• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH METODE LATIHAN COMPASS DRILL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA ATLIT SSB GENARI PEKANBARU

Boy Sandy1, Drs.Slamet,M.Kes,AIFO2, Ardiah Juita,Spd.M.pd 3 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU Abstract

This methods is a research experiment. This research uses statistical data analysis. The population in this study is Club SSB Genari who practice in the field of Kehutanan Football Panam, with a sample that is 15 samples.

The research was conducted at the SSB Genari Pekanbaru who practice in the field of Kehutanan, as seen from the capabilities of agility athlete in dribbling which is owned by SSB athletes Genari U 13 is still not satisfactory. So the researchers wanted to examine this Club Compass Drill workout treat. Where data can be obtained and collected through the pree test and post test which tests Dribbling Ball, before and after the training given Compass Drill, with the aim to influence Knowing Compass Method Exercise Ball Dribbling Drills Skills Against the athletes SSB Genari Pekanbaru.

The analysis showed that there was a significant effect of exercise Compass Drill (X) dribbling skills (Y). Based on the analysis of the results of the t test conclusion is: at 3.12 and at 2.48. Then t hitung > t table so it can be concluded that there is a significant effect on exercise Compass Ball Dribbling Drills Skills To The Athletes In SSB Genari Pekanbaru. Hypothesis testing results show there are significant training methods Compass Drill the dribbling skills. Then t hitung > t table so it can be concluded that Ho is rejected and Ha accepted. Means exercises that can improve dribbling skills and show that t is greater than t table, the Compass Drill exercises undertaken during the 16 sessions that get significant results.

Keywords: Compass Drill and dribbling skills.

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau, Nim 0905135311, Jl. Balam Sakti 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, 081371936920

3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, 085274098082

(2)

2

BOY SANDY.2013. Pengaruh Metode Latihan Compass Drill Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Atlit SSB Genari Pekanbaru. Skripsi. Jurusan Pendidikan Olahraga Universitas Riau.

Abstrak

Metode yang di gunakan penelitian adalah Eksperimen. Penelitian ini menggunakan analisis data secara statistic. Populasi dalam penelitian ini adalah Club Sekolah SSB Genari yang berlatih di lapangan Sepakbola Kehutanan Panam, dengan jumlah sampel yaitu 15 orang sampel.

Penelitian ini dilakukan pada SSB Genari Pekanbaru yang berlatih di lapangan Kehutanan, karena dilihat dari kemampuan yang dimiliki tentang kelincahan atlit dalam menggiring bola yang di miliki oleh atlit SSB Genari U 13 masih belum memuaskan.

Sehingga peneliti ingin meneliti Club ini dengan memberikan perlakuan latihan Compass Drill. Dimana data dapat diperoleh dan dikumpulkan melalui tes awal dan tes akhir yaitu Tes Menggiring Bola, sebelum dan sesudah di berikan latihan Compass Drill, dengan tujuan untuk Mengetahui Pengaruh Metode Latihan Compass Drill Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Atlit SSB Genari Pekanbaru.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari latihan Compass Drill (X) keterampilan menggiring bola (Y) .Berdasarkan analisis dari hasil uji t maka diperoleh kesimpulan yaitu : sebesar 3.12 dan sebesar 2.48.

Maka t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan Compass Drill Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Pada Atlit SSB Genari Pekanbaru. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh metode latihan Compass Drill terhadap keterampilan menggiring bola. Maka t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha di terima. Berarti latihan yang dapat meningkatkan keterampilan menggiring bola dan menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu latihan Compass Drill yang di lakukan selama 16 kali pertemuan sehingga mendapat hasil yang signifikan.

Kata Kunci : Latihan Compass Drill dan Keterampilan Menggiring Bola.

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau, Nim 0905135311, Jl. Balam Sakti 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, 081371936920

3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, 085274098082

(3)

3 A. PENDAHULUAN

Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya yang amat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia, salah satu upaya itu adalah mewujudkan bentuk manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Pembangunan watak dan karakter bangsa mensyaratkan dukungan sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan dan kebugaran jasmani yang prima baru dapat tercapai bila ditunjang dengan aktifitas olahraga yang, benar, sistematis, teratur, terarah dan berkesinambungan.

Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari peningkatan kualitas manusia yang ditujukan pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat Indonesia. Disamping itu juga dapat membentuk watak, kepribadian, disiplin, sportifitas dan kemampuan daya pikir serta pengembangan keterampilan olahraga.

Olahraga merupakan salah satu bidang yang harus di perhatikan saat ini dalam pembangunan,karena olahraga bisa meningkatan dan mengharumkan nama bangsa dipentas regional dan internasional. Dewasa ini perkembangan olahraga berjalan dengan sangat pesat dan olahraga juga merupakan salah satu alat penunjang prestasi untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah menganggap penting untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, semua ini bertujuan untuk menumbuhkan Olahraga merupakan salah satu bidang yang harus diperhatikan manusia Indonesia seutuhnya yang kuat, sehat jasmani dan rohani.

Salah satunya adalah olahraga sepakbola. Sepakbola merupakan cabang suatu olahraga yang sangat popular di muka bumi , dia di mainkan oleh berjuta juta manusia baik lelaki maupun wanita, tua maupun muda, dan boleh di katakana tidak ada satu pun negara di muka bumi ini yang rakyatnya tidak mengenal sepakbola , oleh karenanya , hampir seluruh negara di dunia baik kapitalis, komunis, sosialis maupun demokratis menjadi anggota FIFA yang induk organisasi sepak bola dunia yang mengatur dan mengadministrasikan semua kegiatan sepakbola di dunia ini.

Di dalam sepakbola kita di tuntut harus mampu berlari beberapa mil dalam suatu pertandingan , hampir menyamai kecepatan sprinter dan menanggapi berbagai perubahan situasi permaian dengan cepat. Dan harus memahami taktik permainan individu, kelompok dan beregu. Kemampuaan untuk memenuhi semua tantangan ini menentukan penampilan kita di dalam lapangan sepakbola, walaupun tujuannya hanya sekedar untuk rekreasi atau benar – benar bertanding, kita kan benar – benar menikmati permainan setelah menguasai keterampilan dan strategi yang di butuhkan untuk bermain dengan baik.

Namun dengan demikian suatu streategi dan taktik tidak akan berjalan dengan baik tanpa di damping dengan teknik dan kondisi fisik yang baik. Maka dari itu perlu di

(4)

4

adakan latihan untuk melatih teknik dan kondisi fisik pemain. Adapun teknik dasar dalam permainan sepak bola seperti passing, stopping, dribbling, heading dan shooting.

Penguasaan terhadap teknik tersebut akan mencerminkan tingkat keterampilan seorang pemain. Untuk menguasai teknik – teknik dasar dalam sepakbola harus melalui tahap belajar dan latihan, mulai dari belajar dan latihan gerak yang bersifat kasar sampai pada gerakan yang bersifat halus. Dalam hal ini pemain harus melalui beberapa proses pembelajaran yang berulang – ulang dan semakin hari semakin bertambah beban latihannya.

Namun teknik dasar tidaklah cukup dan tidak akan berjalan dengan baik tanpa di damping dengan kondisi fisik yang baik dan kuat. Fisik yang kuat sangat sangat di butuhkan dalam cabang olahraga sepakbola karena permainan sepakbola sangat dominan degan kontak fisik , dan fisik juga di butuhkan untuk mendukung penggunaan teknik teknik dasar, karna tanpa adanya kondisi fisik yang baik teknik dasar tidak dapat berjalan dengan baik.

Salah satunya adalah kelincahan, Kelincahan adalah kemampuan untuk member reaksi lari cepat, kecepatan mengkoordinasikan mulai dan berhenti di dalam pengaturan sebuah permainan. Menciptakan dam mempertahankan dalam area lapangan adalah sebuah perjuangan yang tetap dan kelincahan adalah bagian dari perjuangan kecepatan dan kelincahan dapat di tambah. Tanpa adanya kelincahan yang baik maka permainan sepakbola tidak akan dapat berjalan dengan sebaik mungkin.

Peneliti melihat masalah yang ada di SSB Genari , salah satu masalah yang peneliti lihat yaitu kurangnya keterampilan menggiring bola yang di miliki oleh atlit SSB Genari U 13, sehingga peneliti ingin memberikan metode latihan Compass Drill.

Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah, pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu Apakah Metode Latihan Compass Drill Berpengaruh Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Atlit SSB Genari U 13 Pekanbaru. Sesuai dengan penjelasan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Metode Latihan Compass Drill Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Atlit SSB Genari U 13 Pekanbaru.

B.METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja di timbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor–

faktor lain yang bisa mengganggu (Suharmisi Arikunto,1993:3).

Populasi dan Sampel merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah SSB Genari U 13 Pekanbaru yang terdiri dari 15 orang, jadi sampel dalam penelitian ini adalah 15 orang.

Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah test yang di gunakan untuk keterampilan menggiring bola.

(5)

5

Pelaksanaan : Pada aba – aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola pada penguasaan kakinya. Pada aba – aba “ ya “, testee mulai menggiring bola kearah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan sesuai dengan anak panah yang telah di tentukan sampai ia melewati garis Finis. Bola salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stopwatch tetap jalan. Bola di giring oleh kaki kiri dan kanan atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila : Testee mengiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja.Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah. Testee menggunakan anggota badan lainnya selain kaki untuk menggiring bola.

Alat yang di gunakan : Stopwatch, bolpoin/pena, formulir, lapangan, tepung, dan kerucut. Cara menskor : Waktu yang di tempuh oleh testee mulai dari aba – aba “ ya “ sampai ia melewati garis finis. Waktu dicatat sampai persepuluh detik .

Setelah melakukan Tes awal kemudian Latihan 16 kali pertemuan, akan mendapat hasil data dengan menggunakan metode latihan Compass Drill. Lakukan lagi Test akhir atau Dalam pertemuan 18 menggunakan Posttest untuk mengumpulkan data yang akan diambil diakhir penelitian dengan menggunakan test Keterampilan Menggiring Bola. Setelah diambil data pretest dan posttest lalu uji normalitas dan uji „t‟

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian

Hasil analisis Pretest

Tabel 1. Distribusi frekuensi data pretest No Kelas Interval

Frekuensi Absolut

(Fa) Frekuensi Relatif

1 18.47 - 19.60 4 26.67

2 19.61 - 20.74 3 20

3 20.75 - 21.88 2 13.33

4 21.89 - 23.02 3 20

5 23.03 - 24.16 3 20

Jumlah 15 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas, terlihat jelas bahwa dari 15 orang sampel, kelas interval 18.47 - 19.60 ternyata 4 orang (26.67%), 19.61 - 20.74 ternyata 3 orang (20%), 20.75 - 21.88 ternyata 2 orang (13.33%), 21.89 - 23.02 ternyata 3 orang (20%),23.03 - 24.16 ternyata ada 3 orang (20%).

(6)

6

Setelah dilakukan test Menggiring Bola sesudah dilaksanakan latihan Compass Drill maka didapat data frekuensi hasil posttest Menggiring Bola pada tabel berikut :

Tabel 2. Distribusi Frekuensi hasil posttest No Kelas Interval

Frekuensi Absolut

(Fa) Frekuensi Relatif

1 18.43 - 19.46 4 26.67

2 19.47 - 20.50 5 33.33

3 20.51 - 21.54 2 13.33

4 21.55 - 22.58 3 20

5 22.59 - 23.62 1 6.6

Jumlah 15 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas, terlihat jelas bahwa dari 15 orang sampel, kelas interval 18.43 - 19.46 ternyata 4 orang (26.67%), 19.47 - 20.50 ternyata 5 orang (33.33%), 20.51 - 21.54 ternyata 2 orang (13.33%), 21.55 - 22.58 ternyata 3 orang (20%),22.59 - 23.62 ternyata 1 orang (6.6%).

Hasil uji normalitas

Tabel 8. Uji Normalitas data

No Latihan Lo Lt Keterangan

1 Pree Test 0,1199 0,220 Normal

2 Post Test 0,1348 0,220 Normal

Dari Tabel diatas terlihat bahwa data hasil preetes setelah dilakukan perhitungan menghasilkan L0 Max sebesar 0.1199 dan Ltabel sebesar 0,220. Ini berarti L0 Max lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil pretest adalah berdistribusi normal. Untuk data Posttest menghasilakan L0 Max sebesar 0.1348 dan Ltabel sebesar 0,220. Ini berarti L0 Max lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil posttest adalah berdistribusi normal

Hasil uji „t‟

(7)

