• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Jaringan Wide Area Network Dengan Teknik Multiprotocol Label Switching

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Optimalisasi Jaringan Wide Area Network Dengan Teknik Multiprotocol Label Switching"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi Jaringan Wide Area Network Dengan Teknik Multiprotocol Label Switching

Muhamad Zuhri1, Irwan Agus Sobari2

1Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri e-mail: [email protected]

2 Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri e-mail: [email protected]

Abstrak – Perkembangan teknologi khususnya dibidang jaringan berkembang dengan cepat dan perusahaan- perusahaan yang berkembang membutuhkan transfer data dan internet yang sangat cepat untuk menunjang jalannya proses transaksi dan manajemen perusahaan tersebut agar selalu realtime serta efisien. Proses tranfer dan mendapatkan data yang lambat serta membutuhkan waktu yang lama membuat user mengeluh dan kinerja sebuah perusahaan menjadi terhambat. Sebuah perusahaan sangat memerlukan kecepatan transfer data yang stabil dan cepat. Oleh karena itu untuk penanganan data dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat dan untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan membutuhkan implementasi MPLS (Multiprotocol Label Switching) dalam jaringan WAN (Wide Area Network) perusahaan. Prinsip kerja MPLS (Multiprotocol Label Switching) yaitu menggabungkan kecepatan switching pada layer 2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3.

Kinerja jaringan yang diujikan berupa test ping dan paket loss, serta menguji bandwidth yang disewa dari pihak ISP. Dari hasil pengujian terlihat lebih baik dari transfer rate-nya dan lebih stabil dari sebelum mengunakan teknik MPLS.

Kata Kunci: MPLS, WAN, dan Bandwidth

I. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah berkembang dengan begitu pesat. Khususnya teknologi dalam bidang jaringan komputer. Kebutuhan pada teknologi komunikasi tidak hanya terbatas pada masing-masing individu saja, melainkan digunakan oleh berbagai perusahaan dengan tujuan untuk memperlancar arus informasi perusahaan tersebut.

Jaringan komputer juga memudahkan penyebaran informasi antar jaringan satu ke jaringan lainnya walaupun letaknya berjauhan. Perusahaan-perusahaan besar sangat membutuhkan kecepatan transfer data yang stabil dan cepat. Ada beberapa perusahaan yang mengalami masalah seperti koneksi yang kurang baik, hal ini menjadi penghambat jalannya transmisi data.

Salah satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan teknologi MPLS (Multiprotocol Label Switching) pada perusahaan tersebut untuk menunjang komunikasi, transmisi data, dan memperbaiki koneksi antara cabang dan pusat di jaringan jaringan perusahaan tersebut. MPLS (Multiprotocol Label Switching) merupakan teknologi untuk mem-forward paket pada jaringan backbone kecepatan tinggi tanpa mengubah struktur jaringan yang telah ada sebelumnya. Sehingga dapat mengoptimalkan kinerja jaringan WAN (Wide Area Network) yang telah diterapkan pada perusahaan tersebut dengan diimplementasikan MPLS (Multiprotocol Label Switching).

II. LANDASAN TEORI

Memuat teori-teori pendukung dari metode yang diusulkan untuk pemecahan suatu masalah dan/atau pengembangan dari metode tersebut, yang didasarkan referensi yang jelas (buku, jurnal, prosiding dan artikel ilmiah lainnya).

2.1. Klasifikasi Jaringan Komputer

Jenis jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan jenis transmisi dan geografis. Terdapat dua jenis jaringan berdasarkan teknologi transmisi, yaitu:

1. Jaringan Broadcast

Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua device yang terkoneksi ke jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu, bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya.

2. Jaringan Point-to-Point

Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu, dari satu device ke satu device lain. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Sering kali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena

(2)

itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.

Secara geografis, jaringan komputer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. LAN (Local Area Network)

Menurut Sudarma (2010:3) “Local Area Network (LAN) adalah sebuah jaringan komputer yang cakupan areanya kecil, seperti di sebuah rumah, kantor, atau sekolah.” LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.

