• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL SPASIAL INFORMASI

DAERAH PENANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus spp)

DI ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA

(110

O

-120

O

BT ∼ 2

O

50’-7

O

50’ LS)

ANDRIUS

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(2)

ABSTRAK

ANDRIUS. Model spasial informasi daerah penangkapan ikan layang

(Decapterus spp) di antara perairan Selat Makasar dan Laut Jawa (110O-120OBT ∼ 2O50’-7O50’LS). Dibimbing oleh SULAEMAN MARTASUGANDA, sebagai ketua dan WIWEKA HARTOJO, sebagai anggota.

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model spasial untuk informasi distribusi dan migrasi ikan layang, dimana model spasial ini dapat memetakan lokasi ikan layang berdasarkan analisis posisi dan hasil tangkapannya di Laut Jawa dan juga untuk menganalisa parameter oseanografi ikan layang yang terdiri dari suhu permukaan laut (SPL), klorofil-a, salinitas dan arus laut.

Data penangkapan ikan layang diambil dari fishing log book nelayan pukat cincin di pelabuhan perikanan pantai (PPP) Bajomulyo, Juwana Kabupaten Pati pada Juli hingga Desember 2005 kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan diagram kontrol Sheewarth. Parameter SPL dan konsentrasi klorofil-a didapatkan dari pengolahan citra NOAA-16 dan Fengyun FY-1 D. Sebagai data pendukung diambil dari Darmawan (2001) berupa peta tematik salinitas dan arus. Selanjutnya kesemua data diolah dengan menggunakan teknik sistem informasi geografis (GIS) untuk menghasilkan model spasial.

Pada penelitian ini menunjukkan distribusi ikan layang pada bulan Juli terdapat diantara Pulau Lumu-lumu dan Lari-larian hingga ke utara Pulau Bawean, pola migrasinya dimulai dari Pulau Lumu-lumu dan Lari-larian hingga ke utara perairan Pulau Bawean dengan informasi oseanografinya 27-30 oC untuk SPL, 0,01-1,5 mg/L untuk klorofil-a, 1-2 knot untuk kecepatan arus dan 33-34 ‰ untuk salinitas. Pada bulan Agustus menunjukkan distribusi ikan layang terdapat pada timur Pulau Sambergalang hingga mendekati perairan lepas pantai selatan Kalimantan, pola migrasinya dimulai dari Pulau Bawean hingga ke utara Pulau Madura dengan informasi oseanografinya 27-28 oC untuk SPL, 0,5-2 mg/L untuk klorofil-a, 1,5-2 knot untuk kecepatan arus dan 33,75-34,5 ‰ untuk salinitas. Dan pada bulan September menunjukkan distribusi ikan layang berada antara perairan utara Pulau Kangean dan Masalembu, pola migrasinya dimulai dari utara Pulau Kangean hingga selatan Pulau Masalembu dengan informasi oseanografinya 28-29 oC untuk SPL, 0,01-0,5 mg/L untuk klorofil-a, 1,82-2 knot untuk kecepatan arus dan 32,5-33,5 ‰ untuk salinitas.

(3)

ABSTRACT

Andrius. Information spatial model for scads (Decapterus spp) fishing ground

within Java Sea and Macassar Strait (110O-120OE 2O50’-7O50’S). Supervised

by Martasuganda S and Hartojo W.

The objective of this research is to construct an information spatial model for distribution and migration of scads. This model is expected able to map the location of scads according to position and output analysis in Java Sea also to analyze oceanographic parameter of scads including sea surface temperature (SST), chlorofil-a, salinity and sea current. Data of fishing scads is collected from purse seine-fisherman’s fishing log book over Bajomulyo fishing base, Juwana of Pati residance in July to December 2005. Henceforth, data is processed by using Sheewarth control diagram formulae. SST parameter and chlorofil-a concentrate is gathered by processing NOAA-16 and Fengyun FY-1 D image. Supporting data is provided by Darmawan (2001) as a thematic map of salinity and sea current. Futhermore, whole data is processed by using geographic information system to provide spatial model. The research reports scads distribution in July is located within Lumu-lumu Island and Lari-larian to the north of Bawean Island. Migration pattern begins from Lumu-lumu Island and Lari-larian to northen of

