• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

TAHUN 2017 – 2022

(2)

iii

RENCANA STRATEGIS

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

TAHUN 2017 – 2022

(3)

iiii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017– 2022 dapat dirumuskan sekaligus ditetapkan walaupun masih sangat sederhana dan perlu penyempurnaan.

Rencana Strategis dibuat untuk memberikan arah, pedoman dan gambaran serta alat pengukuran kinerja Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam mengimplementasikan tugas pokok serta fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo.

Disamping itu ditetapkannya Rencana Strategis ini adalah agar pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran sesuai dengan kebijakan (policy) yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo.

Penyusunan Rencana Strategis masih jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan guna lebih menyempurnakan dalam penetapan sasaran dan tujuan maupun dalam pelaksanaan program serta kegiatannya. Tidak lupa secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah menaruh perhatian cukup besar kapada Satuan Polisi Pamong Praja baik dalam bentuk materiil maupun moril sehingga Satuan Polisi Pamong Praja dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya kearah kemajuan secara bertahap.

Akhirnya semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi Satuan Polisi Pamong Praja khususnya dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo serta masyarakat pada umumnya.

Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo

Sekretaris

Drs. DUANA HERU SUPRIYANTA, M.M. Pembina Tingkat I; IV/b

(4)

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

P E N U T U P Lampiran

(5)

5

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 4.1 Tabel 5.1 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 7.1 Tabel 7.2

Keadaan Personil Menurut Pangkat/Golongan Ruang dan Jenis Kelamin Keadaan Personil Menurut Tingkat Pendidikan

Keadaan Personil yang telah mengikuti Diklat Kondisi Asset

Pencapaian Kinerja Pelayanan Anggaran dan Pendanaan Pelayanan

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Faktor penghambat dan pendorong pelayanan

Permasalahan pelayanan SatPol PP berdasarkan sasaran renstra Kemendagri

Identifikasi isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Tujuan dan Sasaran Jangka menengah Sat Pol PP Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja Program yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Indikator Kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

(6)

6

DAFTAR GAMBAR

(7)

7

B A B I P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, terjadi perubahan yang mendasar terhadap perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional, regional dan daerah. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat daerah (Renstra- OPD) yang berfungsi sebagai dokumen perencana teknis operasional yang memuat tujuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran RPJM Daerah untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap OPD di bawah koordinasi Bappeda.

Perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional dan daerah mengharuskan birokrasi (pemerintah pusat/daerah) untuk senatiasa responsif terhadap perubahan dan tuntutan dengan mengkaji ulang pendekatan dan system perencanaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang terarah demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

Dalam rangka mengelola dan mengembangkan potensi dan sumber daya daerah untuk menghadapi berbagai tantangan permasalahan setiap OPD harus mampu menjabarkan RPJM sebagai perwujudan dari vivi dan misi kepala daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang sejahtera. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kulon Progo perangkatdaerah menyusun rencana strategis dengan memaksimalkan potensi dan keunggulan kompetitif dengan mengacu dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 - 2022 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2017, telah memasuki pelaksanaan tahun ketiga pada tahap pembangunan jangka panjang. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan persetujuan DPRD bersama para pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenangannya menyusun RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017-2022.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2017 maka sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2017 perlu dilakukan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2017-2022.

(8)

8

1.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan Renstra OPD ini, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai rujukan yaitu :

1. Landasan Idiil Pancasila

2. Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945; 3. Landasan Operasional

A. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

B. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

C. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

D. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perangkat Daerah;

E. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

F. Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2015 – 2019;

G. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Fungsi Penunjang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;

H. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, tata Cara Evaluasi Rancangan Perda tentang RPJP Daerah dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJP Daerah dan RPJMD dan RKPD Perda Nomor 12 Tahun 2017 tentang RPJMD tahun 2017 - 2022

I. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo;

J. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

K. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032;

L. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

(9)

9

M. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 – 2022;

N. Peraturan Bupati Nomor 56 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan penyusunan Rencana Strategis tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

a. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk 5 tahun dan untuk kelanjutan renstra OPD terdahulu;

b. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait monitoring dan evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal:

c. Menjadi kerangka dasar bagi SatpolPP sebagai upaya meningkatkan kualitas perencanaan kinerja OPD dalam pelaksanaan pembangunan daerah;

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

a. meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya urusan ketertiban dan ketentraman lingkungan serta Perlindungan Masyarakat;

b. menyediakan dokumen dan acuan resmi bagi seluruh aparat Pemerintah Daerah dan DPRD serta masyarakat dalam rangka menentukan prioritas, program dan kegiatan setiap OPD pada setiap tahun yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten dan APBD Propinsi dan sumber pembiayaan APBN maupun masyarakat;

c. menjabarkan tentang gambaran umum daerah sekarang dan yang ingin dicapai pada lima tahun kedepan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan tercapainya visi dan misi Kepala Daerah

d. memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.

(10)

10

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana strategis disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang 1.6. Landasan Hukum 1.7. Maksud dan Tujuan 1.8. Sistematika Penulisan

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

(11)

11

B A B II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan pelindungan masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai kewenangan:

a. melakukan tindakan penertiban non-yustisial terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/ atau Perkada;

b. menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;

c. melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;dan

d. melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada.

Dalam rangka meningkatkan kinerja, optimalisasi penyelenggaraan penegakan peraturan daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat diperlukan organisasi perangkat Daerah yang proporsional, efektif dan efisien dengan tetap mempertimbangkan kewenangan, karakteristik, potensi dan kebutuhan Daerah sesuai dengan Perda nomor 14 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat daerah

Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi, kebutuhan daerah dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Satpol PP merupakan perangkat Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Satuan Polisi Pamomg Praja mempunyai tugas :

(12)

12

b. menyelenggarakan kegiatan di bidang penegakan perda; dan c. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan.

Struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Kulon Progo Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut :

a. Kepala Satuan

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

c. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, terdiri dari : 1. Seksi Pengendalian dan Operasional; dan

2. Seksi Perlindungan Masyarakat d. Bidang Penegakan Perda, terdiri dari :

1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan; dan 2. Seksi Penyidikan dan Penindakan

e. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu, dan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(13)

13

Sekretariat mempunyai fungsi pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.

Sekretariat mempunyai tugas :

a. melaksanakan kegiatan umum dan kepegawaian; b. melaksanakan kegiatan perencanaan dan keuangan; c. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan;

d. memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja serta dampak pelaksanaan program dan kegiatan; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan berkaitan dengan bidang tugasnya.

