• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Lazada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Lazada"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perkembangan teknologi mempermudah masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas. Teknologi yang telah berkembang salah satunya adalah e- commerce yang membantu mempermudah transaksi jual-beli produk. Menurut Laudon dan Traver (2014:10) bahwa e-commerce merupakan sarana transaksi komersial antara dan antar organisasi dan perorangan secara digital. Secara digital yang dimaksud adalah dengan pemanfaatan internet, web dan aplikasi bisnis online untuk transaksi. Hal ini diakibatkan adanya teknologi internet yang berkembang sehingga mengubah metode transaksi konvensional menjadi transaksi modern berbasis digital.

Masyarakat Indonesia yang adaptif terhadap teknologi juga memanfaatkan e-commerce sebagai sarana transaksi jual-beli online. Data dari Statista dalam We Are Social (2017) bahwa jumlah konsumen Indonesia yang bertransaksi melalui e- commerce mencapai lebih dari 24 juta konsumen. Hal tersebut semakin meningkat dikarenakan munculnya berbagai e-commerce untuk konsumen di Indonesia.

Berdasarkan peta persaingan situs e-commerce di Indonesia dari CNN Indonesia (2017) bahwa tiga e-commerce terbanyak yang dikunjungi oleh konsumen Indonesia adalah Lazada, Tokopedia dan Elevenia. Sehingga obyek penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait e-commerce Lazada, Tokopedia dan Elevenia.

1.1.1. Lazada

Lazada Indonesia merupakan e-commerce dengan model bisnis B2C (Business to Consumer) adalah bisnis online dari perusahaan ke konsumen akhir, sehingga barang berasal dari perusahaan untuk dibeli oleh konsumen (Laudon dan Traver, 2014:19). Lazada didirikan oleh Rocket Internet, sebuah perusahaan internet yang berkantor pusat di Berlin, Jerman sejak tahun 2011 (Detik Inet, 2016).

(2)

2

Gambar 1.1 Logo Lazada

Sumber: https://twitter.com/LazadaID (2017)

Lazada merupakan salah satu e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 2017, e-commerce Lazada Indonesia dikunjungi sebanyak 49 juta pengunjung yang merupakan jumlah pengunjung e-commerce terbanyak di Indonesia pada tahun 2017 (CNN Indonesia, 2017).

Gambar 1.2 Twitter Lazada

Sumber: https://twitter.com/LazadaID (2017)

Pemanfaatan media sosial juga dilakukan oleh Lazada. Hal ini dibuktikan pada gambar 1.2 bahwa akun @LazadaID yang merupakan akun resmi Lazada Indonesia di Twitter memiliki 257.243 followers (pengikut) dan memiliki jumlah tweets sebanyak 123.704. Sehingga Lazada aktif dalam mempromosikan e- commerce Lazada di media sosial Twitter.

(3)

3 1.1.2. Tokopedia

Tokopedia merupakan e-commerce yang didirikan pada tanggal 6 Februari 2009 dan meluncurkan produknya tokopedia.com pada tanggal 17 Agustus 2009 yang dipelopori Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya. Pada awal tahun 2009, Tokopedia mendapatkan seed funding dari PT. Indonusa Dwitama untuk launching tokopedia.com pada Agustus 2009 (Detik Inet, 2017).

Gambar 1.3 Logo Tokopedia

Sumber: https://twitter.com/tokopedia (2017)

Menurut data dari CNN Indonesia pada tahun 2017, pengunjung e- commerce Tokopedia menempati urutan kedua terbanyak. Total pengunjung e- commerce Tokopedia adalah sebanyak 39,67 juta pengunjung pada awal tahun 2017.

Gambar 1.4 Twitter Tokopedia

Sumber: https://twitter.com/tokopedia (2017)

(4)

4

Tokopedia aktif dalam mempromosikan e-commerce di media sosial Twitter. Akun resmi Tokopedia di Twitter adalah @tokopedia. Dapat dilihat pada gambar 1.4 bahwa Tokopedia memiliki jumlah followers (pengikut) sebanyak 146.268 dengan jumlah tweets sebanyak 26.718.