7 Analisis Uji‘t’

1 ∑d 8.06

2 N 15

3 Rata d 0.54

4 Sd 0.67

5 √n 3,8729

6 T 3.12

Pembahasan

Penelitihan ini menggunakan metode latihan Compass Drill. Penulis memakai metode latihan yang sama ,dengan dua metode objek yang sama. Latihan ini untuk mencari atau mengetahui apakah metode latihan Compass Drill mempunyai pengaruh terhadap keterampilan menggiring bola. Sehingga penulis ingin meneliti pengaruh yang akan terjadi dari metode latihan yang akan diteliti. Latihan ini adalah latihan yang mengarah pada latihan Kelincahan. Latihan Compass Drill dilaksanakan dalam waktu 6 minggu,setiap minggunya terdiri dari 3 kali latihan.

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolah data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: pengaruh yang signifikan latihan Compass Drill(X) dengan peningkatan Keterampilan Menggiring Bola (Y) pada Atlet SSB Genari U 13 Pekanbaru, ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variable tersebut di atas,dimana t hitung >t table.

Hasil pengujian hipotesis yang menunjukan terdapat pengaruh latihan Compass Drill terhadap Keterampilan Menggiring Bola pada Atlet SSB Genari U 13 Pekanbaru, ini mengambarkan bahwa keterampilan menggiring bola oleh latihan Compass Drill, untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam latihan, maka diperlukan suatu program latihan yang baik dari seorang pelatih. Dengan demikian berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai akan dipengaruhi oleh penerapan prinsip-prinsip latihan yang diperlukan dalam membuat program latihan, salah satunya latihan Compass Drill.

(8)

8 D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil perhitungan statistik analisis uji t menghasilkan sebesar 3.12 dan sebesar 0.220. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :“Adanya pengaruh yang signifikan antara latihan Compass Drill terhadap keterampilan menggiring bola pada Atlet SSB Genari U 13 Pekanbaru ”. Dengan selisih rata – rata 0.53 detik.

Saran yang mungkin dapat berguna dalam upaya meningkatkan keterampilan menggiring bola pada Club SSB Genari U 13 Pekanbaru :

Bagi peneliti, Sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang Pendidikan Olahraga, dan Penelitian yang bermaksud melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini.

Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan penguasaan teknik olahraga dikalangan atlet.

Bagi pelatih, SSB Genari U 13 pada umumnya dan seluruh pelatih SSB Genari Pekanbaru pada khususnya dalam memberikan latihan untuk keterampilan menggiring bola dapat memberikan latihan Compass Drill.

Bagi Atlit , SSB Genari U 13 Pekanbaru dapat menjadi pendorong penguasaan teknik yang lebih baik, sehingga kualitas permainan juga semakin baik.

Gambar

Tabel 1. Distribusi frekuensi data pretest  No  Kelas Interval
Tabel 2. Distribusi Frekuensi hasil posttest  No  Kelas Interval

Referensi

Dokumen terkait

Pada beberapa konfigurasi sistem, nilai parameter yang digunakan (seperti laju permintaan data real time) akan dibuat dengan keadaan yang lebih buruk dari sistem sebenarnya.. Hal

Rawa adalah salah satu contoh areal lahan basah dan merupakan salah satu kawasan yang sesuai untuk habitat burung, karena di daerah ini banyak ditumbuhi tanaman

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan dari kemampuan siswa dalam menulis recount teks dari siswa kelas delapan MTs

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna berat jenis urine sebelum dan sesudah aktivitas fisik maksimal (p = 0,564) dan submaksimal (p =

3. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diteliti, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah pengaruh sumber daya terhadap

Di tanah seluas 3,5 hektar, Nyoman tak hanya membangun rumah beserta alam sekitarnya, tetapi juga membangun Galeri Nu Art Sculpture Park, workshop, dan bengkel yang menghidupkan

Kami juga menguji nilai F hitung yang menunjukkan nilai 5,259 dengan nilai signifikansi 0,002 (sig<0,01), berarti bahwa faktor struktur organisasi, kualitas

Berdasarkan hasil uji t-Dunnett pada Tabel 9 diperoleh sembilan genotipe yang memiliki panjang tongkol nyata lebih pendek dibanding kontrol yaitu : Campaloga, Genjah