RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BIRO PENGADAAN BARANG/JASA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2019-2021
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rencana strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja (Renja) dan anggaran OPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja OPD dalam kurun 5 (lima) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Adapun Penyusunan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan, penyusunan rancangan akhir dan penetapan Renstra OPD. Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan pada setiap tahapan tersebut dilaksanakan melalui adalah sebagai berikut :
a. Tahapan Persiapan penyusunan Renstra dilakukan kegiatan : Pembentukan tim penyusun Renstra, orientasi mengenai Renstra, Penyusunan agenda kerja Tim Renstra serta pengumpulan data dan informasi.
b. Tahapan Penyusunan rancangan dan rancangan akhir Renstra dilakukan dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra OPD; dan c. Tahapan penetapan Renstra OPD
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Renstra dievaluasi dan dikendalikan untuk memenuhi kesesuaian terhadap kebijakan penyusunan Renstra oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah selaku kepala Organisasi Perangkat Daerah, serta dibuat simpulan pengendalian dan evaluasinya, dimana Biro Pengadaan Barang/ Jasa merupakan salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada dalam struktur organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk Penyusunan Renstra Biro Pengadaan Barang/ Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah baru dilakukan bersamaan dengan waktu proses penyusunan Revisi Renstra Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016 – 2021. Hal ini dikarenakan Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dibentuk di tahun 2019, awalnya melekat dalam struktur Organisasi Biro Umum Sekretariat Darah Provinsi Sulawesi Tengah masih dalam bentuk Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa.
Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, Renstra Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 2019-2021 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016-2021 dan Renja OPD yang lain lingkup Provinsi Sulawesi Tengah. Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2019-2021 yang diimplementasikan melalui pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini mengatur struktur organisasi, tugas fungsi, kewenangan serta pedoman acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Biro Pengadaan Barang/Jasa Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, landasan hukum tersebut yakni :
1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota, Gubernur Membentuk Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Klasifikasi A Dalam Bentuk Biro Untuk Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa;
8. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa;
9. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Kedudukan Dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dan Inspektorat Daerah;
10. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis (Renstra) Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 – 2021 (hanya 3 tahun dikarenakan Biro Pengadaan Barang/Jasa baru terbentuk ditahun 2019) dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan guna mewujudkan Visi dan Misi Gubernur Sulawesi Tengah dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun, yakni melakukan kegiatan pengelolaan pengadaan barang dan jasa Pemerintah, meliputi : Barang;
Pekerjaan Konstruksi; Jasa Konsultansi; dan Jasa Lainnya, sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah, sejak identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Bentuk kegiatannya diantara monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah, baik untuk pekerjaan rutin maupun pekerjaan rehabilitasi, rekonstruksi serta penanganan keadaan darurat berupa bencana alam di wilayah provinsi Sulawesi Tengah.
Adapun tujuannya yaitu :
a. Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan program pembangunan di bidang Pengadaan Barang dan Jasa;
b. Sebagai dasar atau tolok ukur penilaian kinerja;
c. Tersedianya program dan kegiatan prioritas yang dapat dijadikan pedoman oleh Bagian yang ada di lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam mewujudkan optimalisasi kinerja;
d. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 3 (tiga) tahun ke depan;
e. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;
f. Untuk menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergi antara Bagian yang ada di lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
g. Sebagai pedoman bagi Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) periode 2019- 2021;
h. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Gubernur dan Akhir Masa Jabatan
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yakni :
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab III Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah
Bab IV Tujuan Dan Sasaran
Bab V Strategi Dan Arah Kebijakan
Bab VI Rencana Program Dan Kegiatan Serta Pendanaan Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab VIII Penutup
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BIRO PENGADAAN BARANG JASA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Memperhatikan dokumen perencanaan di tingkat nasional (Renstra Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), dokumen perencanaan di tingkat provinsi (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Tengah 2016- 2021 dan berdasarkan permasalahan dan isu strategis yang dihadapi, maka Visi Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019- 2021 adalah:
“”Mewujudkan Biro Pengadaan Barang/Jasa sebagai organisasi pengadaan yang mandiri, profesional dan berorientasi pada pelayanan prima.”
