin yang dapat ditukarkan dengan uang.
Kata Kunci: HomeLab, React Native, Forum Tanya Jawab.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... 3
DAFTAR ISI ... 4
DAFTAR TABEL ... 5
1. PENDAHULUAN ... 6
1.1. Latar Belakang ... 6
1.2. Perumusan Masalah ... 8
1.3. Tujuan ... 8
2. ANALISIS PELUANG PASAR... 9
3. EVALUASI EKONOMIS ... 13
3.1. Estimasi Revenue Streams ... 13
3.2. Estimasi Cost Structure ... 13
4. RENCANA KEGIATAN... 19
DAFTAR PUSTAKA ... 23
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Harga poin ... 13
Tabel 2 Estimasi Pengeluaran ... 13
Tabel 3 Pengeluaran bulan pertama ... 15
Tabel 4 Estimasi Pemasukan bulan pertama ... 15
Tabel 5 Pengeluaran bulan kedua ... 15
Tabel 6 Pemasukan bulan kedua ... 16
Tabel 7 Pengeluaran bulan ketiga ... 16
Tabel 8 Pemasukan bulan ketiga ... 16
Tabel 9 Kesimpulan Pendapatan ... 17
Tabel 10 Kesimpulan Penjualan Poin ... 17
Tabel 11 Rencana Kegiatan ... 19
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh strata pendidikan tertinggi di Indonesia. Namun mahasiswa yang menjalani masa perkuliahan sering mengalami kesulitan dalam belajar dan cenderung malas dalam mengikuti proses pembelajaran yang berimbas kepada nilai dan skenario paling buruk yaitu tidak lulus pada mata kuliah tersebut. Menurut Bella [1], bentuk – bentuk perilaku malas belajar mahasiswa yang ditunjukkan di lingkungan kampus meliputi: tidak masuk kuliah (sering absen), sering datang terlambat, tidak mengerjakan tugas kuliah, tidak memperhatikan dosen yang sedang mengajar (asik berbicara dengan teman ketika dosen menyampaikan pelajaran), tidur atau mengantuk di dalam kelas saat proses pembelajaran, bermain HP di saat jam kuliah (SMS, chatting dan menerima telpon saat jam pelajaran), jika ada tugas kelompok tidak mau mengerjakan dan bergantung pada teman yang lain, belum belajar atau melakukan persiapan ketika akan presentasi makalah, dan lain sebagainya. Perilaku tersebut membuat mahasiswa kesulitan ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.
Selain sifat malas yang menjadi masalah internal bagi para mahasiswa, terdapat juga hal lain yang membuat mahasiswa tidak mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik [2]. Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap 21 orang responden, permasalahan yang dialami oleh mahasiswa adalah kurang pahamnya materi yang diajarkan oleh dosen yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam mengerjakan tugas kuliah ataupun saat menjelang ujian. Kurangnya pemahaman materi ini disebabkan oleh kemampuan setiap orang dalam menangkap materi berbeda-beda, dosen yang kurang jelas dalam menyampaikan materi, kurangnya contoh latihan soal serta tugas yang diberikan lebih sulit dan berbeda dengan materi yang diajarkan. Terlebih lagi, pada masa perkuliahan tugas menjadi sangat banyak dan jika tidak memiliki manajemen waktu yang baik, mahasiswa kesusahan menghadapi perkuliahan. Namun tidak semua mahasiswa memiliki sifat malas dan kesulitan dalam perkuliahan, terdapat mahasiswa yang serius mengikuti proses pembelajaran sehingga perkuliahan tidak menjadi permasalahan yang berarti.
Berdasarkan penjabaran di atas, mahasiswa dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu mahasiswa serius dan mahasiswa malas. Berdasarkan pengalaman penulis dalam proses perkuliahan, kedua tipe mahasiswa tersebut memiliki hubungan buruk sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Hal ini menyebabkan mahasiswa malas cenderung kesusahan ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dari dosen karena tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada mahasiswa serius tersebut. Dampak dari fenomena tersebut yaitu menyebabkan mahasiswa yang biasa saja mulai putus asa dan rela untuk mendapat nilai jelek. Namun, fenomena tersebut tidak selalu terjadi. Terkadang mahasiswa dalam menyelesaikan tugasnya menyalin dari teman atau rekan dengan seizinnya dikarenakan mereka mengenal teman atau rekan yang tugasnya mereka salin. Hal tersebut menjadi tindakan plagiarisme dimana jika dosen yang memeriksa tersebut sadar bahwa tugas mahasiswa tersebut memiliki kesamaan, maka mahasiswa yang terlibat diberikan hukuman. Terlebih lagi mahasiswa yang menyalin tugas rekannya sering kali lupa mencantumkan referensi dari jawaban tersebut [3].