Sekretariat terdiri dari 2 (dua) sub bag, yakni :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, ketatausahaan, kehumasan, kearsipan dan perpustakaan serta administrasi kepegawaian.

2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan pelaporan program serta administrasi keuangan.

Bidang Ketentraman dan ketertiban Umum mempunyai fungsi penyelenggaraan pengendalian dan operasional serta perlindungan masyarakat.

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan pengendalian dan operasional; b. menyelengarakan perlindungan masyarakat;

c. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Satuan. Bidang Ketentraman dan ketertiban Umum terdiri dari dari 2 (dua) seksi :

1. Seksi Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan operasional.

2. Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perlindungan masyarakat.

Bidang Penegakan Perda mempunyai fungsi penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan serta penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran perundang-undangan Daerah. Untuk menyelenggarakan fungsi dimaksud, Bidang Penegakan Perda mempunyai tugas :

(14)

14

a. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan; b. menyelenggarakan penyidikan dan penindakan; dan

c. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Satuan. Bidang Penegakan Perda terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :

1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan perundang-undangan Daerah.

2. Seksi Penyidikan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran perundang-undangan Daerah.

Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja di Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran perundang-undangan Daerah, pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta pembinaan dan peningkatan profesionalisme satuan perlindungan masyarakat.

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga dan jenjang Jabatan fungsional yang dikoordinir oleh tenaga fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Kelompok Jabatan Fungsional dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Jumlah Jabatan Fungsional Tertentu ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional tertentu dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Kondisi saat ini Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo memiliki sumber daya manusia sebanyak 63 Personil dengan rincian : 54 (lima puluh empat) orang PNS dan 9 (sembilan) orang tenaga kontrak dengan kualitas dan kuantitas sebagai berikut:

(15)

15

Tabel 2.1

Keadaan Personil menurut Pangkat/Golongan Ruang dan Jenis Kelamin Tahun 2017

No. Pangkat/Golongan Ruang Laki-laki Perempuan Jumlah 1. 2. 3. Golongan IV Golongan III Golongan II 1 21 30 - 2 - 1 23 30 JUMLAH 52 2 54

No. Pangkat/Golongan Ruang Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Pegawai Tidak Tetap

Daerah (PTTD) 9 - 9

JUMLAH 9 - 9

Tabel 2.2

Keadaan Personil menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017

No Tingkat Pendidikan SLTP SLTA DIII S1 S2 1 Plt. Kepala Sat Pol PP (Sekretaris) - - - - 1

2 Kabid Penegakan Perda - - - 1 -

3 Kabid Trantibum - - - - 1

4 Sub Bag Umum dan Kepegawaian - 4 - 1 - 5 Sub Bag Perencanaan dan Keuangan - 3 - 1 - 6 Sie. Pengendalian Operasional 1 20 - 3 -

7 Sie. Linmas - 4 - 1 -

8 Sie. Binwas - 5 - 1 -

9 Sie. Gakda - 2 1 4 -

JUMLAH 1 38 1 12 2

No Tingkat Pendidikan SLTP SLTA DIII S1 S2 1 Pegawai Tidak Tetap Daerah (PTTD) - 9 - - -

(16)

16

Tabel 2.3

Keadaan Personil yang telah mengikuti Diklat Struktural, Diklat Fungsional dan Diklat lainnyaTahun 2017

No. Jenis Diklat Jumlah Kebutuhan

1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9 DIKLATPIM II DIKLATPIM III DIKLATPIM IV Arsiparis Bendaharawan Diksar POL.PP

Pengadaan barang dan jasa Diklat PPNS Perpajakan - 2 9 0 1 16 0 7 0 1 3 9 1 2 25 1 10 1

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo perlu adanya sarana dan prasarana kantor. Adapun keadaan barang yang dimiliki pada saat ini sebagai berikut:

Tabel 2.4

Kondisi Aset Satuan Polisi Pamong Praja

No Jenis Aset 2016 2017 Kebutuhan Inventaris Jumlah (unit) Kondisi Baik Kondisi Rusak Jumlah (unit) Kondisi Baik Kondisi Rusak 1 Mobil 6 6 - 6 6 - 10 2 Mebelair 100 100 - 100 100 - 154 3 Sepeda Motor 5 5 - 5 5 - 10 4 Mesin Ketik 3 3 - 3 3 - 5 5 Meja Mesin Ketik 2 2 - 2 2 - 5 6 Almari Besi 1 1 - 1 1 - 6 7 Kipas Angin 3 0 3 3 0 3 5 8 Filling Kabinet 6 6 - 6 6 - 6 9 Papan Pengumuman 2 2 - 2 2 - 5 10 White board 2 2 - 2 2 - 5 11 Senjata Api 29 27 2 29 27 2 29 12 Peluru 360 360 - 360 360 - 360 13 Pesawat Rig 3 3 - 3 3 - 3 14 Kursi Lipat 19 13 6 19 13 6 54 15 Komputer/laptop 14 13 1 14 13 1 15 16 Brankas 3 3 - 3 3 - 3 17 Televisi 1 1 - 1 1 - 4 18 Kamera Handycam 1 1 - 1 1 - 5 19 Pentungan Karet 45 45 - 45 45 - 54 20 HT 3 3 - 3 3 - 20 21 Tanda Operasi PPNS 2 2 - 2 2 - 2 22 Lemari Sorok 1 1 - 1 1 - 6 23 Mega Phone 2 2 - 2 2 - 2 24 Borgol 10 10 - 10 10 - 10 25 Alat Korsik 1 1 - 1 1 - 1 26 Printer 5 4 1 5 4 1 7 27 Lambang Garuda 1 1 - 1 1 - 1 28 Hidrant 2 2 - 2 2 - 2 29 AC 3 3 - 3 3 - 10 30 LCD 1 1 - 1 1 - 1

(17)

17

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak hanya dari capaian riil, akan tetapi juga dilihat secara lebih luas dengan peningkatan kesadaran hukum masyarakat dan ketertiban umum dengan berkurangnya tingkat pelanggaran yang ada.

Pada prinsipnya penegakan perda dan peraturan kepala daerah merupakan upaya yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjamin dan memastikan perda dan peraturan kepala daerah tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya. Apabila terjadi pelanggaran perda dan peraturan kepala daerah, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk menyelesaikannya.

