• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2019 – 2023

(2)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia serta ridho-Nya, maka Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan 2018 - 2023 telah tersusun. Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan kebutuhan untuk mengadaptasi dinamika pembangunan terkini dan prospek masa depan, yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan selama 5 (lima) tahun mendatang.

Pada prinsipnya, dokumen ini menyajikan: latar belakang dan dasar hukum penyusunan; gambaran umum pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; isu strategis terkait tugas dan fungsi urusan Kebudayaan dan Pariwisata; tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan; indikasi rencana program dan kegiatan yang disertai kebutuhan pendanaan; penetapan indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Akhir kata, Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya dokumen ini. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman yang akurat dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan selama 5 (lima) tahun mendatang, sehingga diharapkan dapat mewujudkan perencanaan pembangunan daerah Provinsi Sumatera Selatan yang harmonis, sinergis, dan berkesinambungan, serta dapat dilaksanakan secara konsisten dan penuh rasa tanggung jawab agar bermanfaat bagi kemajuan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 2019

Plt. KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN

AUFA SYAHRIZAL, SP.,M.Sc

Pembina Utama Muda NIP. 196408141987031009

(3)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ...iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN ... 8

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ... 8

2.2. Sumber Daya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ... 12

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ... 14

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 19

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS SKPD ... 32

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 32

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 34

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pariwisata ... 38

3.4 Talaahan Rencana Tata ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 44

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ... 45

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN SKPD ... 47

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 47

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 51

5.1 STRATEGI ... 51

5.2 KEBIJAKAN ... 53

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 55

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 70

(4)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan ... 12

Tabel 2.2 Pegawai Berdasarkan Pangkat Dan Golongan ... 12

Tabel 2.3 Jabatan Struktural Dan Fungsional ... 12 Tabel T-C. 23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kebudayaan Dan

Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 17 Tabel T-C. 24 Anggaran Dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 18 Tabel 2.4 Identifikasi Komponen S.W.O.T Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi

Sumatera Selatan ... 26 Tabel 2.5 Capaian Kinerja Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

Periode 2013-2018 ... 30 Tabel T-B.35.1 Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan Dinas Kebudayaan Dan

Pariwisata Terhadap Pencapaian Visi, Misi Dan Program Kerja Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan ... 35 Tabel 3.2 Kerangka Kerja Logis Rencana Strategis Kementerian Pariwisata Periode Tahun

2015-2019 (Renstra Deputi Pengembangan Destinasi Dan Industri Pariwisata Dan Renstra Sekretraiat Kementerian Pariwisata) ... 40 Tabel 3.3 Indikator Kinerja Dan Sasaran Renstra Kementerian Pariwisata (Periode

2015-2019) Dan Renstra Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (Periode 2019 -2023) ... 42 Tabel T-C.25 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan Dan

Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 47

Tabel 4.1 Indikator Kinerja Utama (Iku) Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi

Sumatera SelatanTahun 2019-2023 ... 49 Tabel T-C. 26 Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Kebijakan ... 51

Tabel T.C-27Verifikasi Renstra Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2018-2023... 56 Tabel T-C. 28 Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan Dan

Sasaran Rpjmd Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ... 71

(5)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi DinPas Pariwisata ProvinsiSumatera Selatan ...11 Gambar 2.2 Bagan Indeks Daya Saing Kepariwisataan... ... 22

(6)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang berada di bawah Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata serta fungsi dinas sebagai perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Seiring perkembangan reformasi birokrasi, peran OPD sebagai pengemban tugas pengelola urusan pemerintahan harus mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara akuntabel atas kinerja yang dihasilkan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap penggunaan sumberdaya, sumber dana serta fasilitas/asset yang dimiliki OPD dalam rangka pencapaian sasaran maupun tujuan yang telah ditetapkan.

Akuntabilitas kinerja OPD merupakan bagian dari suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang diimplementasikan terintegrasi secara paralel mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pelaporan.

Hal yang sangat mendasar dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah Perencanaan. Perencanaan merupakan proses awal menentukan sasaran maupun tujuan serta cara-cara yang ditempuh dalam pencapaiannya. Fungsi perencanaan sangatlah esensial karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih besar dibanding fungsi-fungsi lainnya, yaitu pelaksanaan, evaluasi maupun pelaporan yang merupakan implementasi dari hasil sebuah perencanaan.

Kaitan perencanaan dalam ruang lingkup pemerintahan, sebagaimana Undang –Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap Pemerintah Daerah harus menyusun Rencana Pembangunan Daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 juga memberikan amanat bagi daerah

(7)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

(Provinsi dan Kabupaten/Kota) untuk menyusun Perencanaan Pembangunan Pariwisata yang terintegrasi dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011.

Penyusunan dan penetapan Renstra SKPD merupakan suatu proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan penetapan RPJM Daerah. Pelantikan Gubernur Sumatera Selatan dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Bapak H. Herman Deru dan Bapak H. Mawardi Yahya pada tanggal 01 Oktober 2018 menjadi landasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan untuk menyusun Renstra Tahun 2019-2023 dan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Selanjutnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan sebagai Organisasi Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Kewajiban ini disamping sebagai bentuk implementasi untuk melaksanakan amanat peraturan perundangan juga didasarkan atas kebutuhan dalam menyongsong era pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan adalah Dokumen Perencanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan disertai dengan Indikasi Pendanaan yang disusun sesuai dengan Tugas dan Fungsi serta diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-2023 dan bersifat indukatif.

(8)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai tugas membantu Gubernur Sumatera Selatan melaksanakan kewenangan desenstraslisasi, tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang sesuai dengan tugas dan fungsi, tantangan pembangunan di bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang dihadapi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam periode 2018-2023 kedepan secara umum meliputi :

1. Meningkatnya daya saing pertumbuhan kepariwisataan daerah lain; 2. Investasi belum berorientasi pada pemberdayaan sumber daya lokal; 3. Terkendalanya peningkatan pembinaan dan pengembangan

kebudayaan daerah;

4. Infrastruktur dan fasilitas Daya Tarik Wisata kurang mendukung; 5. Belum optimalnya dukungan masyarakat, organisasi profesi, pelaku

kebudayaan dan pariwisata serta dunia usaha dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018-2023 tidak terlepas dari tugas pokok, fungsi dan kewenangan bidang teknis yang saling mengisi dan bersinergi satu sama lain. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa bidang teknis memiliki peranan dalam mendukung pelaksanaan kewenangan SKPD di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-2023 disusun berdasarkan landasan hukum pada :

1. Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan; 2. Undang-Undang No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya; 3. Undang-Undang No.33 Tahun 2009 tentang Perfilman;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Otonomi Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(9)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

8. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP);

9. Peraturan Presiden RI No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan;

14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tanggal 22 Mei 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023;

15. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 81 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-2023 bermaksud

Meningkatkan realisasi target indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan

(10)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

urusan pemerintahan daerah dibidang Kebudayaan dan Pariwisata selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-2023, adalah : 1. Tersusunnya Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi selama periode tahun 2018-2023;

2. Teridentifikasinya program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan selama periode tahun 2018-2023;

3. Tersusunnya acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Suamtera Selatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun untuk jangka waktu sampai 5 (lima) tahun;

4. Tersusunnya dokumen perencanaan yang merupakan dasar dalam pengendalian dan evaluasi realisasi target indikator kinerja, program dan kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan untuk Rencana Kerja Tahunan maupun Lima Tahun.