Terdapat solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menghubungan mahasiswa serius dengan mahasiswa malas melalui suatu program bimbingan belajar, biasanya pihak swasta (pihak di luar kampus) mengumpulkan mahasiswa serius tersebut dan menawarkan paket belajar bagi mahasiswa yang malas. Namun, tidak semuanya mahasiswa mempunyai kondisi ekonomi yang cukup dan waktu yang luang, sehingga tidak bisa mengikuti program bimbingan belajar tersebut.
Karena solusi program bimbingan belajar tersebut masih belum bisa mencakup semua golongan mahasiswa, maka masih perlu untuk meninjau kembali agar semua mahasiswa dapat saling menolong. Dengan teknologi yang berkembang sangat pesat seperti saat sekarang ini, muncul sebuah solusi untuk mengatasi permasalah tersebut yaitu menghubungan mahasiswa serius dan mahasiswa malas melalui sebuah platform yang merupakan sebuah wadah untuk kedua tipe mahasiswa tersebut. Platform tersebut bertujuan untuk tempat bertanya bagi mahasiswa malas dan sebagai tempat menjawab bagi mahasiswa serius.
Sehingga permasalahan ekonomi, tidak pandai bersosialisasi dan lain-lain, teratasi
dengan forum tersebut. Mahasiswa bebas untuk bertanya dan mahasiswa juga bebas untuk membantu rekan-rekan mahasiswa lainnya. Mahasiswa yang menjawab pertanyaan diharuskan untuk melampirkan referensi dari jawaban tersebut, sehingga mahasiswa yang bertanya tidak perlu memikirkan referensi.
Platform tersebut juga dirancang agar mahasiswa serius juga bisa menghasilkan uang dari menjawab pertanyaan-pertanyaan. Harapannya mahasiswa yang malas dapat terbantu dan mahasiswa serius juga mendapat penghasilan tambahan. Sehingga masing-masing pihak tidak merasa dirugikan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang terdapat dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membangun aplikasi untuk forum tanya jawab bagi para mahasiswa sehingga para mahasiswa dapat saling berinteraksi pada forum tersebut dengan nyaman, aman dan memperoleh jawaban terpercaya?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir adalah sebagai berikut ini:
1. Platform yang dikembangkan bertujuan untuk membantu menghubungkan mahasiswa serius dengan mahasiswa malas.
2. Mahasiswa yang bertanya bisa mendapatkan jawaban dengan relevan beserta referensi dari jawaban tersebut.
3. Mahasiswa yang menjawab bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
2. ANALISIS PELUANG PASAR
Mahasiswa mempunyai tugas setiap semesternya dan di antara banyaknya mahasiswa di Indonesia, terdapat beberapa yang tidak mengerti dan tidak paham terhadap tugas tersebut. Mahasiswa memiliki beberapa pilihan ketika terjadi hal tersebut seperti bertanya ke dosen, mencari di internet ataupun bertanya ke teman sesama jurusan. Sebagai contoh, bertanya ke dosen terkadang sulit, berdasarkan pengalaman penulis ketika proses perkuliahan, dosen tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa. Dalam pencarian di internet, semua informasi bertebaran di internet, tidak diketahui pasti informasi yang benar dan juga informasi tersebut sulit untuk disaring agar sesuai dengan yang diinginkan mahasiswa tersebut, hal tersebut diperburuk dengan beberapa mahasiswa yang memiliki minat membaca yang buruk. Mahasiswa yang memiliki masalah bersosialisasi merasa kesulitan untuk bertanya kepada rekannya.
Opsi yang memiliki peluang yang besar untuk dipilih oleh mahasiswa adalah mencari di internet dan bertanya ke teman. Namun terdapat juga beberapa masalah ketika memilih opsi tersebut seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya.
