• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Di Desa Gonilan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Di Desa Gonilan."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA

DIABETES MELITUS DI DESA GONILAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Disusun oleh :

ANNAS SIGIT RAHARJO J. 210.090.020

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PENDERITA

DIABETES MELITUS DI DESA GONILAN

Annas Sigit Raharjo*, Agus Sudaryanto**, Wiwik Setiyawati***

ABSTRAK

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif. Beberapa faktor memegang peranan penting dalam perkembangan kasus diabetes melitus, kemajuan di bidang teknologi menyebabkan perubahan pada gaya hidup seperti aktivitas manusia menjadi kurang bergerak dan perubahan perilaku dan pola makan. Pada tahun 2013 masyarakat di Kabupaten Sukoharjo banyak menderita diabetes melitus. Dalam satu tahun terakhir ini penderita diabetes melitus di Daerah Sukorhajo berkisar sekitar 5.138 orang yang terbagi didalam beberapa wilayah. Wilayah Kartasura adalah salah satu wilayah yang banyak terjadi kasus diabetes melitus di daerah Sukoharjo. Di wilayah tersebut pada bulan September – November 2013 terdapat 615 kasus diabetes melitus. Di wilayah Kartasura yang paling banyak penderita diabetes melitus adalah Desa Gonilan. Di Desa Gonilan terdapat sekitar 45 orang yang menderita diabetes melitus pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan Kartasura Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian korelasi analitik dengan pendekatan penelitan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling yang berjumlah 45 orang. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis Chi-Square (X2) dengan Uji Fisher’s sebagai alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik, dan sikap yang positif serta mempunyai kepatuhan tergolong patuh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet (p =0.001), dan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan (p = 0,001).

(4)

RELATIONSHIP WITH THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF DIETARY COMPLIANCE DIABETES MELLITUS IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS IN THE VILLAGE GONILAN

Annas Sigit Raharjo *, Agus Sudaryanto**, Wiwik Setiyawati***

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that took place progressively. Several factors play an important role in the development of diabetes mellitus cases, advances in technology led to changes in lifestyle such as human activities become less mobile and changes in behavior and diet. In 2013 the community in Sukoharjo many suffer from diabetes mellitus. In the last year of diabetes mellitus in the Region Sukorhajo revolve around 5138 people, divided in several regions. Kartasura region is one area that many cases of diabetes mellitus in the Sukoharjo. In the region in the month of September to November 2013 there were 615 cases of diabetes mellitus. In most regions Kartasura diabetes mellitus is Gonilan village. In the village there Gonilan about 45 people who suffer from diabetes mellitus in 2013. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes with dietary compliance diabetes mellitus in patients with diabetes mellitus in the village Gonilan Kartasura Sukoharjo. This research is quantitative research design correlation analytic cross sectional research. Sampling by using total sampling totaling 45 people. Data analysis techniques used by the analysis of Chi-Square (X2) with Fisher’s test as an alternative. The results showed that the majority most

respondents have a good level of knowledge, and a positive attitude and have a relatively docile obedience. The conclusion from this study is that there is a significant relationship between the level of knowledge with dietary adherence (p = 0.001), and there is a significant correlation between attitude with dietary adherence in patients with diabetes mellitus in the Gonilan village (p = 0.001).

(5)

LATAR BELAKANG

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif. Bahaya diabetes melitus sangat besar dan dapat memungkinkan menjadi gagal ginjal, buta, dan banyak komplikasi lainnya yang dapat menyebabkan kematian. Kemajuan di bidang teknologi menyebabkan perubahan pada gaya hidup seperti tersedianya berbagai produk yang memberi kemudahan sehingga manusia jadi jarang bergerak, perubahan pola makan yang serba instan juga menyebabkan peningkatan terjadinya diabetes melitus (Darmono, 2007).

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam tindakan penderita diabetes melitus, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih mudah dilaksanakan dari padayang tidak didasari oleh pengetahuan. Salah satu cara untuk mengatasi akibat dari diabetes melitus adalah dengan penerapan diet diabetes melitus, namun banyak penderita diabetes yang tidak patuh pada dalam pelaksanaan diet. Pengetahuan erat hubungannya dengan perilaku, karena dengan pengetahuan pasien memiliki alasan atau landasan untk mengambil suatu keputusan atau pilihan (Waspadji, 2007)

Berdasarkan laporan Rumah Sakit dan Puskesmas, prevelensi diabetes melitus tergantung insulin di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 0,16% mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2007 sebesar 0,09%. Sedangkan prevelensi kasus diabetes

melitus tidak tergantung insulin mengalami peningkatan dari 0,83% pada 2006, menjadi 0,96% pada 2007, dan 1,25% pada 2008 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2008).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sukoharjo angka diabetes melitus di Kabupaten Sukoharjo berjumlah 5.138 kasus pada tahun 2013, sedangkan jumlah kasus di Puskesmas Kartasura pada tahun 2013 berjumlah 444 kasus (Dinkes Sukoharjo, 2013). Kartasura terbagi atas 12 Desa wilayah kerja dengan angka diabetes melitus tahun 2014 yang cukup tinggi khususnya di Desa Gonilan. Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Kartasura terdapat 615 kasus selama 3 bulan terakhir yaitu September – November 2014, sedangkan di Desa Gonilan terdapat 95 kasus (Puskesmas Gonilan, 2014).

Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa penderita diabates melitus didapatkan bahwa rata – rata penderita diabetes melitus kurang mengetahui tentang diet diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus di Desa Gonilan.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penenlitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang

menggunakan desain penelitian korelasi analitik dengan pendekatan

cross sectional. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan

total sampling, dari data kunjungan

(6)

terakhir September – November dan melakukan pemeriksaan di Puskesmas Kartasura didapat 95 data kunjungan pasien dan didapatkan 45 penderita diabetes melitus.

HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden

Tabel1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi

Variabel f %

Umur :

40 – 50 tahun 21 46,7 51 – 60 tahun 16 35,6 61 – 70 tahun 8 17,8 Jenis Kelamin :

Laki-laki 16 35,6

Perempuan 29 64,4

Pendidikan Akhir :

Diploma 4 8,9

SD 6 13,3

SLTP 18 40,0

SLTA 17 37,8

Pekerjaan :

IRT 20 44,4

Buruh Swasta 9 13 20,0 28,9

Wirausaha 2 4,4

PNS 1 2,2

Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

Berdasarkan distribusi umur diketahui bahwa paling banyak penderita diabetes melitus berumur 40 – 50 tahun sebanyak 21 orang (46,7%) dan yang paling sedikit usia 61 – 70 tahun sebanyak 8 orang (17,8%).

Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa sebagian besar penderita diabetus melitus berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 orang (64,4%).

Berdasarkan pendidikan akhir diketahui bahwa sebagian besar penderita diabetes melitus berpendidikan SMP sebanyak 18 orang (40,0%) dan yang paling sedikit adalah Diploma 4 orang (8,9%).

Berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar penderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 20 oang (44,4%).

Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus

Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan pada Penderita Diabetes Melitus

Pengetahuan f Persentase (%) Kurang Cukup Baik 9 17 19 20,0 37,8 42,2

Jumlah 45 100,0

Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

Berdasarkan distribusi data tentang tingkat pengetahuan pada penderita diabetes melitus diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan penderita diabetes melitus baik sebanyak 19 orang (42,2%) dan kurang sebanyak 9 orang (20,0%).

Sikap Penderita Diabetes Melitus Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi tentang Sikap pada Penderita Diabetes Melitus

Sikap f %

Positif Negatif 26 19 57,8 42,2

Jumlah 45 100,0

(7)

Berdasarkan distribusi data tentang sikap diketahui bahwa sebagian besar sikap penderita diabetes melitus baik sebanyak 26 orang (57,8%).

Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Melitus

Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi tentang Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Melitus

Kepatuhan Diit f %

Tidak Patuh Cukup Patuh Patuh 6 17 22 13,3 37,8 48,9

Jumlah 45 100,0

Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

Berdasarkan distribusi data tentang kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus sebagian besar patuh terhadap diet yaitu sebanyak 22 orang (48,9%).

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Diet

Tabel 1.5 Crosstabs tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet diabetes melitus Tingkat Pengetah uan Kepatuhan Diet Jumlah Patuh Tdk

patuh+ Cukup patuh

f % f % ∑ % Baik 15 33,3 4 8,9 19 100 Kurang

+Cukup

7 42,2 19 42,2 26 100

Jumlah 22 48,9 23 51,1 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

diperoleh nilai -value = 0,001 pada tingkat signifikansi 0,05,

artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan

Hubungan antara Sikap dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Tabel 1.6 Crosstabs sikap dengan kepatuhan diet Diabetes Melitus

Sikap

Kepatuhan Diet

Jumlah Patuh Tdk

patuh+ Cukup patuh

f % f % ∑ % Positif 20 44,4 6 13,3 26 100 Negatif 2 4,4 17 37,8 19 100

Jumlah 22 48,9 23 51,1 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

diperoleh nilai -value = 0,001 pada tingkat signifikansi 0,05, artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan

PEMBAHASAN

Tingkat Pengetahuan Diet pada Penderita Diabetes Melitus

[image:7.595.115.304.551.718.2]
(8)

Sehingga responden dapat mengetahui pola makan untuk mengontrol kadar gula darah.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Senuk (2013), yang menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan penderita diabetes di Poliklinik RSUD Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara yang dikategorikan baik.

