• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DI PUSKESMAS UMBUHARJO 1, KOTA YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DI PUSKESMAS UMBUHARJO 1, KOTA YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DI PUSKESMAS UMBUHARJO 1,

KOTA YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:

BAIQ RISKA FEBRIANTI 1114179

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2017

(2)

25 Mei 2017

(3)

i

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Umbulharjo I Tahun 2017.’’

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan pada program studi Kebidanan di Stikes Jenderal Achmad Yani, Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan

selaku pembimbing yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi, serta memberikan dorongan penuh kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah .

3. Ika Fitria Ayuningtyas, SSiT., M. Kes selaku penguji penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. dr. Dadan Ardiyanto selaku Kepala Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis.

5. Kedua orang tua, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan semangat pada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu kebidanan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran agar dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah dapat lebih baik.

Yogyakarta, Mei 2017

Penulis

ii

(5)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

INTISARI ... x

ABSTRACT... xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Status Gizi ... 7

2. Perubahan Adaptasi Fisiologis dalam Masa Kemhamilan... 11

3. Perubahan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan ... 13

4. Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Ibu Hamil ... 14

5. Kekurangan Energi Kronis... 16

6. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil ... 17

7. Dampak Gizi Kurang pada Ibu Hamil ... 19

8. Upaya Intervensi pada Ibu Hamil Kekurangan Gizi ... 19

B. Kerangka Teori ... 20

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 21

D. Pertanyaan Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

C. Populasi dan Subjek Penelitian ... 22

D. Variabel Penelitian ... 23

E. Definisi Operasional ... 24

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 24

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 25

H. Etika Penelitian ... 27

I. Pelaksanaan Penelitian ... 28

iii

(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi ... 29

2. Analisis Responden ... 30

3. Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan LILA ... 30

4. Karakteristik Ibu hamil ... 30

B. Pembahasan ... 31

C. Keterbatasan penelitian ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv

(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian ... 5 Tabel 3.1 : Definisi Operasional ... 24 Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan

Lingkar Lengan Atas (LILA) ... 30 Tabel 4.2 :Tabel silang karakteristik dan status gizi ibu hamil di

Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta ... 30

v

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Pita LILA ... 10 Gambar 2: Kerangka Teori ... 20 Gambar 3: Kerangka Konsep ... 21

vi

(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penyusunan Proposal

Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan di Dinas Kesehatan Yogyakarta

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan di Puskesmas Umbulharjo 1, Kota Yogyakarta

Lampiran 4 : Surat Permohonan Izin Penelitian Dinas Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian Dinas Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta

Lampiran 7 : Lembar Konsultasi

Lampiran 8 : Lembar Permohonan Pesetujuan Ketersediaan Responden Lampiran 9 : Lembar Pernyataan Persetujuan Ketersediaan Responden Lampiran 10: SOP

Lampiran 11: Check List

Lampiran 12: Hasil Pengolahan SPSS 22

vii

(10)

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017

Baiq Riska Febrianti

1

. Reni Merta Kusuma

2

INTISARI

Latar Belakang: Masa kehamilan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya se masa janin. Wanita hamil berisiko KEK jika memiliki (LILA) <23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK atau status gizi kurang sejak trimester awal berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah yang kemudian akan tumbuh menjadi balita stunting. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan tahun 2017 di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menunjukan prevalensi KEK ibu hamil yang tertinggi di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta sebesar 10,3% dan terendah di Puskesmas Gondokusuman 8,8%.

Tujuan Penelitian: Diketahuinya gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta tahun 2017

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey deskriftif. Lokasi Penelitian di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta. Populasi sampel ini adalah 24 ibu hamil yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik Non Probability Sampling. Variabel penelitian yaitu variabel tunggal. Analisis data menggunakan univariat.

Hasil Penelitian: Status gizi ibu hamil yang tidak mengalami KEK (LILA ≥ 23,5 cm) yaitu sebanyak 14 orang (58,3%) dan ibu hamil yang mengalami KEK ibu hamil yang mengalami KEK (LILA < 23,5 cm) yaitu sebanyak 10 orang (41,7 %).

Karakteristik ibu hamil sebagian besar dengan usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 orang (91,7%) berpendidikan lulus SMA sebanyak 13 orang (54,1%) dengan ibu hamil yang tidak bekerja sebanyak 17 orang (70,8%).

Kesimpulan: Status gizi yang tidak mengalami KEK (LILA ≥23,5 cm) yaitu sebanyak 14 orang (58,3%) dan ibu hamil yang mengalami KEK (LILA<23,5 cm) yaitu sebanyak 10 orang (41,7%), sehingga disarankan pada bidan di puskesmas untuk mengevaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami KEK

Kata Kunci: Status Gizi, Ibu Hamil, LILA.