1.1.3. Elevenia

Bisnis e-commerce elevenia.co.id resmi diluncurkan pada tanggal 1 Maret 2014. Beroperasi dibawah naungan PT XL Planet yang merupakan sebuah perusahaan joint venture antara PT XL Axiata, Tbk., dan SK Planet dari Korea Selatan (Tribun Bisnis, 2014)

Gambar 1.5 Logo Elevenia

Sumber: https://twitter.com/eleveniaID (2017)

Elevenia menempati urutan ketiga dengan jumlah pengunjung terbanyak menurut CNN Indonesia pada tahun 2017. Total pengunjung e-commerce Elevenia adalah sebanyak 32,67 juta pengunjung pada awal tahun 2017.

Gambar 1.6 Twitter Elevenia

Sumber: https://twitter.com/eleveniaID (2017)

(5)

5

Salah satu media sosial yang dimanfaatkan oleh e-commerce Elevenia adalah Twitter. Akun resmi yang dimiliki Elevenia di Twitter adalah @eleveniaID.

Pada gambar 1.6, dapat dilihat bahwa Elevenia memiliki 126.033 followers (pengikut) dan memiliki tweets sebanyak 20.623 tweets.

1.2. Latar Belakang

Kemajuan teknologi termasuk teknologi informasi telah membawa peluang bagi bisnis untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan adanya teknologi informasi pada bisnis membuat keunggulan melalui pemanfataan layanan internet. Indonesia mengalami pertumbuhan penetrasi internet yang sangat pesat. Jumlah pengguna internet di Indonesia telah meningkat sebesar 51 persen yaitu sebanyak 132,7 juta pengguna pada awal 2017 (Tech in Asia, 2017).

Gambar 1.7 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia Sumber: We Are Social (2017)

Berdasarkan riset dari We Are Social tanggal 26 Januari 2017 pada gambar 1.2.1, terjadi peningkatan pengguna internet di Indonesia selama setahun.

Peningkatan dimulai dari Januari 2016 sampai Januari 2017, yakni sebanyak 132,7 juta pengguna dari 88,1 juta pengguna. Hal ini membuktikan bahwa penetrasi

(6)

6

internet di Indonesia cukup tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan dalam berbagai aspek.

Penetrasi internet yang tinggi di Indonesia menyebabkan terjadinya perkembangan pada bisnis online e-commerce. Dengan adanya bantuan internet menyebabkan beralihnya bisnis konvensional ke bisnis online e-commerce. Bisnis online e-commerce merupakan sarana transaksi komersial antara dan antar organisasi dan perorangan secara digital dengan pemanfaatan internet, web dan aplikasi bisnis online (Laudon dan Traver, 2014:10). Bisnis e-commerce telah mengubah banyak hal dalam dunia bisnis, hal yang menjadi fokus tidak hanya pada barang melainkan pada layanan, informasi dan fokus intelijen pada pelanggan (Rayport dan Jaworski, 2001 dalam Rahayu dan Day, 2015:142). Sehingga memunculkan era baru dalam bisnis.

Dalam beberapa tahun terakhir, budaya konsumen telah berubah diakibatkan adanya e-commerce. Bisnis e-commerce telah melakukan ekspansi secara masif di seluruh dunia dan menjadikan adanya budaya belanja online di kalangan masyarakat (Yan et al., 2016 dalam Yadav dan Rahman, 2017:2). Budaya baru yang diakibatkan oleh e-commerce tersebut juga merambah ke konsumen Indonesia.

Gambar 1.8 Jumlah Pengguna e-commerce di Indonesia Sumber: We Are Social (2017)

(7)

7

Dari survei yang dilakukan badan survei telematika, We Are Social yang dapat dilihat pada gambar 1.8, terjadi peningkatan sebesar 12% menjadi 24,74 juta pengguna internet yang berbelanja secara online melalui e-commerce. Hal ini menyebabkan penetrasi masyarakat yang berbelanja secara online meningkat menjadi 9%. Melihat fenomena tersebut maka dapat disimpulkan pertumbuhan e- commerce akan terus berkembang di Indonesia. Konsumen Indonesia mulai mengadopsi budaya belanja online disebabkan pula dikarenakan munculnya berbagai bisnis e-commerce di Indonesia.

