1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di dalam masyarakat modern sekarang ini media memainkan peran
penting untuk perkembangan informasi masyarakatnya. Pers sering disebut-sebut
sebagai pilar demokrasi. Kebebasan berekspresi dan menyampaikan informasi
merupakan dasar penting untuk sistem demokratis dan telah dikukuhkan dalam
semua dokumen hak asasi manusia yang dikeluarkan setelang perang dunia kedua
(Sobur,2009:32).
Media sebagai sebuah sistem komunikasi manusia telah kian penting di
dunia, dengan meminjam istilah dari C. Wright Milis yang mengatakan
pengalaman primer telah digantikan oleh komunikasi sekunder, seperti : media
cetak, radio, televisi, elektronik dan film media telah memainkan peran penting
dalam merombak tatanan sosial menjadi masyarakat serba bisa (Rivers, 2003 :
323). Oleh sebab itu, komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara yaitu:
komunikasi oleh media dan komunikasi oleh massa. Namun tidak berarti
komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung
memilih khlayak dan demikian pula sebaliknya khalayak memilih-milih media
(Rivers, 2003 : 18).
Saat ini masyarakat berhak mendapatkan, mengetahui konflik atau
permasalahan yang terjadi didalam negerinya melalui informasi.
2 sudah bebas, tidak ada lagi kontrol isi media dari pemerintah. Perusahaan media
massa bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan isi pemberitaan. Seperti halnya
topik pemberitaan yang saat ini sedang panas tentang Dualisme Kepemimpinan
PSSI yang terjadi akhir-akhir ini. Hal seperti ini untuk sekarang sudah menjadi
konsumsi publik, bukan lagi hal yang harus ditutupi melainkan harus
dipublikasikan kemasyarakat akan kebenaran yang harus diketahui oleh
masyarakat Indonesia saat ini.
Selama ini media dianggap sebagai sebuah lembaga yang netral dan bebas.
Namun anggapan ini dibantu oleh pemikiran paradigma kritis. Evereet M Roger,
seperti yang dikutip Eriyanto, mengemukakan bahwa media bukanlah entitas yang
netral, tetapi bisa dikuasai oleh kelompok dominan (Eriyanto, 2001:23).
Ray E. Hibret dalam bukunya Mass Media an Introduction to Modern Communiacation, mengatakan the mass media are institution of public communication. Theyparticipate in every political, economic and cultural, aspect
of our society. Media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksikan realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya
(Eriyanto,2001:36). Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengampil
kesimpulan tentang posisi media, bahwa media bukanlah lembaga yang netral dan
media mempunyai ideologi.
Ideologi pada media massa tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi
berita yang dapat membiaskan realitas. Pada penelitian ini ditunjukan untuk
mengurai realitas yang disampaikan oleh media dari ideologi yang digunakan.
3 akhirnya berita harus dipahami dalam keseleruhan proses produksi dan struktur
sosial (Eriyanto, 2001:21).
Media tidak hanya membawa ideologi yang memanipulasi dan
mengindoktrinasi orang dengan pandangan-pandangannya. Media tanpa disadari
sebagai instrumen dominasi hegemonik, yang memiliki pengaruh yang lebih luas
dan dalam mereka membentuk ide seseorang tentang dirinya sendiri dan luas,
mereka membentuk pandangan dunia (Berger, 2000:62). Paradigma ini
menganggap bahwa wartawan dan media mempunyai andil dalam menyampaikan
sebuah realitas. Paradigma ini menyatakan bahwa realitas yang hadir di depan
wartawan sesungguhnya adalah realitas yang telah terdistorsi (Eriyanto,2001:35).
Oleh karena itu, apa yang disebut realitas seringkali bukanlah realitas,
hanya ilusi yang menyebabkan distorsi kepada khalayak (Eriyanto,2001:51)
realitas tersebut disampaikan kepada khlayak dalam bentuk teks oleh media
online. Teks, baik pilihan kata maupun struktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang dipilih oleh seseorang untuk diungkapkan membawa makna
ideologi tertentu (Eriyanto, 2001:15). Bahasa dalam teks media online bukan sekedar alat komunikasi untuk mengambarkan realitas, namun juga menentukan
gambaran atau citra tertentu yang hendak ditanamkan kepada publik (Sobur,
2001:89).