(11)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang. 1.2 landasan hukum. 1.3 maksud dan tujuan. 1.4 sistematika penulisan.

BAB II GAMBAR PELAYANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2.1 tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. 2.2 sumber daya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Sumatera Selatan.

2.3 kinerja pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

2.4 tantangan dan peluang pengembangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS SKPD

3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD,

3.2 telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,

3.3 telaahan Renstra KL dan Renstra,

3.4 telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),

3.5 Penentuan isu-isu strategis. BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

BAB V STRATEGI ARAH DAN KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan tentang keterkaitan misi RPJMD yang dijadikan rujukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui tujuan dan sasaran jangka menengahnya yang kemudian disusun strategi dan arah kebijakannya.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Bab ini menguraikan tentang keterkaitan misi RPJMD yang dijadikan rujukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui

(12)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

tujuan dan sasaran jangka menengahnya yang kemudian disusun strategi dan arah kebijakannya dalam wujud program dan kegiatan beserta indikasi pendanaannya.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(13)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN

PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 81 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dibidang kebudayaan dan pariwisata.

Tugas dan Fungsi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pengembangan

destinasi pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata,

pengembangan industri dan ekonomi kreatif, pengembangan budaya dan pengkajian budaya;

b. Pengkoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pengembangan infrastruktur dan destinasi pariwisata,

pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan industri dan ekonomi kreatif, pengembangan budaya dan pengkajian budaya; c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya

tarik wisata dalam rangka pertumbuhan destinasi pariwisata nasional dan pengembangan daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata;

d. Pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata mancanegara, pengembangan pemasaran pariwisata nusantara serta pengembangan kebudayaan;

e. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

f. Pengkoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang milik negara/daerah;

(14)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

g. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan. Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan adalah :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat membawahi :

1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 2. Subbagian Keuangan;

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Destinasi, membawahi :

1. Seksi Daya Tarik Wisata;

2. Seksi Sumber Daya Manusia dan Ekonomi Kreatif; dan 3. Seksi Usaha Kepariwisatan.

d. Bidang Pengembangan Pemasaran, membawahi : 1. Seksi Pemasaran Luar Negeri;

2. Seksi Pemasaran Dalam Negeri; dan 3. Seksi Analisa Pasar.

e. Bidang Kebudayaan, membawahi : 1. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan; 2. Seksi Nilai Budaya dan Bahasa Daerah; 3. Seksi Atraksi Budaya dan Film.

f. Bidang Dokumentasi dan Publikasi Budaya, membawahi : 1. Seksi Pengelolaan Data Budaya;

2. Seksi Pengkajian dan Kerjasama Budaya; 3. Seksi Publikasi Budaya.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) :

a. UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, membawahi : 1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Museum Balaputra Dewa; 3. Seksi Museum Tekstil.

b. UPTD Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya, membawahi : 1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Pengelolaan Koleksi; 3. Seksi Pelayanan dan Publikasi.

(15)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

1. Sub bagian Tata Usaha.

2. Seksi Pembinaan dan Pelatihan. 3. Seksi Penyajian dan Dokumentasi. h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(16)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

KASI DAYA TARIK WISATA SEKRETARIS KASUBBAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN KASUBBAG UMUM

DAN KEPEGAWAIAN KASUBBAG KEUANGAN

KABID DESTINASI KABID PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PEMASARAN KABID

KEBUDAYAAN DOKUMENTASI KABID

DAN PUBLIKASI BUDAYA KASI PEMASARAN LUAR NEGERI KASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN EKONOMI KREATIF KASI USAHA KEPARIWISATAAN KASI DALAM NEGERI KASI ANALISA PASAR

KASI SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN

KASI NILAI BUDAYA DAN BAHASA DAERAH

KASI ATRAKSI BUDAYA DAN FILM

KASI PENGELOLAAN DATA BUDAYA KASI PENGKAJIAN DAN KERJASAMA BUDAYA KASI PUBLIKASI BUDAYA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN

PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAMPIRAN IV : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN NOMOR : 81 TAHUN 2016 TANGGAL : 16 DESEMBER 2016

KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN KEPALA UPTD TPKS KEPALA UPTD MUSEUM NEGERI KEPALA UPTD TAMAN

(17)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

2.2. Sumber Daya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

2.2.1. Susunan Kepegawaian

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dengan Jumlah Pegawai 126 Orang terdiri dari tingkat

Pendidikan :

Tabel 2.1 Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

No Jumlah Pegawai

Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan

L Pr S2 S1 D3 SMU SMP SD

1. 126

Orang 59 67 22 60 1 35 4 4

Tabel 2.2 Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan

Pangkat/Golongan Jumlah Pegawai

IV 17 Orang

III 90 Orang

II 16 Orang

I 3 Orang

Jumlah 126 Orang

Tabel 2.3 Jabatan Struktural dan Fungsional

No Jabatan Struktural Jabatan

Fungsional Eselon II Eselon III Eselon IV

1. 1 Orang 7 Orang 22 Orang 17 Orang

2.2.4. Aset yang dikelola

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan mempunyai aset yang dikelola berupa, tanah, gedung/bangunan, perlengkapan, peralatan dan mesin, dan aset tetap lainnya, terdiri dari :

1) Tanah

Tanah yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan ada 9 persil.

(18)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

 Untuk tanah bangunan kantor Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata prov. Sumsel beralamat di Jl. Demang Lebar Daun Kav. IX Palembang seluas 2.060 m².

 Untuk tanah Rumah Dinas sebanyak 6 persil beralamat di

Komplek Bukit Sejahtera/Polygon Palembang adapun luas tanah tersebut yaitu: 5 persil masing-masing seluas 252 m², dan 1 persil seluas 308 m².

 Untuk tanah bangunan museum sebanyak 1 persil

beralamat di Jl. Hisbullah Kelurahan Karang Anyar Ilir Barat I Palembang.

 Untuk tanah bangunan bersejarah sebanyak 1 persil

beralamat di Jl. Sultan M. Mansyur Kelurahan Bukit Lama Ilir Barat I Palembang.

 Untuk tanah bangunan museum Negeri Sumsel sebanyak

1 persil beralamat Jalan Srijaya I No. 288 Km. 5,5 Palembang.

2) Bangunan

Bangunan yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumsel yaitu berupa :

 Bangunan gedung kantor yang berlokasi di Jl. Demang

Lebar Daun Kav. IX Palembang terdiri dari 3 lantai yang luasnya 1.260 m², bangunan rumah penjaga kantor, musholla dan kantin yang luasnya 122,5 m² dan pos jaga yang luasnya 6 m².

 Bangunan yang terletak di Jl. Hisbullah Kelurahan Karang

Anyar Ilir Barat I Palembang terdiri dari : Bangunan museum, Gedung Pos Jaga, Theater mini, Gedung terminal dan Gedung tempat pergelaran seni.

 Bangunan yang terletak di Jl. Sultan M. Mansyur Ilir

Barat I Palembang terdiri dari : Bangunan bersejarah, Gedung Pos jaga, Gedung Menara Peninjau dan Musholla.

 Bangunan yang terletak di jalan Rumah Sakit AK. Gani

Palembang berupa : Kantor dan Tourism Information Office (TIO).

 Bangunan Rumah Dinas yang terletak di Komplek Bukit

(19)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

 Bangunan yang terletak di jalan H. Bastari, Jakabaring

Palembang berupa Gedung Serba Guna dan Gedung Graha Budaya.

 Bangunan museum Negeri Sumsel sebanyak 1 persil

beralamat Jalan Srijaya I No. 288 Km. 5,5 Palembang. 3) Peralatan dan Mesin

Aset berupa peralatan dan mesin yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :

a) Alat-alat angkutan berjumlah 18 buah dengan rincian sebagai berikut :

1. Kendaraan roda 4 sebanyak 8 unit. 2. Kendaraan roda 2 sebanyak 9 unit. 4) Alat-alat Kantor antara lain :

AC, Komputer, Laptop, Printer, Meja rapat, Meja Kerja, Filling Cabinet, Lemari Etalase, Lemari hias, Cermin hias, Kipas Angin, Televisi, Faximile, Telepon, Kursi Keja, Kursi tamu, Peralatan musik, I Pad, Infokus dll.

5) Benda-benda museum antara lain :

 Mata Uang Lokal, Gelang Gepeng, Teratai, Sumping,

Pending, Lukisan, Kain Ikat-Ikat, Lemari Pengantin, Cerek Kuningan, Dodot, Kalung Kebo Munggah, Badong, Kepeak Cupak, Gerabah Keramik, dll.

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, sesuai tugas fungsinya yang meliputi pengembangan destinasi pariwisata, pembinaan usaha pariwisata, standarisasi bidang pariwisata, penyelenggaraan promosi, pengembangan sistem informasi pemasaran pariwisata, dan pengembangan SDM kepariwisataan, yang dilaksanakan melalui program pengembangan pemasaran pariwisata, dan program pengembangan destinasi pariwisata.

Deskripsi pelayanan tersebut, diagendakan akan dilaksanakan

dalam rangka pemenuhanindikator kinerja daerah yang meliputi aspek,

(20)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

pemerintahan sesuai tugas fungsinya yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Sejalan dengan agenda tersebut, pembangunan Kebudayaan dan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam mendinamisasi aktivitas sosial ekonomi sehingga berpotensi meningkatkan penyerapan

tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha,

mendorong pemerataan pembangunan lokal dan regional, dan memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri masyarakat Sumatera Selatan dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaaan alam dan budaya masyarakatnya untuk diperkenalkan pada dunia luar.

Dalam proses pelaksanaannya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang kepariwisataan, yaitu berperan penting sebagai penyelenggara pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi dalam pembangunan daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap dinamika sosial dan budaya yang hidup di dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang beraneka ragam dan sangat prospektif untuk dikembangkan, dimana keragaman tersebut tersebar di setiap kabupaten/kota destinasi dengan dukungan daya daya tarik wisatanya baik berupa wisata alam, wisata tirta, dan wisata sejarah/budaya, dengan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel berbintang, non bintang, restoran dan rumah makan, dan lain-lain.

Sejalan dengan bergulirnya roda pemerintahan dan

pembangunan di bidang pariwisata yang dilakukan, perubahan menuju terwujudnya kemapanan tata pemerintahan telah menampakan hasil yang cukup positif. Kondisi ini terlihat dari komitmen untuk menetapkan arah dan tujuan serta target-target pembangunan yang

(21)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

akan dicapai dalam setiap periode perencanaan (jangka pendek dan jangka menengah sebagai landasan dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan.

Dengan berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan periode tahun 2018-2023, strategi yang diterapkan dalam meningkatkan kinerja pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan adalah melalui upaya:

1. optimalisasi pemanfaatan sumber daya pariwisata, dengan kajian-kajian terpadu, pengembangan paket-paket wisata unggulan, menata kawasan-kawasan pengembangan pariwisata dan meningkatkan sarana dan prasarana sebagai pendukung pengembangan pariwisata;

2. menumbuhkembangkan peran dan partisipasi pemangku

kepentingan (Stakeholders) dalam mengembangkan Kebudayaan dan pariwisata daerah;

3. penyebarluasan informasi pemasaran pariwisata;

4. perkuatan kemampuan institusi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam Pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih;

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dapat menempatkan posisi strategis dalam pembangunan daerah dan peranannya dalam pembangunan nasional antara lain :

 Pelayanan informasi pada masyarakat umum tentang kebudayaan

dan kepariwisataan.

 Pelayanan informasi perjalanan wisata (wisatawan).

