commit to user
i
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA
BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
Disusun Oleh :
ALPIN DANIS PRAFATTAH D1408047
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA
BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
Karya :
ALPIN DANIS PRAFATTAH
D1408047
PENYIARAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program
Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, Juni 2011
Menyetujui
commit to user
MOTTO
• “Mimpiku, senjataku. Senjata untuk menghadapi kehidupanku.”
• “ Life is Precious”
• “ Hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik.”
• “ Jalani apa yang kau yakini, jika tidak tinggalkanlah!!”
• “Jangan suka merendahkan orang lain, karena dirimu akan direndahkan Tuhan.”
commit to user
v
Persembahan
Tugas Ahkir ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah Subhanahuwata’ala yang senantiasa menyertai penulis hingga sekarang.
2. Orang tua tercinta, Ibu dan Bapak yang telah membesarkan, merawat serta
mendidik aku dengan cinta dan kasih sayang yang begitu berlimpah yang
memberiku motivasi agar selalu menjadi yang terbaik.
3. Budhe– budheku tercinta yang sangat berjasa mendukungku dalam dunia akademis mulai dari aku SD hingga sekarang.
4. Keluarga rumah keduaku di Punggawan, Om Joko, Bunda, Om Yoyon,
Tante Betty, Mas Agung, dek Icha dan semuanya terimakasih untuk semua
dukungan dan perhatian selama ini.
5. “My Band, My Hope For Bright Future” Twinkle Twinkle, kalian adalah jalanku untuk membuktikan keberhasilanku di dunia musik dan akademis.
6. Para sahabat seperjuanganku, Gopang, Argo, Ardytama ,Fajri, Dila, Rizal
serta “ML” Crew terimakasih untuk arti persahabatan yang begitu hebat yang telah kalian berikan.
7. Teman-teman seperjuangan D3 Broadcasting 2008 semoga kisah indah
yang pernah kita toreh, menjadi lukisan yang tidak akan pernah pudar
yang terbingkai rapi dalam hati kita.
8. Erika Yuliandra Cahya Kesuma, wanita cantik nan hebat yang selalu ada
disampingku. Kamu adalah kekasih, penopang, penyemangat, inspirasi,
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Segala
atas berkat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan Kuliah Kerja Media (KKM)
dengan judul “PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG
PENDONGENG DI STASIUN GLOBAL TV” yang digunakan sebagai tugas
akhir.
Laporan ini dibuaat berdasarkan pelaksanaan magang yang telah dilakukan
pada tanggal 1 Maret sampai 30 April 2011 di Global TV Jakarta. Penulis merasa
sangat beruntung mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu kelancaran proses pelaksanaan kegiatan ini. Tidak
lupa penulis ucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III
Komunikasi Terapan.
3. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, selaku Pembimbing Akademik.
4. Drs. Aryanto Budhi S, M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir.
5. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku Penguji Tugas Akhir.
6. Seluruh Dosen Diploma III Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Amin Nugroho dan Anindya Wreksoatmodjo selaku Produser serta
Asisten Produser program BONAR SANG PENDONGENG atas
kepercayaannya.
commit to user
vii
9. Diah Kusuma dan Sri Setianingsih selaku Creative Bonar Sang
Pendongeng.
10. Seluruh Staff Production Department Global TV, Mas Elang, Ko’ Leo,
Abah, Mas Galih, Mas Alfiansyah, Kak Try Oetamy, Ananda Zatta, Mas
Binyo, Mas Olenk, Ifath Nabela yang telah memberi banyak semangat dan
pengalaman kepada penulis dalam memperoleh informasi mengenai
Global TV. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
11. Teman-teman Broadcast 2008 terima kasih atas kebersamaan kalian
selama 3 tahun menempuh studi Broadcasting, begitu indah kisah kita.
Penulis menyadari bahwa Tugas Ahkir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang
hati. Semoga Tugas Ahkir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan siapa saja yang membutuhkan.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
MOTTO... ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan………... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Komunikasi ... ... 7
B. Televisi ... 9
C. Program Televisi... ... 11
D. Program Acara Siaran Hiburan ... 18
E. Proses Produksi Program Acara Siaran Hiburan ... 19
BAB III. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN... 26
A. Data Umum Global TV... 26
B. Sejarah Singkat Global TV ... 27
C. Visi dan Misi Global TV... 28
D. Alamat Global TV... 29
E. Logo Global TV... 32
commit to user
ix
BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ... 34
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 34
B. Focus Of Interest... 45
C. Deskripsi Acara ... 52
BAB V. PENUTUP... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Kritik dan Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN
1. SURAT TUGAS
2. SURAT KETERANGAN DITERIMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3. PENILAIAN KULIAH KERJA MEDIA INSTANSI MITRA
4. SURAT KETERANGAN MENYELESAIKAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
5. LAPORAN PERIODIK
6. RUNDOWN
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi serta media yang begitu pesat pada saat ini
mengharuskan industri hiburan untuk saling berpacu dalam membuat sajian
hiburan yang disenangi masyarakat. Tidak terkecuali dengan media televisi, yang
berlomba menciptakan program-program hiburan untuk dapat dinikmati para
pemirsanya.
Media televisi adalah salah satu cara mendapatkan hiburan yang dapat
dijangkau oleh hampir semua masyarakat Indonesia. Dengan adanya televisi
dinilai mampu memenuhi kebutuhan informasi ataupun hiburan yang sangat
berdampak bagi khalayak luas. Televisi mampu membuat orang secara langsung
mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa waktu yang lama, dan mampu
memberikan hiburan tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Bukan hanya orang dewasa saja yang membutuhkan hiburan, anak-anak
pun menginginkan tontonan yang dapat mereka saksikan setelah pulang sekolah.
Sekarang ini tayangan televisi untuk anak-anak hanya dibanjiri oleh film kartun
import, dengan mengandalkan tokoh yang lucu serta kecanggihan animasi saja.
Dan yang lebih ironis, mereka juga menyaksikan sinetron yang sebenarnya
ditujukan untuk dewasa. Dongeng cerita rakyat Indonesia hampir dinyatakan
punah, karena tidak adanya proses pewarisan secara turun temurun. Seolah cerita
Program Bonar Sang Pendongeng adalah program hiburan bagi anak-anak
Indonesia yang menyajikan dongeng asli tanah air yang dikemas secara menarik,
edukatif, dan juga didalamnya terselip pesan moral nilai-nilai luhur. Dalam setiap
tayangan Bonar Sang Pendongeng menyajikan cerita legenda rakyat yang berasal
dari berbagai daerah yang ada di Nusantara, seperti Malin Kundang, Lutung
Kasarung, Bawang Merah Bawang Putih, Sangkuriang, Roro Jonggrang, dan lain
sebagainya. Cerita yang diangkat juga bisa dari cerita populer anak-anak yang
berasal dari luar negeri, seperti Cinderella, Aladdin, Pinokio, Si Cantik dan Si
Buruk Rupa, dan masih banyak lagi.
