• Tidak ada hasil yang ditemukan

Textlinguistik Sebagai Alternatif Penerapan Lfs Dalam Pengajaran Bahasa Jerman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Textlinguistik Sebagai Alternatif Penerapan Lfs Dalam Pengajaran Bahasa Jerman."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Textlinguistik sebagai Alternatif

Textlinguistik sebagai Alternatif

Penerapan LFS dalam Pengajaran

Penerapan LFS dalam Pengajaran

Bahasa Jerman

Bahasa Jerman

Dian Indira

Dian Indira

Fakultas Sastra Unpad

Fakultas Sastra Unpad

(2)

Textlinguistik/TL (bhs. Jerman) –

Textlinguistik/TL (bhs. Jerman) –

discourse

discourse

analysis

analysis

(bhs. Inggris) – analisis wacana

(bhs. Inggris) – analisis wacana

Textlinguistik merupakan bidang kajian relatif baru dalam

Textlinguistik merupakan bidang kajian relatif baru dalam

penelitian linguistik.

penelitian linguistik.

Perkembangan historis :

Perkembangan historis :

- (1937) Firth; dianggap penggagas ( fungsional)- bahwa

- (1937) Firth; dianggap penggagas ( fungsional)- bahwa

konteks situasi perlu menjadi aspek yang diteliti,

konteks situasi perlu menjadi aspek yang diteliti,

namun

namun

saat itu penekanan pada segi struktur lebih

saat itu penekanan pada segi struktur lebih

berpengaruh.

berpengaruh.

-(1952) Harris; dalam makalah berjudul

-(1952) Harris; dalam makalah berjudul

Discourse Analysis” mengupas tentang unsur linguistik

Discourse Analysis” mengupas tentang unsur linguistik

dan hubungan teks dengan situasi sosial.

(3)

1960-an dianggap asal usul analisis wacana modern;

1960-an dianggap asal usul analisis wacana modern;

- terbitan tentang ; analisis struktur wacana, analisis film dsb.- terbitan tentang ; analisis struktur wacana, analisis film dsb.

- eksplorasi dgn disiplin ilmu lain; Pragmatik,- eksplorasi dgn disiplin ilmu lain; Pragmatik,

Psikolinguistik, Sosiolinguistik dsb.Psikolinguistik, Sosiolinguistik dsb.

1970-an

1970-an

- Labov ; analisis bentuk percakapan- Labov ; analisis bentuk percakapan

- Austin, Grace & Searle ; speech acts - Austin, Grace & Searle ; speech acts

Dengan perkembangannya yang cukup panjang, analisis wacana

Dengan perkembangannya yang cukup panjang, analisis wacana

mulai dianggap sebagai bidang kajian tersendiri.

(4)

- Analisis wacana di Inggris banyak dipengaruhi M.A.K.

- Analisis wacana di Inggris banyak dipengaruhi M.A.K.

Halliday ( tata bahasa sistemik ), yang menekankan

Halliday ( tata bahasa sistemik ), yang menekankan

fungsi sosial bahasa dan struktur tematik serta struktur

fungsi sosial bahasa dan struktur tematik serta struktur

informasi (bandingkan Rani,2004).

informasi (bandingkan Rani,2004).

Teori ini dikenal sebagai

Teori ini dikenal sebagai

teori sistemik fungsional

teori sistemik fungsional

,

,

bersifat fungsional dalam interpretasinya tentang teks,

bersifat fungsional dalam interpretasinya tentang teks,

sistem dan unsur dari struktur linguistik, yang

sistem dan unsur dari struktur linguistik, yang

dibandingkan dengan penggunaan bahasa yang

dibandingkan dengan penggunaan bahasa yang

sebenarnya.

sebenarnya.

(bandingkan Tomosowa, 1994)

(5)

tuntutan pengajaran bahasa saat ini :

tuntutan pengajaran bahasa saat ini :

- Kompetensi

- Kompetensi

- tuntutan stakeholders

- tuntutan stakeholders

- tingginya konkurensi

- tingginya konkurensi

Bagaimana pengajaran linguistik yang paling tepat ?