(22)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Tabel T-C. 23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke- Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Jumlah Kunjungan Nusantara 3,340,612 3,440,830 3,544,055 3,650,377 3,759,888 3,406,385 5,704,959 7,118,516 7,474,442 8.221.864 1,96 % 65.00% 100,00% 104,00% 118,00% 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca negara 32,350 33,321 34,320 35,349 36,409 32,365 48,321 64,257 67,470 70.917 0,04% 45,00% 87,00% 90,00% 94,00% 3 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Pariwisata 43,869 45,110 46,386 47,698 49,047 43,949 45,714 50,886 53,858 55.492 0,18 % 1,00 % 9,00% 12,00% 13,00% 4 Jumlah Sanggar Seni yang Berkemban g 210 220 230 240 250 220 240 212 415 505 4,76% 9,09% -7,00% 72,00% 102,00% 5 Jumlah Daya Tarik Wisata yang Dikembang kan 28 32 38 42 46 29 35 39 53 58 3.00 % 9,00% 2,00% 26,00% 26,00%

(23)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Tabel T-C. 24 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Tak Langsung Rp.14.215.090.000 Rp.14.836.185.000 Rp.12.511.409.243 Rp.10.027.123.000 Rp. 15.574.681.000 Rp. 12.659.562.089 Rp.14.199.724.792 Rp. 12.481.509.243 Rp.9.880.121.730 Rp.13.810.783.973 89.05 95.71 99.76 98.53 88.67 9.24 4.75 Belanja Langsung Rp.17.231.747.845 Rp.15.977.500.000 Rp.17.071.500.000 Rp.11.587.500.000 Rp.14.327.437.000 Rp.16.529.251.795 Rp.15.276.269.734 Rp.13.933.403.981,82 Rp.11.172.864.262 Rp.13.661.027.428 95.92 95.61 81.61 96.42 95.34 -2.22 -13.92

(24)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

Walaupun pembangunan kepariwisataan sampai saat ini, telah menunjukkan kinerja yang membaik, namun masih belum mampu mendorong upaya mewujudkan perekonomian yang tangguh dan mensejahteraan rakyat. Tujuan pembangunan kepariwisataan secara umum adalah untuk meningkatkan kontribusi pariwisata dalam penerimaan PDRB, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pembangunan. Hal tersebut dihadapkan pula pada semakin ketatnya persaingan antardaerah dalam menciptakan destinasi pariwisata yang mampu mendatangkan wisatawan dan investor, serta semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Pembangunan kepariwisataan juga dihadapkan pada situasi belum optimalnya kesiapan destinasi daerah untuk bersaing di pasar global, belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi

(information and communication technology/ICT) sebagai sarana

pemasaran dan promosi pariwisata, masih rendahnya kualitas dan kuantitas serta profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) pariwisata dalam bersaing di pasar global, masih rendahnya jumlah dan nilai investasi di bidang pariwisata, dan belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat (public

and private partnership).

Fungsi pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018-2023 memiliki keterkaitan dengan kebijakan Rencana Strategis Kementerian Pariwisata periode tahun 2014-2019. Dalam meningkatkan pelayanan di bidang pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dihadapkan kepada peluang serta tantangan yang dihadapi untuk diraih dan ditanggulangi sebagai upaya meningkatkan capaian kinerja pelayanan pada periode berikutnya.

Peluang yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun pembangunan pariwisata, meliputi :

1. masih tersebarnya potensi keanekaragaman dan kekayaan pariwisata yang dimiliki yang belum terkelola dengan baik;

2. terbukanya peluang kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pembangunan pariwisata;

(25)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

4. implementasi kebijakan bebas visa;

Sementara itu tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan pariwisata berupa :

1. meningkatnya kompetisi daya saing dan pertumbuhan kepariwisataan skala global, nasional, regional;

2. investasi yang lebih berorientasi pada industri dan properti, sehingga minim memberdayakan sumberdaya lokal;

3. masifnya proses infiltasi dan atau akulturasi dari budaya dan atau gaya hidup asing terhadap dinamika sosial masyarakat setempat; 4. keterbatasan dukungan fasilitas, amenitas dan atraksi;

5. peran dan partisipasi lembaga dan kelembagaan pariwisata;

6. kecenderungan terhadap berkembangnya isu keamanan, kesehatan lingkungan, ekonomi, sosial, budaya dan bencana alam;

7. kesenjangan pembangunan antar kawasan pariwisata dan lemahnya konektivitas antar destinasi wisata;

8. belum optimalnya fasilitasi peningkatan harmonsasi dan keterpaduan pembangunan pariwisata.

Dengan cara mengenali peluang dan tantangan, maka dapat diambil berbagai langkah koreksi yang diperlukan untuk meningkatkan meningkatkan daya saing pariwisata. Upaya tersebut memerlukan kerjasama dan koordinasi yang harmonis dan konsisten, baik vertikal – antara pusat dengan daerah, maupun horizontal – antara pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya.

Upaya peningkatkan daya saing pariwisata memerlukan keterlibatan instansi lintas sektoral dengan pertimbangan dan pemikiran multi disiplin seperti yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan.

Indikator yang umum digunakan untuk membandingkan daya saing kepariwisataan dimaksud dijelaskan melalui 3 sub indeks, yaitu : (1) kerangka kebijakan pemerintah; (2) infrastruktur dan lingkungan bisnis; dan (3) sumber daya manusia, alam dan budaya. Ketiga sub indeks tersebut, dipilah menjadi 14 pilar pengukuran daya saing, yaitu:

1. Kebijakan dan Peraturan, yang meliputi : (1) kepemilikan asing

(26)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

terhadap usaha; (4) kebutuhan visa; (5) perjanjian ruang udara terbuka; (6) keterbukaan kebijakan pemerintah; dan (7) biaya perijinan usaha

2. Keberlanjutan Lingkungan, yang meliputi : (1) peraturan

pelestarian lingkungan;

(2) penegakan peraturan pelestarian lingkungan; (3) perkembangan industri perjalanan wisata; (4) tingkat emisi karbondioksida/gas rumah kaca; (5) konsentrasi perlindungan alam; (6) ancaman kepunahan spesies hewan; dan (7) perjanjian ratifikasi pelestarian lingkungan

3. Keselamatan dan Kemanan, yang meliputi : (1) penanggulangan

terorisme; (2) penegakan hukum oleh kepolisian; (3)

penanggulangan kejahatan dan kekerasan; dan (4) tingkat kecelakaan lalu-lintas

4. Kesehatan dan Kebersihan, yang meliputi: (1) ketersediaan tenaga

kesehatan; (2) akses pelayanan kesehatan; (3) akes kelayakan air minum; dan (4) ketersediaan fasilitas tempat tidur rumah sakit

