• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Kerangka Pemikiran

Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana untuk merancang sistem dengan biaya seefektif mungkin sementara tetap memenuhi grade of service tertentu. Pada jaringan komputer, antrian paket data adalah subyek penelitian yang penting dalam peniliaian kinerja sistem jaringan komputer. Parameter sistem secara umum yang perlu diketahui adalah laju permintaan (trafik) paket datav λ dan laju pelayanan paket data μ. Kapasistas sistem seperti jumlah server dan jumlah saluran juga perlu diperhatikan. Diperlukan metode untuk mengukur dan menganalisis utilisasi media jaringan, metode penghitungan kapasitas sistem, dan juga spesifikasi dalam penilaian kinerja sistem (grade of service). Pertimbangan lain adalah untuk memastikan bahwa grade of service tertentu tetap terpenuhi meski terdapat beban yang berlebih atau kesalahan pada sistem. Penilaian kinerja sistem secara menyeluruh perlu memasukkan fakor perilaku sistem pada keadaan tersebut.

Analisis sistem diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan dalam bentuk solusi-solusi sistem yang ditawarkan. Keputusan yang diambil terhadap sistem dapat berupa keputusan jangka pendek maupun jangka panjang. Keputusan jangka pendek dapat berupa pembatasan jumlah permintaan, meningkatkan laju pelayanan, atau penggunaan prioritas layanan. Keputusan

(2)

jangka panjang dapat mencakup penambahan kapasitas sistem ataupun perubahan sistem layanan sehingga lebih efisien dan efektif.

Dalam menganalisis, diperlukan sebuah model untuk menggambarkan sistem yang ada. Model yang ada secara umum terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:

Gambar 4.1 Elemen Model Sistem Antrian Teletrafik. Sumber: ITU-D (2006)

A. Struktur Sistem

Struktur sistem ditentukan secara teknis, dan informasi detil mengenai komponen sistem ini mungkin didapatkan. Aspek reliabilitas sistem juga dipertimbangkan, seperti perilaku komponen sistem pada saat terjadi beban berlebih ataupun terjadi kesalahan. Struktur sistem ini didapatkan dari komponen sistem fisikal dan logikal yang diterangkan secara detil pada acuan sistem.

B. Strategi Operasional

Sebuah sistem fisik dapat bekerja dalam berbagai cara, disesuaikan dengan jumlah trafik yang harus dilayani dan strategi untuk memenuhinya.

Trafik (Permintaan) Struktur (Hardware) Strategi (Software) Mesin Deterministik Pengguna Stokastik

(3)

Pada sistem komputer, penyesuaian ini dapat dilakukan dengan optimasi penjadwalan, optimasi program pelayanan, dan pemberian prioritas layanan. Dalam sistem telekomunikasi, strategi dijalankan untuk memberikan prioritas pada panggilan dan pengarahan panggilan ke rute tujuan dengan jalur yang lebih singkat.

C. Ciri-ciri statistikal dari trafik

Dalam sistem, kebutuhan pengguna dimodelkan dengan ciri statistika trafik (seperti laju permintaan dalam unit waktu tertentu). Dengan pengukuran pada sistem sebenarnya, dapat divalidasikan bahwa model yang digunakan dapat menggambarkan sistem sebenarnya. Proses ini adalah proses yang iteratif (seperti pada gambar 4.1), dan dapat dilakukan berulang-ulang. Model matematika dibentuk menggunakan pengetahuan menyeluruh tentang trafik. Ciri-cirinya kemudian diturunkan dari model tersebut dan dibandingkan dengan data yang diukur. Jika terjadi ketidakcocokan pada data dan model, proses iteratif tersebut akan diulang lagi.

(4)

Gambar 4.2 Kerangka Pemikiran Penelitian Sumber: ITU-D (2006)

Model yang akan dibuat memiliki persyaratan sebagai berikut.

1. Model dapat menggambarkan perilaku komponen-komponen sistem. 2. Model harus dapat diproses, dibuktikan, dan parameter-parameter

model dapat diperoleh dari pengambilan atau pengamatan data. 3. Model harus dapat diaplikasikan dalam pengukuran.

