• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.METODE PENELITIAN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3.METODE PENELITIAN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

3.METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data dokumenter dari Bursa Efek Jakarta (BEJ). Oleh karena itu jenis penelitian ini tergolong historical research atau documentary research. Populasi penelitian adalah perusahaan yang masuk dalam LQ-45 pada tahun 1999-2003.

3.2 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, teknik pengambilan sampel dengan cara ini dimaksudkan untuk mencapai batasan- batasan atau tujuan tertentu yang diharapkan dari penelitian ini.

Untuk dapat dikutsertakan sebagai sampel dalam penelitian ini, maka ditetapkan beberapa ketentuan sebagai berikut

1. Saham yang diteliti adalah saham-saham yang masuk dalam daftar LQ-45 di Bursa Efek Jakarta selama periode awal tahun 1999 hingga akhir tahun 2003 2. Saham-saham tersebut memiliki data perdagangan selama 6 bulan

(semesteran) sebelum periode pembentukan market overreaction.

3. Data Indeks LQ-45 dan data harga saham selama periode yang diteliti tersedia secara lengkap. Saham-saham yang masuk dalam LQ-45 merupakan saham- saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan aktif diperdagangkan.

Jumlah saham yang memenuhi ketentuan diatas sebanyak 17 saham.

Perusahaan-perusahaan tersebut adalah : 1. PT. Astra Argo Lestari

2. PT. Aneka Tambang 3. PT. Astra International

4. Bank Pan Indonesia (Panin Bank) 5. PT. Bimantara Citra

6. PT. Gudang Garam 7. PT. Gajah Tunggal

8. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

(2)

9. PT. Indofood Sukses Makmur

10. PT. Indonesian Satellite Corporation (INDOSAT) 11. PT. Kalbe Farma

12. PT. Medco Energi

13. PT. Matahari Putra Prima 14. PT. Ramayana Lestari Sentosa 15. PT. Semen gresik

16. PT. Timah

17. PT. Telekomunikasi Indonesia

3.3 Definisi Operasional

a. Actual return adalah perubahan harga saham mingguan, periode Januari 1999 sampai Desember 2003 di Bursa Efek Jakarta yaitu besarnya kenaikan atau penurunan harga saham pada minggu yang dihitung dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Perhitungan digunakan rumus sebagai berikut :

b. Expected return adalah return yang diharapkan dari suatu saham di masa mendatang yang sesuai dengan tingkat resiko dari saham tersebut.

Dihitung berdasarkan market model yang dilakukan dengan cara meregresikan tingkat return saham mingguan sesungguhnya dengan tingkat return pasar mingguan.

c. Abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan aktual saham mingguan dengan tingkat keuntungan mingguan yang diharapkan.

d. Portfolio Loser merupakan saham-saham yang mempunyai abnormal return yang bernilai negatif pada saat periode pembentukan. Portfolio Winner merupakan saham-saham yang mempunyai abnormal return positif pada saat perode pembentukan.

e. Nilai kapitalisasi pasar merupakan hasil dari jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga pasar (closing price) yang berlaku pada suatu periode tertentu. Perusahaan besar mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang lebih besar atau sama dengan Rp 5 triliun. Perusahaan sedang mempunyai

(3)

nilai kapitalisasi antara Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun. Perusahaan kecil mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang kurang dari Rp 1 triliun.

f. Market overreaction terjadi apabila pada periode pengujian, portfolio Loser mempunyai abnormal return yang bernilai positif sedangkan portfolio Winner mempunyai abnormal return negatif.

3.4 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data harga saham mingguan dan Indeks LQ-45 periode 1999-2003. Untuk menghindari distorsi dalam perhitungan return yang disebabkan oleh kejadian- kejadian seperti stock split dan pengumuman deviden, maka data sekunder yang semestinya digunakan adalah data return mingguan IHSI. Tetapi karena data yang diambil bersumber dari Bridge Station dimana harga saham telah disesuaikan dengan adanya kebijaksanaan perusahaan seperti stock split, dan lain-lain, maka data yang digunakan adalah data harga saham mingguan.

