• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pembimbing: Dr. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc. Oleh: Adam Aldino R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dosen Pembimbing: Dr. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc. Oleh: Adam Aldino R"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penambahan Karbon Bambu terhadap Kekuatan Tarik, Stabilitas Thermal dan Konduktivitas Listrik Komposit Epoksi/Karbon

Bambu Sebagai Bahan Komponen Listrik

Oleh:

Adam Aldino R 2710100087

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Dosen Pembimbing:

Dr. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc

(2)

PENDAHULUAN

(3)

Latar Belakang

Karbon Hitam

Karbon Hitam dari Bambu

Aplikasi Pelat Bipolar

Epoksi

Komposit

(4)

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana pengaruh komposisi antara karbon bambu dan epoksi terhadap sifat mekanik komposit epoksi/karbon bambu?

2.

Bagaimana pengaruh komposisi antara karbon bambu dan epoksi terhadap sifat thermal dan konduktivitas listrik komposit epoksi/karbon bambu?

Temperatur dan tekanan udara sekitar dianggap konstan Proses pencampuran dianggap homogen

Batasan Masalah

(5)

Tujuan Penelitian

1.

Menganalisis dan mempelajari pengaruh komposisi antara karbon bambu dan epoksi terhadap sifat mekanik komposit epoksi/karbon bambu.

2.

Menganalisis dan mempelajari pengaruh komposisi antara karbon bambu dan epoksi terhadap sifat thermal dan konduktivitas listrik komposit

epoksi/karbon bambu.

Untuk menghasilkan komposit karbon bambu yang mempunyai karakteristik sifat mekanik, stabilitas thermal, dan konduktivitas listrik yang baik sehingga dapat digunakan untuk aplikasi pada bahan dari komponen listrik serta

untuk penelitian lain yang relevan.

Manfaat Penelitian

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

(7)

Bambu

Tinggi pohon (m) 10

Densitas pohon (pohon/m2) 10

Densitas (gr/cm3) 0.69

Kadar air (%) 5.98

Panjang kulm (mm) 248

Diameter luar kulm (mm) 174

Tebal kulm (mm) 35

Diameter cabang kulm (mm) 16

Densitas serat (%) 41

Kekuatan tarik (Mpa) 105±8 Modulus elastisitas (Gpa) 26±5 Elongasi patahan (%) 16±1

Kekuatan fleksural (Mpa) 153±11

Kekerasan (VHN) 5±1

Kekuatan impak (J/mm2)

0.15±0.

7

Bambu petung (Dendrocalamus

asper)

Bambu petung ialah bambu yang amat kuat, dengan jarak ruas pendek, tetapi memiliki dinding

yang tebal sehingga tidak begitu liat.

Bambu adalah sejenis tumbuhan berkayu yang memiliki batang berongga dan beruas-ruas dan tergolong keluarga Graminae (rumput-rumputan).

Bambu memiliki keunikan berbunga sekali seumur hidupnya lalu langsung ditandai dengan kematian setelah berbunga.

Daur hidup tumbuhan bambu yaitu 4 hingga 100 tahun lamanya.

Macam Bambu:

+ bambu petung (Dendrocalamus asper)

+ bambu wulung atau hitam (Gigantochloa verticillite),

+ bambu legi (Bambusa vulgaris schrad),

+ bambu apus, tali (Gigantochloa apus),

+ bambu Ori (Bambusa arundinacea),

(8)

Bambu

Bambu dapat dianggap sebagai komposit, karena bambu terdiri dari matriks dan penguat. Yang berperan sebagai penguat ialah serat bambu atau selulosa,

sedangkan matriksnya berupa senyawa lignin

LIGNIN

-Tidak dapat diuraikan menjadi satuan monomer -Berfungsi pengikat antar sel serta menguatkan dinding sel kayu.

-Senyawa amorf total (non kristalin).

-Kadar lignin di dalam kayu bekisar antara 15-35%

SELULOSA

-Komponen utama penyusun dinding sel yang kandungannya berkisar antara 40-45% dari bahan kering kayu.

-Struktur kimia rantai lurus, memanjang, dan tidak bercabang.