Cakupan penegakan perda dan peraturan kepala daerah adalah kegiatan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja untuk menyelesaikan setiap terjadi pelanggaran perda dan peraturan kepala daerah yang dilakukan oleh warga masyarakat, badan hukum maupun aparat pemerintah baik pelanggaran perda yang dilaporkan oleh masyarakat maupun yang dipantau oleh anggota satuan polisi pamong praja.

Penyelesaian pelanggaran perda dan peraturan kepala daerah oleh Satuan Polisi Pamong Praja dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur satuan polisi pamong praja yaitu tindakan preventif non yustisial sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja. Apabila pelanggaran terhadap perda mengandung unsur pidana dan daerah tersebut telah memiliki PPNS, satuan polisi pamong praja dapat meneruskan proses hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Patroli adalah kegiatan mengamati dan mengawasi serta memberi bantuan pada suatu wilayah. Patroli dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja pada sekitar wilayah kerjanya baik dengan berjalan kaki maupun berkendaraan sehingga menciptakan rasa tenteram dan kondisi yang tertib di dalam masyarakat.

Patroli dilaksanakan pada lokasi yang dianggap rawan, antar batas wilayah, tempat hiburan/keramaian dan pada sekitar lingkup unit pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja di kecamatan. Apabila telah tercipta kondisi 3 (tiga) kali patroli dalam sehari di seluruh kecamatan pada kabupaten/kota, maka kinerja minimal dari pelaksanaan patroli tersebut telah dianggap terpenuhi.

Dengan rasio saat ini maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo masih sangat jauh dari kondisi ideal dalam penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan penegakan peraturan daerah dan keputusan bupati. Kondisi ideal yang optimal dalam melaksanakan tugas dimaksud apabila Satuan Polisi Pamong

(18)

18

Praja dapat melaksanakan tugas pengendalian keamanan lingkungan secara rutin, kontinyu dan berkesinambungan dalam 24 jam sehari tanpa melanggar waktu maksimal bekerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan.

Rasio petugas linmas di kabupaten/kota adalah jumlah satuan perlindungan masyarakat pada tingkat RT atau sebutan lainnya yang tugasnya membantu pelayanan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut membantu memelihara keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Berikut pencapaian kinerja pelayanan oleh Satuan Polisi Pamong Praja mulai tahun 2012 – 2016.

(19)

19

Tabel 2.5.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

A. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1

Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di kabupaten Kulon Progo

Kali 100% 1499 - 211 238 230 220 210 175 156 200 220 210 0,83 0,66 0,67 100 100

2

Cakupan Patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Kali 3 kali

perhari 1750 - 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 3

Cakupan rasio Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota

Orang 1 orang

tiap RT 3326 - 4730 4730 4730 4730 4730 1800 2780 3008 4116 4116 0,38 0,58 0,63 0,87 0,87

B. INDIKATOR KINERJA KUNCI

1 Rasio personil SatpoL PP

terhadap jumlah penduduk Orang - 300 - 300 300 300 300 300 55 55 56 55 56 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 2 Keberadaan PERDA tentang

PSK, PKL, atau PMKS Perda - - - ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

C. INDIKATOR KINERJA RPJMD 1 Terlaksananya patrol wilayah, kesamaptaan, pembinaan korps kali - - - 240 240 240 240 240 140 240 240 240 240 58,33 1,00 1,00 1,00 1,00 2 Terpeliharanya kantrantibmas dan menurunnya tindak criminal

kali - - - 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 3Menurunnya Pelanggaran

Perda dan Perbup Kali - - - 150 150 222 220 244 150 150 222 220 244 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 4Meningkatnya Rasa

Solidaritas Masyarakat Kali - - - 12 12 12 12 12 10 - - - - 83,33 - - -

-RASIO CAPAIAN PADA TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN KE

TARGET RENSTRA TAHUN KE INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN SPM TARGET IKK

TARGET INDIKATOR

(20)

20

Berdasarkan tabel di atas, target SPM ada yang tercapai 1,00 ada pula yang belum tercapai 1,00. Untuk SPM tahun 2015 dan 2016 cakupan penegakan perda dan perkada mencapai 100% sedangan tahun 2012 – 2014 belum mencapai target, patroli siaga ketertiban umum target sudah tercapai 1,00, sedangkan untuk cakupan perlindungan masyarakat dari tahun 2012 sampai dengan 2016 belum mencapai target.

Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagian besar sudah tercapai 1,00, sedangkan untuk indikator kinerja SKPD, terlihat bahwa target telah tercapai.

Walaupun capaian di atas sudah sesuai target, namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa permasalahan. Kurangnya kebutuhan SDM merupakan permasalahan di Kulo Progo.

(21)

21

Tabel 2.6

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja

URAIAN ANGGARAN PADA TAHUN REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN TAHUN RATA-RATA PERTUMBUHAN

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 ANGGARAN REALISASI Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 235.318.700 325.454.800 260.844.362 226.787.725 220.230.540 234.268.700 320.078.710 251.912.685 215.738.199 217.989.392 1,00 0,98 0,97 0,95 0,99 253.727.225 247.997.537 Penyediaan Jasa dan Peralatan

Perkantoran

123.238.700 132.474.800 146.524.362 142.393.925 159.866.090 123.238.700 132.418.710 138.192.685 141.910.600 159.646.990 1,00 1,00 0,94 1,00 1,00 140.899.575

139.081.537 Penyediaan Jasa Keuangan 9.360.000 12.900.000 18.000.000 18.000.000 18.148.450 9.360.000 12.900.000 18.000.000 18.000.000 18.148.450 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

15.281.690

15.281.690 Penyediaan Rapat-Rapat,

Konsultasi dan Koordinasi

102.720.000 180.080.000 96.320.000 66.393.800 42.216.000 101.670.000 174.760.000 95.720.000 55.827.599 40.193.952 0,99 0,97 0,99 0,84 0,95 97.545.960

93.634.310

Program Peningkatan sarana dan prasarana Perkantoran

95.510.170 70.674.750 369.335.000 2.367.985.706 234.693.900 91.904.170 69.432.900 347.767.541 2.174.386.004 229.244.621 0,96 0,98 0,94 0,92 0,98 627.639.905

582.547.047 Pengadaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

12.300.000 12.500.000 291.547.000 2.272.734.706 88.339.500 11.553.000 12.450.000 270.441.450 2.084.850.136 87.765.000 0,94 1,00 0,93 0,92 0,99 535.484.241

493.411.917 Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

83.210.170 58.174.750 77.788.000 95.251.000 146.354.400 80.351.170 56.982.900 77326091 89.535.868 141.479.621 0,97 0,98 0,99 0,94 0,97 92.155.664

