perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGELOLAAN DOKUMEN TRANSAKSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS DI PERUSAHAAN DAERAH BKK WEDI
KABUPATEN KLATEN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Disusun Oleh :
Novia Sinta Ningsih
D1509063
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
iv
MOTTO
Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini )
Apapun yang kamu bisa atau kamu bayangkan kamu bisa lakukanlah, karena
dalam keberanian terdapat kejeniusan, keajaiban, dan kekuatan. (Goethe)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Persembahan
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibuku Tercinta yang
senantiasa memberikan semangat
dan doa
2. Adik-adikku Tersayang
3. Seluruh Keluarga yang mendoakan
penulis selama ini
4. Teman-teman seperjuangan MA’09
5. Sahabat-sahabatku yang selalu
memberikan dorongan untuk lebih
maju
commit to user
vi
PERNYATAAN
Nama : Novia Sinta Ningsih
NIM : D1509063
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul; “ PENGELOLAAN
DOKUMEN TRANSAKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI
PERUSAHAAN DAERAH BKK WEDI KABUPATEN KLATEN” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi
tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, Mei 2012
Yang Membuat Pernyataan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
dapat penulis lakukan, berkat rahmat, kehendak dan perkenan-Nya, penulis tidak
mungkin dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, kendati dengan keadaannya
yang sangat sederhana dengan judul “PENGELOLAAN DOKUMEN
TRANSAKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PERUSAHAAN
DAERAH BKK WEDI KABUPATEN KLATEN”. Karena keterbatasan
kemampuan, tugas akhir ini disusun dengan berbagai kekurangannya, sehingga guna
kesempurnaannya untuk sekedar dijadikan referensi atau sumber informasi, sangat
diharapkan usulan atau saran perbaikan dari berbagai pihak, dan atas budi baik
tersebut. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak lepas bantuan dari berbagai pihak,
baik secara moril maupun materil, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Is Hadri Utomo, M.Si selaku dosen pembimbing tugas akhir
yang telah bersedia dan memberikan saran, bimbingan dan pengarahan
dalam penulisan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Sudarto, M. Si selaku Ketua Program Diploma III Fakultas
Ilmu Sosial Ilmu Politik
4. Bapak Drs. Ali, M.Si selaku penguji tugas akhir
5. Bapak Son Haji selaku pembimbing akademik
6. Hj. Sri Astuti Fajarwati, SE selaku Pimpinan PD. BKK Wedi Kabupaten
Klaten beserta seluruh staf yang telah memberikan izin magang.
7. Seluruh dosen pengajar Manajemen Administrasi yang telah
commit to user
viii
8. Teristimewa terhadap kedua orang tua dan keluarga besar saya yang
telah memberi dukungan moral maupun material.
9. Kawan-kawan Manajemen Administrasi tahun 2009 yang selalu menjadi
penyemangat, teman berbagi, teman belajar, teman seperjuangan yang
memberikan kesan yang tak terlupakan dan pelajaran berharga
10.Pihak lain yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih yang sebesar-besarnya saya
ucapkan atas bantuan dan dukungannya selama ini.
Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Kami merasa
dalam pengerjaan ini masih ada hal yang kurang berkenan maka kami meminta maaf
apabila ada tulisan yang salah. Kami juga menerima saran dan kritikan yang
membangun demi sempurnanya tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan pihak yang berkepentingan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN... ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Pengamatan ... 3
D. Manfaat Pengamatan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Pengertian Pengelolaan ... 5
B. Pengertian Dokumen ... 5
C. Pengertian Transaksi ... 9
D. Pengelolaan Dokumen Transaksi ... 11
E. Pengertian Kas ... 18
F. Pengertian Penerimaan Kas... 19
G. Pengertian Pengeluaran Kas ... 21
commit to user
x BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
A. Sejarah dan Dasar Hukum PD.BKK Wedi Kabupaten Klaten ... 27
B. Keadaan Kantor Pelayanan PD.BKK Wedi Kabupaten Klaten .. 28
C. Visi dan Misi PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten ... 30
D. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ... 32
E. Jenis Produk Jasa Yang Ditawarkan PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten ... 47
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Macam-Macam Dokumen Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran kas... ... 49
B. Alur Dokumen Transaksi ... 50
C. Pengelolaan Dokumen Transaksi ... 53
D. Fasilitas Penyimpanan Dokumen Transaksi penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Organisasi PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten ... 33
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii ABSTRAK
Novia Sinta Ningsih, D1509063, PENGELOLAAN DOKUMEN
TRASAKSI PENERIMAAN DAN PENGELURAN KAS DI PD BKK WEDI KABUPATEN KLATEN, Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, 2012.
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran kas di PD BKK Wedi Kabupaten Klaten serta dapat mengetahui berbagai kendala yang sering terjadi dalam pelaksanaan pengelolaan dokumen transaksi agar dapat dijadikan pedoman dalam mencari pemecahan atas permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dokumen transaksi.
Jenis pengamatan yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan bagaimana pengelolaan dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran kas di PD BKK Wedi Kabupaten Klaten yang dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat dan berdasarkan fakta-fakta. Sumber data berasal dari (1) Narasumber atau informan, (2) Peristiwa, aktivitas dan perilaku, (3) Sumber tertulis . Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini menggunakan teknik (1) wawancara, (2) observasi, (3) dokumentasi . Teknik analisis data melalui empat tahapan yaitu (1) pengumpulan data , (2) mereduksi data , (3) menyajikan data, dan (3) menarik simpulan dan verifikasi.
Berdasarkan hasil pengamatan di PD BKK Wedi Kabupaten Klaten diperoleh bahwa pengelolaan dokumen transaksi yaitu dimulai dari pencatatan, pemilahan, penyimpanan, dan pemeliharaan dokumen.
commit to user
xiv ABSTRACT
Novia Sinta ningsih, D1509063, THE MANAGEMENT OF IN-CASH AND OUT-CASH TRANSACTION DOCUMENT IN PD BKK WEDI OF KLATEN REGENCY, Administration Management Study Program, Diploma III Program, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University, 2012.
The objective of research is to find out how the management of in-cash and out-cash transaction document is in PD BKK Wedi of Klaten Regency and the obstacles frequently emerging in the implementation of in-cash and out-cash transaction document management in order to be guidance to seek the solution to the problems and obstacles faced in managing the transaction document.
The type of observation the writer used was a descriptive qualitative one by describing how the management of in-cash and out-cash transaction document was in PD BKK Wedi of Klaten Regency poured into sentences and based on the facts. The data sources derived from (1) resource or informant, (2) event, activity and behavior, and (3) written source. Techniques of collecting data used were (1) interview, (2) observation, and (3) documentation. Techiques of analyzing data encompassed four stages (1) data collection, (2) data reduction, (3) data display, and (3) conclusion drawing and verification.