Rumusan visi tersebut mengandung dua kata-kata kunci yaitu “pelaksanaan pengadaan yang mandiri, profesional dan berorientasi pada pelayanan prima”. Pengertian dari dua kata-kata kunci tersebut adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan pengadaan yang mandiri, profesional ditandai dengan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang mandiri, bebas dari konflik kepentingan, sinergis dan tepat sasaran. organisasi pengadaan pemerintah yang bersih, efektif, efisien dan terstandarisasi, penempatan aparatur yang berbasis kompetensi dan kebutuhan, serta hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
Berorientasi pada pelayanan prima ditandai dengan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah yang prima, penyediaan sistem dan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang bersih, transparan, dan profesional, pengelolaan aset dan barang daerah yang rapi, penyediaan mekanisme pengadaan yang baik serta penyediaan kebijakan dan peraturan pengadaan barang/jasa yang sinergis, non-diskriminatif dan berkeadilan.
Visi tersebut dapat dicapai melalui upaya-upaya yang terangkum dalam 5 (lima) Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi SDM pengelola pengadaan;
2. Melaksanakan pengadaan barang/jasa yang terintegrasi;
3. Menerapkan tata kelola pengadaan berbasis kinerja;
4. Mengembangkan infrastruktur pengadaan;
5. Menjadikan UKPBJ sebagai Centre of Excellence (CoE).
Pada organisasi/instansi dimana nilai pengadaannya besar, pengadaan dianggap menjadi salah satu profit centre. Dengan kata lain untuk menaikkan keuntungan salah satu usaha yang dilakukan adalah melakukan pengadaan dengan tepat dan benar. Pengadaan menjadi suatu kegiatan strategis dalam organisasi/ instansi yang harus dikelola dengan tepat dan di sesuaikan dengan visi dan misi Kepala Daerah.
Paradigma baru yang saat ini berkembang memposisikan pengadaan menjadi suatu kegiatan yang bukan rutin/administatif tetapi menjadi kegiatan yang strategis.
Kegiatan pengadaan menjadi suatu kegiatan penting dalam memberikan nilai tambah pada organisasi/instansi baik bagi kepentingan menaikkan keuntungan, meningkatkan pelayanan maupun meningkatkan efisiensi biaya. Pengadaan di sektor pemerintah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan barang/jasa sebagai bagian dari fungsi dan tujuan pemerintah memberikan layanan kepada masyarakat.
Pengadaan ini dapat berbentuk pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya atau konsultansi. Sumber dana pengadaan ini berasal dapat dari sumber pendapatan negara seperti pajak, bagi hasil, pengelolaan aset/sumber daya alam atau pinjaman luar negeri, bantuan dan hibah. Tidak seperti di perusahaan swasta dimana seluruh kegiatannya dilandasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan, pengadaan di sektor pemerintah lebih banyak pada akuntabilitas publik dan transparansi manfaat hasil pengadaan (value for money). Pengadaan pemerintah baik nasional maupun internasional saat ini ditantang untuk melakukan tata kelola (good governance) yang baik dengan peningkatan efektifitas dan efisiensi, atau dengan kata lain pemerintah dituntut menunjukan value for money dari hasil pengadaan.
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi a. Dasar hukum pembentukan
1. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota, Gubernur Membentuk Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Klasifikasi A Dalam Bentuk Biro Untuk Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa;
3. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa;
4. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Kedudukan Dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dan Inspektorat Daerah;
5. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
b. Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang/ Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
c. Uraian tugas dan fungsi dalam Struktur Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa
Mempunyai tugas merumuskan kebijakan, melakukan koordinasi, pemantauan, layanan, menganalisis, memberikan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi, pelaporan terkait penyelenggaraan kegiatan, serta melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan urusan pengadaan barang dan jasa yang meliputi fungsi Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis operasional Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;
c. layanan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;
d. pelaksanaan bimbingan teknis Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;
e. pelaksanaan pembinaan administrasi Pemerintahan dan pembangunan serta sumber daya aparatur Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;
f. pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/ Jasa
Bagian pengelolaan pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, supervisi, bimbingan teknis, monitoring, memfasilitasi, Menganalisis, pelaksanaan pengadaan barang/jasa serta evaluasi dan penyelesaian sanggah dan sanggah banding dalam proses pengadaan barang/jasa, melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan fungsi pengelolaan pengadaan barang/jasa.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan pengadaan barang/jasa, bidang pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa, pelaksanaan pengadaan barang/jasa, pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengelolaan pengadaan barang/jasa, pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa, pelaksanaan pengadaan barang/jasa, pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;
c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis, fasilitas, Layanan, koordinasi dan pemantauan pengelolaan pengadaan barang/jasa, pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa, pelaksanaan pengadaan barang/jasa, pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;
d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas pengelolaan pengadaan barang/jasa, pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa, pelaksanaan pengadaan barang/jasa, pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
1. Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa.