89.135.130

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD

5.000.000 75.600.000 0 5.000.000 7.500.000 5.000.000 30.410.000 0 5.000.000 7.500.000 1,00 0,40 #DIV/0! 1,00 1,00 18.620.000

9.582.000 Pendidikan dan Pelatihan Non

Formal

5.000.000 75.600.000 0 5.000.000 7.500.000 5.000.000 30.410.000 0 5.000.000 7.500.000 1,00 0,40 #DIV/0! 1,00 1,00 18.620.000

9.582.000

Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 6.576.100 9.573.100 7.566.100 9.088.900 11.183.675 6.576.100 9.287.175 7.294.620 8.654.425 11.164.325 1,00 0,97 0,96 0,95 1,00 8.797.575 8.595.329 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 1.680.600 977.500 2.227.000 2.053.400 4.153.300 1.680.600 893.900 2.142.580 2.012.100 4.141.300 1,00 0,91 0,96 0,98 1,00 2.218.360 2.174.096 Penyusunan Laporan Keuangan 3.480.000 3.480.000 2.989.500 2.756.400 2.756.300 3.480.000 3.339.525 2.896.490 2.706.425 2.756.300 1,00 0,96 0,97 0,98 1,00

3.092.440

3.035.748 Pengendalian, Evaluasi dan

Pelaporan Kinerja

1.415.500 5.115.600 2.349.600 4.279.100 4.274.075 1.415.500 5.053.750 2.255.550 3.935.900 4.266.725 1,00 0,99 0,96 0,92 1,00 3.486.775

3.385.485

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

156.862.750 3.189.790.750 1.206.271.100 489.662.125 741.473.950 154.642.750 1.889.491.515 866.161.090 482.403.335 685.835.766 0,99 0,59 0,72 0,99 0,92

1.156.812.135

815.706.891 Penyiapan Tenaga Pengendali

Ketertiban dan Ketentraman

49.835.000 3.047.617.500 941.899.950 109.497.950 165.172.875 49.835.000 1.750.429.365 610.188.890 107.566.800 158.642.025 1,00 0,57 0,65 0,98 0,96 862.804.655

535.332.416 Peningkatan Rasa Solidaritas

Masyarakat 5.535.000 8.172.000 20.917.650 7.487.500 7.847.375 4.035.000 5.406.100 14.420.250 4.807.375 2.310.000 0,73 0,66 0,69 0,64 0,29 9.991.905 6.195.745 Pengendalian Ketertiban

Umum dan Ketentraman Masyarakat

16.324.950 24.032.950 86.904.350 221.275.000 395.586.925 16.324.950 23.891.100 86.229.250 220.864.450 358.321.380 1,00 0,99 0,99 1,00 0,91 148.824.835

141.126.226 Penyuluhan Bahaya

Penyalahgunaan Miras dan Narkoba 7.055.300 20.351.800 15.799.600 14.234.875 15.861.000 7.055.300 20.214.700 15.502.500 13.319.560 15.401.550 1,00 0,99 0,98 0,94 0,97 14.660.515 14.298.722 Penegakan Ketentuan Perundangan 78.112.500 89.616.500 140.749.550 137.166.800 157.005.775 77.392.500 89.550.250 139.820.200 135.845.150 151.160.811 0,99 1,00 0,99 0,99 0,96 120.530.225 118.753.782

(22)

22

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Tantangan:

1. Tuntutan masyarakat terhadap kenyamanan, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang semakin tinggi.

2. Kabupaten Kulon Progo kedepan akan menjadi kota yang maju dan besar dengan perkembangan pembangunan saat ini, sehingga beban tugas SatPol PP akan semakin berat.

3. Gangguan ketertiban dan ketentraman dalam masyarakat semakin meningkat.

Peluang:

1. Adanya Keterlibatan partisipasi masyarakat untuk mengambil kebijakan, tindakan, program dan kegiatan dalam penegakan Perda dan peraturan pelaksanaannya serta upaya-upaya dalam rangka mewujudkan keberhasilan pemeliharaan Trantibum.

2. Dukungan Legislatif dan eksekutif bagi setiap kebijakan, tindakan, program/kegiatan yang berkaitan dengan Trantibum

3. Penegakan Perda dan peraturan pelaksanaannya di Kabupaten Kulon Progo

(23)

23

B A B III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja seperti yang diamanatkan dalam Perbup No. 56 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.

Tentang Satuan Polisi Pamong Praja disebutkan bahwa fungsi Satpol PP yang mencakup fungsi operasi, fungsi koordinasi dengan Polri, PPNS Daerah dan aparatur lainya serta fungsi pengawasan, menunjukkan betapa penting dan strategisnya satuan itu dalam menyangga kewibawaan pemerintah daerah, serta penciptaan situasi kondusif dalam kehidupan pembangunan bangsa.

Dengan kata lain, keberadaan Satpol PP sangat penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya, termasuk didalamnya penyelenggaraan perlindungan masyarakat (Linmas).

(24)

24

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi OPD Satuan Polisi Pamong Praja

Aspek Kajian Capaian/Kondisi saat ini Standar yang digunakan

Faktor yang mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan OPD

Internal (Kewenangan OPD) Eksternal (diluar kewenangan OPD)

1 2 3 4 5 6

Gambaran pelayanan Sat Pol PP

Penegakan Perda dan Penyelenggaraan Tibum Tramas

UU No. 25 tahun 2004 UU No. 23 tahun 2014 PP No. 18 tahun 2014 Perda No. 14 Tahun 2016 Perbup No.56 Tahun 2016

1. PPNS yang mengawal Perda dimasing-masing OPD belum optimal 2. Kurangnya koordinasi antar OPD 1. Regulasi lambat mengikuti perubahan 2. Masih banyaknya pelanggaran dikarenakan kurangnya sosialisasi Perda dan Perbup

Kurangnya PPNS yang

mengawal Perda dan

Perbup

Kajian Renstra SatPol PP Provinsi DIY

Koordinasi dan Fasilitasi Peningkatan SDM Pol PP

PP No. 6 tahun 2010 PP No. 58 tahun 2010

Koordinasi antar seksi dengan SatPol PP DIY

Koordinasi dan konsultasi dengan SatPol PP DIY

Belum optimalnya peran

Provinsi terhadap

Kabupaten

Kajian terhadap

Renstra Kementrian Dalam Negeri

Koordinasi dan Laporan PP Nomor 6 tahun 2010 PP No. 58 tahun 2010

Kurangnya konsultasi dan

komunikasi dengan

Kemendagri

Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan dari Kemendagri sangat kurang

Belum optimalnya peran

Kemendagri terhadap

pengembangan Satpol PP Kabupaten

(25)

25

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo tahun 2017-2022 adalah: “Terwujudnya Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram,

berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa”.

