• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar belakang

Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari pendidikan akan berpengaruh terhadap manusia dalam jangka panjang. Persaingan ketat pendidikan akan terasa ketika memasuki dunia pekerjaan. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi pula persyaratan pendidikannya. Maka dari itu, kita dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan setinggi-tingginya agar mendapatkan pekerjaan yang layak.

Dunia pendidikan adalah harapan besar dimana sebagian besar rakyat menaruhkan padanya kepercayaan atas masa depan anak-anaknya. Sebagian besar masyarakat masih percaya bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,maka semakin besar pula peluangnya untuk dapat bekerja secara layak. Namun kenyataan dilapangan, kondisi ini tidak berkorelasi positif dengan kesempatan kerja. Ternyata tingginya jenjang pendidikan yang diperoleh belum menjadi jaminan akan kemudahan mendapat pekerjaan yang kita harapkan.

Lemahnya kualitas lulusan perguruan tinggi bisa jadi disebabkan oleh penyelenggaraan pendidikan yang tidak terakreditas. Tidak sedikit perguruan tinggi membuka beraneka ragam program tanpa memberikan batasan cukup untuk menjaga kualitasnya. Penyelenggaraan pendidikan yang kurang berkualitas akan

(2)

melahirkan hasil yang kurang sempurna yang artinya banyak sarjana yang kurang berkualitas.

Menyikapi semakin tingginya kebutuhan pendidikan, banyak bermunculan perguruan tinggi swasta mendirikan tingkat pendidikan pascasarjana yang menyediakan fasilitas pendidikan dengan berbagai kualitas untuk menarik perhatian para sarjana. Namun fasilitas saja tidak cukup untuk menarik minat masyarakat, hal yang terpenting adalah kredibilitas para pengajar yang akan menyampaikan ilmunya kepada kita. Sebagaimana proses komunikasi yang paling sedikit melalui tiga komponen yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Keefektifan komunikasi ditentukan oleh komunikator yang memiliki peran penting sebagai penyampai pesan, dan bagaimana caranya pesan tersebut dapat dimengerti komunikannya. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Oleh karena itu seorang komunikator harus memiliki ethos. Ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator terdiri dari kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan. Ketiga dimensi ini berhubungan dengan jenis pengaruh sosial yang ditimbulkan (Rakhmat 2000: 256).

Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukan source credibility. Artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Begitupun dengan dosen pascasarjana, harus memiliki kredibilitas yang

(3)

tinggi untuk menunjang keberhasilan proses mengajar dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Kredibilitas pengajar akan mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih kampus pascasarjana yang sesuai dengan keinginannya. Minat sebagai suatu tujuan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat dari taraf yang tinggi merupakan hasil pendidikan yang tinggi. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan minat yang benar-benar luas serta bernilai (Buchori 1984: 135).

Terlebih mahasiswa yang memilih pascasarjana adalah mahasiswa yang tingkat kecerdasannya lebih tinggi, sehingga akan lebih selektif untuk memilih perguruan tinggi yang berkualitas untuk melanjutkan studinya.

Pendidikan ilmu komunikasi semakin hari semakin berkembang karena tidak ada satu sektor pun dalam bidang kehidupan masyarakat yang tidak bersentuhan dengan komunikasi. Untuk itu tenaga profesional di bidang komunikasi dengan kualifkasi Magister sangat diperlukan oleh masyarakat. Perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Di era globalisasi saat ini menjadikan manusia untuk semakin membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi, guna menghadapi persaingan mencari pekerjaan. Kesadaran mahasiswa tersebut muncul ketika fakta yang ada adalah banyak lulusan sarjana yang masih pengangguran karena faktor syarat pendidikan yang lebih tinggi dari manajemen perusahaan tersebut.