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, menyusun program, menyiapkan, melaksanakan riset, inventarisasi paket pengadaan barang/jasa, penyusunan strategi pengadaan barang/jasa, monitoring, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Pengelolaaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa;
b. menghimpun peraturan Perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan kegiatan pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa;
d. menyusun bahan strategis dan kebijakan pelayanan pengadaan barang/jasa tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pengelolaan pengadaan barang/jasa;
f. melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa;
g. melaksanaan Koordinasi dan kerjasama dengan Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah/swasta dan atau pihak ketiga yang berkompeten dalam rangka pengelolaan strategi dan kebijakan pengadaan barang/jasa;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyiapakan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/jasa; dan
i. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
2. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, mengelola katalog, menyusun program, menyiapkan dan mengelola dokumen pendukung, pelaksanaan pemilihan, membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan bagian pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan kegiatan pengadaan barang/jasa;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pengelolaan pengadaan barang/jasa;
e. memfasilitasi koordinasi, kaji ulang/review rencana umum pengadaan, kerangka acuan kerja, draft konstrak, harga perkiraan sendiri dan spesifikasi teknis barang/jasa;
f. menyiapkan dan mengelola dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainya dan informasi yang dibutuhkan;
g. melaksanaan penyiapan, pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa;
h. menyusun dan mengelola katalog elektronik lokal/sektoral;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa; dan
j. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
3. Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pemantauan, layanan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa;
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan bagian pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan kegiatan pengadaan barang/jasa;
d. melaksanakan pemantauan Pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah;
e. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah;
f. memberikan masukan hasil pemantauan dan evaluasi sebagai bahan penyusunan strategi pengadaan barang/jasa;
g. melaksanakan fasilitasi, konsultasi, Layanan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyiapakan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang/jasa; dan
i. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai tugas merumuskan dan menyusun, mengumpulkan, melaksanakan, mengelolah, mengembangkan, Menganalisis, monitoring, layanan, pemantauan, evaluasi, membuat laporan dan merencanakan, pelaksanaan tugas pada Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik, Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi, Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik, Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi, Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa;
c. penyiapan, menganalisis, bahan pembinaan/bimbingan teknis, fasilitas, layanan, pemantauan, koordinasi dan pemantauan pengelolaan pada Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik, Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi, Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa;
d. penyiapan, menganalisis, bahan evaluasi penyelenggaraan tugas pada Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik, Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi, Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa; Dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
1. Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, menyusun program, menyiapkan, melaksanakan riset, inventarisasi paket pengadaan barang/jasa, penyusunan strategi pengadaan barang/jasa, monitoring, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Pengelolaaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik.
Uraian tugas Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik sebagaimana dimaksud, meliputi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pengelolan Sistem Pengadaan Secara Elektronik;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, Registrasi dan verifikasi, pengguna seluruh sistem informasi, konsultasi,
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan layanan pengadaan secara elektronik;
e. melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi kegiatan layanan pengadaan secara elektronik;
f. mengelola seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa dan infrastrukturnya;
g. melaksanakan penyiapan bahan pertimbangan teknis layanan pengadaan secara elektronik;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik; dan
i. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
2. Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, menyusun program, menyiapkan, melaksanakan riset, inventarisasi paket pengadaan barang/jasa, penyusunan strategi pengadaan barang/jasa, monitoring, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi.
Uraian tugas Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud, meliputi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi;
b. b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan bagian pengembangan sistem informasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan pengelolaan pengembangan sistem informasi;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem informasi;
e. melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pengembagan sistem informasi;
f. identifikasi kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan;
g. mengembangkan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ dan Perangkat Daerah dalam pengadaan barang/jasa;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi; dan
i. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
3. Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, menyusun program, menyiapkan, melaksanakan riset, inventarisasi paket pengadaan barang/jasa, penyusunan strategi pengadaan barang/jasa, monitoring, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa.