Bawean Island waters in oceanographic information of 27-30 OC SST,

0.001-1.5 mg/L chlorofil-a, 1-2 knot sea current and 33-34 ‰ salinity. In August, distribution of scads is over the east of Sambergalang Island to offshore waters of southern Borneo. Its migration pattern begins in Bawean Island to nothern

Madura Island in oceanographic information of 27-28 OC SST, 0.5-2 mg/L

chlorofil-a, 1.5-2 knot sea current, 33.75-34.5 ‰ salinity. In September, ditribution of scads is within northen Kangean Island and Masalembu in

oceanographic information of 28-29 OC, 0.01-0.5 mg/L chlorofil-a, 1.82-2 knot

sea current and 32.5-33.5 salinity.

(4)

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Batasan Penelitian ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Deskripsi Umum Perikanan Layang (Decapterus spp) ... 5

2.1.1 Morfologi ... 5

2.1.2 Ruaya (migrasi) dan sebaran (distribusi) pada musim timur di Laut Jawa ... 7

2.2 Deskripsi Umum Alat Tangkap Purse seine ... 9

2.3 Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Daerah Penangkapan Ikan ... 9

2.3.1 Penginderaan Jauh (Indraja) satelit ... 9

2.3.2 Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 12

3 METODE ... 15

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.2 Bahan dan Alat... 15

3.3 Metode Pengumpulan Data... 17

3.3.1 Pengumpulan data posisi dan hasil tangkapan layang ... 17

3.3.2 Pengumpulan citra satelit ... 17

3.3.3 Pengumpulan data pendukung ... 17

3.4 Metode Pengolahan Data ... 18

3.4.1 Pengolahan data posisi dan hasil tangkapan layang ... 18

3.4.2 Pengolahan citra satelit ... 20

3.4.3 Pengolahan spasial ... 21

3.5 Analisis Data ... 22

3.5.1 Analisis posisi tangkapan layang ... 22

3.5.2 Analisis spasial ... 23

3.6 Diagram Alir Penelitian ... 26

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 29

6.1 Kabupaten Pati ... 29

4.1.1 Kondisi geografi ... 29

4.1.2 Kondisi iklim ... 30

(5)

4.3 Aktifitas Perikanan Tangkap Kabupaten Pati ... 33

4.3.1 Tempat pendaratan ikan ... 33

4.3.2 Kondisi rumah tangga produksi ... 34

4.3.3 Alat tangkap ... 35

4.3.4 Produksi sumber daya ikan ... 36

4.4 Musim Penangkapan Layang ... 38

5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

5.1 Kondisi Penangkapan Ikan Layang Berdasarkan Perhitungan Diagram Kontrol Sheewarth ... 39

5.1.1 Bulan Juli ... 39

5.1.2 Bulan Agustus ... 43

5.1.3 Bulan September ... 47

5.2 Perkiraan Kondisi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Berdasarkan Liputan Citra Satelit ... 51

5.2.1 Bulan Juli 2005 ... 51

5.2.2 Bulan Agustus 2005 ... 52

5.2.3 Bulan September 2005 ... 54

5.3 Informasi Oseanografi Berdasarkan Analisis Spasial ... 56

5.3.1 Bulan Juli ... 56

5.3.2 Bulan Agustus ... 59

5.3.3 Bulan September ... 61

5.4 Kondisi Ruaya (Migrasi) dan Sebaran (Distribusi) Ikan Layang ... 65

5.4.1 Bulan Juli ... 65

5.4.2 Bulan Agustus ... 69

5.4.3 Bulan September ... 73

6 KESIMPULAN dan SARAN ... 77

6.1 Kesimpulan ... 77

6.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(6)

