~._..__...
- --
-Pikiran
Rakyat
123
17 18 19
.Jan OPeb
o
Se/asa
0
Rabu
.
Kam;s0
Jumat
4
5
6
7
8
9
10
11
20
@
22 23 24 25 26o
Mar OApr
o
Me; OJun OJul
0
Ags
o
Sabtu
0
M;nggu
12
13
14
15
16
27
28
29
30
31
OSep
OOkt
ONov
ODes
Usir
Penyakit dengan
-~Kacang-Tanal1"-.
_ m
_
~..
J>-
-ALAM hal manfaat bagi kesehatan, mungkin ka-cang tanah (Arachis hy-pogaea) tidak sepopuler kacang kedelai. Sebagian kalangan bahkan menganggap kacang tanah tidak baik bagi kesehatan. Na-mun, berbagai penelitian ilmiah me-nunjukkan bahwa kacang tanah meng-andung berbagai zat fungsional yang dapat memperbaiki kesehatan dan me-nurunkan risiko terkena penyakit jan-tung, kanker, dan diabetes.
Para peneliti di Universitas Purdue, Amerika Serikat, menemukan bahwa konsumsi kacang tanah secara teratur dapat menurunkan kadar trigliserida dan memperbaiki kualitas diet melalui peningkatan asupan zat-zat yang dike-nal dapat memberi perlindungan dari penyakit jantung seperti magnesium, folat, vitamin E, tembaga, arginin, dan serat. Hasil penelitian ini sejalan de-ngan hasil beberapa penelitian klinis dan epidemiologis lain seperti Nurses Health Study yang menunjukkan bah-wa konsumsi 28 g kacang tanah atau selai kacang tanah per hari, dapat me-nurunkan risiko penyakit jantung.
Penelitian Harvard School of Public Health melaporkan bahwa konsumsi satu sendok makan (16 g) selai kacang tanah atau 28 g kacang tanah sebanyak lima kali atau lebih, dalam seminggu dapat menurunkan risiko terkena dia-betes tipe 2 masing-masing sebesar 21 persen dan 27 persen.
Senyawa bioaktif
Apa yang membuat kacang tanab baik bagi kesehatan? Manfaat kacang tanab bagi kesehatan berasal dari berbagai se-nyawa yang terkandung di dalamnya.
Kacang tanab memiliki kandungan zat antioksidan yang tak kalab dengan buab-buahan. Kandungan antioksidan inilab yang membuat kacang tanab mampu mengurangi risiko penyakit jantung.
Berbagai penelitian menunjukkan, kacang tanab mengandung senyawa aktif fenolik yang terbagi ke dalam em-pat kelompok yaitu stilben, flavonoid, asam fenolik, dan fitosterol. Stilben adalab zat yang dihasilkan tanaman ke-tika ia mengalami infeksi, luka, atau stres. Zat stilben utama dalam kacang tanah adalab resveratrol. Resveratrol lebih terkenal terkandung dalam
ang-gur merab, namun ternyata kacang ta-nab pun memiliki kandungan ~t ini. Resveratrol dianggap sebagai penyebab "paradoks perancis" yaitu suatu feQo-mena di mana tingkat kematian karena penyakit jantung di negara tersebut re-latif rendah meskipun penduduknya banyak mengonsumsi lemak jenuh.
Selain dapat mengurangi risiko pe-nyakit jantung, resveratrol juga dapat mencegab kanker, bersifat antiestroge-nik, antioksidan yang kuat, dan antipe-radangan.
Dalam percobaan terhadap hewan, resveratrol dapat memperbaiki aliran darab otak sehingga mengurangi risiko terkena stroke. Baru-baru ini, resverat-rol juga diketabui berpotensi untuk mengobati penyakit alzheimer.
Kacang tanab yang disangan merupa-kan somber penting resveratrol setelah angggur merah (wine),jus buab anggur merab, dan cokelat hitam dengan kon-sentrasi maksimum 0,08 ppm. Namun, jika dikonsumsi dengan kulitnya, kadar resveratrolnya tiga kali lebih tinggi. Se-lai kacang tanab memiliki kandungan resveratrol 3,4 kali lebih tinggi diban-dingkan dengan kacang tanab sangan beserta kulitnya. Sementara, kacang ta-nab rebus 2,3 kali lebih tinggi.
Berbagai zat yang termasuk senyawa flavonoid dalam kacang tanab memiliki beragam khasiat seperti menurunkan risiko kanker prostat, kanker paru-pa-ru, aterosklerosis, penyakit jantung, dan kontrol berat badan.
Zat lain dalam kacang tanab yang ba-ik bagi kesehatan adalab kelompok sa-nyawa asam fenolik yang dapat menu-runkan risiko penyakitjantung, menu-runkan gula darab, menumenu-runkan koles-terol, dan berpotensi dapat mengobati alzheimer.
Kacang tanab banyak mendapat per-hatian ilmuwan karena zat fitosterol yang terkandung di dalamnya. Struktur kimia fitosterol sama dengan koleste-rol, namun fitosterol memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Fitosterol utama dalam kacang tanab adalab beta-sitosterol. Zat ini dapat mencegab kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus. Fitosterol mencegab kanker dengan cara meng-hambat pembelaban sel, menstimulasi kematian sel-sel tumor, dan mengubah hormon-hormon yang penting bagi
pertumbuhan tumor.
Fitosteroljuga dapat menurunkan ko-lesterol plasma dengan cara menggang-gu penyerapan kolesterol dari usus dan menurunkan risiko penyakitjantung.
Pengumpulan data selama 20 tahun terhadap lebih dari 80.000 wanita da-lam penelitian Nurses Health Study menunjukkan, wanita yang mengon-sumsi sedikitnya 1 ons kacang tanah per minggu memiliki risiko terkena ba-tu empedu 25 persen lebih rendah. Na-mun, bagi mereka yang telah memiliki masalah dengan ginjal atau empedu, sebaiknya menghindari kacang tahah karena mengandung oksalat yangjika terlalu terkonsentrasi dalam cairan tu-buh dapat mengkristal dan menimbul-kan masalah kesehatan.
Penelitian yang dipublikasikan da-lamJournal of Neurology, !ieurosur-gery, and Psychiatry menunjukkan, konsumsi makanan kaya niasin secara teratur dapat melindungi dari penyakit alzheimer dan penurunan kemampuan . kognitif karena penuaan. Satu cara
mu-dah untuk meningkatkan asupan niasin adalah dengan mengonsumsi kacang tanah. Seperempat cangkir kacang ta-nah dapat menyediakan seperempat dari kebutuhan jumlah niasin yang se-suai dengan anjuran asupan harian (16 mg/hari untuk pria dan 14 mgfhari un-tuk wanita).
Lalu jika kacang tanah bermanfaat bagi kesehatan, apakah mengonsumsi banyak kacang tanah dapat menyebab-kan kegemumenyebab-kan? Penelitian yang dipu-blikasikan dalam jurnal Obesity me-nup.jukkan bahwa ketakutan badan menjadi gemuk karena banyak makan kacang tanah adalah tidak berdasar. Pe-nelitian selama 28 bulan terhadap 8.865 orang dewasa di Spanyol menun-jukkan, orang yang makan kacang
ta-nah memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami penambahan berat badan dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah makan kacang. ***
KACANG tanah memiliki kandung-an zat kandung-antioksidkandung-an yang tak kalah de-ngan buah-buah-an. Kandungan antioksidan inilah yang membuat kacang tanah mampu mengu-rangi risiko