Terkadang diperlukan metode statistika, karena tidak mungkin untuk mendapatkan data individual dari objek yang diteliti. Kedatangan permintaan dapat digambarkan sebagai proses stokastik, dan interval waktu antar permintaan dapat digambarkan dengan distribusi peluang yang menggambarkan proses stokastik. Alternatif terhadap model matematika adalah sebuah model simulasi

Observasi

Pemodelan

Deduksi

Data

(5)

atau model fisik (prototipe). Kesulitan dari model simulasi adalah karena model simulasi tidak menggambarkan secara umum, setiap kasus harus disimulasikan. Pembangunan prototipe sistem membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar dari simulasi. Model matematika lebih dipilih, namun terkadang untuk membangun sebuah model matematika diperlukan simulasi, dan prototipe sistem diperlukan untuk pengujian.

Dalam sistem yang diteliti dalam skripsi ini, parameter yang perlu diukur adalah

1. Laju kedatangan paket data pada saluran WAN λ.

2. Laju pelayanan paket data μ, yaitu bandwith dari saluran WAN (kapasitas sistem). Selain itu waktu layanan juga didapatkan dari penghitungan Round Trip Time (RTT) untuk aplikasi WWW yang menggunakan TCP.

3. Peluang terjadi beban berlebih (kongesti) pada saluran WAN, atau terjadi kesalahan dalam sistem pelayanan. Hal ini akan berakibat pada tertundanya atau ditolaknya paket data.

4. Perilaku protokol aplikasi HTTP yang dipakai WWW dan protokol transportasi TCP. Perilaku ini juga perlu diperhatikan terutama ketika sistem mengalami beban berlebih (kongesti), yang akan berdampak pada penundaan atau penolakan (drop) pada paket data.

(6)

4.2 Pengumpulan Data 4.2.1 Sumber Data

Dalam skripsi ini, data antrian paket data jaringan komputer, baik untuk komunikasi real time (VoIP) maupun waktu tunda akses WWW akan diambil dalam laboratorium jaringan komputer. Populasi dari data ini adalah antrian paket data di internet, ataupun pada jaringan WAN terdedikasi yang menghubungkan beberapa LAN secara langsung. Pengambilan data dilakukan di laboratorium dengan pertimbangan bahwa parameter-parameter pembangun sistem perlu diubah-ubah untuk memvalidasikan rumus perhitungan kinerja sistem. Pada berbagai konfigurasi sistem di lapangan, parameter-parameter ini kecil kemungkinannya untuk diubah-ubah sehingga menyulitkan penelitian. Pada sistem nyata, beberapa faktor luar juga dapat berpengaruh besar terhadap perilaku sistem. Pengaruh ini sedapat mungkin dihindarkan untuk mendapatkan perhitungan yang sesuai.

Untuk mengambil data, di laboratorium akan dibangun sistem yang dapat menggambarkan sistem nyata. Pada beberapa konfigurasi sistem, nilai parameter yang digunakan (seperti laju permintaan data real time) akan dibuat dengan keadaan yang lebih buruk dari sistem sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan metode perhitungan kinerja yang dapat berlaku pada keadaan terburuk.

Dengan peralatan (hardware) yang tersedia untuk membangun struktur sistem, berbagai perangkat lunak (software) pendukung yang dibuat sendiri dan juga software pendukung lainnya, perilaku sistem dapat dibangkitkan.

(7)

Dengan program tersebut, pengukuran parameter-parameter sistem seperti yang disebutkan di atas dan analisisnya juga dapat dilakukan. Sebagai tujuan akhir, pengukuran kinerja sistem (dalam hal ini waktu tunda akses WWW) akan dapat dilakukan. Berbagai macam konfigurasi sistem yang terdapat di lapangan juga dapat dibangkitkan dan diukur, dengan tujuan untuk memvalidasikan metode pengukuran kinerja sistem yang diteliti.

4.2.2 Konfigurasi Sistem

Untuk mengambil data-data yang diperlukan, di laboratorium akan dibangun struktur sistem sebagai berikut.