Bagaimana pengajaran linguistik yang paling tepat ?

Gambaran pengajaran linguistik di beberapa program

Gambaran pengajaran linguistik di beberapa program

studi di Fakultas Sastra Unpad, di samping mata kuliah

studi di Fakultas Sastra Unpad, di samping mata kuliah

linguistik dasar; morfologi, sintaksis, semantik,

linguistik dasar; morfologi, sintaksis, semantik,

fonologi/fonetik, serta metode penelitian linguistik, dan

fonologi/fonetik, serta metode penelitian linguistik, dan

seminar linguistik.

(6)

- PS Sastra Indonesia: a. wacana

- PS Sastra Indonesia: a. wacana

b. kapita selekta linguistikb. kapita selekta linguistik - PS Sastra Sunda

- PS Sastra Sunda : a. analisis wacana: a. analisis wacana

b. sosiolinguistikb. sosiolinguistik - PS Sastra Rusia

- PS Sastra Rusia : a. Kapita selekta morfologi bhs. Rusia: a. Kapita selekta morfologi bhs. Rusia

b. Kapita selekta sintaksis bhs. Rusiab. Kapita selekta sintaksis bhs. Rusia

c. Kapita selekta semantik bhs. Rusiac. Kapita selekta semantik bhs. Rusia

d. Kapita selekta fonologi bhs. Rusiad. Kapita selekta fonologi bhs. Rusia - PS Sastra Jerman

- PS Sastra Jerman : a. Textlinguistik I & II: a. Textlinguistik I & II

b.Trends in der Linguistik I & IIb.Trends in der Linguistik I & II - PS Sastra Inggris

- PS Sastra Inggris : a.Discourse Analysis I & II: a.Discourse Analysis I & II

b. Pragmaticb. Pragmatic

c. Psycholinguisticc. Psycholinguistic

(7)

Tingkat kemahiran apakah yang harus dimiliki ?

Tingkat kemahiran apakah yang harus dimiliki ?

Apakah memang analisis wacana tingkat

Apakah memang analisis wacana tingkat

kebutuhannya paling relevan, ataukah

kebutuhannya paling relevan, ataukah

pragmatik, psycholinguistic, atau Trends in der

pragmatik, psycholinguistic, atau Trends in der

Linguistik ? Perlukah cabang-cabang kajian

Linguistik ? Perlukah cabang-cabang kajian

linguistik ini dikemas dalam bentuk lain sehingga

linguistik ini dikemas dalam bentuk lain sehingga

tercapai linguistik fungsional sistemik ?

(8)

Dalam pembahasan mengenai analisis wacana perlu

Dalam pembahasan mengenai analisis wacana perlu

dipahami pengertian wacana terlebih dahulu.

dipahami pengertian wacana terlebih dahulu.

Pengertian wacana;

Pengertian wacana;

a. satuan bahasa yang paling besar yang

a. satuan bahasa yang paling besar yang

digunakan dalam komunikasi(Rani dkk, 2004)digunakan dalam komunikasi(Rani dkk, 2004) b.

b. may be spoken or writen, prose or versemay be spoken or writen, prose or verse

dialogue or monologue. It may be anything from dialogue or monologue. It may be anything from

a single proverb to a shole play, from a momentary cry for help a single proverb to a shole play, from a momentary cry for help

to an all-day discussion on a committee.to an all-day discussion on a committee.