Based on the result of observation on PD BKK Wedi of Klaten Regency, it could be found that the management of transaction document began from recording, sorting, storing, and maintaining document.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Negara kita telah banyak perusahaan-perusahaan swasta maupun
perusahaan milik negara yang berkembang pesat. Salah satu tujuan
perusahaan baik yang bergerak dalam jasa maupun industri pada umumnya
untuk memperoleh laba. Karena dengan mendapatkan laba, produktivitas atau
kegiatan perusahaan semakin berkembang. Perusahaan harus berpedoman
pada informasi yang ada dalam laporan perusahaan yang diterima dari
masing-masing bagian sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
Setiap perusahaan ingin mendapatkan laba yang maksimal, Salah satu cara
untuk mendapatkan laba yang maksimal yaitu dengan meningkatkan volume
penjualan dan memperkecil biaya perusahaan. Dalam penerimaan atau
pengeluaran kas tersebut harus ada pengendalian intern agar kas yang ada di
perusahaan tersebut dapat dikontrol dengan baik. Banyaknya uang kas yang
dipinjamkan dapat mengakibatkan terjadinya kekosongan uang kas. Maka,
untuk kemajuan perusahaan perlu adanya pengelolaan dan pengawasan
terhadap transaksi-transaksi yang dilakukan dalam perusahaan. Dengan
adanya pengelolaan dan pengawasan dapat memperkecil resiko kesalahan
seperti pencatatan rekening nasabah, pemrosesan data.
Transaksi Penerimaan dan pengeluaran kas memiliki peranan penting
dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas merupakan transaksi keuangan yang menyebabkan asset
perusahaan berupa kas atau setara kas bertambah dan berkurang. Dalam
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sering terjadi kesalahan-kesalahan
seperti kesalahan pencatatan, pemrosesan data, hilangnya salah satu slip atau
dokumen-dokumen. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan
commit to user
Pengelolaan dokumen secara baik dan benar akan mampu
melancarkan aktivitas di perusahaan. Dengan pengelolaan dokumen yang
baik maka tujuan organisasi yang bersangkutan akan mudah tercapai. Hal ini
menjadikan administrasi kearsipan sebagai salah satu bagian paling penting
untuk diperhatikan pelaksanaannya di setiap organisasi atau instansi yang
bersangkutan. Dokumen merupakan sumber informasi dan sebagai bahan
ingatan, maka perlu didukung adanya kegiatan pengelolaan dokumen yang
tertib sehingga dalam pelaksanaan tugasnya dapat mencapai tujuan
perusahaan secara maksimal. Dalam prakteknya masih sering ditemukan
adanya pengelolaan dokumen yang kurang tertib yang mengakibatkan
kesulitan dalam menemukan kembali dokumen yang diperlukan, sehingga
perlu untuk mengoptimalkan kegiatan pengelolaan dokumen. Perlu dilakukan
pengelolaan dokumen dengan baik dan benar. Tujuan pengelolaan dokumen
yaitu menyediakan data atau informasi bila sewaktu-waktu dokumen yang
telah diarsipkan akan dibutuhkan kembali akan mudah ditemukan secara
cepat dan tepat.
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten
(PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten) merupakan salah satu Perusahaan daerah
yang bergerak dalam bidang jasa yang sudah berkembang. Setiap harinya arus
kegiatan transaksi di PD BKK Wedi Kabupaten klaten ramai, seperti
transaksi setoran tabungan, pengambilan tabungan, setoran pinjaman serta
transaksi penerimaan umum maupun transaksi pengeluaran umum. Petugas
selalu mengolah dan memproses dokumen sesuai dengan transaski yang
dilakukan. Kegiatan tersebut dimulai dari pencatatan transaksi, pemilahan,
penyimpanan dan pemeliharaan .Dokumen-dokumen transaksi mempunyai
peranan penting sebagai sumber informasi, pengawasan, pengendalian,
pengambilan keputusan serta dapat menghindari dari berbagai masalah.
Adapun jenis dokumen dan jumlah dokumen transaksi di PD BKK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Table 1.1 Daftar Transaksi Rata-rata Bulan Februari Tahun 2012
PD BKK Wedi Kabupaten Klaten
Transaksi Jumlah
Setoran Tabungan 300 Orang
Pengambilan Tabungan 280 Orang
Setoran Pinjaman 200 Orang
Penerimaan Umum 19 Transaksi
Pengeluaran Umum 57 Transaksi
Sumber : PD BKK Wedi Kabupaten Klaten
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengamati lebih
mendalam tentang pengelolaan dokumen serta mengadakan pengamatan
langsung di Kantor PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten. Dengan judul
“PENGELOLAAN DOKUMEN TRANSAKSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS DI PD.BKK WEDI KABUPATEN KLATEN”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin
membatasi permasalahan yang ada dalam pengamatan ini yaitu :“Bagaimana pengelolaan dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran kas di PD.
BKK Wedi Kabupaten Klaten”
C. Tujuan Pengamatan
Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Managemen Administrasi (KKMA) di
PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten, Selain untuk menyelesaikan Tugas Akhir
(TA), Penulis juga mempunyai tujuan pengamatan. Adapun tujuan
pengamatan dari dilaksanakannya Kuliah Kerja Managemen Administrasi ini
adalah sebagai berikut :
commit to user
Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dokumen transaksi
penerimaan maupun pengeluaran Kas di PD. BKK Wedi Kabupaten
Klaten.
2. Tujuan Fungsional
Dapat memberikan manfaat pihak PD. BKK Wedi Kabupaten
Klaten sendiri, baik sebagai masukan, pengetahuan, atau bahan
pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dokumen transaksi baik pengelolaan dokumen transaksi
penerimaan maupun pengeluaran kas di PD. BKK Wedi Kabupaten
Klaten, sehingga dapat membenahi kekurangan yang masih ada.
3. Tujuan Individual
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh sebutan Ahli
Madya (A. Md) pada Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret.
D. Manfaat Pengamatan
Manfaat yang dapat diambil dari pengamatan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan secara langsung tentang
pengelolaan dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran kas di PD.
BKK Wedi Kabupaten Klaten dan dapat dijadikan bekal dalam
menghadapi dunia kerja.
2. Bagi Pihak Lain
Hasil pengamatan ini dapat digunakan sebagai referensi yang lebih
mendalam bagi PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten dalam melakukan
pengelolaan dokumen transaksi serta menyelesaikan permasalahan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGELOLAAN
Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mengandung arti proses,
memelihara atau mengurus. Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktifitas
yang satu sama lainnya saling bersusulan. Pengelolaan adalah suatu cara
sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. (H. B. Siswanto, 2008:23).
Stoner mengatakan bahwa pengelolaan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (T. Hani Handoko, 2003:8) Dalam hal ini yang akan dikaji dari pengelolaan adalah proses atau
kegiatan dalam pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efektif, dimulai dari
pencatatan dokumen transaksi, baik transaksi penerimaan kas dan
pengeluaran kas, pemilahan, penyimpanan, pemeliharaan.
B. DOKUMEN
Menurut S.P Hariningsih (2006:56-59) Sebuah dokumen menyediakan
bukti dari peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai
pemrosesan transaksi. Sebagian dokumen merupakan hasil dari pemrosesan
transaksi.
Istilah dokumen dalam Kamus Administrasi Perkantoran (Ig. Wursanto, 1995:42-43) memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan dokumen
atau document adalah warkat asli yang dipergunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai bahan untuk mendukung suatu keterangan. Dijelaskan lebih
commit to user
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah document berarti naskah-naskah asli yang telah didaftar secara sah menurut ketentuan-ketentuan dalam suatu
peraturan.