Hal inilah yang memunculkan sebuah solusi dengan membangun sebuah platform sebagai titik temu para mahasiswa agar bebas bisa bertanya dan juga menjawab.
Solusi yang akan diterapkan ini sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Chegg
Chegg merupakan platform tanya jawab bagi mahasiswa yang susah untuk mencari jawaban dari tugas kuliah [4]. Berikut kelebihan dan kekurangan Chegg:
a. Kelebihan
Jawaban diberikan oleh ahli pada bidangnya.
Jawaban pasti diberikan selambat-lambatnya 30 menit.
Sudah memiliki kumpulan pertanyaan.
Mencakup hampir semua jurusan dan matakuliah.
b. Kekurangan
Menggunakan Bahasa Inggris atau target pasar bukan Indonesia.
2. Brainly
Brainly merupakan platform tanya jawab yang dikhususkan untuk siswa SD sampai SMA [6]. Berikut kelebihan dan kekurangan dari Brainly:
a. Kelebihan
Terdapat banyak pengguna.
Sudah memiliki kumpulan pertanyaan yang sudah dijawab.
Memiliki ahli untuk memverifikasi beberapa pertanyaan.
b. Kekurangan
Target pasar SD sampai SMA.
Tidak memberikan reward berarti bagi penjawab.
Banyak jawaban yang terlantar karena tidak ada yang mau menjawab.
3. Expert Course
Expert Course merupakan usaha bimbingan belajar yang menargetkan pasarnya di Universitas Telkom, konsepnya tetap seperti menghubungkan mahasiswa pintar dan mahasiswa biasa, namun dikemas menjadi sebuah bimbingan belajar [5]. Berikut kelebihan dan kekurangan dari Expert Course:
a. Kelebihan
Pengajar adalah kakak tingkat (mahasiswa yang kompeten) yang melalui seleksi terlebih dahulu.
Sudah berjalan cukup lama.
Konsisten setiap semester.
Fokus pada mata kuliah umum.
b. Kekurangan
Harga yang relatif mahal untuk mahasiswa yaitu dengan biaya terendahnya Rp.2.500.000,00 per semester.
Jangka kontrak belajar cukup lama, hal ini menyusahkan bagi mahasiswa yang hanya ingin bertanya pada kasus tertentu.
4. Stackoverflow
Stackoverflow merupakan sebuah forum tanya jawab yang berbasis programming. Seiring waktu berjalan kategori yang terdapat pada Stackoverflow semakin berkembang dan tidak hanya ditujukan untuk kategori programming saja [7]. Berikut kelebihan dan kekurangan dari Stackoverflow:
a. Kelebihan
Memiliki komunitas yang cukup banyak.
Memiliki moderator yang aktif.
Bebas untuk berdiskusi.
Terdapat fitur bounty untuk memberikan reward bagi penjawab.
b. Kekurangan
Tidak berfokus pada permasalahan perkuliahan.
Secara umum, Stackoverflow memiliki fungsi dasar sebagai forum tanya jawab di bidang programming.
Dari keempat perusahaan yang sudah bergerak di bidang tersebut, platform yang dikembangkan (selanjutnya disebut HomeLab), memiliki tujuan dan manfaat tersendiri. HomeLab dikembangkan dengan mengadopsi sistem tanya jawab seperti Brainly dan juga sistem bounty seperti Stackoverflow. HomeLab akan menjadi mediator yang menyajikan hal tersebut melalui sebuah platform yaitu aplikasi Android, sehingga mahasiswa bebas bertanya dan menjawab 24 jam tanpa ada kendala ekonomi maupun sosial.
Penanya mengeluarkan 5 poin untuk membuat sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan oleh penanya terlihat oleh mahasiswa lain. Jika penanya sudah menemukan jawaban yang cocok, maka penanya menutup pertanyaan tersebut dan menentukan jawaban yang sesuai dengan yang penanya cari (selanjutnya disebut jawaban yang relevan). Penjawab yang ditentukan sebagai jawaban yang relevan mendapatkan 5 poin berdasarkan poin yang diberikan oleh penanya ketika
membuat pertanyaan. Jika pertanyaan tersebut tidak kunjung ditutup oleh penanya, maka admin maupun moderator melakukan peninjauan terhadap pertanyaan tersebut. Mahasiswa juga bisa mencari pertanyaan terlebih dahulu sebelum membuat sebuah pertanyaan. Jika ketika mencari pertanyaan menemukan pertanyaan yang sesuai, maka mahasiswa tersebut bisa melihat detail pertanyaan dan jawaban, namun detail tersebut hanya berupa preview (menampilkan konten terbatas), yang mengharuskan mahasiswa mengeluarkan 2 poin untuk melihat detail tersebut secara keseluruhan.