A text is a unit of language in use. It is not a gramatical unit, like A text is a unit of language in use. It is not a gramatical unit, like

a clause or sentence; and it is not defined by its sizea clause or sentence; and it is not defined by its size

(Halliday & Hasan, 1976)(Halliday & Hasan, 1976)

c. menitikberatkan pada hasil rekaman

c. menitikberatkan pada hasil rekaman

kebahasaan yang utuh dalam peristiwakebahasaan yang utuh dalam peristiwa

(9)

--

In der

In der

Textlinguistik

Textlinguistik

dagegen bezieht sich der

dagegen bezieht sich der

Begriff zu

Begriff zu

nächst einmal auf

nächst einmal auf

mündliche und

mündliche und

auf

auf

schiftliche

schiftliche

sprachliche

sprachliche

Einheiten

Einheiten

(Linke, 1996

(Linke, 1996

)

)

Tekslinguistik berkaitan dengan kesatuan bahasa

Tekslinguistik berkaitan dengan kesatuan bahasa

lisan dan tulis’

lisan dan tulis’

Dalam pembahasan

Dalam pembahasan

Textlinguistik

Textlinguistik

obyek

obyek

berupa bahasa tulis.

(10)

Pendapat yang keliru bila mengatakan memahami teks cukup dengan

Pendapat yang keliru bila mengatakan memahami teks cukup dengan

memahami setiap kalimat yang ada. Teks merupakan satuan bahasa yang

memahami setiap kalimat yang ada. Teks merupakan satuan bahasa yang

terlengkap & tertinggi dan mempunyai wujud walaupun bentuk

terlengkap & tertinggi dan mempunyai wujud walaupun bentuk

bermacam-macam.

macam. Antar kalimat mengandung pertalian atau keterikatan yang Antar kalimat mengandung pertalian atau keterikatan yang kental & runtut, baik dalam bentuk maupun makna, dan juga mempunyai

kental & runtut, baik dalam bentuk maupun makna, dan juga mempunyai

fungsi komunikasi.

fungsi komunikasi.

ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu menjadi sebuah teks, dan

ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu menjadi sebuah teks, dan

yang menyebabkan orang pendengar atau pembaca mengetahui bahwa ia

yang menyebabkan orang pendengar atau pembaca mengetahui bahwa ia

berhadapan dengan sebuah teks atau wacana bukan sebuah kumpulan

berhadapan dengan sebuah teks atau wacana bukan sebuah kumpulan

kalimat melulu, tanpa ikatan

kalimat melulu, tanpa ikatan

(lihat Lubis, 1994)

(lihat Lubis, 1994)

contoh :

contoh :

- anak kecil itu mengajakmu bermain. Di gurun pasir hampir tidak pernah

- anak kecil itu mengajakmu bermain. Di gurun pasir hampir tidak pernah

hujan. Sekarang saya lapar.

hujan. Sekarang saya lapar.

(bukan teks)

(11)

Pengertian Texlinguistik ;

Pengertian Texlinguistik ;

Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas kalimat Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas kalimat atau di atas klausa, dan karenanya mengkaji satuan-satuan kebahasaan yang lebih atau di atas klausa, dan karenanya mengkaji satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas, seperti pertukaraan percakapan atau teks tulis. Konsekuensinya, analisis

luas, seperti pertukaraan percakapan atau teks tulis. Konsekuensinya, analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial, wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial, dan khusunya interaksi atau dialog antarpenutur.

dan khusunya interaksi atau dialog antarpenutur. (bandingkan Oetomo, 1993)

(bandingkan Oetomo, 1993)

Textlinguistik

Textlinguistik besch beschäftigt sich einerseits mit der Abgrenzung und äftigt sich einerseits mit der Abgrenzung und Klassifizierung Klassifizierung von Texten

von Texten, fragt also danach, wie sich linguistisch die Grösse ‘Text’ genau , fragt also danach, wie sich linguistisch die Grösse ‘Text’ genau bestimmen lässt und welche verschiedenen

bestimmen lässt und welche verschiedenen Typen von TextenTypen von Texten es gibt. Andererseits es gibt. Andererseits untersucht die Texlinguistik den

untersucht die Texlinguistik den Bau und die Struktur von TextenBau und die Struktur von Texten, d.h. sie geht der , d.h. sie geht der Frage nach, welche

Frage nach, welche sprachlichen Bauelemente Texte konstituierensprachlichen Bauelemente Texte konstituieren, wie die , wie die einzelnen Elemente (z.B. Sätze, Textabschnitte)

einzelnen Elemente (z.B. Sätze, Textabschnitte) systematischsystematisch zusammenhängen zusammenhängen und wie sie zu

und wie sie zu TextenTexten verbunden werden. verbunden werden.