DAFTAR TABEL

halaman 1 Karakteristik satelit NOAA dan FY-1 ... 10 2 Perbandingan kanal sensor antara AVHRR dan MVISR ... 11 3 Contoh penabelan data CPUE untuk perhitungan

diagram kontrol Sheewarth ... 19 4 Hasil rangking data posisi dan hasil tangkapan layang

pada bulan Juli 2004 ... 39 5 Hasil rangking data posisi dan hasil tangkapan layang

pada bulan Juli 2005 ... 40 6 Diagram kontrol Sheewarth bulan Juli ... 41 7 Klasifikasi terhadap posisi tangkapan layang bulan Juli ... 42 8 Hasil rangking data posisi dan hasil tangkapan layang

pada bulan Agustus 2004 ... 43 9 Hasil rangking data posisi dan hasil tangkapan layang

pada bulan Agustus 2005 ... 44 10 Diagram kontrol Sheewarth bulan Agustus ... 45 11 Klasifikasi terhadap posisi tangkapan layang bulan Agustus ... 46 12 Hasil rangking data posisi dan hasil tangkapan layang

pada bulan September 2004 ... 47 13 Hasil rangking data posisi dan hasil tangkapan layang

pada bulan September 2005 ... 48 14 Diagram kontrol Sheewarth bulan September ... 49 15 Klasifikasi terhadap posisi tangkapan layang bulan September ... 50 16 Nilai-nilai parameter oseanografi hasil analisis tumpang-susun

(overlay) untuk perkiraan kondisi bulan Juli ... 58 17 Nilai-nilai parameter oseanografi hasil analisis tumpang-susun

(overlay) untuk perkiraan kondisi bulan Agustus ... 61 18 Nilai-nilai parameter oseanografi hasil analisis tumpang-susun

(overlay) untuk perkiraan kondisi bulan September ... 64 19 Perkiraan posisi ruaya layang pada bulan Juli ... 65 20 Jarak posisi schooling berdasarkan pengukuran spasial dari

perairan lepas pantai pada bulan Juli ... 65 21 Perkiraan posisi potensial penangkapan layang pada bulan Juli ... 66

(7)

22 Perbandingan kondisi oseanografi ikan layang untuk parameter SPL, konsentrasi klorofil-a, kecepatan arus dan salinitas antara teori

dan hasil olahan spasial bulan Juli ... 66 23 Perkiraan posisi ruaya layang pada bulan Agustus ... 69 24 Jarak posisi schooling berdasarkan pengukuran spasial dari

perairan lepas pantai pada bulan Agustus ... 69 25 Perkiraan posisi potensial penangkapan layang pada bulan Agustus ... 70 26 Perbandingan kondisi oseanografi ikan layang untuk parameter

SPL, konsentrasi klorofil-a, kecepatan arus dan salinitas antara teori

dan hasil olahan spasial bulan Agustus ... 70 27 Perkiraan posisi ruaya layang pada bulan September ... 70 28 Jarak posisi schooling berdasarkan pengukuran spasial dari

perairan lepas pantai pada bulan September ... 73 29 Perkiraan posisi potensial penangkapan layang pada bulan September ... 73 30 Perbandingan kondisi oseanografi ikan layang untuk parameter

SPL, konsentrasi klorofil-a, kecepatan arus dan salinitas antara teori

(8)