Misi untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut adalah:

1. Mewujudkan SDM yang sehat, berprestasi, mandiri, berkarakter, dan berbudaya;

2. Menciptakan sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan;

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan yang tertib, aman, dan tenteram;

4. Mewujudkan pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan didukung infrastruktur yang berkualitas.

Misi “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam

lingkungan kehidupan yang aman, tertib, dan tenteram”. Ketentraman dan

ketertiban merupakan kondisi yang diharapkan masyarakat agar dapat melangsungkan kehidupan dengan tenang dan damai, dan merupakan jaminan bagi terselenggaranya pembangunan untuk mewujudkan harapan dan cita-cita bersama. Kondisi yang tenteram dan tertib akan terwujud apabila terdapat kesadaran kolektif dan komitmen patuh dari seluruh stakeholder pembangunan terhadap berbagai ketentuan yang telah disepakati bersama, yang direalisasikan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan hukum.

Penegakan hukum dan ketertiban merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan bermartabat. Oleh karena itu, penegakan hukum harus dilaksanakan secara konsekuen dan adil tanpa diskriminasi. Selain itu, faktor penting bagi terpeliharanya stabilitas kehidupan yang tentram, tertib dan dinamis adalah adanya rasa saling percaya dan harmoni dari seluruh stakeholder pembangunan.

(26)

26

Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang Sehat, Mandiri, Berprestasi, Adil, Aman dan Sejahtera Berdasarkan Iman dan Taqwa

No Misi dan Program

KDH dan Wakil KDH Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor Penghambat Pendorong 1 2 3 4 5 Misi : 3 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan yang tertib, aman, dan tenteram Program : Peningkatan ketentraman dan ketertiban umum Program : Peningkatan penegakan peraturan daerah

1. Belum adanya Panti Sosial untuk penampungan masyarakat yang terjaring dalam operasi.

2. Implementasi Perda Kelembagaan Pol PP yang belum optimal

3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mentaati peraturan perundang-undangan (penambangan tak berijin, pengurusan IMB)

4. Pelaksanaan regulasi yang mengatur ketugasan beberapa OPD belum berjalan

5. Pelaksanaan ketentuan Perda yang belum dijalankan oleh OPD secara administrasi.

6. Tindak lanjut pelanggaran Undang-Undang yang menjadi kewenangan OPD lain belum siap secara administrasi, SDM dan Sarana prasarana

1. Belum adanya tindak lanjut pasca hasil operasi gepeng, anjal, dan penyakit masyarakat

2. Belum optimalnya kasi Trantib Kecamatan sebagai Mantri Pol PP 3. Masih banyaknya pelanggaran Perda 4. OPD Sektoral belum memahami tugas

dan fungsinya selaku Pembina 5. Pemahaman pelaksanaan

Perundang-undangan yang masih terbatas ke semua OPD

6. Kurang optimalnya kesiapan

perangkat untuk menindak lanjuti pelanggaran Undang-Undang.

1. Mendorong OPD yang mengampu

permasalahan sosial untuk menyiapkan Panti Sosial

2. Segera dibuatkan regulasi implementasi kelembagaan sesuai dengan Perda.

3. Memberi masukan kepada OPD terkait untuk meningkatkan sosialisasi terhadap peraturan

4. Mendorong adanya regulasi pelaksanaan fungsi OPD sesuai dengan ketentuan peraturan secara konsekuen

5. Mendorong kepada semua OPD agar

melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan sesuai tugas dan fungsinya

6. Penyiapan SDM administrasi sarana dan prasarana untuk tindak lanjut pelanggaran undang-undang

(27)

27

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi

Perumusan Visi Kementerian Dalam Negeri ditujukan untuk mencapai kondisi yang ingin diwujudkan ke depan terkait pelaksanaan tugas dan fungsinya di bidang pemerintahan dalam negeri. Visi Kementerian Dalam Negeri ditetapkan berdasarkan mandat terhadap kedudukan Menteri Dalam Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis, keberlanjutan kebijakan pembangunan, dan tuntutan perubahan untuk mewujudkan kondisi yang lebih ideal terkait lingkup tugas Kementerian Dalam Negeri.

Atas pertimbangan tersebut, telah ditetapkan Visi Kementerian Dalam Negeri yaitu: “Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi POROS Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi Bangsa”

Beberapa Kata kunci yang terkandung dalam Visi Kementerian Dalam Negeri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Poros Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri: Poros atau sumbu atau titik keseimbangan, dapat dimaknai bahwa Kementerian Dalam Negeri agar memposisikan sebagai yang terdepan dalam mendorong terciptanya suasana yang kondusif dan stabil bagi jalannya pemerintahan dan politik dalam negeri melalui pembinaan dan pengawasan secara optimal dan efektif. Hal ini sesuai tugas dan fungsinya, yaitu menangani urusan Pemerintah di bidang penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri.

2. Meningkatkan Pelayanan Publik:

Kementerian Dalam Negeri agar mampu mendorong terciptanya pelayanan publik yang optimal di daerah melalui pengawalan secara optimal terhadap penyelenggaraan berbagai urusan pemerintahan di Daerah dalam melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat, khususnya dalam pemenuhan pelayanan dasar oleh Pemerintah Daerah.

3. Menegakkan Demokrasi:

Dapat dimaknai bahwa Kementerian Dalam Negeri memiliki peran strategis untuk berada di tengah masyakarat, para pemangku kepentingan,

(28)

28

organisasi kemasyarakatan, dan lembaga Pemerintahan dalam upaya penegakkan demokrasi dan peningkatan kualitas partisipasi politik masyarakat.

4. Menjaga Integrasi Bangsa:

Sejalan dengan tugas dan fungsinya dalam membina dan meningkatkan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, dan rasa cinta tanah air di tengah kebhinekaan, Kementerian Dalam Negeri II-2 memiliki peran strategis dalam menjaga integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Visi Kementerian Dalam Negeri tersebut merupakan komitmen, sikap, dan arah yang tegas untuk mengambil peran terdepan bagi terwujudnya tujuan pembangunan nasional, khususnya dalam aspek tugas dan fungsinya di bidang urusan dalam negeri. Untuk mewujudkan Visi tersebut, Kementerian Dalam Negeri didukung oleh segenap unit kerjayang secara konsisten dan penuh tanggung jawab harus bersinergi guna mewujudkan Visi dimaksud.

Untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan tersebut, maka ditetapkan Misi Kementerian Dalam Negeri, yaitu:

1. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri.

2. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas - tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan pendayagunaan administrasi kependudukan.

3. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat.

4. Mendorong terwujudnya keserasian dan keadilan pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan.

(29)

29

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam rangka pemantapan pelayanan publik.

Rumusan Misi dimaksud merupakan penjabaran lebih lanjut atas arah kebijakan RPJMN Tahun 2015-2019 dan peraturan perundang-undangan, arah kebijakan pemerintah terkait yang perlu dilakukan dan/atau ditindaklanjuti oleh Kementerian Dalam Negeri sesuai tugas dan fungsinya.

Ditinjau dari sasaran jangka menengah Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri periode 2017 – 2022 terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Satuan Polisi Pamong Praja, yaitu dapat kita lihat pada tabel 3.3 berikut:

(30)

30

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan SATPOL PP berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Dalam Negeri beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

No

Sasaran Jangka Menengah Renstra

Kemendagri

Permasalahan

Pelayanan SatPol PP Kulon Progo

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Mewujudkan tata

pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa

1. Implementasi Perda Kelembagaan Pol PP yang belum optimal

2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mentaati peraturan perundang-undangan (penambangan tak berijin, pengurusan IMB) 3. Pelaksanaan regulasi yang mengatur

ketugasan beberapa OPD belum berjalan

1. Belum optimalnya kasi Trantib Kecamatan sebagai Mantri Pol PP

2. Masih banyaknya pelanggaran Perda

3. OPD Sektoral belum memahami tugas dan fungsinya selaku Pembina

1. Segera dibuatkan regulasi implementasi kelembagaan sesuai dengan Perda.

2. Memberi masukan kepada OPD terkait untuk meningkatkan sosialisasi terhadap peraturan 3. Mendorong adanya regulasi pelaksanaan fungsi OPD sesuai dengan ketentuan peraturan secara konsekuen

(31)

31

Tidak dilakukan telaahan terhadap renstra propinsi DIY sehubungan renstra propinsi DIY belum ditetapkan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Kulon Progo dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah.

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten meliputi :

a. pengendalian dan pengembangan pemanfaatan lahan pertanian;

b. peningkatan dan pendayagunaan kawasan pantai yang bersinergi dengan kelestarian ekosistem;

c. peningkatan kawasan pariwisata; d. pengelolaan kawasan pertambangan; e. pengembangan kawasan minapolitan;

f. pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis; g. pengembangan sistem pelayanan perdesaan;

h. pemantapan prasarana wilayah pada sistem perkotaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung;

i. pengendalian fungsi kawasan lindung; dan

j. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis yang menjadi tantangan Satuan Polisi Pamong Praja kedepan akan semakin berat, mengingat saat ini Kabupaten Kulon Progo sedang mempersiapkan Mega Proyek untuk Pabrik Pengolahan Biji Besi, Pembangunan Pelabuhan dan Bandara Internasional. Efek domino yang akan terjadi dari mega proyek tersebut sudah pasti akan mempengaruhi tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja.

Efek yang akan menjadi tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dan penegakan peraturan daerah adalah sebagai berikut:

1. Keberadaan mega proyek akan diikuti dengan peningkatan perekonomian yang akan menarik pihak luar untuk ikut terlibat atau masuk dalam lingkup mega proyek. Peningkatan perekonomian ini akan diimbangi dengan peningkatan aktifitas

(32)

32

masyarakat. Aktifitas ini yang akan mempengaruhi tingkat ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sehingga Satuan Polisi Pamong Praja harus lebih optimal dalam membantu kepala daerah untuk penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

2. Peningkatan ekonomi sebagai efek mega proyek akan diikuti dengan pendirian bangunan-bangunan baik perusahaan, pabrik, industri, perdagangan atau tempat hunian. Hal ini menjadi beban tugas dari Satuan Polisi Pamong Praja ketika aktifitas tersebut tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di Kabupaten Kulon Progo. 3. Aktifitas dalam memanfaatkan fasilitas umum juga akan meningkat sebagai efek dari perkembangan ekonomi sehingga penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat juga akan semakin berat.

4. Peningkatan perekonomian akan menjadi magnet bagi pendatang untuk bisa ikut merasakan sehingga pendatang akan banyak yang masuk ke Kabupaten Kulon Progo, dan hal ini akan secara langsung mempengaruhi tingkat kenyamanan, kemananan dan ketertiban masyarakat.

5. Efek lain adalah ketika masyarakat yang tidak merasakan imbas secara positif sehingga akan tersisih dan akan mengarah pada aktifitas yang dapat mengganggu ketertiban umum seperti gelandangan dan pengemis, anak jalanan dan pendirian bangunan-bangunan dilingkungan kumuh

6. Penegakan Peraturan Daerah yang sudah ada dan perda-perda baru seiring dengan perkembangan mega proyek.

(33)

33

Tabel 3.4

Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

No

Isu Strategis

Lain-lain Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/ lokal

1 2 3 4 5

1. - Peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan pemilihan legislatif dan eksekutif untuk ikut membantu menciptakan dan mengendalikan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan peraturan perundang-undangan daerah.

Pilkada dan Pilkades sering membawa dampak kerawanan baik sebelum, pada saat pelaksanaan maupun pasca pemilihan. Oleh karena itu perlu antisipasi dari sisi tibum tranmas.

- 2. - Kebijakan pemerintah untuk memperbaiki infrastuktur perhubungan

khususnya Bandar udara dan perhubungan laut memiliki dampak yang luas bagi perekonomian nasional maupun lokal.

Pembangunan Bandara Internasional, Mega proyek Pasir Besi, Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulon Progo, tTumbuhnya obyek wisata baru berupa curug, mangrove, dan lain-lain rawan disalahgunakan untuk kegiatan asusila, berkembangnya kos-kosan, penginapan dan tempat hiburan

- 3. - Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan devisa dari sektor pariwisata

membawa konsekuensi kepada daerah untuk mempersiapkan obyek wisata tidak terkecuali aspek keamanannya.

Pengembangan pariwisata telah menarik banyak wisatawan ke Kulon Progo. Wisatawan yang berkunjung ke obwis pantai sering kali kurang memperhatikan faktor keselamatan diri pribadi, akibatnya sering membawa dampak adanya korban jiwa.