Tekslinguistik – klasifikasi teks – tipe-tipe teks - bangun dan struktur teks - elemen-elemen

(12)

Secara singkat analisis wacana mecakup ;

Secara singkat analisis wacana mecakup ;

Textanalyse Kontext

Textfunktion thematiche und

(13)

Textlinguistik; meliputi dua aspek analisis ;

Textlinguistik; meliputi dua aspek analisis ;

Linguistik

Linguistik

non-linguistik

non-linguistik

Yang oleh Linke (1996) digambarkan dalam diagram sebagai berikut;

Yang oleh Linke (1996) digambarkan dalam diagram sebagai berikut;

Textoberflächenstruktur

An Sprachmaterial gebunden

Texttiefenstruktur

Erschlossene bzw. zu erschliessende konseptuelle Basis

Textkohäsion

(14)

Kohesi

Kohesi (kohäsion(kohäsion))

Pengertian ; Pengertian ;

kohesi adalah hubungan bentuk antarkalimat didalam satu wacana baik dalam kohesi adalah hubungan bentuk antarkalimat didalam satu wacana baik dalam

secara strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. (lihat Tarigan, 1987) secara strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. (lihat Tarigan, 1987)

Die Kohäsion bezieht sich auf die äußere Gestalt des Textes, auf z. B.

Die Kohäsion bezieht sich auf die äußere Gestalt des Textes, auf z. B. TempusformenTempusformen ,

, PronomenPronomen oder oder DeiktikaDeiktika und damit tendenziell auf die und damit tendenziell auf die OberflächenstrukturOberflächenstruktur, während , während sich die

sich die TextkohärenzTextkohärenz auf den inhaltlichen Zusammenhang, die auf den inhaltlichen Zusammenhang, die logische Formlogische Form, , bezieht.

bezieht. (Linke, 1996) (Linke, 1996)

Unsur Kohesi dalam bahasa Jerman (

Unsur Kohesi dalam bahasa Jerman (KohäsionsmittelKohäsionsmittel) ;) ;

a. Konnektive:

a. Konnektive: KonjunktionenKonjunktionen und Pronominaladverbien und Pronominaladverbien

- Konjunktion: - Konjunktion: Ich weiss,Ich weiss, dassdass ich nichts weiss.ich nichts weiss. ( (dassdass = bahwa) = bahwa)

- Pronominaladverb: - Pronominaladverb: Heute ist Freitag.Heute ist Freitag.Darüber Darüberfreue ich mich. freue ich mich.

((DarDarüüberber = mengenai hal itu) = mengenai hal itu)

b. Rekurrenz:

(15)

c. Partielle Rekurrenz:

c. Partielle Rekurrenz: MorphemsMorphems), (), (DerivationDerivation) () (KompositionKomposition) :) :

: : ZusammenhangZusammenhang", "", "zusammenhängenzusammenhängend", "d", "zusammenhangzusammenhanglosen"losen"

d. Pro-Formen:

d. Pro-Formen: PronomenPronomen, Adverbien, Pronominaladverbien , Adverbien, Pronominaladverbien

- - Mein VaterMein Vater sitzt im Gefängnis.sitzt im Gefängnis. ErEr ist sehr einsam.)ist sehr einsam.)

