(B. Pertanian)
Desain Pengembangan Kawasan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa
Tengah sebagai Upaya Menjaga Kedaulatan Pangan
Antriyandarti, Ernoiz; Ferichani; Minar; Ani, Susi Wuri
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Tujuan pengembangan kawasan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura adalah untuk (1) merangsang pertumbuhan investasi regional potensial dengan melibatkan semua pelaku agribisnis, baik pemerintah, petani/kelompok agribisnis dan swasta, (2) menjembatani dan mendekatkan keperluan petani dan kelompok usaha agribisnis dengan pihak swasta dan pemerintah melalui kerjasama saling menguntungkan dan saling ketergantungan, (3) merumuskan program kerja bersama antara kelompok usaha agribisnis di daerah sentra dengan pihak lain yang berkaitan pada suatu kawasan pengembangan secara bersama, terpadu dan tersinergi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan keunggulan komparatif 10 komoditas tanaman pangan dan hortikultura terpilih di Jawa Tengah, (2) merumuskan upaya pengembangan 10 komoditas terpilih tersebut.
Penentuan komoditas unggulan dilakukan secara bertahap, yaitu (1) pemilihan calon komoditas unggulan daerah melalui observasi lapangan dan konsultasi dengan Dinas Pertanian Jawa Tengah, (2) penentuan komoditas unggulan dengan Policy Analysis Matrix (PAM). Metoda ini digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif suatu komoditas ditinjau dari sisi sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan komoditas tersebut, output yang dihasilkan, kebijakan ekonomi yang berlaku dan distorsi pasar yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran bahwa produktivitas pertanian ditentukan oleh potensi lahan yang dicirikan oleh (1) kondisi agroekologi yang unsurnya lahan, air, dan klimat, (2) kondisi sosial ekonomi petani baik lahan, modal, tenaga kerja maupun kemampuan manajerial, (3) harga input yang ditentukan oleh pasar input yaitu apakah berasal dari domestic atau luar, (4) harga output yang ditentukan oleh pasar output baik lokal, regional, nasional atau internasional.Faktor lain adalah peran pemerintah dalam penyediaan barang publik (prasarana, informasi, teknologi dan penyuluhan), pengaturan (subsidi, tarif dan perizinan), dan pengawasan (sertifikasi, standardisasi). Faktor-faktor tersebut menentukan keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas sekaligus keuntungan finansial dan sosialnya.
Pada tahun pertama diperoleh hasil penelitian berupa analisis privat dan sosial usahatani komoditas terpilih yang merupakan dasar dalam penentuan keunggulan komparatif dan pengembangan 10 komoditas terpilih. Usahatani komoditas padi dan kunyit tidak menguntungkan baik secara privat maupun sosial. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R/C yang kurang dari 1. Sedangkan usahatani komoditas jagung, mangga, cabe besar, cabe rawit, wortel, melon, semangka dan agave mempunyai nilai R/C di atas 1 pada analisis usahatani privat maupun sosial. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani komoditas tersebut menguntungkan baik secara privat maupun sosial dan tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat kegiatan usahatani komoditas tersebut. Dengan demikian usahatani jagung, mangga, cabe besar, cabe rawit, wortel, melon, semangka dan agave dapat dikembangkan lebih lanjut.