- 4. Terorisme internasional Terorisme telah menjadi bahaya laten yang harus diperangi bersama; Terorisme harus diwaspadai oleh semua elemen masyarakat. Masyarakt

harus ikut berperan serta untuk melakukan deteksi dini terhadap terorisme. Satuan Linmas di tingkat RT atau dusun merupakan kekuatan potensial untuk melakukan deteksi dini tersebut;

(34)

34

B A B IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Penjabaran tujuan dalam sasaran dan indikator sasaran serta target kinerja sasaran dalam 5 tahun mendatang sebagaimana dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Tujuan dan sasaran jangka menengah Satuan Polisi Pamong Praja

No TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

Transisi 2017

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 2018 2019 2020 2021 2022 1 Mewujudkan keamanan, ketertiban dan ketenteraman lingkungan Meningkatnya kedisiplinan, ketertiban, dan kehidupan bermasyarakat yang kondusif Penegakan peraturan daerah 450 525 550 575 575 600

(35)

35

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi merupakan upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dari misi pembangunan yang telah ditetapkan. Strategi diturunkan dalam arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah sebagai upaya-upaya operasional yang bermuara pada tercapainya visi pembangunan.

Strategi dan kebijakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dari Visi dan Misi yang diemban SatPol PP Kulon Progo tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1

Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan

Visi :

Misi III:

Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa.

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan yang aman, tertib dan tenteram

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Terwujudnya lingkungan kehidupan yang aman, tertib dan tenteram Meningkatnya keamanan, ketertiban dan ketentraman lingkungan Meningkatkan keamanan, ketertiban dan ketentraman Peningkatan keamanan, ketertiban dan ketentraman

(36)

36

B A B VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Berdasarkan tujuan,sasaran, strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2017 – 2022, maka dilaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Untuk mencapai indikator kinerja sasaran dan program OPD sesuai dengan Urusan Satuan Polisi Pamong Praja juga didukung Program dan Kegiatan setiap OPD yang dilaksanakan untuk peningkatan kualitas Pelayanan Perkantoran dan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Pelaporan Kinerja OPD

Selanjutnya rincian program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pagu indikatif APBD tahun 2017 – 2019 sebagaimana tabel 6.1 dan rencana tahun 2020 – 2022 sebagaimana tabel 6.2, sebagai berikut :

(37)

37

Tabel 6.1

Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo (dalam ribuan rupiah)

Tujuan Sasaran Indikator

sasaran Program dan kegiatan

Indikator kinerja program (outcome) dan kegiatan (output) Satu an Data capaian pada tahun awal p erencan aan 2016

Target kinerja program dan kerangka pendanaan

OPD Lo ka si

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Targe t Rp(000) Target Rp(000) target Rp(000) Terwujudnya masyarakat yang aman, tentram dan tertib melalui Kepastian perlindungan dan penegakan hukum Meningkatnya keamanan dan ketentraman masyarakat serta Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah Penurunan kasus pelanggaran Perda Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : 1. Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran 2. Penyediaan Jasa Keuangan 3. Penyediaan Rapat=rapat, Konsultaso dan Koordinasi Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran Tersedianya jasa perkantoran dan peralatan kantor Terbayarnya honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang Tersedianya makanan dan minuman rapat dan tersedianya % Bln Bln Bln 20 12 12 12 20 12 12 12 302,99 184,82 27,27 90,90 20 12 12 12 281,99 172,01 25,38 84,60 20 12 12 12 212.340 134,43 19,84 66,11 Satpol PP KP

(38)

38

biaya koordinasi dan konsultasi Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Perkantorandan Sumber daya manusia Kegiatan : 1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 3. Pendidikan dan pelatihan non formal

Capaian peningkatan sarana dan prasarana kerja Tersedinya sarana dan prasarana perkantoran Terpeliharanya sarpras perkantoran Terlaksanannya diklat non formal dan terbinanya korps, kesamaptaan dan pelatihan beladiri % Unit Unit orng 20 2 35 90 20 35 55 96 366,92 62,38 242,16 62,38 20 10 90 96 251,70 42,79 166,12 42,79 20 10 100 96 190,91 32,45 126,01 32,45 Satpol PP KP Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kegiatan: 1. Penyusunan Perencanaan Kinerja OPD 2. Penyusunan Pelaporan Keuangan OPD Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja Tersusunya renja dan perubahan renja OPD Tersusunya laporan keuangan OPD % Dok Dok 20 2 2 20 2 2 28,70 12,05 6,60 20 2 2 12,08 5,07 2,78 20 2 2 9,12 3,83 2.10 Satpol PP KP

(39)

39 3. Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Tersusunya laporan pengendalian, dan evaluasi kinerja bulanan triwulan Lakip, Laporan Tahunan, profil kinerja dan penerapan SPIP Dok 19 19 10,05 19 4,23 19 3,19 Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kegiatan ; 1. Pengembangan Kapasitas Perlindungan Masyarakat 2. Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Capaian peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat - Terbinanya linmas desa, sarlinmas dan anggota satpolpp. - Terlaksanya HUT polpp dan linmas - Terselenggara nya operasi penertiban, pengamanan dan pengawalan - Terfasilitasinya bantuan penguburan % Org kali kali may at 67,29 850 1 300 2 85,99 1031 1 400 12 1.531,72 382,93 459,52 86,83 1035 1 425 12 769,23 346,15 423,08 92,68 1040 1 455 12 980,14 441,06 539,08 Satpol PP KP

(40)

40 Program Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah 1. Pengawasan Penertiban dan Operasi Non Yustisi

2. Penyelidikan dan Penindakan pelanggaran perda dan ketentuan perundang-undangan mayat tak dikenal - Terselenggara nya moni toring pengawasan, penegakan KTR dan cukai rokok - Terbinanya dusun sapta tertib - Terselenggara nya operasi yustisi perda dan non yustisi - Penyidikan dan penindakan pro justisia kasus pelanggaran perda % kali Dsn Kali Ka sus 100 35 - 75 350 0 50 12 100 525 0 275,71 413,56 100 55 12 110 550 631,50 284,18 347,32 100 60 12 115 575 476,84 214,58 262,26

(41)

41

Tabel 6.2

Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan Indikatif Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo (dalam ribuan rupiah)