((Mein VaterMein Vater = ayah saya, = ayah saya, ErEr = dia ) = dia )

e. Textdeixis:

e. Textdeixis: Ein Ein bestimmter Artikelbestimmter Artikel

- `Ruth kommt nach Germersheim. Sie will hier - `Ruth kommt nach Germersheim. Sie will hier die berühmte die berühmte Universität

Universität besichtigen”besichtigen”

f. Vorwissensdeixis:

f. Vorwissensdeixis: Ein bestimmter Artikel Ein bestimmter Artikel

- Der Bauer - Der Bauer bestellt ein Bierbestellt ein Bier

g. Situationsdeixis:

g. Situationsdeixis: zur konkreten Situation her, zur konkreten Situation her,

- - Wir treffen unsWir treffen uns morgen hier.‘morgen hier.‘Besok kita bertemu lagi di sini“ Besok kita bertemu lagi di sini“

h. Substitution:

h. Substitution: SynonymeSynonyme, , MetaphernMetaphern,,HyperonymeHyperonyme, und , und HyponymeHyponyme. .

(16)

i. Tempus:

i. Tempus:

-

-

Als

Als

ich nach Hause

ich nach Hause

kam, war

kam, war

niemand

niemand

zu Hause. (

zu Hause. (

als =

als =

ketika – bentuk lampau)

ketika – bentuk lampau)

j. Ellipse:

j. Ellipse:

-

-

Ich will nach Hause. Ich auch.

Ich will nach Hause. Ich auch.

(Ich =

(Ich =

saya; auch = juga)

saya; auch = juga)

k. Explizite Textverknüpfung /

k. Explizite Textverknüpfung /

(17)

Koheren

Koheren

(

(

Kohärenz

Kohärenz

)

)

Pengertian;

Pengertian;

Koheren adalah pengaturan secara rapi kenyataan

Koheren adalah pengaturan secara rapi kenyataan

dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian

dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian

yang logis sehingga mudah memahami pesan yang

yang logis sehingga mudah memahami pesan yang

dikandungnya. (Tarigan, 1997)

dikandungnya. (Tarigan, 1997)

Kohärenz

Kohärenz

gibt an, in welcher Weise der Text in

gibt an, in welcher Weise der Text in

Rede bzw. Schrift

Rede bzw. Schrift

inhaltlich zusammenhängt

inhaltlich zusammenhängt

oder

oder

als zusammenhängend betrachtet wird.

als zusammenhängend betrachtet wird.

(teks – percakapan atau tulisan – berhubungan

(18)

Konzepte:

Konzepte:

1. Isotopie,

1. Isotopie,

2. Präsupposition,

2. Präsupposition,

3. Frame

3. Frame

s

s

and

and

Scenes

Scenes

4. Thema – Rhema – Strukturierung

4. Thema – Rhema – Strukturierung

(19)

Kendala dalam textlinguistik : koheren meskipun mahasiswa telah

Kendala dalam textlinguistik : koheren meskipun mahasiswa telah

dibekali mata kuliah pengethuan kebudayaan Jerman.

dibekali mata kuliah pengethuan kebudayaan Jerman.

Contoh :

Contoh :

Anna : Ich mach mal eben rasch die Küchentür zu. Die Milch ist

Anna : Ich mach mal eben rasch die Küchentür zu. Die Milch ist

übergelaufen

übergelaufen

“Pintu dapur akan segera saya tutup. Susunya mendidih.”Pintu dapur akan segera saya tutup. Susunya mendidih.” Simpulan :

Simpulan :

- Textlinguistik membahas tidak saja hal-hal yang berkaitan dengan

- Textlinguistik membahas tidak saja hal-hal yang berkaitan dengan

pengetahuan linguistik namun berkaitan pula dengan aspek-aspekpengetahuan linguistik namun berkaitan pula dengan aspek-aspek

non-linguistiknon-linguistik

- Kendala yang dihadapi pembelajar bahasa Jerman berupa

- Kendala yang dihadapi pembelajar bahasa Jerman berupa aspek-

aspek non-linguistikaspek non-linguistik

- Perlu dipertimbangkan pola pengajran linguistik yang sistemik

- Perlu dipertimbangkan pola pengajran linguistik yang sistemik

(20)

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Cahyono, Bambang yudi. 1994.