-Penyusunan serat-serat selulosa menghasilkan daerah kristalin .

SELULOSA

LIGNIN

(9)

Karbon Hitam

-Suatu bahan amorf yang dihasilkan melalui proses pemanasan yang biasa digunakan pada karet sebagai penguat, pigmen dan lain-lain.

- Karbon hitam berbentuk padat, serbuk berwarna hitam, tidak berbau, berat molekul 12,01, rumus molekul C, titik didih 4200 oC, titik lebur 3680 oC, titik nyala lebih dari 500 oC, tidak larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organik, kerapatan relatif (air=1): 1,8-2,1

Sifat-sifat karbon hitam berbeda dari bentuk

grafit dan intan, dikarenakan susunan atom

karbon tidak teratur.

(10)

Karbon Hitam

Karbon hitam merupakan konduktor listrik dengan skala 0.1-100 S/cm pada

temperatur kamar

Kunci untuk menentukan konduktifitas yang baik yakni dari ukuran partikel, struktur, dan kemurniannya

(11)

Karbon Bambu

Karbon Hitam yang terbuat dari Bambu

PROSES PEMBUATAN

(12)

Karbon Bambu

terjadi penguapan air dan sampai dengan temperatur 200 0C mulai terjadi penguraian

hemiselulosa

PROSES PEMBUATAN

(13)

Karbon Bambu

berlangsung reaksi eksotermik dan terjadi penguraian hemiselulosa dan selulosa yang

terdekomposisi menjadi larutan pirolignat, gas kayu dan sedikit ter.

PROSES PEMBUATAN

(14)

Karbon Bambu

proses depolimerisasi dan pemutusan ikatan C-O dan C-C

dan terdegradasinya selulosa.

Lignin mulai terurai

menghaislkan lebih banyak ter, larutan piroglinat dan gas CO2

menurun, sedangkan gas CO, CH4, dan H2 meningkat.

PROSES PEMBUATAN

(15)

Karbon Bambu

pembentukan lapisan aromatik dari lignin masih terurai sampai temperatur 500 0C. Pada temperatur

di atas 600 0C mulai terjadi proses pembesaran

luas permukaan. Proses tersebut berlanjut hingga membentuk arang karbon.

PROSES PEMBUATAN

(16)

Karbon Bambu

Pembuatan bambu dengan cara pemanasan mampu menghasilkan jumlah karbon yang banyak

(17)

Epoksi

Property Value

Glass transition temperature (Tg), oC (oF) 51 (123) Heat distortion temperature, oC (oF) 49 (120)

Tensile strength, Mpa (ksi) 51 (7.45)

Tensile modulus, Mpa (ksi) 2979 (432)

Tensile elongation, % 2.8

Hardness, Shore D 81

Epoxy thermosets termasuk kelompok polimer yang digunakan sebagai bahan pelapis, perekat, dan sebagai matrik pada material komposit

chemical reactive adhesives, thermal conductive adhesive, corrosion

resistance, kekuatan tarik dan kekuatan bending

getas

(+)

(-)

(18)

Epoksi

Sintesa Epoksi

• mereaksikan epiklorohidrin dengan bisphenol A atau dilarutkan dalam pelarut

• sering diproses pada temperatur sekitar 50-1000C

(19)

Potensi Aplikasi dari Komposit Epoksi/Karbon Bambu (Pelat Bipolar)

Fungsi

•Mengalirkan elektron ke seluruh sirkuit

•Mengumpulkan dan memindahkan elektron dari anoda ke katoda

•Mengalirkan dan mendistribusikan gas ke elektroda secara merata

•Memisahkan oksidan dan bahan bakar gas, memasukkan H2 ke anoda dan O2 ke katoda serta membuang air hasil reaksi

•Sebagai penguat mekanik sekaligus penahan membran tipis dan elektroda

•Sebagai konduktor panas untuk meregulasikan temperatur sel bahan bakar dan memindahkan panas dari elektroda ke saluran pendingin.