3. EVALUASI EKONOMIS 3.1. Estimasi Revenue Streams
HomeLab mengambil keuntungan dari pembelian poin dan iklan yang ditayangkan pada HomeLab. Berikut penjelasan dari kedua sumber pemasukan HomeLab:
1. Pembelian Poin
Poin merupakan syarat untuk membuat pertanyaan dan membuka pertanyaan yang terkunci. Pembelian poin pada platform HomeLab sebagai berikut:
Tabel 1. Harga poin
Jumlah Poin Harga
30 Rp9.000
60 Rp18.000
100 Rp28.000
150 Rp42.000
Jumlah poin yang dapat dibeli di aplikasi HomeLab, hanya berdasarkan paket yang telah disediakan seperti tabel 1.
2. Iklan
Iklan merupakan sumber pemasukan HomeLab yang kedua, namun estimasi pendapatan dari iklan belum bisa ditentukan saat ini karena banyak faktor yang menyebabkan tinggi atau rendahnya bayaran terhadap suatu iklan.
3.2. Estimasi Cost Structure
Berikut adalah estimasi pengeluaran yang dilakukan oleh platform HomeLab:
Tabel 2 Estimasi Pengeluaran No Komponen
Pengeluaran
Jumlah Pengeluaran
Keterangan
1 Hosting + Domain + SSL
Rp 1.414.500 Per tahun
2 Akun Google Play Developer
Rp 380.000 Sekali bayar
3 Iklan di Official Account Line yang
terkenal di
Universitas Telkom
Rp 500.000 -
4 Iklan di Instagram Rp 400.000 - 5. Iklan di Google Rp 400.000 - 6. Penarikan Poin oleh
mahasiswa dengan minimal 400 poin. 1 poin = Rp200
Rp80.000 Menyesuaikan dengan banyak poin yang diajukan untuk dijadikan uang.
7. Moderator Rp 0 Untuk tahap awal pengembangan HomeLab, moderator belum digaji sampai keuangan HomeLab stabil.
Moderator tahap awal, akan diambil dari bagian tim.
8. Admin Rp 0 Untuk tahap awal pengembangan
HomeLab, admin belum digaji sampai keuangan HomeLab stabil.
Admin tahap awal, akan diambil dari bagian tim.
Beban pengeluaran akan dipecah menjadi pengeluaran perbulan, sehingga mendapatkan hasil seperti tabel dibawah ini:
Tabel 3 Pengeluaran bulan pertama
Biaya Harga/bulan
Hosting Rp 150.000
Domain Rp 31.250
Ads Rp 50.000
Google Play Rp 378.500
Total Rp 609.750
Dengan asumsi bulan pertama HomeLab mendapatkan 100 pengguna dengan estimasi 20% dari pengguna tersebut melakukan transaksi dan terdapat dua pengguna yang mengajukan penarikan poin sehingga terdapat pengeluaran sebesar 2 x Rp.80.000,00 = Rp.160.000,00. Berikut tabel rinciannya:
Tabel 4 Estimasi Pemasukan bulan pertama Paket
Poin
Jumlah Transaksi
Target Poin
Harga Jual/Poin
Harga
Jual/Paket Revenue
30 10 300 Rp 300 Rp 9.000 Rp 90.000
60 5 300 Rp 300 Rp 18.000 Rp 90.000
100 5 500 Rp 280 Rp 28.000 Rp 140.000
150 0 0 Rp 280 Rp 42.000 Rp -
Total Revenue Rp 320.000
Beban Withdraw -Rp 160.000
Total Pengeluaran Bulan Pertama -Rp 609.750
Laba/Rugi -Rp 449.750
Beban pengeluaran pada bulan kedua akan dirincikan pada tabel berikut ini:
Tabel 5 Pengeluaran bulan kedua
Biaya Harga/Bulan
Domain Rp 50.000
Hosting Rp 10.417
Ads Rp 50.000
Total Rp 110.417
