ALASAN ORANG BERDAGANG
Studi Kasus Pada Para Pedagang di Pasar Godean
Yustinus Andika Putera Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini berusaha mengeksplorasi alasan-alasan orang berdagang dan menemukan alasan utama orang berdagang.
Penelitian ini adalah sebuah studi eksplorasi di Pasar Godean yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah semua para pedagang yang ada di pasar Godean. Pedagang yang diteliti sebanyak 350 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prosentase dan Pembobotan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa : 1). Alasan keuangan, 2). Alasan social, 3). Alasan pelayanan, 4). Alasan memenuhi diri. Alasan Utama yang mendorong orang berdagang adalah alasan keuangan.
REASON OF PEOPLE TRADE
A Case Study to All Merchant in the Godean Market
Yustinus Andika Putera Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The research exploratory try to identify the reason people involved in trading activity in Godean Wet Market and to specify the main reason people to do so.
This research was conducted in Godean Wet Market from July until August 2007. Data were collected through by distributing questioners to respondents. Population in this research was all existing vendor in the Godean Wet Market. The size of this research is 350 vendors. The data analysis Technique used in this research is Percentage and than Weighted average.
Based on the analysis, it was found the reason people involved in trading were that: 1). Finance, 2). Social, 3). Service, 4). Self fulfillment respectively. The main reason for which leads people to trade being a vendor was the finance reason.
ALASAN ORANG BERDAGANG
Studi Kasus Pada Para Pedagang di Pasar Godean
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
YUSTINUS ANDIKA PUTERA NIM : 022214133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka ; namun terkadang kita
melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka.
(Alexader Graham Bell)
Bukan kelebihan yang kita terima, melainkan kekurangannyalah yang harus
kita terima sebab tidak akan ada lagi kekurangan sejak kita menerimanya.
(Andika)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
†
Tuhan Yesus Kristus yang Di Surga
♥
Bapak dan Ibu Tersayang
♥
Adit dan Puput terkasih dan
♥
Nina Nur Wijayati tercinta
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai tepat
pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai
masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi
Manajeman Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar
telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal
sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak V. Mardi Widyatmono. SE., MBA selaku Dosen Pembimbing II yang
dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan
dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan banyak hal yang sangat berharga kepada penulis.
6. Bapak Ibu tercinta dan juga Kakak serta Adikku yang telah banyak memberikan
dukungan baik moral, spiritual maupun material dalam menyelesaikan skripsi
ini. Terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku
terima.
7. Nina Nur Wijayati yang tak henti-hentinya ‘ngoyak-oyak’ dan memberikan
support siang malam serta semangat baru dalam pengerjaan skripsi dan dalam
hidup ini. Terima kasih cinta…….
8. Teman2 seperjuangan skripsi : Bambang, Ana, Kodok, Rustam, dll. Jangan
males-malesan, ayo digarap!!
9. Sahabatku, GRC (Yanu, Ko2, MDZ, Jeep, Gatir, Me’enk(ngombi kita!),
Angga, Bambang, Ponyep, Reynol, Karlina) kapan kita kumpul lagi?
10. Temen2 Djoyo Community; Kentank, dek Itok(kangen prtngkaran kalian…),
Tukul, Wahyu, Gabug, Pak Tua, Topeng, jampez, dll. Seneng bisa kenal kalian
semua.
11. Temen2 kontrakan Gincu, kenthus, Eti, Si lhek, Sogi(vinant). Organ tunggalnya
jadi ga?
12. Teman2 + sahabat2ku yang sudah lulus……….good luck buat kalian!!!
Penulis
Yustinus Andika Putera
ALASAN ORANG BERDAGANG
Studi Kasus Pada Para Pedagang di Pasar GodeanYustinus Andika Putera Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini berusaha mengeksplorasi alasan-alasan orang berdagang dan menemukan alasan utama orang berdagang.
Penelitian ini adalah sebuah studi eksplorasi di Pasar Godean yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah semua para pedagang yang ada di pasar Godean. Pedagang yang diteliti sebanyak 350 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prosentase dan Pembobotan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa : 1). Alasan keuangan, 2). Alasan social, 3). Alasan pelayanan, 4). Alasan memenuhi diri. Alasan Utama yang mendorong orang berdagang adalah alasan keuangan.
REASON OF PEOPLE TRADE
A Case Study to All Merchant in the Godean MarketYustinus Andika Putera Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The research exploratory try to identify the reason people involved in trading activity in Godean Wet Market and to specify the main reason people to do so.
This research was conducted in Godean Wet Market from July until August 2007. Data were collected through by distributing questioners to respondents. Population in this research was all existing vendor in the Godean Wet Market. The size of this research is 350 vendors. The data analysis Technique used in this research is Percentage and than Weighted average.
Based on the analysis, it was found the reason people involved in trading were that: 1). Finance, 2). Social, 3). Service, 4). Self fulfillment respectively. The main reason for which leads people to trade being a vendor was the finance reason.
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERYATAAN KEASLIAN KARYA... v
KATA PENGANTAR... vi
ABSTRAK...viii
ABSTRACT... ix
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Tujuan Penelitian... 3
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Sistematika Penulisan... 4
BAB II. LANDASAN TEORI... 6
A. Wirausaha... 6
1. Pengertian Wirausaha... 6
2. Karakteristik Wirausaha... 6
3. Peran Wirausaha Dalam Perekonomian... 8
4. Faktor - Faktor Yang Mendorong Orang Menjadi Wirausahawan... 9
B. Profesi Dagang... 11
C. Kerangka Berpikir... 13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 14
A. Jenis Penelitian... 14
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 14
C. Subjek dan Objek Penelitian... 15
D. Definisi Operasional... 15
E. Teknik Pengumpulan Data... 18
F. Populasi dan Sampel... 19
G. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 19
H. Teknik Pengujian Instrumen... 21
I. Teknik Analisis Data... 26
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 27
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 31
A. Analisis Data... 31
1. Latar Belakang Responden... 31
a. Jenis Kelamin... 31
b. Umur... 31
c. Pendidikan... 32
2. Alasan Orang Berdagang... 32
a. Alasan Keuangan... 33
b. Alasan Sosial... 34
c. Alasan Pelayanan... 35
d. Alasan Memenuhi diri... 36
B. Pembahasan... 40
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN MASALAH, DAN SARAN ... 50
A. Kesimpulan... 50
B. Keterbatasan Penelitian... 50
C. Saran... 50
DAFTAR PUSTAKA... 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 53
Tabel.3.1 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas
Variabel Alasan Keuangan... 22
Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas
Variabel Alasan Sosial... 23
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas
Variabel Alasan Pelayanan... 23
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas
Variabel Alasan Memenuhi diri...23
Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Pengukuran Reliabilitas... 25
Tabel.3.6 Intepretasi Korelasi... 25
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... 53
Lampiran 2 Data Induk Penelitian...59
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas... 80
Lampiran 4 Tabel Statistik... 89
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian...90
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan adalah penyakit yang harus diperangi oleh semua orang. Salah satu
sarana untuk memerangi kemiskinan adalah menciptakan manusia yang terdidik dan
terlatih untuk mampu bekerja produktif, sehingga mampu bukan saja mencari
pekerjaan sebagai tenaga kerja, tetapi juga mampu menciptakan pekerjaan bagi diri
sendiri dan mampu menciptakan kerja bagi orang lain. Dengan titik tolak bahwa
manusia yang utuh adalah manusia yang mandiri, tidak tergantung pada orang lain
inilah maka sistem pendidikan harus mengarah pada minimal pencetakan manusia
professional, manusia yang mampu secara professional melakukan tugasnya ; bukan
sekedar menjadi manusia yang akan memburuh atau menjadi buruh tanpa bekal
keahlian dan ketrampilan, sehingga posisi pertawarannya sebagai buruh akan sangat
lemah terhadap majikan.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mencarikan lapangan kerja bagi
masyarakat. Meskipun demikian, bukan hal yang gampang bagi pemerintah dalam
mewujudkan hal tersebut. Besarnya masalah yang dihadapi oleh pemerintah dalam
penyediaan pekerjaan baru secara kasar dapat diukur dengan tingkat pertumbuhan
angkatan kerja. Angkatan kerja tumbuh sekitar 2,7 % pada tahun 1970-an agak lebih
cepat daripada pertumbuhan penduduk keseluruhan. Sangat mungkin pada tahun 2000
angkatan kerja akan menjadi berlipat dua dibandingkan angkatan tahun 1971.(S.