DAFTAR GAMBAR

halaman

1 D. macrosoma (a) dan D. russelli (b) ... 5

2 Migrasi ikan layang di bulan Juli hingga September pada musim timur .. 7

3 Satelit NOAA-AVHRR (a) dan Satelit FY-1 MVSIR (b) ... 10

4 Proses SIG ... 14

5 Peta lokasi penelitian sebagai tempat pengambilan data lapang ... 16

6 Hasil dari analisis diagram Voronoi ... 23

7 Tampilan hasil analisis jalur pada sekumpulan titik ... 24

8 Hasil buffer pada unsur titik dan garis ... 24

9 Tampilan analisis tumpang-susun (overlay) ... 25

10 Diagram alir penelitian (1) ... 27

11 Diagram alir penelitian (2) ... 28

12 Peta geografi Kabupaten Pati ... 29

13 Kondisi tempat pendaratan ikan (TPI) tahun 2004 ... 33

14 Kondisi rumah tangga produksi tahun 2004 ... 34

15 Kondisi alat penangkap ikan tahun 2004 ... 35

16 Kondisi umum produksi perikanan tangkap tahun 2004 ... 36

17 Kondisi produksi sumber daya ikan layang tahun 2004 ... 37

18 Sebaran SPL untuk perkiraan kondisi bulan Juli 2005 ... 51

19 Konsentrasi klorofil-a untuk perkiraan kondisi bulan Juli 2005 ... 52

20 Sebaran SPL untuk perkiraan kondisi bulan Agustus 2005 ... 53

21 Konsentrasi klorofil-a untuk perkiraan kondisi bulan Agustus 2005 ... 53

22 Sebaran SPL untuk perkiraan kondisi bulan September 2005 ... 54

23 Konsentrasi klorofil-a untuk perkiraan kondisi bulan September 2005 .... 55

24 Ploting kelas posisi penangkapan dan model spasial sebaran ikan layang untuk bulan Juli ... 56

25 Overlay model spasial sebaran dengan kontur SPL bulan Juli ... 56

26 Overlay model spasial sebaran dengan kontur klorofil-a bulan Juli ... 57

27 Overlay model spasial sebaran dengan kontur arus bulan Juli ... 57

(9)

29 Ploting kelas posisi penangkapan dan model spasial sebaran

ikan layang untuk bulan Agustus ... 59

30 Overlay model spasial sebaran dengan kontur SPL bulan Agutus ... 59

31 Overlay model spasial sebaran dengan kontur klorofil-a bulan Agustus .. 60

32 Overlay model spasial sebaran dengan kontur arus bulan Agustus ... 60

33 Overlay model spasial sebaran dengan kontur salinitas bulan Agustus .... 61

34 Ploting kelas posisi penangkapan dan model spasial sebaran ikan layang untuk bulan September ... 62

35 Overlay model spasial sebaran dengan kontur SPL bulan September ... 62

36 Overlay model spasial sebaran dengan kontur klorofil-a bulan September ... 63

37 Overlay model spasial sebaran dengan kontur arus bulan September ... 63

38 Overlay model spasial sebaran dengan kontur salinitas bulan September ... 64

39 Ruaya ikan layang (Decapterus spp) pada perkiraan bulan Juli ... 67

40 Sebaran ikan layang (Decapterus spp) pada perkiraan bulan Juli ... 68

41 Ruaya ikan layang (Decapterus spp) pada perkiraan bulan Agustus ... 71

42 Sebaran ikan layang (Decapterus spp) pada perkiraan bulan Agustus ... 72

43 Ruaya ikan layang (Decapterus spp) pada perkiraan bulan September .... 75

44 Sebaran ikan layang (Decapterus spp) pada perkiraan bulan September ... 76

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman 1 Harga-harga tetapan A2 ... 85

2 Tabel pendataan log book fisheries purse seine ... 86 3 Peta sebaran dan pola arus dari realtime altimetry project ... 87 4 Peta sebaran dan kontur salinitas ocean data view (ODV)

tahun 1996-1998 ... 88 5 Peta kontur salinitas US naval oceanographic tahun 1997... 89 6 Dokumentasi kegiatan-kegiatan di lapang ... 90

Gambar

diagram kontrol Sheewarth  ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan di Badan Perencanaan Pembangunan

sebagai sumber rujukan dan pedoman utama sehingga manusia terhindar dari sifat dan perilaku yang tidak sesuai ajaran dan norma dalam Islam akibat perilaku

Hasyim Asy’ari dalam penyebaran Islam di Jawa tahun 1899-1947 ini, menggunakan metode penulisan yaitu menggunakan metode studi literatur yang meliputi

Mentawai, Perairan Bengkulu dan P.Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, Perairan Kalimantan bagian Barat, Selat

Perairan Sabang- Banda Aceh, Perairan Meulaboh, Perairan Barat Kep.Simeulue sampai Kep.Mentawai, Perairan Bengkulu, Selat Karimata, Perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat

Selat Malaka bagian Utara, Perairan Lhokseumawe, Laut Jawa bagian Timur, Perairan Masalembu, Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Pulau Rote, Laut Sawu, Perairan KupangLaut

Selat Malaka bagian Utara, Perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan P.Simeulue - Meulaboh, Perairan Selatan Kalimantan Tengah, Laut Jawa, Perairan Utara Jawa Barat hingga

 Di perairan Sebelah Barat P. Sumatera, Laut Cina Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Timor, dan Laut Halmahera arus