(B. Teknologi)
Karakteristik Komposit Berpori Berbahan Dasar Sampah sebagai Alternatif Pengganti Core
Komersial
Kata kunci: komposit pori, sampah organik/anorganik, sintering, hygrothermal, siklus termal
Raharjo, Wijang Wisnu; Sukanto, Heru
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Hibah Fundamental Lanjutan, 2012
Konstruksi sandwich mempunyai keunggulan diantaranya ringan, kuat dan kaku, sehingga digunakan secara luas dalam industri. Sifat unggul konstruksi sandwich dihasilkan oleh core yang terpasang diantara dua buah skin. Kriteria core yang ideal adalah murah, ringan, tahan kelembaban, mampu bentuk dan mampu permesinan (Schlotter, 2002). Core komersial yang banyak digunakan pada saat ini diantaranya: kayu, foam, honeycomb dan metallic foam. Harga core komersial ini di pasaran relatif mahal. Dari permasalahan diatas, maka diperlukan suatu bahan core alternatif yang ekonomis dari segi biaya, dengan tanpa mengabaikan spesifikasi teknis yang diperlukan. Pengembangan material core yang memanfaatkan sampah anorganik (daun dan ranting) sebagai filler dan sampah anorganik (HDPE) sebagai matrik dengan proses pressure sintering untuk membentuk pori merupakan langkah tepat dalam mengatasi permasalahan diatas
Penelitian ini berorientasi untuk mengetahui karakteristik mekanik dan fisik core (komposit berpori) berbahan dasar sampah. Informasi yang dihasilkan melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengembangan produk berbasis komposit HDPE-sampah organik. Karakteristik mekanik yang dipelajari meliputi kekuatan bending, kekuatan geser tekan, kekuatan impak. Sedangkan karakteristik fisik yang dipelajari berupa densitas, serapan air, konduktivitas panas. Perilaku ikatan yang terbentuk antara HDPE dan sampah organik diamati melalui analisa Foto SEM terhadap patahan lentur. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap I (dasar) merupakan tahap untuk mengetahui karakteristik dasar komposit HDPE-sampah organik dan tahap II (lanjutan) merupakan tahap untuk mengetahui lebih dalam karateristik dasar komposit HDPE–sampah organik dibawah pembebanan lingkungan (hygrotermal dan thermal cyclic).
Seluruh data diperoleh melalui experimen di laboratorium dengan menggunakan alat dan prosedur yang sesuai dengan masing-masing jenis pengujian. Hasil yang diperoleh berupa tabel dan grafik yang menggambarkan hubungan karakteristik geser tekan, lentur, impak, serapan air, konduktivitas panas, densitas terhadap fraksi volume HDPE, proses sintering (temperatur, waktu dan tekanan), serta pembebanan lingkungan (Hygrothermal dan thermal cyclic). Disamping itu dihasilkan pula foto SEM yang dapat menunjukkan secara kualitatif ikatan yang terjadi antara HDPE dan sampah organik.