Tujuan Sasaran Indikator

sasaran Program dan kegiatan

Indikator kinerja program (outcome)dan kegiatan (output) Satua n

Target Kinerja program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra OPD Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp(000) Target Rp(000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Terwujudnya masyarakat yang aman, tentram dan tertib melalui Kepastian perlindungan dan penegakan hukum Meningkatnya keamanan dan ketentraman masyarakat serta Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah Penurunan kasus pelanggaran Perda Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : 1. Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran 2. Penyediaan Jasa Keuangan 3. Penyediaan Rapat-rapat, KonsultasI dan Koordinasi Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran Tersedianya jasa perkantoran dan peralatan kantor Terbayarnya honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang Tersedianya makanan dan minuman rapat dan tersedianya biaya koordinasi dan konsultasi % Bln Bln Bln 20 12 12 12 212,34 129,537 19,11 63,70 20 12 12 12 229,61 140,07 20,66 68,88 20 12 12 12 276,62 168,73 24,90 82,99 100 60 60 60 1.523,93 929,59 137,16 457,18

(42)

42

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantorandan Sumber daya manusia Kegiatan : 1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 3. Pendidikan dan pelatihan non formal

Capaian peningkatan sarana dan prasarana kerja Tersedinya sarana dan prasarana perkantoran Terpeliharanya sarpras perkantoran Terlaksanya diklat non formal dan terbinanya korps, kesamaptaan dan pelatihan beladiri 20 Unit Unit Orang 20 10 110 96 183,95 31,27 121,41 31,27 20 10 120 96 198,91 33,81 131,29 33,81 20 10 120 96 239,64 40,74 158,16 40,74 100 75 120 480 1.432,03 243,44 945,15 243,44 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Kegiatan: 1. Penyusunan Perencanaan Kinerja OPD 2. Penyusunan Pelaporan Keuangan OPD 3. Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja Tersusunya renja dan perubahan renja OPD Tersusunya laporan keuangan OPD Tersusunya laporan pengendalian, dan evaluasi kinerja bulanan % Doku men Doku men doku men 20 2 2 19 8,79 3,69 2,02 3,08 20 2 2 19 9,51 3,99 2,19 3,33 20 10 10 19 11,45 4,81 2,63 4,01 100 10 10 95 79,65 33,45 18,32 27,88

(43)

43

triwulan Lakip, Laporan Tahunan, profil kinerja dan penerapan SPIP Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kegiatan ; 1. Pengembangan Kapasitas Perlindungan Masyarakat 2. Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Program Peningkatan Penegakan Perda 1. Pengawasan Capaian peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat - Terbinanya linmas desa, sarlinmas dan anggota satpolpp. - Terlaksanya

HUT polpp dan linmas - Terselenggara nya operasi penertiban, pengamanan dan pengawalan - Terfasilitasinya bantuan penguburan mayat tak dikenal Terselenggara nya % Orang Kali kali Mayat Kali 93,35 1040 1 460 12 100 65 559,64 251,84 307,80 459,44 206,75 98,42 1045 1 480 12 100 70 605,17 272,33 332,84 496,81 223,56 99,46 1045 1 460 12 100 70 729,07 328,08 400,99 598,53 269,34 99,46 5191 5 2220 60 100 300 5.174,97 2.022,39 2.463,30 2.663,12 1.474,11

(44)

44

Penertiban dan Operasi Non Yustisi

2. Penyelidikan dan Penindakan pelanggaran perda dan ketentuan perundang-undangan moni toring pengawasan, penegakan KTR dan cukai rokok - Terbinanya dusun sapta tertib - Terselenggara nya operasi yustisi perda dan non yustisi - Penyidikan dan penindakan pro justisia kasus pelanggaran perda Dusun Kali Ka sus 12 120 575 252,69 12 125 600 273,25 12 125 600 329,19 60 570 2825 1.878,28

(45)

45

B A B VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini di kemukakan indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Satuan Polisi Pamong Praja dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran ditampilkan dalam tabel 7.1 berikut:

Tabel. 7.1.

Indikator kinerja program yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2017 - 2022

N o Indikator Satuan Kondisi kinerja pada awal period e RPJMD

Target Capaian setiap Tahun OPD

Penang gung Jawab Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. 2. Cakupan peningkatan ketentraman dan ketertiban umum Capaian peningkatan penegakan peraturan daerah Kali Kali 350 350 416 450 400 525 425 550 455 575 460 575 461 600 SatPol PP Tabel 7.2

Indikator kinerja yang mengacu pada RPJMD

N o Indikator Satuan Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD

Target Capaian setiap Tahun

OPD Penang gung Jawab 2017 2018 2019 2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. 2. Cakupan peningkatan ketentraman dan ketertiban umum Capaian peningkatan penegakan peraturan daerah % % 85,99 77,78 86,83 100 92,68 100 93,35 100 98,42 100 99,46 100 SatPol PP

(46)

46

B A B VIII P E N U T U P

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang menjabarkan pelaksanaan RPJMD sesuai ketugasan dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja. Rencana Strategis tahun 2017 - 2022 dilaksanakan untuk lebih meningkatkan akselerasi pembangunan daerah guna mencapai visi dan misi Bupati Kulon Progo Tahun 2017- 2022 yang lebih terukur dan akuntabel sesuai dengan RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 -2022.

Rencana strategis ini selanjutnya akan menjadi alat untuk mengukur kinerja pelayanan dan menjadi pedoman untuk menyusun program dan kegiatan tahun 2017 – 2022.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya sistem sumbangan ini merupakan suatu bentuk aktifitas tolong menolong dari masyarakat yang berupa bantuan baik berupa benda maupun biaya (uang) untuk pihak yang

Jika dibandingkan dengan pektin dari kulit semangka yang diekstraksi secara kimia yang memiliki kadar galakturonat sebesar 40,91 %, maka pektin kulit semangka

Sedangkan Night adalah sosok kepribadiannya yang lain atau yang biasa disebut dengan alter.. Menurut Butcher, Mineka, dan Hooley (2007: 299-300), dalam banyak kasus satu

Penelitian ini berbeda dengan penelitian Pola Asuh Orangtua yang Membentuk Jiwa Wirausaha Anak: Sebuah Studi pada Mahasiswa Teknik Industri ITS, karena penelitian ini selain

Tanah tersusun oleh bahan padatan, air dan udara."ahan padatan ini meliputi bahan mineral berukuran pasir, debu, dan liat, serta bahan organik."ahan organik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif signifikan pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat, ada pengaruh positif signifikan e-services quality terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk ketidaksantunan berbahasa pada teks pengumuman hasil karya siswa kelas VII Mts Ummul Qurok “Unggulan” Klego Boyolali, Data

dipertanggungjawabkan dari sisi, kekuatan, keawetan, ekonomis, efisien dan estetis bagi konstruksi interior yang sengaja diperlihatkan (eksposed) Subyektif : Agar mahasiswa