Beberapa keuntungan menggunakan jaringan LAN adalah:

a. Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).

b. Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).

c. File-file dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.

d. File data yang keluar/masuk dari atau ke server dapat di kendalikan.

e. Proses backup data lebih mudah dan cepat.

f. Resiko kehilangan data oleh virus sangat kecil sekali.

g. Komunikasi antar karyawan dapat di lakukan dengan menggunakan E-Mail dan Chat.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Menurut Sudarma (2010:4) “Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang cakupan luasnya mencapai satu atau lebih kota.”

Sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN pun mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

Beberapa keuntungan menggunakan MAN adalah:

a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.

b. Informasi dapat disebarkan dengan lebih meluas, cepat, dan bermakna.

c. Transaksi yang Real-Time (data di server pusat dilakukan update saat itu juga, contoh ATM Bank untuk wilayah nasional).

d. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e- mail, chatting dan Video Conference (ViCon).

3. WAN (Wide Area Network)

Menurut Sudarma (2010:4) “Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komputer yang cakupannya cukup luas, seperti antar regional atau antar negara.”

WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin- mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.

Jaringan WAN memiliki beberapa kelebihan ,yaitu : a. Apabila terhubung dengan jaringan internet

maka transfer file pada tempat yang saling berjauhan dapat dilakukan dengan cepat menggunakan e-mail dan FTP (File TransferProtocol)

b. Memiliki sistem jaringan yang luas sehingga dapat mencapai negara, benua, bahkan seluruh dunia

.

2.2. MPLS (Multiprotocol Label Switching) Menurut Erliana (2015:102) “Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan sebuah teknik yang menggabungkan kemampuan manajemen switching yang ada dalam teknologi ATM dengan fleksibilitas network layer yang dimiliki teknologi IP”.

Fungsi label

pada MPLS sebagai proses penyambungan dan pencarian jalur dalam jaringan komputer. MPLS menggabungkan teknologi switching di layer 2 dan teknologi routing di layer 3 sehingga menjadi solusi jaringan terbaik dalam menyelesaikan masalah kecepatan, scalability, QOS (Quality of Service), dan rekayasa trafik. Tidak seperti ATM yang memecah paket-paket IP, MPLS hanya melakukan enkapsulasi paket IP, dengan memasang header MPLS. Header MPLS terdiri atas 32 bit data, termasuk 20 bit label, 2 bit eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, serta 8 bit TTL. Label adalah bagian dari header, memiliki panjang yang bersifat tetap, dan merupakan satu- satunya tanda identifikasi paket. Label digunakan untuk proses forwarding, termasuk proses traffic engineering.

Komponen MPLS :

1. Label Switched Path (LSP)

Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain.

2. Label Switching Router

Sebuah router dalam jaringan MPLS yang berperan dalam menetapkan LSP dengan menggunakan teknik label swapping dengan kecepatan yang telah ditetapkan. Dalam fungsi pengaturan trafik, LSR dapat dibagi dua, yaitu :

a. Ingress LSR. Berfungsi mengatur trafik saat paket memasuki jaringan MPLS.

b. Egress LSR. Berfungsi untuk mengatur trafik saat paket meninggalkan jaringan MPLS menuju ke LER. Sedangkan, LER (Label Edge Router) adalah suatu router yang menghubungkan jaringan MPLS dengan jaringan lainnya seperti Frame Relay, ATM dan Ethernet.

3. Forward Equivalence Class (FEC)

Representasi dari beberapa paket data yang diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan resource yang sama di dalam proses pertukaran data.

4. Label

Deretan bit informasi yang ditambahkan pada header suatu paket data dalam jaringan MPLS. Label MPLS atau yang disebut juga MPLS header ini terletak diantara header layer 2 dan header layer 3. Dalam proses pembuatan label ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu :

(3)

a. Metode berdasarkan topologi jaringan yaitu dengan menggunakan protocol IP routing seperti OSPF dan BGP.

b. Metode berdasarkan kebutuhan resource suatu paket data, yaitu dengan menggunakan protocol yang dapat mengontrol trafik suatu jaringan seperti RSVP (Resource Reservation Protocol).

c. Metode berdasarkan besar trafik pada suatu jaringan.