Dalam buku Pengantar Ilmu Dokumentasi (Ig. Wursanto, 1995:42), yang dimaksud dokumen adalah semua bahan pustaka, baik yang berbentuk
tulisan, cetakan, maupun dalam bentuk rekaman lainnya seperti pita
suara/cassets, video tapes, film, filmstrip, slide, microfilm, microfiche, gambar, dan foto.
Pengertian yang pertama lebih menekankan dokumen dalam bentuk
aslinya (keaslian dokumen). Sedangkan pengertian yang kedua memberikan
gambaran yang lebih luas, bahwa dokumen tidak hanya terbatas dalam bentuk
aslinya saja, dan tidak terbatas pada bahan yang tertulis atau tercetak saja,
tetapi termasuk dokumen dalam bentuk rekaman, gambar dan sebagainya.
Kesamaan dua definisi tersebut ialah bahwa keduanya menekankan
pengertian dokumen dari segi materialnya (recorded material).
MenurutThe Georgia Archives (2004) dalam Badri Munir Sukoco
(2007:81-84), dokumen adalah informasi yang dikumpulkan dan bisa diakses
serta digunakan. Adapun The International Standard Organization (ISO on
Records Management- ISO 15489) Dokumen adalah informasi yang
diciptakan, diterima, dan dikelola sebagai bukti maupun informasi yang oleh
organisasi atau perorangan digunakan untuk memenuhi kewajiban hukum
atau transaksi bisnis. Deserno dan Kynaston (2005), dokumen sebagai semua
media yang mempunyai nilai historis atau hukum sehingga disimpan secara
permanen.
a. Jenis-Jenis Dokumen
Ada tiga jenis dokumen menurut S.P Hariningsih (2006:56-59):
1) Dokumen Sumber
Peristiwa-peristiwa ekonomi yang menimbulkan dokumen-dokumen yang
diciptakan pada awal transaksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Hasil transaki pemrosesan, bukan dokumen yang memicu mekanisme
proses.
3) Dokumen Turnaround (berbalik)
Dokumen produk dari sistem yang menjadi dokumen sumber dari sistem
lainnya.
Menurut basuki (2003) dalam Badri Munir Sukoco (2007:84), dokumen
harus memenuhi syarat yang ditentukan, lengkap, cukup, bermakna,
komprehensif, tepat, dan tidak melanggar hukum. Dokumen dapat dibagi
menjadi beberapa kategori. Kategori yang lazim digunakan meliputi :
a. Dokumen administratif yaitu meliputi dokumentasi prosedur, formulir, dan
korespondensi. Contohnya : buku log menyangkut tugas pemeliharaan dan
pembukuan perjalanan.
b. Dokumen akuntansi yaitu meliputi laporan, formulir, dan korespondensi
terkait. Contoh : tagihan, invoice, arsip dinamis rekening bank, laporan
penagihan nasabah.
c. Dokumen proyek yaitu meliputi korespondensi, nota, dokumentasi
pengembangan produk, dan sebagainya yang berkaitan dengan proyek
tertentu.
d. Berkas kasus yaitu meliputi dokumen nasabah, asuransi, kontrak, dan
berkas tuntutan hukum.
Organisasi memerlukan manajemen dokumen karena membutuhkan
akses yang efektif dan efisien terhadap data serta informasi yang ada di dalam
organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, fungsi manajemen dokumen
adalah membantu pengambilan keputusan di organisasi dengan menyediakan
informasi maupun data yang dibutuhkan pada waktu yang tepat, serta sebagai
bukti kebijakan dan aktivitas serta menunjang litigasi. Hal ini didasari akan
adanya tanggung jawab organisasi terhadap hukum, profesional, dan etis guna
menciptakan dokumen tertentu serta juga disyaratkan untuk mengelolanya
selama masa tertentu.
Di sisi lain, organisasi perlu mengontrol volume informasi yang
commit to user
memerlukan ruangan penyimpanan yang besar maupun efisiensi operasional.
Kesulitan untuk menemukan informasi yang relevan akan terjadi bila
informasi tersebut terkubur pada informasi yang sudah usang. Untuk itu perlu
dikembangkan jadwal pemusnahan dokumen dan memisahkan dokumen yang
aktif dari yang inaktif.
Berdasarkan penggunaannya, dokumen dapat digolongkan sebagai
berikut (Deserno dan Kynaston, 2005) :
a. Dokumen aktif, yaitu dokumen yang digunakan secara kontinyu minimal
12 kali dalam setahun.
b. Dokumen inaktif, yaitu dokumen jangka panjang dan dokumen semi aktif.
Dokumen disebut semi aktif bila hanya digunakan minimal 5 kali dalam
setahun. Dokumen jangka panjang memiliki nilai bersinambungan bagi
pelaksanaan operasi perusahaan dan disimpan untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan jadwal retensi dokumen.
Sedangkan menurut Sulistyo Basuki (2003:14), Dokumen adalah unit
informasi terekam yang terstruktur, diterbitkan atau tidak diterbitkan, dalam
bentuk kopi makas (hard copy) atau bentuk elektronik dan dikelola sebagai
unsur diskrit dalam sistem informasi. Dokumen meliputi :
1. Segala sesuatu yang ada tulisannya
2. Segala sesuatu yang terdapat marka, angka, simbol, atau lubang yang
memiliki makna bagi orang yang memiliki kualifikasi untuk
menafsirkannya
3. Segala sesuatu yang dapat menghasilkan suara, citra, atau tulisan,
dengan atau tanpa bantuan alat
4. Sebuah rencana, gambar, atau foto.
b. Pemanfaatan Dokumen
Sulistyo Basuki (1992:14) Pemanfaatan merupakan kriteria untuk
memilih dan membedakan dokumen. Beberapa jenis dokumen dapat
langsung digunakan, sementara dokumen lain memerlukan perlengkapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Beberapa dokumen hanya dibuat sekali saja sedangkan dokumen yang lain
diterbitkan dalam bentuk seri. Seri merupakan cara lain untuk
mengelompokkan dokumen. Hanya saja dalam frekuensi ini tidak terlalu
penting. Mungkin dokumen tersebut mempunyai format yang sama dan
umumnya mempunyai tujuan yang sama, walaupun isinya berbeda namun
biasanya temanya sama.
c. Tujuan Pengelolaan Dokumen
Bank Dunia (2005) dalam Badri Munir Sukoco (2007:82) menjelaskan
bahwa tujuan pengelolaan dokumen yang terintegrasi adalah :
a. Untuk menjaga dokumen maupun arsip agar dapat diakses dan
digunakan sepanjang ada nilai kegunaannya.
b. Untuk membuat informasi dari dokumen dan arsip, tersedia dalam
format yang tepat, digunakan oleh orang yang tepat, dan dapat
digunakan pada saat yang tepat.
C. TRANSAKSI
Transaksi dalam Kamus Perbankan adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih yang menimbulkan hak dan kewajiban.
Transaksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak; pelunasan
(pemberesan) pembayaran (seperti dalam bank).
a. Macam-macam transaksi dalam sistem akuntansi :
a) Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh
intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern
adalah sebagai berikut :
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah
commit to user
2. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah
mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau
pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran
yang lainnya.
3. Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan
bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan.
b) Bukti Transaksi Ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang
berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur,
nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
1. Faktur
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan
secara kredit. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan
kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk
penjual dan lembaran ketiga untuk arsip.
2. Kuitansi
Yang dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah
uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada
yang membayar sejumlah uang tersebut. Lembaran kuitansi terdiri
dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang
membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus)
sebagai arsip penerima uang.
3. Nota
Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.
Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan
lembaran kedua untuk penjual.
4. Nota Debet
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
5. Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan
langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal.
6. C e k
Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai
rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak
yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang
berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
1. Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani
cek tersebut.
2. Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek
tersebut.
http://raiardinata.blogspot.com/2011/11/tahap-pencatatan-akuntansi-perusahaan.html (di Akses pada 28 Maret 2012)
D. PENGELOLAAN DOKUMEN TRANSAKSI
Dari uraian diatas, yang perlu dikaji dari pengelolaan dokumen
transaksi yaitu kegiatan pengurusan warkat yang tertulis , tercetak dalam
huruf, angka, gambar, sebagai bukti keterangan yang masih dipergunakan
secara langsung dalam proses kegiatan kantor. Pengelolaan tersebut meliputi
Pencatatan, Pemilahan, Penyimpanan, Pemeliharaan.
1. Pencatatan
Pencatatan bertujuan menyediakan bukti bahwa dokumen telah diterima
atau dibuat dalam sebuah sistem penataan arsip. Pencatatan biasanya
mensyaratkan identitas, tanggal dan waktu pencatatan. Dokumen yang
telah diterima dicatat sebagai bukti tertulis. Pencatatan dirancang untuk
mengelola dokumen dan berkas.(Sulistyo Basuki, 2003:134)
2. Pemilahan
Pemilahan adalah pengaturan dokumen dalam tata pemberkasan menurut
sistem yang digunakan. Dokumen djajarkan sesuai dengan urutan yang
commit to user
pemilahan secara garis besar. Tergantung pada jumlah dokumen yang
akan dipilah, pemilihan secara garis besar dilaksanakan dengan
mula-mula memilih blok. (Sulistyo-Basuki,2003:180)
3. Penyimpanan
Penyimpanan yaitu penempatan dokumen sesuai sesuai dengan
sistem penyimpanan dan peralatan yang diperlukan.
a. Sistem Penyimpanan Dokumen
Menurut Sulistyo Basuki (2003:164-167), Ada tiga sistem
penyimpanan dokumen, yaitu :
1. Sistem Sentralisasi
Semua dokumen disimpan di pusat penyimpanan. Unit bawahannya
yang ingin menggunakan dokumen dapat menghubungi untuk
mendapatkan dan menggunakan sesuai dengan keperluan yang
dimaksud.
Keuntungan menggunakan sistem sentralisasi, antara lain :
a. Mencegah duplikasi
Bila setiap kertas yang bertautan dengan sebuah susunan atau
sebuah subjek tertentu masuk keberkas pusat, maka berbagai
tembusan yang dibuat untuk keperluan subjek tersebut terkumpul
menjadi satu, sehingga hanya satu saja yang disimpan sedangkan
kertas lain dapat dimusnahkan.
b. Layanan yang lebih baik
Sistem ini memerlukan tenaga khusus yang terlatih, sehingga
diharapkan layanan yang diberikan akan lebih baik dibandingkan
dibebankan secara mandiri kepada masing-masing karyawan yang
bekerja dengan dokumen.
c. Adanya keseragaman
Semua dokumen terpusat, pengelolaan dan penyimpanannya akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menghemat waktu bila mencari informasi.
e. Menghemat ruangan, peralatan, dan alat tulis kantor
Penggunaan sistem ini akan meminimalisir jumlah keberadaan
duplikasi dokumen beserta perlengkapan penyimpanannya.
f. Jasa kepada bagian lain
Sistem ini akan membebaskan bagianlain dari masalah
pemeliharaan dokumen, dan di sisi lain akan membantu mereka
memusatkan perhatian pada aktivitas mereka.
g. Memungkinkan pengamanan yang lebih terpadu
h. Adanya keseragaman dalam penanganan pendidikan dan pelatihan
bagi manajer dokumen.
i. Pelayanan dokumen di bawah satu atap.
Kerugian menggunakan sistem sentralisasi, antara lain :
a. Kesulitan fisik
Beberapa bagian letaknya jauh dari pusat pemberkasan dan ini
berarti membuang waktu atau terjadi penundaan.
b. Kebocoran informasi
Karena beberapa berkas ditempatkan dipusat, akan terjadi
kekhawatiran publisitas masalah penting antara berbagai bagian
yang berbeda-beda.
c. Berbagai bagian mungkin mempunyai kebutuhan yang berlainan
d. Adanya ketakutan akan hilangnya dokumen
Karena tidak ada duplikasi, bila dokumen berada dipusat, dokumen
hilang maka dokumen itu akan hilang selama-lamanya.
e. Pemakai tidak langsung memperoleh dokumen bila diperlukan
2. Sistem Desentralisasi
Sistem ini menyerahkan pengelolaan dan penyimpanan dokumen pada
commit to user
Keuntungan menggunakan sistem desentralisasi, antara lain :
a. Dekat dengan pemakai
b. Sistem ini sangat cocok bila informasi rahasia yang berkaitan dengan
sebuah bagian disimpan di bagian yang bersangkutan.
c. Menghemat waktu dan biaya dalam pengangkutan berkas.
Kerugian menggunakan sistem desentralisasi, antara lain :
a. Pengawasan relatif sulit untuk dilakukan, karena letak dokumen yang
tersebar di masing-masing bagian.
b. Karena banyak duplikasi dokumen
c. Karena proporsi pekerjaan untuk menyimpan dokumen hanya
menjadi salah satu fungsi dari tenaga administrasi, kegiatan ini akan
mengakibatkan layanan yang diterima kurang memuaskan.
d. Sistem ini akan mengalami kesulitan pemberkasan berkaitan dengan
dokumen yang relevan dan berkaitan dengan dua bagian atau lebih.
Namun apabila telah ditetapkan aturan main yang jelas, masalah ini
akan lebih mudah dipecahkan.
e. Dokumen yang sama tersebar di berbagai tempat.
f. Tidak ada keseragaman dalam hal pemberkasan dan peralatan
3. Sistem Kombinasi
Pada sistem ini, masing-masing bagian menyimpan dokumennya sendiri
di bawah kontrol sistem terpusat. Dokumen yang disimpan pada
masing-masing bagian lazimnya adalah dokumen yang menyangkut personalia,
gaji, kredit, keuangan, dan catatan penjualan. Pada sistem kombinasi,
tanggung sistem berada di pundak Manajer Dokumen atau petugas yang
secara operasional bertanggung jawab atas pengelolaan dokumen sebuah
organisasi. Petugas ini akan menyusun dan mengembangkan jaringan
sistem kontrol dan prosedur operasional sistem kearsipan. Sistem ini
lazimnya dipakai oleh perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan
perusahaan sekaligus anak perusahaannya.