Hardjoseputro,1987:8)
Hal ini sungguh nyata jika dikaitkan dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi
pada tahun 1997 yang mengakibatkan gulung tikarnya berbagai macam industri. Saat
itu inflasi mencapai 77,68%, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi lebih dari
13,68%, dan tingkat kemiskinan mencapai 40 % dari penduduk Indonesia (Nur Saadah,
2001:1-2). Belum lagi ditambah rentetan gempa bumi dahsyat yang mengguncang
hampir sebagian besar wilayah di Indonesia dan berdampak buruk pada perekonomian
negara.
Semua kendala di atas tidak memberikan iklim yang cerah bagi pertumbuhan
lapangan/kesempatan kerja. Sementara itu pencari kerja kian meninggi terus
jumlahnya, sehingga menghasilkan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang
besar sekali. Untuk mengatasinya, perlu adanya penyeimbangan antara lapangan kerja
baru dengan pencari kerja. Untuk itu tiba saatnya kita harus berhasil menumbuhkan
wiraswasta-wiraswasta baru nasional, yang mampu mengolah sumber-sumber daya
alam, manusia dan pendukung-pendukung lainnya yang potensial menjadi karya dan
pekerjaan baru. Contoh yang sangat sederhana adalah dengan menjadi pedagang, ini
adalah suatu wujud awal/ cikal bakal pembentukan wirausahawan baru. Dengan
demikian mereka mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri maupun bagi
orang lain. Meskipun sebenarnya untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah
karena mereka harus memiliki karakter-karakter seorang wirausaha yang antara lain
adalah kemandirian, menyukai resiko, kreatif, dan masih banyak lagi. Maka dari itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian di bidang wirausaha. Penelitian ini akan
mengambil judul “Alasan Orang Berdagang”, Studi Kasus Pada Para Pedagang di
B. Rumusan Masalah
Penulis tertarik melakukan penelitian ini karena adanya permasalahan sebagai
berikut :
1. Apakah alasan keuangan, sosial, pelayanan, dan memenuhi diri mendorong orang
berdagang?
2. Alasan apa yang paling dominan mendorong orang berdagang?
C. Batasan Masalah
Untuk mengetahui alasan orang berdagang, diperlukan penelitian mengenai
alasan orang berdagang. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti
hanya pada alasan orang berdagang.
D. Tujuan Penelitian
Penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan tujuan :
1) Untuk mengetahui apakah alasan keuangan, sosial, pelayanan, dan memenuhi diri
mendorong orang berdagang.
2) Untuk mengetahui alasan apa yang paling dominan mendorong orang berdagang.
E. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi banyak pihak, yaitu
a) Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswa
Fakultas Ekonomi untuk mendorong menjadi seorang wirausaha.
b) Bagi Pedagang
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi para pedagang,
supaya mereka lebih terbuka lagi wawasannya. Dengan demikian mereka mampu
berfikir lebih jauh lagi untuk mengembangkan usaha mereka.
c) Bagi Universitas
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi Universitas Sanata Dharma pada
umumnya dan fakultas ekonomi pada khususnya untuk semakin meningkatkan
mutu pendidikannya sehingga berhasil menghasilkan wirausahawan-wirausahawati
yang handal.
d) Bagi Penulis
Diharapkan melalui penelitian ini penulis dapat menerapkan teori-teori yang pernah
didapat selama kuliah, sekaligus mendapatkan tambahan pengetahuan dan
informasi untuk bekal berkarya di masyarakat.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang yang menjadi alasan untuk penulis
menyusun topik penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, batasan
BAB II: Landasan Teori
Membahas mengenai teori-teori yang digunakan dalam membantu
penulisan dan menemukan jawaban atas rumusan masalah.
BAB III: Metodologi Penelitian
Membahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek
penelitian, sumber dan pengumpulan data, serta teknik yang digunakan
dalam menganalisis data.
BAB IV: Gambaran Umum Daerah Penelitian
Bab ini berfungsi untuk memberikan paparan tentang lokasi dimana
penelitian dilakukan oleh penulis. Maka bab ini akan berisi sejarah singkat
Pasar Godean, profil Pasar Godean yang akan diangkat penulis meliputi
sekilas tentang visi dan misi, aturan aturan, harga sewa, fasilitas
penunjang dan jumlah pedagang.
BAB V: Analisis Data dan Pembahasan
Membahas mengenai analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif serta
identifikasi data.
BAB VI: Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran
Pada bab ini akan diambil kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan
LANDASAN TEORI
A. Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Kata wirausaha sudah sering kali didengar di lingkungan akademisi,
bisnis atau lingkungan masyarakat secara umum atau dalam pergaulan sehari-hari.
Tetapi sebagian dari masyarakat menilai wirausaha sama dengan pengusaha yang
mendirikan usaha sendiri kemudian memimpin pengelolaan usahanya tersebut.
Tetapi beberapa ahli ekonomi mengartikan seorang wirausaha berbeda dengan
pengusaha. Seperti pendapat ahli di bawah ini, yang berpendapat wirausaha
bukanlah sekedar pengusaha melainkan pengusaha yang sukses karena memiliki
ciri-ciri serta kemampuan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru (Subanar,
2001:11). Berikut ini adalah definisi wirausaha menurut Fillion. (Fillion,1988),
yang dikutip oleh Subanar dalam bukunya judul Manajemen Usaha Kecil.
Wirausaha adalah orang yang imajinatif, yang ditandai oleh kemampuannya dalam menetapkan sasaran itu. Juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang, membuat keputusan dengan menerapkan inovasi yang memiliki resiko moderat.
2. Karakteristik Wirausaha
Menurut Mc. Clelland wirausaha memiliki karakteristik sebagai berikut (Wiratmo
M, 1995:4-5)
o Keinginan untuk berprestasi
Keinginan atau dorongan dalam diri untuk memotivasi perilaku ke arah
pencapaian tujuan. Dimana pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi
kompetensi individu.
o Keinginan untuk bertanggung jawab
Seorang wirausaha seharusnya memilih menggunakan sumber daya sendiri
dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dengan tanggung jawab
sendiri terhadap hasil yang dicapai.
o Preferensi pada risiko-risiko menengah
Wirausaha bukan penjudi, maka dari itu mereka memilih menetapkan
tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi. Suatu tingkatan yang
memerlukan usaha keras dan dipercaya dapat mereka penuhi.
o Persepsi pada kemungkinan berhasil
Keyakinan dan kemampuan untuk mencapai keberhasilannya dengan
berdasarkan fakta-fakta yang dipelajari dengan penilaian yang objektif.
o Rasa ingin tahu terhadap rangsangan oleh umpan balik
Wirausaha selalu ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan,
apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai
hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha
mereka.
o Aktivitas yang energik
Wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan
rata-rata orang, mereka bersifat aktif dan mobile serta memiliki proporsi waktu yang
o Orientasi kemasa depan
Seorang wirausahawan melakukan perencanaan dan berfikir ke depan. Mereka
mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh kemasa depan.
o Keterampilan dalam pengorganisasian
Wirausaha akan menunjukkan keterampilan dengan mengorganisasi kerja dan
orang-orang dalam pencapaian tujuan.
o Sikap terhadap uang
Keuntungan finansial adalah nomor dua jika dibandingkan dengan arti penting
dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang
kongkrit dari tercapainya tujuan dan sebagai kompetensi mereka.
