• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan orang berdagang : studi kasus pada para pedagang di pasar Godean.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alasan orang berdagang : studi kasus pada para pedagang di pasar Godean."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

ALASAN ORANG BERDAGANG

Studi Kasus Pada Para Pedagang di Pasar Godean

Yustinus Andika Putera Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini berusaha mengeksplorasi alasan-alasan orang berdagang dan menemukan alasan utama orang berdagang.

Penelitian ini adalah sebuah studi eksplorasi di Pasar Godean yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah semua para pedagang yang ada di pasar Godean. Pedagang yang diteliti sebanyak 350 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prosentase dan Pembobotan.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa : 1). Alasan keuangan, 2). Alasan social, 3). Alasan pelayanan, 4). Alasan memenuhi diri. Alasan Utama yang mendorong orang berdagang adalah alasan keuangan.

(2)

REASON OF PEOPLE TRADE

A Case Study to All Merchant in the Godean Market

Yustinus Andika Putera Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The research exploratory try to identify the reason people involved in trading activity in Godean Wet Market and to specify the main reason people to do so.

This research was conducted in Godean Wet Market from July until August 2007. Data were collected through by distributing questioners to respondents. Population in this research was all existing vendor in the Godean Wet Market. The size of this research is 350 vendors. The data analysis Technique used in this research is Percentage and than Weighted average.

Based on the analysis, it was found the reason people involved in trading were that: 1). Finance, 2). Social, 3). Service, 4). Self fulfillment respectively. The main reason for which leads people to trade being a vendor was the finance reason.

(3)

ALASAN ORANG BERDAGANG

Studi Kasus Pada Para Pedagang di Pasar Godean

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

YUSTINUS ANDIKA PUTERA NIM : 022214133

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka ; namun terkadang kita

melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak

melihat pintu lain yang telah terbuka.

(Alexader Graham Bell)

Bukan kelebihan yang kita terima, melainkan kekurangannyalah yang harus

kita terima sebab tidak akan ada lagi kekurangan sejak kita menerimanya.

(Andika)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus yang Di Surga

Bapak dan Ibu Tersayang

Adit dan Puput terkasih dan

Nina Nur Wijayati tercinta

(7)
(8)

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai tepat

pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai

masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajeman Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal

sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak V. Mardi Widyatmono. SE., MBA selaku Dosen Pembimbing II yang

dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan

dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan banyak hal yang sangat berharga kepada penulis.

6. Bapak Ibu tercinta dan juga Kakak serta Adikku yang telah banyak memberikan

dukungan baik moral, spiritual maupun material dalam menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku

terima.

(9)

7. Nina Nur Wijayati yang tak henti-hentinya ‘ngoyak-oyak’ dan memberikan

support siang malam serta semangat baru dalam pengerjaan skripsi dan dalam

hidup ini. Terima kasih cinta…….

8. Teman2 seperjuangan skripsi : Bambang, Ana, Kodok, Rustam, dll. Jangan

males-malesan, ayo digarap!!

9. Sahabatku, GRC (Yanu, Ko2, MDZ, Jeep, Gatir, Me’enk(ngombi kita!),

Angga, Bambang, Ponyep, Reynol, Karlina) kapan kita kumpul lagi?

10. Temen2 Djoyo Community; Kentank, dek Itok(kangen prtngkaran kalian…),

Tukul, Wahyu, Gabug, Pak Tua, Topeng, jampez, dll. Seneng bisa kenal kalian

semua.

11. Temen2 kontrakan Gincu, kenthus, Eti, Si lhek, Sogi(vinant). Organ tunggalnya

jadi ga?

12. Teman2 + sahabat2ku yang sudah lulus……….good luck buat kalian!!!

Penulis

Yustinus Andika Putera

(10)

ALASAN ORANG BERDAGANG

Studi Kasus Pada Para Pedagang di Pasar Godean

Yustinus Andika Putera Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini berusaha mengeksplorasi alasan-alasan orang berdagang dan menemukan alasan utama orang berdagang.

Penelitian ini adalah sebuah studi eksplorasi di Pasar Godean yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah semua para pedagang yang ada di pasar Godean. Pedagang yang diteliti sebanyak 350 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prosentase dan Pembobotan.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa : 1). Alasan keuangan, 2). Alasan social, 3). Alasan pelayanan, 4). Alasan memenuhi diri. Alasan Utama yang mendorong orang berdagang adalah alasan keuangan.