Bonar Sang Pendongeng memiliki konsep yaitu, Bonar adalah seorang pria
yang mempunyai sosok yang ceria, sangat menyukai anak-anak yang akan
berkelana ke berbagai tempat sebagai pendongeng yang diperankan oleh Irgi
Fahrezi. Mulai dari sekolah, sanggar, tempat bermain sampai menjamah daerah
pedalaman di tanah air untuk mendongeng bagi anak-anak disana. Program Bonar
Sang Pendongeng bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan dongeng tanah
air ke anak-anak agar tidak mati dimakan jaman. Serta anak-anak juga akan
mendapatkan nilai-nilai yang terkandung didalam dongeng tersebut. Dikarenakan
banyak pihak mempunyai anggapan bahwa dongeng memiliki nilai konstruktif
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mental anak.
Karena cerita yang diangkat adalah cerita nusantara, maka Bonar akan
mendongeng di tempat cerita itu berasal. Misalkan cerita Sangkuriang, akan
commit to user
3
yang bertujuan menarik minat anak-anak untuk menontonnya. Isi dongeng adalah
cerita rakyat nusantara dan akan divisualisasikan dengan pengadegan karakter
sesuai isi cerita yang akan dilakukan oleh beberapa talent yang semuanya adalah
anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun. Pengadegan/ visualisasi dari isi dongeng
adalah berupa VT (Video Tape) dengan adegan sesuai yang ada pada cerita itu
sendiri. Atau visualisasi hanya diisi gambar seperti yang ada pada buku cerita.
Dalam proses produksi program Bonar Sang Pendongeng dibagi menjadi
empat segmentasi. Segment pertama Bonar selaku pendongeng berada di sebuah
lokasi, menjelaskan lokasi dan mencari kumpulan anak-anak yang sedang bermain
dan mulai bercerita. Segment kedua cerita berlangsung dengan ditambah insert
gambar animasi. Selain itu, ditengah cerita anak-anak yang mendengarkan boleh
mengajukan pertanyaan seputar cerita. Segment ketiga ceerita terus berlangsung
dan diselingi insert gambar animasi. Dan segment keempat Bonar menyudahi
cerita dengan memberi kesimpulan atau pesan untuk anak-anak, lalu berpamitan
dan melanjutkan perjalanan mencari anak-anak lainnya. Itulah gambaran singkat
tentang proses produksi program anak Bonar Sang Pendongeng.
Seiring kemajuan jaman yang begitu pesat, yang terjadi di dunia terasa
sangatlah sempit. Persaingan yang terjadi di berbagai bidang kehidupan
bertambah ketat, khususnya dalam dunia kerja. Instansi membutuhkan tenaga
kerja yang kreatif, terampil, dan menguasai bidang kerjanya dengan baik. Maka
dari itu, untuk membentuk mahasiswa menjadi praktisi-praktisi yang handal,
tahan uji sekaligus siap pakai Program Diploma Tiga Jurusan Komunikasi
Surakarta mengadakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diwujudkan dalam
bentuk kerja praktek lapangan atau magang pada suatu perusahaan, lembaga atau
instansi.
Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
dapat terjun langsung ke dalam dunia kerja pada perusahaan, lembaga atau
instansi dalam batas waktu yang ditentukan. Kuliah Kerja Media juga sebagai
penghubung kesenjangan antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan
praktek kerja nyata, karena ilmu pengetahuan dari teori saja tidaklah cukup, maka
dalam pencapaian bekal ilmu yang maksimal mahasiswa diharapkan dapat
mempraktekkannya.
Dengan dasar pengetahuan tentang dunia penyiaran yang diperoleh dari
bangku kuliah, maka penulis memilih untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media
pada PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV Jakarta. Global TV adalah
salah satu stasiun televisi nasional yang didirikan pada awal tahun 1999 dan
memulai siaran pada tahun 2002. Global TV dengan cepat mampu
mengidentifikasikan dirinya sebagai stasiun televisi termuda di Indonesia dengan
target pemirsa berjiwa muda.
Tergabungnya Global TV dengan MNC Group membuat Global TV
menjadi salah satu televisi yang memproduksi banyak acara menarik dan
berkualitas. Meski terbilang televisi muda, namun dalam perkembangannya
commit to user
5
menambah jangkauan siarannya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV
dapat dinikmati oleh 110 juta pemisa di 142 kota setiap harinya dengan
sajian-sajian program acara yang menarik dan tentunya berkualitas untuk dinikmati para
pemirsa setianya.
Inilah yang mendasari penulis memilih PT. Global Informasi Bermutu atau
Global TV Jakarta sebagai tempat melaksanakan Kuliah Kerja Media kurang lebih
dua bulan dalam divisi In House Production dan focus interest dalam program
anak Bonar Sang Pendongeng. Sebagai televisi yang mempunyai misi memenuhi
kebutuhan informasi, edukasi, serta hiburan bagi keluarga Indonesia, maka Global
TV memproduksi program anak Bonar Sang Pendongeng dengan jam tayang
setiap Kamis dan Jumat jam 14.30 WIB sebagai pemenuhan kebutuhan tayangan
yang edukatif dan menghibur. Dengan latar belakang ini, penulis tertarik
B. Tujuan Kuliah Kerja Media
Tujuan mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah:
1. Untuk melengkapi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan kuliah dan mendapat sebutan Ahli Madya (A,Md) jurusan Penyiaran di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan khususnya di bidang produksi dan penyiaran yang telah diperoleh di perkuliahan ke
dalam dunia kerja di PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV.
3. Untuk belajar lebih jauh tentang tugas Production Assistant (PA) dalam program In House Production dari proses pra produksi,
produksi, yang dibuat oleh Global TV.
4. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sesungguhnya, meningkatkan
kreativitas serta profesionalitas agar siap dalam menghadapi dunia
kerja di bidang Broadcasting. Dan juga untuk menumbuhkan rasa
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
Kehidupan sehari– hari yang dilakukan oleh manusia tidak pernah luput dari komunikasi untuk menyampaikan pesan. Manusia adalah makhluk sosial
yang bergantung satu sama lain, serta saling berkaitan dengan orang lain
dilingkungannya. Jadi komunikasi dalam pengertian ini adalah yang terlibat dalam
proses komunikasi adalah manusia itu sendiri. Komunikasi adalah suatu tindakan
dimana seseorang memberikan atau menerima dari orang lain informasi tentang
kebutuhan, keinginan, ataupun pengetahuan.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggriscommunication,berasal dari
bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis.
Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama.
Apabila kita melakukan komunikasi dengan orang lain maka kita berusaha supaya
hal yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Proses
komunikasi terjadi antara komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan
(penerima pesan) melalui media. Setelah komunikan menerima pesan tersebut lalu
mengartikannya, komunikan memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan
kembali, tindakan, maupun ekspresi sehingga menyebabkan pertukaran peran
antara komunikator menjadi komunikan dan begitu selanjutnya.
“Communication is the process by which a system is establish, maintaned
kata-kata dari Lois Forsdale dalam bukunya yang berjudul “Perspectives On Comunication”yang berarti komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem
dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan sinyal-sinyal yang dikirimkan dan
diterima, dilakukan sesuai dengan aturan.
Komunikasi dapat juga diartikan suatu proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (dengan menggunakan
lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan), hal tersebut
biasanya bisa dilakukan atau diwujudkan dengan simbol-simbol, kata-kata,
gambar dan sebagainya, sehinggga pesan yang dibawa oleh komunikator dapat
tersampaikan dengan jelas kepada komunikan, dan berlaku sebaliknya.
(http://amazone.com/Carl-I-Hoveland/e/B001PL36W)
Pada hakekatnya komunikasi digunakan untuk menciptakan hubungan
antara manusia atau kelompok. Komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu
komunikasiverbaldan komunikasi nonverbal. Pengertian dari komunikasiverbal
sendiri adalah komunikasi yang dalam penyampaian pesannya mempergunakan
kata-kata (vocabulary), sedangkan komunikasi Nonverbal adalah komunikasi
yang dalam penyampaian pesannya tidak menggunakan kata-kata, yang dalam hal
ini lebih ditekankan pada penggunaan sentuhan, kontak mata, maupun ekspresi
wajah. Namun pada dasarnya kedua jenis komunikasi tersebut memiliki tujuan
yang sama, yaitu penyampaian pesan kepada orang lain agar orang tersebut
mengerti serta memberi respon ataupun feedback terhadap pesan yang
commit to user
9
B. Televisi
Televisi adalah media komunikasi yang paling berpengaruh dalam
kehidupan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia televisi adalah
pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan
bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya dapat dilihat dan bunyi yang dapat
didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan lain sebagainya.
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele ( bahasa
Yunani) yang berarti jauh, dan visi ( videre bahasa latin ) berarti penglihatan.
Dengan demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan
dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar, dan suara yang
diproduksi disuatu tempat ( studio televisi) dapat dilihat dari tempat lain melalui
sebuah perangkat penerima (televiset). Istilah televisionsendiri dicetuskan pada
tanggl 25 Agustus 1900 di kota Paris, yang saat itu di kota tersebut berlangsung
pertemuan para ahli bidang elektronika. (Wahyudi, 1989 : 53)
Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi
sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda
dengan media massa lainnya, terlebih media massa radio. Televisi meskipun sama
dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi memiliki ciri dan
sifat yang berbeda. Karakter utama dari penyiaran televisi adalah audiovisual
bergerak dan dapat didengar atau dilihat apabila ada siaran.
Informasi audiovisual gerak menjadi lahan subur bagi industri
memproduksi, sedangkan broadcasting house selain memproduksi, juga
menyiarkan informasi audiovisual gerak yang diproduksinya.Broadcasting house
atau stasiun televisi merupakan lembaga yang mencari, mengumpulkan,
menyeleksi, memproduksi, dan menyiarkan informasi audiovisual gerak / statis.
Jadioutputdaribroadcasting houseadalah siaran. (Wahyudi, 1992 : 56-57)
Televisi juga mempunyai tujuan dan fungsi. Tujuan sesuai dengan
Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 4 bahwa
penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan membangun masyarakat yang
adil dan makmur.
Fungsi televisi sesuai dengan Undang-undang Penyiaran nomor 24 tahun
1997 BAB II pasal 5 yangberbunyi, “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan , pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan”. Dari hal tersebut fungsi televisi secara umum menurut Undang-undang sangat baik karena memiliki
fungsi sebagai berikut:
1. Media informasi dan penerangan
2. Media pendidikan dan hiburan
3. Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
commit to user
11
C. Program Televisi
Kata “program” berasal dari kata dalam bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Dalam undang-undang penyiaran
Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan
istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah
segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
audiencenya . Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat
audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran.
Program adalah segala hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan audiennya. Program dapat disamakan atau dianalogikan
dengan produk atau barang (goods) atau peleyanan (sevices) yang dijual kepada
pihak lain, dalam hal ini khalayak (audience) atau pemasang iklan. (Morrisan,
2008 : 199-200)
Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita) dan program hiburan
(entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu
berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera
ditayangkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta,
gossip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar,
yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan.
Program siaran televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu program berita dan
1. Non Berita
Siaran non berita tidak bersifat politis dan bertitik tolak bukan dari berita.
Pengolahan non berita mengutamakan artistiknya. Siaran non berita tidak terikat
waktu, maka programnya dapat direncanakan sedini mungkin sehingga
persiapannya benar- benar matang. Produk yang dihasilkan harus indah, menarik,
dan sedap dilihat (artistik). Sasaran siaran non berita adalah kepuasan penonton.
Skema Jenis Program
commit to user
13
2. Berita
Siaran berita bersifat politis dan pengolahannya mengutamakan unsur
jurnalistik. Siaran non berita juga bertitik tolak dari berita dan terikat oleh waktu.
Siaran berita tidak mengutamakan kepuasan penonton namun memenuhi
keinginan penonton.
Menurut Morissan program acara televisi dibagi menjadi program acara
berita dan program acara hiburan seperti bagan di bawah ini :
a. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak atau audience.
Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual.
Program informasi terdiri dari dua macam yaitu :
1) Berita keras (hard news)
Segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan
oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat
diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke
dalam beberapa bentuk berita yaitu:
a) Straight News
Straight news berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu berita
yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja
yang mencakup 5W+1H (who,what, when, where, why, danhow) terhadap suatu
b) Feature
Featureadalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan
sebagainya.
c) Infotainment
Kata “infotainment” berasal dari dua kata yaitu information dan entertainmentyang berarti informasi dan hiburan.Infotainmentadalah berita yang
menyajikan informasi mengenai kehidupan orang – orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada
industri hiburan, seperti pemain sinetron, pemain film, penyayi, dan sebagainya.
Infotainmentadalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang
harus segera ditayangkan.
2) Berita Lunak (soft news)
Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang
disampaikan secara mendalam (in depth) namun tidak bersifat harus ditayangkan.
Program yang masuk kategori berita lunak adalah:
a) Current Affair
Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam.
b) Magazine
commit to user
15
lebih panjang. Program ini ditayangkan terpisah dari program berita dan
menekankan pada aspek menarik suatu informasi daripada aspek pentingnya.
c) Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran
dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
d) Talk Show
Program yang sering disebut perbincangan ini adalah program yang
menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang
dipandu oleh seseorang pembawa acara (host).
b. Program Hiburan
Hiburan adalah siaran yang memberikan kepuasan batin (satisfaction)
sesaat kepada pendengar atau pemirsa yang dapat berdampak pada timbulnya
suasan rileks, merasa terbebas dari berbagai persoalan dan mendapatkan suasana
baru.
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program
yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik,
dan pertunjukan.
1) Drama
Kata “drama” berasaldari bahasa Yunanidranyang berarti bertindak atau berbuat. Program drama adalah pertunjukkan yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan
tersebut. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinetron
dan film.
2) Permainan
Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang
melibatkan sejumlah orang baik secara perseorangan maupun kelompok (tim)
yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat
dibagi menjadi tiga jenis:
a) Quiz Show
Merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana
sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan.
Permainan ini menekankan pada kemampuan berpikir atau intelektualitas.
b) Ketangkasan
Peserta dalam permainan ini harus mmpunyai kemampuan fisik dan
ketangkasan untuk melewati tantangan dan rintangan dalam melakukan suatu
permainan yang membutuhkan strategi dan perhitungan yang matang. Permainan
ini juga menguju pengetahuan umum peserta.
c) Reality Show
Program yang menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau
hubungan berdasrkan realitas yang sebenarnya. Ada beberapa bentuk reality show,
yaitu :
(1) Hidden Camera
commit to user
17
ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak– gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah direkayasa.
(2) Competition Show
Program yang melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam
kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk
memenangkan perlombaan, permainan (game), atau pertanyaan.
(3) Relationship Show
Kontestan harus memilih satu dari sejumlah orang yang berminat untuk
menjadi pasangannya. Para peminat harus memperebutkan perhatian kontestan
agar tidak tersingkir dari permainan.
(4) Fly on the Wall
Program acara yang memperlihatkan kehidupan sehari – hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas
profesionalnya.
(5) Mistik
Program yang terkait dengan hal- hal yang berbau supranatural
menyajikan hal- hal gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik,
konyak dengan roh, dan lain– lain. Program mistik merupakan program yang diragukan realitasnya.
3) Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau
konser. Program musik brupa konser dapat dilakukan di outdoor maupun di
4) Pertunjukan
Program yang menampilkan kemampuan atauperformanceseseorang atau
beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam studio maupun di luar studio, di
dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah para musisi
maka disebut pertunjukan musik, atau jika yang tampil adalah para olahragawan
maka pertunjukan itu disebut pertunjukan olahraga, begitu pula dengan
pertunjukan memasak, lawak, dan sebagainya.
Sehingga sesuai dengan penjabaran Morissan mengenai jenis program
acara televisi di atas, dapat disimpulkan bahwa acara Bonar Sang Pendongeng
merupakan program acara hiburan.
D. Program Acara Siaran Hiburan
Mengacu pada undang-undang penyiaran yang menyebutkan salah satu
fungsi televisi adalah sebagai media pendidikan dan hiburan, maka program acara
siaran hiburan menjadi salah satu acara siaran yang wajib dimiliki oleh tiap
stasiun televisi. Lewat program siaran televisi berjenis hiburan, pemaknaan
realitas hiburan mendapatkan tempatnya akhir-akhir ini.
Menurut Charles Kenny, seorang ekonom pembangunan, dalam
tulisannya berjudul “Revolution In A Box,” di majalah Foreign Policy edisi
November 2009, per 2007 sudah ada lebih dari satu televisi untuk setiap empat
orang di planet ini dan satu buah televisi di setiap masing-masing 1,1 miliar
rumah tangga.
commit to user
19
Acara Bonar Sang Pendongeng termasuk program hiburan dengan
spesifikasi cerita atau dongeng dengan sasaran audience anak-anak. Acara ini
dibuat berdasarkan untuk menghilangkan kecenderungan negatif terhadap
penilaian acara hiburan yang ditayangkan stasiun televisi dewasa ini. Baik dilihat
secara konsep, background acara, maupun goal and objective-nya acara Bonar
Sang Pendongeng mampu mewakili salah satu fungsi televisi yang sebenarnya,
yakni sebagai media pendidikan dan hiburan bagi masyarakat.
Dengan penayangan berjenis taping program acara Bonar Sang
Pendongeng disiarkan dua kali sepekan dalam waktu siar yang disesuaikan pada
jam anak-anak menonton televisi. Global TV adalah satu–satunya stasiun televisi yang mempunyai acara hiburan cerita yang mengangkat cerita rakyat dan legenda
asli Indonesia, dengan banyak nilai – nilai luhur yang dapat diserap oleh para penerus bangsa dan secara tidak langsung menanamkan jiwa bangga terhadap
tanah air dan bangsa Indonesia.
E. Proses Produksi Program Acara Siaran Hiburan
Bagian Produksi Televisi, merupakan dapur pembuatan sebuah program
acara TV. Biasanya dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu produksi
drama, non drama, dan news, kategori ini karena mempunyai hasil produk dan
karakteristik yang berbeda. Hasil Produksi sebuah stasiun Televisi (in house
production), kadang mampu mengangkat image sebuah stasiun Televisi bila
mampu mendapatkan rating atau audience share yang besar, bahkan bisa
unggulan selesai tayang program acara yang kurang menarik pun biasanya ikut
ditonton sebagai dampak keengganan pemirsa untuk berpindah saluran (channel).
Menurut Morissan, suatu program acara hiburan dihasilkan melalui
proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana, tenaga, dari berbagai
profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Pra Produksi
Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai
dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan
pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses
interaksi antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang
tersedia. Baik buruknya produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan
diatas kertas yang nantinya akan di produksi dilapangan. Apa yang dibuat
di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audio visualnya sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
2. Produksi
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar
(shooting) baik di studio maupun di luar studio. Proses ini disebut juga
dengan taping. Dan perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan
pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka
pengambilan gambar dapat diulang kembali.
3. Pasca Produksi
commit to user
21
diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lain
penyuntingan (editing), member ilustrasi, music, efek, voice over, dan
lain-lain. (Morissan, 2008 : 227).
Menurut Fred Wibowo merencanakan produksi program TV, akan
dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam,
seperti materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi
(financial), organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan
produksi :
a. Materi Produksi
Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil
karya, benda, binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi
produksi yang bermutu. Harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan
hal-hal lain yang perlu untuk menjadikan program ini menjadi utuh. Untuk itu
masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang
menyangkut produksi itu lengkap, semakin lengkap data yang diperoleh
semakin kejadian itu lebih mudah diolah menjadi program yang baik.
b. Sarana Produksi
Sarana produksi yang menjadi sarana penunjang terwujudnya ide
menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat
standart yang mampu menghasilkan kualitas gambar dan suara secara bagus.
Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagi alat produksi, yaitu unit
peralatan perekam gambar, unit perekam peralatan suara, dan unit peralatan
pertimbangan utama seorang produser ketika dia mulai dalam perencanaan
produksinya.
c. Biaya Produksi
Bukan hal yang mudah untuk merencanakan biaya suatu produksi,
dimana seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh
terlupakan oleh siapa dan dari mana biaya itu akan dibayarkan. Oleh karena
itu perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua
kemungkinan, yaituFinancial OrienteddanQuality Oriented.
1. Financial Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang
didasarkan pada kemungkinan yang ada. Kalau keuangan terbatas
berarti tuntutan-tuntutan tertentu kebutuhan produksi harus
dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas satu yang
pembayarannya mahal, menggunakan lokasi shooting yang tidak
terlalu jauh, konsumsi yang tidak terlalu mewah segala sesuatu
didasari atas kemungkinan keuangan.
2. Quality Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang
didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal.
Dalam hal ini, tidak masalah keuangan. Produksi denganorientasi
budget semacam ini biasanya produksi prestige. Produksi yang
diharapkan mendapat keuntungan besar, baik dari segi nama
commit to user
23
d. Penyusunan Pelaksanaan Produksi
Suatu produksi program TV melibatkan banyak orang, misalnya para
artis, crew dan fungsionaris lembaga penyelenggaraan, polisi, aparat
setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan dan pejabat yang
bersangkutan dengan masalah perijinan. Supaya pelaksanaanshootingdapat
berjalan dengan lancar, harus memikirkan juga penyusunan pelaksanaan
produksi yang baik.
e. Pelaksanaan Produksi
Suatu produksi program TV yang melibatkan banyak peralatan dan
orang, dengan sendirinya membutuhkan biaya yang besar, selain
memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan
produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya
dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahap produksi terdiri dari tiga
bagian, dalam istilah pertelevisian yang lazim disebut Standart Operation
Procedur(SOP). Terdiri dari :
1) Pra Produksi (ide, gagasan dan persiapan)
Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan
rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang
direncanakan sudah siap. Tahap pra produksi meliputi :
a) Penemuan ide : tahap ini dimulai ketika seorang produser
naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan
menjadi naskah sesudah riset.
b) Perencanaan : tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja
(time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi
dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana
alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat
secara hati-hati dan teliti.
c) Persiapan : tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan
dan surat menyurat, latihan para artis dan pembuatan setting,
meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua
persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja
(time schedule) yang sudah ditetapkan.
2) Produksi
Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan
produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew
mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan
tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat
bercerita.
3) Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)
commit to user
25
1)Editing On Line: berdasarkan naskahediting, editor mengedit hasil
shooting asli. Sambung-sambungn setiapshot dan adegan (scene)
dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah
editing. Demikian sound asli dimasukkan dalam level yang
sempurna, setelahediting on lineini siap proses berlanjut dengan
mixing.
2)Mixing : narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga
sudah direkam, dimasukkan kedalam pita editing on line sesuai
dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah
editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi
dan music harus dibuat sedemikian rupa sehngga tidak saling
BAB III
DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A.
Data Umum Global TV
Nama Perusahaan
: PT. Global Informasi Bermutu
Nama Usaha
: Global TV
Alamat
: Gedung Ariobimo Sentral lantai 12
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5
Kuningan
–
Jakarta Selatan
12950
Telephone
: (021) 5292 1515
Fax
: (021) 5292 1771
Website
:
www.globaltv.co.id
Jenis Industri / Jasa
: Pertelevisian
Target Audience
: ALL 5
–
39 th ABC
Direktur Utama
: Daniel Hartono
B.
Sejarah Singkat Global TV
commit to user
27
yang di keluarkan oleh Menteri Penerangan RI, pada tanggal 25 Oktober
1999.
Awal Global TV melakukan siarannya yaitu pada tahun 2002 dengan
menyajikan program MTV
(Music Television)
selama 24 jam yang
segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari mulai
berdiri, Global TV sudah memiliki 6 stasiun
relay
yang terletak di Jakarta,
Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan Global TV juga
telah mendapat alokasi frekuensi pada 7 kota di Indonesia yaitu untuk wilayah
Denpasar, Samarinda, Palembang, Pontianak, Makassar, Manado, dan
Banjarmasin.
Tahun ke-4 tepatnya pada tahun 2003, Global TV mendapatkan
tambahan alokasi frekuensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang,
Jambi, dan Jayapura. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 Global
TV memperluas target market dari anak muda ke target pasar remaja dan
keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15
–
34 tahun. Selain itu,
Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam untuk
program MTV dan 12 jam pada program Global TV.
yaitu di kota Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV memperluas pasar
siarannya dengan menambah acara bagi anak-anak dengan 8 jam siaran untuk
konten
Nickelodeon
, 8 jam untuk konten MTV dan 8 jam lagi untuk konten
Global TV. Target market Global TV melebar menjadi anak-anak, remaja, dan
keluarga muda, kelas ABC, dari usia 5-34 tahun.
Pada tahun yang sama yaitu tahun 2006,
Up-grade TX
untuk wilayah
Denpasar telah diselesaikan. Namun Global TV melakukan perencanaan
untuk menambah 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi
wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember,
Mataram, dan Batam. Melalui 21 stasiun
relay
akan mencakup 127 juta
penonton.
Global TV pada tahun 2007 mampu merealisasikan 9 stasiun
relay
di
pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon,
Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Di tahun yang
sama Global TV melakukan
Up-grade TX
untuk wilayah Jakarta, Surabaya,
Banjarmasin, dan Manado serta memperlebar target market ke ALL AB 5
–
39 ABC. Kini dari 29 stasiun
relay
telah mencakup lebih dari 153,2 juta
penonton di Indonesia.
C.
Visi dan Misi Global TV
1.
Visi Global TV :
commit to user
29
mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus
menjadi media paling efektif bagi
agencies
dan pemasang iklan.
2.
Misi Global TV :
Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan
proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan
tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan
budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup
kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi
keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa.
D.
Alamat Global TV
Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung
pribadi,maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada tiga
tempat dan lokasi yang berbeda yaitu:
1. Gedung Ariobimo Sentral
(Head Office)
Alamat
:Jl.H.R Rasuna Said Blok X-2,Kav. 5 Jakarta 12950
Phone
: (021) 5292 1115
Fax
: (021) 5292 1771
a. Lantai 6
: Pada lantai ini sering disebut dengan
MarComm
(
Marketing Communication
)
b. Lantai 8
: Lantai ini digunakan untuk departemen produksi,
departemen pascaproduksi, dan departemen
IT broadcast.
Departemen
produksi terbagi dalam dua manager produksi yang berbeda, yang
berisikan Manager Departemen Produksi,
Global Creative Solution
,
Produser Eksekutif, Produser,
Assistant Produser, Creative
,
Assistant
Produksi (PA), Talent
Artis, dan tata artistik. Ruang departemen
pascaproduksi berisikan ruang
Editing, Audio Post
,
Master Control
Room,
dan
Graphics.
c. Lantai 12
: Pada lantai ini terdapat ruang HRD
(Human Resource
Departement), General Service,
dan
Research and Development.
d. Lantai P1
: P1
(Penthouse 1)
adalah lantai yang digunakan untuk
divisi
Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary, Budgetting,
Programing
, dan ruang untuk para Direktur.
2. Komplek RCTI
Jl.Raya Perjuangan, Kebun Jeruk,Jakarta
Phone
: (021) 5360601
Fax
: (021) 5360602
commit to user
31
presentation
dan
technical
berada serta ruangan peralatan pendukung
shooting
/ produksi.
3. Studio AD
Jl. TB. Simatupang no.3 Ragunan, Jakarta Selatan
Studio yang berada di daerah Ragunan ini, terbagi menjadi beberapa bagian.
Bangunan ini memiliki dua studio, yakni studio A yang terletak di bagian depan yang
digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala lebih kecil seperti
Formula 1
, Akhirnya Aku Tahu, dan
Petronas Asian Road Race
2011, sedangkan
studio B digunakan untuk acara Global TV yang lebih besar seperti Main Kata dan
Kabaret Show. Disamping itu studio ini juga dilengkapi ruangan untuk
property
dan
juga ruangan khusus
wardrobe
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti
ruang tunggu,
make up
artis dan ruang ganti artis.
Selain itu pada studio ini juga terdapat ruangan untuk manajemen khusus
E.
Logo Global TV
Gambar 3.1 Logo Pertama
Gambar 3.2 Logo Kedua
Gambar 3. 3 Logo Global TV Sekarang
Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan,
dan pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari
logo-logo sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan,
simple
, inovatif,
serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, serta diharapkan akan
tercapai perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus. Logo Global TV yang
baru ini tayang perdana pada tanggal 01 Juli 2008.
commit to user
33
yang mampu memberikan beragam sajian spesial, terlengkap untuk setiap
anggota keluarga Indonesia.
F.
Jangkauan Siaran
Jakarta
51 UHF
Palembang
36 UHF
Jambi 36UHF
Bandung
46 UHF
Bali
47 UHF
Jayapura TBA
Medan
31 UHF
Manado
28 UHF
Semarang
37 UHF
Pontianak
33 UHF
Surabaya
50 UHF
Banjarmasin
28 UHF
Yogyakarta
36 UHF
Samarinda
41 UHF
Makasar
43 UHF
Padang
37 UHF
Pekanbaru
36 UHF
Bdr Lampung 38 UHF
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang
sering disebut dengan istilah magang selama kurang lebih dua bulan yang
terhitung sejak tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 30 April 2011.
Kegiatan magang tersebut penulis lakukan di sebuah stasiun televisi swasta
berskala nasional yang bertempat di Jakarta yakni PT.Global Informasi
Bermutu (Global TV) pada departemen produksi.
Tugas yang diberikan kepada penulis adalah sebagai pembantu
commit to user
35
apabila terdapat produksi penulis tiba di kantor Global TV 1-2 jam sebelum
produksi dimulai.
Adapun tugas-tugas yang penulis lakukan selama dua
bulan
melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah sebagai berikut:
1.
Minggu Pertama
1 Maret
–
4 Maret 2011
Hari pertama melaksanakan magang, penulis berkenalan
langsung dengan para staf karyawan produksi Global TV. Lalu
diperkenalkan beberapa ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat
bekerja para karyawan Global TV oleh PA dari program acara Bonar
Sang Pendongeng. Ruangan tersebut antara lain ruangan
production
dept
yang menjadi ruangan manager produksi,
general manager
,
produser eksekutif, produser,
talent marketing
serta PA dan
Creative
Global TV dan MTV berada, lalu penulis diperkenalkan dengan
ruangan
–
ruangan yang ada di
post pro dept
yang terdiri dari ruangan
post pro dept manager
, 16 ruangan
editing
atau yang biasa disebut
dengan
avid
,
master control room
(MCR)
,
ruangan grafis,
audio post,
serta ruangan untuk para
Program Director
dan juga
Floor Director.
Setelah mengenal seluruh ruangan kerja, penulis diperlihatkan
dan mengamati proses pascaproduksi acara Kabaret Show dengan
pengeditan suara dengan
software Nuendo
, pembuatan
bumper
acara
MTV A.M, serta
take voice
acara
Highlight Barclay Premiere League
diruang audio.
Kesulitan yang didapat oleh penulis di minggu pertama ini
adalah beradaptasi dengan suasana dan kondisi kerja yang dinilai baru
oleh penulis di Global TV, mulai dari bersikap hingga bertutur kata
serta masih sangat awam dengan alat
–
alat dan istilah
–
istilah yang
digunakan di Global TV. Namun dengan bertanya kepada pembimbing
dan membiasakan diri dengan situasi yang akan dihadapi dua bulan
kedepan, penulis dapat mengatasi masalah tersebut.
Kemajuan yang didapat penulis antara lain mengetahui standart
alat yang dipakai dan proses editing oleh stasiun televisi swasta
bertaraf nasional. Dan juga mengetahui cara penyulih suara bekerja
mulai dari
take voice
hingga pengeditan.
2.
Minggu Kedua
7 Maret
–
11 Maret 2011
commit to user
37
Pada hari berikutnya penulis diberikan jadwal rutin oleh
pembimbing dan diwajibkan selalu mengikuti dan membantu proses
produksi acara Bonar Sang Pendongeng baik
shooting Host
maupun
Video Tape.
Dan pada hari itu adalah
shooting Video Tape (VT)
Bonar
Sang Pendongeng episode Rapunzel dilokasi yang selalu sama jika
dilakukan
shooting (VT)
yakni di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Pada hari Jumat atau hari yang mendekati
weekend,
akan
dilaksanakan
meeting prepare
untuk hari Senin mendatang. Disini
penulis juga diperbolehkan mengikuti agar mengetahui apa saja yang
harus dipersiapkan untuk Minggu depan.
Kendala yang dihadapi penulis pada minggu ini adalah penulis
belum benar
–
benar mengetahui tugas atau pekerjaan apa saja yang
biasanya dikerjakan oleh PA, dan terasa masih kaku dalam proses
produksi.
Dari pengalaman
–
pengalaman tersebut, kemajuan yang telah
dicapai penulis adalah penulis mengetahui prosedur produksi acara
In
House
Global TV, khususnya acara Bonar Sang Pendongeng. Dan
mengetahui apa saja tugas yang harus dilakukan oleh asisten produksi
pada saat produksi berlangsung.
3.
Minggu Ketiga
Pada minggu ketiga, penulis diberi tugas untuk mengikuti
proses pascaproduksi acara Bonar Sang Pendongeng. Penulis bertanya
kepada
editor
tentang istilah
–
istilah yang digunakan dalam proses
pascaproduksi. Penulis juga mengamati kerjasama dan koordinasi
antara
editor
dengan asisten produksi (PA) pada saat proses
editing
berlangsung.
Keesokan harinya, penulis menemani dan membantu PA
dalam mempersiapkan praproduksi dengan menelepon para kru
(crew
call)
yang akan bertugas terdiri dari satu
cameraman,
dua
lightingman
(penata cahaya), dua
audioman
(penata suara), tim property, satu
make
up artist
, dan satu penata busana. Penulis juga memperhatikan PA
pada saat
request property
untuk produksi keesokan harinya.
Hari berikutnya, penulis menemani PA
loading check
di Studio
AD dan memastikan alat
–
alat yang akan dipakai produksi hari ini
sudah siap, mulai dari kamera, lampu, audio, dan semua properti.
Setelah selesai, penulis berangkat bersama PA dan para kru untuk
shooting Host
Bonar Sang Pendongeng episode Ajisaka dan Momotaro
di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Keesokan harinya, penulis mengikuti proses produksi
shooting
commit to user
39
Production
yang dimiliki Global TV dengan proses produksi
striping
atau kejar tayang.
Kesulitan yang dihadapi penulis pada minggu ketiga ini antara
lain penulis baru pertama kali melakukan
crew call
dengan kendala
nomer telepon beberapa kru tidak bisa dihubungi. Serta penulis tidak
mengetahui prosedural
request property
dan
loading check.
Penulis
berinisiatif untuk mengatasi kesulitan dengan cara selalu meminta
bimbingan PA tentang tiga hal baru diatas, dan memperhatikan dengan
baik kinerja PA pada saat melakukan
crew call, request property,
dan
juga
loading check.
Kemajuan yang penulis pada minggu ini adalah penulis
mengetahui proses preview pascaproduksi yang selanjutnya akan
dikoreksi oleh produser, mampu mengatasi masalah pada saat
crew
call,
dan mengetahui proses praproduksi mulai dari
request property,
loading check,
hingga siap untuk dipergunakan.
4.
Minggu Keempat
21 Maret
–
25 Maret 2011
Tugas
–
tugas yang dilakukan penulis pada minggu keempat
adalah mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang
Pendongeng episode Momotaro di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan digunakan untuk
shooting
adegan Bonar episode Peterpan.
Hari berikutnya penulis mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Peterpan di Taman Buah
Mekarsari Cibubur dan dilanjutkan di Kapal Museum Keprajuritan
TMII.
Tugas lainnya yang dilakukan penulis adalah mencatat
time
code
(TC) ekspresif Bonar Host. Disini penulis memutar ulang kaset
DVD Bonar Sang Pendongeng di MCR
(Master Control Room)
dan
mencatat
time code
pada saat sang Host berekspresi tertawa, seolah
menirukan suara tokoh yang ada, dan semacamnya dalam cerita Bonar
Sang Pendongeng dari episode 31 hingga 37 yang bertujuan untuk
promotion
acara Bonar Sang Pendongeng.
Kesulitan yang didapat penulis adalah belum mengetahui cara
menggunakan alat pemutar kaset atau
Video Tape Recorder
(VTR)
yang berada dalam ruang MCR. Cara yang dilakukan penulis untuk
mengatasi kesulitan adalah bertanya kepada pegawai MCR dan
mengamati setiap hal yang dilakukan dalam memakai
Video Tape
Recorder
tersebut.
commit to user
41
dalam ruangan
post pro,
seperti
Avid
adalah sebutan untuk ruang
editing karena memakai
software Avid.
Dan juga MCR
(Master
Control Room)
adalah ruangan yang berisikan perangkat teknis utama
penyiaran untuk mengontrol disrtibusi audio dan video dari berbagai
input pada produksi untuk siaran
live show
maupun
recorded.
5.
Minggu Kelima
28 Maret
–
1 April 2011
Pada minggu kelima, tugas yang rutin dilakukan penulis adalah
mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng
episode Putri Kandita di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Hari berikutnya penulis menemani PA untuk menyiapkan
seluruh alat produksi yang berada di Studio AD, lalu mengikuti proses
produksi
shooting
Host Bonar Sang Pendongeng episode Rara dan
Boneka dan Putri Kandita di Godong Ijo Sawangan Depok.
Penulis juga mengikuti proses pascaproduksi pada hari
berikutnya. Dengan mengamati dan bertanya kepada
editor
, penulis
mendapatkan bimbingan tentang
shortcut
dan langkah
–
langkah atau
proses
editing
dengan
software Avid
dari penarikan materi hingga
media stream
ke
On Air Presentation
. Penulis juga mendapat
bimbingan mengenai tugas
–
tugas PA pada proses pascaproduksi.
alat-alat produksi di Studio AD. Penulis juga mengatehui proses
shortcut
dan langkah
–
langkah
editing
hingga proses pengiriman
media stream
ke
On Air Presentation
.
6.
Minggu Keenam
4 April
–
8 April 2011
Tugas yang dilakukan penulis pada minggu ini adalah
mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng
episode Pangeran Pandeglang dan Putri Cadasari di Taman Buah
Mekarsari Cibubur. Penulis juga ikut menjemput serta mengantar
pulang para
talent.
Tugas hari berikutnya yang dilakukan penulis adalah mengikuti
proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Ali
dan Gua Emas di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga
mengikuti
meeting internal
Bonar Sang Pendongeng pada hari Jumat
sebelum libur
weekend.
commit to user
43
Kemajuan yang dicapai penulis pada miggu ini adalah
mengetahui apa yang harus dilakukan jika ditugaskan menjemput
talent
untuk menjadi petunjuk
driver
dihari berikutnya.
7.
Minggu Ketujuh
11 April
–
15 April 2011
Pada minggu ketujuh, penulis mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Rara dan Boneka
(lanjutan yang dikarenakan
talent
utama sakit pada minggu lalu) dan
Kawah Si Kidang di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga
melakukan tugas antar jemput
talent
Bonar Sang Pendongeng tanpa
didampingi PA. Tugas lain yang dilakukan penulis adalah mengikuti
proses
editing
diluar
post pro
Global TV dikarenakan jadwal yang
bertabrakan dengan program acara lain, sedangkan terus dikejar waktu
untuk penayangan episode mendatang.
8.
Minggu kedelapan
18 April
–
21 April 2011
Tugas
–
tugas yang diberikan kepada penulis diminggu
kedelapan atau minggu terakhir ini adalah menjemput dan mengantar
pulang
talent
sebelum mengikuti proses produksi
shooting
adegan
Bonar Sang Pendongeng episode Putri Galaxy di Taman Buah
Mekarsari Cibubur.
Hari berikutnya, penulis mengikuti proses produksi
shooting
Host Bonar Sang Pendongeng episode Sang Juara (episode terakhir) di
peternakan sapi Cibugary. Keesokan harinya penulis mengikuti
emergency meeting internal
Bonar Sang Pendongeng.
Pada minggu kedelapan ini penulis menemui kendala dengan
kondisi kesehatan yang harus ijin tidak masuk dikarenakan sakit
selama satu hari yang mengakibatkan kurang maksimalnya penulis
dalam mengikuti proses produksi.
Kemajuan yang didapat penulis pada minggu terakhir ini antara
lain penulis mengetahui mengetahui kemauan
Executive Producer
commit to user
45
B.
Focus of Interest
Pada kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2011 ini penulis diberi
kesempatan untuk menimba ilmu dan mengaplikasikan keahlian yang telah
diterima dalam bangku perkuliahan di instansi mitra yaitu Global TV (PT.
Global Informasi Bermutu). Sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis
yaitu Diploma (D3) Penyiaran, penulis ditempatkan di departemen produksi.
Pada pelaksanaan magang di Global TV, penulis selalu dilibatkan dalam
rangkaian acara
“Bonar Sang Pendongeng” baik dari proses praproduksi,
produksi, hingga pascaproduksi.
Melalui rangkaian acara Bonar Sang Pendongeng, penulis telah
melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2011 atau
magang ini dengan sebaik-baiknya. Dan disana penulis telah mendapatkan
pengalaman yang sesuai dengan apa yang seharusnya didapatkan dengan
dasar keahlian dan ilmu yang telah dimiliki. Adapun beberapa tugas yang
dikerjakan oleh seorang
Prodiction Assistant
dalam rangkaian acara Bonar
Sang Pendongeng di Global TV, diantaranya:
1.
Tahap Praproduksi
Produser, Asisten Produksi
(Production Assistant / PA),
serta Tim
Kreatif. Rapat produksi membahas segala hal yang mengacu pada
proses produksi yang akan dilakukan seperti menentukan konsep acara,
penentuan lokasi,
talent
atau artis yang akan terlibat, properti yang
digunakan, penjadwalan, perijinan, dana produksi, dan lain sebagainya.
a.
Booking Request
Asisten produksi menyerahkan
request
secara tertulis tentang
beberapa hal yang mendukung berjalannya produksi dan praproduksi
suatu acara yang ditujukan kepada manajer dari setiap
content
yang
dibutuhkan.
Request
tersebut meliputi SOB atau
standart operational
broadcast
(kamera, lampu, audio),
man power
(kru, penata rias, penata
busana), studio jika proses produksi berada didalam studio, kaset,
mobil operasional,
shift editing
(jika diperlukan), pembawa acara
(host)
dan bintang tamu.
Booking request
dikirimkan maksimal 3 hari
sebelum produksi dimulai atau sebelum berangkat produksi luar kota,
tetapi mengacu pada pengalaman dan semakin padatnya acara
in
–
house production
, maka
booking request
dikirimkan maksimal 1
minggu sebelum produksi atau keberangkatan keluar kota. Asisten
produksi juga berkewajiban mengirimkan iom atau
request
via email
kepada produser.
commit to user
47
apakah
talent
yang diinginkan produser bisa bekerja sama atau tidak
dalam kaitannya dengan proses
shooting
. Dalam hal ini, PA berperan
sebagai perantara produser dengan TAR.
Seorang PA juga mempunyai tugas menyiapkan kaset
–
kaset
untuk kebutuhan rekam pada saat produksi maupun pascaproduksi
seperti DVCAM, DVD, MiniDV, serta BETACAM. PA meminta kaset
pada bagian Sekertariat Produksi, kemudian mengambilnya ke bagian
lybrary
sesuai dengan kebutuhan
shooting
. Pada saat pengambilan
kaset, PA wajib mencatat jumlah kaset yang digunakan untuk
kebutuhan produksi.
Sementara untuk pascaproduksi dalam lingkup
editing
, PA
mengajukan permintaan
shift editing
sesuai yang dibutuhkan. Apabila
manajer
post
–
pro dept
menyatakan tidak dapat memenuhi permintaan
shift ediing
, maka PA bertugas mencarikan tempat
editing
diluar
Global TV berdasarkan persetujuan eksekutif produser dan produser.
PA juga harus dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan
dalam melakukan proses
editing.
b.
Menyiapkan Grafis /
Packaging
Pada tahap praproduksi, PA juga bertugas menyiapkan
Packaging
yang berisikan materi pendukung produksi rangkaian
acara Bonar Sang Pendongeng, yang berisi:
OBB adalah sebuah video grafis yang menjadi identitas acara
yang muncul pertama kali saat acara dimulai untuk mengenalkan
nama program acara, dan hanya diputar satu kali pada saat
opening sebagai tanda dimulainya program acara. Selain itu OBB
juga digunakan untuk jeda saat akan atau sesudah
commercial
break.
2)
Template
Template
adalah
gambaran grafis yang dibuat untuk
memunculkan nama
host
, bintang tamu, lokasi, sponsor, dan
lain-lain.
Template
biasanya muncul pada saat pembawa acara atau
bintang tamu sedang berbicara.
3)
Video Tape
/ VT
Video tape
atau yang lebih dikenal dengan sebutan VT adalah
video yang berisi gambar
–
gambar atau materi yang dibutuhkan
pada saat
shooting
berlangsung, biasanya VT menjadi insert ketika
presenter sedang ataupun selesai berbincang
–
bincang dengan
talent
atau bintang tamu.
4) Bumper
Bumper
terdiri dari dua macam yaitu
bumper in
dan
bumper
out
.
Bumper in
adalah video grafis yang digunakan sebagai
[image:58.612.176.529.211.460.2]comm