Tabel 1.1 Pengunjung e-commerce di Indonesia Tahun 2017 Nama e-commerce Jumlah Pengunjung

Lazada 49 juta

Tokopedia 39,67 juta

Elevenia 32,67 juta

BliBli 27 juta

Bukalapak 25 juta

MatahariMall.com 18,7 juta

Sumber: cnnindonesia.com (2017)

Pada tabel 1.1, terlihat bahwa masyarakat Indonesia lebih banyak mengunjungi e-commerce Lazada yaitu sebanyak 49 juta pengunjung, e-commerce Tokopedia sebanyak 39,67 juta pengunjung dan e-commerce Elevania sebanyak 32,67 pengunjung. Berdasarkan peta persaingan situs e-commerce di Indonesia dari CNN Indonesia (2017) bahwa Lazada dan Tokopedia telah diunduh sebanyak sepuluh juta kali unduhan dan Elevenia sebanyak satu juta kali unduhan. Di samping itu pula, tiga e-commerce dengan followers (pengikut) media sosial terbanyak yaitu Lazada, Tokopedia dan Elevenia yaitu diatas 120 ribu dan ketiga e- commerce tersebut aktif melakukan promosi di media sosial dengan jumlah tweets diatas 20 ribu tweets. Sehingga penelitian dilakukan dengan obyek penelitian terhadap ketiga e-commerce yaitu Lazada, Tokopedia dan Elevenia.

(8)

8

Bisnis e-commerce memerlukan promosi dalam memperkenalkan produk yang dimilikinya. Salah satu media promosi yang dapat digunakan adalah media sosial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Felix et al. (2016:1) bahwa perusahaan perlu memahami fungsi media sosial dalam bisnis. Hal ini disebabkan media sosial telah menjadi salah satu aspek kehidupan yang besar dalam masyarakat (Zhu dan Chen, 2015; dalam Alalwan et al., 2017:2).

Media sosial menjadi hal yang penting dalam bisnis e-commerce di dunia maya dikarenakan media sosial memberikan insight dalam pemasaran bisnis e- commerce (Yadav dan Rahman, 2017:12). Sehingga media sosial menjadi alat untuk menciptakan, mengomunikasikan dan mengirimkan nilai yang diberikan organisasi ke konsumen (Tuten dan Solomon, 2015:21; dalam Alalwan et al., 2017:3).

Gambar 1.9 Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia Sumber: We Are Social (2017)

Dikarenakan masyarakat Indonesia yang adaptif terhadap teknologi menyebabkan terjadi peningkatan pengguna media sosial di Indonesia. Pada tahun 2017, terjadi peningkatan dari 79 juta pengguna pada Januari 2016 menjadi 106 juta pengguna pada Januari 2017 (Tech in Asia, 2017). Hal ini menyebabkan peningkatan penetrasi pengguna media sosial di Indonesia meningkat sebesar 51%

(9)

9

yang dapat dilihat pada gambar 1.9. Sehingga perusahaan bisnis memanfaatkan peluang positif untuk memaksimalkan media sosial sebagai media pemasaran bagi konsumen yang menjadi user di media sosial. Penelitian dari Casey (2013); dalam Yadav dan Rahman (2017:1-2), bahwa konsumen secara global menggunakan media sosial dalam mencari informasi untuk produk dan menyebarkan komentar terkait produk di media sosial. Menurut Detik Inet pada tahun 2013 bahwa bisnis di digital tidak bisa dipisahkan dari media sosial sebagai bagian dari ekosistem yang sama, sehingga media sosial memberikan banyak manfaat bagi e-commerce antara lain; branding, sales dan customer relationship management.

Semua informasi yang diberikan user di media sosial disebut dengan User Generated Content (UGC). Dalam buku Mining User Generating Content oleh Moens et al. (2014:7-8) bahwa UGC adalah data yang ditinggalkan user yang dapat diakses publik secara online. User tersebut dapat berupa pengguna individu maupun pengguna yang merupakan perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor. Media sosial yang menyimpan banyak UGC adalah Twitter. Twitter merupakan media sosial yang memiliki banyak manfaat sehingga memiliki kekuatan informasi yang sangat kuat antara lain; komunikasi kunci untuk politik, penyebaran informasi terkait bencana alam dan bagi bisnis untuk marketing, serta customer service (O’Reilly, 2012:5).