Data sekunder ini diperoleh dari Pojok BEJ di Laboratorium Pasar Modal Universitas Kristen Petra karena Laboratorium Pasar Modal Universitas Kristen Petra memiliki hubungan langsung dengan Bursa Efek Jakarta.

3.5 Teknik Analisa data

Tahap-tahap dalam menganalisis data :

1. Mencari return aktual saham mingguan selama periode yang diteliti (Januari 1999- Desember 2003) dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Rj,t = Actual return saham j pada minggu t

Pj,t = Harga Rata-Rata Saham Individual j pada minggu t Pj,t-1 = Harga Rata-Rata Saham Individual j pada minggu t-1





= 

−1 ,

, ,

t j

t j t

j P

Ln P

R ………. (3.1)

(4)

2. Menghitung return market selama periode yang diteliti secara kontinyu, bukannya diskrit dengan maksud mengatasi ketidaknormalan dalam distribusi return. Dengan demikian rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :

Ln = log normal

LQ-45j,t = Indeks LQ-45 pada minggu t LQ-45j,t-1 = Indeks LQ-45 pada mingg t-1

3. Mencari besarnya koefisien nilai alpha (α) dan beta (β) untuk masing- masing saham dengan cara meregresikan Rj,t sebagai variable terikat dengan Rmt sebagai variable bebas selama periode yang diteliti.

4. Membentuk serangkaian pasangan sub periode penelitian, dimana periode waktu dari masing-masing sub periode penelitian yang dibentuk tidak saling tumpang tindih (overlapping). Masing-masing pasangan sub- periode penelitian terdiri atas periode pembentukan portfolio (porfolio formation period) dan periode pengujian portfolio (portfolio subsequent test period), dan tiap-tiap periode pembentukan dan pengujian portfolio dari masing-masing pasangan sub-periode penelitian tersebut memiliki durasi selama 3 bulan (13 minggu).

Gambar 3.1 Sub Periode Penelitian

Sumber : olahan penulis

Periode pembentukan dan pengujiannya ditetapkan 3 bulan tersebut dimaksudkan untuk melihat adanya informasi baru di bidang keuangan, seperti laporan keuangan triwulan, yang akan dijadikan acuan oleh para

Periode Pembentukan Portfolio

Periode Pengujian terhadap Adanya informasi

yang masuk 3 bulan 3 bulan

1 ,

,

, 45

45

= −

t j

t j t

m LQ

Ln LQ

R ………. (3.2)

(5)

investor untuk membeli ataupun menjual saham. Dengan menggunakan data mulai Januari 1999 sampai Desember 2003, maka didapatkan 19 sub- periode pembentukan dan 19 sub-periode pengujian portfolio yang masing-masing periode waktunya tidak overlapping.

5. Pada setiap sub periode pembentukan portfolio di sepanjang periode yang diteliti dilakukan langkah sebagai berikut:

5.a Menghitung expected return saham dengan menggunakan market model return. Model ini dipilih karena model ini dapat menjelaskan hubungan antara resiko dengan return saham yang diharapkan.

Expected return dihitung dengan menggunakan nilai alpha dan beta yang telah dihitung sebelumnya, sedangkan market return yang digunakan adalah market return selama periode yang diteliti. Rumus yang digunakan untuk menghitung expected return :

Keterangan :

E (Rj,t) = Return yang diharapkan dari saham j pada minggu t αj = Intercept dari garis regresi atau tingkat keuntungan

saham j

βj = Koefisien kemiringan (slope) dari garis regresi atau konstanta

Rm,t = Return pasar pada minggu t

εj = Kesalahan residu saham j pada minggu t

5.b Mencari abnormal return saham dengan cara mengurangkan return aktual saham dengan expected return saham. Abnormal return yang ada merupakan akibat reaksi pasar terhadap suatu event atau peristiwa tertentu, dan dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

ARj,t = abnormal return saham j pada minggu t Rj,t = actual return saham j pada minggu t

E (Rj,t) = αj + βj*Rmt j ……….. (3.3)

ARj,t = Rj,t – E(Rj,t) ……….. (3.4)