1

Mahasiswa Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

viii

(11)

ix

NUTRITIONAL STATUS OF PREGNANT MOTHERS BASED ON MIDUPPER ARM CIRCUMFERENCE (MUAC) IN COMMUNITY

HEALTH CENTER OF UMBULHARJO I YOGYAKARTA CITY, 2017

Baiq Riska Febrianti

1

. Reni Merta Kusuma

2

ABSTRACT

Background: Pregnancy greatly determine the quality of human resources for the future, because of the growing swell very determined his condition since the time of the fetus. Pregnant woman at risk chorionic energy deficiency (CED) if it has MUAC < 23,5 cm. Pregnant woman with chorionic energy deficiency in early trimester at risk give birth baby with low weight babies which will then grow into Stunting Toddler. Preliminary results of a study conducted in 2017 in the service of health Yogyakarta City shows prevalence CED the highest of pregnant woman in Community Health Center Of Umbulharjo I, Yogyakarta City 10,3%. The lowes in Community Health Center Of Gondokusuman 8,8%.

Objective: To identify the description of Nutrisional Status Of Pregnant Mothers Based On Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) in Comunity Health Center of Umbulharjo I, Yogyakarta City, 2017.

Method: This Study Was an Kuantitatif descriptive design survey descriptive.

The location of study was in Community Health Center of Umbulharjo I, Yogyakarta City. Study period was during 1-30 March 2017. Population of samples were 24 pregnant mothers fulfilled inclusion criteria. Sample were selected by Non Probability Sampling. Study variable was single variable. Data Analysis applied univariate.

Result: Nutritional status of pregnant mothers without CED (MUAC ≥23,5 cm) were as many as 14 respondents (58,3%) and pregnant mothers who suffered CED (MUAC < 23,5 cm) were as many as 10 respondents (41,7%). The majority of pregnant mothers possed characteristics as follows: aged between 20-35 years old as many as 22 respondents (91,7%) senior high school graduates as many 13 orang (54,1%) It does not work 17 respondents (70,8%).

Conclusion: Nutritional status of pregnant mothers without CED (MUAC ≥ 23,5 cm) were as many as 14 respondents (58,3%) %) and pregnant mothers who suffered CED (MUAC < 23,5 cm) were as many as 10 respondents (41,7%). So it is suggested that midwife in Community Health Center evaluate Complementary Feeding program for pregnant mothers who suffered CED.

Keywords: Nutritional Status, Pregnant Mothers, MUAC

1

Student of (D-3) Midwifery Study Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Lecture (D-3) Midwifery Study Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

ix

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya se masa janin dalam kandungan (Waryana, 2010). Ibu hamil yang terlambat ditangani, misalnya kekurangan energi kronis, maka anaknya secara otomatis akan kekurangan energi kronis, sehingga berisiko lahir stunting (Kemenkes, 2010).

Asupan kebutuhan ibu hamil tidak tercukupi dapat berakibat buruk bagi ibu dan janin. Janin dapat mengalami kecacatan atau lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), anemia pada bayi, keguguran dan kematian neonatal. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Ibu hamil dengan status gizi kurang akan berisiko melahirkan bayi berat badan rendah 2-3 kali lebih besar dibandingkan yang berstatus baik. Ibu dengan status gizi kurang sejak trimester awal akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah yang kemudian akan tumbuh menjadi balita stunting. Pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang berdasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau (TB/U) (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 dalam Depkes, 2016).

Faktor yang memengaruhi stunting, di antaranya yaitu status ekonomi keluarga yang akan memengaruhi pemenuhan zat gizi dalam jumlah dan kualitas yang baik pada masa kehamilan maupun kemampuan mendapatkan layanan kesehatan. Hal ini berakibat pada kekurangan gizi, baik gizi makro maupun mikro, yang dapat diindikasikan dari status gizi anak balita dan ibu hamil. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidak langsung yang memberikan konstribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Pemenuhan gizi yang

1

(13)

2

kurang pada masyarakat dengan kemiskinan atau status ekonomi keluarga merupakan salah satu fakor yang memengaruhi stunting.

Hal ini perlu mengingat Indonesia mengalami masalah gizi yang cukup kompleks, dan berdasarkan Global Nutrition tahun 2014 Indonesia masuk di dalam 17 negara di antara 117 negara yang memunyai ketiga masalah gizi yaitu stunting (tubuh pendek), wasting (tubuh kurus) dan overweight (kegemukan).

salah satu ancaman serius terhadap pembangunan kesehatan, khususnya pada kualitas generasi mendatang, adalah stunting. Rata-rata angka kejadian stunting Indonesia sebesar 37,2%. Standar World Health Organization (WHO) presentase ini termasuk kategori berat (Depkes, 2015).

Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan berisiko melahirkan bayi stunting (<48 cm) dan BBLR dengan berat badan lahir <2500 gram. Gizi janin bergantung sepenuhnya kepada ibu dan kecukupan gizi ibu sangat memengaruhi janin yang dikandungnya, seperti wanita usia subur dengan LILA <

23,5 cm asupan energi protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan kurang energi kronis (KEK). Wanita hamil berisiko KEK jika memiliki (LILA) <23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah yang jika tidak segera ditangani dengan baik akan berisiko mengalami stunting (Depkes, 2016).

LILA telah digunakan sebagai indikator proksi terhadap risiko KEK untuk ibu hamil di Indonesia karena tidak terdapat data berat badan prahamil pada sebagian besar ibu hamil sehingga LILA dijadikan Indikator risiko KEK pada ibu hamil sedangkan IMT tidak dapat digunakan sebagai indikator KEK ibu hamil karena perubahan berat badan yang terjadi selama kehamilan. Oleh sebab itu, LILA bermanfaat untuk pengukuran risiko KEK pada ibu hamil karena LILA relatif stabil (Ariyani, 2012).

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa presentase

ibu hamil di Indonesia yang mengonsumsi energi di bawah 70% Angka

Kecukupan Gizi (AKG) adalah 44,8% dan proporsi ibu hamil KEK usia 15-19

tahun di Indonesia adalah 31 % (Bappenas, 2012).

(14)

Berdasarkan Hasil Studi Pendahuluan pada tanggal 27 Desember 2016 Prevalensi ibu hamil yang menderita KEK di DIY tahun 2014-2015 mengalami penurunan dari 10,11%-9,11 %. Di DIY terdapat 5 Kabupaten dengan Prevalensi ibu hamil KEK di beberapa Kabupaten pada tahun 2014-2015 adalah di Kabupaten Kulonprogo yaitu 12,21%-12,61%, Kabupaten Bantul 7,66%-8,89, Kabupaten Gunung Kidul 16,38%-10,20%, Kabupaten Sleman 5,05%-6,16%, Kota Yogyakarta 13,31%-13,41% (Dinkes DIY, 2016).

Data di atas memperlihatkan bahwa Kota Yogyakarta memiliki angka prevalensi KEK tertinggi di atas rata-rata DIY. Prevalensi ibu hamil dengan KEK di Kota Yogyakarta dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan dari 13,31% sampai 13,41% dan ini termasuk dalam kategori masalah di Kota Yogyakarta (Dinkes Kota Yogyakarta, 2015). Prevalensi ibu hamil KEK di beberapa Puskesmas yang berada di Kota Yogyakarta pada tahun 2016 adalah Puskesmas Kota Gede yaitu 9%, Puskesmas Gondokusuman 8,8%, dan Puskesmas Umbulharjo 1 yaitu 10,3%. Prevalensi ibu hamil yang KEK tertinggi di Puskesmas Umbulharjo I dan pada studi pendahuluan pada bulan Desember dilakukan pengukuran LILA pada 3 ibu hamil dan hasilnya 2 ibu hamil mengalami LILA <23,5 cm ini merupakan masih dalam kategori masalah.

. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti

tentang gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA)

di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta.

(15)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta Tahun 2017”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui Status gizi ibu hamil berdasarkan LILA di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta tahun 2017

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta Tahun 2017

b. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil yang mengalami KEK dengan ukuran LILA <23,5 cm di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta Tahun 2017.

c. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil yang tidak mengalami KEK dengan ukuran LILA ≥23,5 cm di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta Tahun 2017

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi untuk menunjang

keilmuan mata kuliah askeb Kehamilan tentang status gizi pada ibu hamil

dilihat dari LILA bagi mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani.

(16)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata bagi peneliti pemula dalam proses penelitian dan peneliti dapat menambah pengetahuannya mengenai gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan LILA.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan pada tenaga kesehatan untuk upaya perbaikan gizi pada ibu hamil yang mengalami KEK.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pada gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan LILA.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa Penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya, di antaranya sebagai berikut:

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

Andriani, Zilya, 2015.

Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan LILA di Kelurahan Sukamaju, Kota Depok

Hasil penelitian menunjukkan 47% ibu hamil memiliki status gizi baik pada trimester II dan 7% status gizi kurang pada trimester III. Faktor yang memengaruhi status gizi ibu hamil meliputi umur, tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga. Hasil penelitian dapat dijadikan untuk pengembangan instrumen pada pengkajian status gizi ibu hamil dan sebagai pengembangan promosi kesehatan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil.

Metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.

Data didapatkan melalui

pengukuran LILA pada 100 ibu hamil yang diperoleh dengan purposive sampling

Metode penelitian kuantitatif dengan

(17)

6

Ariyani, E.

D., dkk. Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis

Hasil penelitian ini ialah ambang batas LiLA yang paling optimal untuk mendeteksi risiko KEK di Indonesia berada pada titik 24,95 cm (Se = 85%; Sp = 75%). Terdapat perbedaan ambang batas antar provinsi tetapi tidak lebih dari 2 cm, terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (23,95 cm) dan tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo (25,95 cm).

LiLA mempunyai korelasi yang kuat (r = 0,67; nilai p

< 0,000)

dengan IMT.

Pada waktu dan tempat

penelitian, Jenis penelitian ini adalah bersifat survey analitik dengan desain cross sectional..

Pada variabel yang diteliti

Mataihu, Gustimaya Putri

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa yang berstatus gizi NON KEK (LILA ≥23,5 cm) dan melahirkan bayi dengan NON BBLR (≥ 2500 gram) sebanyak (57,8%) dan yang berstatus gizi KEK (LILA <23,5 cm) dan melahirkan bayi BBLR (<2500 gram) sebanyak (21.9%). Hasil uji statistika didapatkan p=0,000 atau p≤0.05.

Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo.

Disarankan agar ibu hamil memperhatikan

pemenuhan gizi selama kehamilan agar janin yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan lahir normal

Variabel bebasnya umur dan status gizi ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas serta variable

terikatnya jenis BBLR

kemudian Desain

penelitian ini menggunakan Kohort retrospektif engan data sekunder.

Populasinya yaitu ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya pada umur kehamilan 4-42 Minggu dan tercatat telah melahirkan di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo periode 2014.

Pada Pengambilan sampel menggunakan total

sampling

(18)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Umbulharjo I yang terletak di Desa Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, data profil Kesehatan Kecamatan Umbulharjo (2016) menyebutkan bahwa UPT Puskesmas Umbulharjo I merupakan salah satu UPT Dinas Kesehatan Yogyakarta yang membawahi satu wilayah Kecamatan Umbulharjo. Kota Yogyakarta merupakan salah satu Kecamatan dari 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta yang terletak di sisi Selatan Kota Yogyakarta

dengan ketinggian dari permukaan laut 113 M dengan Luas Wilayah + 811,4800 Ha yang berbatasan dengan Sebelah Barat Kecamatan Mergangsan,

Kecamatan Pakualaman, Sebelah Timur Kecamatan Kota gede, Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul, Sebelah Selatan Kabupaten Bantul, Sebelah Utara Kecamatan Gondokusuman

Data profil kesehatan Kecamatan Umbulharjo I (2016) menyatakan

bahwa Puskesmas Umbulharjo 1 merupakan Puskesmas dengan pelayanan

rawat jalan. Pelayanan yang ada meliputi Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

Poli Psikologi, Poli Gigi, Poli Gizi, Poli Umum, Poli Lansia, Laboratorium

dan apotek. Pelayanan ibu hamil dilakukan di poliklinik KIA. Program

penanganan KEK ibu hamil yaitu poliklinik KIA berkerja sama dengan Seksi

Gizi Puskesmas Umbulharjo I dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Minimal 2 kali selama kehamilan dan pada program PMT ini sudah dilakukan

evaluasi melalui pemantauan berat badan, LILA, dan kadar Hb terhadap ibu

hamil yang mengalami KEK.

(19)

30

2. Analisis Responden

Pengambilan data dalam penelitian dilakukan pada bulan Maret tahun 2017 dengan jumlah ibu hamil trimester 1 sebanyak 24 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan di ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta. Karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan dan Lingkar Lengan Atas (LILA).

3. Status Gizi Ibu Hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA)

Variabel Frekuensi

(f) Presentase

(%) Status Gizi Ibu Hamil

1. KEK (LILA <23,5 cm) 10 41,7

2. Tidak KEK (LILA ≥23,5 cm) 14 58,3

Jumlah 24 100,0

Hasil penelitian berdasarkan Tabel 4.2 menggambarkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak mengalami KEK (LILA ≥ 23,5 cm) yaitu sebanyak 14 orang (58,3 %).