Uraian tugas Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan bagian pengelolaan informasi pengadaan barang/jasa;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan pengelolaan informasi pengadaan barang/jasa;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pengelolaan informasi pengadaan barang/jasa;
e. pelayanan informasi pengadaan barang/jasa Pemerintah kepada masyarakat;
f. pengelolaan informasi kontrak dan manajemen barang/jasa hasil pengadaan barang/jasa;
g. mengumpulkan dan mendokumentasikan data barang/jasa hasil pengadaan;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa; dan
i. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa
Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas merumuskan dan menyusun, melaksanakan, membina, mengelola, monitoring, menganalisis, mengembangkan, layanan, pemantauan, evaluasi, membuat laporan dan merencanakan, pelaksanaan tugas pada Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa mempunyai fungsi :
a. penyiapan, menganalisis, bahan perumusan kebijakan teknis Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa;
b. penyiapan, menganalisis, bahan pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa;
c. penyiapan bahan, menganalisis, pembinaan/bimbingan teknis, fasilitas, layanan, pemantauan, koordinasi dan pemantauan pengelolaan pada Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa;
d. penyiapan bahan, menganalisis, evaluasi penyelenggaraan tugas pada Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
1. Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa
mempunyai tugas menyiapkan, menganalisis, bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, menyusun program, menyiapkan, melaksanakan riset, peningkatan Sumber Daya Manusia, fungsi kelembagaan pengadaan barang/jasa, penyusunan strategi pengadaan barang/jasa, monitoring, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa.
Uraian tugas Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud, meliputi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. menghimpun peraturan Perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
c. melaksanakan penyiapan bahan, menganalisis, melaksanakan pembinaan Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, menganalisis, registrasi dan verifikasi, pengguna seluruh sistem informasi, konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
e. melakukan pemantauan, menganalisis pengendalian dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
f. pelaksanaan analisis beban kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa;
g. pengembangan Sistem Insentif Personil Biro Pengadaan Barang/Jasa;
h. pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang/jasa Pemerintah;
i. fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara elektronik;
j. pengelolaan personil Biro Pengadaan Barang/Jasa;
k. mengelola seluruh sistem informasi, implementasi dan standar pelayanan pengadaan barang/jasa pada Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
l. melaksanakan penyiapan bahan pertimbangan teknis Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
m. pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para pengelolaan pengadaan barang/jasa personil Biro Pengadaan Barang/jasa;
n. mengelola personil dan mengukur tingkat kematangan serta kinerja bagian pengadaan barang/jasa dan analisi beban Kerja Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa;
o. mengelola manajemen pengetahuan pengadaan barang/Jasa Pemerintah;
p. membina Hubungan dengan pemangku kepentingan;
q. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa; dan
r. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
2. Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan tata usaha pada Sub Bagian Tata Usaha.
Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud, meliputi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Tata Usaha;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan tata usaha;
c. melaksanakan penyiapan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaa kegiatan kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan Biro Pengadaan Barang/Jasa, surat menyurat dengan unit terkait;
d. melaksanakan penyiapan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan Biro Pengadaan Barang/jasa , surat menyurat dan urusan KORPRI dengan pihak dan unit terkait;
e. melaksanakan penyiapan bahan dan memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana kerja pegawai;
f. melaksanakan penyiapan bahan dan memberikan pelayanan teknis administrasi perencanaan program, keuangan, kepegawaian umum, dan KORPRI di lingkungan Biro Pengadaan Barang Dan Jasa;
g. memberi pelayanan administrasi kepegawaian;
h. melaksanakan penyiapan laporan;
i. melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Pengadaan Barang dan jasa;
j. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; dan
l. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan Sesuai tugas dan fungsi.
3. Sub Bagian Pendamping Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, menyusun, melaksanakan, membina, mengelola, monitoring, penyusunan strategi pengadaan barang/jasa, monitoring, pelaporan dan merencanakan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Pendampingan Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa.
Uraian tugas Sub Bagian Pendamping Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud, meliputi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program dan dokumen pelaksanaan anggaran kerja Sub Bagian Pendampingan Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Pendampingan Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa;
c. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, konsultansi proses pengadaan substansi hukum dibidang pengadaan barang/jasa Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa;
d. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultansi penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa Pemerintah, meliputi SIRUP, SPSE, E- KATALOG, E-MONEV, SIKAP;
e. melaksanakan layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi;
f. melaksanakan layanan penyelesaian sengketa dalam proses pemilihan barang/jasa antara panitia dan penyedia;
g. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pendampingan Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa; dan
h. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
2.2 Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Kepegawaian
Sampai dengan awal tahun 2019 Jumlah Pegawai Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah jumlah 58 Orang, yang terdiri dari ASN sebanyak 45 orang, sedangkan PHL/ Honorer sebanyak 13 orang. Untuk lebih jelasnya rincian pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 1
Komposisi Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan Golongan dan Pendidikan
Jabatan Golongan Pendidikan Ket.
IV III II I S3 S2 S1 SMA SMP
Kepala Biro Pengadaan
Barang/Jasa 1 1
Bagian Pengelolaan Pengadaan
Barang/Jasa 1 1
Bagian Pengelolaan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik 1 1
Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa
1 1
Sub Bagian Pengelolaan
Strategi Pengadaan Barang/Jasa 6 5 1
Sub Bagian Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa 2 2 2 2
Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan
Barang/Jasa
4 2 2
Sub Bagian Pengelolaan Sistem
Pengadaan Secara Elektronik 2 3 2 3
Sub Bagian Pengembangan
Sistem Informasi 3 1 2 1 1
Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa
4 2 2
Sub Bagian Pembinaan Sumber
Daya Manusia dan 4 2 2
Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa
Sub Bagian Tata Usaha 5 1 2 3 1
Sub Bagian Pendamping Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa
4 4
Jumlah 4 34 7 1 15 21 8
Tabel. 2
Komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) BerdasarkanPangkat/Golongan, Jabatan dan Pendidikan
No Nama / Nip Pangkat /
Golongan Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Abdul Haris Karim, ST.,MM Drs. Joko Hariyanto, M.Si Sjamsudin, S.Sos.,M.AP Dr. Rusmiadi, ST.,M.Si Abdul Mualif, S.Sos Drs. Moh. Hatta Lukman, St Agus Salim, SE Dely Yuzar Amu, S.Sos Syafri Arif, S.Kom.,Mm Muhammad Saifullah, SE.,MM Daysi Y. Lameanda, S.Pt.,M.Si Adriyani Latif, S.Sos
Irwan, SKM.,M.Kes Ita Wahyuni, Se.,M.AP Suarni Tallegga, S.Sos Wishni Lestarini Mulyaningtyas, ST
Yustika Rani, S.PT.,MA Hendrikus Victor Watuna, S.Sos Rosmaniar, ST
Agus Salim A.M, S.Kom.,M.Kom Fadli, S.Sos
Denih Assah, ST Sri Wahyuni, S.Sos.,MM Musdin, SE
Surya Sanda, SE
Jefrichal Eka Pratama, SH Irmawati Budiman, S.Pt Mohamad Yusuf, ST
Vitresia Betsaida Siagian, SE.,MM Rahmy, ST
Rosalina Novianti, S.Sos.,M.Si Zarina Dwi Putri, S.Ip.,M.AP
Pembina Tkt. I, IV/b Pembina Tkt. I, IV/b Pembina Tkt. I, IV/b
Pembina, IV/a Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d Penata Tkt. I, III/d
Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata Muda Tkt. I, III/b Penata Muda Tkt. I, III/b Penata Muda Tkt. I, III/b Penata Muda Tkt. I, III/b
Karo. PBJ Kabag. LPSE Kabag. PA PBJ
Kabag. PPBJ Kasubag. Pemb. SDM & Kelembagaan
Kasubag. Pengelolaan Strategi Kasubag. PK & Bimtek Kasubag. Pengelolaan SPSE Kasubag. Pengembangan SI Kasubag. Pengelolaan Infromasi Kasubag. Pemantauan & Evaluasi
Staf Staf Kasubag. PPBJ
Kasubag. TU Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf
S2 S2 S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S2 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Mohamad Hendra, SE Ritnawati, S.Sos Helni, S.Sos
Yohan Pokalose, A.Md Abd. Jihad Gobel Hamlan
Syaiful Akbar Ika Sasmita B.M. Diah Irmawati Hamruna Miranty Evangelin Rifka Novitasari Wulandari
Rifky Afrianto, S.Kom Gilang Sanjaya, S.Pd Riza Sukmawati, SE Nurtin, S.Ip Sandy Syahrir, S.Ak Darmansyah Samsir Ismail Mukti Septiawan Wartini
Muh. Ridwan Saleh Efran Popo Irawati Ibnu Alif
Penata Muda Tkt. I, III/b Penata Muda, III/a Penata Muda, III/a Penata Muda, III/a Pengatur Tkt. I, II/d Pengatur Tkt. I, II/d
Pengatur, II/c Pengatur Muda Tkt. I, II/b
Pengatur Muda, II/a Pengatur Muda, II/a Pengatur Muda, II/a Pengatur Muda, II/a
Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf
Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL Tenaga Kontrak / PHL
S1 S1 S1 D3 SMA SMA SMA S1 SMA SMA SMA SMA S1 S1 S1 S1 S1 D1 D1 SMK SMA SMK SMA SMA SMA
Perlengkapan
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Biro Pengadaan Barang/Jasa dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi. Pada Tabel 5 berikut ini disajikan gambaran jumlah perlengkapan dan asset serta peralatan yang dimiliki Biro Pengadaan Barang/Jasa.