Cahyono, Bambang yudi. 1994.

Kristal-kristal Ilmu

Kristal-kristal Ilmu

Bahasa

Bahasa. Penerbit Universitas

. Penerbit Universitas

Airlangga. Malang

Airlangga. Malang

Djajasudarma, T. Fatimah, 2006,

Djajasudarma, T. Fatimah, 2006,

Wacana Pemahaman

Wacana Pemahaman

dan Hubungan Anatarunsur

dan Hubungan Anatarunsur

, PT. Refika Aditama,

,

PT. Refika Aditama,

Bandung

Bandung

Gross, Harrv, 1998,

Gross, Harrv, 1998,

Einfűhrung in die Gemanistsche

Einfűhrung in die Gemanistsche

Linguistik

Linguistik

, iudicium Verlag Gmbh, Műnchen

, iudicium Verlag Gmbh, Műnchen

Linke, Angelika et al, 1996,

Linke, Angelika et al, 1996,

Studienbuch Linguistik

Studienbuch Linguistik

, Max

, Max

(21)

Lubis, A. Hamid Hasan, 1991,

Lubis, A. Hamid Hasan, 1991,

Analisis Wacana Pragnat

Analisis Wacana Pragnat

,

,

Angkasa, Bandung

Angkasa, Bandung

Oetomo, Dede, 1993,

Oetomo, Dede, 1993,

Pelahiran dan Perkembangan

Pelahiran dan Perkembangan

Analisis Wacana

Analisis Wacana

, Penerbit Karisma,

, Penerbit Karisma,

Yogyakarta

Yogyakarta

Tarigan,

Tarigan,

Pengajaran Wacana

Pengajaran Wacana

, Bandung: Angkasa, 1987

, Bandung: Angkasa, 1987

Tarigan,

Tarigan,

Wacana Persuasi

Wacana Persuasi

:

:

Sarana Strategis bagi

Sarana Strategis bagi

Komunikasi Pembangunan

Komunikasi Pembangunan

,

,

dalam Majalah Pembinaan

dalam Majalah Pembinaan

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

, Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1987

, Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1987

Tomasowa, Francien Herlen, 1994,

Tomasowa, Francien Herlen, 1994,

Analisis Klausa

Analisis Klausa

Bahasa Indonesia Pendekatan Sistematik M.A.K.

Bahasa Indonesia Pendekatan Sistematik M.A.K.

Halliday

Referensi

Dokumen terkait

1) Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti dan sebagai bahan tambahan pengetahuan penulis dengan landasan dan kerangka teoritis yang ilmiah atau pengintegrasian

Ketika kompetisi meningkat khususnya pada keahlian dan pengetahuan karyawan, maka efektivitas dan efisiensi dari manajemen penggajian dan fungsi manajemen sumber

Penelitian pada hipotesis ke 3 atau H3 yang telah dilakukan yaitu pada financial distress yang memiliki nilai koefisien senilai -0,421 dengan nilai signifikansi 0,159 lebih

a. Berkaitan dengan keterbatasan kemampuan teknis yang dikuasai oleh guru terhadap teknologi komunikasi, komputer dan internet itu sendiri. Komunikasi dan interaksi hanya

?dapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan ini yaitu aing Brugia Malayi merupakan jenis parasit yang ditularkan #leh nyamuk  ?n#pheles dan nyamuk Mans#nia yang

Maka upaya mencegah kepunahan suatu jenis tumbuhan obat sangat penting artinya bagi pelestarian pemanfaatannya, dan dengan berdasarkan prinsip kelestarian hasil atau berorientasi

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi salah satu persyaratan

Departemen pendidikan Lithuania yang telah mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di negaranya sejak 2005 mengatakan bahwa tugas utama dari pendidikan anti