5. Label Distribution Protocol (LDP)

Protocol baru yang berfungsi untuk mendistribusikan informasi yang adalah pada label ke setiap LSR pada jaringan MPLS. Protocol ini digunakan untuk memetakan FEC ke dalam label, untuk selanjutnya akan dipakai untuk menentukan LSP. LDP message dapat dikelompokkan menjadi :

a. Discovery Messages. Pesan yang memberitahukan dan memelihara hubungan dengan LSR yang baru tersambung ke jaringan MPLS

b. Advertisement Messages. Pesan untuk membuat, mengubah dan menghapus pemetaan label pada jaringan MPLS.

c. Notification Messages. Pesan yang menyediakan informasi bantuan dan sinyal informasi jika terjadi error.

III. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan beberapa metode penelitian yang dikelompokan kembali menjadi dua, yaitu:

1. Analisa Penelitian

Tahapan analisa penelitian sebagai berikut:

a. Analisa Kebutuhan

Pada tahapan analisa penelitian ini, menganalisa data yang ada pada jaringan yang berjalan, serta menganalisa perangkat yang digunakan, metode, topologi, skema jaringan yang digunakan.

b. Desain

Pada tahap ini memberikan usulan desain untuk lebih meningkatkan performa dan efektifitas dari jaringan. Disain tersebut meliputi topologi, skema, metode dan konsep yang akan digunakan.

c. Testing

Setelah desain selesai akan diuji hasil desain tersebut dalam aplikasi simulasi jaringan bisa menggunakan Paket Tracer atau GNS3.

d. Implementasi

Proses implementasi ini tidak dapat langsung dilakukan dikarenakan harus melalui persetujuan perusahaan. Untuk itu proses implementasi hanya dalam bentuk simulasi jaringan.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pencarian dan pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian ini, digunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Observasi

Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan dianalisa.

b. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara tatap muka

dengan tanya jawab langsung dengan narasumber yang bertanggung jawab di bidang IT atau perusahaan tersebut.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mencari literature atau teori-teori yang berhubungan dengan data yang akan dianalisa untuk selanjutnya digunakan sumber referensi dengan tujuan untuk memperkuat data yang akan dianalisa.

IV. PEMBAHASAN A. Topologi MPLS

Gambar 1 Skema Jaringan MPLS

Pada jaringan MPLS ini, akan diberikan alamat IP 192.168.10.0 yang menuju router pusat atau R1 sebagai penghubung ke R2 sebagai router penghubung. Dan IP 192.168.20.0 terhubung dari R2 menuju router di kantor cabang atau R3. Dimana untuk subnetnya menggunakan 255.255.255.0.

Masing-masing router tersebut diberikan IP loopback terlihat dari kode lo0 dari masing-masing router.

B. Pengujian Jaringan Awal:

Berikut ini datamonitoring jaringannya:

Gambar 2 Saat tidak ada transfer data

Gambar 3

Saat ada transfer data masuk dan keluar

(4)

Gambar 4 Sebelum upgrade bandwidth

C. Pengujian Jaringan setelah menggunakan MPLS Test Ping dan Uji Bandwidth

Test ping dilakukan antar komputer dari kantor cabang ke pusat

Gambar 5 Bandwidth setelah di upgrade

Gambar 6

Hasil Test Ping PC Pusat ke PC Cabang Terlihat dari hasil ping tersebut tidak ada masalah. Untuk pengetesan Trace route dilakukan

untuk menguji dan mengetahu jalur yang dilewati dari jaringan tersebut.

Gambar 7 Hasil Test Trace Route

Gambar 8

MPLS Berjalan di Router Cabang

Pada pengujian di atas dapat di simpulkan untuk hasil MPLS dimana saat ping ke ip kantor cabang dari kantor pusat di dapat tidak ada masalah.