Namun demikian masih ada responden yang berpengetahuan kurang yang ditunjukkan dengan belum mengerti tentang faktor yang mempengaruhi diabetes melitus. Responden menganggap bahwa kadar gula yang tinggi merupakan kelebihan gula dalam tubuh yang disebabkan terlalu sering mengkonsumsi gula. Pengetahuan responden yang kurang dikarenakan pendidikan dan susahnya mengakses informasi menyebabkan responden tidak paham tentang faktor yang mempengaruhi diabetes melitus.

Hasil penelitian ini didukung oleh Purwanto (2011) yang menyimpulkan bahwa pengetahuan pasien diabetes melitus tentang diet diabetes melitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep sebagian besar dalam kategori kurang (55,0%) khususnya tentang pelaksanaan diet diabetes melitus.

Sikap terhadap Diet pada Penderita Diabetes Melitus

Berdasarkan distribusi data tentang sikap pada penderita diabetes melitus diketahui bahwa sebagian besar reponden mempunyai sikap yang positif 26 orang (57,8%). Bahwa sikap penderita diabetes melitus sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan penderita tentang

penyakit diabetes melitus. Dalam hal ini pengetahuan penderita tentang penyakit diabetes melitus sangatlah penting, karena pengetahuan ini akan membawa penderita diabetes melitus untuk menentukan sikap terhadap penyakit yang diderita.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Phitri & Widiyaningsih (2013) tentang sikap penderita diabetes melitus terhadap diet di RSUD AM Parikesit Kalimantan Timur yang menyimpulkan bahwa sebagian besar responden bersikap baik terhadap diet diabetes melitus.

Namun demikian dari seluruh responden yang diteliti masih adanya sikap yang negatif terhadap penyakit DM. Sikap responden yang negatif ditunjukkan dengan penderita tidak menjalankan gaya hidup yang sehat, menjalankan diet diabetes melitus yang tidak benar dan olah raga yang tidak teratur.

Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Melitus

Berdasarkan distribusi data tentang kepatuhan pada penderita diabetes melitus diketahui bahwa sebagian besar tingkat kepatuhan responden tergolong patuh 22 orang (48,9%). Wujud kepatuhan yang tergolong patuh seperti mau memeriksakan atau mengontrolkan kadar gula darah ke pusat kesehtan terdekat, dan responden juga mau mematuhi apa yang diperintahkan oleh petugas kesehatan mengenai diet diabetes melitus seperti menerapkan pola makan seimbang untuk menyesuaikan kebutuhan glukosa sesuai dengan kebutuhan tubuh.

(9)

Susanti (2013), yang meneliti tentang Dukungan keluarga meningkatkan kepatuhan diet pasien diabetes melitus di ruang rawat inap RS. Baptis Kediri yang menyimpulkan bahwa 80% responden patuh dalam melaksanakan diet.

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa pengetahuan baik dengan kepatuhan patuh ada 15 orang (33,3%) dan tidak patuh dan cukup patuh sebanyak 4 orang (8,9%). Tingkat pengetahuan kurang dan cukup dengan kepatuhan patuh ada 7 orang (15,6%) dan tidak patuh dan cukup patuh sebanyak 19 orang (42,2%).

Hasil pengujian yang dilakukan terdapat hubungan yang signifikan anatar tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan.

Hal ini sejalan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan, salah satunya adalah pengetahuan, pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan, paparan media massa, ekonomi, hubungan sosial serta pengalaman.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Triana, (2015) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan diet dengan kepatuhan menjalankan diet diabetes melitus di Poliklinik Penyakit Dalam UPT RSU Petala Bumi Pekanbaru.

Hubungan antara Sikap dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa sikap positif dengan kepatuhan patuh ada 20 orang (44,4%), tidak patuh dan cukup patuh sebanyak 6 orang (13,3%). Sikap negatif dengan kepatuhan diet patuh ada 2 orang (4,4%) dan tidak patuh dan cukup patuh sebanyak 17 orang (37,8%).

Hasil pengujian yang dilakukan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan die pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan. Hal ini sejalan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan salah satunya adalah sikap, sikap itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya pengalaman, orang lain, kebudayaan, media massa, pendidikan dan faktor emosional.

Penelitian ini menerangkan bahwa penderita yang bersikap positif beranggapan bahwa diet diabetes melitus sangat penting bagi kesehatannya, serta mereka tekut bila tidak melaksanakan diet dengan benar akan memperburuk kondisi penyakitnya. Faktor lain yang mendikung sikap positif adalah pendidikan, semakin tinggi pendidikan responden maka akan semakin mudah menerima informasi yang akan meningkatkan pengetahuan penderita diabetes melitus dan akan bersikap positif terhadap penyakitnya seperti melaksanakan diet dengan benar.

(10)

antara sikap dengan kepatuhan dalam menjalankan diet diabetes melitus di BRSD RSU RAA Soewondo Kabupaten Pati.

KESIMPULAN

1. Sebagian besar penderita diabetes melitus di Desa Gonilan mempunyai tingkat pengetahuan baik terhadap diet diabetes melitus (42,2%).

2. Sebagian besar penderita diabetes melitus di Desa Gonilan mempunyai sikap positif terhadap diet dibetes melitus (57,8%).

3. Sebagian besar penderita diabetes melitus di Desa Gonilan mempunyai kepatuhan tergolong patuh terhadap pelaksanaan diet diabetes melitus (48,9%).

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan.

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan. SARAN

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kualitas asuhan keperawatan khususnya pada penderita diabetes mellitus mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus. 2. Bagi Keluarga Lanjut Usia

Bagi penderita diabetes melitus diharapakan Diharapkan penderita diabetes melitus akan lebih pahan tentang diet diabetes dan dapat dijalankan setiap hari dengan baik

dan benar, sehingga kadar gula darah tetap dalam kisaran normal. 3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian dapat digunakan masyarakat untuk mendukung usaha peningkatan kesehatan khususnya pengetahuan dan sikap penderita diabetes melitus dalam penanganan diabetes melitus dengan melakukan diet diabetes melitus secara baik dan benar. 4. Bagi Peneliti berikutnya

Bagi peneliti lain menggunakan variabel lain yang belum diteliti, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, pengalaman, sosial, fasilitas kesehatan dengan sampel yang lebih banyak atau dengan metode penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2007. Naskah Lengkap : Diabetes Melitus Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit

Dalam. Semarang : CV.

Agung Semarang

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. (2013). Profil

Kesehatan Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2013. Dinkes

Kabupaten Sukoharjo.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2008. Profil

Kesehatan Jawa Tengah :

Semarang

(11)

AM. Parikesit Kalimantan Timur. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah. Volume 1,

No. 1, Mei 2013; 58 – 74

Purwanto, NH. 2011. Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet Pada Penderita Diabetes Melitus di Ruang Intrna RSUD dr. H Moh Anwar

Sumenep. Jurnal

Keperawatan. Vol. 1. No. 1.

Januari 2011 – Desember

2011.

Setyani. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Diabetes Melitus dengan Kepatuhan Dalam Melaksanakan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus di BRSD RSU RAA Soewondo Kabupaten Pati Tahun 2013). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 2012

Senuk, A.,Supit, W., & Onibala, F. 2013. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menjalani Diet Diabetes Melitus di Poliklinik RSUD Kota Tidore Kepulauan ProvinsiMaluku Utara. Ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 1. No. 1. Agustus 2013.

Susanti, Lina S., & Sulistyarini, T. 2013. Dukungan Keluarga Meningkatkan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus di Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri. Jurnal STIKES. Volume 6, No. 1, Juli 2013.

Triana, R. Karim, D. Jumaini. 2015.

Hubungan Tingkat

Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tentang Penyakit Dan Diet Dengan Kepatuhan Dalam Menjalankan Diet Diabetes Mellitus. Jurnal

Online Mahasiswa

Universitas Riau Vol.2, No.1 (2015).

Waspadji, S. 2007. Penatalaksanaan

Diabetes Melitus Terpadu.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

*Annas Sigit Raharjo: Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura. **Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns., M.Kes: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura.

Gambar

Tabel 1.5 Crosstabs tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet diabetes melitus

Referensi

Dokumen terkait

Logo menggunakan font san serif agar terlihat simpel dan tidak terlalu kaku atau pun terkesan formal. Tulisan “Sango o ” lebih menonjol daripada yang lain ingin

Uraian Kepada seluruh penyedia yang mendaftar disilakan memasukkan penawaran dalam waktu yang tersedia,.. 4, Panitia Jam

Iklan yang seringkali dimasukkan dalam ranah non- seni yang merupakan acara televisi menampilkan seni olah peran yang kompleks yang sebenarnya mampu menjadi metode

Kaini :iampaikan bahwa nekanisme penyalura dana hibah akal dilakukan )nelalui perjanjiai kcriasama antara DRPM Diilcr) l,cnguaian RisbaDg Kenenristekdikti dengan PT

Gambar 3 menunjukkan desain arsitektur dan aliran pesan aplikasi menggunakan SOAP mengenai aplikasi pemesanan barang elektronik. Pada aplikasi tersebut client akan

Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan usaha koperasi memberikan kontribusi pendapatan untuk mensejahterakan anggotanya yang dapat dirasakan oleh para nelayan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media Puzzle pada siswa kelas V SDN I Jatipurwo

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kerugian daerah (jumlah dan nilai temuan kerugian daerah) dan kesejahteraan masyarakat (IPM, PDRB per