(6)

E(Rj,t) = Return yang diharapkan dari saham j pada minggu t 5.c Menghitung nilai CAR (cumulative abnormal return) dari masing- masing sampel saham yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan rumus :

Dengan keterangan :

CARj,t = Cumulative abnormal return saham j selama 13 minggu dan T adalah bulan terakhir pada tiap-tiap periode

ARj,t = abnormal retun saham j pada minggu t

5.d Pada tiap-tiap periode pembentukan portfolio dilakukan pemeringkatan terhadap nilai CAR dari masing-masing saham, dimulai dari saham yang memiliki CAR terendah sampai yang tertinggi, dan kemudian membentuk 2 buah portfolio saham yang saling berbeda secara ekstrim satu dengan yang lainnya.

6. Selama masa 3 bulan pada tiap-tiap sub periode pengujian portfolio selanjutnya (subsequent test period) dilakukan perhitungan nilai CAAR (cumulative average abnormal return) saham-saham yang masuk dalam sampel penelitian pada portfolio winners dan Loser, dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

CAAR’loser’, N,t = Cumulative average abnormal return portfolio ‘Loser pada periode sub pengujian portfolio selanjutnya ke – N dan minggu ke-t

= T

t

t j t

j AR

CAR

1 ,

, ……….. (3.5)

N AR CAAR

T t

N

j jt

t N Loser

∑ ∑

= =

= 1 1

, ,

,

………. (3.6)

………. (3.7) N

AR CAAR

T t

N

j jt

t N Winner

∑ ∑

= =

= 1 1

, ,

,

(7)

CAAR’Winner’,N,t = Cumulative average abnormal return portfolio

‘Winner’ pada periode sub pengujian portfolio selanjutnya ke –N dan minggu ke-t

ARj,t = abnormal return saham j pada minggu t

N = Jumlah sampel saham yang terdapat pada masing- masing portfolio saham

7. Menghitung average market capitalization (AMC) dari perusahaan besar, sedang dan kecil pada setiap periode pengujian dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

MCj,t = nilai kapitalisasi pasar saham j pada akhir suatu periode pembentukan t

S = jumlah saham dalam masing-masing portfolio

Nlai kapitalisasi pasar (market capitalization) dipakai untuk menentukan ukuran perusahaan dimana menunjuk kepada besaran perusahaan. Latar belakang pemilihan nilai kapitalisasi pasar dalam pengukuran perusahaan karena besarnya nilai kapitalisasi pasar mencerminkan realitas keadaan ekuitas pemegang saham yang sebenarnya.

8. Menganalisis CAAR portfolio Winner dan Loser untuk mengetahui adanya market overreaction pada keseluruhan sub-periode pengujian.

Digunakan uji satu rata-rata untuk melihat apakah nilai CAAR dari

……… (3.8)

………….………….. (3.9) S

MC AMC

T t

S j

t j t

S besar

∑∑

= =

= 1 1

, ,

,

S MC AMC

T t

S j

t j t

S sedang

∑∑

= =

=

1 1

, ,

,

S MC AMC

T t

S

j jt

t S kecil

∑∑

= =

= 1 1

, ,

, ………….………….. (3.10)

(8)

kesuluruhan sub-periode pengujian portfolio memiliki perbedaan yang signifikan dengan nol. Langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : a. Uji hipotesis

1. H0 : GCAARLoser ≤ 0 (t =1,2,3…,19)

Portfolio losers tidak menghasilkan abnormal return positif H1 : GCAARLoser > 0 (t = 1,2,3, …, 19)

Portfolio losers menghasilkan abnormal return positif 2. H0 : GCAARWinner ≥ 0 (t =1,2,3…,19)

Portfolio winners tidak menghasilkan abnormal return negatif H1 : GCAARWinner < 0 (t =1,2,3…,19)

Portfolio winners menghasilkan abnormal return negatif b. Melakukan uji statistik

Dengan menggunakan persamaan :

Keterangan :

tL = nilai t hitung portfolio ‘Loser’

tW = nilai t hitung portfolio ‘Winner’