Ideologi dalam sebuah media online 1penggunaan teks sebagai bahasa untuk menekankan peran dalam membentuk sebuah realitas yang ingin dibangun
oleh media. Penggunaan teks dalam sebuah headline media online dalam
1 Media Online adalah media massa yang dapat kita temukan di internet & Jurnalistik Virtual
4 mereflesikan realitas. Melalui teks media ini peneliti juga ingin mendapatkan
ideologi dari media tersebut.
` Sekarang ini berita olahraga tidak kalah pamor jika dibandingkan dengan
berita jenis seperti berita politik, hukum dan ekonomi. Berita olahraga sudah
memiliki khalayak tersendiri, terutama bagi mereka yang berkecimbung di dunia
olahraga. Banyaknya cabang olahraga makin memperkaya sebuah berita yang di
informasikan kepada khalayak.
Pemberitaan media massa yaitu media online dalam menggulas berbagai
berita tentang isu dualisme kepemimpinan pssi berdampak sangat signifikan
terhadap terbentuknya opini publik. Menurut Manager Pemasaran Arsenal Chirs
Bevan, jumlah penggemar sepak bola di Indonesia jumlahnya mencapai 52 juta
orang2. Dengan penggemar bola yang begitu banyak tentu media massa tidak
sekedar memberi informasi, tetapi juga sering kali menjadi faktor pendorong
terbentuknya opini publik. Media massa menyediakan wacana dan kerangka
referensi yang oleh pembaca kemudiaan dijadikan sebagai bahan untuk
menegahkan pandangannya tentang suatu hal.
Menurut Walter Lutz yang dikutip Sindhunata (2003:8) mengungkapkan,
kendati perang, krisis, bencana, skandal permainan, suap menyuap, penghianatan
terhadap fair-play, sepakbola tidak pernah lapuk dan mati, malahan senantiasa ada
dan terus menghibur dunia. Mungkin karena sepakbola bukan hanya telah menjadi
olahraga rakyat tetapi juga hiburan umat manuasia. Pada portal olahraga media
online di mediaindonesia.com, detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com
2 http://nasional.kompas.com/read/2009/04/16/0303219/ “Indonesia Pasar Paling Potensial”
5 mempunyai halaman khusus. Berita tentang Sepakbola Nasional dari Kompetisi
Nasional Indonesia hingga Tim Nasional Indonesia ada disana. Dalam hal peneliti
memperkecil ruang lingkup penelitian dan menjadikan berita tentang “Dualisme
Kepemimpinan PSSI” sebagai bahan peneliti.
Peneliti menggunakan portal3 olahraga media online sebagai bahan penelitiaan. Media online yang digunakan adalah mediaindonesia.com, detik.com,
suaramerdeka.com dan krjogja.com. Portal-portal olahraga ini setiap harinya
menyajikan informasi yang up to date dalam berita online media mereka
masing-masing. Alasan penulis memilih mediaindonesia.com karena mediaindonesia.com
merupakan media online dengan segmentasi pasar kalangan menengah atas, yang
menurut Annet Keller (2009:45), mengatakan bahwa sistem kepemilikan dan
struktur redaksional dalam perusahaan media berpengaruh pada tingkat otonomi
redaksi dan isi berita. Bahwa wartawan yang bekerja pada media online yang pemiliknya tidak punya latar belakang jurnalisme menerima intervensi yang
dominan dari para pemilik modal, hal ini dialami oleh mediaindonesia.com.
Alasan penulis memilih detik.com adalah detik.com merupakan pelopor
pertama dalam jurnalisme online di Indonesia. Pemberitaan detik.com berisikan berita terbaru dan aktual. Pemilihan media online lokal suaramerdeka.com dan krjogja.com adalah untuk melihat sejauh mana kedua media lokal ini menggikuti
pemberitaan tentang dualisme kepemimpinan PSSI.
. Dalam pemberitaan olahraga banyak sekali cabang olahraga yang
diberitakan dalam portal online, namun berita sepakbola merupakan berita utama
3 Portal adalah kemampuan penyediaan kandungan informasi yang dapat diakses menggunakan
6 yang menghiasi ke empat pemberitaan media online ini. Karena itu peneliti merasa untuk memfokuskan diri pada kepada ke empat portal media ini, walaupun
banyak media online lain juga membahas mengenai sepakbola.
Peneliti menggunakan portal olahraga di mediaindonesia.com, detik.com,
suaramerdeka.com dan krjogja.com pada periode februari 2013 – maret 2013
sebagai unit analisis, karena pada bulan februari 2013 - maret 2013 adanya agenda
persiapan voters dari pengprov daerah seluruh Indonesia hingga pelaksanaan KLB
PSSI 17 maret 2013 untuk menyelesaikan dualisme dalam sepakbola Indoensia.
Ini mungkin rekor tersingkat menyangkut durasi kongres atau pertemuan
nasional resmi yang pernah diselenggarakan oleh PSSI. Layaknya sebuah
perhelatan yang tidak banyak makan waktu itu mampu menghasilkan
keputusan-keputusan yang sejak jauh hari direncanakan dan diharapkan sekaligus sesuai
dengan agenda arahan FIFA: penyatuan liga kompetisi, revisi statuta, penerimaan
kembali empat anggota exco dan persyaratan peserta berdasar voters Kongres
Solo 20114.
Hasil kongres luar biasa PSSI tersebut nantinya juga akan dilaporkan pada
rapat exco FIFA di Zurich, Swiss, pada 20-21 Maret 2013 mendatang. KLB
menjadi hal yang mendesak dan penting bagi PSSI untuk mencapai kesepakatan
dan rekonsiliasi di tubuh PSSI berkaitan dengan dualisme organisasi dan
kompetisi demi menghindari jatuhnya sanksi FIFA berkaitan dengan persoalan
yang membelit PSSI. Adanya usaha rekonsiliasi dengan itikat baik dari kedua
belah pihak, tentunya akan memberikan motivasi dan harapan besar bagi insan
4 http://gotaufikblog.blogspot.com/2013/02/dapatkah-di-jalankan-mou-antara-pssi.html diakses 11
7 sepak bola negeri ini, mengingat buruknya prestasi sepak bola Indonesia dikancah
internasional beberapa tahun terakhir. Hal yang juga begitu penting dalam
membangkitkan semangat kebersamaan insan sepak bola selain KLB, juga peran
Pemerintah melalui Kemenpora yang tetap harus dipertahankan keseriusannya
dalam meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.
Tentunya beragam peristiwa pemberitaan tentang dualisme sepakbola
semacam ini akan disajikan oleh keempat portal olahraga yaitu
mediaindonesia.com, detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com. Dalam
pemberitaan tentang dualisme kepemimpinan pssi ini peneliti akan
mengambarkan proses terjadinya framing di keempat portal olahraga tersebut.
Karena dalam kenyataannya framing tidak lepas dari ideologi dan politik
pemakainya yaitu media massa. Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa
hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang
disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita. Selalu
ada kepentingan yang melatari cara manusia mengungkapkan suatu fakta ke
dalam berita.
Dalam media online khususnya portal sports seperti mediaindonesia.com,
detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com tentunya sangat berperan dalam
penyampaian informasi tentang kemajuan olahraga di Indonesia khususnya
sepakbola. Dengan memberikan porsi pada halaman olahraga, tentunya
penyampaian pesan dalam hal ini berita tentang persepakbolaan Indonesia
memberikan pengaruh yang besar. Pers didalam membangun mempunyai fungsi
8 dalam melakukan advokasi dan menciptakan isu-isu politik. Karena itu tidak
mengherankan bila pers sering ditakuti, atau malah “dibeli” oleh pihak yang
berkuasa.