Plat bipolar seringkali dikenal dengan flow field plate atau pelat separator. Dikatakan pelat bipolar (dua kutub) karena pelat bipolar digunakan sebagai penghubung elektrik antara dua elektroda dengan kutub yang berbeda. Pelat bipolar terdiri lebih dari 80% dari total massa PEMFC

(20)

Potensi Aplikasi dari Komposit Epoksi/Karbon Bambu (Pelat Bipolar Proton Exchange Membrane Fuel Cell )

Dimensi 12x14x0.3 cm

Jenis Material Sifat

Grafit Impregnasi dengan

polimer

Rapuh dan Tebal

Konduktivitas Tinggi Logam

(Stainless steel, Ni-Cr alloy, Baja titanium,)

Konduktivitas listrik tinggi

Mudah terkorosi

Komposit Karbon/grafit

Ringan dan relatif murah.

Konduktivitas listrik lebih rendah dibandingkan grafit dan logam

Plastil konduktif

(Liquid Crystal Polymer )

Konduktivitas listrik relatif rendah

Property Value

Berat (kg) <0.4

Kekuatan tarik (MPa) >10

Fleksibilitas (%) 3-5

Konduktivitas listrik (S.Cm-1) >100 Konduktivitas thermal (W (mK)-1 ) >10 Permeabilitas (cm3cm-2s-1 at 80

oC and 3 atm) <2.10

Corrosion resistance μA cm-2 -6 < 1 Target Departement of Energy (DOE)

untuk pelat bipolar Material pelat bipolar

(21)

Penelitian Sebelumnya tentang Komposit untuk Pelat Bipolar

Nama Tahun Bahan Metode Hasil

Rizkyta 2013 Epoxy/

Graphite

Mixing Hasil konduktivitas listrik tertinggi didapat pada komposisi 80wt%

karbon dengan nilai konduktifitas listrik sebesar 424.8 S/cm

Ronkay dan Kiraly 2011 Polypropylene/

Graphite and Carbon Black

Mixing Hasil yang didapat yaitu konduktifitas listrik akan bertambah dengan adanya penambahan grafit dan karbon hitam pada PP. Hasil tertinggi didapat dengan komposisi 48.6vol% PP, 10.6vol% karbon hitam, dan 42.6vol%

grafit.

Kim, M.K 2013 Phenolic/Carbon Fabric

Mixing Metode pemanasan dalam pembuatan menggunakan plasma sprays 1000oC dengan komposisi 4wt% karbon.

Konduktivitas listrik yang didapat yakni sebesar 27ohm/cm

(22)

METODOLOGI

PENELITIAN

(23)

Diagram Alir

(24)

Bahan Penelitian

Epoksi

Bambu

Epoksi jenis Diglycidyl ether of bisphenol A dan poliamino amid, yang diproduksi oleh Eposchon didapatkan dari distributor PT. Justus Kimia

Bambu petung (Dendrocalamus asper). Spesimen dari material bambu diambil dari ruas bawah pohon

bambu (belum dilakukan proses apapun) yang berumur 3-4 tahun

(25)

Peralatan Penelitian

Gergaji dan Parang

Timbangan Digital

Mortar

Pengaduk Aluminium

Saringan

Cetakan Aluminium

Furnace

Penjepit

Mesin Uji TGA

Mesin Uji FT-IR

Mesin Uji SEM

Mesin Uji Tarik

Tungku Wadah plastik Mesin Uji

Konduktivitas Listrik

Loyang

(26)

Pelaksanaan Penelitian

Epoksi PAA CB

E/CB (40%)

(27)

Analisa Data dan

Pembahasan

(28)

Hasil Uji FT-IR

Epoksi

Daerah Serapan (cm-1) Ikatan Gugus Fungsi 824 C-O-C stretch of oxyrane

group epoksi

1028 C-O-C stretch of ether eter 1507 C-C stretch aromatic hidroksil 1603 C=C stretch aromatic hidroksil N-H deformation amina

2848 C-H stretch hidroksil

(29)

Hasil Uji FT-IR

Epoksi/Karbon Hitam 30%

Daerah Serapan (cm-1) Ikatan Gugus

Fungsi 825 C-O-C stretch of oxyrane

group epoksi

1031 C-O-C stretch of ether eter 1507 C-C stretch aromatic hidroksil 1605 C=C stretch aromatic hidroksil N-H deformation amina