Tabel. 3
Sarana dan Prasarana Biro Pengadaan Barang/Jasa
Baik Kurang Baik Rusak Berat
1 2 3 5 6 7 8
1 Kendaraan Roda 4 Unit 4 4 - -
2 Kendaraan Roda 2 Unit 14 13 - 1
3 Tablet Unit 2 2
4 Kamera Unit 2 2
5 Laptop Unit 16 15 1
6 Harddisk Buah 4 3 1
7 AC Split Unit 17 14 2 1
8 Alat Pemadam Api Buah 2 2
9 Alat Pengukur Suhu Buah 1 1
10 Komputer All In One Unit 23 22 1
No. Nama Barang Satuan Jumlah Ke adaan Barang
Baik Kurang Baik Rusak Berat
1 2 3 5 6 7 8
11 Komputer PC Unit 14 14
12 Printer Unit 30 19 11
13 Scanner Unit 2 2
14 Mesin Ketik Unit 1 1
15 Brankas Buah 3 2 1
16 Modem Router Unit 4 4
17 Faksmile Unit 1 1
18 Filling Kabinet Buah 15 15
19 Lemari Buah 25 25
20 Lemari Arsip Buah 6 6
21 Infokus Unit 1 1
22 Layar Infokus Buah 2 2
23 TV Unit 2 2
24 Whiteboard Buah 2 2
25 Kamera CCTV Unit 1 1
26 Kursi Lipat Buah 58 58
27 Kursi Tunggu Buah 2 2
28 Kursi Tamu Buah 4 4
29 Kursi Rapat Buah 10 10
30 Kursi Kerja Buah 66 65 1
31 Mainframe Set 2 2
32 Meja Rapat Buah 3 3
33 Meja Sudut Buah 1 1
34 Meja Kecil/Tambahan Buah 9 9
35 Meja Resepsionis Buah 1 1
36 Meja Komputer Buah 3 3
37 Meja Kerja Buah 51 50 1
38 Meja Absensi Buah 1 1
39 Server Set 1 1
40 Server Rack System Set 1 1
41 Sound System Unit 3 3
42 UPS Unit 15 9 6
43 Synologi Unit 1 1
44 Vacuum Cleaner Unit 1 1
No. Nama Barang Satuan Jumlah Ke adaan Barang
2.3. Kinerja Pelayanan Biro Pengadaan Barang dan jasa
Tahun Anggaran 2019, program yang tercakup dalam sasaran Kinerja Pelayanan Biro Pengadaan Barang dan jasa terdiri dari :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &
Keuangan.
e. Program Peningkatan Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa f. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
g. Program Peningkatan Keberdayaan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa h. Program Peningkatan Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa
Kinerja kegiatan yang ada pada program-program tersebut tampak pada tabel 1 dibawah ini :
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Cakupan Layanan Administrasi
Perkantoran 60% 80% 100%
2 Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana
Aparatur 60% 80% 100%
3 Persentase Sumber Daya Aparatur yang
Memiliki Kompetensi Sesuai Bidangnya 60% 80% 100%
4 Tingkat Ketepatan Waktu Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan 60% 80% 100%
5 Meningkatnya Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa 60% 80% 100%
6 Persentase Pengadaan Barang dan Jasa Milik Pemerintah Secara Elektronik
2 Standar
2 Standar
1 Standar
7
Persentase Jumlah Aparatur yang memenuhi/memiliki Kompetensi Bidang Pengadaan Barang dan Jasa
60% 80% 100%
8
Meningkatnya Kualitas Layanan Teknologi Informasi dalam Pengadaan Barang dan Jasa
60% 80% 100%
No.