Keuntungan menggunakan sistem kombinasi, antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Menekan seminimum mungkin kesalahan pemberkasan serta
dokumen yang hilang
c. Menekankan duplikasi dokumen
d. Memungkinkan pengadaan dokumen yang terpusat dengan imbas
efisiensi biaya yang lebih baik.
e. Memudahkan kontrol gerakan dokumen sesuai dengan jadwal retensi
dan pemusnahan.
Kerugian menggunakan sistem kombinasi, antara lain :
a. Kurang luwes karena keseragaman di seluruh unit belum atau tidak
ada
b. Karena dokumen yang bertautan tidak ditempatkan pada tempat yang
sama akan menyebabkan sulitnya penggunaan dokumen yang
dimaksud
c. Masalah yang berasal dari sistem sentralisasi dan desentralisasi akan
dibawa ke sistem kombinasi, walaupun dapat diminimalisir apabila
pengelolaannya dilakukan secara cermat dan tepat
Setelah memutuskan apakah menggunakan sistem sentralisasi,
desentralisasi, atau kombinasi, tugas Manager Dokumen adalah memilih
alat penyimpanannya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih perlengkapan penyimpanan, antara lain :
1. Jenis dokumen yang akan disimpan
Jenis dokumen yang akan disimpan perlu diperhatikan, misalnya
apakah dokumen yang akan disimpan terbuat dari kertas, kartu, bentuk
mikro, dokumen ukuran besar.
2. Kecepatan pemanfaatan yang diperlukan
Peralatan yang bersifat mobile agar mampu melayani berbagai lokasi
dan dapat secepatnya ditemukan dan dimanfaatkan oleh pengguna. Hal
ini akan meningkatkan nilai sebuah dokumen dalam menunjang
commit to user 3. Kebutuhan ruangan
Kantor sebuah perusahaan atau organisasi harus menempati lokasi
yang strategis guna mendapatkan citra yang bagus dimata
stakeholders-nya. Kondisi ini akan berdampak pada tingginya harga
sewa ruangan kantor, dan patut dipertimbangkan dalam melakukan
pemilihan peralatan penyimpanan dokumen perusahaan atau
organisasi.
4. Pertimbangan keamanan
Ini berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lain. Beberapa
dokumen dapat diakses oleh semua karyawan, misalnya dokumen
kebijakan perusahaan, sementara dokumen lain seperti data personalia
maupun data keuangan perusahaan tentunya harus dibatasi pada orang
yang mempunyai otorisasi.
5. Biaya peralatan
6. Biayaoperasional penyimpanan
Termasuk biaya personil yang bertugas menyimpan dan mengelola
dokumen, biaya alat tulis kantor yang setara, dan biaya ruang yang
diperlukan untuk menyimpan peralatan.
7. Jumlah pemakai yang mengakses dokumen secara teratur
Jumlah pemakai yang mengakses dokumen merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan sebelum membeli peralatan.
b. Peralatan Penyimpanan Dokumen
Peralatan penyimpanan dapat digolongkan menjadi peralatan manual,
mekanis, dan otomatis. (Badri Munir Sukoco, 2007:101-103) Perlengkapan
penyimpanan dokumen secara manual terdiri dari :
a. Spindle file
Merupakan sebuah jarum besar atau menganga ke atas yang
ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat dikatakan
revolusioner karena dokumen kertas dapat langsung ditancapkan ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
digunakan untuk menyimpan catatan, bon, rekening, dan dokumen
kecil lainnya.
b. Vertical filling cabinet
Mulai digunakan sejak tahun 1800-an dan hingga sekarang masih
digunakan. Dokumen kertas pada mulannya disimpan mendatar, dan
apabila bertambah banyak akan disusun menurut abjad dan
ditegakkan. Dengan bertambahnya vokume dan jumlah dokumen yang
disimpan, maka jumlah laci akan bertambah yang mengakibatkan
masalah penyimapanan dan pencarian makin sulit. Untuk
memudahkan dan mempercepat pencarian maka penjajaran vertikal
sering digunakan. Untuk kenyamanan pengguna, biasanya lemari
penjajaran vertical dua laci sering digunakan menyamping meja
sehingga pemakai tetap dapat duduk ketika menyimpan atau
menemukan dokumen yang dimaksud.
c. Open –self file
Lemari terbuka (sama dengan rak buku), dokumen dapat diakses dari
samping, begitu juga panduan dan pengenal folder.
d. Lateral files
Adalah unit penyimpanan di mana dokumen diakses dari samping
secara horizontal. Lemari jenis ini relatif sama dengan lemari kedua,
namun laci yang digunakan tidak terlalu lebar dan dalam.
e. Unit box lateral file
Box inimenggunakan rancangan kotak khusus yang dapat digantung
pada rel yang ditempelkan pada tiang sepanjang rel. Setiap kotak
mampu memuat dokumen setebal 10 cm yang tergantung agak miring
untuk memeprcepat rujukan, sehingga tidak perlu mengambil folder
sebelum menyimpan dan pencarian dokumen. Lazimnya lemari ini
lebih tinggi dibandingkan rak terbuka.
f. Card File
Menyimpan stok kartu yang dijajarkan dalam berbagai ukuran
commit to user
yang dibutuhkan (hampir mirip dengan yang digunakan pada
perpustakaan), seperti catatan kegiatan (bon da tagihan).
g. Microrecord file
Merupakan laci penyimpanan vertikal yang terdiri dari kartu
berukuran kecil. Kotak ini memiliki pembagi laci yagn daapt memuat
mikrofile, kartu legam (aperture card), mikrofilm. Biasanya satu lemari terdiri atas 4 sampai 11 laci dan terbuat dari berbagai bahan
plastik sampai logam. Berbagai jenis media yang digunakan
organisasi membutuhkan peraltan yang dapat menyimpannya.
h. Forlder (map)
Ialah semacam map tetapi tida mempunyai daun penutup. Pada folder
terdapat tab, yiatu bagian yang menonjol pada sisi atas untuk
menempatkan judul file yang bersangkutan. Lipatan pada dasar folder
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menambah daya muat
naskah-naskah/dokumen.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dokumen dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai seperti ruangan, lemari, rak filingcabinet dan
lain-lainya, ruangan tempat penyimpanan, kebersihan juga perlu
diperhatikan. Pemeliharaan akan tetap efisien jika diperhatikan dengan
baik. Bila pemeliharaan dilakukan dengan baik,lebih memudahkan
penyimpanan dan penemuan kembali dokumen tersebut. (Sulistyo
Basuki, 2003:181)
E. Kas
Menurut F.X. Sudarsono, (1993:3) Kas adalah alat pembayaran yang
siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Dalam transaksi perusahaan, uang tunai tidak selalu terkait secara langsung,
tetapi uang tunai menjadi dasar pengukuran dari semua transaksi yang terjadi.
Kas juga merupakan aktiva yang tidak produktif dalam arti kas tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
jangan sampai berlebihan, sehingga mengakibatkan adanya uang tunai yang
menganggur. Namun, kas juga harus dijaga jangan sampai kekurangan, agar
tidak mengganggu kelancaran operasi perusahaan. Untuk menghindari
masalah diatas diperlukan pengelolaan kas yang baik.