3. Peran Wirausaha Dalam Perekonomian
Peran wirausaha dalam perekonomian sangatlah penting. Tanpa adanya
wirausahawan sebuah negara takkan berkembang dengan pesat, pemerintah akan
kesulitan menyediakan lapangan pekerjaan. Berikut ini adalah peranan wirausaha
dalam perekonomian (Hardjoseputro, 1987:3-14).
a. Membangun masyarakat adil dan makmur dengan membangun manusia
seutuhnya, artinya memerdekakan manusia dari kekurangan, ketakutan dan
kemiskinan sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur.
b. Memeratakan kesempatan kerja dan angkatan kerja.(menyeimbangkan antara
4. Faktor-faktor yang mendorong orang menjadi wirausahawan
Dalam keadaan ekonomi yang sulit, manusia akan selalu memikirkan
bagaimana caranya mencari nafkah untuk mempertahankan hidupnya.
Berikut ini adalah berbagai alasan yang mendorong orang menjadi wirausaha.
a. Menurut Suryana ( 2001 : 29).
1). Alasan Keuangan
a. Untuk mencari nafkah
b. Untuk menjadi kaya
c. Untuk mencari pendapatan tambahan
d. Sebagai jaminan stabilitas keuangan
2). Alasan Sosial
a. Untuk memperoleh gengsi/ status untuk dapat dikenal dan dihormati
b. Untuk menjadi contoh bagi orang tua di desa
c. Agar dapat bertemu orang banyak
3). Alasan Pelayanan
a. Untuk memberi pekerjaan pada masyarakat
b. Untuk menatar masyarakat
c. Untuk menambah ekonomi masyarakat, demi masa depan, anak-anak
dan keluarga
d. Untuk mendapatkan kesetiaan suami/ istri
4). Alasan Memenuhi diri
a) Untuk menjadi atasan/ mandiri
b) Untuk mencapai sesuatu yang diinginkan
c) Untuk menghindari ketergantungan pada orang lain agar lebih produktif
d) Untuk menggunakan kemampuan pribadi
b. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997: 14 – 15).
• Kemampuan merumuskan tujuan hidup atau usaha.
• Kemampuan memotivasi diri
• Kemampuan berinisiatif
• Kemampuan berinoasi
• Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual
• Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri
• Kemampuan mental yang dilandasi agama
• Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman
B. Profesi Dagang
Pengertian Pedagang
Pedagang adalah mereka yang menjalankan kegiatan dalam usaha
memindahkan hak atas barang lain secara terus-menerus sebagai sumber
penghidupannya.(Partono, 1978 : 40). Ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan
pedagang adalah sadar sebagai profesinya. Kegiatan ini meliputi dari mengadakan
barang dagangan sampai dengan menjualnya. Dapat pula mengalami rute perputaran
barang dagangan yang lebih lama yaitu dari mengadakan barang mentah, mengolah
hingga menjualnya ke pasar.
Pedagang yang ingin penulis teliti adalah pedagang yang berada disektor
informal, bukan mereka yang bekerja diperdagangan besar dan mempunyai sekup
nasional bahkan internasional, melainkan pedagang kecil yang bekerja pada sekup
lokal. Pedagang kecil menurut Partono adalah orang yang menjalankan pembelian dari
orang-orang niaga lain dan penjualan secara kecil-kecilan langsung kepada konsumen,
yang dibedakan menjadi: (Partono, ibid : 40)
1. Pedagang berjalan
Pedagang berjalan yaitu pedagang yang menjalankan kegiatan menawarkan barang
langsung kepada konsumen dari suatu daerah, tempat atau rumah kerumah lainnya.
2. Pedagang yang berkedai tetap
Pedagang yang berkedai tetap adalah pedagang yang menjalankan kegiatan
penjualan barang dagangan bersifat pasif yaitu menunggu kedatangan calon
3. Pedagang pasar
Pedagang pasar yaitu orang yang menjalankan kegiatan pembelian dan penjualan
barang langsung kepada konsumen di pasar. Mereka ada yang menetap adapula
yang tidak menetap.
Disamping pembedaan tersebut, terdapat pula pengertian mengenai pedagang
eceran, walaupun secara kontekstual pedagang eceran dapat dimasukkan kedalam
golongan pedagang berjalan, pedagang berkedai tetap maupun pedagang pasar.
Pedagang eceran mula-mula diartikan sebagai orang yang menjual barang-barang dan
jasa-jasa langsung pada konsumen akhir bagi pemanfaatan yang sifatnya perseorangan
bukan untuk usaha. (Basu swasta, 1984 : 192)
Pengertian pedagang eceran berkembang berkembang lebih jauh, tidak hanya
menjual kepada konsumen akhir saja tetapi tidak menutup kemungkinan adanya
penjualan secara langsung pemakai industri, pengertian ini diungkapkan oleh Gilarso
sebagai berikut : (Gilarso, 1986 : 153)
Pedagang eceran (toko, warung, kios pasar, pedagang keliling dan sebagainya) membeli dari pedagang besar dan menjual kepada konsumen, atau membeli hasil bumi atau kerajinan rakyat dari pedesaan kecil untuk menjual kepada pedagang besar.
Pedagang eceran dalam menjalankan kegitannya meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut
a. Pelayanan
Pengecer memberikan pelayanan kepada konsumen agar mau membeli barangnya
dengan cara yang mudah. Fungsi ini merupakan fungsi yang paling penting dalam
dunia perdagangan.
b. Pengangkutan dan penyimpanan
Pengecer menyediakan barang-barang secara cepat bilamana dibutuhkan
konsumen. Jadi dalam kaitannya dengan fungsi ini terdapat usaha-usaha untuk
menciptakan faedah waktu atau faedah tempat.
c. Fungsi-fungsi lain
Fungsi ini meliputi : promosi, pembelanjaan, mencari konsumen, pembungkusan,
pengadaan penyortiran.
C. Kerangka Berpikir atau Rasionalitas Penelitian
Alasan Keuangan (keu)
Alasan Sosial (sos)
Alasan Pelayanan (pel)
Alasan Memenuhi Diri (md)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang penulis gunakan meliputi:
1. Studi Eksplorasi
Penelitian ini termasuk penelitian Eksplorasi karena hanya mengidentifikasi
alasan orang berdagang dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut.
2. Studi kasus
Penelitian ini hanya terbatas pada alasan orang berdagang. Penelitian ini
hanya mendeskripsikan alasan orang berdagang di daerah tertentu
3. Ex Post Facto
Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto karena penulis
mengungkapkan kejadian antar fakta yang telah lalu dan mencoba menemukan
alasan orang berdagang.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilakukan di Pasar Godean Yogyakarta. Adapun alasan
memilih lokasi itu adalah:
a. Menghemat waktu, tenaga, dan uang karena dekat dengan tempat tinggal
peneliti.
b. Merupakan hadiah dari Sultan untuk mengembangkan perekonomian di Godean
karena waktu itu Godean adalah daerah miskin dan dinilai cocok oleh peneliti
sebagai tempat penelitian.
c. Pasar Godean adalah sentra industri belut di Yogyakarta.
d. Pasar Godean lebih komplit dengan adanya pasar hewan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang nantinya terlibat sebagai pemberi
informasi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah
para pedagang.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Objek penelitian kali ini adalah alasan orang berdagang studi kasus di Pasar
Godean.
D. Definisi Operasional
Ada beberapa istilah yang senantiasa muncul dalam penelitian ini. Oleh karena itu
keduabelah pihak.
2. Pedagang adalah perseorangan / badan usaha yang melakukan kegiatan perdagangan
secara terus menerus dengan tujuan mencari keuntungan.
Berikut ini adalah berbagai alasan yang mempengaruhi orang untuk menjadi
wirausahawan.