5. Prioritas mengenai kepariwisataan, yang meliputi : (1) prioritas

kebijakan pemerintah terhadap industri pariwisata; (2) pembiayaan pemerintah bagi pengembangan industri pariwisata; (3) efektifitas pemasaran dan branding untuk meningkatkan kunjungan wisatawan; dan (4) keberadaan/jumlah industri pariwisata

6. Infrastruktur tranportasi udara, yang meliputi : (1) kualitas

pelayanan transportasi udara; (2) ketersediaan kursi penerbangan domestic; (3) ketersediaan kursi penerbangan internasional; (4) volume keberangkatan per 1000 penduduk; (5) kepadatan jumlah penerbangan di bandara; (6) jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi; dan (7) jaringan transportasi udara internasional

7. Infrastruktur tranportasi darat, yang meliputi : (1) kualitas jalan

raya; (2) kualitas infrastruktur kereta api; (3) kualitas infrastruktur pelabuhan; (4) kualitas jaringan transportasi domestik; dan (5) tingkat kepadatan lalu-lintas jalan raya

8. Infrastruktur pariwisata, yang meliputi : (1) jumlah kamar hotel;

(2) penyewaan mobil; dan (3) ketersediaan ATM (anjungan tunai mandiri)

9. Infrastruktur teknologi informasi, yang meliputi : (1) usaha

(27)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

telepon; (4) jumlah pelanggan internet; dan (5) jumlah pengguna telepon selular

10. Daya saing harga, yang meliputi : (1) pajak bandara; (2) daya beli

masyarakat; (3) cakupan perpajakan; (4) tingkat harga BBM (bahan bakar minyak); dan (5) indeks harga hotel

11. Sumber daya manusia, yang meliputi : (1) tingkat pendidikan dasar

penduduk; (2) tingkat pendidikan menengah penduduk; (3) kualitas system pendidikan; (4) ketersediaan penelitian dan pelatihan khusus; (5) tingkat pelatihan; (6) jumlah pegawai yang dipekerjakan dan diberhentikan; (7) kemudahan perizinan kerja tenaga asing; (8) resiko penularan HIV; (9) dampak perkembangan HIV terhadap usaha; dan (10) tingkat harapan hidup penduduk

12. Daya tarik wisata, yang meliputi: (1) keterbukaan pariwisata; (2)

sikap penduduk terhadap wisatawan asing; (3) lama tinggal wisatawan

13. Sumberdaya alam, yang meliputi: (1) jumlah situs warisan dunia;

(2) kawasan yang dilindungi; (3) kualitas lingkungan alam; dan (4) jumlah spesies hewan yang dilindungi

14. Sumberdaya budaya, yang meliputi: (1) jumlah situs warisan

budaya; (2) jumlah stadion olahraga; (3) jumlah pameran dan ekshebisi tingkat internasional; dan (4) ekspor industri kreatif.

2.2 Bagan

Indeks Daya Saing Kepariwisataan

(28)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Dalam tataran nasional dan regional, dalam meningkatkan daya saing kepariwisataannya, harus pula memperhatikan positioning daerah pesaing lain sebagai salah satu input bagi pengembangan kepariwisataan daerah. Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Lampung, Provinsi Jambi dan Bengkulu seyogyanya memperhatikan pula perkembangan kepariwisataan di 3 (provinsi) tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kualitas perencanaan dalam penetapan strategi dan kebijakan untuk pelaksanaan pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

Tantangan Pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan di Provinsi Sumatera Selatan Pengembangan kepariwisataan tidak terlepas dari adanya potensi, pelaku, pengelolaan dan tata kelolanya. Dari banyaknya ragam potensi kepariwisataan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan tantangan yang dihadapi cukup komplek dan bervariatif yang merupakan faktor eksternal dan internal dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Adapun yang menjadi instrumennya adalah;

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Kekuatan yaitu :

1. Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan.

2. Undang-Undang No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. 3. Undang-Undang No.33 Tahun 2009 tentang Perfilman. 4. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah Pasal 22.

5. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS). 6. Permendikbud RI No.25 Tahun 2013 tentang Urusan

Pemerintah bidang Kebudayaan yang di tugaskan kepada

Pemerintah Provinsi dalam menjalankan Tugas

Pembantuan (TP).

7. Permendagri No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas Kewenangan Urusan Pusat dan Daerah.

(29)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

8. Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Sumsel (RIPDA) Tahun 2014.

9. Keanekaragaman potensi Budaya dan daya tarik wisata.

Kelemahan yaitu :

1. Inkonsistensi dan kurang sinkronnya pembangunan

pariwisata yang terpadu.

2. Kurang dikenalnya potensi budaya dan daya tarik wisata.

3. Kurang optimalnya upaya pembinaan dan pengembangan

budaya dan pariwisata daerah.

4. Belum tersedianya ruang kreatif aktivitas seni budaya

(Taman Budaya).

5. Belum optimalnya pelaksanaan promosi budaya dan

pariwisata.

6. Belum potimalnya kapasitas SDM bidang kebudayaan dan

pariwisata.

7. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata.

8. Belum optimalnya pengembangan kearifan lokal yang

mendukung pembangunan yang berbasis lokal.

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Peluang yaitu :

1. Tersedianya kawasan pusat kegiatan olahraga.

2. Adanya dukungan instansi terkait pusat dan daerah. 3. Adanya potensi daya tarik wisata.

4. Terbukanya peluang investasi di bidang usaha pariwisata dan

bidang usaha sektor lainnya di Sumsel.

5. Terbukanya aksesibilitas kunjungan wisatawan dan

meningkatnya efektifitas promosi di dalam dan luar negeri.

6. Terbukanya hubungan kerja sama di bidang kebudayaan dan

pariwisata di dalam dan luar negeri. 7. Adanya keanekaragaman budaya lokal.

(30)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

8. Stabilitas keamanan yang kondusif.

Ancaman yaitu :

1. Lunturnya nilai-nilai budaya daerah dalam masyarakat.

2. Kurangnya dukungan masyarakat dalam pengelolaan Bidang

Kebudayaan dan pariwisata.

3. Perlindungan terhadap Hak atas kekayaan Intelektual (HAKI)

budaya daerah belum optimal. 4. Maraknya peredaran narkoba.

5. Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata yang lebih

baik di luar Provinsi Sumsel.

Berdasarkan kedua analisa di atas, maka kekuatan dan kelemahan yang ada dapat menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan di Sumatera Selatan untuk mencapai tujuan sarana yang telah ditetapkan, melalui :

1. Program dan kegiatan pembangunan bidang Nilai budaya, Seni dan Film.

2. Program dan kegiatan pembangunan bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata.

3. Program dan kegiatan bidang Promosi Pemasaran Dalam Negeri dan Luar Negeri.

4. Program dan kegiatan pembangunan bidang Dokumentasi dan Publikasi Budaya.

Kelemahan pada analisa internal dan peluang pada analisa eksternal menghasilkan beberapa rencana kegiatan seperti:

1. Membangun dan mengembangkan DTW.

2. Menyelenggarakan kegiatan event seni dan budaya.

3. Meningkatkan volume bimtek kebudayaan dan pariwisata. 4. Penyebarluasan bahan promosi dalam negeri dan luar negeri.

Demikian juga kekuatan yang terdapat pada analisa internal dan ancaman pada analisa eksternal menghasilkan rencana kegiatan sebagai berikut :

(31)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

2. Menginventarisasi dan memperbanyak kegiatan seni budaya, sejarah dan kepurbakalaan.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM.

4. Meningkatkan penyuluhan sadar wisata (sapta pesona) di Kab/Kota. Ancaman pada analisa eksternal dan kelemahan pada analisa internal dapat menyusun rencana kegiatan sebagai berikut :

1. Pengembangan dan Pembangunan Daya Tarik Wisata.

2. Menyusun buku direktori seni budaya Sejarah dan kepurbakalaan Sumsel.

3. Memperbanyak Bimtek kebudayaan dan pariwisata.

4. Meningkatkan penyuluhan dan ikut serta pada kegiatan promosi dalam dan luar negeri.

Tabel 2.4 Identifikasi Komponen S.W.O.T Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

ANALISIS SWOT ALI ALE Kekuatan (S) Kelemahan (W) 1. Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 2. Undang-Undang No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya 3. Undang-Undang No.33 Tahun 2009 tentang Perfilman 4. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 22 5. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2012 tentang 1. Inkonsistensi dan kurang sinkronnya pembangunan pariwista yang terpadu 2. Kurang dikenalnya potensi budaya dan daya tarik wisata 3. Kurang optimalnya

upaya pembinaan dan pengembangan

budaya dan

pariwisata daerah 4. Belum tersedianya

ruang kreatif aktivitas seni budaya (Taman Budaya)

5. Belum optimalnya pelaksanaan promosi

(32)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023 Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) 6. Permendikbud RI No.25 Tahun 2013 tentang Urusan Pemerintah bidang Kebudayaan yang di tugaskan kepada Pemerintah Provinsi dalam menjalankan Tugas Pembantuan (TP) 7. Permendagri No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas Kewenangan Urusan Pusat dan Daerah 8. Rencana Induk

Pembangunan Pariwisata Sumsel (RIPDA) Tahun 2008 9. Keanekaragaman

potensi Budaya dan daya tarik wisata

budaya dan pariwisata 6. Belum potimalnya kapasitas SDM bidang kebudayaan dan pariwisata 7. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata 8. Kurangnya SDM Pariwisata 9. Belum optimalnya pengembangan kearifan lokal yang mendukung

pembangunan yang berbasis lokal

Peluang(O) (S) + (O) (O) + (W)

1. Tersedianya kawasan pusat kegiatan olahraga 2. Adanya dukungan

instansi terkait pusat dan daerah 3. Adanya potensi

daya tarik wisata 4. Terbukanya

1. Terselenggaranya Tupoksi disbudpar 2. Meningkatkan

apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya 3. Menyusun Bahan-bahan Promosi 4. Pengembangan DTW 1. Sosialisasi pemahaman Budpar 2. Menyelenggarakan Pentas Seni Budaya 3. Meningkatkan Volume

Bimtek

4. Penyebarluasan bahan Promosi

(33)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023 peluang investasi di bidang usaha pariwisata dan bidang usaha sektor lainnya di Sumsel 5. Terbukanya aksesibilitas kunjungan wisatawan dan meningkatnya efektifitas promosi di dalam dan luar negeri 6. Terbukanya hubungan kerja sama di bidang kebudayaan dan pariwisata di dalam dan luar negeri 7. Adanya keanekaragaman budaya lokal 8. Stabilitas keamanan yang kondusif 5. Tersedianya Sport Tourism 5. Pengembangan sarana dan prasarana DTW 6. Pembinaan SDM bidang Budpar Ancaman (T) (S) + (T) (T) + (W) 1. Lunturnya nilai-nilai budaya daerah dalam masyarakat 2. Kurangnya dukungan masyarakat dalam pengelolaan Bidang Kebudayaan dan pariwisata 3. Perlindungan 1. Rapat Koordinasi jajaran Disbudpar 2. Pembinaan Seni Budaya 3. Meningkatkan Kualitas SDM 4. Pembuatan bahan-bahan promosi 5. Pembinaan masyarakat di 1. Penyusunan RIPP dan KSPN

2. Sosialisasi Seni dan Budaya 3. Menyelenggarakan Bimtek 4. Meningkatkan penyuluhan bidang Budpar 5. Pemeliharaan Sarana

(34)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

terhadap Hak atas kekayaan Intelektual (HAKI) budaya daerah belum optimal 4. Maraknya peredaran narkoba 5. Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata yang lebih baik di luar Provinsi Sumsel

lingkungan DTW dan prasarana DTW

Secara sederhananya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan selama periode tahun 2014-2018 telah melakukan berbagai tugas dan fungsi sesuai dengan urusannya, dengan indikator kinerja dinas sebagaimana tertera pada tabel 2.4 berikut :

(35)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Tabel 2.5 Capaian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Periode 2013-2018

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

2014 2015 2016 2017 2018 TARGET RPJMD REALISASI TARGET RPJMD REALISASI TARGET RPJMD REALISASI TARGET RPJMD REALISASI TARGET RPJMD REALISASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Jumlah Kunjungan

Wisatawan Nusantara Orang

3,340,612 3,406,385 3,440,830 5,704,959 3,544,055 7,118,516 3,650,377 7,474,442 3,759,888 8.221.864 2 Jumlah Kunjungan

Wisatawan Mancanegara Orang

32,350 32,365 33,321 48,321 34,320 64,257 35,349 67,470 36,409 70.917 3 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha

Pariwisata Orang 43,869 43,949 45,110 45,714 46,386 50,886 47,698 53,858 49,047 55.492

4 Jumlah Sanggar Seni

yang Berkembang Sanggar 210 220 220 240 230 212 240 415 250 505

5 Jumlah Daya Tarik Wisata

yang Dikembangkan DTW 28 29 32 35 38 39 42 53 46 58

(36)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Berdasarkan informasi tabel 2.4 tersebut dapat dijelaskan bahwa upaya pencapaian indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sangat dinamis setiap tahunnya, hal ini disebabkan oleh dinamika mobilisasi aktivitas kebudayaan dan pariwisata yang sangat di pengaruhi oleh beberapa hal yang sangat bersifat makro dan global.