Pada bulan kedua HomeLab mendapatkan 150 pengguna dengan estimasi 20% dari pengguna tersebut melakukan transaksi dan terdapat tiga pengguna yang mengajukan penarikan poin sehingga terdapat pengeluaran sebesar 3 x Rp.80.000,00 = Rp.240.000,00. Berikut tabel rinciannya:
Tabel 6 Pemasukan bulan kedua Paket
Poin
Jumlah Transaksi
Target Poin
Harga Jual/Poin
Harga
Jual/Paket Revenue
30 12 360 Rp 300 Rp 9.000 Rp 108.000
60 10 600 Rp 300 Rp 18.000 Rp 180.000
100 5 500 Rp 280 Rp 28.000 Rp 140.000
150 3 450 Rp 280 Rp 42.000 Rp 126.000
Total Revenue Rp 554.000
Beban Withdraw -Rp 240.000
Total Pengeluaran Bulan Kedua -Rp 110.417
Laba/Rugi Rp 203.583
Beban pengeluaran pada bulan ketiga akan dirincikan pada tabel berikut ini:
Tabel 7 Pengeluaran bulan ketiga
Biaya Harga/Bulan
Domain Rp 50.000
Hosting Rp 10.417
Ads Rp 50.000
Total Rp 110.417
Pada bulan kedua HomeLab mendapatkan 200 pengguna dengan estimas 20% dari pengguna tersebut melakukan transaksi dan terdapat tiga pengguna yang mengajukan penarikan poin sehingga terdapat pengeluaran sebesar 4 x Rp.80.000,00 = Rp.320.000,00. Berikut tabel rinciannya:
Tabel 8 Pemasukan bulan ketiga Paket
Poin
Jumlah Transaksi
Target Poin/Bulan
Harga Jual/Poin
Harga
Jual/Paket Revenue
30 20 600 Rp 300 Rp 9.000 Rp 180.000
60 10 600 Rp 300 Rp 18.000 Rp 180.000
100 5 500 Rp 280 Rp 28.000 Rp 140.000
150 5 750 Rp 280 Rp 42.000 Rp 210.000
Total Revenue Rp 710.000
Beban Withdraw -Rp 320.000
Total Pengeluaran Bulan Ketiga -Rp 110.417
Laba/Rugi Rp 279.583
Perincian diatas merupakan asumsi serta perancanaan ketika HomeLab telah diimplementasikan. Berdasarkan asumsi yang telah dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa HomeLab dapat menutup pengeluaran pada bulan ketiga. Berikut rinciannya:
Tabel 9 Kesimpulan Pendapatan
Bulan ke Pengeluaran Pendapatan Laba/rugi Total Kas
1 Rp 609.750 Rp 160.000 -Rp 449.750 -Rp 449.750
2 Rp 110.417 Rp 314.000 Rp 203.583 -Rp 296.167
3 Rp 110.417 Rp 390.000 Rp 279.583 -Rp 16.584
Untuk mendapatkan pendapatan seperti tabel diatas, maka perincian penjualan paket poin setiap bulannya seperti berikut ini:
Tabel 10 Kesimpulan Penjualan Poin
Bulan ke Paket 30 poin Paket 60 poin Paket 100 poin
Paket 150 poin
1 10 transaksi 5 transaksi 5 transaksi 0 transaksi 2 12 transaksi 10 transaksi 5 transaksi 3 transaksi 3 20 transaksi 10 transaksi 5 transaksi 5 transaksi Total 42 transaksi 25 transaksi 15 transaksi 8 transaksi
Untuk menutupi pengeluaran HomeLab dalam 3 bulan pertama, maka HomeLab harus bertarget seperti tabel diatas yaitu terjualnya paket 30 poin sebanyak 42 kali, paket 60 poin sebanyak 25 kali, paket 100 poin sebanyak 15 kali dan paket 150 poin sebanyak 8 kali. Banyak pertanyaan yang diberikan pada
forum atau platform tidak berpengaruh secara langsung pada keuangan HomeLab, namun semakin banyak yang ingin membuat atau mencari pertanyaan di HomeLab, maka poin yang tersebar pada masing-masing pengguna HomeLab akan menipis, sehingga pengguna akan melakukan pembelian poin agar bisa bertanya atau mencari pertanyaan lagi.