1). Alasan Keuangan
Alasan keuangan disini adalah semua kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan
uang/materi.
a. Dari segi ekonomi
Ada keinginan untuk berubah/ menjadi lebih baik dari sebelumnya.
b. Untuk mencari pendapatan tambahan
Mencari pendapatan tambahan cenderung berguna untuk lebih mencukupi
kebutuhan sendiri dan keluarga.
c. Sebagai jaminan stabilitas keuangan/ cadangan hidup
Jaminan stabilitas keuangan disini mempunyai arti adanya uang simpanan yang
berguna untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak.
Contoh : tabungan, asuransi, dsb.
2). Alasan Sosial
Alasan sosial yang dimaksud adalah pandangan masyarakat terhadap profesi
menjadi pedagang, tentang pentingnya hidup didalam masyarakat.
a. Untuk memperoleh gengsi/ status untuk dapat dikenal dan dihormati
Adanya anggapan bahwa orang yang menjalani profesi menjadi pedagang akan
b. Untuk menjadi contoh bagi para pengangguran di desa
Keberanian menjalani profesi sebagai pedagang adalah suatu pemikiran maju
yang harus dibanggakan dan menjadi contoh.
c. Agar dapat bertemu orang banyak
Orang yang berprofesi sebagai pedagang akan lebih sering bertemu orang
banyak daripada orang yang hanya di rumah (lingkup keluarga), karena mereka
akan selalu berinteraksi dalam memasarkan atau menjual produknya.
3). Alasan Pelayanan
Alasan pelayanan yang dimaksud adalah seorang pedagang selain mencari
keuntungan pribadi juga sekaligus mencari amal dengan cara memberi pelayanan/
kemudahan kepada masyarakat agar pihak lain memperoleh keuntungan.
a) Untuk memberi lowongan pekerjaan pada pengangguran
Seorang wirausaha bisa merekrut orang yang belum mempunyai pekerjaan
untuk membantu usahanya.
b) Untuk memberi pengetahuan/ wawasan tentang wirausaha kepada masyarakat.
Kesuksesan seorang wirausaha bisa ditularkan kepada orang lain melalui
berbagai penyuluhan.
c) Untuk mendapatkan kesetiaan suami/ istri
Kesuksesan yang telah dicapai dengan berdagang akan menunjang kebahagiaan
suami/ istri.
d) Untuk membahagiakan orang tua
Kesuksesan yang telah dicapai dengan berdagang merupakan kepuasan batin
4). Alasan Memenuhi diri
Alasan memenuhi diri yang dimaksud adalah ambisi serta keyakinan yang dimiliki
seseorang dalam hal mewujudkan keinginan pribadi
3. Untuk menjadi atasan
Sebagai pemimpin yang dihormati bagi para bawahannya.
4. Untuk menghindari ketergantungan pada orang lain.
Seorang wirausaha dituntut untuk mandiri, oleh sebab itu dia tidak bergantung
pada orang lain.
5. Untuk menggunakan kemampuan pribadi
Bakat kewirausahaan yang dipunyai bisa lebih dikembangkan semaksimal
mungkin karena usaha adalah miliknya sendiri.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan penulis :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan secara
tertulis kepada responden dengan jawaban berupa tulisan.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
langsung kepada responden yang sekiranya dapat dimintai informasi tentang
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengutip data atau keterangan
yang ada di Pasar Godean dengan melihat dan mempelajari data-data tertulis yang
ada.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah semua individu yang menjadi subjek penelitian.
Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh pedagang di Pasar
Godean.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian individu di dalam populasi yang diselidiki dan diharapkan
dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak-banyaknya
yang dirasa sudah mewakili sampel serta telah menemukan kepuasan atas jawaban
responden.
G. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariatif atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Dalam penelitian ini
permasalahan pokok atau variabel yang akan diteliti adalah alasan orang
a. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek
atau unsur di dalamnya yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
lain atau variabel bebas. Varibel terikat dalam penelitian ini adalah pedagang.
b. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek
atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel
lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan, dan alasan memenuhi diri.
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala likert, maka
variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi-dimensi . Dimensi-dimensi
ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur (Sugiyono, 2001:86).
Masing–masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan
dalam 5 (lima) skala sikap. Masing- masing pernyataan dibuat dengan 5 (lima)
pilihan jawaban dan masing–masing diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut
(Sugiyono, 2001:87).
Tabel Skala Likert
No Keterangan Skor untuk Pernyataan
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2002:114).
Untuk mengetahui validitas kuesioner yang dibagikan kepada responden maka
digunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Arikunto, 2000:225)
r
xy{
Ν∑
Χ∑
−∑
Χ∑
}
{
Ν∑
Υ∑
−∑
Υ}
Υ Χ − Υ Χ Ν = 2 2 2 1 2 1 1 1 ) ( ) ( ) )( (Keterangan :
r
xy : Koefisien korelasi yang dicari X : Skor dari item XY : Skor Total seluruh item N : Banyaknya responden
∑
Χ: Jumlah dari X (jumlah butir soal)
∑
Υ: Jumlah skor butir soal
Untuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikansi 5% artinya
suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih
besar dari koefisien korelasi dalam taraf signifikansi 5%.
Validitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Program SPSS
12 (lihat lampiran 3 halaman 110-115). Untuk mengetahui validitas instrumen
(kuesioner) terlebih dahulu item instrumen ini diujicobakan kepada 30 responden.
Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan cara
Setiap item pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid apabila
r
hitung Yr
tabel. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5%. Uji validitas menggunakan
sejumlah sample berukuran n = 30 dan 7 item kuesioner alasan keuangan, 7 item
kuesioner alasan sosial, 7 item kuesioner alasan pelayanan, dan 7 item kuesioner
alasan memenuhi diri yang dijawab oleh responden dengan dk = n−2 (dk = 30−2 =
28), sehingga
r
tabel = 0,239. Untuk menentukan apakah instrumen valid atau tidakmaka ketentuannya adalah jika
r
hitung Yr
tabel, maka instrumen dikatakan validdan sebaliknya jika
r
hitung <r
tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.Berdasarkan hasil pengukuran validitas dari setiap item memperlihatkan
bahwa
r
hitung Yr
tabel. Dengan demikian instrumen penelitian dalam hal iniadalah kuesioner dikatakan valid. Adapun rangkuman dari hasil pengukuran
validitas tampak pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Keuangan
No item r hitung r tabel Ket
1 0,371 0,239 Valid
2 0,734 0,239 Valid
3 0,632 0,239 Valid
4 0,455 0,239 Valid
5 0,462 0,239 Valid
6 0,466 0,239 Valid
7 0,356 0,239 Valid
Tabel 3.2
Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Sosial
No item r hitung r tabel Ket
1 0,677 0,239 Valid
2 0,637 0,239 Valid
3 0,342 0,239 Valid
4 0,401 0,239 Valid
5 0,620 0,239 Valid
6 0,473 0,239 Valid
7 0,505 0,239 Valid
Sumber : data penelitian diolah
Tabel 3.3
Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Pelayanan
No item r hitung r tabel Ket
1 0,639 0,239 Valid
2 0,743 0,239 Valid
3 0,503 0,239 Valid
4 0,509 0,239 Valid
5 0,741 0,239 Valid
6 0,625 0,239 Valid
7 0,685 0,239 Valid
Sumber : data penelitian diolah
Tabel 3.4
Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Memenuhi Diri No item r hitung r tabel Ket
1 0,271 0,239 Valid
2 0,525 0,239 Valid
3 0,399 0,239 Valid
4 0,553 0,239 Valid
5 0,555 0,239 Valid
6 0,481 0,239 Valid
7 0,458 0,239 Valid
Reabilitas adalah tingkat kestabilan atau keandalan alat ukur dalam
mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran kembali pada subjek yang sama. Untuk memperoleh koefisien
reliabilitas digunakan persamaan Alpha Cronbach (Husein Umar, 2002 : 125) :
r
i= −Σ − 2 2 1 ) 1 ( t b k k σ σ Keterangan:
r
i : Reabilitas Instrumen k : Jumlah butir pertanyaan2
b
σ
Σ : Jumlah Varians butir
2
t
σ : Total Varians
Jika hasil perhitungan Alpha Cronbach diatas nilai 0,60 maka dikatakan
bahwa instrumen penelitian tersebut adalah reliabel, Nunnaly dalam Ghozali
(2003:133).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Program
SPSS 12 (lihat lampiran 3 halaman 111-115). Dari hasil analisis diperoleh
r
i untukvariabel alasan keuangan sebesar 0,772, variabel alasan sosial sebesar 0,777,
variabel alasan pelayanan sebesar 0,854 dan variabel alasan memenuhi diri sebesar
0,730. kemudian harga
r
i tersebut dikonsultasikan denganr
tabel dengan tarafsignifikansi 5%. Diperoleh bahwa
r
tabelnya sebesar 0,239. Untuk menentukanapakah instrumen reliabel atau tidak maka ketentuannya adalah jika
r
i Yr
tabel,Tabel 3.5
Rangkuman hasil pengukuran reliabilitas
Variabel r hitung r tabel Keterangan
Alasan keuangan 0,772 0,239 Andal Alasan sosial 0,777 0,239 Andal Alasan pelayanan 0,854 0,239 Sangat andal Alasan memenuhi diri 0,730 0,239 Andal
Sumber : data penelitian diolah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
(kuesioner) sudah memenuhi syarat instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel
sehingga instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.
Seberapa besar tingkat keandalan butir kuesioner dapat diukur dengan tabel interpretasi di bawah ini (Sugiyono, 2001:183).
Tabel 3.6
Intrepretasi Korelasi
No Koefisien r Tingkat Keandalan 1 0,000 – 0,099 Sangat rendah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0,400 – 0,599 Sedang
4 0,600 – 0,7990 Andal
5 0,800 – 1,000 Sangat Andal
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa
r
hitung variabel alasan keuangan sebesar 0,772 termasuk dalam kategori andal,r
hitung variabel alasan sosial sebesar 0,777 termasuk dalam kategori andal,r
hitung variabel alasan pelayanan sebesar 0,854 termasuk dalam kategori sangat andal, danI. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan Prosentase yang
menyatakan bahwa alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan, dan alasan
memenuhi diri mempengaruhi orang untuk menjadi pedagang kemudian dicari faktor
yang paling dominan. Untuk membedakan jumlah prosentase yang sama dan untuk
mencari faktor yang dominan dilakukan dengan cara pembobotan, dimana masih
dibedakan lagi berdasarkan :
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Pendidikan
Adapun langkah-langkah pembobotan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mentabulasi data
2. Untuk membedakan skor yang sama digunakan cara sebagai berikut :
a. Mencari skor rata-rata untuk setiap item alasan
Total skor setiap item alasan =
Jumlah responden
b. Mencari skor rata-rata total setiap kelompok alasan
Total skor rata-rata setiap kelompok alasan =
Total item setiap kelompok alasan
c. Kemudian hasilnya dikalikan dengan bobot yang dihitung berdasarkan skor
BAB IV
GAMBARAN UMUM PASAR
Pasar Godean merupakan suatu tempat yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pasar godean berdiri sejak tahun 1930. Awal mula pasar godean adalah sebuah
perkampungan dimana para pedagang sering berdagang disana. Lama-kelamaan
perkampungan terbagi menjdi 2 dan pasarpun berada ditengah-tengahnya. Disebelah
selatan pasar ada sebuah jalan raya yang membuat pasar godean lebih strategis untuk
dijangkau masyarakat. Waktu itu tanah pasar adalah milik Sultan yang kemudian
diserahkan kepada pemda sleman.
Luas areal pasar sekarang adalah 8000 m², dengan jumlah pedagang total ±900
pedagang yang terdiri dari jumlah pedagang kios berjumlah 185 pedagang, pedagang los
berjumlah ±500 pedagang dan sisanya adalah pedagang tidak tetap/musiman. Sistem
keamanan pasar ini dipegang oleh petugas kamtib yang ada dibawah kendali kepala unit
pasar.
Didalam operasinya sehari-hari pasar godean dipimpin oleh seorang kepala unit
pasar. Bagian-bagian yang ada didalam pasar godean ini adalah BKP(Bendaharawan
Khusus Penerima), Urusan Kamtib, Urusan Administrasi dan Petugas Pemungut Retribusi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagan organisasi dibawah ini.
Gambar 4.1
Badan Organisasi Pasar Godean
Adapun yang menjadi tugas-tugas dalam organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kepala Unit, bertugas :
1) Sebagai pelaksana dinas dalam pengelolaan pasar.
2) Melaksanakan semua kegiatan teknis dan administrasi dibidang pengelolaan pasar
dan pemungutan retribusi yang dikelola pasar.
3) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala dinas.
b. BKR (Bendaharawan Khusus Penerima), bertugas :
1) Mencatat penerimaan karcis/ kartu retribusi dan mendistribusikan kepada petugas
pemungut.
2) Melaksanakan penagihan tunggakan segala jenis retribusi yang dikelola pasar.
3) Mengumpulkan data-data sumber pendapatan.
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada pasar.
c. Urusan Administrasi, bertugas :
Melaksanakan urusan ketatausahaan dan urusan rumah tangga yang meliputi : Kepala Unit
Urusan Administrasi
BKR
Petugas Pemungut Retribusi
1) Pelaksanaan surat menyurat, kearsipan dan rumah tangga.
2) Pengadaan benda berharga. (karcis/ kartu retribusi)
3) Melaksanakan urusan keuangan.
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala pasar.
d. Petugas Pemungut Retribusi, bertugas :
1) Menghimpun uang retribusi, menyelenggarakan hasil retribusi dan menyetorkan
kepada bendahara penerima serta menghimpun tanda bukti setoran. Retribusi yang
dipungut antara lain :
a) Retribusi dasaran.
b) Retribusi penerangan/ keamanan.
c) Retribusi lerepan. (penitipan barang dagangan yang ditinggal)
d) Retribusi kebersihan sampah.
e) Retribusi MCK.
f) Retribusi penitipan sepeda
2) Memimpin penyelenggaraan kebersihan dan pemeliharaan baik di dalam maupun di
lingkungan pasar.
3) Melaksanakan pemeliharaan, pengawasan bangunan dan prasarana pasar.
4) Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan air bersih dan listrik di pasar.
5) Menginventaris bangunan-bangunan yang ada di pasar.
Waktu kerja pegawai negeri sipil adalah 7 jam dengan waktu istirahat selama 1 jam
pada jam 12.00 – 13.00 WIB. Di unit pasar ini menerapkan 6 hari jam kerja yaitu hari
Sedangkan petugas pemungut retribusi tidak tentu jam kerjanya selama sehari
karena mereka megiukuti jam pedagang. Kalau pedagang datangnya pagi hari maka
petugas pemungut retribusi juga datang pagi hari karna kalau tidak maka pedagang akan
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Latar Belakang Responden
Berikut adalah tabel - tabel prosentase keterangan latar belakang responden.
a). Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Prosentase Jenis Kelamin
Keterangan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Tot. Responden
Jumlah 96 254 350
Prosentase (%) 27.4285714 72.5714285 100
Sumber : data penelitian diolah
Dari tabel di atas diketahui bahwa jenis kelamin pedagang laki-laki
berjumlah 96 pedagang dan berprosentase 27.4285714 % dan pedagang perempuan
berjumlah 254 pedagang dan berprosentase 72.5714285 %.
b). Umur
Tabel 5.2 Prosentase Umur
Keterangan Umur
15-33 tahun 34-45 tahun 46-70 tahun Tot. Responden
Jumlah 40 209 101 350
Prosentase (%) 11.4285714 59.7142857 28.8571428 100
Sumber : data penelitian diolah
Dari tabel di atas diketahui bahwa umur pedagang antara 15 – 30 tahun
berjumlah 40 pedagang dan berprosentase 11.4285714 %, antara 31 – 50 tahun
berjumlah 209 pedagang dan berprosentase 59.7142857 %, dan antara 51 – 80
tahun berjumlah 101 pedagang dan berprosentase 28.8571428 %.
c). Pendidikan
Tabel 5.3
Prosentase Pendidikan
Keterangan Pendidikan
Tdk Sklh SD SMP SMA D2
Tot. Responden
Jumlah 101 164 55 24 6 350
Prosentase (%) 28.8571 46.857 15.7142 6.8571 1.7142 100
Sumber : data penelitian diolah
Dari tabel di atas diketahui pendidikan pedagang adalah sebagai berikut;
tidak sekolah berjumlah 101 pedagang dan berprosentase 28.8571 %, SD berjumlah
164 pedagang dan berprosentase 46.857 %, SMP berjumlah 55 pedagang dan
berprosentase 15.7142 %, SMA berjumlah 24 pedagang dan berprosentase
2. Alasan Orang Berdagang
Adapun langkah-langkah pembobotan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mentabulasi data
b. Untuk membedakan skor yang sama digunakan cara sebagai berikut :
1) Mencari skor rata-rata untuk setiap item alasan
Total skor setiap item alasan =
Jumlah responden
2) Mencari skor rata-rata total setiap kelompok alasan
Total skor rata-rata setiap kelompok alasan =
Total item setiap kelompok alasan
3) Kemudian hasilnya dikalikan dengan bobot yang dihitung berdasarkan skor
peringkat masing-masing alasan.
Berikut ini adalah hasil dari tabulasi data :(lihat lampiran halaman)
a) Alasan Keuangan
Tabel 5.4 Alasan Keuangan
Keterangan keu1 keu2 Keu3 Keu4 keu5 keu6 keu7
Tot skor 350
Responden 1436 1673 1424 1422 1441 1428 1458
Rata2 item
(%) 4.1028 4.78 4.0685 4.0628 4.1171 4.08 4.1657
Rata2 total
(%) 4.196734694
1436 dan rata-rata item sebesar 4.102857 %, alasan keuangan 2 mendapat skor
sebesar 1673 dan rata-rata item sebesar 4.78 %, alasan keuangan 3 mendapat skor
sebesar 1424 dan rata-rata item sebesar 4.0685 %, alasan keuangan 4 mendapat
skor sebesar 1422 dan rata-rata item sebesar 4.0628 %, alasan keuangan 5
mendapat skor sebesar 1441 dan rata-rata item sebesar 4.1171 %, alasan keuangan
6 mendapat skor sebesar 1428 dan rata-rata item sebesar 4.08 %, alasan keuangan 7
mendapat skor sebesar 1458 dan rata-rata item sebesar 4.1657 %, dan rata-rata total
alasan keuangan sebesar 4.196734694 %.
b) Alasan Sosial
Tabel 5.5 Alasan Sosial
Keterangan sos1 sos2 Sos3 sos4 sos5 sos6 sos7
Tot skor 350
Responden 1423 1326 1330 1390 1401 1326 1418
Rata2 item
(%) 4.06571 3.78857 3.8 3.9714 4.0028 3.7885 4.0514
Rata2 total
(%) 3.924081633
Sumber : data penelitian diolah
Dari tabel di atas diketahui bahwa alasan sosial 1 mendapat skor sebesar
1423 dan rata-rata item sebesar 4.06571 %, alasan sosial 2 mendapat skor sebesar
1326 dan rata-rata item sebesar 3.78857 %, alasan sosial 3 mendapat skor sebesar
1330 dan rata-rata item sebesar 3.8 %, alasan sosial 4 mendapat skor sebesar 1390
dan rata-rata item sebesar 3.9714 %, alasan sosial 5 mendapat skor sebesar 1401
dan rata-rata item sebesar 4.0028 %, alasan sosial 6 mendapat skor sebesar 1326
dan rata-rata item sebesar 3.78857 %, alasan sosial 7 mendapat skor sebesar 1418
dan rata-rata item sebesar 4.0514 %, dan rata-rata total alasan sosial sebesar
c) Alasan Pelayanan
Tabel 5.6 Alasan Pelayanan
Keterangan pel1 pel2 pel3 pel4 pel5 pel6 pel7
Tot skor 350
Responden 1431 1381 1309 1403 1365 1336 1389
Rata2 item
(%) 4.0885 3.9457 3.74 4.0085 3.9 3.8171 3.96857
Rata2 total
(%) 3.924081633
Sumber : data penelitian diolah
Dari tabel di atas diketahui bahwa alasan pelayanan 1 mendapat skor
sebesar 1431 dan rata-rata item sebesar 4.0885 %, alasan pelayanan 2 mendapat
skor sebesar 1381 dan rata-rata item sebesar 3.9457 %, alasan pelayanan 3
mendapat skor sebesar 1309 dan rata-rata item sebesar 3.74 %, alasan pelayanan 4
mendapat skor sebesar 1403 dan rata-rata item sebesar 4.0085 %, alasan pelayanan
5 mendapat skor sebesar 1365 dan rata-rata item sebesar 3.9 %, alasan pelayanan 6
mendapat skor sebesar 1336 dan rata-rata item sebesar 3.8171 %, alasan pelayanan
7 mendapat skor sebesar 1389 dan rata-rata item sebesar 3.96857 %, dan rata-rata
d) Alasan Memenuhi diri
Tabel 5.7
Alasan Memenuhi diri
Keterangan md1 md 2 md 3 md 4 md 5 md 6 md 7
Tot skor 350 Responden
1390 1431 1438 1394 1389 1603 1424
Rata2 item
(%) 3.97142 4.08857 4.1085 3.98285 3.96857 4.58 4.0685
Rata2 total
(%) 4.109795918
Sumber : data penelitian diolah
Dari tabel di atas diketahui bahwa alasan memenuhi diri 1 mendapat skor
sebesar 1390 dan rata-rata item sebesar 3.97142 %, alasan memenuhi diri 2
mendapat skor sebesar 1431 dan rata-rata item sebesar 4.08857 %, alasan
memenuhi diri 3 mendapat skor sebesar 1438 dan rata-rata item sebesar 4.1085 %,
alasan memenuhi diri 4 mendapat skor sebesar 1394 dan rata-rata item sebesar
3.98285 %, alasan memenuhi diri 5 mendapat skor sebesar 1389 dan rata-rata item
sebesar 3.96857 %, alasan memenuhi diri 6 mendapat skor sebesar 1603 dan
rata-rata item sebesar 4.58 %, alasan memenuhi diri 7 mendapat skor sebesar 1422 dan
rata-rata item sebesar 4.0685 %, dan rata-rata total alasan memenuhi diri sebesar
4.109795918 %.
Tabel 5.8
Prosentase Total Setiap Alasan
Keterangan Alasan Keuangan Alasan Sosial Alasan Pelayanan Alasan Memenuhi diri
Total skor 10282 9614 9614 10069
Prosentase
(%) 83.9346939 78.4816326 78.4816326 82.1959183
Dari tabel di atas diketahui bahwa total skor alasan keuangan adalah 10282
yaitu sebesar 83.9346939 %, alasan sosial adalah 9614 yaitu sebesar 78.4816326
%, alasan pelayanan adalah 9614 yaitu sebesar 78.4816326 %, dan alasan
memenuhi diri adalah 10069 yaitu sebesar 82.1959183 %.
Jika terdapat 2 variabel yang besarnya sama, seperti pada alasan sosial dan
alasan pelayanan diatas maka untuk membedakannya adalah dengan menggunakan
pembobotan.
Berikut adalah cara pembobotan yang dihitung berdasarkan skor peringkat
masing-masing alasan.
Peringkat 1 4.78
Peringkat 2 4.58
Peringkat 3 4.165714
Peringkat 4 4.117143 rata-rata = 4.277550857%
Peringkat 5 4.108571
Peringkat 6 4.102857
Peringkat 7 4.088571
Peringkat 8 4.088571
Peringkat 9 4.08
Peringkat 10 4.068571
Peringkat 11 4.068571 rata-rata = 4.183264571%
Peringkat 12 4.065714
Peringkat 13 4.062857
Peringkat 15 4.008571
Peringkat 16 4.002857
Peringkat 17 3.982857
Peringkat 18 3.971429 rata-rata = 3.982041%
Peringkat 19 3.971429
Peringkat 20 3.968571
Peringkat 21 3.968571
Peringkat 22 3.945714
Peringkat 23 3.9
Peringkat 24 3.817143
Peringkat 25 3.8 rata-rata = 3.825714%
Peringkat 26 3.788571
Peringkat 27 3.788571
Peringkat 28 3.74
Pengurutan peringkat kelompok alasan :
Peringkat 1 adalah alasan keuangan dengan skor rata-rata 4.196734694 %
Peringkat 2 adalah alasan memenuhi diri dengan skor rata-rata 4.109795918 %
Peringkat 3 adalah alasan sosial dengan skor rata-rata 3.924081633 %
Peringkat 4 adalah alasan pelayanan dengan skor rata-rata 3.924081633 %
Pengurutan peringkat pembobotan dari yang paling kecil (dari hasil pengelompokan):
Peringkat 4 = 3.825714 %
Peringkat 3 = 3.982041 %
Peringkat 2 = 4.183264571 %
Untuk mencari peringkat sebenarnya, digunakan rumus sebagai berikut :
Rata-rata setiap kelompok alasan + Peringkat pembobotan dari yang paling kecil
2
Maka ;
3.924081633 + 3.825714 Peringkat 4 =
2
7.749795633 =
2
= 3.874897817 % (Alasan Pelayanan)
3.924081633 + 3.982041 Peringkat 3 =
2
7.906122633 =
2
= 3.953061317 % (Alasan Sosial)
4.109795918 + 4.183264571
Peringkat 2 =
2 8.293060489
=
2
= 4.146530245 %(Alasan Memenuhi diri)
4.196734694 + 4.277550857
Peringkat 1 =
2 8.474285551
=
2
B. Pembahasan
1. Latar Belakang Responden
A. Jenis Kelamin dan Umur
Dilihat dari tabel 5.1 dan 5.2 pada halaman 31 bahwa kebanyakan para
pedagang berjenis kelamin wanita dan berumur antara 31 – 50 tahun. Dilihat
dari kondisi masyarakat kita sejak revolusi kemerdekaan, jumlah wanita yang
bekerja pada berbagai perusahaan makin meningkat. Pada masyarakat barat
umumnya, dewasa ini jumlah tenaga kerja wanita pada suatu saat dapat
mencapai lebih dari separo pekerja yang ada. Dari jumlah tersebut, kebanyakan
mereka yang sudah berkeluarga yaitu antara usia 35 – 45 tahun dan anak-anak
mereka pada umumnya pada usia sekolah. Keadaan ini merupakan salah satu
faktor yang menjadi alasan, mengapa para wanita tersebut mempunyai waktu
senggang atau lowong untuk mencari pekerjaan. Karena itulah jumlah wanita
yang mencari pekerjaan terus meningkat sampai sekarang.
Dilihat dari segi kesempatan kerja, ada beberapa alasan yang
menyebabkan kaum wanita umumnya berumur 34 – 45 tahun jumlah wanita
yang mencari pekerjaan terus meningkat.
a. Terbatasnya tenaga kerja
Akibat perang, tenaga kerja sangat berkurang. Pada waktu bersamaan,
anak-anak mereka masih memerlukan waktu untuk pendidikan, sehingga
b. Adanya perubahan struktur dalam mata pencaharian
Langkanya tenaga pria akibat perang, ditambah dengan meningkatnya
produksi barang-barang kebutuhan rumah tangga. Hal ini menyebabkan
meluasnya perdagangan eceran yang sangat memerlukan tenaga wanita
dalam memasarkan barang-barang tersebut. Demikian pula di bidang
administrasi dan kesejahteraan guna pelayanan bidang sosial. Tugas
tersebut sebagian besar dikerjakan oleh kaum wanita dan jumlahnya terus
meningkat.
c. Berubahnya nilai-nilai tradisional terhadap kaum wanita
Mulai berubahnya pandangan tradisional mengenai kaum wanita tetap
tinggal dirumah dan mengurus rumah tangga, dan berganti dengan
munculnya emansipasi wanita secara menyeluruh.
d. Hapusnya diskriminasi antara tenaga pria dan wanita
Dalam kehidupan masyarakat Eropa, khususnya di Inggris, dikeluarkan
peraturan yang melarang para majikan memberlakukan perbedaan antara
tenaga kerja wanita yang sudah berkeluarga dan tenaga kerja pria. Sebelum
itu sudah menjadi kebiasaan dalam beberapa perusahaan tenaga kerja
wanita, khususnya wanita yang sudah berkeluarga jauh lebih rendah
daripada tenaga kerja pria. Dengan adanya peraturan tadi, terhapuslah
e. Terjadinya perubahan sikap kerja pada beberapa perusahaan
Beberapa perusahaan besar mulai berani memberikan kelonggaran untuk
waktu-waktu tertentu, dalam mempekerjakan para tenaga kerja wanita yang
sudah berkeluarga untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diselesaikan di
rumah. Kegiatan tersebut berlaku setelah ada penemuan mesin-mesin baru.
Mesin-mesin tersebut berfungsi memudahkan pekerjaan tangan yang
memungkinkan hadirnya para tenaga kerja wanita di pelbagai perusahaan
dan pabrik yang terus meningkat jumlahnya.
B. Pendidikan
Para pedagang di pasar sebagian besar bertempat tinggal di daerah sekitar
pasar, umumnya mereka dari daerah pelosok desa yang miskin dan hidup
turun-temurun menjadi petani dan harus berfikir seribu kali untuk bersekolah dan
menanggung biayanya. Jangankan untuk bersekolah, untuk makan sehari-hari
saja mereka sulit. Saat itu yang mampu bersekolah hanyalah orang-orang
ningrat saja.
Tidak hanya itu, pendidikan pada jaman itu sangat diskriminatif sekali
terhadap kaum wanita. Kaum wanita tidak diperkenankan bersekolah, yang
boleh bersekolah hanyalah anak-anak pembesar desa atau ningrat, itupun hanya
sekolah rakyat yaitu setaraf SD. Sehingga kaum wanita tidak banyak yang
Hingga sampai sekarang, masih kelihatan bahwa para pedagang di pasar
terutama ibu-ibu masih banyak yang berpendidikan rendah dan yang
berpendidikan tinggi sangat minim. Rupanya kesadaran bersekolah masyarakat
desa sangat kurang dan tak mau berkorban demi pendidikan padahal mereka
mempunyai sawah, pekarangan luas dan ternak yang melimpah.
2. Alasan Orang Berdagang
Jika dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi pada golongan masyarakat
tertentu, dalam hal ini peneliti meneliti usaha-usaha kecil yaitu pedagang di suatu
wilayah tertentu. Ada 4 alasan yang mendorong orang berdagang.
Berikut adalah berbagai alasan orang berdagang.
1. Alasan Keuangan
Menurut Suryana, ada empat alasan keuangan yang mendorong orang
menjadi pedagang, antara lain; untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya,
untuk mendapat pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas
keuangan.
Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk
berdagang adalah sebagai berikut ;
1. Keu 1 (Memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga merupakan tanggung
jawab saya) yaitu sebesar 4.10 %
2. Keu 2 (Saya mempunyai cita-cita menjadi orang yang kaya) yaitu sebesar
3. Keu 3 (Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, saya selalu bekerja dengan
keras) yaitu sebesar 4.07 %
4. Keu 4 (Selain berdagang, saya juga bekerja di tempat lain) yaitu sebesar
4.06 %
5. Keu 5 (Penghasilan yang saya peroleh dari pekerjaan tersebut, saya gunakan
untuk mencukupi kebutuhan keluarga) yaitu sebesar 4.12 %
6. Keu 6 (Saya selalu mensisakan sebagian uang dari penghasilan untuk
disimpan) yaitu sebesar 4.08 %
7. Keu 7 (Uang simpanan yang ada, saya gunakan untuk keperluan yang
sifatnya mendadak) yaitu sebesar 4.17 %
• Faktor dominan alasan keuangan adalah Keu 2 (Saya mempunyai cita-cita
menjadi orang yang kaya) yaitu sebesar 4.78 %
• Perolehan skor prosentase kelompok alasan keuangan yaitu sebanyak 83.93
% mengatakan setuju.
Tercukupi kebutuhan ekonomi adalah salah satu hal penunjang hidup
bahagia setiap manusia tak terkecuali para pedagang. Mereka membuat barang
tertentu di rumahnya dan menjualnya di pasar, tentu saja dengan alat seadanya
dan tanpa teknologi modern. Hal ini serupa dengan teori bahwa kehidupan
ekonomi pada dasarnya berpangkal pada kegiatan berproduksi dan kegiatan
konsumsi, dimana faktor uang dan nilai merupakan variabel yang penting dan
Kegunaan uang bagi para pedagang eceran sangatlah sederhana. Dengan
mempunyai uang, hal pertamakali yang terlintas dalam pikiran mereka adalah
“hari ini saya bisa makan”, dengan kata lain mereka tidak pernah memikirkan
bagaimana caranya mengembangkan usaha mereka. Bagaimanapun tidak, untuk
mewujudkan impian mereka, mereka harus memikirkan bagaimana caranya
mendapatkan modal, belum lagi mereka tidak mempunyai pendidikan dan
pengalaman yang cukup banyak.
Oleh karena keterbatasan tersebutlah, para pedagang memilih mencari
uang dengan cara menjadi pedagang, sehingga tak heran bahwa banyak dari
mereka yang dari jaman nenek mereka sampai sekarang digantikan anak-anak,
bahkan cucu-cucu mereka, masih berprofasi sebagai pedagang. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa nasib menjadi pedagang akan turun-temurun dari generasi
ke generasi.
Bagi para pedagang yang berhasil (mencapai sukses dalam bidang usaha
mereka), terbuka kesempatan untuk memperluas usaha menuju ke status-status
pedagang kecil yang memiliki warung-warung, toko-toko, dan mungkin toko
serba ada dikemudian hari. Suatu segi lain yang perlu diperhatikan dalam
kehidupan pencarian nafkah kelompok ini, bahwa tidak hanya sang bapak yang
bekerja sendirian, tetapi ibu dan anak-anak yang sudah cukup besarpun dapat
turut serta menopang perekonomian keluarga dan biasanya salah satu pekerjaan
yang dipilih adalah dengan menjadi pedagang di pasar. Semua usaha tersebut
memungkinkan adanya pembentukan modal yang mendukung kearah adanya
2. Alasan Sosial
Menurut Suryana, ada tiga alasan sosial yang mendorong orang menjadi
pedagang, antara lain; untuk memperoleh gengsi/ status untuk dapat dikenal dan
dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang tua di desa, dan agar dapat bertemu
orang banyak.
Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk
berdagang adalah sebagai berikut ;
1. Sos 1 (Saya merasa lebih dihargai oleh masyarakat ketika saya mempunyai
sebuah usaha) yaitu sebesar 4.07 %
2. Sos 2 (Saya adalah orang dari daerah luar yang mencoba membuka usaha di
tempat ini) yaitu sebesar 3.79 %
3. Sos 3 (Saya senang menceritakan kesuksesan saya kepada orang tua saya)
yaitu sebesar 3.80 %
4. Sos 4 (Setelah membuka usaha, semakin banyak orang yang saya kenal)
yaitu sebesar 3.97 %
5. Sos 5 (Saya mempunyai banyak pelanggan) yaitu sebesar 4.00 %
6. Sos 6 (Saya menjalin hubungan baik dengan para pelanggan saya) yaitu
sebesar 3.79 %
7. Sos 7 (Saya menjalin hubungan baik dengan pedagang lain) yaitu sebesar
4.05 %.
• Faktor dominan alasan sosial adalah Sos 1 (Saya merasa lebih dihargai oleh
masyarakat ketika saya mempunyai sebuah usaha) yaitu sebesar 4.07 %
• Perolehan skor prosentase kelompok alasan sosial yaitu sebanyak 78.48 %
3. Alasan Pelayanan
Menurut Suryana, ada lima alasan pelayanan yang mendorong orang
menjadi pedagang, antara lain; untuk memberi pekerjaan pada masyarakat,
untuk menatar masyarakat, untuk menambah ekonomi masyarakat, demi masa
depan, anak-anak dan keluarga, untuk mendapatkan kesetiaan suami/ istri, dan
untuk membahagiakan ayah dan ibu.
Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk
berdagang adalah sebagai berikut ;
1. Pel 1 (Saya mengajak teman atau tetangga yang tidak mempunyai pekerjaan
untuk membantu saya) yaitu sebesar 4.09 %
2. Pel 2 (Saya membagikan pengalaman berwirausaha kepada orang lain) yaitu
sebesar 3.95 %
3. Pel 3 (Saya memberikan pekerjaan kepada orang lain supaya dia bisa
mencukupi kebutuhan keluarganya) yaitu sebesar 3.74 %
4. Pel 4 (Saya menjaga hubungan yang harmonis dengan istri/ suami saya)
yaitu sebesar 4.01 %
5. Pel 5 (Kesuksesan yang saya peroleh sekarang, membuat orang tua saya
bangga) yaitu sebesar 3.90 %
6. Pel 6 (Saya mempunyai hubungan baik dengan bawahan saya) yaitu sebesar
7. Pel 7 (Saya selalu memberi sedekah bagi yang tidak mampu) yaitu sebesar 3.97
%
• Faktor dominan alasan pelayanan adalah Pel 1 (Saya mengajak teman atau tetangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk membantu saya) yaitu
sebesar 4.09 %
• Perolehan skor prosentase kelompok alasan pelayanan yaitu sebanyak 78.48 % mengatakan setuju
4. Alasan Memenuhi diri
Menurut Suryana, ada empat alasan memenuhi diri yang mendorong
orang menjadi pedagang, antara lain; untuk menjadi atasan/ mandiri, untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada
orang lain agar lebih produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk
berdagang adalah sebagai berikut ;
1. Md 1 (Saya berusaha menjadi atasan yang baik bagi karyawan saya) yaitu
sebesar 3.97 %
2. Md 2 (Saya tidak suka bergantung pada orang lain) yaitu sebesar 4.09 %
3. Md 3 (Saya selalu berusaha mendapatkan apa yang saya inginkan) yaitu
4. Md 4 (Saya dapat mengendalikan seluruh pekerjaan yang saya jalankan)
yaitu sebesar 3.98 %
5. Md 5 (Saya menggunakan seluruh kemampuan saya demi kemajuan usaha
saya) yaitu sebesar 3.97 %
6. Md 6 (Saya terobsesi memiliki segalanya) yaitu sebesar 4.58 %
7. Md 7 (Saya selalu menghindari ketergantungan pada pihak lain) yaitu
sebesar 4.07 %
• Faktor dominan alasan memenuhi diri adalah Md 6 (Saya terobsesi memiliki
segalanya) yaitu sebesar 4.58 %
• Perolehan skor prosentase kelompok alasan meme