Untuk mengetahui realitas sosial yang tengah terjadi di Indonesia media
online dalam portal olahraga mediaindonesia, detik.com, suaramerdeka dan krjogja melihat bagaimana media mengkonstruksi berita tentang isu ini, penulis
akan menjawabnya dengan menggunakan analisis framing. Menurut Eriyanto
(2012;xiv), analisis framing cocok digunakan untuk melihat konteks
sosial-budaya suatu wacana, khususnya hubungan antara berita dan ideologi, yakni
proses atau mekanisme mengenai bagaimana berita dan ideologi, yakni proses
atau mekanisme mengenai bagaimana berita membangun, mempertahankan,
memproduksi, mengubah dan meruntuhkan ideologi.
Di indonesia sendiri kita mengenal ada empat model perangkat framing
yang diperkenalkan oleh para ahli komunikasi, yaitu model Murray Edelman,
Robert N. Entman, William A. Gamson dan Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan perangkat framing
model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki karena model ini detail
dibandingkan model lainnya dalam menganalisis setiap teks yang ada, dimana
model ini menggunakan empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris
sehingga akan memudahkan penulis untuk mengetahui bagaimana portal sports
mediaindonesia.com, detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com membingkai
berita dan membentuk konstruksi tentang terkait isu Dualisme Kepemimpinan
9 Untuk melihat dan mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang
yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita tentang
Dualisme Kepemimpinan PSSI, maka peneliti memilih analisis framing sebagai
metode penelitian. Senada dengan yang diungkapkan oleh Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki yang melihat framing sebagai sebuah cara mengetahui
bagaimana media menggemas berita dan mengkostruksi realitas melalui strategi
kata, kalimat, lead, hubungan anatar kalimat, foto, grafik dan perangkat lainnya
untuk membantu dirinya mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat
dipahami oleh pembaca. Karena alasan itulah maka dalam penelitian ini,
menggunakan perangkat framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, untuk
mengetahui konstruksi berita tentang Dualisme Kepemimpinan PSSI.
Penelitian yang relevan diperlukan untuk mempertajam penelitian yang
akan dilakukan selajutnya. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acauan
dalam penelitian ini adalah : Framing Pemberitaan Pembekuan Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada koran Kompas pada edisi maret 2011 yang pernah dilakukan oleh Nur Umi Salamah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional“Veteran” Jakarta dalam penelitian tersebut
subjek yang diteliti sama tetapi berbeda dalam menggunakan metode analisis
framing Robert Entman.
Dalam penelitian lain Satya Windranuari Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro melakukan
penelitian dengan judul Pembingkaian Kompas dan Suara Merdeka Mengenai
10 Pemberitaan Kompas dan Suara Merdeka. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis framing Zhodang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Dengan melihat penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, penulis
melihat frame tentang Dualisme Kepemimpinan PSSI di portalsports
mediaindonesia.com, detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com menarik
untuk diteliti.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana framing pemberitaan portal
mediaindonesia.com, detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com tentang
Dualisme Kepemimpinan PSSI pada periode februari 2013 – maret 2013?”
1.3Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui framing pemberitaan portal mediaindonesia.com
,detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com tentang dualisme kepemimpinan
PSSI pada KLB 17 Maret 2013.
1.4Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini menjadi bahan referensi bagi penelitian komunikasi,
11 Framing Zhong Pan dan Gerald Kosicki. Untuk menambah pengetahuan dan
wawasan peneliti tentang analisis Framing.
b. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan kepada para praktisi atau pelaku jurnalistik,
khususnya dalam jurnalisme online yang berkaitan dengan penciptaan
framing berita yang di sungguhkan ke tengah khalayak. selain itu juga
memberikan wacana kepada khlayak agar bisa mencermati dengan baik
berita-berita media online.
1.5Batasan Penelitian
Pembatasan masalah penelitian diperlukan agar tidak meluasnya
permasalahan yang ada. Pembatasan masalah yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Media massa yang akan di teliti adalah portal sports di mediaindonesia.com,
detik.com, suaramerdeka.com dan krjogja.com.
b. Aspek yang akan diteliti hanya tentang pemberitaan Dualisme Kepemimpinan