2850 C-H stretch hidroksil

2922 C-C stretch alkana

(30)

Hasil Uji FT-IR

Epoksi/Grafit 30%

Daerah Serapan (cm-1) Ikatan Gugus

Fungsi 824 C-O-C stretch of oxyrane

group epoksi

1033 C-O-C stretch of ether eter 1502 C-C stretch aromatic hidroksil 1606 C=C stretch aromatic hidroksil

N-H deformation amina

2848 C-H stretch hidroksil

2924 C-C stretch alkana

(31)

Hasil Uji Tarik

E/CB

(32)

Hasil Uji Tarik

E/Gr

(33)

Hasil Uji SEM

Epoksi 100%

(34)

Epoksi/CB 30%

Hasil Uji SEM

(35)

Epoksi/Grafit 30%

Hasil Uji SEM

(36)

Hasil Uji TGA

Epoksi/Karbon Hitam 30%

Sample T (oC) 5%

loss

T (oC) 10%

loss

Berat Sisa (wt%)

Epoksi 351.50 361.83 6.16

E/CB (30%) 342.33 366.83 48.72

CB Bambu 54.67 95.00 84.35

(37)

Hasil Uji TGA

Epoksi/Grafit 30%

Sample T (oC) 5%

loss

T (oC) 10%

loss

Berat Sisa (wt%)

Epoksi 351.50 361.83 6.16

Epoksi/Grafit (30%) 351.67 362.83 35.71

Grafit - - 107.53

(38)

Hasil Uji Konduktivitas Listrik

Sampel Volt (V) Arus (A) Resistansi (MΩ)

E 0 0 0

E/CB (30%) 0.8 4.05 x 10-10 1974.75

E/Gr (30%) 1 6.38 x 10-10 1568 Nilai

E 0

E/CB 30% 1579.8x106

E/Gr 30% 1254.4x106

(Ω.mm)-1 (S/cm)

E 0 0

E/CB 30% 6.33x10-10 6.33x10-8 E/Gr 30% 7.97x10-10 7.97x10-8

Sifat Kelistrikan Komposit

Resistivitas

Konduktivitas

(39)

Kesimpulan dan Saran

(40)

Penambahan karbon hitam pada komposit menurunkan kekuatan tarik, modulus young dan elongation. Kekuatan tarik epoksi tertinggi terdapat pada komposisi 100% epoksi yaitu 64.69 MPa, sedangkan pada 30% karbon hitam yaitu 5.14 MPa,

Kesimpulan

Penambahan karbon hitam pada komposit dapat meningkatkan stabilitas thermal. Pada komposisi 30% dapat meningkatkan stabilitas thermal dengan memiliki berat sisa sebanyak 48.72%

Penambahan karbon pada komposit dapat menaikkan konduktivitas listrik dengan nilai sebesar 6.33x10-8 S/cm pada komposisi karbon hitam 30%

Saran

Penambahan coupling agent untuk meningkatkan kekuatan tarik dari komposit

(41)

Terima Kasih

Gambar

Diagram Alir

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil pemetaan ulang menunjukkan bahwa pola mineralisasi U di sektor Lemajung Barat dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe, yaitu mineralisasi U yang berasosiasi dengan

Diharapkan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur tahun 2017 ini dapat menjadi

Dalam menganalisis kinerja manajemen perusahaan berdasarkan penilaian distributor, digunakan metode Importance Performance Analysis. Metode ini merupakan suatu teknik

Pada keadaan Rh/ABO inkompatibilitas, terjadi kerusakan eritrosit dalam waktu singkat, sehingga bilirubin indirek akan menngkat dan menyebabkan ikterus. Ikterus berat

Kemampuan menampilkan keterampilan merupakan keistimewaan manusia. Tanpa keistimewaan tersebut, dapat dibayangkan bahwa kita sebagai manusia hanya akan bersandar pada

Bagi pihak–pihak yang keberatan terhadap Pengumuman ini Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada

Karena ketika berpindah dan keluar dari lingkungan budaya asal dan masuk kedalam lingkungan dengan budaya yang baru serta orang-orang yang berbeda hal ini akan menjadi fenomena