4. Karakteristik ibu hamil di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta.

Tabel 4.2 Tabel Silang karakteristik dan status gizi Ibu Hamil di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta tahun 2017

Status Gizi

NO Karakteristik Frekuensi Presentase KEK Tidak KEK

(f) (%) (f) (%) (f) (%)

1 Usia

a) <20 tahun 0 0 0 0 `0 0

b) 20-35 tahun 22 91,7 9 37,5 13 54,1

c) >35 tahun 2 8,3 1 4,2 1 4,2

30

29

(20)

Jumlah 24 100,0 10 41,7 14 58,3 2 Pendidikan

a) Lulus SD 7 29,2 7 29,2 0 0

b) Lulus SMP 0 0 0 0 0 0

c) Lulus SMA 13 54,1 3 12,5 10 41,7

d) Lulus

Perguruan Tinggi

4 16,7 0 0 4 16,6

Jumlah 24 100,0 10 41,7 14 58,3

3 Pekerjaan

a) Bekerja 7 29,2 2 8,3 5 20,8

b) Tidak Bekerja 17 70,8 8 33,4 9 37,5

Jumlah 24 100,0 10 41,7 14 58,3

Hasil dari penelitian berdasarkan tabel 4.1 menggambarkan bahwa rata- rata ibu hamil trimester 1 di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta dengan usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 orang (91,7%) berpendidikan lulus SMA sebanyak 13 orang (54,1%) dengan ibu hamil yang tidak bekerja sebanyak 17 orang (70,8%).

B. Pembahasan

Tabel 4.2 menggambarkan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK

(LILA <23,5cm) yaitu sebanyak 10 orang (41,7%) dari 24 ibu hamil. Hasil ini

menunjukan bahwa sebagian kecil ibu hamil dengan status gizi KEK. Hal ini

sesuai dengan teori Waryana (2010) menyatakan masa kehamilan sangat

menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang

anak sangat ditentukan se masa janin dalam kandungan dan hal ini didukung oleh

teori Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan keadaan gizi ibu sebelum dan

selama hamil memengaruhi status gizi ibu dan bayi. Teori Sibagariang (2010)

mengatakan kebutuhan gizi ibu hamil lebih banyak daripada kebutuhan untuk ibu

tidak hamil karena kegunaan makanan tersebut digunakan untuk pertumbuhan

janin yang ada dalam kandungan, untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan

badan ibu sendiri dan berguna mengadakan cadangan untuk proses laktasi. Teori

ini juga diperkuat dengan teori Fathonah (2016) mengatakan ibu hamil harus

(21)

32

mengonsumsi makanan setiap hari sesuai dengan kebutuhannya yang semakin bertambah sering dengan berbagai perubahan yang menyertainya.

Kekurangan gizi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sesuai dengan hasil penelitian ini pada tabel 4.1 yang menggambarkan bahwa ibu hamil KEK berumur 20-35 tahun sebanyak 9 orang (37,5%) sedangkan ibu hamil KEK umur >35 tahun yaitu 1 orang (4,2%). Peneliti berpendapat bahwa hampir semua responden tergolong pada usia reproduktif. Hal ini didukung oleh teori Krisyanasari (2010) menjelaskan bahwa ibu hamil dengan usia antara 20-35 tahun merupakan usia produktif dan cukup matang secara fisik, mental dan sosial yang seharusnya seseorang lebih mudah untuk menerima berbagai informasi yang dapat diperoleh melalui majalah maupun petugas kesehatan terutama dalam penanganan status gizinya sendiri. Hal ini didukung oleh penelitian Mataihu (2015) bahwa ibu hamil yang mengalami KEK yang terbanyak adalah kelompok usia 20-35 tahun 43 responden (67,2 %), <20 tahun 17 responden (26,6%), >35 tahun 4 responden (6,2%).

Karakteristik pendidikan yaitu dari 10 ibu hamil KEK sebagian besar ibu hamil berpendidikan SD sebanyak 7 orang (29,2%), lulus SMA 3 orang (12,5%). Hal ini sesuai dengan teori Proverawati dan Asfuah (2009) yang mengatakan pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang ibu akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya. Hal ini didukung dari penelitian Mahirawati (2014) dengan hasil bahwa ibu hamil yang mengalami KEK berpendidikan SD sebesar 35,5% dan tidak lulus SD 29,4%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan sangat lah berpengaruh terhadap kejadian KEK.

Karakteristik pekerjaan yaitu dari ibu hamil yang mengalami KEK

diantaranya 8 orang (33,4%) yang tidak bekerja yaitu ibu rumah tangga dan 2

orang (8,3%) ibu hamil yang bekerja sebagai Karyawan Swasta. Sebagian besar

responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, sehingga ibu rumah

tangga memiliki banyak waktu untuk mengatur asupan gizi yang baik dan

(22)

seimbang untuk ibu hamil. Teori Proverawati dan Asfuah (2009) mengatakan bahwa setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh dan berat ringan beban fisik pekerjaan yang akan berpengaruh kepada tingkat konsumsi energi.

Ibu hamil yang mengalami KEK atau status gizi kurang akan berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah yang kemudian akan tumbuh menjadi balita stunting. Faktor yang memengaruhi stunting di antaranya status ekonomi keluarga yang akan memengaruhi pemenuhan zat gizi dalam jumlah dan kualitas yang baik pada masa kehamilan maupun mendapatkan pelayanan kesehatan.

Penelitian ini terdapat kesamaan pada penelitian yang dilakukan Mataihu, Gustimaya Putri (2015) dengan hasil yaitu didapatkan jenis pekerjaan terbanyak responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebesar 41 responden (64,1%), 8 Responden bekerja sebagai pekerja swasta (12,5 %), dan 15 responden sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) (23,4 %). Peneliti berpendapat bahwa lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman, responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga akan sibuk dengan pekerjaan rumah tangga dan kurang berinteraksi dengan lingkungan luar sehingga kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan dan pemenuhan zat gizi yang penting selama kehamilan.

Penelitian ini membahas tentang ibu hamil yang mengalami KEK dan

tidak KEK dari hasil penelitian diketahui terdapat ibu hamil trimester 1 yang tidak

mengalami KEK (LILA ≥ 23,5 cm) yaitu sebanyak 14 orang (58,3%) dari 24 ibu

hamil yang berusia 20-35 tahun yaitu 13 orang (54,1%). Berpendidikan lulus

SMA sebanyak 10 orang (41,7%) dengan ibu hamil yang tidak bekerja yaitu ibu

rumah tangga sebanyak 9 orang (37,5%). Hal ini didukung oleh teori Waryana

(2010) mengatakan status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat memengaruhi

pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya. Bila status gizi ibu normal pada

masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang

cukup bulan dengan berat badan normal.

(23)

34

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengalami berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya belum sesuai yang diharapkan keterbatasannya meliputi:

1. Penelitian ini tentang status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA), sedangkan penelitian status gizi ibu hamil dapat juga dilakukan dengan cara klinis, biokimia, dan biofasik untuk mendapatkan hasil yang lebih adekuat.

2. Penelitian ini hanya meneliti tentang status gizi bedasarkan karakteristik usia,

pendidikan dan pekerjaan. Pada penelitian ini tidak meneliti tentang asupan

nutrisi, berat badan, pendapatan keluarga, pandangan terhadap makanan dan

gaya hidup.

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Karakteristik ibu hamil sebagian besar mempunyai usia antara 20-35 tahun sebanyak 22 orang (91,7%), berpendidikan lulus SMA yaitu sebanyak 13 orang (54,1%), dan ibu hamil yang tidak bekerja 17 orang (70,8%).

2. Status gizi ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan ukuran LILA < 23,5 cm yaitu sebanyak 10 orang (41,7%).

3. Status gizi ibu hamil yang tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan ukuran LILA ≥ 23,5 cm yaitu sebanyak 14 orang (58,3%).

B. Saran

Beberapa saran yang disampaikan dari kesimpulan diatas adalah sebagai berikut:

1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta.

Puskesmas yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pencegahan terhadap masalah status gizi ibu hamil (tidak hanya pada masa kehamilan tetapi juga pada saat pra nikah).

Mengevaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami KEK dapat menurun.

2. Peneliti selanjutnya.

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan memasukan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil, dapat melakukan penelitian lebih mendalam dalam karakteristik pendidikan dan paritas dengan melakukan penilaian status gizi ibu hamil dengan cara lain yang lebih adekuat.

35

(25)

36

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Zilya. (2015). Gambaran Status Gizi Ibu hamil Berdasarkan LILA di Kelurahan Sukamaju, Depok.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29010/1/Zilya

%20Andriani-fkik.pdf di unduh tanggal 13 desember 2016 pukul 12:13 WIB.

Ariyani, Eva. Dini, Achadi, Endang, Irawati Anis (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis Pada Wanita Indonesia. Kesmas. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7:83-90

Asrinah, Putri Shinta Siswoyo, Sulistyorini Dewi, Muflihah Imasyaromatul dan Sari Dian Nirmala. (2010). Asuhan Kebidanan pada masa Kehamilan.

Yogyakarta: Graha mulia.