Sedangkan menurut M. Faisal Abdullah (2001:104), anggaran kas
merupakan pencatatan tentang posisi kas pada waktu tertentu yang mencatat
tentang penerimaan dan pengeluaran kas karena adanya rencana pembelian
dan penjualan maupun transaksi lainnya. Arti penting anggaran kas bagi
perusahaan agar manajer keuangan dapat mengetahui posisi kas pada waktu
tertentu beserta sebab-sebab perubahan yang terjadi.
F. Penerimaan Kas
F.X. Sudarsono, (1993:5-6), dengan memperhatikan bahwa penerimaan
kas diperoleh dari berbagai sumber, maka tindakan pengamanan yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Petugas yang memegang kas, perlu dipisahkan dengan petugas yang
melakukan pencatatan penerimaan uang
b. Perlu dibuat ketentuan yang tegas untuk masing-masing petugas
mengenai batas-batas tugas yang harus dilaksanakan
c. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka setiap ada
transaksi penerimaan uang harus segera dicatat
d. Penggunaan kas register untuk kas yang langsung diterima oleh kasir.
a. Unsur-Unsur Yang Terkait Dalam Penerimaan Kas (Mulyadi,
1993:489-490)
a) Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas
1) Fungsi penjualan
Bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi
faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada
commit to user 2) Fungsi Kas
Dalam transaksi penerimaan kas fungsi ini bertanggung jawab sebagai
penerima kas dari pembeli
3) Fungsi Gudang
Dalam transaksi penerimaan kas, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyiapkan barang, serta menyerahkan kepada fungsi pengirim.
4) Fungsi Pengirim
Fungsi ini bertanggung jawab membungkus barang dan menyerahkan
barang kepada pembeli
5) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi dan
penerimaan kas.
b. Dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas
1) Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan
2) Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara
mengoperasikan mesin register kas
3) Bukti Setor Bank
Dokumen yang dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas
ke Bank.
G.Pengeluaran Kas
(F.X. Sudarsono, 1993:6) Transaksi pengeluaran kas merupakan
peristiwa yang sering terjadi dan pengeluaran itu untuk bermacam-macam
keperluan, maka perlu tindakan pengamanan. Beberapa hal yang perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Untuk pembayaran-pembayaran dalam jumlah tertentu perlu
menggunakan cek dan pembayaran-pembayaran tersebut harus
didukung dengan bukti-bukti yang lengkap.
b. Pengeluaran-pengeluaran yang melalui kas kecil perlu diawasi
dengan ketat.
c. Perlu adanya ketentuan yang tegas dalam pengesahan pembayaran.
d. Perlu adanya pemeriksaan kas dalam waktu-waktu tertentu.
a. Unsur-Unsur Yang Terkait Dalam Pengeluaran Kas (Mulyadi,
1993:499-501)
a) Fungsi-fungsi yang terkait dalam penerimaan kas, sebagai berikut :
1) Fungsi Hutang.
Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang
nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti
pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang.
2) Fungsi Kasir.
Fungsi ini menerima bukti pengeluaran uang dari bagian utang,
menuliskan besarnya uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan
memintakan tanda tangan kepada pejabat yang berwenang, serta
memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek.
3) Fungsi Akuntansi.
Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah
bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal,
buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian
utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti
pendukung. Selain itu menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang
beserta bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut
dengan file bukti pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam
menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang ini,sebelumnya diurutkan
commit to user 4) Bagian Pengawasan Intern.
Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang
ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang
berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut.
b. Dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas :
a) Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang/jasa.
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung
permintaan pengeluaran kas.
b) Cek
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang
digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah
uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek.
c) Voucher
Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran
kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.
H.METODE PENGAMATAN
1. Lokasi pengamatan
Dalam pengamatan ini penulis mengambil lokasi di PD. BKK
Wedi Kabupaten Klaten.
Pemilihan lokasi ini didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
a. Dalam lokasi pengamatan terdapat permasalahan yang akan dikaji
dalam pengamatan ini.
b. Di lokasi ini, penulis mendapat ijin untuk melaksanakan
pengamatan yang memungkinkan penulis mendapatkan data-data
yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diamati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Jenis pengamatan
Pengamatan ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang
pengelolaan dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
Maka jenis pengamatan yang digunakan adalah penelitian diskriptif
kualitatif yaitu metode pengamatan yang memberikan gambaran atau
melukiskan keadaan obyek pengamatan pada saat ini berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.
3. Sumber data
Menurut H.B Sutopo (2006 : 56) Sumber data merupakan bagian
yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan
menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan
kekayaan data atau kedalaman informasi yang diperoleh.
a. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa
manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu
yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber di sini
memiliki posisi yang sama, oleh karena itu narasumber bukan
sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi
ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi
yang ia miliki. Yang dapat dijadikan sebagai
narasumber/informan dalam pengamatan ini adalah :
a) Bagian Akuntansi
b) Bagian Dana
c) Bagian Pemasaran
b. Sumber tertulis
Sumber tertulis biasanya merupakan bahan tertulis yang
bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam
pengamatan ini yang dapat digunakan sebagai sumber data adalah:
a) dokumen atau bukti transaksi yang ada di instansi terkait,
mencari dokumen atau informasi tentang berbagai macam
commit to user
b) Sumber buku : Dengan cara mencari buku-buku yang berisi
tentang masalah yang dihadapi, juga untuk mendukung
kelengkapan data yang dibutuhkan yang bersifat teoritis.
c. Peristiwa atau kejadian
Data atau informasi dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas,
atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan
penelitiannya. Dari pengamatan pada peristiwa tersebut, peneliti
dapat mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih
pasti karena menyaksikannya sendiri secara langsung. Penulis
cenderung memilih informan yang dapat dipercaya dan dianggap
mengetahui permasalahan yang sedang diamati dengan jelas dan
menangkap kelengkapan data.
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini
berpedoman dari H.B Sutopo (2006 : 66) adalah :
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu interaksi yang di dalamnya terdapat
pertukaran aturan, tanggungjawab, perasaan, kepercayaan, motif
dan informasi. Dalam hal ini wawancara bersifat lentur dan terbuka
serta tidak terstruktur dan ketat dalam suasana formal, bisa
dilakukan berulang pada informan yang sama.
b. Observasi
Observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati untuk
menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas,
perilaku, tempat atau lokasi, benda, serta rekaman gambar. Dalam
tulisan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung tentang
keadaan dan fenomena yang dijumpai secara sistematis di PD BKK
Wedi Kabupaten Klaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat dan
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri
atau oleh orang lain tentang subjek.
2. Teknik analisa data
Menurut H.B Sutopo (2006 : 115 ) Teknik analisis data yang dipakai
dalam pengamatan ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu secara
khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif
dari setiap unit datanya, bersamaan dengan proses pelaksanaan
pengumpulan data, dan memproses akhir.