SLoser = standar deviasi dari return portfolio losers SWinner = standar deviasi dari return portfolio winners N = Jumlah sub periode pengujian portfolio

c. Menentukan level of significance (α) dan ukuran sampel (n) Level of significance = 0.05

Ukuran sampel = 19 d. Kriteria Pengujjian :

Jika -ttabel ≤ thitung ttabel maka Ho akan diterima. Berarti bahwa portfolio losers tidak menghasilkan abnormal return positif dan portfolio winners tidak menghasilkan abnormal return negatif. Hal ini

N S

GCAAR t

Loser Loser

L = / ………. (3.11)

N S

GCAAR t

Winner Winner

W = / ………. (3.12)

(9)

menunjukkan bahwa tidak terjadi market overreaction di Bursa efek Jakarta selama periode 1999-2003.

Jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ -ttabel maka Ho akan ditolak. Berarti bahwa portfolio losers menghasilkan abnormal return positif dan portfolio winners menghasilkan abnormal return negatif. Hal ini menunjukkan bahwa market overreaction terjadi di Bursa efek Jakarta selama periode 1999-2003.

e. Penarikan kesimpulan berdasarkan uji statistik yang dilakukan

10. Menguji signifikansi saham berkapitalisasi dari perusahaan besar, sedang dan kecil dengan menggunakan uji satu rata-rata pada sub periode pengujian yang mengalami market overreaction. Langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :

a. Uji hipotesis

1. H0 : AMC = 0 (besar, sedang, kecil)

Besaran perusahaan tidak mempengaruhi terjadinya market overreaction

H1 : AMC ≠ 0 (besar, sedang, kecil)

Besaran perusahaan mempengaruhi terjadinya market overreaction b Melakukan uji statistik

Dengan menggunakan persamaan :

Keterangan :

AMC = rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama periode pengujian SD = standar deviasi dari rata-rata nilai kapitalisasi pasar

selama periode pengujian S = jumlah sub-periode pengujian

………. (3.13) S

SD t AMC

besar besar

b = /

S SD

t AMC

edang s

sedang

s = /

S SD

t AMC

kecil kecil

k = / ...………. (3.15)

………. (3.14)

(10)

c. Menentukan level of significant (α) dan ukuran sampel (n) Level of significant = 0.05

Ukuran sampel = 19 d. Kriteria Pengujjian :

Jika -ttabel ≤ thitung ttabel makaHo akan diterima. Hal ini berarti bahwa besaran perusahaan tidak mempengaruhi terjadinya market overreaction di Bursa Efek Jakarta selama periode 1999-2003.

Jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ -ttabel maka Ho akan ditolak. Hal ini berarti bahwa besaran perusahaan mempengaruhi terjadinya market overreaction di Bursa Efek Jakarta selama periode 1999-2003.

e. Penarikan kesimpulan berdasarkan uji statistik yang dilakukan

Gambar

Gambar 3.1  Sub Periode Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Ahmad Wahid Iskandar, terhadap Putusan Pengadilan Negeri Bandung dalam perkara Tindak Pidana Korupsi telah memenuhi ketentuan sesuai dengan Pasal 233 KUHAP (2)

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Karakteristik Akun Instagram terhadap Minat Modifikasi Motor Followers @Naikmotor pada pembahasan sebelumnya, maka

Begitu juga dengan Festival Anggaran, target utama dari Festival Anggaran adalah masyarakat, masyarakat di ajak untuk terlibat dalam pengawasan penggunaan anggaran maka

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan yang menyatakan bahwa harapan tidak sesuai kenyataan, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian secara

optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari sudut usaha, optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga

Ekonomi kapitalis menyebutkan komponen produk yang diukur sebagai bagian komponen dari harga seperti:tanah atau sumber daya alam (air, udara, tanah, flora dan

Dalam sistem ini setiap pengguna mendapatkan sebuah komputer, dengan data yang disimpan pada satu atau lebih mesin file server yang dapat dipakai bersama-sama.. Para pengguna

Sedangkan menurut Swasta dan Handoko (2000:15) “Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau