33 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. Pemilihan lokasi penelitian
Kota Malang. Hal ini dikarenakan konsumen produk Second stuff shop beraneka
ragam dan tersebar diseluruh Indonesia.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu suatu penelitian
lapangan dan meminta pendapat responden yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan sebagai alat
pengumpulan data pokok.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan objek penelitian secara keseluruhan yang
memiliki karakter tertentu yang dapat disesuaikan dengan keinginan peneliti
untuk menarik sebuah kesimpulan kemudian untuk dipelajari lebih lanjut
(Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
produk second stuff shop yang ada di Malang.
2. Sampel
Populasi yang diambil pada penelitian ini merupakan konsumen
untuk mempermudah penentuan jumlah sampel yang akan diambil maka
akan ditentukan dengan rumus Ferdinand (2006) :
n = jumlah indikator x (5 sampai 10)
keterangan :
n = jumlah sampel
Dalam penelitian ini terdapat 13 indikator dan pengalinya diambil angka 10 sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :
n = 13 x 10 n = 130
Pengambilan sampel menggunakan salah satu teknik non probability
sampling yaitu purpose sampling karena tidak diketahui jumlah anggota yang pasti pada populasi penelitian sehingga peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan menetapkan karakteristik tertentu yaitu
responden yang membeli produk second stuff shop di Kota Malang,
responden yang pernah mencari tau info tentang produk second stuff shop
di sosial media instagram, responden yang datang langsung ke toko/outlet
second stuff shop di Kota Malang, responden yang berdomisili dan bertempat tinggal di Kota Malang.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat variabel yang akan diamati. Definisi operasional mencakup hal-hal penting
dalam penelitian yang memerlukan penjelasan, dafinisi operasional variabel
bersifat spesifik, rinci dan tegas. (Suryabrata,2006) Berikut definisi operasional
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variable
bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat beli
(Y).
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah promosi(X).
3. Variabel intervening
Variabel intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi
variable terikat dan variable bebas, Variabel intervening yang digunakan
dalam penelitian ini adalah word of mouth (Z), akan tetapi salah satu indikator
word of mouth yaitu talkers tidak digunakan dalam penelitian dikarenakan memiliki definisi yang sama dengan indikator dari minat beli.
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber
Promosi Kegiatan yang dilakukan oleh Second stuff shop untuk
mengkomunikasikan produk agar konsumen membeli
1. Frekuesi promosi, jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam satu waktu tertentu melalui media promosi.
2. Kualitas promosi, tolak ukur seberapa baik promosi itu sampai kepada konsumen.
3. Kuantitas promosi, nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan.
Kotler dan
Keller
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber
4. Waktu promosi, lama durasi promosi itu dilaksanakan oleh perusahaan
5. Ketepatan sasaran promosi, faktor yang diperlukan agar tercapainya target yang disasarkan
Word of mouth Suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen untuk memberikan informasi perihal produk kepada konsumen yang lainnya
1. Topics, pesan atau suatu hal yang dapat membuat konsumen membicarakan mengenai produk atau jasa kepada konsumen lain.
2. Tools, alat yang digunakan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dan berjalan.
3. Taking Part, partisipasi dari perusahaan seperti halnya dalam merespon tanggapan dari calon konsumen terkait produk/jasa.
4. Tracking, pengawasan akan hasil word of mouth marketing perusahaan biasanya menggunakan kotak saran atau berupa survey kepuasan
Sernovitz
(2009: 31)
Minat Beli Suatu ketertarikan konsumen untuk membeli suatu produk
1. Minat eksploratif, perilaku mencari tahu informasi terlebih dahulu produk yang diminati sebelum melakukan pembelian
2. Minat preferensial, minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
3. Minat referensial, kecenderungan seseorang mereferensikan atau merekomendasikan suatu produk pada orang lain.
4. Minat transaksional, adalah kecenderungan seseorang dalam membeli suatu produk.
Ferdinand
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam variabel penelitian dijelaskan
sebagai berikut :
Data Primer, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sumber data primer, data primer merupakan data yang diperoleh tanpa
perantara. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh melalui penyebaran
kuisioner atau google form dan wawancara kepada konsumen produk second
stuff shop di Kota Malang.
F. Pengumpulan Data
Dalam Mengumpulkan data peneliti menggunakan survey Kuisioner.
Peneliti melakukan survey dengan cara membagikan kuisioner kepada
pelanggan maupun calon pelanggan Second stuff shop di Kota Malang.
Penyebaran kuisioner dilakukan dengan dua cara yaitu offline dan online.
Kuisioner offline disebar secara langsung kepada subjek penelitian dengan
memberikan lembar kertas berisi pertanyaan-pertanyaan yang siap diisi.
Sedangkan kuisioner online dengan cara menyebar berupa alamat (link) google
form yang juga telah berisi beberapa pertanyaan.
G. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode skala likert, skala likert
merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
penilaian dalam skala ini dapat bervariasi dari 1 sampai dengan 5 untuk
memberikan bobot dari setiap pilihan jawaban (option) yang ada, agar
mempermudah penentuan mean.
Responden diminta untuk mengurutkan pilihan yang dinyatakan dalam
bentuk angka 1 sampai dengan 5. Dimana angka tersebut diartikan sebagai
berikut:
Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1 Untuk jawaban tidak setuju (TS) diberikan skor 2
Untuk jawaban Netral (N ) diberikan skor 3 Untuk jawaban setuju (S) diberikan skor 4
Untuk jawaban sangat setuju (SS) diberikan skor 5
H. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung setiap
item dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel dan
positif sama dengan lebih besar dari 0,30 maka pertanyaanya tersebut bisa
dikatakan valid (Sugiyono,2014)
rumus korelasinya adalah sebagai berikut :
𝑟 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2 – (∑ 𝑌)2]
Keterangan :
rxy = korelasi antara variabel X dan Y n = jumlah responden
X = skor buat instrumen Y = skor total item instrument ∑X = jumlah skor x
∑Y = jumlah skor y
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur kuisioner yang merupakan indikator dari
variabel. Pengujian reabilitas menggunakan Cronbach alpha. Sebuah data dapat
dikatakan sempurna apabila reliabilitas tersebut menunjukkan lebih besar sama
dengan 0,60 reabilitas dikatakan tinggi apabila alpha antara 0,70-0,90 dan
cukup realible atau realible moderate apabila lebih besar sama dengan 0,50 data
tersebut dikatakan reliable (Arikunto,2006). Dengan rumus sebagai berikut :
𝑟 = ( 𝐾 𝐾 − 1) (1 − ∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑟2 ) Keterangan : r = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan ∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varian butir dikuadratkan 𝜎𝑟2 = jumlah varian total dikuadratkan
I. Teknik Analisis Data 1) Rentang Skala
Dari alternatif jawaban responden menggunakan skala likert, maka perlu
dilakukan pengelompokan jawaban responden berdasarkan nilai indeks yang
statistik deskriptif menggunakan rentang skala untuk skala likert menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑅𝑆 = 𝑛 (𝑚 − 1) 𝑚
Keterangan :
RS = Rentang skala n = Jumlah sampel
m = Jumlah alternatif jawaban setiap item
Maka rentang skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝑅𝑆 = 𝑛 (𝑚 − 1) 𝑚
𝑅𝑆 = 130 (5 − 1)
5 = 104
Berdasarkan pada hasil perhitungan diatas, makna dari rentang skala dapat
dilihat di tabel berikut :
Interval Promosi Word of mouth Minat Beli
130 - 234 Sangat Tidak Menarik Sangat Tidak Menarik Sangat Rendah 235 - 338 Tidak Menarik Tidak Menarik Rendah 339 - 442 Cukup Menarik Cukup Menarik Cukup Tinggi
443 - 546 Menarik Menarik Tinggi
547 - 650 Sangat Menarik Sangat Menarik Sangat Tinggi
2) Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal dan bebas dari asumsi regresi. Uji asumsi regresi dalam
a. Uji Normalitas
Sesuai dengan namaya uji normalitas adalah pengujian tentang
kenormalan data. Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal (Ghozali, 2013 : 160). Model regresi yang baik adalah data yang
berdistribusi normal atau mendekati normalatau tidak menggunakan dua cara
yaitu melalui analisis grafik dan analisis statistik.
Analisis grafik merupakan cara termudah untuk melihat normalitas
residual yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Uji statistik
lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
statiostik non-parametik Kolmogrov-Smirnov(K-S). Jika nilai signifikasi dari
hasil uji Kolmogrov-Smirnov(K-S) melebihi 0,05 maka asumsi normalitas
terpenuhi.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau
hampir sempurna antara beberapa atau semua variable independen dalam
model regresi. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas
(Ghozali, 2013 : 105). Untuk menguji adanya multikolinieritas dapat dilakukan
dengan menganalisi korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta
lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen
yang nilainya lebih dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF
kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan
dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013: 139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari
residual satu pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas karena
data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran.
Menurut Ghozali (2013 : 142 ) salah satu cara untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser. Uji Glejser
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen. Hasil probabilitas dikatakan signifikan jika nilai signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 5.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2012: 10) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengujian
autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson dengan membandingkan nilai
durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson tabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dL). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
2. Jika dL < d < du, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak.
3. Jika d-dL < d < 4, maka terjadi autokorelasi negatif.
4. Jika 4 –du < d < 4 –dL, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau
tidak.
5. Jika du < d < 4 –du, maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.
3) Analisis jalur (Path Analysis)
Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis jalur digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh tiap jalur antar variabel yang diteliti. Analisis jalur (path
analysis) merupakan teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat inheren antar masing-masing variabel yang disusun berdasarkan
urutan temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam
menentukan besaran pengaruh variabel independen exogenus terhadap variabel
dependen endogenus (Sarwono, 2012:17).
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda atau
analisis jalur adalah penggunaan analisis untuk menaksir hubungan kualitas antar
variabel (model casual) yang sebelumnya telah ditetapkan berdasarkan teori. Model
analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam persamaan
dua struktural berikut:
1. Z = a + β1X + €………(persamaan 1) 2. Y = a + β1X + β2Z + €……….(persamaan 2) Keterangan: Z = Word of mouth Y = Minat Beli X = Promosi
€ = Tingkat kesalahan residu/error 𝛽1 𝛽2 = Koefisien Regresi
a = Konstanta
4) Uji Hipotesis 1. Uji t
Uji statistik t dapat juga disebut uji statistik individual atau pengujian
secara sendiri-sendiri. Menurut Ghozali (2016: 97), uji ini menunjukkan
seberapa jauh pengaruh dari variable independen secara parsial terhadap
variable dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan t
hitung dan t tabel dengan t dua arah.
2. Uji Sobel (Sobel Test)
Menurut Ghozali 2012 mengatakan bahwa pengujian hipotesis mediasi
dapat dilakukan dilakukan dengan uji sobel (sobel test). Uji sobel ini dilakukan
dengan menggunakan cara menguji suatu kekuatan dari pengaruh tidak
langsung yaitu X dan Y yang melalui Z.
a. Apabila koefisien jalur (X-Z-Y) signifikan dan koefisien jalur (Z-Y) juga
signifikan, maka variabel Z benar-benar terbukti telah memediasi pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel.
b. Apabila koefisien jalur (X-Z-Y) signifikan dan koefisien jalur (Z-Y) tidak
signifikan, maka variabel Z tidak terbukti memediasi pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat
Kriterianya jika nilai Z pada uji sobel > nilai kritis pada ∝ yang digunakan