Menurut marketing.co.id (2013) bahwa Twitter merupakan media sosial personal yang dapat dijadikan sebagai kanal promosi yang potensial untuk mendatangkan pembeli. Twitter merupakan media sosial yang sering digunakan masyarakat Indonesia dan berada pada urutan nomor empat berdasarkan penggunanya di Indonesia dengan jumlah penetrasi sebesar 38% dari pengguna media sosial di Indonesia (We Are Social, 2017). Dari data yang dirilis Twitter Indonesia pada akhir 2016 lalu, disebutkan bahwa 77 persen pengguna Twitter di Indonesia merupakan pengguna aktif. Selain itu, pengguna Twitter di Indonesia juga termasuk yang pengguna yang aktif bercuat di Twitter. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah tweet yang dihasilkan sepanjang 2016 yang mencapai 4,1 miliar tweets (berita satu, 2017). Dapat dilihat bahwa UGC berupa jumlah tweets yang ada di Twitter sangat melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan

(10)

10

terutama bagi bisnis digital seperti e-commerce. Menurut O’Reilly (2012:17) bahwa Twitter telah muncul sebagai saluran bisnis utama, mengijinkan perusahaan terlibat dengan pelanggan, mitra, dan konstituen lainnya secara langsung, baik pribadi maupun publik, hal tersebut merupakan nilai yang tidak dimiliki media lain.

Sehingga penelitian dilakukan pada UGC yang berada di media sosial Twitter.

Penelitian menggunakan pengolahan data dari media Twitter juga dikarenakan bersifat open-source sehingga data yang diperoleh dapat diolah secara terbuka.

Diperlukan analisis media sosial untuk melihat pola interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya dari UGC yang banyak tersebar di media sosial.

Data yang ada di media sosial bersifat tidak terstruktur dan memiliki volume yang besar, sehingga diperlukan alat dan teknik yang canggih untuk melakukan ekstrak informasi dari media sosial (Sapountzi dan Psannis, 2016:4). Metode yang dapat digunakan adalah Social Network Analysis (SNA) yang merupakan bagian dari teknik Social Computing untuk melakukan ekstrak informasi pada data yang tidak terstruktur dan memiliki volume yang besar. Menurut Tsvetovat dan Kouznetsov (2011); dalam Oktora dan Alamsyah (2014:203) bahwa SNA adalah studi yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan memanfaatkan teori graf.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Rios et al. (2017:2) bahwa SNA membantu untuk memahami hubungan sosial yang melambangkan user dengan titik (nodes) dan hubungan antar user dilambangkan dengan garis (edges) pada Online Social Network (OSN). SNA dapat digunakan untuk mempelajari pola jaringan organisasi, ide-ide, dan orang-orang yang terhubung melalui berbagai cara dalam sebuah lingkungan (Zaphiris dan Pfeil, 2007; dalam Oktora dan Alamsyah, 2014:203). Sehingga SNA dapat diaplikasikan bisnis untuk memperoleh insight dan knowledge dari market dan komunitas melalui media sosial (Hansen et al., 2010;

dalam Sapountzi dan Psannis, 2016:3). Bisnis dapat memanfaatkan properti jaringan sosial pada SNA untuk melakukan perbandingan terhadap bisnis lainnya mengenai hubungan pada jaringan sosial.

SNA merupakan pendekatan analitis yang dapat mengidentifikasi struktur sosial dan menjelaskan posisi pemangku kepentingan utama atau yang dapat disebut dengan pemeran kunci (Mbaru dan Barnes, 2017:223). Pemeran kunci dapat

(11)

11

menjadi aktor terpenting dalam penyebaran informasi khusunya bagi bisnis untuk mempromosikan produknya di media sosial dikarenakan memiliki efek yang terbesar dalam penyebaran informasi di jaringan sosial (Rios et al., 2017:1).

Sehingga hal ini dapat dijadikan insight bagi perusahaan dalam membantu pemasaran produk khususnya bagi bisnis e-commerce yang memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan produk.

Social network merupakan proses dinamis dimana, seiring berjalannya waktu, individu bergabung, meninggalkan, membuat, atau menonaktifkan ikatan sosial sehingga mengubah struktur jaringan (Val et al., 2015:2). Sehingga muncullah Dynamic Network Analysis (DNA). DNA adalah studi tentang perubahan yang terjadi di jaringan sosial karena proses yang melekat pada hubungan sosial dalam jaringan atau melalui beberapa proses perubahan eksternal yang muncul dalam interaksi (Moody et al., 2005; dalam Alhajj dan Rokne, 2014:39).

DNA memungkinkan untuk mempelajari dinamika yang terkait dengan interaksi di antara pengguna dalam skala yang lebih luas. Sehingga memungkinkan untuk memahami bagaimana hubungan berkembang dari waktu ke waktu, aktor yang muncul dalam jaringan serta percakapan antara pengguna atau, sebaliknya, pengguna hanya menyebarkan informasi tanpa berinteraksi dengan pengguna lain (Val et al., 2015:2). Analisis data yang terkait dengan evolusi dan dinamika jaringan interaksi pengguna memberikan informasi berharga tentang perilaku sosial pengguna di lingkungan media sosial (Alhajj dan Rokne, 2014:39).

Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Dynamic Social Network Analysis untuk Analisa Interaksi User di Media Sosial Mengenai Bisnis e-commerce (Studi Kasus: Lazada, Tokopedia dan Elevenia)”.

1.3. Perumusan Masalah

Seiring dengan peningkatan pengguna internet dan pengguna jejaring sosial di Indonesia berbanding lurus pada meningkatnya jumlah data atau konten yang dihasilkan oleh pengguna yaitu User Generated Content (UGC). User di Indonesia

(12)

12

sepanjang tahun 2016 telah menciptakan tweets sebanyak 4,1 miliar (berita satu, 2017). Sehingga hal ini merupakan data yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis khususnya bisnis e-commerce sebagai insight dalam memasarkan e-commerce di media sosial sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yadav dan Rahman (2017:12).

Menurut Detik Inet pada tahun 2013 bahwa bisnis di digital tidak bisa dipisahkan dari media sosial sebagai bagian dari ekosistem yang sama, sehingga media sosial memberikan banyak manfaat bagi e-commerce khususnya dalam marketing. Hal ini membuktikan perlunya e-commerce mengeksplorasi media sosial dengan menggunakan alat dan teknik yang tepat.

Meskipun data UGC yang beredar di media sosial sangat banyak akan tetapi data tersebut bersifat tidak terstruktur dan memiliki kecepatan yang cepat, sehingga diperlukan alat dan teknik yang canggih untuk melakukan ekstrak informasi dari media sosial (Sapountzi dan Psannis, 2016:4). Metode yang dapat digunakan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rios et al. (2017:2) adalah dengan menggunakan Social Network Analysis (SNA) untuk memolakan interaksi yang terjadi di media sosial antar aktor yang dilambangkan dengan titik (nodes) dan hubungan aktor tersebut yang dilambangkan dengan garis (edges).

Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan SNA selain membandingkan jaringan sosial setiap bisnis e-commerce di media sosial, melainkan dapat pula untuk menemukan pemeran kunci. Pemeran kunci merupakan analisa jejaring sosial yang dilakukan untuk mengukur kekuatan, pengaruh, atau karakteristik individu lain terhadap seseorang berdasarkan pola hubungan mereka (Primaretha, 2011;

dalam Oktora dan Alamsyah, 2014:202). Pemeran Kunci dapat dimanfaatkan untuk bisnis e-commerce sebagai user penyebar informasi pemasaran di media sosial.

Berdasarkan opini yang diungkapkan pemeran kunci di media sosial membantu keputusan user lainnya terkait suatu produk sebagai akibat dari diseminasi informasi di media sosial (Rios et al., 2017:1)

Dinamika percakapan user di media sosial tidaklah statis melainkan dinamis yang diakibatkan evolusi berdasarkan waktu yang berubah, individu yang bergabung, meninggalkan, membuat, atau menonaktifkan jaringan sosial tersebut

(13)

13

sehingga mengubah struktur jaringan tersebut (Val et al., 2015:2). Dalam waktu yang singkat akan terbentuk dinamika jejaring sosial yang dapat memperlihatkan pola interaksi yang terjadi di media sosial. Dibutuhkan metode analisis yang tepat dalam melihat pola jejaring sosial yang dinamik yaitu dengan menggunakan Dynamic Network Analysis (DNA). Hasil analisis dapat memberikan informasi berharga tentang pola perilaku sosial pengguna di lingkungan media sosial terkait bisnis e-commerce dan dapat dilakukan perbandingan dinamika jejaring sosial yang terjadi pada setiap bisnis e-commerce (Alhajj dan Rokne, 2014:39).

1.4. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan fenomena yang dijelaskan pada latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana properti jejaring sosial pada interaksi user mengenai topik Lazada, Tokopedia dan Elevenia?

2. Siapa yang menjadi pemeran kunci dalam penyebaran informasi mengenai topik Lazada, Tokopedia dan Elevenia?

3. Bagaimana dinamika jejaring sosial interaksi user mengenai topik Lazada, Tokopedia dan Elevenia?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fenomena yang dijelaskan pada latar belakang dan rumusan masalah serta pertanyaan penelitian diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui properti jejaring sosial pada interaksi user mengenai topik Lazada, Tokopedia dan Elevenia.

2. Melacak pemeran kunci dalam penyebaran informasi mengenai topik Lazada, Tokopedia dan Elevenia.

3. Mengetahui dinamika jejaring sosial interaksi user mengenai topik Lazada, Tokopedia dan Elevenia.

(14)

14 1.6. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan dua manfaat penelitian, yaitu manfaat penelitian secara teoritis untuk kalangan akademisi dan manfaat penelitian secara praktis untuk kalangan praktisi. Berikut manfaat dalam penelitian ini:

1.6.1 Aspek Teoritis

Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memperkaya keilmuan dan memberikan sumbangsih di bidang manajemen dan pemasaran yang berbasis teknologi informasi dikarenakan saat ini tengah memasuki era milenial. Beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk penelitian berikutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi pihak akademisi untuk menambah wawasan serta memperluas pandangan mengenai Social Network Analysis (SNA) dan Dynamic Network Analysis (DNA). Selanjutnya diharapkan semakin banyak penelitian yang menggunakan SNA dalam melihat jaringan sosial sebagai perbandingan interaksi user di media sosial dan menentukan pemeran kunci serta memanfaatkan DNA untuk melihat dinamika jejaring sosial yang berevolusi melalui percakapan di media sosial untuk mengetahui perilaku sosial user di media sosial

1.6.2 Aspek Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi Lazada, Tokopedia dan Elevenia, maupun pebisnis lainnya baik e-commerce ataupun industri bisnis yang berbeda mengenai pentingnya jaringan sosial untuk menilai interaksi user terkait bisnis atau organisasi dan menentukan pemeran kunci yang akan membantu bisnis atau organisasi dalam memasarkan produk serta dinamika jejaring sosial yang terbentuk di media sosial yang membantu bisnis atau organisasi mengetahui perilaku sosial user yang membicarakan produk ataupun brand mereka di media sosial.

(15)

15 1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini menentukan batasan-batasan dalam melakukan penelitian. Penentuan batasan tersebut dilakukan agar permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas, terarah, dan tidak terlalu luas. Batasan-batasan dalam penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan, maka penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yaitu data User Generated Content (UGC) dari media sosial Twitter

2. Penelitian dilakukan terkait UGC yang berhubungan dengan obyek yaitu e-commerce Lazada, Tokopedia dan Elevenia

3. Data UGC yang diambil adalah percakapan interaksi user (tweet, reply, dan retweet) pada Twitter mengenai e-commerce Lazada, Tokopedia dan Elevenia

4. Pengambilan data dilakukan selama 1 bulan yaitu pada 1 November 2017 sampai 30 November 2017.

1.8. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan yang dilakukan penulis untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir dengan judul Dynamic Social Network Analysis untuk Analisa Interaksi User di Media Sosial Mengenai Bisnis e-commerce (Studi Kasus: Lazada, Tokopedia dan Elevenia).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Dalam bab ini menjabarkan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Dynamic Network Analysis dan Social Network Analysis serta

(16)

16

masalah dan fenomena yang dibahas, penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sebagai sarana pendukung dalam penelitian yang dilakukan, serta kerangka pemikiran dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas analisa data-data yang telah penulis dapatkan dari penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan akhir penelitian serta saran-saran untuk objek penelitian ataupun pihak-pihak terkait lainnya.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan (one-shot) model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data dengan cara

Kepuasan perkawinan tidak lepas dari adanya kesepakatan dan komitmen kedua belah pihak yakni suami istri dalam hal mengatur peran, tugas dan kewajiban masing-masing,

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar