PADA PROSES
MALEABLIZING
KOMPOSIT
BESI COR
WHISKER
TERHADAP STRUKTUR
MIKRO DAN KEKERASAN
Tugas Akhir ini disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun :
Bayu Seno Praeska Mukti
Nim : D 200 070 054
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MOTO
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah kedua-nya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”.
(QS. Al-Isra’ 17:24)
“Lelah, tersinggung, terhina, kekurangan, uang, tertimpa penyakit, dan
masih begitu banyak lagi masalah yang akan membuat orang menjadi
goyah, tapi kalau terkelola hatinya, subhanallaah, ia tetap akan punya nilai
produktif. Banyak orang yang sangat sibuk memikirkan kecerdasannya,
memikirkan kesehatan fisiknya, tapi sangat sedikit memikirkan kondisi
hatinya. Kalaulah kita harus memilih, seharusnya kita banyak meluangkan
waktu untuk memikirkan qolbu ini. Karena jika qolbu ini baik, yang lainnya
pun menjadi baik, Insya Allah.”
(AA Gym)
“Ketika seseorang menghina kamu, itu adalah sebuah pujian bahwa
selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamu,
bahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka”.
- BJ Habibie -
“Keberhasilan adalah menghabiskan tangga-tangga kegagalan. Motivasi
yang paling berpengaruh dalam kehidupan adalah motivasi yang ada
dalam diri. Karena motivasi dalam diri akan lebih memberikan semangat
dalam kehidupan. Maka motivasilah diri sendiri dari pada harus dimotivasi
oleh orang lain namun tak ada pengaruhnya”
vii
RINGKASAN
Besi cor didefinisikan sebagai paduan besi yang memiliki kandungan kadar karbon lebih dari 1,7%. Umumnya kadar karbon ini pengecoran besi cor ini dengan merekayasa penambahan whiskers.
Pada pelaksanaan penelitian dilakukan penambahan whisker 10% pada saat proses penuangan besi cor. diCV. Reka Cipta Tehnindo Perkasa, proses pendinginan penuangan dilakukan dengan pendinginan lamban yaitu diterapkan dinding cetakan direkayasa pada lapisan bagian luar cetak pasir cetak dilapis dengan batu bata merah dengan ketebalan 3, 6, dan 9cm. Dan waktu penahanan selama 2 jam, kemudian dibongkar dan didinginkan suhu ruang.
Hasil uji komposisi kimia sebelum ditambah whiskers, prosentase Si 1,10 %, setelah ditambah, prosentase Si 1,34 %. Hasil yang diperoleh dari uji kekerasan dengan pelapisan dinding berturut-turut dengan ketebalan batu bata merah 3, 6, dan 9 cm adalah 46,964; 47,518; dan 48,284 HRC. Hasil uji pada ketebalan lapisan 3 cm ledeburite ke cementite prosentasinya lebih kecil, ketebalan lapisan cetak 6 cm ledeburite ke cementite semakin banyak dari lapisan cetak 3 cm, ketebalan lapisan cetak 9 cm ledeburite ke cementite paling banyak dibandingkan dengan lapisan cetak 3 dan 6 cm. Cementite yang terbentuk membentuk kelompok cementite yang dinamakan perlite. Perlite pada lapisan dengan ketebalan 3 cm bergerombol tidak teratur, sedangkan lapisan cetak 6 cm perlite akan tersusun rapi dari pada lapisan cetak 3 cm, dan lapisan cetak 9 cm perlite akan lebih teratur dari pada lapisan cetak 3 dan 6 cm.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusunan laporan peneliti ini dapat
terselesaikan.
Tugas akhir berjudul “PENGARUH WAKTU PENDINGINAN LAMBAT PADA PROSES MALEABLIZING KOMPOSIT BESI COR
WHISKER TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN”, dapat
terselesaikan atas dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini, penulis dengan segala ketulusan dan keiklasan hati ingin
menyampaikan rasa terima kasih dang penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D sebagai dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Tri Widodo Besar R, M.T., Ph.D selaku Ketua Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
3. Bapak Ir. Ngafwan, MT selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing, mengarahkan, memberi petunjuk dalam penyusunan
ix
4. Bapak Joko sedyono, ST, M.Eng, Ph.D selaku dosen pembimbing II
yang telah membimbing, mengarahkan, memberi petunjuk dalam
penyusunan Tugas Akhir ini dengan sangat perhatian, baik, sabar
dan ramah.
5. Bapak Agus Yulianto, ST., MT selaku sebagai dosen pembimbing
dilapangan yang memberikan tempat penelitian tugas akhir dengan
sangat perhatian, baik, sabar dan ramah.
6. Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberi ilmu pengetahuan kepada penulis
selama mengikuti kegiatan kuliah.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang setiap waktu selalu mendo’akan,
memberikan semangat dan dorongan, serta terima kasih atas
semua nasehat, bimbingan dan pengorbananmu selama ini
sehingga penulis semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Semua do’a dan kasih sayang tulus darimu akan selalu mengiringi
langkahku,
8. Teman seperjuangan Wahyu, Prasetyo dan teman satu angkatan
terima kasih atas bantuan dan atas segala duka dan suka selama
penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga persaudaraan tetap terjaga
sampai kapanpun.
9. Atika Lutfia Putri yang selalu memberi semangat dan motifasi
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
akan penulis terima dengan senang hati.
Wasalammu’alaikum. Wr. Wb.
Surakarta, Oktober 2015
xi
Daftar Lampiran ... xviii
BAB III METODE PENELITIAN
3.6.3. Pengujian Metalografi (Struktur Mikro) ... 39
3.7. Hasil Pengambilan Data ... 40
3.8. Pembahasan Analisa Data ... 40
3.9. Kesimpulan ... 41
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Komposisi Spektrometer ... 41
4.3.2. Pembahasab Hasil Pengujian Mikrografi ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN ... 57
5.2. SARAN ... 58
DAVTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Setruktur Besi Cor Kelabu (ASM Handbook Vol 9, 1992) 10
Gambar 2.2 Struktur Besi Cor Nodular (ASM Handbook Vol 9, 1992) . 11
Gambar 2.3 Struktur Besi cor putih (ASM Handbook Vol 9, 1992) ... 12
Gambar 2.4 Strukur Besi Cor Mampu Tempa (ASM Handbook Vol 9, 1992) ... 13
Gambar 2.5 Distibusi Grafit Besi Cor Kelabu (Surdia, Tata., 2000) ... 16
Gambar 3.13. Alat Uji Komposisi Kimia Spektrometer ... 33
Gambar 4.2. Histogram Perbandingan Komposisi Kimia Besi Cor Murni Dengan Besi Cor Whisker ... 44
Gambar 4.3. Sampel Uji Kekerasan ... 47
Gambar 4.4. Histogram Perbandingan Nilai Kekerasan Besi Cor Murnu Dengan Besi Cor Whisker Yang Dilapisi Batu
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Kimia Besi Cor (Heine 1981) ... 15
Tabel 4.1 Data Hasil Uji Komposisi Besi Cor Murni ... 41
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Komposisi Besi Cor Whisker ... 42
Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Kekerasan Tanpa Whisker ... 45
Tabel 4.4 Data Hasi Pengujian Kekerasan Ketebalan Lapisan Cetak 3 cm ... 45
Tabel 4.5 Data Hasi Pengujian Kekerasan Ketebalan Lapisan Cetak 6 cm ... 46
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
- Hasil Laporan Pengujian Komp[osisi Kimia
- Hasil Laporan Pengujian Kekerasan