(8)

Tabel 4.1 Spesifikasi Struktur Sistem Percobaan

Nama Spesifikasi Alamat IP/ID Fungsi Keterangan

PC Client • Intel Pentium IV 2.4 GHz • Memory 512 Mb • Windows 2000 192.168.1.2 • Menjalankan akses WWW • Penghitungan waktu tunda Pada perangkat ini pengukuran kinerja WWW dilakukan PC Server • Intel Pentium

IV 2.0 GHz • Memory 256 Mb • GNU/Linux Fedora Core 4 172.16.1.2 • Server VoIP • Server WWW • Pengukuran λ Server ini merupakan server ideal, tidak terbebani proses lain. Phone1000 VoIP Phone 172.16.1.11 Perangkat

Komunikasi VoIP

Pesawat telepon VoIP Phone1010 VoIP Phone 192.168.1.11 Perangkat

Komunikasi VoIP Pesawat telepon VoIP Switch_A Compex DS1216 - Penghubung dalam LAN Kecepatan layanan tinggi

Switch_B CISCO 2950 - Penghubung

dalam LAN Kecepatan layanan tinggi Router_A CISCO 1750 Router • Serial: 10.10.10.1 • Fast Ethernet: 192.168.1.1 Penghubung LAN ke saluran WAN Merupakan sistem antrian paket data WAN Router_B CISCO 1750 Router • Serial: 172.16.1.1. • Fast Ethernet: 10.10.10.2 Penghubung LAN ke saluran WAN Merupakan sistem antrian paket data WAN

Struktur sistem pada gambar 4.3 akan digunakan untuk menggambarkan struktur sistem antrian paket data dalam skripsi ini. Spesifikasi dari perangkat-perangkat yang dipakai dapat dilihat pada tabel 4.1. Dalam penggunaannya di lapangan, jaringan komputer (yang merupakan sistem antrian paket data) sebagian besar akan menggunakan jumlah perangkat jaringan yang lebih

(9)

banyak dari struktur di atas. Untuk keperluan analisis paket data dan antriannya, struktur sistem dengan jumlah perangkat yang besar akan menambah kesulitan dalam penghitungan dan pengukuran. Selain kesulitan tersebut, akan terdapat pengaruh-pengaruh lain pada perilaku sistem, yang juga akan berpengaruh pada hasil penelitian yang didapat. Pengaruh ini contohnya penambahan trafik karena paket data dari aplikasi lain, atau paket data yang dikirim secara broadcast, dan sebagainya.

Dalam struktur sistem di atas, sebagian besar paket data yang dikirimkan akan mengalami antrian yang berarti pada saluran WAN (bottleneck). Saluran LAN yang menggunakan teknologi Ethernet (Fast Ethernet) memiliki kecepatan transfer yang tinggi, dan tidak akan mempunyai pengaruh yang berarti pada kinerja sistem. Server WWW yang digunakan juga merupakan server yang ideal, tidak mengalami beban yang berlebihan untuk kepentingan penelitian antrian paket data. Pada struktur sistem ini, digunakan satu server untuk melayani panggilan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antrian paket data yang berpengaruh besar pada kinerja sistem secara keseluruhan adalah antrian paket data pada saluran WAN (yaitu yang melalui perangkat router).

4.2.3 Pengukuran Kedatangan Paket Data Pada Saluran WAN

Sebagian besar paket data yang dikirimkan pada sistem ini berasal dari komunikasi real time VoIP. Hal ini dapat diyakini karena komunikasi secara real time VoIP membutuhkan interaktifitas yang tinggi (membutuhkan

(10)

kecepatan transfer data yang relatif konstan). Data yang dipertukarkan juga memiliki ukuran yang relatif besar, yakni data audio atau suara. Komunikasi dengan ciri seperti ini akan berdampak pengiriman paket data secara terus-menerus selagi komunikasi masih berjalan. Hal ini juga didukung oleh penggunaan protokol transportasi UDP yang kurang tanggap terhadap keadaan jaringan (data akan terus dikirimkan ketika aplikasi masih memiliki data). Dalam perhitungan atau analisis sistem antrian, parameter yang akan terpengaruh oleh ciri komunikasi ini adalah laju permintaan atau utilisasi saluran yang relatif tinggi. Utilisasi jaringan yang tinggi akan berpengaruh terutama pada kinerja protokol transportasi TCP yang dipakai pada akses WWW.