Andriani, Merryana dan Wirjatmadi, Bambang. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana

Almatsier, Sunita, Soetardjo, Susirah, dan Soekarti, Moesijanti. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arisman. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik.

Jakarta: Rineka Cipta

_______. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dinas Kesehtan DIY. (2016). Profil Kesehatan D.I.Yogyakarta Tahun 2015.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2016). Profil Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2015

Departemen Kesehatan RI. (2015). Situasi Balita Pendek. Infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta

Departemen Kesehatan. (2016). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010.

Fathonah, Siti. (2016). Gizi dan Kesehatan untuk Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga.

(26)

Hidayat, Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

_______. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Helena, (2013). Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola Makan dalam pemenuhan Gizi. www. repository.usu.ac.id.

Diakses Tanggal 20 Desember 2016 Jam 15.00.wib.

Ibrahim, Siti Misaroh, dan Proverawati, Atikah dan (2010). Nutrisi Janin dan Ibu hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kusparlina, Pemilu, Eny. (2016). Hubungan antara umur dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas dengan jenis BBLR di Puskesmas Tawangrejo, Kota Madiun, Jawa timur. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Vol VII. Hal 21. http://www.forikes- ejournal.com/index.php/SF/article/view/8/5. Di unduh tangal 12 Desember 2016 pukul 20:00 WIB.

Kemenkes RI. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO.1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Antropometri Penilaian Status Gizi Anak

Kristiyanasari, Weni. (2016). Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mahirawati, Veni. Kusparlina. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning Dan Tambelangan, Kabupaten Sampan, Jawa timur. Buletin penelitian kesehatan, 17(2):193-202.

Mataihu, Gustimaya Putri. (2015). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontal . Jurnal Kesehatan.(8). http://lib.unnes.ac.id/684/1/1259.pdf.

Di unduh pada tanggal 27 april 2017 pukul 13:30.

Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. (2015).

Program Indonesia Sehat untuk Atasi Masalah Kesehatan.

http://www.depkes.go.id/article/view/15020400002/program-indonesia-

sehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan.html. (Diakses pada tanggal 2

november 2016).

(27)

38

Proverawati, Atikah dan Asfuah, siti. (2009). Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta. 2016. Profil Kesehatan Kecamatan Umbulharjo.Tahun 2015.

Puskesmas Umbulharjo I, Kota Yogyakarta. 2016. Profil Puskesmas Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Tahun 2016.

Sulistyoningsih, Haryani. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.

Yogyakarta: Graha Mulia.

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Supriasa, dan Bakri, Bachyar, Fajar, Ibnu. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta:

EGC

Sugiyono. (2012). Statitika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta _______. (2016). Statitika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

Sibagariang, Ellya, Eva, (2010). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Info Media

Waryana, (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

(28)

L A M

P

I

R

A

N

(29)

46

(30)
(31)

48

(32)
(33)

52

SOP PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL

Sasaran: ibu hamil

Tujuan: untuk mendeteksi dini Kekurangan Energi Kronis (KEK) Alat: pita LILA

Cara:

1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri 2. Informed Consent

3. Menentukan bagian lengan yang akan di ukur, yaitu lengan yang jarang di pakai untuk bekerja keras

4. Meminta ibu untuk menaikan/membebaskan area lengan atas

5. Meminta ibu untuk melipat tangan dengan posisi tangan berada di perut, denan sudut 90°

6. Menetapkan posisi bahu dan siku 7. Meletakkan pita diantara bahu dan siku 8. Menentukan titik tengah lengan

9. Melingkarkan pita LILA pada tengah

10. Melingkarkan pita tidak terlalu ketat atau longgar.

11. Membaca skala dengan benar

(34)

NO

Nama Ibu Hamil

Usia

Pendidikan

Pekerjaan LILA (cm)