(11)

REASON OF PEOPLE TRADE

A Case Study to All Merchant in the Godean Market

Yustinus Andika Putera Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The research exploratory try to identify the reason people involved in trading activity in Godean Wet Market and to specify the main reason people to do so.

This research was conducted in Godean Wet Market from July until August 2007. Data were collected through by distributing questioners to respondents. Population in this research was all existing vendor in the Godean Wet Market. The size of this research is 350 vendors. The data analysis Technique used in this research is Percentage and than Weighted average.

Based on the analysis, it was found the reason people involved in trading were that: 1). Finance, 2). Social, 3). Service, 4). Self fulfillment respectively. The main reason for which leads people to trade being a vendor was the finance reason.

(12)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERYATAAN KEASLIAN KARYA... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK...viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 3

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika Penulisan... 4

BAB II. LANDASAN TEORI... 6

A. Wirausaha... 6

1. Pengertian Wirausaha... 6

(13)

2. Karakteristik Wirausaha... 6

3. Peran Wirausaha Dalam Perekonomian... 8

4. Faktor - Faktor Yang Mendorong Orang Menjadi Wirausahawan... 9

B. Profesi Dagang... 11

C. Kerangka Berpikir... 13

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 14

A. Jenis Penelitian... 14

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 14

C. Subjek dan Objek Penelitian... 15

D. Definisi Operasional... 15

E. Teknik Pengumpulan Data... 18

F. Populasi dan Sampel... 19

G. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 19

H. Teknik Pengujian Instrumen... 21

I. Teknik Analisis Data... 26

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 27

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 31

A. Analisis Data... 31

(14)

1. Latar Belakang Responden... 31

a. Jenis Kelamin... 31

b. Umur... 31

c. Pendidikan... 32

2. Alasan Orang Berdagang... 32

a. Alasan Keuangan... 33

b. Alasan Sosial... 34

c. Alasan Pelayanan... 35

d. Alasan Memenuhi diri... 36

B. Pembahasan... 40

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN MASALAH, DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan... 50

B. Keterbatasan Penelitian... 50

C. Saran... 50

DAFTAR PUSTAKA... 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 53

(15)

Tabel.3.1 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas

Variabel Alasan Keuangan... 22

Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas

Variabel Alasan Sosial... 23

Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas

Variabel Alasan Pelayanan... 23

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas

Variabel Alasan Memenuhi diri...23

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Pengukuran Reliabilitas... 25

Tabel.3.6 Intepretasi Korelasi... 25

(16)

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... 53

Lampiran 2 Data Induk Penelitian...59

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas... 80

Lampiran 4 Tabel Statistik... 89

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian...90

(17)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan adalah penyakit yang harus diperangi oleh semua orang. Salah satu

sarana untuk memerangi kemiskinan adalah menciptakan manusia yang terdidik dan

terlatih untuk mampu bekerja produktif, sehingga mampu bukan saja mencari

pekerjaan sebagai tenaga kerja, tetapi juga mampu menciptakan pekerjaan bagi diri

sendiri dan mampu menciptakan kerja bagi orang lain. Dengan titik tolak bahwa

manusia yang utuh adalah manusia yang mandiri, tidak tergantung pada orang lain

inilah maka sistem pendidikan harus mengarah pada minimal pencetakan manusia

professional, manusia yang mampu secara professional melakukan tugasnya ; bukan

sekedar menjadi manusia yang akan memburuh atau menjadi buruh tanpa bekal

keahlian dan ketrampilan, sehingga posisi pertawarannya sebagai buruh akan sangat

lemah terhadap majikan.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mencarikan lapangan kerja bagi

masyarakat. Meskipun demikian, bukan hal yang gampang bagi pemerintah dalam

mewujudkan hal tersebut. Besarnya masalah yang dihadapi oleh pemerintah dalam

penyediaan pekerjaan baru secara kasar dapat diukur dengan tingkat pertumbuhan

angkatan kerja. Angkatan kerja tumbuh sekitar 2,7 % pada tahun 1970-an agak lebih

cepat daripada pertumbuhan penduduk keseluruhan. Sangat mungkin pada tahun 2000

angkatan kerja akan menjadi berlipat dua dibandingkan angkatan tahun 1971.(S.

Hardjoseputro,1987:8)

(18)

Hal ini sungguh nyata jika dikaitkan dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi

pada tahun 1997 yang mengakibatkan gulung tikarnya berbagai macam industri. Saat

itu inflasi mencapai 77,68%, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi lebih dari

13,68%, dan tingkat kemiskinan mencapai 40 % dari penduduk Indonesia (Nur Saadah,

2001:1-2). Belum lagi ditambah rentetan gempa bumi dahsyat yang mengguncang

hampir sebagian besar wilayah di Indonesia dan berdampak buruk pada perekonomian

negara.

Semua kendala di atas tidak memberikan iklim yang cerah bagi pertumbuhan

lapangan/kesempatan kerja. Sementara itu pencari kerja kian meninggi terus

jumlahnya, sehingga menghasilkan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang

besar sekali. Untuk mengatasinya, perlu adanya penyeimbangan antara lapangan kerja

baru dengan pencari kerja. Untuk itu tiba saatnya kita harus berhasil menumbuhkan

wiraswasta-wiraswasta baru nasional, yang mampu mengolah sumber-sumber daya

alam, manusia dan pendukung-pendukung lainnya yang potensial menjadi karya dan

pekerjaan baru. Contoh yang sangat sederhana adalah dengan menjadi pedagang, ini

adalah suatu wujud awal/ cikal bakal pembentukan wirausahawan baru. Dengan

demikian mereka mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri maupun bagi

orang lain. Meskipun sebenarnya untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah

karena mereka harus memiliki karakter-karakter seorang wirausaha yang antara lain

adalah kemandirian, menyukai resiko, kreatif, dan masih banyak lagi. Maka dari itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian di bidang wirausaha. Penelitian ini akan

mengambil judul “Alasan Orang Berdagang”, Studi Kasus Pada Para Pedagang di

(19)

B. Rumusan Masalah

Penulis tertarik melakukan penelitian ini karena adanya permasalahan sebagai

berikut :

1. Apakah alasan keuangan, sosial, pelayanan, dan memenuhi diri mendorong orang

berdagang?

2. Alasan apa yang paling dominan mendorong orang berdagang?

C. Batasan Masalah

Untuk mengetahui alasan orang berdagang, diperlukan penelitian mengenai

alasan orang berdagang. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti

hanya pada alasan orang berdagang.

D. Tujuan Penelitian

Penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan tujuan :

1) Untuk mengetahui apakah alasan keuangan, sosial, pelayanan, dan memenuhi diri

mendorong orang berdagang.

2) Untuk mengetahui alasan apa yang paling dominan mendorong orang berdagang.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi banyak pihak, yaitu

(20)

a) Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswa

Fakultas Ekonomi untuk mendorong menjadi seorang wirausaha.

b) Bagi Pedagang

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi para pedagang,

supaya mereka lebih terbuka lagi wawasannya. Dengan demikian mereka mampu

berfikir lebih jauh lagi untuk mengembangkan usaha mereka.

c) Bagi Universitas

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi Universitas Sanata Dharma pada

umumnya dan fakultas ekonomi pada khususnya untuk semakin meningkatkan

mutu pendidikannya sehingga berhasil menghasilkan wirausahawan-wirausahawati

yang handal.

d) Bagi Penulis

Diharapkan melalui penelitian ini penulis dapat menerapkan teori-teori yang pernah

didapat selama kuliah, sekaligus mendapatkan tambahan pengetahuan dan

informasi untuk bekal berkarya di masyarakat.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Membahas tentang latar belakang yang menjadi alasan untuk penulis

menyusun topik penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, batasan

(21)

BAB II: Landasan Teori

Membahas mengenai teori-teori yang digunakan dalam membantu

penulisan dan menemukan jawaban atas rumusan masalah.

BAB III: Metodologi Penelitian

Membahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek

penelitian, sumber dan pengumpulan data, serta teknik yang digunakan

dalam menganalisis data.

BAB IV: Gambaran Umum Daerah Penelitian

Bab ini berfungsi untuk memberikan paparan tentang lokasi dimana

penelitian dilakukan oleh penulis. Maka bab ini akan berisi sejarah singkat

Pasar Godean, profil Pasar Godean yang akan diangkat penulis meliputi

sekilas tentang visi dan misi, aturan aturan, harga sewa, fasilitas

penunjang dan jumlah pedagang.

BAB V: Analisis Data dan Pembahasan

Membahas mengenai analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif serta

identifikasi data.

BAB VI: Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran

Pada bab ini akan diambil kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan

(22)

LANDASAN TEORI

A. Wirausaha

1. Pengertian Wirausaha

Kata wirausaha sudah sering kali didengar di lingkungan akademisi,

bisnis atau lingkungan masyarakat secara umum atau dalam pergaulan sehari-hari.