(37)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS SKPD

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) menjelaskan bahwa salah satu sasaran untuk meningkatkan sektor non-migas adalah dengan meningkatkan kontribusi pariwisata dalam perolehan devisa, sehingga sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi salah satu penghasil devisa. Berdasarkan hal tersebut, maka kebijakan pembangunan kepariwisataan diarahkan untuk pengembangan produk wisata serta meningkatkan sinergi dalam jasa pelayanan pariwisata.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan sesuai tugasnya merupakan dinas yang melaksanakan urusan pemerintah daerah di tingkat provinsi berdasarkan atas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pariwisata, baik urusan pemerintahan maupun pelayanan umum di pariwisata. Sehingga memiliki fungsi sebagai perumus kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata; penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata; pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu destinasi wisata unggulan pariwisata di Indonesia. Kondisi daya tarik yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan sebagai “fullfactor” wisatawan mengunjungi Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan potensi produk pariwisata yang signifikan terhadap pengembangan dan peningkatan struktur perekonomian daerah. Potensi ini juga mampu memicu percepatan pertumbuhan usaha pariwisata (seperti akomodasi, makan dan minum, biro dan agen perjalanan wisata, hiburan dan rekreasi) dan usaha lain yang terkait dengan pariwisata (usaha perdagangan, usaha jasa telekomunikasi dan informasi, usaha jasa transportasi serta usaha sarana umum) yang pada dasarnya ditujukan untuk mencapai pemerataan dan peningkatan kesejahteraan daerah dan masyarakat.

Provinsi Sumatera Selatan memposisikan sebagai Point of Distribution bagi struktur ekonomi Provinsi Sumatera Selatan. Karena itu Seyogyanya Provinsi Sumatera Selatan beserta kabupaten/kota dapat menyiapkan sarana dan prasarana pariwisata sehingga menjadi

(38)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

satu kesatuan dalam pengembangan “Sumatera Selatan Maju Untuk Semua”. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Provinsi Sumatera Selatan pada gilirannya dapat dinikmati juga oleh seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan.

Berdasarkan gambaran umum pelayanan SKPD pada bab

sebelumnya ada beberapa permasalahan dalam pelaksanaan

pembangunan Kebudayaan dan pariwisata yang dapat dirumuskan antara lain:

1. masih terbatasnya obyek wisata yang sudah dikelola secara porfesional, selain itu masih banyak potensi obyek wisata yang belum tertata;

2. rendahnya aksesibilitas menuju obyek wisata, meskipun secara umum panjang dan kondisi jalan sesuai dengan kewenangannya memiliki tingkat kenyaman yang beragam;

3. kurangnya Penanganan kemacetan lalu lintas di jalur pariwisata. 4. belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung

(transportasi, amenitas, infrastruktur) yang menjadi tanggung jawab bersama antar OPD di lingkup Provinsi Sumatera Selatan dalam mewujudkannya

5. masih rendahnya daya saing unit bisnis kepariwisataan, secara umum daya saing unit bisnis pariwisata Provinsi Sumatera Selatan masih kurang. Kelemahan tersebut menyangkut masalah manajemen produk, kurangnya sajian atraksi pariwisata dan budaya, sumber daya.

6. kurangnya kualitas dari kompetensi tenaga kerja di bidang kepariwisataan berasal dari masyarakat sekitar destinasi maupun lokal daerah yang menimbulkan banyaknya tenaga dari luar daerah yang menempati posisi strategis dalam sektor usaha pariwisata.

7. belum optimalnya sumberdaya manusia, dan pemasaran, hal ini memberikan implikasi pada lama tinggal (length of stay) dan pengeluaran wisatawan (tourist expenditure), dengan menyediakan lebih banyak atraksi pariwisata dan budaya akan mendorong peningkatan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan.

8. kurangnya sinergi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Provinsi Sumatera Selatan, dan berpotensi tumpang tindih dengan urusan lainnya.

(39)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

VISI

Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan 2018-2023 yaitu ”Sumatera Selatan Maju Untuk Semua” .

Sementara itu Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan 2018-2023 yaitu :

1. Membangun Sumsel berbasisi ekonomi kerakyatan yang didukung

sektor pertanian, Industri dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi

pengangguran dan kemiskinan baik diperkotaan maupun

dipedesaan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki

maupun perempuan, yang sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, kejujuran dan integritas.

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi,

dan nepotisme dengan mengedapankan transparansi dan

akuntabilitas yang didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional dan responsif.

4. Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur,

termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah pedalaman dan perbatasan, untuk memperlancar arus barang dan moblitas penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.

5. Meningkatkan kehidupan beragama, seni, dan budaya untuk membangun karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya, dengan ditopang fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga, sedangkan pengembangan pariwisata berorientasi pariwisata religius.

Berdasarkan pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2018‐2023, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mendukung pelaksanaan misi tersebut (khususnya misi ke lima) sebagai bentuk tanggungjawab mendukung

(40)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

pencapaian visi dan pelaksanaan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan. Selanjutnya dari Misi yang telah dipilih tersebut, maka Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan menyajikan faktor‐faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Tabel T-B.35.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kerja

Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan

Visi : Sumsel Maju Untuk Semua

No.

Misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Permasalahan Pelayanan Disbudpar Faktor Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 5 : Meningkatkan kehidupan beragama, seni, dan budaya untuk membangun karakter

kehidupan social yang agamis dan berbudaya, dengan ditopang fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga, sedangkan pengembangan pariwisata berorientasi pariwisata religius

Pengelolaan daya tarik wisata provinsi. Pengelolaan kawasan strategis pariwisata provinsi. Pengelolaan destinasi pariwisata provinsi.