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Biro Pengadaan
Barang/Jasa
Target NSPK Target IKK Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke Rasio Capaian Tahun Ke
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran Realisasi
1 2 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 19 20
1 Cakupan Layanan Administrasi
Perkantoran 629.366.625 731.938.791 102.572.166
2 Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana
Aparatur 448.568.035 327.625.000 (120.943.035)
3 Persentase Sumber Daya Aparatur yang
Memiliki Kompetensi Sesuai Bidangnya 399.047.600 283.525.000 (115.522.600)
4 Tingkat Ketepatan Waktu Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan 13.200.000 25.000.000 11.800.000
5 Meningkatnya Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa 275.175.000 101.297.600 (173.877.400)
6 Persentase Pengadaan Barang dan Jasa
Milik Pemerintah Secara Elektronik 340.485.070 75.000.000 (265.485.070)
7
Persentase Jumlah Aparatur yang memenuhi/memiliki Kompetensi Bidang Pengadaan Barang dan Jasa
- 263.800.000 263.800.000
8
Meningkatnya Kualitas Layanan Teknologi Informasi dalam Pengadaan Barang dan Jasa
- 225.000.000 225.000.000
JUMLAH 2.105.842.330 2.033.186.391 (72.655.939)
Rata-Rata Pertumbuhan No.
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Biro Pengadaan
Barang/Jasa
Anggaran Pada Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke Rasio Antara Realisasi dan Anggaran
pada Tahun Ke
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Biro Pengadaan Barang/Jasa
Biro Pengadaan Barang /Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memfasilitasi pengadaan barang/jasa pemerintah semua OPD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan proses pengadaan barang/jasa adalah bahwa dinamika pembangunan daerah yang bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global di berbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terutama dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan pemerintah provinsi. hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, agar adanya sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan).
Sedangkan Lingkungan eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman).
A. Strength (Kekuatan)
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota, Gubernur Membentuk Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Klasifikasi A Dalam Bentuk Biro Untuk Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
2. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Kedudukan Dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dan Inspektorat Daerah.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dalam mendukung manajemen organisasi yang transparan dan demokratis.
4. Komitmen bersama untuk mewujudkan penguatan kelembagaan Biro Pengadaan Barang/ Jasa.
B. Kelemahan (Weaknesses)
1. Jumlah aparatur yang belum memadai Kualitas aparatur masih banyak yang belum sesuai standar yang dipersyaratkan.
2. Kualitas aparatur masih belum memadai dalam memahami tupoksi masing- masing bagian di Biro Biro Pengadaan Barang/ Jasa.
3. Etos kerja atau budaya kerja aparatur masih rendah dimana kecenderungan masih bersifat menunggu/reaktif, tidak produktif dan kurang kreatif
4. Penguasaan teknologi informasi yang masih kurang.
5. Belum optimalnya mekanisme pelayanan, sehingga koordinasi dalam pelayanan belum maksimal.
6. Mekanisme dan pola kerja setiap bagian belum tertata dengan efektif dan efisien.
7. Belum konsistennya kebijakan setiap unit kerja dalam mendukung upaya- upaya mewujudkan pelaksanaan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di Biro Pengadaan Barang/Jasa.
8. Belum mantapnya pemahaman koordinasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing bagian, terutama berkaitan dengan program jangka panjang.
Analisis lingkungan ekternal diperlukan untuk dapat menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factors) bagi suatu organisasi sehingga lembaga tersebut dapat selalu merespon setiap perubahan yang terjadi lingkungan ekternal meliputi situasi dan kondisi di sekitar lingkungan organisasi yang secara langsung berpengaruh pada organisasi. Lingkungan ekternal meliputi peluang dan ancaman :
C. Peluang (Opportunities)
1. Adanya komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mewujudkan Biro Pengadaan Barang/ Jasa Sekretariat daerah Prov. Sulteng menjadi Pusat unggulan (Center of Excellence) Pengadaan.