Tetapi sebagian dari masyarakat menilai wirausaha sama dengan pengusaha yang

mendirikan usaha sendiri kemudian memimpin pengelolaan usahanya tersebut.

Tetapi beberapa ahli ekonomi mengartikan seorang wirausaha berbeda dengan

pengusaha. Seperti pendapat ahli di bawah ini, yang berpendapat wirausaha

bukanlah sekedar pengusaha melainkan pengusaha yang sukses karena memiliki

ciri-ciri serta kemampuan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru (Subanar,

2001:11). Berikut ini adalah definisi wirausaha menurut Fillion. (Fillion,1988),

yang dikutip oleh Subanar dalam bukunya judul Manajemen Usaha Kecil.

Wirausaha adalah orang yang imajinatif, yang ditandai oleh kemampuannya dalam menetapkan sasaran itu. Juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang, membuat keputusan dengan menerapkan inovasi yang memiliki resiko moderat.

2. Karakteristik Wirausaha

Menurut Mc. Clelland wirausaha memiliki karakteristik sebagai berikut (Wiratmo

M, 1995:4-5)

o Keinginan untuk berprestasi

(23)

Keinginan atau dorongan dalam diri untuk memotivasi perilaku ke arah

pencapaian tujuan. Dimana pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi

kompetensi individu.

o Keinginan untuk bertanggung jawab

Seorang wirausaha seharusnya memilih menggunakan sumber daya sendiri

dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dengan tanggung jawab

sendiri terhadap hasil yang dicapai.

o Preferensi pada risiko-risiko menengah

Wirausaha bukan penjudi, maka dari itu mereka memilih menetapkan

tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi. Suatu tingkatan yang

memerlukan usaha keras dan dipercaya dapat mereka penuhi.

o Persepsi pada kemungkinan berhasil

Keyakinan dan kemampuan untuk mencapai keberhasilannya dengan

berdasarkan fakta-fakta yang dipelajari dengan penilaian yang objektif.

o Rasa ingin tahu terhadap rangsangan oleh umpan balik

Wirausaha selalu ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan,

apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai

hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha

mereka.

o Aktivitas yang energik

Wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan

rata-rata orang, mereka bersifat aktif dan mobile serta memiliki proporsi waktu yang

(24)

o Orientasi kemasa depan

Seorang wirausahawan melakukan perencanaan dan berfikir ke depan. Mereka

mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh kemasa depan.

o Keterampilan dalam pengorganisasian

Wirausaha akan menunjukkan keterampilan dengan mengorganisasi kerja dan

orang-orang dalam pencapaian tujuan.

o Sikap terhadap uang

Keuntungan finansial adalah nomor dua jika dibandingkan dengan arti penting

dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang

kongkrit dari tercapainya tujuan dan sebagai kompetensi mereka.

3. Peran Wirausaha Dalam Perekonomian

Peran wirausaha dalam perekonomian sangatlah penting. Tanpa adanya

wirausahawan sebuah negara takkan berkembang dengan pesat, pemerintah akan

kesulitan menyediakan lapangan pekerjaan. Berikut ini adalah peranan wirausaha

dalam perekonomian (Hardjoseputro, 1987:3-14).

a. Membangun masyarakat adil dan makmur dengan membangun manusia

seutuhnya, artinya memerdekakan manusia dari kekurangan, ketakutan dan

kemiskinan sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur.

b. Memeratakan kesempatan kerja dan angkatan kerja.(menyeimbangkan antara

(25)

4. Faktor-faktor yang mendorong orang menjadi wirausahawan

Dalam keadaan ekonomi yang sulit, manusia akan selalu memikirkan

bagaimana caranya mencari nafkah untuk mempertahankan hidupnya.

Berikut ini adalah berbagai alasan yang mendorong orang menjadi wirausaha.

a. Menurut Suryana ( 2001 : 29).