4 tahapan dalam analisis data, yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan sebelum pegamatan, pada saat
pengamatan, dan di akhir pengamatan.
b. Reduksi data
Proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan, dan abstraksi dari
semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan
lapangan.
c. Sajian data
Suatu rakitan organisasi informasi deskripsi dalam bentuk narasi
lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan
pengamatan dapat dilakukan dan disusun berdasarkan
pokok-pokok yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan
menggunakan kalimat bahasa yang sistematis.
d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan merupakan tahap terakhir, yaitu kesimpulan jawaban
dari pertanyaan pengamatan yang diajukan mengungkapkan
“what” dan “how” dari pengamatan tersebut. Sedangkan verifikasi
merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan,
commit to user
Keempat komponen tersebut saling berhubungan dan mendukung
sehingga membentu interaksi dalam proses pengumpulan data
sehingga menjadi siklus penting dalam penyusunan laporan.
Keseluruhan proses tersebut dilakukan sepanjang proses pengamatan
dan dilakukan berulang kali sehingga analisa yang yang didapat cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27 BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Dasar Hukum PD BKK WEDI
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan ( PD BKK ) di Jawa Tengah
berdiri atas dasar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah,
tanggal 4 September 1969 Nomor: Dsa. 226/1969 Jo. Tanggal
8/2/4
19 Nopember 1970 Nomor: Dsa. 323/1970 dengan status pilot project.
12/19/24
Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Jawa Tengah, ternyata
keberadaan dan operasional BKK semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di
pedesaan, sehingga atas kebijaksanaan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah status
BKK diperkuat melalui Perda Nomor 11 tahun 1981menjadi Badan Usaha Milik
Daerah yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan
Mendagri No. 581.053.3/884 tanggal 17 Desember 1981. Kemudian diundangkan
dalam lembaran daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 107 tanggal 24
Desember 1981. Dengan perkembangan BKK yang semakin meningkat maka status
BUMD berubah lagi menjadi Perusahaan Daerah (PD) dengan Perda Propinsi Jawa
Tengah No 19 tahun 2002.
Terbitnya Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor: 32/52/Kep/Dir tanggal 14
Mei 1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank
Perkreditan Rakyat dan ketentuan dari Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang
mewajibkan modal minimal untuk tiap-tiap BPR sebesar Rp. 2 milyard hal ini
merupakan tantangan berat bagi pemilik. Sebab jumlah PD BKK di Jawa Tengah
cukup banyak
Dengan banyaknya kantor PD BKK yang masing masing merupakan unir
mandiri menyebabkan tingkat persaingan yang cukup berat diantara teman sendiri.
Disamping wilayahnya yang saling berbatasan hal ini akan menyebabkan
terbatasnya wilayah operasional. Banyaknya kantor-kantor PD BKK yang ada di
Kabupaten Klaten ini juga menyebabkan tingkat pengawasan yang tidak bisa
maksimal, disamping pembiayaan yang dikeluarkan juga cukup banyak dan tidak
commit to user
BKK yang ada di wilayah Kabupaten Klaten yaitu PD BKK WEDI, PD BKK
DELANGGU, PD BKK POLANHARJO, PD BKK BAYAT, PD BKK JUWIRING,
PD BKK WONOSARI, PD BKK TRUCUK, PD BKK JATINOM, PD BKK
yang kemudian mendapat persetujuan Pemilik dengan Surat Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor: 539/48/2009 tanggal 1 September 2009 tentang Tentang
Penggabungan Ijin Usaha (Merger).
B. Keadaan Kantor Pusat Pelayanan
1. Gambaran Umum Potensi Wilayah
Kabupaten Klaten berada di dalam Propinsi Jawa Tengah. Letak Kabupaten
Klaten cukup strategis karena berbatasan langsung dengan DIY ( Daerah Istimewa
Yogyakarta ) yang dikenal sebagai salah satu DTW (Daerah Tujuan Wisata).
Kabupaten Klaten terletak antara 7 30 Lintang Selatan sampai 7 45 Lintang Selatan
dan antara 110 30 Bujur Timur sampai 110 45 Bujur Timur yang berjarak kurang
lebih 113 km dari kota Semarang. Sedangkan batas-batas wilayah Kabupaten Klaten
adalah:
< Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo
< Sebelah Barat : Kabupaten Sleman (DIY)
< Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali
< Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY)
Secara admistratif Kabupaten Klaten terbagi menjadi 26 Kecamatan, 391
Desa dan 10 Kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan seluas 65.556 ha (655,56
km2) atau seluas 2.104% dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah yang luasnya
3.254.412 ha.
Dilihat dari jumlah penduduk wilayah Kabupaten Klaten memiliki 1.304.141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh gunung Merapi dan
Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 76 – 1600 m dpl (di atas permukaan
laut) yang terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah :
a. Wilayah lereng Gunung Merapi (alam area yang miring) yang meliputi
Kecamatan Karangnongko, Kemalang, Jatinom dan Tulung
b. Wilayah datar (wilayah bagian tengah) yaang meliputi wilayah Kecamatan
Manisrenggo, Klaten Tengah, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Selatan, Ngawen,
Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari,
Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom, Polanharjo.
c. Wilayah berbukit/ gunung kapur (wilayah bagian selatan) yang hanya meliputi
sebagian Kecamatan Bayat, Cawas dan Gantiwarno.
Ditinjau dari ketinggiannya wilayah Kabupaten Klaten terbagi antara lain
sebanyak 9,72% terletak diantara ketinggian 0 – 100 m dpl: sebanyak 77,52%
terletak diantara 100 – 500 m dpl dan sebanyak 12,76% terletak 500 – 1.000 m dpl.
Wilayah Kabupaten Klaten memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan
musih kemarau silih berganti sepanjang tahun, dengan temperatur antara 28 – 30
derajad celsius dan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 20 – 25 km/jam.
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut :
< Lahan sawah seluas 33.467 ha
< Lahan Pemukiman seluas 19.938 ha
< Lahan Perdagangan seluas 6.312 ha
< Lahan Hutan Negara seluas 1.450 ha
< Lahan Kolam/ rawa seluas 201 ha
< Lahan usaha lain seluas 4.188 ha
2. Kondisi Kantor Pelayanan
PD BKK Wedi Kabupaten Klaten merupakan hasil penggabungan dari 24 PD
BKK yang ada di wilayah Kabupaten Klaten berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor: 539/48/2009 tanggal 1 September 2009. Status PD BKK WEDI
sebagai kantor pusat untuk sementara waktu masih menempati eks Kantor Pariwisata
Pemkab Klaten yang beralamat di Jalan Pemuda nomor 230 Klaten, sedang 23 PD
BKK lain di wilayah Kabupaten Klaten yang tergabung dengan PD BKK WEDI
berstatus sebagai Kantor Cabang yang masing-masing berada diwilayah Kecamatan
Kantor-kantor cabang PD BKK WEDI yang tersebar di 24 kecamatan di
commit to user
Utara, satu kantor cabang menempati tanah kas desa yaitu Cabang Karanganom,
sedang 19 kantor cabang yang lain masing-masing masih sewa.
3. Susunan Pengurus
Susunan Pengurus PD BKK WEDI Kabupaten Klaten ditetapkan atas dasar
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 539/53/2009 tentang Pengangkatan
Direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan WEDI
Kabupaten Klaten hasil penggabungan (merger). Surat Keputusan ini menetapkan
untuk masa jabatan Dewan Pengawas selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
kembali dan untuk masa jabatan Direksi selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali.