Penetapan tanda daftar usaha pariwisata lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi obyek wisata yang kurang/tidak memiliki daya tarik/unik dari obyek wisata di daerah lain

obyek wisata yang menarik dan unik umumnya memiliki skala jangkauan yang kecil.

daya saing dan nilai

‘value’ obyek wisata yang lemah dan belum dikelola dengan professional kebijakan dan fasilitasi peningkatan nilai tambah destinasi dengan amenitas, fasilitas, dan atraksi yang aksessable, kebijakan dan fasilitasi peningkatan keragaman daya tarik melalui atraksi atau rekayasa kebijakan yang aksessable. kebijakan dan fasilitasi keterlibatan investasi, UMKMK, BUMD, PMDN, dan

(41)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Pemasaran pariwisata dalam

dan luar negeri daya tarik,

destinasi dan kawasan strategis pariwisata provinsi. ketiadaan, ketidakjelasan, pengelola destinasi yang professional belum komprehensifnya fasilitas dan amenitas yang ada di daerah destinasi wisata . kurang optimalnya ketersediaan dan kelayakan fasilitas aksessibiltas menuju destinasi wisata. ketidakefektifan berbagai regulasi yang menghambat pengembangan destinasi dengan dasar pembagian kewenangan atas urusan dan anggaran. Pemasaran dan atau promosi pariwisata yang diikuti skala internasional, nasional, regional, dan lokal lebih bersifat temporare, bukan bersifat sistemik. keterbatasan materi pemasaran dan atau promosi pariwisata yang akurat. KPS. kebijakan dan fasilitasi keterlibatan investasi, UMKMK, BUMD, PMDN, dan

PMA, dan atau KPS. kebijakan dan fasilitasi penyediaan amenitas dan fasilitas di kawasan destinasi. kebijakan dan fasilitasi penyediaan amenitas dan fasilitas di kawasan destinasi kebijakan dan fasilitas usulan yang bottom up dan lintas sektor untuk mengeliminasi masalah pembagian urusan dan anggaran kebijakan dan fasilitasi sistem promosi dan pemasaran yang komprehensif, kebijakan dan fasilitasi materi promosi melalui KKL yang bersifat vertikal dan

(42)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Penyediaan sarana dan prasarana kota kreatif

Sumber daya Manusia

keterbatasan media pemasaran dan atau promosi pariwisata yang efektif. keterbatasan informasi sasaran dan taget pemasaran dan atau promosi pariwisata. belum tersedianya roadmap ekonomi kreatif Sumsel yang detail sebagai pemicu kreatifitas public. belum dirasakannya kompetisi usaha ekonomi kreatif karena kelemahan data, informasi, dan publikasi. belum tersedianya lembaga yang mampu memfasilitasi dinamika ekonomi kreatif. belum optimalnya partisipasi pelaku usaha ekonomi kreatif dalam upaya peningkatan horizotal dengan pelibatan para pihak terkait kebijakan dan fasilitasi seleksi media yang efektif dan efisien kebijakan dan fasilitasi materi promosi dan media promosi melalui pelibatan para pihak terkait yang bersifat vertikal dan horizotal. kebijakan dan fasilitasi pembangunan roadmap ekonomi kreatif Sumsel yang komprehensif, komunikatif, dan responsible kebijakan dan fasilitasi terbentuknya motif ekonomis dan aktivitas kompetisi melalui berbagai forum secara proposional kebijakan dan fasilitasi terbentuknya lembaga yang mampu memfasilitasi dinamika ekonomi kreatif

(43)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

daya saing seperti sertifikasi. belum adanya roadmap pengembangan kawasan wisata yang detail publicable dan komunikatif sebagai peta partisipasi masyarakat, khususnya di sekitar destinasi. homogenitas masyarakat di kawasan destinasi mengakibat dinamika ekonomi dan sosial yang lemah 3. kebijakan dan fasilitasi terbentuknya event yang bersifat lomba dan kompetisi serta reward kebijakan dan fasilitasi komunikasi manfaat kebijakan pengembangan kawasan melalui berbagai media yang komunikatif kebijakan dan fasilitasi yang meningkatkan mobilitas dan lalulintas barang, jasa dan manusia merupakan entry point pengembangan sumberdaya manusia Sasaran :

Maju seni, Budaya dan Pariwisata

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pariwisata

Dalam rangka perwujudan amanat Peraturan Presiden RI no 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta sesuai dengan Peraturan Menteri Perencanaan

(44)

Renstra Disbudpar Prov.Sumsel Tahun 2019-2023

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional No 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015 - 2019 bahwa Unit Organisasi Eselon I dapat menyusun Renstra-Unit Organisasi Eselon I sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Kementerian/Lembaga dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional secara menyeluruh.

Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata yang merupakan salah satu Unit Eselon I pada, Kementerian Pariwisata telah menyusun Rencana Strategis Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Tahun 2015 – 2019 (Renstra PDIP 2015 – 2019) yang memuat Kondisi umum, Potensi dan Masalah, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata dari tahun 2015 sampai dengan 2019 sebagai upaya memberikan informasi yang akuntabel dan terpercaya manyangkut program dan kegiatan untuk mencapai target dan sasaran pembangunan kepariwisataan nasional 2015 - 2019.

Dengan berpedoman dengan Renstra ini, seluruh satuan kerja di lingkungan Unit Eselon I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata dapat menyelenggarakan kegiatan secara lebih sistematis, konsisten, dan seimbang sehingga pencapaian kinerja rencana

strategis yang telah ditetapkanini dapat dengan mudah diukur.

Visi Terwujudnya kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menggerakkan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Dengan misi mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah.

Gambar

Tabel 2.1 Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat  Pendidikan
Tabel T-C. 23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan
Tabel T-C. 24 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 2.4 Identifikasi Komponen S.W.O.T Dinas Kebudayaan Dan  Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung dalam pengembangan industri pariwisata dilakukan dengan meningkatkan usaha jasa

pengembangan pariwisata nasional harus didukung oleh pengembangan pariwisata daerah. Karanganyar merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi wisata

Sumber daya manusia pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bukittinggi merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan destinasi pariwisata karena memiliki peran sebagai

PDB Bidang Pariwisata INVESTASI • 50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional); • 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional); • 222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA NUSANTARA (01) Unit Organisasi (427201) Kementerian Negara/Lembaga SEKRETARIAT KEMENTERIAN (01) Kode/Nama Satker (040) : : DKI

Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi pengembangan sektor pariwisata di Tulungagung, dalam pengembangan destinasi pariwisata kabupaten tulungagung yang sesuai

32 Firmasnsyah Rahim, Buku Pedoman Kelompok Sadar Wisata di Destinasi Pariwisata (Jakarta: Direktur Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian

(1) Bidang Destinasi Pariwisata mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengembangan destinasi wisata, peningkatan kesadaran wisata serta