• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN - KELOMPOK wacana B.I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN - KELOMPOK wacana B.I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada mulanya linguistik merupakan bagian dari filsafat. Linguistik modern, yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure pada akhir abad ke-19, mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian lingusitik modern pada umumnya Konteks linguistik berupa rangkaian kata-kata yang mendahului atau yang mengikuti, sedangkan konteks etnografi berbentuk serangkaian ciri faktor etnografi yang melingkupinya, misalnya faktor budaya masyarakat pemakai bahasa. Manfaat melakukan kegiatan analisis wacana adalah memahami hakikat bahasa, memahami proses belajar bahasa dan perilaku berbahasa.

(2)

pendekatan struktural yang dikemukakan oleh Van Dijk, juga ada inti yang umum. Analisis-analisis struktural difokuskan pada berbagai macam satuan yang berbeda berfungsi dalam kaitannya satu sama lain (sebuah fokus yang secara umum sama dengan strukturalisme, tetapi mengabaikan relasi-relasi fungsional dengan konteks (wacana merupakan bagian di dalamnya). Karena secara tepat hubungan ini (antara wacana dan konteks yang wacana merupakan bagian di dalamnya) yang mengkarakterisasi analisis fungsional, agaknya terasa bahwa kedua pendekatan memiliki sedikit persamaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia(2001:1265):‘istilah dalam linguistik diartikan sebagai keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuanatausatuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah’

(3)

Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang pengertian dan hakikat wacana bahasa Indonesia.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Wacana Bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian wacana bahasa indonesia?

2. Apa pengertian struktur wacana bahasa Indonesia?

3. Apa yang ada dalam struktur wacana teks berita dan teks esai? 1.3 Batasan Masalah

Agar masalah peneliti lebih fokus kepada tujuan penelitian tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah penelitian hanya pada ruang lingkup tentang struktur wacana bahasa indonesia.

1.4 Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah, serta batasan masalah yang diajukan di atas maka secara umum penelitian ini bertujuan:

1. untuk mendeskripsikan wacana bahasa indonesia.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wacana Bahasa Indonesia

Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis dan dapat bersifat transaksional atau interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antarpenyapa dan pesapa, sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana terlihat sebagai hasil dari pengungkapan ide/gagasan penyapa. Wacana dikatakan utuh apabila kalimat-kalimat dalam wacana itu mendukung satu topik yang sedang dibicarakan, sedangkan wacana dikatakan padu apabila kalimat-kalimatnya disusun secara teratur dan sistematis, sehingga menunjukkan keruntututan ide yang diungkapkan.

B. Pengertian Struktur Wacana Berita

Struktur wacana adalah bangun konstruksi wacana, yakni organisasi elemen-elemen wacana dalam membentuk wacana. Struktur wacana dapat diberikan berdasarkan peringkat keutamaan atau pentingnya informasi dan pola pertukaran. Berdasarkan peringkat keutamaan informasi ada wacana yang mengikuti pola segitiga tegak dan ada wacana yang mengikuti pola segitiga terbalik. Sebagai contoh, berikut disajikan struktur wacana berita (Hoed, 1994) dan sruktur wacana esai (Hoed, 1994) :

Kesimpulan/fakta

(5)

Gambar 1 struktur wacana berita

Struktur wacana berita terdiri atas tiga bagian yaitu (a) kesimpulan atau fakta (b) penjelasan dan (c) analisis. Ketiga bagian ini membentuk bangun piramida (segitiga terbalik). Berikut analisis sruktur wacana berita yang ditinjau dari segi kualitas.

1. Bagian kesimpulan atau fakta mempunyai porsi yang paling besar dalam bangun wacana berita. Hal ini menandakan bagian kesimpulan atau fakta berada dalam kedudukan yang penting. Penyebabnya adalah wacana berita mengutamakan fakta yang terjadi di lapangan.

2. Bagian penjelasan mempunyai porsi yang cukup besar dalam bangun wacana berita, kedua terbesar setelah bagian kesimpulan atau fakta. Penyebab bagian ini hanya bersifat cukup penting, tidak sangat penting seperti bagian kesimpulan atau fakta, penyebabnya adalah isi dari bagian penjelasan berfungsi untuk menerangkan lebih lanjut rincian-rincian yang terdapat didalam bagian kesimpulan atau fakta.

(6)

CONTOH TEKS WACANA BERITA

Kemacetan Luar Biasa di Mampang, Pada Jumat (5/2) ini, para pengguna jalur lalu lintas yang melintasi perempatan Mampang, Jakarta Selatan, dijamin bakal stres berat. Pasalnya, terhitung sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul lima sore, ruas jalan raya yang bersumbu di kawasan tersebut tersendat dari empat penjuru. Para pengguna jalan raya sebaiknya menghindari wilayah ini bila tak ingin terjebak kemacetan yang terus mengular.

Arus lalu lintas di ruas jalan dari arah Cawang, Jakarta Timur menuju Slipi, Jakarta Barat, tak bergerak sama sekali. Kondisi yang sama pun terjadi dari arah Kuningan, Jaksel menuju Warung Buncit, dan arus sebaliknya. Kondisi lumayan sedikit bergerak terlihat dari arus kendaraan dari arah Slipi menuju Cawang.

(7)

C. Struktur Wacana Esai Bahasa Indonesia.

Namun, kedudukan bagian analisis menjadi cukup penting ketika berada dalam wacana esai. Lihat strutur wacana esai dibawah ini.