Untuk mengukur kinerja sistem (terutama waktu tunda akses WWW) dalam keadaan terbebani, komunikasi real time VoIP ini akan terus dijalankan. Dengan demikian, laju kedatangan paket data pada router (yang merupakan lokasi antrian utama paket data) akan mengikuti laju paket data yang dikirimkan pada komunikasi VoIP. Komunikasi VoIP yang akan dijalankan menggunakan protokol SIP (untuk kendali komunikasi), dengan menggunakan codec G.711 yang secara rata-rata membutuhkan bandwidth sebesar 84 Kbps. Ini berarti laju kedatangan paket data (dalam ukuran bit) akan berkisar antara 84700 bps. Pengukuran data kedatangan akan dilakukan pada perangkat router, dan juga pada server yang melayani komunikasi VoIP.

Penggunaan saluran WAN dengan menggunakan bantuan dari penyedia infrastruktur telekomunikasi (seperti perusahaan jaringan telepon atau

(11)

penyedia jasa internet (ISP)) dapat digambarkan pada gambar 4.4. Awan (cloud) pada gambar tersebut merupakan simbol dari internet, dan untuk terhubung ke sana diperlukan pendaftaran dan biaya yang sebanding dengan kapasitas layanan.

Gambar 4.4 Keterhubungan Dengan Internet

Untuk mendapatkan keterhubungan WAN tanpa menggunakan jasa pihak ketiga, dapat digunakan metode seperti pada gambar 4.5. Metode ini sering digunakan untuk keperluan analisis teoritis dan percobaan terisolasi. Keuntungan lain dari metode ini adalah ukuran kapasitas dari saluran (clock rate) dapat diubah-ubah untuk melakukan penelitian secara menyeluruh. Metode ini menggunakan 2 kabel serial yang dihubungkan langsung satu sama lain. Satu kabel akan bertindak sebagai penghubung ke router sebagai DCE, dan satu lagi akan dihubungkan ke router lainnya sebagai DTE.

Gambar 4.5 Teknik Penghubungan Saluran WAN Sumber: www.jlsnet.co.uk/index.php?page=cc_wan

(12)

Untuk mengambil data kedatangan paket data, λ, akan digunakan 2 cara yaitu

1. Mengambil data dari router, yang memiliki informasi jumlah kedatangan paket dalam jangka waktu tertentu.

2. Mengambil data pada server dengan menggunakan perangkat lunak yang dapat mencatat penerimaan paket dan menganalisisnya.

Untuk melakukan penerimaan paket dan analisis di server, akan dibuat program yang menggunakan bahasa pemrograman Java. Bahasa pemrograman ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut.

a. Bahasa ini memiliki berbagai macam komponen dengan penggunaan yang luas, diantaranya jaringan komputer.

b. Bahasa ini terus dikembangkan, dan memiliki dokumentasi yang baik. c. Program yang dibuat dengan bahasa ini dapat dijalankan pada berbagai

sistem operasi seperti Windows dan GNU/Linux, dan lainnya.

d. Untuk pemrosesan paket data, Java memiliki komponen library yang dapat digunakan yaitu jpcap (http://sourceforge.net/projects/jpcap). Library jpcap ini merupakan kelas-kelas dalam bahasa Java yang didasarkan pada library libpcap (library pemrosesan paket data yang lebih umum, http://sourceforge.net/projects/libpcap/). Analisis lebih lanjut akan lebih mudah dilakukan dengan operasi pemrograman lainnya.

(13)

Program ini akan berjalan seperti berikut

Selain menggunakan program buatan sendiri, akan digunakan pula program lain yang mendukung seperti Wireshark (http://www.wireshark.org) dan tcpdump (www.tcpdump.org) Wireshark dapat digunakan untuk menganalisis protokol-protokol yang digunakan dalam komunikasi. tcpdump merupakan program pencatat penerimaan paket data yang telah secara luas digunakan, dan program yang dibuat dalam skripsi ini selain mampu mencatat penerimaan paket sendiri, namun akan juga mendukung pembacaan hasil pencatatan dari tcpdump.