UNISBA merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Program Magister (S2)

(4)

ilmu komunikasi. Ada beberapa program studi Magister (S-2) di UNISBA salah satu nya adalah program Magister ilmu komunikasi. Unisba mendirikan Magister Komunikasi berdasarkan surat ijin penyelenggaraan Dirjen Dikti Diknas Nomor 2952/D/T/2003, tanggal 10 Oktober 2003, menyelenggarakan Program Magister Ilmu Komunikasi dengan Konsentrasi Komunikasi Bisnis, Komunikasi Politik, dan Komunikasi Dakwah

Berdasarkan latar belakang tersebut, UNISBA harus memperhatikan kredibilitas dari Dosen program Studi Magister (S-2) Ilmu Komunikasi untuk menghasilkan lulusan Magister Ilmu komunikasi yang berkualitas. Maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaiaman hubungan kredibilitas dosen program studi Ilmu Komunikasi pascasarjana UNISBA dengan minat mahaiswa FIKOM UNISBA untuk melanjutkan program studi S-2.

1.2 Identifikasi Masalah

Bertitik tolak dari uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang masalah serta rumusan masalah di atas, maka penulis menguraikan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2?

2. Apakah terdapat hubungan antara karakter dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2?

(5)

3. Apakah terdapat hubungan antara kharisma dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara kompetensi dosen program studi

ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

2. Untuk mengetahui hubungan antara karakter dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

3. Untuk mengetahui hubungan hubungan antara kharisma dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi studi ilmu komunikasi pada umumnya dan dalam hal kredibilitas dan minat pada khususnya. Selain itu, dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan kredibilitas dan minat.

(6)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian ini secara praktis diharapkan agar :

1. Memberikan manfaat bagi pascasarjana UNISBA sebagai masukan dalam mengevaluasi kredibilitas dosen yang berpengaruh terhadap minat para mahasiswa untuk melanjutkan program studi S2.

2. Menjadi sarana bagi peneliti untuk memahami, mendalami dan mempelajari praktek ilmu komunikasi secara umum dan mengaplikasikan kredibilitas komunitor secara khusus dalam perusahaan yang nyata di lapangan.

1.5 Ruang Lingkup dan Pengertian Istilah 1.5.1 Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini penulis membuat beberapa pembatas. Hal ini agar tidak menimbulkan salah penafsiran dan mencegah meluasnya objek penelitian, serta lebih terarah dan menjadi lebih terfokuskan. Maka penulis memberikan batasan maslaah sebagai berikut :

1. Objek penelitian adalah mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 2. Penelitian ini hanya membahas mengenai kredibilitas dosen program

studi ilmu komunikasi pascasarjana UNISBA dan minat mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009.

(7)

1.5.2 Pengertian Istilah

1. Hubungan adalah keadaan berhubungan; kontak; sangkut-paut; ikatan. 2. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Ada dua hal yang terkandung pada pengertian ini, yaitu 1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator; 2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator.

3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. 5. Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang pendidikan tinggi dan jenis pendidikan tertentu.

1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.6.1 Kerangka Pemikiran

Perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Perguruan tinggi yang kurang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang kurang sempurna atau kurang berkualitas pula.

(8)

Salah satu alat ukur untuk mengetahui kualitas dari suatu perguruan tinggi ialah kredibilitas dosen yang mengajar di dalamnya.

Komunikasi yang terjadi pada saat dosen mengajar termasuk ke dalam komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara tiga mahasiswa atau lebih secara tatap muka di mana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak ada jumlah batasan anggota yang pasti, 2-3 orang atau 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang. (Rohim, 2009:87)

Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukan source credibility (kredibilitas sumber). Artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Begitupun dengan dosen pascasarjana, harus memiliki kredibilitas yang tinggi untuk menunjang keberhasilan proses mengajar dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Ada dua hal yang terkandung pada pengertian ini, yaitu 1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator; 2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator. (Rakhmat, 2000:257)

Josep A. Devito (1997) dalam bukunya Komunikasi Antarmanusia mengemukakan mengenai tiga aspek kualitas utama yang dapat mempengaruhi kredibiltas seorang pemimpin, yaitu:

1. Kompetensi, mengacu pada pengetahuan dan kepakaran yang meliputi: pengetahuan, pengalaman, kepercayaan diri dan informasi.

(9)

2. Karakter, mengacu pada itikad dan perhatian kepada khalayak yang meliputi: mampu bersikap adil, perhatian, konsisten, mampu mempersamakan persepsi dengan bawahan.

3. Karisma, mengacu pada kepribadian dan kedinamisan yang meliputi: positif, ketegasan, antusiasme/semangat dan aktif.

(Devito,1997:459)

Teori yang menghubungkan antara variabel X (kredibilitas) dengan variabel Y (minat) adalah Teori stimulus-respon (S-R), yaitu model teori komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi. Khusus nya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus-respon. (Mulyana,2005:132)

Model ini menunjukan komunikasi suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana.bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, atau bila saya tersenyum dan kemudian anda membalas senyuman saya, itulah pola S-R. Jadi model S- R mengasusmsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Oleh karena itu anda dapat menganggap proses ini sebagai pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal-balik dan mempunyai efel. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.

Minat dalam penelitian ini menggunakan model AIDDA perhatian, ketertarikan dan keinginan. Minat dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:656) adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; keinginan. Unsur-unsur minat yang mengarah pada bentuk sikap dapat dilihat dari pengertian yang diberikan oleh Bigot sebagai berikut: “Bahwa yang disebut minat adalah

(10)

mengandung unsur-unsur yang disebut antara lain: kognisi (mengenal), afeksi (perasaan), dan konasi (kehendak)” (Arbor, 1993:112).

Sedangkan menurut Onong U. Effendy dalam bukunya ilmu,teori, dan filsafat komunikasi “minat adalah kelanjutandari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat atau keinginan (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. ( Effendy,2003 : 304)

Kredibilitas dosen yang baik dan kuat akan dapat mempengaruhi minat publik untuk memilih perguruan tinggi tersebut untuk dipilih sebagai tempat untuk mencari ilmu yang diinginkannya. Dalam hal ini peniliti menggunakan A-A procedure atau AIDDA untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan minat. sebagai berikut :

A : Attention (Perhatian) I : Interest (ketertarikan) D : Desire (keinginan) A : Decision (Keputusan)

A : Action (Tindakan) (dalam Effendy, 2003:304)

Maksud dari tahapan diatas adalah dosen harus bisa menarik perhatian (attentions) komunikan yaitu dengan berpenampilan yang baik, memberitahukan terlebih dahulu materi yang akan diberikan, serta menyajikan materi yang menarik. Kemudian perhatian yang sudah diperoleh itu dapat dipertahankan, sehingga dapat meningkat menjadi minat atau ketertarikan (interest) yang kuat. Adapun minat atau ketertarikan seseorang akan timbul jika yang diajukan itu mengenai kepentingan, kebutuhan, dan sesuai dengan pikiran dan konsep hidup

(11)

orang tersebut. Tahap selanjutnya adalah menimbulkan keinginan (desire) yang lebih kuat dari sekedar minat atau ketertarikan saja. Tahapan ini dapat dicapai dengan mengemukakan janji yang menarik, atau keuntungan pribadi yang memang diharapkan. Kemudian keinginan tersebut harus lebih diyakinkan terhadap publik, jika apa yang diinginkan itu benar, maka pesan yang disajikan oleh dosen harus bersifat jujur.

Teori Stimulus-Respon

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6.2 Hipotesis

Hipotesis berarti mengarahkan hipotesis pada suatu bentuk penyelidikan empiris untuk menetapkan apakah hipotesis ini didukung atau disanggah oleh apa yang diamati oleh peneliti (Black dan Champion, 1992: 124). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis umum sebagai berikut:

Kredibilitas Dosen : - Kompetensi - Karakter - Karisma Minat Mahasiswa: - Perhatian - Ketertarikan - Keinginan STIMULUS RESPON

(12)

H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas Dosen program studi ilmu komunikasi Pascasarjana UNISBA dengan minat mahasiswa fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

H1 : Ada hubungan antara kredibilitas Dosen program studi ilmu komunikasi Pascasarjana UNISBA dengan minat mahasiswa fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

Supaya dapat diteliti (researchable), hipotesis-hipotesis umum itu harus dijabarkan menjadi subhipotesis-hipotesis yang sudah sangat spesifik. (Rakhmat, 2002:15). Subhipotesis tersebut antara lain sebagai berikut:

1. H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan perhatian mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu

komunikasi pascasarjana dengan perhatian mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

2. H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan ketertarikan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu

komunikasi pascasarjana dengan ketertarikan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

(13)

3. H0 : Tidak ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana dengan keinginan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2. H1 : Ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu

komunikasi pascasarjana dengan keinginan mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 untuk melanjutkan studi S2.

1.7 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanasi adalah penelitian untuk menguji antarvariabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel lainnya; atau apakah suatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya (Faisal, dalam Ardianto, 2010: 50).

Metode ini digunakan peneliti karena ingin meneliti apakah ada hubungan antara kredibilitas dosen program studi ilmu komunikasi pascasarjana UNISBA dengan minat mahasiswa fakultas ilmu komunikasi UNISBA untuk melanjutkan program studi S2. Metode ini dapat membuktikan secara langsung hubungan di anatara variabel, menanyakan pada responden dengan cara menyebarkan angket lalu mengujinya dengan hipotesis.

(14)

1.7.1 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diteteapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono dalam Ridwan 2006:7). Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa ilmu komunikasi UNISBA angkatan 2009 sebanyak 312 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang diamati (Rakhmat, 2009: 78). Teknik pengambilan sampling strata disproporsional. Sampling berstrata melibatkan pembagian populasi ke dalam kelas, kategori atau kelompok yang disebut strata. Disini, setiap strata diambil jumlah sampel yang sama. Nanti dalam jumlah data dan data untuk setiap strata dikalikan dengan bobot strata tersebut. (Rakhmat, 2002:79-80). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2009 dari ketiga jurusan yaitu Public Relations, Jurnalistik, dan Manajemen Komunikasi.

Untuk menentukan ukuran sampel, peneliti mengambil 20% atau 0.20 dari populasi. Hal ini mengacu pada pernyataan Singarimbun dan Effendy (1981) (dalam Rakhmat, 2009: 81) yang menyatakan pecahan sampling 0.10 atau 0.20 sering dianggap banyak

(15)

penelitian sebagai ukuran sampel yang memadai. Sehingga sampel yang didapat sebagai berikut:

20% x 312 = 0.20 x 312

= 62.4 dibulatkan menjadi 63 mahasiswa

Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fikom UNISBA angkatan 2009 sebanyak 63 mahasiswa yang diambil dari ketiga program studi sebagai berikut :

Tabel 1.1 Kerangka Sampel

No. Program Studi Populasi Sampel

1. Public Relations 170 orang 21 orang

2. Jurnalistik 87 orang 21 orang

3. Manajemen Komunikasi 55 orang 21 orang

Jumlah 312 orang 63 orang

Sumber : Analisis Penulis

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket

Yaitu suatu alat pengukuran data secara tertulis di mana didalamnya memuat pertanyaan-pertanyaan disertai pilihan jawaban yang telah disediakan. Angket ini disebarkan kepada mahasiswa ilmu komunikasi UNISBA angkatan 2009.

(16)

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung antara penulis dengan pihak yang berwenang untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Studi Kepustakaan

Teknik untuk mendapatkan data teoritis guna mendapatkan pendapat para ahli dan teorinya melalui buku-buku referensi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

Gambar

Tabel 1.1   Kerangka Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar komponen-komponen pembelajaran memiliki banyak komponen, diantaranya ada tujuan pembelajaran sebagai titik tolak untuk mencapai suatu pembelajaran, guru

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang