• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI ACARA TALK SHOW “KATA-KITA” DI KOMPAS TV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI ACARA TALK SHOW “KATA-KITA” DI KOMPAS TV."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES

PRODUKSI ACARA TALK SHOW

“KATA

-

KITA” DI

KOMPAS TV

Disusun Oleh :

ZAINI ABDUL HAKIM AVIYANTO D1410061

D3 PENYIARAN 2010

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di bidang penyiaran.

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

MOTTO

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”

“Do the best, don’t be the best”

(Unknown)

“What man believe, man can achieve”

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan teruntuk

1. Allah SWT, Dzat maha baik dan Nabi Muhamad SAW sebagai

tuntunan penulis.

2. Bapak Drs. Wuryanto dan Ibu Dra. Syukriah sebagai oraang tua

kandung penulis yang senantiasa member semangat pada penulis.

3. Seluruh Keluarga dan teman – teman yang menjadi inspirasi bagi

penulis.

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kepada Allah SWT, atas karunia sehat

dan semangat yang telah Ia berikan sehingga penulis sanggup untuk

menyelesaikan lapora Kuliah Kerja Media (KKM) ini dengan maksimal.

Tugas Akhir ini pasti bukanlah hasil yang sempurna tetapi semoga laporan

bisa bermanfaat untuk siapa saja yang membutuhkan.

Terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu dan berkontribusi

dalam setiap proses pembuatan Laporan KKM dengan judul ”Tugas Assistant

Production dalam Proses Produksi Acara Talk Show Kata-Kita di Kompas

TV :

1. Dekan FISIP UNS Prof. Pawito, Ph. D.

2. Drs. Aryanto Budhy S.,M.Si. selaku Pembimbing Tugas Akhir

dan Pembibing akademik

3. Bundo Elly Husin selaku mentor sewaktu magang di Kompas

TV

4. Seluruh Staf dan karyawan Kompas TV yang turut membantu

(7)

commit to user

vii

5. Seluruh teman – teman D3 Penyiaran 2010 tidak bisa saya

sebutkan satu per satu,terima kasih atas dukungannya sehingga

saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.

Surakarta,

(8)

commit to user

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Televisi ... 6

B. Program Siaran Televisi ... 8

C. Jenis-jenis Program Siaran Televisi ... 9

D. Program Talk Show ... 11

E. Tahap Pelaksanaan Acara ... 13

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Data Umum Kompas TV ... 19

B. Sejarah Kompas TV ... 20

C. Visi dan Misi ... 22

D. Logo Kompas TV ... 23

(9)

commit to user

ix

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Deskripsi Acara ... 26

B. Focus Of Interest ... 28

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 35

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

(10)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Komunikasi adalah hal mendasar yang sangat dibutuhkan oleh

manusia pada umumnya. Hal tersebut timbul dan berkembang karena

besarnya peran komunikasi untuk membangun kontak sosial antar

manusia di dalam suatu lingkungan sehingga terjadi sosialisasi.

Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat,proses

komunikasi terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi.

Kebutuhan manusia untuk mengetahui informasi secara cepat dan

akurat menjadikan komunikasi semakin penting dan sangat di

butuhkan oleh manusia.

Salah satu bagian dari komunikasi yang sedang berkembang

pesat adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi

dengan menggunakan media massa. Media massa dibagi menjadi dua

yaitu media cetak dan media elektronik. Media massa cetak terdiri dari

surat kabar, tabloid, dan lain-lain, sedangkan media massa elektronik

terdiri dari radio, film, televisi, dan lain-lain.

(11)

commit to user

Dari tahun ke tahun, jumlah media yang bermunculan untuk

menyuguhkan informasi kepada khalayak pun semakin banyak

bermunculan.Menjamurnya media yang ada saat ini menyebabkan

persaingan yang sangat ketat diantara media tersebut. Sehingga

semakin cepat kemampuan media dalam menyiarkan berita, semakin

cepat pula sebuah media mampu “memuaskan” khalayak,maka media

itulah yang akan dapat bertahan di tengah persaingan ketat dari media

yang lainnya.

Media televisi sebagai salah satu media komunikasi elektronik

telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peradaban kehidupan

manusia, hampir dalam keseharian kita selalu berhubungan dengan

media komunikasi massa yang paling berpengaruh ini. Ketika kita

menginginkan informasi kita dapat menonton siaran berita di televisi,

saat kita ingin memperoleh hiburan maka televisi selalu dapat

menyajikan tayangan-tayangan hiburan yang menarik, dan dengan

menonton televisi maka akan banyak hal-hal baru yang dapat diketahui

oleh manusia.

Salah satu stasiun televisi yang baru-baru ini muncul

meramaikan perindustrian televisi di Indonesia adalah KOMPAS TV.

KOMPAS TV yang baru tayang perdana pada tanggal 9 September

(12)

Indonesia. KOMPAS TV mengemas program tayangan news,

adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan kualitas.

Konten program tayangan KOMPAS TV menekankan pada eksplorasi

Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini,

hingga talenta berprestasi.

Program acara talk show Kata Kita menjadi salah satu program

di divisi News Magazine KOMPAS TV yang sangat informatif dan

edukatif. Dialog yang mengangkat isu-isu utama yang ramai di

perbincangkan di portal berita dan media sosial yang berorientasi

menyaring opini untuk mencari solusi. Dalam pelaksanaan KKM,

penulis di beri kesempatan untuk menjadi Asisten Produser di acara

talk show Kata Kita di KOMPAS TV.

Talk Show Kata-Kita mengangkat isu-isu yang ramai di

perbincangkan di masyarakat berdurasi 60 menit. Talk Show ini

tayang setiap Sabtu pukul 20.00–21.00 WIB. Ada 5 Segmen dalam 1

episode Kata-Kita. Segmen 1 terdiri dari Monolog Pembuka,

Pemutaran VT topik, Interaksi Narasumber (Dialog), Teaser, Band

Performace. Segmen 2 terdiri dari VT Vox Pop warga, Interaksi Media

Sosial, Update Portal Media, Interaksi Narasumber (Dialog), Band

Performance. Segmen 3 terdiri dari Dialog di Panggung dengan

(13)

commit to user

(Dialog), Teaser, VT Grafis data. Segmen 4 terdiri dari Interaksi

Audince, VT data baru di layar, Interaksi Narasumber (Dialog),

Teaser, Band Performance. Segmen 5 terdiri dari Interaksi Audince

dan Narasumber (Dialog), Closing Statement, Band Performance.

Banyak sekali pelajaran yang bisa di peroleh ketika penulis

melaksanakan KKM selama 2 bulan, karena di bagian News Magazine

penulis juga di beri kesempatan belajar dalam produksi acara lain

seperti acara Kita Bisa,Jalan Keluar dan Klik Arbain. Namun penulis

tetap mengutamakan pekerjaan dan tidak meninggalkan kewajiban di

acara Kata Kita.

Maka dari itu dalam Tugas Akhir ini penulis ingin mejelaskan

secara sederhana mengenai bagaimana tugas asisten produksi dalam

proses produksi dari sebuah acara talk show Kata Kita di KOMPAS

(14)

B. Tujuan Kuliah Kerja Media

Tujuan yang ingin di capai penulis selama melaksanakan Kuliah

Kerja Media (KKM) di KOMPAS TV, adalah :

1. Mempelajari bagaimana kegiatan sebuah siaran televisi nasional

2. Mencoba mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat saat di

bangku kuliah.

3. Untuk melengkapi ilmu-ilmu di bidang penyiaran yang belum

diperoleh di masa perkuliahan.

4. Untuk mengetahui dan mempelajari langsung bagaimanaproses

produksi sebuah acara televisi

5. Merasakan bagaimana cara kerja di sebuah televisi nasional agar kelak

mudah beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya, juga

belajar bekerja sama dalam sebuah tim untuk memajukan perusahaan

yang diusung bersama.

6. Sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang Diploma III (D3) di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Penyiaran,

(15)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Televisi

Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya dan

video dari segi gambar bergeraknya. Sejak ditemukan televisi untuk

pertama kalinya orang dapat mengetahui dari dekat sebuah tampilan

gambar yang bergerak dengan disertai suara yang dibuat oleh orang

lain disuatu tempat. Mulai saat itu manusiapun berlomba ingin

menampilkan segala macam sesuatu dengan tujuan agar dilihat oleh

orang lain melalui media televisi (Effendy, 1984 : 24)

Media televisi sebagai salah satu media komunikasi elektronik

telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peradaban kehidupan

manusia, hampir dalam keseharian kita selalu berhubungan dengan

media komunikasi massa yang paling berpengaruh ini. Ketika kita

menginginkan informasi kita dapat menonton siaran berita di televisi,

saat kita ingin memperoleh hiburan maka televisi selalu dapat

menyajikan tayangan-tayangan hiburan yang menarik, dan dengan

menonton televisi maka akan banyak hal-hal baru yang dapat diketahui

oleh manusia.

(16)

Televisi merupakan sebuah media yang paling unggul diantara

media komunikasi yang lain saat ini. Realitas dan informasi atas suatu

peristiwa dapat dikemas sebegitu menariknya untuk disajikan kepada

pemirsa. Pesan -pesan yang di sampaikan bukan hanya di dengar tapi

juga dapat dilihat melalui layar kaca dengan penayanganya melalui

gambar yang bergerak. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki

televisi seperti mendekatkan pemirsa dengan informasi yang di

butuhkannya. Dengan penayangannya yang hampir 24 jam tidak dapat

di pungkiri televisi sangat berpengaruh dalam hidup manusia mulai

dari cara befikir , gaya hidup , perlaku dan lain sebaginya.

Tidak terlepas dari peran televisi sebagai sarana komunikasi,

informasi, hiburan, pendidikan dan lain-lain. Televisi hanyalah sebuah

perangkat elektronik yang tidak berfungsi apa-apa tanpa adanya

manusia yang menjadikannya sebagai sarana tersebut diatas, televisi

tidak dapat menciptakan informasi, hiburan dan sebagainya. Sebagai

contoh, untuk menjadikan televisi sebagai sarana hiburan, manusia

harus menciptakan hiburan itu terlebih dahulu, dan televisilah yang

bertugas menayangkannya. Dan salah satu tempat untuk menciptakan

hiburan tersebut adalah stasiun televisi. Menurut J.B Wahyudi,

“stasiun televisi adalah tempat berbagai kegiatan dari organisasi

penyiaran,mulai dari kegiatan perencanaan, pembuatan program,

(17)

commit to user

adalah tempat memproduksi paket siaran televisi dan tempat

menyiarkan sekaligus. (Wahyudi, 1986:2)

B. Program Siaran Televisi

Acara televisi atau program televisi merupakan acara-acara

yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Sebelum membentuk sebuah

program acara, harus menentukan sebuah format acara televisi terlebih

dahulu. Agar dapat membentuk sebuah program acara yang berkualitas

dan dapat diterima di hati pemirsa.

Menurut Naratama, penulis buku yang berjudul “Menjadi

Sutradara Televisi”, definisi format acara televisi adalah sebuah

perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi

landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam

berbagai criteria utama yang di sesuaikan dengan tujuan dan target

pemirsa acara tersebut. (Naratama, 2004 : 62)

Di dalam produksi sebuah program acara televisi dapat

dibedakan menjadi dua bentuk hasil produksi, yaitu :

1. Program acara tidak langsung

Sebuah program acara yang disiarkan secara tidak langsung.

Sehingga program acara tersebut kejadiannya sudah dilakukan terlebih

dahulu, baru kemudian dilakukan proses penyempurnaan baik sistem

audio melalui mixing atau dubbing dan sistem video melalui proses

(18)

sebagainya. Di dalam produksi televisi hal ini dikenal dengan istilah

Post Production. Karena semua hasil produksi sudah dalam bentuk jadi

maka bila hendak menyiarkan atau menyajikannya kepada pemirsa,

cukup dengan cara memutar rekaman dari kaset pita VHS, mini DV,

Betacam, hardisk, DVD, ataupun media penyimpanan lainnya. Proses

produksi acara tidak langsung lebih mudah karena bila ada kesalahan

bisa diulang dan diralat. Sedangkan hasil produksi bisa di evaluasi dan

diperbaiki melalui editing dan fixing terlebih dahulu sebelum

ditayangkan di televisi.

2. Program acara siaran langsung

Sebuah program acara yang disiarkan secara langsung atau live

kepada pemirsa. Siaran langsung dapat dibedakan dalam dua kategori

besar yaitu siaran langsung dari studio atau di dalam stasiun televisi

itu sendiri dan siaran langsung yang berasal dari luar stasiun televisi

tersebut, baik di dalam maupun diluar kota. Siaran langsung juga bisa

menghemat biaya editing, karena proses siarannya langsung

dipancarkan ke udara saat itu juga.

C. Jenis-jenis Program Siaran Televisi

Di Indonesia kecenderungan televisi swasta sudah mulai

mengarah kepada sistem di Amerika. Ini dimulai dari garapan-garapan

sinetron, kuis dan beberapa acara hiburan lainnya. Cara seperti ini

(19)

commit to user

semuanya dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

bisnis, yaitu untung dan rugi.

Pada umumnya isi program siaran di televisi maupun radio

meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya

penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun

televisi masing-masing.

Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang

(20)

dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang

bersangkutan. (Muda,2005 : 7 -9)

D. Program Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang

menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik

tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara atau host. Mereka

yang di undang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung

dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka ahli

dalam masalah yang sedang dibahas. (Morissan. 2008 : 222)

Program ini dapat menjadi membosankan apabila tidak

dilakukan upaya yang membuat program talk show menjadi menarik.

Daya tarik program talk show diskusi atau panel diskusi, terletak pada

topik perbincangan atau permasalahan yang dibicarakan. Dalam hal

ini, ada tiga kategori untuk mengetahui sejauh mana permasalahan

yang di bicarakan itu menarik. Pertama, masalah itu merupakan

masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat atau

masalah yang sedang hangat di masyarakat. Kedua, masalah itu

mengandung kontroversial dan konflik di masyarakat. Ketiga, masalah

itu menyangkut atau bersangkut – paut dengan kepentingan

masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi serta

(21)

commit to user

Selain permasalahan yang menarik, program talk show diskusi

panel juga harus menghadirkan tokoh yang menarik. Ada tiga kategori

tokoh yang menarik. Pertama, dia adalah public figure atau idola

(panutan) masyarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau

bisa dianggap paling mengusai bidang atau permasalahan yang

menjadi topik bahasan. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis dan

vokal. Program talk show akan menjadi lebih hangat, menarik dan

penuh tantangan lewat tokoh–tokoh seperti itu. ( Wibowo, 2007 : 83)

Produksi acara talk show dilaksanakan dengan diawali seorang

produser menentukan topik atau permasalahan diskusi dengan riset.

Hasil riset yang memenuhi kriteria materi produksi yang baik dipakai

sebagai topik. Dengan riset pula produser menetukan tokoh-tokoh

yang akan diundang untuk produksi program talk show. Kemudian

dipilih presenter yang menguasai permasalahan, presenter kemudian

menyusun permasalahan pembicaraan berdasarkan bahan yang telah di

pelajari dari bebagai sumber.

Pada hari penayangan atau rekaman produksi itu, seperti pada

program talk show wawancara, tamu-tamu dibiasakan terlebih dahulu

dengan suasana studio. Sesudah itu barulah produksi dimulai. Sesudah

rekaman, transkripsi langsung dikerjakan oleh asisten pengarah acara

dan langsung dicarikan bahan ilustrasi visual dari stock shot atau

(22)

ilustrasi visual disisipkan program utama. Kemudian siaplah program

itu untuk suatu preview sebelum ditayangkan. (Wibowo, 2007:85)

E. Tahap Pelaksanaan Acara

Dalam proses pembuatan produksi sebuah program acara

televisi memerlukan tahapan pelaksanaan produksi yang jelas dan

efisien dibandingkan tahapan sebelumnya. Untuk melaksanakan

tahapan-tahapan produksi dilaksanakan sesuai Standart Operation

Procedure (SOP)

Namun tidak semua acara terkait dengan SOP tersebut, seperti

untuk acara berita karena terkait dengan nilai aktualitas dan faktualitas

sehingga tidak perlu melewati tahapan tersebut. Di dalam bukunya

Television Production, Alan Wurtzel menguraikan prosedur kerja

untuk memproduksi program siaran televisi, disebut sebagai Four

Stage of Television production. Keempat tahapannya adalah sebagai

berikut :

1. Pre Production Planning

2. Setup and Rehersal

3. Production

(23)

commit to user

Secara skematis keempat tahapan produksi ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Pre Production Planning

Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan

yang akan datang. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian seperti

berikut ini:

a. Penemuan Ide

Tahapan ini dimulai ketika seorang produser menemukan

ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah

atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan

menjadi naskah sesudah riset.

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi

dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan

rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang

perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

c. Persiapan

Tahap ini pemberesan semua kontrak, perizinan, dan

surat-menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting,

(24)

persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka

waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.

(Wibowo, 1997 : 20)

2. Setup and Rehersal

a. Setup merupakan tahapan persiapan-persiapan yang bersifat

teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat

kerjanya, sejak dari mempersiapkan peralatan yang akan

digunakan baik untuk keperluan di dalam maupun di luar

studio, sampai mempersiapkan denah untuk setting lampu,

microfon maupun tata dekorasi.

b. Rehersal (latihan) tidak saja berlaku bagi para artis

pendukungnya, tetapi sangat penting pula bagi anggota

kerabat kerja, sejak dari switcher, penata lampu, penata

suara, floor director, cameramen sampai ke pengarah

acaranya sendiri.

3. Production

Yang dimaksud dengan production adalah upaya merubah

bentuk naskah menjadi bentuk media audio visual untuk televisi. Di

(25)

commit to user

karakter naskahnya. Sebab naskah merupakan hasil penuangan idea

atau gagasan.

Karakter produksi menurut lokasinya di bagi menjadi tiga

bagian, yaitu :

a. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio

b. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio

c. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar

studio

4. Post / Pasca Production

Pada tahapan terakhir atau tahap post production, dimaksudkan

merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan, dari bahan baik

yang berupa pita auditif maupun pita audio visual.

Tahap penyelesaian atau penyempurnaan meliputi :

a. Melakukan editing baik suara atau gambar video

b. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert

visualisasinya

c. Pengisian narasi

d. Pengisian sound effect dan ilustrasi

e. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya

(26)

Di dalam bukunya Dasar-dasar Program Televisi, Fred

Wibowo menguraikan bahwa pada tahap pasca produksi memiliki tiga

langkah utama, yaitu:

1. Editing off line

Setelah shoting selesai, Script boy / girl membuat

logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shoting

berdasarkan catatan shoting, gambar beserta time codenya.

Kemudian berdasarkan catatan tersebut, sutradara akan

membuat editing kasar yang di sebut editing off line sesuai

dengan gagasan yang ada dalam synopsis dan treatment.

Sesudah hasil editing off line itu dirasa pas dan memuaskan

barulah dibuat editing script. Editing script ini sudah

dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian

yang perlu di isi dengan ilustrasi musik. Kemudian hasil

shoting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor

untuk dibuat editing on line.

2. Editing on line

Berdasar naskah editing atau editing script, editor

mengedit hasil shoting asli. Sambungan- sambungan setiap

shot dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan

(27)

commit to user

asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah

editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

3. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang

juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing

on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis

dalam neskah editing. Keseimbangan antara sound effect,

suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian

rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.

Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang

penting dalam post production sudah selesai. (Wibowo,

(28)

commit to user BAB III

DISKRIPSI PERUSAHAAN KOMPAS TV

A. Data Umum Kompas TV

Nama Perusahaan : KOMPAS GRAMEDIA

Nama Usaha : KOMPAS TV

Alamat : Kompastv Building, Palmerah Selatan No.1

Jakarta 10270

Telephone : (021) 5365 4898/5365 489

Fax : 021- 5365 4907

Website :www.kompas.tv

\

(29)

commit to user B. Sejarah Kompas TV

Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten

tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai

dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program

tayangannews, adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan

kualitas. Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi

Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga

talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi,

tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan

didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang

diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda DI Dadaku 2 karya Rudi

Soedjarwo, serta sebuah film animasi berjudul Si Geboy.Sebagai content

provider, Kompas TV akan tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 di

beberapa kota di Indonesia antara lain: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung,

Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar.

Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011

dan sepanjang tahun 2012. Dengan kerjasama operasi dan manajemen,

Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun

televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses

kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan

produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian,

(30)

televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah

masing-masing.

Kompas TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di

Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High

Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa dapat

menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam.

Kompas TV sebagai pionir kualitasHigh Definition juga tengah mengarah

pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara

internasional.Kompas TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan

yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan

persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha untuk tetap berada pada

koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan inspiratif

dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena

merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut

membentuk moral bangsa.Menjawab tantangan dunia media di Indonesia,

sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang memiliki

motto Enlightening People, Kompas TV didukung dengan komposisi

karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan

(31)

commit to user C. Visi dan Misi

To be the most creative organization in southeast asia to enlight

people's live with programmes and services that inform, education and

entertaint and to engange our audiences with an independent, distinctive and

appealing mix of programming and content, delivered via multiplatform

service.

Atau bisa diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut :

Menjadi organisasi yang paling kreatif di Asia Tenggara dalam

mencerahkan kehidupan manusia dengan menayangkan program-program dan

jasa-jasa yang bersifat informatif, edukatif, dan menghibur; mengikat para

penonton dengan paduan program dan layanan yang mandiri, berbeda, serta

(32)

D. Logo K

& warna logo menggambarkan indonesia ya

arat, laut, udara, dan makhluk hidup yang

sur-unsur indonesia yang bhinneka tunggal ika

arna-warna yang diwakili oleh 9 warna. Masing

bentuk segitiga yang mengartikan ener

, hukum. Ilmu pasti, agama, dan dinamis. B

erintegrasi dalam bentuk mirip huruf k, inisial

integrasi keragaman dan keutuhan sebagai inspi

(33)

commit to user E. Jaringan Siaran

Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September

2011 melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi lokal

tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV dan sisa

30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri. Stasiun televisi lokal yang

termasuk ke dalam jaringan Kompas TV sejak tanggal 1 Maret 2012 adalah :

a. Ktv (Jabodetabek dan sebagian Serang)

b. Khatulistiwa TV (Pontianak)

Stasiun TV yang berada dalam Jaringan Kompas TV yang menyiarkan

hampir 70% siarannya yaitu :

a. Kompas TV Surabaya

b. STV Bandung (Bandung)

c. Dewata TV (Denpasar)

d. TVB (TV Borobudur) (Semarang)

(34)

Sejak tanggal 9 September 2011, Kompas TV juga dapat disaksikan

di televisi berlangganan sebagai berikut:

a. Indovision

b. aora

c. Centrin TV

d. First Media

e. Groovia TV

f. OrangeTV

g. Skynindo

h. TelkomVision

i. YesTV

j. Max3

Kompas TV dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui

(35)

commit to user BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Deskripsi Acara

1. Deskripsi program acara Talk Show Kata Kita

Talk Show Kata Kita adalah salah satu program Talk Show News

Magazine di Kompas TV. Talk Show ini berformat Live/Tapping show

dengan durasi 60 menit dan di bagi menjadi 5 segmen. Talk Show ini tayang

setiap hari Sabtu mulai dari pukul 20.00–21.00 WIB.

Talk Show Kata Kita memiliki gaya bahasan Talkshow dibawakan

secara ringan namun berbobot, Seluruh narasumber diberi kesempatan

beropini, Audience dan Pemirsa juga dapat beropini melalui media social,

Tidak menggunakan kata-kata kasar / menyinggung SARA, Dialog yang

berorientasi menyaring opini untuk mencari solusi.

Dipandu oleh Timothy Marbun yang sudah berpengalaman menangani

acara talk show di Metro TV dan Kompas TV dengan pembawaan ringan

atraktif namun berbobot. Narasumber yang di hadirkan adalah angkatan muda

yang menonjol di bidang mereka, Generasi muda yang memiliki kesadaran

sosial yang tinggi, tokoh yang menginspirasi generasi muda,

(36)

Komunitas Sosial / Hobi, Bloggers dan mereka yang aktif di social media,

Komunitas Kompasiana, Komunitas Profesional Muda

2.Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari program acara talk show Kata Kita

adalah Menampung opini publik terhadap suatu isu, Menyeleksi opini dari

tokoh-tokoh masyarakat dan mereka yang menawarkan perspektif yang baru,

Menyuarakan aspirasi generasi muda penerus bangsa, Membuka forum

diskusi antar pihak yang terkait dengan para pemikir muda, Mengembangkan

minat kaum muda pada penyelesaian permasalahan bangsa, dan tidak hanya

(37)

commit to user B. Focus Of Interest

Tugas Production Assistant dalam proses produksi Talkshow

Kata-Kita di bagi menjadi 3 tahapan yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca

Produksi. Berikut ini adalah tugas Production Assistant dalam alur kerja

proses produksi talkshow Kata-Kita :

1. Pra-Produksi:

a. Menentukan Tema, melalui meeting tema dan breakdown segmentasi

dan list kebutuhan untuk tapping/live program KATA KITA

1) Menghubungi Executive produser dan produser untuk ikut dalam

rapat tema.

2) Membuat notulensi dalam rapat

3) Memesan ruang rapat

4) Melakukan schedulling, baik tapping, survei dan sebagainya

b. Hunting Narasumber sesuai tema

1) Menghubungi narasumber-narasumber yang direncakan dan

sesuai tema, baik via email maupun telfon.

2) Bila tidak memiliki kontak narasumber terkait, maka akan

menghubungi produser dialog atau talent koordinator di lantai 3.

Nilai tambahnya bisa sharing dan meminta pertimbangan

(38)

3) Menghubungi dengan memberi kepastian tanggal, tempat, tema

yang akan dibahas.

4) Jika narasumber adalah artis, biasanya negosiasi harga agar lebih

terjangkau. Biasanya menekan maksimal 2.500.000 untuk

pembayaran cash dan dipotong pajak.

c. Survei Lokasi dan Menentukan Lokasi Shooting

1) Memesan mobil operasional untuk kebutuhan survei

2) Memastikan jadwal survei yang telah dibuat

3) Menghubungi pihak-pihak yang dilibatkan dalam survei

4) Yang sering dilibatkan untuk survei adalah, tim Set property, Tim

Mekanik Enginering, Tim Tehnikal Director, Tim Lighting, Tim

Audioman, Tim Procurement untuk EFP. Masing-masing

menghubungi Koordinator atau Head nya untuk mendapatkan tim

yang akan membantu saat survei dilakukan.

5) Mengadakan pertemuan antara pihak Operasional Lokasi

Shooting dengan seluruh pihak Kompas TV yang berkaitan

dengan penyelenggaraan kegiatan Shooting KATA KITA.

6) Survei juga melibatkan tim PMC untuk keperluan komunikasi

marketing, seperti surat kerjasama yang nantinya akan berkaitan

dengan barter profit antara pihak Kompas TV dengan Lokasi

(39)

commit to user

d. Memesan Kebutuhan Shooting melalui sistem Insosys

1) Memesan kebutuhan set dan backdrop KATA KITA melalui

Good Request

2) Memesan Kebutuhan Property. Seperti Sofa, Meja-meja besar,

Coffe Table, Kursi audience, kain hitam, karpet hitam,

property-property penghias, dan lain sebagainya. Melalui Good request dan

juga berkonsultasi dengan tim property.

3) Memesan Meals melalui form, biasanya meals diperuntukkan

crew dan audience. Berikut juga dengan kelengkapannya seperti

aqua gelas dll

4) Memesan spek alat yang sudah di survei oleh tim teknis dan

dikirim oleh tim Technical Director, kemudian diteruskan ke

UPM untuk menginput data ke sistem insosys.

5) Memesan semua kendaraan operasional, dan membuat jadwal

pemakaian kendaraan, mulai dari liputan VT, setup, hari H dan

juga set down

6) Memastikan bahwa semua akomodasi untuk shooting telah aman

e. Menyiapkan VT

1) Bersama editor menyiapkan VT-VT yang akan di putar di layar

(40)

f. Set Up KATA KITA

1) Mendampingi tim teknis melakukan setup di lokasi shooting.

2) Tim teknis biasanya terdiri dari TD, Lighting, Audio, Genset, Set

dan Property.

3) Menjadi Penanggung jawab dalam Set Up ketika terjadi kendala

di lapangan ketika set up

4) Memastikan meals crew set up terjaga dengan aman

5) Membantu kelancaran set up di lokasi shooting dengan datang

dan menemani set up di lokasi shooting.

6) Menge-set plasma yang ada di lokasi shooting

2. Produksi

a. Briefing Sebelum Shooting

1) Membuat rundown dan breakdown

2) Membantu produser menjelaskan kepada Floor Director dan

Program Director yang bertugas di lapangan

b. LO untuk Narasumber

1) Memastikan kembali para Narasumber sudah berada di lokasi

(41)

commit to user

2) Menemani dan mengajak ngobrol narasumber sekaligus

menunjukkan tempat transit sebelum shooting dilakukan (touch

up).

3) Mendirect narasumber-narasumber dan memberi penjelasan

rudown acara.

4) Memastikan host benar-benar siap untuk shooting.

c. Shooting

1) Mendampingi produser memastikan shooting berjalan dengan

lancar dan sesuai rundown

2) Lebih sering memposisikan diri membantu produser yang tadinya

sekaligus host

3) Memastikan semua kebutuhan

d. Set Down

1) Ikut membantu mengemas alat dan sistem ketika shooting telah

berakhir

2) Memastikan kebersihan dan melapor ke pihak lokasi shooting

sesuai prosedur masing-masing lokasi.

3) Memastikan semua alat telah kembali dengan baik di warehouse.

(42)

3. Pasca Produksi

a. Ingest Gambar

1) Menyimpan semua card hasil tapping

2) Mengcopy mentah semua bahan tappingan

3) Mengingest (capture) hasil tappingan dengan sistem ingest yang

baik

b. Menemani Editing

1) Bersama editor menemani editing.

2) Melengkapi kebutuhan gambar yang kurang menurut editor dan

produser.

3) Secara langsung memastikan proses editing berjalan lancar

c. LPJ (Laporan Pertanggungjawaban)

1) Membantu produser membuat laporan pertanggung jawaban

keuangan dengan menyusun semua nota dan kwitansi.

d. Mengantar Materi ke QC

1) Setelah editing materi siap, maka mengantarkan ke QC untuk

(43)

commit to user

e. Revisi Editing (bila ada)

1) Tidak semua materi yang di setor ke QC telah aman. Oleh sebab

itu sangat penting adanya manajemen editing yang baik, sehingga

dapat di masukkan ke QC 9 jam sebelum tayang.

2) Ketika ada revisi maka harus mengambil kembali materi dan

kemudian mengedit ulang bagian yang perlu di revisi

f. Membantu Promo

1) Tidak wajib, namun sangat senang membantu promo tayangan

(44)

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media

Kompas TV adalah stasiun televisi yang penulis pilih untuk menjalani

Kuliah Kerja Media (KKM) terhitung per 1 Februari 2013 sampai 1 April

2013 atau selama tepat 2 bulan. Dalam pelaksanaan (KKM) penulis tergabung

dalam divisi News Magazine dan diberi tanggung jawab sebagai assistant

produksi untuk acara talk show Kata Kita. Penulis juga di beri kesempatan

belajar dalam produksi acara lain seperti acara Kita Bisa,Jalan Keluar dan

Klik Arbain. Dan dibawah ini adalah laporan lengkap laporan periodik penulis

selama menjalani proses magang di Kompas TV.

I. Minggu Pertama, 1 Februari 2013 s/d 8 Januari 2013

Minggu pertama pelaksanaan KKM, penulis menemui Ibu Elly Husin

selaku mentor untuk memberi pengarahan kepada penulis tentang apa saja

tugas-tugas yang akan di kerjakan selama KKM 2 bulan di Kompas TV.

Penulis di tempatkan oleh mentor untuk menjadi assistant produksi untuk

acara Talk Show Kata Kita dan di perbolehkan untuk mengikuti program lain

selama masih bisa bertanggung jawab di acara yang telah di amanahkan.

Kegiatan pertama penulis adalah mencoba beradaptasi dengan lingkungan dan

karyawan-karyawan Kompas TV. Sambutan ramah dari karyawan-karyawan

Kompas TV sangat membantu penulis untuk beradaptasi dan di persilahkan

untuk sering-sering bertanya apabila mengalami kesulitan dalam alur kerja

(45)

commit to user

lain yang sekiranya penulis ingin tanyakan untuk memperlancar proses

produksi.

Pada awal menjalani KKM penulis langsung di ajak liputan ke

lapangan bersama Mas Dwi Ari Prasetyanto (Mas iddot) untuk mewawancarai

Jokowi perihal banjir Jakarta. Pada saat di lapangan penulis bingung dan

canggung karena masih awam dengan alat yang di gunakan serta alur kerja

yang sangat cepat. Banyak pelajaran yang bisa di ambil penulis setelah liputan

ini karena penulis bisa merasakan bagaimana suasana di lapangan dan penulis

juga di beri banyak masukan dan nasehat-nasehat tentang bagaimana proses

kerja di lapangan.

Pada hari selanjutnya penulis bertemu dengan tim Kata Kita. Mas

Timothy Marbun selaku pembawa acara yang merangkap sebagai produser

dan Mas Fathurrohman selaku assistant produksi memberi pengarahan dan

perkenalan tentang acara Talk Show Kata Kita dan hal-hal apa saja yang harus

di lakukan seorang assistant produksi. Di minggu pertama ini penulis

mengikuti proses pra produksi sebelum acara Live Kata Kita episode Mitigasi

Bencana di lakukan yaitu seperti liputan Vox Pop, Capture dan menyimpan

data hasil liputan, mengumpulkan bahan-bahan di library untuk menambah

kelengkapan sebelum acara live dilaksanakan. Di minggu pertama ini penulis

juga langsung di beri kesempatan untuk terlibat langsung di acara live Talk

Show Kata Kita. Dan di hari terakhir di minggu pertama ini penulis juga di

(46)

Banyak pengalaman dan pelajaran yang di alami penulis di minggu

pertama ini. Dengan sudah bertambahnya wawasan mengenai alur kerja dan

peralatan-peralatan yang di gunakan serta mulai bisa beradaptasi menjadikan

penulis bisa mengerjakan lebih banyak hal di minggu-minggu selanjutnya.

II. Minggu Kedua, 11 Februari 2013 s/d 17 Februari 2013

Karena di minggu kedua ini acara Kata Kita sedang tidak produksi di

karenakan pematangan konsep baru maka penulis mencoba mencari pekerjaan

lain agar dapat lebih berkembang. Di minggu ini penulis ikut dalam shoting

acara Kita Bisa yang berkonsep menceritakan atlet-atlet Indonesia yang

pernah berjaya. Di liputan membuat rekonstruksi pecatur Utut dan liputan di

pelatnas catur, penulis di beri kesempatan untuk menjadi kameramen dan

belajar menggunakan alat-alat baru.

Pada hari-hari selanjutnya penulis di ajak Mas Dwi Ary untuk belajar

mengoperasikan Porta Jib dan belajar lebih dalam lagi dalam menggunakan

kamera Sony XD Cam EX-1 dan Clip On Sennheiser 63. Di hari terakhir

minggu kedua ini penulis ikut dalam acara live news Kompas Pagi dan

Kompas Siang di lapangan.

Belum terbiasanya menggunakan alat-alat seperti porta jib, kamera XD

Cam EX-1 dan Clip On sennheiser 63 menjadi kesulitan/kendala penulis di

(47)

commit to user

menjadikan penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran di

minggu kedua ini.

III.Minggu Ketiga, 18 Februari 2013 s/d 22 Februari 2013

Di minggu ketiga ini suasana mulai cair dan bisa dengan cepat

menempatkan diri sesuai dengan tugas yang di kerjakan karena sudah mulai

terbiasa dengan situasi dan pekerjaan yang di lakukan. Di karenakan sudah

mulai produksinya kembali acara Kata Kita, penulis kembali ikut membantu

proses produksi acara Kata Kita.

Shoting membuat VT untuk acara Kata Kita tentang hemat listrik

mengawali pekerjaan di minggu ini. Sudah mulai paham bagaimana alur kerja

tim membuat tidak terlalu kesulitan bagi penulis untuk ikut membantu

produksi kali ini.

Di hari-hari selanjutanya penulis diberi tugas untuk mengawal dan

mempersiapkan acara tapping Talk Show Kata Kita yang bertempat di Mall

FX episode Traveling. Tugas-tugas yang di lakukan penulis antara lain:

Mempersiapkan property untuk panggung yang akan digunakan, Set up semua

alat-alat yang akan digunakan dan memastikan semua bisa di gunakan dengan

baik, Checking alat dan mempersiapkan semua hal-hal yang di perlukan untuk

(48)

Pelajaran baru di dapatkan penulis di minggu ini. Karena baru pertama

kalinya penulis merasakan shoting Talk Show di tempat umum maka ini

adalah kesempatan yang sangat berharga bagi penulis untuk menambah

pengalaman dan pelajaran. Mengerti peralatan apa saja yang di gunakan

ketika tapping Talk Show di Mall, Menambah pengetahuan variasi shot dan

pengaturan pencahayaan, Mengerti bagaimana proses penataan panggung

untuk acara di luar studio.

IV. Minggu Keempat, 25 Februari 2013 s/d 28 Februari 2013

Dalam minggu keempat penulis mengerjakan tugas mengumpulkan

semua data-data hasil tapping dan membantu editor untuk mengedit hasil

tapping dengan menggunakan Final Cut Pro. Karena tugas di acara Kata Kita

sudah berakhir untuk minggu ini maka hari-hari selanjutnya penulis belajar

lebih dalam lagi dengan mengikuti liputan Kita Bisa dengan tokoh

narasumber yang di angkat adalah Harianto Arby. Beberapa jenis shoting di

ikuti penulis di minggu ke empat ini antara lain: Membuat rekonstruksi

tentang sosok seorang Harianto Arby dengan menggunakan seorang talent

untuk menggambarkan kisah dari narasumber, Shooting chit-chat tanya jawab

narasumber dan atlet muda penggemar Harianto Arby, Wawancara

narasumber utama Harianto Arby tentang perjalanan dan perjuangannya. Di

minggu ini tidak ada kendala yang sulit bagi penulis karena sudah kompaknya

(49)

commit to user

mendapatkan ilmu tentang bagaimana pemilihan framing yang baik dan

pemilihan background agar dapat memperkuat karakter tokoh/narasumber

sehingga gambar yang di hasilkan lebih bermakna.

V. Minggu Kelima, 1 Maret 2013 s/d 8 Maret 2013

Di minggu kelima ini penulis di minta oleh produser acara Kita Bisa

untuk ikut membantu produksi dan ini merupakan kesempatan bagi penulis

untuk bisa lebih dalam lagi mempelajari tentang bahasa gambar. Beberapa

kegiatan yang penulis lakukan selama minggu ini antara lain: Mencari artikel

tentang Harianto Arby di Litbang Kompas yang di muat di Koran harian

Kompas, Wawancara Broto Happy (Jurnalis Senior Koran Bola) mengenai

Harianto Arby, Shooting membuat rekonstruksi kekalahan Harianto Arby

dengan menggunakan talent dan membuat shoot-shoot sederhana

menggunakan symbol-simbol yang bermakna, Belajar mengeksplorasi

Lighting dan penggunaan Clip On untuk shooting episode selanjutnya,

Wawancara Ricky Subagja dan shooting membuat chit-chat tanya jawab

Ricky Subagja dengan talent, Liputan mengambil gambar medali prestasi

Ricky Subagja. Shooting di minggu ini berjalan lancer dan tanpa hambatan,

penulis bisa memposisikan diri di dalam tim dan berkoordinasi dengan baik.

Adapun kemajuan yang penulis rasakan dari hasil kegiatan di minggu kelima

ini yaitu bisa menambah kemampuan dan pengalaman mempersiapkan

(50)

lampu LED 1x1 dan dedolight, bisa mengatur audio clip on pada kamera 5D

dengan meminimalisir noise, belajar bahasa-bahasa visual dengan

symbol-simbol dan ekspresi.

VI. Minggu Keenam, 11 Maret 2013 s/d 15 Maret 2013

Di minggu ke enam ini penulis sudah akrab dengan sebagian besar

karyawan di Kompas TV. Hal ini memudahkan penulis untuk ikut liputan di

beberapa acara yang berbeda dan ilmu yang di peroleh penulis semakin luas.

Di karenakan Talk Show Kata Kita masih mematangkan konsep baru maka

penulis ikut membantu produksi di berbagai acara yang berbeda di divisi

News Magazine. Kegiatan penulis di minggu ini adalah liputan artikel Ricky

Subagja di Litbang Kompas yang di muat di Koran harian Kompas,

Wawancara pengamat kepolisian terkait bentrok anatara TNI vs POLRI untuk

acara Berkas Kompas, Shooting acara Klik Arbain episode Papua di kantor

News Magazine Kompas TV, Liputan Angelique Widjaya dan sekolah tenis

yang di dirikannya, Shooting chit-chat tanya jawab Angelique Widjaya

dengan beberapa muridnya sebagai talent. Pemilihan background menjadi

pelajaran khusus yang di terima penulis di minggu ini, selain itu penulis juga

(51)

commit to user

VII. Minggu Ketujuh, 18 Maret 2013 s/d 22 Maret 2013

Di minggu ketujuh ini acara Talk Show Kata Kita kembali akan

melaksanakan tapping untuk 2 episode sekaligus. Persiapan dan pematang

semua konsep untuk tapping di akhir minggu secara bertahap di lakukan

semua tim. Tetapi adapun berbagai liputan acara lain yang penulis ikuti di

minggu ini antara lain: Liputan Artikel Angelique Widjaya di Litbang

Kompas, Shooting acara News Star di Hotel Mulia, Wawancara Angelique

Widjaya, Pembuatan rekonstruksi Angelique Widjaya. Di hari-hari

selanjutnya penulis sepenuhnya berkontribusi untuk membantu melancarkan

produksi tapping 2 Episode Talk Show Kata Kita di Mall Gandaria City.

Penulis di beri tugas untuk mengawal proses Set Up hingga semua peralatan

di pastikan bisa berfungsi semuanya dan turut membantu proses tapping

hingga selesai dan clear area setelah tapping selesai. Pelajaran baru tentang

perijinan dan setting tempat untuk acara tapping di mall menjadi pengalaman

berharga yang di dapat penulis di minggu ini. Selain itu, penulis juga

mendapat pelajaran mengenai pemilihan lensa yang tepat dan penggunaan

dolly track dengan porta jib mini. Faktor daya tahan tubuh menjadi sedikit

penghalang bagi penulis di minggu ini dikarenakan proses yang panjang untuk

acara tapping yang harus mempersiapkan set up hingga mengambil waktu

(52)

VIII. Minggu kedelapan, 25 Maret 2013 s/d 29 Maret 2013

Di minggu terakhir Kuliah Kerja Media (KKM) penulis lebih santai

dan mencoba ikut di berbagai liputan acara News Magazine yang

berbeda-beda, mengingat produksi Kata Kita sudah selesai untuk 2 episode dan

menunggu proses editing. Beberapa liputan seperti liputan wawancara Adi

Bing Slamet terkait kasus santet yang akan di bahas acara Satu Meja yang

akan membahas RUU santet, Liputan Sekjen PSSI untuk acara Kompas Sport,

Liputan Artikel tentang Yayuk Basuki di Litbang Kompas, Wawancara

Arbain Rambey (Jurnalis senior Koran Kompas) mengenai kiprah perjalanan

Yayuk Basuki. Shooting Klik Arbain di kantor News Magazine episode Foto

Berbicara. Di minggu terakhir ini penulis tanpa hambatan dalam menjalankan

tugas-tugasnya dan sangat menikmati proses Kuliah Kerja Media (KKM) di

(53)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Media merupakan salah satu tahapan pembelajaran

mahasiswa dalam melatih kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dengan

situasi dunia kerja profesionalis. Selain itu dengan diadakannya Kuliah Kerja

Media ini tentunya akan mengasah dan membentuk kemampuan serta

ketrampilan mahasiswa dalam hal dunia broadcasting. Setelah melaksanakan

magang selama sekitar dua bulan di Stasiun Televisi Kompas TV, penulis

mendapatkan banyak pengalaman baru yang sebelumnya tidak pernah penulis

dapatkan selama perkuliahan teoritis. Ternyata memang menjadi seorang

Production Assistant (PA) tidaklah semudah teori yang ada. Perlu banyak

kesabaran serta giat berlatih dengan semangat yang tinggi.

Teori memang penting sebagai sebuah bekal untuk berbuat dan

berkarya. Namun, hanya sekedar memiliki bekal ilmu teoritis tanpa pernah

mencoba mengaplikasikan ilmu atau teori yang telah didapat itu akan

percuma, hanya sekedar menjadi pengetahuan dan bukan keahlian. Terlebih

jika bidang yang dipelajari adalah bidang yang banyak menuntut aplikasi atau

praktek di lapangan seperti bidang ilmu Komunikasi dalam media massa. Dari

(54)

pengalaman selama kurang lebih 2 bulan menjalani proses Kuliah Kerja

Media di Kompas TV, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Mengerti teori tanpa praktek hanya akan menjadi pengetahuan

tanpa keahlian. Penulis dapat menerapkan seluruh pengetahuan

dan kemampuan yang penulis dapatkan selama mengikuti

perkuliahan di jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret ke dalam praktek profesi selama

mengikuti proses produksi sebagai Production Assistant di

program Talk Show Kata Kita

2. Tangung jawab dan mampu bekerja secara team menjadi hal

penting ketika penulis menjalani Kuliah Kerja Media di Kompas

(55)

commit to user B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada instansi media

Kompas TV dan instansi pendidikan D3 Komuniksai Terapan FISIP UNS,di

antaranya:

1. Untuk Kompas TV agar dapat memperbaiki manajemen waktu

terutama ketika akan melaksanakan shooting agar datang tepat

waktu sesuai dengan crewcall

2. Untuk D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS agar dapat

memperbaharui peralatan yang di gunakan di karenakan alat dari

kampus sudah sangat jauh tertinggal dari standart broadcasting

nasional sehingga ketika penulis menjalani Kuliah Kerja Media

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 1984. Televisi Siaran dan Praktek, Bandung : Alumni

Morrisan, 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Muda, Dedy Iskandar, 2005. Jurnalistik Televisi. Jakarta: Rosida

Naratama, 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Grasindo Sastro

Subroto, Darwanto, 1994. Produksi Acara Televisi, Yogyakarta : Duta Wacana

Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi . Bandung

Wibowo, Fred. 1997. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta : Grasindo

Gambar

gambar yang bergerak dengan disertai suara yang dibuat oleh orang
gambar yang bergerak. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
   Gambar 1

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tiap karakter pada plat nomor kendaraan telah diproses dan didapatkan hasil dari connected component label akan digunakan metode thining untuk mengatasi ketebalan yang

The topics to be covered include: technical competencies required of EFL teachers, major approaches to and methods of language teaching, developments of EFL teaching in Indonesia,

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dosen Fakultas Hukum Internasional UGM Heribertus Jaka Triyana, ikut mengomentari kasus yang saat ini tengah hangat dibicarakan di media sosial terkait

menunjukkan kapasitas output mesin dapat meningkatkan hasil produksi dan.. membuat efektif waktu

Tokoh-tokoh yang ditampilkan pengarang menjadi kekuatan tersendiri dalam novel tersebut karena isi ceritanya merupakan suatu gambaran yang kompleks dalam dunia

Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, dan aliran

Item kuesioner keempat memiliki nilai rata-rata 4,09 yang berarti rata-rata responden menyatakan setuju apabila konsumen mudah berpindah ke toko lain apabila tidak

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai yang dapat berupa ilmu kepandaian yang didapat melalui kemampuan mengubah belajar atau