4.2.4 Data Antrian Paket Data Dalam Akses WWW

Untuk mengukur kinerja akses WWW, diperlukan metode untuk mengukur kinerja dari protokol transportasinya yaitu TCP. Salah satu parameter fungsi penilaian kinerja TCP adalah peluang terjadinya kehilangan data yang akan berakibat pada pengiriman ulang. Mekanisme pendeteksian kehilangan

buka akses ke perangkat jaringan di komputer

jika terdapat paket masuk dan( jumlah paket < Maksimum jumlah paket) tambah penghitung jumlah paket dan ukurannya

tambah waktu penerimaan paket ke total durasi akhir jika

jmlkelas = jumlah paket / interval kelas

untuk setiap kelas

hitung jumlah paket (frekuensi) dalam interval waktu kelas akhir perulangan

(14)

pengiriman ulang TCP ini juga perlu dimodelkan dan diambil datanya. TCP menggunakan beberapa aturan dalam menghindari kongesti, di antaranya exponential backoff, di mana jika pengirim telah menunggu pewaktu untuk timeout (T0), pewaktu berikutnya akan menunggu sebesar 2 T0, 2 T0, 4T0, dan

seterusnya hingga batas maksimum sebesar 64 T0. Nilai dari T0 ini perlu

dihitung dalam menghitung kinerja protokol TCP. Waktu tunda akses WWW sendiri dapat dihitung menggunakan program yang dibuat dengan analisis waktu paket.

Pengambilan data T0 ini dapat dilakukan menggunakan program yang telah

dibuat, dengan menganalisis waktu pengiriman paket yang belum di-ACK, dan waktu terjadinya timeout atau terdapat 3 ACK duplikat (ditandai dengan pengiriman paket ulang). Gambar berikut menunjukkan terjadinya pengiriman ulang (retransmission) setelah menunggu 6 detik (timeout pertama). Dari sini akan didapatkan T0.

0.000140 192.168.1.2 172.16.1.2 HTTP GET /junior/2k.log HTTP/1.1 6.546170 192.168.1.2 127.16.1.2 HTTP [TCP Retransmission] …

Gambar 4.6 Pengiriman Paket Ulang dalam Akses WWW

Berikut algoritma untuk menghitung T0.

Analisis semua paket dalam komunikasi TCP (WWW) Jika ada paket yang sama

Hitung waktu interval antara kedua paket tersebut (∆) T0 =( ∆ - A)/2 dengan A awal adalah 0

akhir jika akhir modul

(15)

Untuk menghitung waktu tunda akses WWW, algoritmanya adalah sebagai berikut.

4.3 Teknik Analisis Data

4.3.1 Uji Distribusi Kedatangan Paket Data

Salah satu parameter penting kinerja sistem antrian adalah kedatangan laju paket data. Kedatangan paket data pada internet biasa dimodelkan menggunakan distribusi Poisson. Untuk itu akan dialakukan uji distribusi Poisson dengan menggunakan uji kebaikan suai (goodness-of-fit test).

Uji kebaikan suai dilakukan menggunakan ujia kai kuadrat (chi-square) 2 2 0 ( ) k i i i i f e e χ = − =

dengan fi adalah frekuensi dari observasi, dan ei adalah frekuensi harapan yang didapat dengan rumus

0 k i i j j e F f = =

dengan Fi adalah fungsi peluang distribusi yang diuji yaitu distribusi Poisson. Analisis semua paket dalam komunikasi TCP (WWW) dari client ke server

Jika terdapat paket dengan flag SYN

waktu awal =waktu paket dengan flag SYN akhir jika

Jika terdapat paket data dengan penggalan HTTP 200 atau FIN (ACK) waktu akhir = paket dengan HTTP 200 atau FIN (ACK)

akhir jika

waktu tunda= waktu awal – waktu akhir akhir modul

(16)

Untuk melakukan uji suai ini, dibuat hipotesis (H0) yang menyatakan bahwa data mengikuti distribusi yang diuji, dan hipotesis tandingan (H1) yang

menentang H0. Hipotesis H0 akan diterima bila nilai χ2 hasil perhitungan

lebih kecil dari χ2α,k1 dengan α adalah tingkat kepercayaan dan k adalah derajat bebas.