V. KESIMPULAN

Topologi dari dan sebelum menggunakan Teknik MPLS tidak mengalami banyak perubahan.

Topologi yang digunakan di PT. Anugerah Satu Talenta menggunakan topologi star dengan menggunakan arsitektur client-server. Perubahan hanya terjadi saat mengkonfigurasi router menggunakan Teknik MPLS. Selain itu ada juga penambahan bandwidth internet yang berfungsi untuk menambah kecepatan akses internet publik yang diakses supaya koneksi semakin bagus dan menstabilkan sharing dari kantor pusat ke cabang dan sebaliknya tidak mengalami gangguan. hasil dari pengujian terlihat lebih baik dari transfer rate-nya dan lebih stabil dari sebelum mengunakan teknik MPLS.

REFERENSI

Aryanta Dwi.2013. Analisis Perbandingan Kinerja Layanan Triple Play Pada Jaringan IP dan MPLS Menggunakan NS2. ISSN:2087-5266 Bandung: No.1 Vol.4. Januari – April 2013 Kamto, Wijanarko Toni. 2015.Pemantauan Traffic

Jaringan VPN – MPLS WAN. ISSN:2087 –.

0868Yogyakarta: Jurnal Ilmiah Kursor Vol. 6.

No. 1 Maret 2015: 15 – 24

Micro Andi.2012 Dasar-Dasar Jaringan Komputer:

Clear OS Indonesia

(5)

Offset Andi.2010. Membangun Warnet dan Game Center Sendiri: Wahaya Komputer

Pardila, Meydita Erliana,dkk.2015.Studi Analisa Transfer Rate Multiprotocol Label Switching (MPLS) Pada Media Akses Wireless Dan Wirelined di PT. Bank Commonwealth (PTBC).

ISSN:2086-9479 Jakarta: Vol.6 No.2 Mei 2015 Setiyadi Wi’I,dkk.2013. Analisa Perbandingan QOS

Layanan Ethernet, Frame Relay, Dan ATM Over MPLS pada Jaringan Backbone. ISSN:1412- 0100 Bandung: Jurnal Ilmiah Vol 14 No.1 April 2013

S Sudarma.2010. Membangun Jaringan Komputer dan Internet: Wahana Komputer.

Whiter Utha Bramantya, Adam.2015. Implemntasi VPLS Pada Jaringan MPLS Berbasis Mikrotik.

ISSN Surabaya: JCONES Vol.4 No.2 2015 01- 08

Winarno Edy.2013. Membuat Sendiri Jaringan Komputer.Jakarta: Elek Media Komputindo.

Zaki Ali.2013. Membuat Sendiri Jaringan Komputer.Jakarta: Elek Media Komputindo.

Gambar

Gambar 4 Sebelum upgrade bandwidth

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) di Kota Bogor, berupaya untuk dapat melayani kepentingan masyarakat dalam

Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT dapat diketahui dari jumlah kematian larva udang Artemia salina Leach karena pengaruh ekstrak atau senyawa bahan alam tumbuhan tertentu

Usaha Simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan Koperasi, tetapi usaha tersebut belum dapat beroperasi dengan baik dan

Bagaimana menciptakan taman kuliner sebagai wahana sekaligus fasilitas yang mampu mendorong Kawasan Kejawanan menjadi destinasi wisata lokal maupun internasional

Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa untuk mencapai tata aturan gereja tersebut, pelayan gereja perlu memiliki wawasan yang luas dan teknik- teknik yang tepat untuk melaksanakan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang

Sistem informasi Geografis E-Wakaf akan dijadikan sebagai model pendukung keputusan dalam pemberdayaan wakaf produktif sesuai peruntukanya melalui peningkatan usaha-usaha

Engkau telah memilih tempat tinggal yang tepat, saudaraku. Udara di puncak pegu- nungan lebih hangat daripada yang diduga oleh orang-orang lembah, khususnya pada