4. RENCANA KEGIATAN
Berikut rencana kegiatan dari HomeLab beserta keterangannya, dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
Tabel 11 Rencana Kegiatan Objective /
Outcome
Key Result / Key
Matrix Initiative / Program PIC
Estimasi Tanggal
Selesai
Sudah selesai Validasi Customer
18 dari 20 orang yang
diwawancara tertarik menggunakan HomeLab yang dikembangkan
Membuat daftar pertanyaan/asumsi untuk wawancara
Euis Laelatus Shofiyah
13
November 2020 Melakukan
wawancara terhadap minimal 6 orang perminggu
Euis Laelatus Shofiyah
15
November -
Desember 2020 50% responden
dari kuesioner menunjukan permasalahan yang mereka miliki dan tertarik pada ide kami
Membuat form kuesioner
Euis Laelatus Shofiyah
17
November 2020
Menyebarkan kuesioner kepada 100 orang
Semua anggota
24
November
Menyelesaikan Minimum Viable Product (MVP) Product
Mendapatkan traksi dan mengumpulkan database pengguna
Membuat Asset Desain dan Landing Page
I Kadek Permana Dwi Putra &
Aji Naufal Aqil
17
November 2020
Membuat
Copywriting untuk Landing Page
Euis Laelatus Shofiyah
9
November 2020 Login/sign up
page, home,
Membuat desain
UI/UX Aplikasi & Rioga Wigas Akhir November
explore, answer, ask, settings, profile, point
Development 2020
Target min 20/minggu; Data pengguna awam, pengguna
menengah, dan pengguna yang memiliki pengalaman dalam kaitan UI/UX
Melakukan usability test UI/UX melalui Maze Design
Rioga Wigas Akhir Desember 2020
Membuat desain UI/UX Website &
Development
Aji Naufal Aqil &
Anggota Tambahan
Januari atau Februari 2021
Melakukan Rekrutasi SDM
Muhammad Ridho
9
November - 15 November 2020
Soft Launch website Aji Naufal Aqil
Januari atau Februari 2021
Upload aplikasi ke Google Play
Rezky Revindo
Januari atau Februari 2021 Proses check atau
testing fitur Aplikasi
Rezky Revindo
Desember 2020
Mendapatkan Early Adopter
Mendapatkan pengguna di Universitas Telkom
Word-of-Mouth Semua Anggota
Sebelum Launching - 7
Desember
khususnya jurusan bisnis
2020
Ads di Official Account Line Universitas Telkom (FJB, DnU dll)
I kadek Permana Dwi Putra &
Euis Laelatus Shofiyah
Setelah Launching - 14 Januari 2021
Menjalankan Instagram Ads
Setelah Launching - 21 Januari 2021
Menjalankan Google Ads
Setelah Launching - 31 Januari 2021
Membuat
Marketing Funnel
Sebelum Launching - 31 Januari 2021
Membuat Copywriting
Sebelum Launching - 31 Januari 2021
Mendapatkan pendanaan
Mendapatkan investor, feedback tentang ide bisnis
Mengirimkan proposal penawaran ke angel investor atau fundraiser
Semua anggota
November 2020 - Januari 2021
mandiri (mengikuti perlombaan)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mita Bella, Mei dan Luluk Widya Ratna. 2018. Perilaku Malas Belajar Mahasiswa Di Lingkungan Kampus Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Kompetensi. 12(2). 280-303.
[2] Anwar, Saiful. 2017. Perilaku Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Dalam Menyelesaikan Tugas-Tugas Mata Kuliah [skripsi]. Makassar (ID): Uin Alauddin Makassar.
[3] Nafasati Prihantini, Febrina dan Dian Indudewi. 2016. Kesadaran Dan Perilaku Plagiarisme Dikalangan Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Semarang). Jurnal Dinamika Sosial Budaya. 18(1). 68-75.
[4] Chegg inc. https://www.chegg.com/ (akses 28 Desember 2020) [5] Expert course. https://expertcourse.net/ (akses 28 Desember 2020) [6] Brainly. https://brainly.co.id/ (akses 28 Desember 2020)
[7] Stackoverflow. https://stackoverflow.com/ (akses pada 28 Desember 2020)