4.3.2 Analisis Parameter Model Empiris

Parameter sistem antrian paket data perlu ditentukan dan dianalisis dari data yang diperoleh. Dengan parameter-parameter tersebut, fungsi kinerja sistem akan dapat dihitung. Permasalahan dapat timbul bila salah satu dari parameter tersebut tidak diketahui dan diperlukan estimasi. Parameter laju pelayanan paket data telah diketahui, dan merupakan ukuran saluran dari sistem (saluran WAN) dan biasa disebut bandwith. Untuk menghitung parameter laju kedatangan paket data (distribusi Poisson), dapat dilakukan estimasi menggunakan MLE (Maximum Likelihood Estimator).

Untuk distribusi Poisson ( ) ! k x e p k k λλ − = , dengan 1 1, 2 2,... n n X =k X =k X =k 1 ( ) ! k n i i i e L k λλ λ − = =

1 1 ! n ki n i n i i e k λλ − = = ∑ =

(17)

1 1 ln ( ) ln ln ! n n i i i i L λ nλ k λ k = = ⎛ ⎞ = − + − ⎝

, dan 1 ln ( ) n i i k d L n d λ λ = − + =λ

Dengan turunan bernilai 0, didapatkan MLE untuk λ yaitu

1 1 ˆ n i i k n λ = =

Nilai parameter tersebut merupakan parameter utama sistem antrian yang dapat digunakan untuk menghitung utilisasi sistem, peluang kehilangan paket data (menggunakan rumus Erlang) dan perhitungan lainnya. Dalam beberapa model yang diajukan, seperti model perhitungan kinerja TCP, diperlukan parameter peluang kehilangan paket yang didapat dari perhitungan di atas. Parameter lain yang diperlukan berupa jumlah layanan server atau saluran yang dipakai. Saluran WAN dengan ukuran 64n kbit/s dapat dianggap sebagai sistem antrian dengan jumlah saluran n.

4.3.3 Perhitungan Kinerja Empiris dan Perbandingan dengan Data

Dalam proses perhitungan kinerja akses WWW ini, proses dalam gambar 4.2 dapat dilakukan berulang-ulang, hingga didapat model yang cocok dan dapat diverifikasikan dengan data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, untuk setiap percobaan atau siklus perhitungan, akan dilakukan uji kecocokan dalam jumlah yang dianggap memadai. Uji ini juga akan dilakukan pada berbagai

(18)

konfigurasi sistem yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada parameter-parameter sistem seperti besar saluran WAN, laju permintaan paket data real time VoIP dan sebagainya.

Uji kecocokan yang berulang-ulang ini, dengan parameter-parameter yang berubah-ubah sesuai dengan konfigurasi sistem dalam pengambilan data, akan dilakukan menggunakan program aplikasi sehingga lebih cepat dan akurat. Program pendukung lainnya yang digunakan memiliki kekurangan dalam hal ini, yaitu dalam hal pemodelan dan perhitungan kinerja sistem secara matematis.

Gambar

Gambar 4.1  Elemen Model Sistem Antrian Teletrafik.
Gambar 4.2 Kerangka Pemikiran Penelitian  Sumber: ITU-D (2006)
Gambar 4.3 Struktur Sistem Penelitian
Gambar 4.4 Keterhubungan Dengan Internet

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving yang dilengkapi media laboratorium

[r]

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

4,7,8 berdasarkan kuesioner responden paling banyak memiliki lama menyirih 6-10 tahun sebanyak 17 orang (40,4%).Berdasarkan uji korelasi menggunakan chi-square test,

Kurangnya perhatian pemerintah desa ngestiharjo terhadap aset desa, sekitar 40.000 m 2 lebih tanah bengkok maupun tanah kas desa yang berlokasi di Pedukuhan

Faktor yang menyebabkan mahasiswa PPL mengalami kesulitan saat melaksanakan ouyou renshuu adalah maha- siswa PPL memberikan masukan dan ungkapan baru yang bisa digunakan

Selain itu penggunaan substrat light guide plate (LGP) sebagai pandu gelombang pada sistem LWC memang terbukti dapat meningkatkan intensitas emisi dari sumber eksitasi