Gambar 2. Strutur wacana esai

Struktur wacana esai terdiri atas tiga bagian, yaitu (a) bagian perincian, (b) bagian analisis, dan (c) bagian simpulan. Ketiga bagian ini membentuk bangun (segitiga) tegak. Berikut analisis struktur wacana esai yang ditinjau dari segi kualitas.

1. Bagian perincian mempunyai porsi yang paling kecil dalam bangun wacana esai. Penyebabnya adalah bagian ini berisikan data-data yang hanya berfungsi sebagai pijakan awal dalam mengerjakan bagian-bagian

Analisis Perincian

(8)

jawaban dari hasil pengolahan data-data yang dikerjakan pada bagian analisis.

Suatu wacana dituntut memiliki keutuhan struktur. Keutuhan itu sendiri dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin dalam suatu organisasi kewacanaan. Organisasi inilah yang disebut sebagai struktur wacana. Sebagai sebuah organisasi, struktur wacana dapat di uraikan atau dideskripsikan bagian-bagiannya.

Wacana yang utuh adalah wacana yang lengkap, yaitu mengandung aspek-aspek yang terpadu dan menyeluruh. Aspek-aspek yang dimaksud antara lain adalah kohesi, koherensi, topik wacana, aspek leksikal, aspek gramatikal, aspek fonologis, dan aspek semantis.

(9)

Contoh struktur wacana esai :

Bahasa Indonesia yang digunakan di kalangan anak remaja (yang lebih

dikenal dengan istilah ABG alias Anak Baru Gede) Indonesia saat ini sangat

berbeda dengan bahasa Indonesia yang ‘baik dan benar’. Salah satu syarat

bahasa yang baik dan benar adalah “pemakaian bahasa yang yang mengikuti

kaidah yang dibakukan atau dianggap baku” atau “pemanfaatan ragam yang

tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa

“(Moeliono ed., 1991: 19; Badudu, 1989).

Bahasa ABG cenderung memilih ragam santai (Lumintaintang, 2000:

249) sehingga tidak terlalu baku (kaku). Ketidakbakuan tersebut tercermin

dalam kosa kata, struktur kalimat dan intonasi. Dalam pilihan kata kita

melihat bahwa ‘bilang’ digunakan untuk mengganti kata ‘berkata’, ‘dengerin’

untuk ‘mendengarkan’ serta banyak penggunaan kata dasar seperti ‘baca’,

‘belanja’, ‘beli’, dan ‘bawa’. Untuk menghindari pembentukan kata dengan

afiksasi, bahasa ABG menggunakan proses nasalisasi yang diiringi dengan

penambahan akhiran –in seperti ‘memperpanjang’ menjadi ‘manjangin’

(>panjang >manjang + in >>manjangin).

Ranah bahasa Indonesia semacam ini merupakan bahasa sehari-hari

(10)

BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN

Struktur wacana adalah bangun konstruksi wacana, yakni organisasi elemen-elemen wacana dalam membentuk wacana. Struktur wacana dapat diberikan berdasarkan peringkat keutamaan atau pentingnya informasi dan pola pertukaran. Berdasarkan peringkat keutamaan informasi ada wacana yang mengikuti pola segitiga tegak dan ada wacana yang mengikuti pola segitiga terbalik. Sebagai contoh, berikut disajikan struktur wacana berita (Hoed, 1994) dan sruktur wacana esai (Hoed, 1994).

Struktur wacana berita terdiri atas tiga bagian yaitu (a) kesimpulan atau fakta (b) penjelasan dan (c) analisis. Ketiga bagian ini membentuk bangun piramida (segitiga terbalik).

Struktur wacana esai terdiri atas tiga bagian, yaitu (a) bagian perincian, (b) bagian analisis, dan (c) bagian simpulan. Ketiga bagian ini membentuk bangun (segitiga) tegak.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana.Kajian Wacana.2005:Yogyakarta.Tiara Wacana

Gambar

Gambar 2. Strutur wacana esai

Referensi

Dokumen terkait

Definisi operasional dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul “Pembelajaran Menyajikan Teks persuasi dengan Media

Pada dasarnya di dalam kegiatan analisis wacana peneliti ingin menganalisis secara makro dan mikro struktural yang kemudian akan dicari pesan yang dimaksud pembicara atau

Berkenaan dengan itu, ditemukan juga kesulitan dalam memahami kalimat majemuk bahasa Jepang jika dibentuk oleh klausa subordinatif yang menerangkan nomina (meishi

Dari definisi beberapa istilah diatas, yang dimaksud pendidikan soft skill melalui kegiatan ektrakurikuler kerohisan dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI

Penelitian ini berkisar pada kajian kalimat majemuk subordinatif bahasa Arab, yaitu analisis tentang hubungan antar klausa pembentuknya. Di dalam kalimat majemuk

Keempat definisi itu adalah : Definisi Penyimpangan Secara Statistikal, Definisi Penyimpangan Secara Absolutis (mutlak), Definisi Penyimpangan Menurut Kaum Reaktivis, dan

Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang penulis gunakan. Untuk membatasi definisi dari istilah-istilah tersebut, berikut ini dijelaskan definisi

Definisi operasional itu memuat istilah-istilah yang dimaksud pada judul penelitian ini. Dengan adanya definisi operasional itu guna mempertegas maksud dari