klasifikasi KEK/tidak

KEK

Tidak

Sekolah Lulus SD Lulus SMA

Lulus Perguruan

Tinggi

1 Ny. T 30 tahun √ IRT 26 cm Tidak KEK

2 Ny. E 27 tahun √ IRT 25 cm Tidak KEK

3 Ny. I 36 tahun √ IRT 29 cm Tidak KEK

4 Ny. H 28 tahun √ IRT 22 cm KEK

5 Ny. S 41 tahun √ IRT 23 cm KEK

6 Ny. F 27 tahun √ IRT 28,5 cm Tidak KEK

7 Ny. N 25 tahun √ IRT 20,5 cm KEK

8 Ny. A 24 tahun √ IRT 32 cm Tidak KEK

9 Ny. R 30 tahun √ Wiraswasta 33 cm Tidak KEK

10 Ny. D 23 tahun √ Wiraswasta 26,5 cm Tidak KEK

11 Ny. C 25 tahun √ IRT 22,5 cm KEK

12 Ny. S 25 tahun √ IRT 28 cm Tidak KEK

13 Ny. E 30 tahun √ IRT 24 cm Tidak KEK

14 Ny H 27 tahun √ IRT 22 cm KEK

15 Ny. T 33 tahun √ Staff 33 cm Tidak KEK

16 Ny. N 32 tahun √ IRT 20,5 cm KEK

17 Ny. E 27 tahun √ Karyawan 22 cm KEK

18 NY. R 32 tahun √ Swasta 28,5 cm Tidak KEK

(35)

CHECK LIST

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DI PUSKESMAS UMBULHARJO I, KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017

19 NY U 35 tahun √ IRT 31 cm Tidak KEK

20 Ny. L 25 tahun √ IRT 23 cm KEK

21 NY V 25 tahun √ IRT 22 cm KEK

22 Ny A 20 tahun √ Wiraswasta 21 cm KEK

23 NY A 24 tahun √ Karyawan 23,5 cm Tidak KEK

24 Ny. U 24 tahun √ IRT 31 cm Tidak KEK

(36)

lv

HASIL PENGOLAHAN SPSS 22

Statistics

Usia Pendidikan Pekerjaan StatusKEK

N Valid 24 24 24 24

Missing 0 0 0 0

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-35 tahun 22 91,7 91,7 91,7

>35 tahun 2 8,3 8,3 100,0

Total 24 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Lulus SD 7 29,2 29,2 29,2

Lulus SMA 13 54,1 54,2 83,3

Lulus Perguruan Tinggi

4 16,7 16,7 100,0

Total 24 100,0 100,0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BEKERJA 7 29.2 29.2 29.2

TIDAK BEKERJA 17 70.8 70.8 100.0

Total 24 100.0 100.0

StatusKEK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KEK 10 41,7 41,7 41,7

Tidak KEK 14 58,3 58,3 100,0

Total 24 100,0 100,0

(37)

lvi

Usia * StatusKEK Crosstabulation StatusKEK

Total KEK Tidak KEK

Usia 20-35 tahun Count 9 13 22

% of Total 37.5% 54.1% 91.6%

>35 tahun Count 1 1 2

% of Total 4.2% 4.2% 8.4%

Total Count 10 14 24

% of Total 41.7% 58.3% 100.0%

Pendidikan * StatusKEK Crosstabulation StatusKEK

Total KEK Tidak KEK

Pendidikan Lulus SD Count 7 0 7

% of Total 29.2% 0.0% 29.2%

Lulus SMA Count 3 10 13

% of Total 12.5% 41.7% 54.2%

Lulus Puruan Tinggi Count 0 4 4

% of Total 0.0% 16.6% 16.6%

Total Count 10 14 24

% of Total 41.7% 58.3% 100.0%

Pekerjaan * StatusKEK Crosstabulation StatusKEK

Total KEK Tidak KEK

Pekerjaan BEKERJA Count 2 5 7

% of Total 8.3% 20.8% 29.2%

TIDAK BEKERJA Count 8 9 17

% of Total 33.4% 37.5% 70.8%

Total Count 10 14 24

% of Total 41.7% 58.3% 100.0%

Gambar

Tabel 1.1  : Keaslian Penelitian ..................................................................
Gambar  1: Pita LILA ..............................................................................
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan   Lingkar Lengan Atas (LILA)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lengkap tentang penelitian “HUBUNGAN ANTARA UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI

Gambaran status gizi ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal-care di Rumah Sakit Umum Sundari Medan ditemukan lebih banyak tidak berstatus KEK dengan usia tidak

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kepercayaan terhadap mitos tentang makanan dalam kehamilan dengan ukuran lingkar lengan atas ibu hamil

terjadinya anemia pada ibu hamil antara lain status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Penyebab

Dalam hal ini hasil penelitian ditemukan kesesuaian dengan isi teori yang ada, bahwa status gizi ibu hamil dapat diketahui dengan cara mengukur LILa dan BB ibu

Variabel bebas meliputi asupan gizi ibu (tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, asupan Fe, asupan folat) dan status gizi ibu (lingkar lengan atas dan

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kepercayaan terhadap mitos tentang makanan dalam kehamilan dengan ukuran lingkar lengan atas ibu hamil

Status gizi ibu hamil bias diketahui dengan mengukur ukuran lingkar lengan atas, bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut termasuk Kekurangan Energi Kronis KEK, ini berarti ibu