2. Kebijakan dan kepedulian pemerintah dalam menyediakan anggaran Biro Pengadaan Barang/ Jasa Sekretariat daerah Prov. Sulteng
D. Ancaman (Threats)
1. Sarana dan prasarana pendukung di Biro Pengadaan Barang/ Jasa Sekretariat daerah Provinsi Sulawesi Tengah belum semuanya terpenuhi.
2. Belum optimalnya partisipasi masyarakat penyedia dalam pelaksanaan pengelolaan Barang/ Jasa.
3. Terjadinya berbagai masalah di bidang sosial seperti bencana, konflik, krisis ekonomi yang memerlukan penanganan yang cepat dan intensif.
4. Masih banyaknya perundangan yang sudah tidak sinkron lagi dengan perkembangan teknologi informasi dan tuntuan masyarakat atas keterbukaan informasi yang semakin tinggi.
5. Harmonisasi kelembagaan yang masih perlu dibangun secara struktural antara Lembaga Penegak Hukum, Kementerian di pusat dan Biro Pengadaan Barang/
Jasa baik provinsi serta kabupaten/kota.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PD
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat daerah Provinsi Sulawesi Tengah tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi sebagaimana tabel T-B.35 berikut ini :
Tabel T-B.35
PEMETAAN PERMASALAHAN UNTUK PENENTUAN PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
1 2 3 4
1 Cakupan Meningkatnya Level Maturitas ULP (Level 5 tertinggi)
Meningkatkan kematangan organisasi yang berpengaruh pada semakin membaiknya proses pengadaan barang dan jasa pemerintah sehingga dapat mengurangi stigma terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peraturan Regulasi Tingkat Daerah Tentang Struktur Organisasi Tata Kelaksanaan
2 potensi penolakan dari berbagai pihak terlibat untuk mengedepankan orientasi pelaksanaan prosedural lebih ke arah orientasi pada proses yang sesuai dengan regulasi sebagai akibat dari organisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah yang semakin tinggi level maturitasnya ketimbang berorientasi pada hasil akhir saja
Tugas dan fungsi sudah didefinisikan dan sudah berbasis beban kerja serta sudah sesuai peraturan. Sudah ada pembagian tugas dan fungsi antar unit kerja secara seimbang. Pelaksanaan distribusi pekerjaan sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Distribusi pekerjaan, monitoring evaluasi dilakukan secara komputerisasi atau berbasis teknologi informasi
Perbandingan jumlah paket terbanyak yang dikelola pokja/anggota pokja dengan jumlah paket tersedikit yang dikelola pokja/anggota dibawah 1,1, dan kategori pekerjaan dapat dikerjakan oleh seluruh Pokja
3 manajemen resiko tidak ada pada proses perencanaan dan pembinaan
sudah menetapkan prosedur baku (SOP) pengelolaan resiko dalam
pengadaan barang/jasa dan sudah dilakukan monitoring evaluasi
pelaksanaannya serta sudah berbasis teknologi informasi
Memiliki Dokumen SOP pengelolaan resiko yang ditetapkan dan telah memiliki dokumen penerapan/lem bar kontrol oleh anggota pokja dan telah dilaksanakan dengan berbasis teknologi informasi Standarisasi proses pengadaan barang
dan jasa pemerintah dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk dapat tetap memberikan
pelayanan yang standar tanpa harus melihat siapa aparatur yang melayani
Memiliki maklumat pelayanan yang didukung teknologi informasi
Bagan alur kerja tentang pemilihan penyedia telah dirumuskan menjadi SOP (ada mutu baku yang terukur dan sudah ditetapkan oleh pimpinan dengan substansi dan atau tata cara penyusunan yang terus dikembangkan sesuai peraturan perundangundangan Minimnya perangkat prasarana dan
sarana penunjang dalam pelayanan
Kesediaan anggaran dalam memenuhi prasarana dan sarana
penunjang layanan pengadaan
Memiliki Standar spesialisasi kebutuhan ULP: Ruang rapat Pokja terdiri dari: ruang pertemuan dengan penyedia;
ruang
kepala dan sekretaris ULP;
ruang arsip; ruang kerja pegawai dan front office).
Standar peralatan (prasarana)