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah ini menetapkan Susunan Pengurus
PD BKK WEDI Kabupaten Klaten sebagai berikut :
1. Dewan Pengawas
Ketua : H. DANANG PURWANTO, SE, M.Si
(Wakil Pemilik dari Pemprop Jateng)
Sekretaris : Drs. H. INDARWANTO, M.Si
(Wakil Pemilik dari Pemkab Klaten)
Anggota : H EDY HARTANTA, SH,MM
(Wakil Pemilik dari Pemkab Klaten)
2. Direksi
Direktur Utama : SRI ASTUTI FAJARWATI, SE
Direktur Umum : ANANG BASORI, SP
Direktur Pemasaran : WIDIYANTA, S.Sos
C. VISI DAN MISI PD. BKK Wedi Kab. Klaten
1. VISI
a. Membangun PD. BKK Kabupaten Klaten menjadi lembaga keuangan yang
sehat, kuat, dan efisien dengan mendasarkan kepada Good Corporate
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Meningkatkan dan memberdayakan kualitas sumber daya manusia secara
optimal pada tataran perubahan menegemen untuk mewujudkan
operasional PD BKK Kabupaten Klaten yang sehat
c. Bekerja dengan mengutamakan pada Profesionalitas dengan meningkatkan
kualitas pelayanan, dan menjadikan PD. BKK Kabupaten Klaten
mempunyai daya saing yang tinggi
d. Bekerja pada prinsip “ Janganlah mengerjakan sesuatu hanya pada angka
100 tetapi kerjakanlah sesuatu dengan angka lebih dari 100 “ Prinsip ini memberikan motivasi agar menegemen bekerja diatas target yang
diberikan oleh Pemegang Saham
e. Menciptakan dan Menjalankan Motto PD BKK Kabupaten Klaten dengan
memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan aman dengan menciptakan
produk – produk yang inovatif yang dibutuhkan di masyarakat
2. MISI
a. meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan pendapatan
rakyat serta ikut menciptakan pemerataan pembangunan disegala bidang
b. Sebagai lembaga keuangan milik Pemerintah Daerah yang mempunyai
fungansi memberikan kontribusi kepada pemegang saham dan sebagai
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
c. Mendukung pengembengan usaha mikro, kecil dan menengah (UKMK)
d. Meningkatkan nilai kekayaan pemegang saham dan kesejahteraan
pengurus serta karyawan.
D. STRUKTUR ORGANISASI DAN DISKRIPSI TUGAS PD BKK WEDI
1. Dasar Penyusunan
Struktur organisasi PD.BKK WEDIdirancang untuk mencapai tujuan dan
rencana perusahaan secara fungsional demi menunjang kelancarann kegiatan usaha
perusahaan. Struktur organisasi ini merupakan dasar dalam penentuan isi dan format
laporan, sistematika akun (rekening) dan prosedur-prosedur dalam sistem akutansi.
Dalam penyusunan struktur organisasi PD BKK WEDI digunakan beberapa
konsep :
1. Struktur organisasi disusun dengan berpedoman pada tujuan perusahaan yang
akan dicapai dan strategi perusahaan yang akan ditempuh.
2. Penetapan fungsi didasarkan pada kelompok kegiatan yang mempunyai
commit to user
4. Struktur organisasi disusun dengan tingkatan manajemen guna menjamin arus
komunikasi secara efisien.
5. Memperhatikan faktor rentang kendali dari masing-masing jabatan agar
pejabat yang bersangkutan dapat memperhatikan secara optimal pekerjaan staf
yang di bawahnya.
6. Adanya sistem pengawasan intern untuk pengaman harta perusahaan.
7. Memperhatikan kepentingan pihak manajemen atas informasi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Pemegang Saham
Dewan Pengawas
Direktur Utama
Direktur Umum Direktur Pemasaran
Kabid Umum
KPO Pimpinan Cabang
Kabid Dana Kabid Kredit
Ka.Subid Akuntansi Ka.Subid Perencanaan/IT Ka.Subid Sekretariat & sdm
Ka. Sie Pemasaran Ka. Sie Pelayanan
Dana
Kredit
Akuntansi
Kasir
Ka. Sie Pemasaran Ka. Sie Pelayanan
Dana
Kredit
Akuntansi
Kasir
Kasir Subid Kas
Subid Pengh Dana
Subid Pengw Krd
Subid AO
SKAI
commit to user
Tugas-tugas dari setiap bagian diterapkan sedemikian rupa sehingga mampu
menciptakan suasana yang harmonis dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan.
Pada intinya tugas-tugas setiap bagain perusaahan dapat dikelompokkan dalam :
a. Tugas dan tanggung jawab yang meliputi :
1) Kepada pejabat mana setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab.
2) Hubungan supervisi, yaitu setiap pejabat atau karyawan mana yang secara
langsung disupervisi.
3) Hubungan fungsional yaitu pimpinan unit organisasi lain dalam perusahaan
yang memiliki fungsi-fungsi berkaitan dengan fungsi pejabat yang
bersangkutan.
b. Fungsi dan Wewenang :
Menjelaskan tugas dan tanggung jawab utama serta wewenang yang harus
diemban oleh masing-masing bagian perusahaan.
II. Tugas dan Tanggung Jawab ,Fungsi dan Wewenang
1. Dewan Pengawas
a. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijakan umum
yang digariskan oleh Pemegang Saham, melaksanakan
pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan terhadap PD BKK
WEDI . Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya,
Dewan Pengawas bertanggung jawab langsung kepada Pemegang
Saham
2) Membuat laporan secara tertulis secara periodic secara triwulanan.
b. Fungsi :
1) Penyusunan tata cara pengawasan dan pengelolaan PD BKK
WEDI
2) Pengawasan atas pengurusan PD BKK WEDI
3) Penetapan kebijaksanaan anggaran dan keuangan PD BKK WEDI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
c. Wewenang :
1) Membahas RKAP sebelum disampaikan kepada Pemegang saham
atau RUPS untuk mendapat pengesahan.
2) Meneliti semua laporan yang disusun dan disampaikan direksi.
3) Memberikan pertimbangan dan saran baik diminta atau tidak
diminta kepada Pemegang Saham atau RUPS untuk perbaikan dan
pengembangan usaha PD BKK WEDI
4) Meminta keterangan kepada Direksi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan pengurusan dan pengelolaan PD BKK
WEDI
5) Memberikan penilaian terhadap Laporan Pertanggungjawaban
Tahunan Direksi atas pelaksanaan kegiatan operasional sebagai
bahan pertimbangan penyusunan RKAP untuk tahun buku
berikutnya.
6) Memberikan penilaian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa
Jabatan Direksi dalam forum RUPS.
7) Menunjuk seseorang atau beberapa ahli dengan persetujuan
Pemegang saham untuk melaksanakan tugas tertentu antara lain
tugas penelitian, audit dan tugas-tugas lain di luar tugas umum.
2. Direktur Utama
a. Bertanggung jawab kepada :
1) Secara umum : Rapat Umum Pemegang Saham
2) Secara khusus : Dewan Pengawas
b. Membawahi :
a) Direktur Administrasi Keuangan dan Umum