1). Alasan Keuangan

a. Untuk mencari nafkah

b. Untuk menjadi kaya

c. Untuk mencari pendapatan tambahan

d. Sebagai jaminan stabilitas keuangan

2). Alasan Sosial

a. Untuk memperoleh gengsi/ status untuk dapat dikenal dan dihormati

b. Untuk menjadi contoh bagi orang tua di desa

c. Agar dapat bertemu orang banyak

3). Alasan Pelayanan

a. Untuk memberi pekerjaan pada masyarakat

b. Untuk menatar masyarakat

c. Untuk menambah ekonomi masyarakat, demi masa depan, anak-anak

dan keluarga

d. Untuk mendapatkan kesetiaan suami/ istri

(26)

4). Alasan Memenuhi diri

a) Untuk menjadi atasan/ mandiri

b) Untuk mencapai sesuatu yang diinginkan

c) Untuk menghindari ketergantungan pada orang lain agar lebih produktif

d) Untuk menggunakan kemampuan pribadi

b. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997: 14 – 15).

• Kemampuan merumuskan tujuan hidup atau usaha.

• Kemampuan memotivasi diri

• Kemampuan berinisiatif

• Kemampuan berinoasi

• Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual

• Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri

• Kemampuan mental yang dilandasi agama

• Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman

(27)

B. Profesi Dagang

Pengertian Pedagang

Pedagang adalah mereka yang menjalankan kegiatan dalam usaha

memindahkan hak atas barang lain secara terus-menerus sebagai sumber

penghidupannya.(Partono, 1978 : 40). Ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan

pedagang adalah sadar sebagai profesinya. Kegiatan ini meliputi dari mengadakan

barang dagangan sampai dengan menjualnya. Dapat pula mengalami rute perputaran

barang dagangan yang lebih lama yaitu dari mengadakan barang mentah, mengolah

hingga menjualnya ke pasar.

Pedagang yang ingin penulis teliti adalah pedagang yang berada disektor

informal, bukan mereka yang bekerja diperdagangan besar dan mempunyai sekup

nasional bahkan internasional, melainkan pedagang kecil yang bekerja pada sekup

lokal. Pedagang kecil menurut Partono adalah orang yang menjalankan pembelian dari

orang-orang niaga lain dan penjualan secara kecil-kecilan langsung kepada konsumen,

yang dibedakan menjadi: (Partono, ibid : 40)

1. Pedagang berjalan

Pedagang berjalan yaitu pedagang yang menjalankan kegiatan menawarkan barang

langsung kepada konsumen dari suatu daerah, tempat atau rumah kerumah lainnya.

2. Pedagang yang berkedai tetap

Pedagang yang berkedai tetap adalah pedagang yang menjalankan kegiatan

penjualan barang dagangan bersifat pasif yaitu menunggu kedatangan calon

(28)

3. Pedagang pasar

Pedagang pasar yaitu orang yang menjalankan kegiatan pembelian dan penjualan

barang langsung kepada konsumen di pasar. Mereka ada yang menetap adapula

yang tidak menetap.

Disamping pembedaan tersebut, terdapat pula pengertian mengenai pedagang

eceran, walaupun secara kontekstual pedagang eceran dapat dimasukkan kedalam

golongan pedagang berjalan, pedagang berkedai tetap maupun pedagang pasar.

Pedagang eceran mula-mula diartikan sebagai orang yang menjual barang-barang dan

jasa-jasa langsung pada konsumen akhir bagi pemanfaatan yang sifatnya perseorangan

bukan untuk usaha. (Basu swasta, 1984 : 192)

Pengertian pedagang eceran berkembang berkembang lebih jauh, tidak hanya

menjual kepada konsumen akhir saja tetapi tidak menutup kemungkinan adanya

penjualan secara langsung pemakai industri, pengertian ini diungkapkan oleh Gilarso

sebagai berikut : (Gilarso, 1986 : 153)

Pedagang eceran (toko, warung, kios pasar, pedagang keliling dan sebagainya) membeli dari pedagang besar dan menjual kepada konsumen, atau membeli hasil bumi atau kerajinan rakyat dari pedesaan kecil untuk menjual kepada pedagang besar.

Pedagang eceran dalam menjalankan kegitannya meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut

(29)

a. Pelayanan

Pengecer memberikan pelayanan kepada konsumen agar mau membeli barangnya

dengan cara yang mudah. Fungsi ini merupakan fungsi yang paling penting dalam

dunia perdagangan.

b. Pengangkutan dan penyimpanan

Pengecer menyediakan barang-barang secara cepat bilamana dibutuhkan

konsumen. Jadi dalam kaitannya dengan fungsi ini terdapat usaha-usaha untuk

menciptakan faedah waktu atau faedah tempat.

c. Fungsi-fungsi lain

Fungsi ini meliputi : promosi, pembelanjaan, mencari konsumen, pembungkusan,

pengadaan penyortiran.

C. Kerangka Berpikir atau Rasionalitas Penelitian

Alasan Keuangan (keu)

Alasan Sosial (sos)

Alasan Pelayanan (pel)

Alasan Memenuhi Diri (md)

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang penulis gunakan meliputi:

1. Studi Eksplorasi

Penelitian ini termasuk penelitian Eksplorasi karena hanya mengidentifikasi

alasan orang berdagang dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut.

2. Studi kasus

Penelitian ini hanya terbatas pada alasan orang berdagang. Penelitian ini

hanya mendeskripsikan alasan orang berdagang di daerah tertentu

3. Ex Post Facto

Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto karena penulis

mengungkapkan kejadian antar fakta yang telah lalu dan mencoba menemukan

alasan orang berdagang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Pasar Godean Yogyakarta. Adapun alasan

memilih lokasi itu adalah:

(31)

a. Menghemat waktu, tenaga, dan uang karena dekat dengan tempat tinggal

peneliti.

b. Merupakan hadiah dari Sultan untuk mengembangkan perekonomian di Godean

karena waktu itu Godean adalah daerah miskin dan dinilai cocok oleh peneliti

sebagai tempat penelitian.

c. Pasar Godean adalah sentra industri belut di Yogyakarta.

d. Pasar Godean lebih komplit dengan adanya pasar hewan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang nantinya terlibat sebagai pemberi

informasi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah

para pedagang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Objek penelitian kali ini adalah alasan orang berdagang studi kasus di Pasar

Godean.

D. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang senantiasa muncul dalam penelitian ini. Oleh karena itu

(32)

keduabelah pihak.

2. Pedagang adalah perseorangan / badan usaha yang melakukan kegiatan perdagangan

secara terus menerus dengan tujuan mencari keuntungan.

Berikut ini adalah berbagai alasan yang mempengaruhi orang untuk menjadi

wirausahawan.

1). Alasan Keuangan

Alasan keuangan disini adalah semua kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan

uang/materi.

a. Dari segi ekonomi

Ada keinginan untuk berubah/ menjadi lebih baik dari sebelumnya.

b. Untuk mencari pendapatan tambahan

Mencari pendapatan tambahan cenderung berguna untuk lebih mencukupi

kebutuhan sendiri dan keluarga.

c. Sebagai jaminan stabilitas keuangan/ cadangan hidup

Jaminan stabilitas keuangan disini mempunyai arti adanya uang simpanan yang

berguna untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak.

Contoh : tabungan, asuransi, dsb.

2). Alasan Sosial

Alasan sosial yang dimaksud adalah pandangan masyarakat terhadap profesi

menjadi pedagang, tentang pentingnya hidup didalam masyarakat.

a. Untuk memperoleh gengsi/ status untuk dapat dikenal dan dihormati

Adanya anggapan bahwa orang yang menjalani profesi menjadi pedagang akan

(33)

b. Untuk menjadi contoh bagi para pengangguran di desa

Keberanian menjalani profesi sebagai pedagang adalah suatu pemikiran maju

yang harus dibanggakan dan menjadi contoh.

c. Agar dapat bertemu orang banyak

Orang yang berprofesi sebagai pedagang akan lebih sering bertemu orang

banyak daripada orang yang hanya di rumah (lingkup keluarga), karena mereka

akan selalu berinteraksi dalam memasarkan atau menjual produknya.

3). Alasan Pelayanan

Alasan pelayanan yang dimaksud adalah seorang pedagang selain mencari

keuntungan pribadi juga sekaligus mencari amal dengan cara memberi pelayanan/

kemudahan kepada masyarakat agar pihak lain memperoleh keuntungan.

a) Untuk memberi lowongan pekerjaan pada pengangguran

Seorang wirausaha bisa merekrut orang yang belum mempunyai pekerjaan

untuk membantu usahanya.

b) Untuk memberi pengetahuan/ wawasan tentang wirausaha kepada masyarakat.

Kesuksesan seorang wirausaha bisa ditularkan kepada orang lain melalui

berbagai penyuluhan.

c) Untuk mendapatkan kesetiaan suami/ istri

Kesuksesan yang telah dicapai dengan berdagang akan menunjang kebahagiaan

suami/ istri.

d) Untuk membahagiakan orang tua

Kesuksesan yang telah dicapai dengan berdagang merupakan kepuasan batin

(34)

4). Alasan Memenuhi diri

Alasan memenuhi diri yang dimaksud adalah ambisi serta keyakinan yang dimiliki

seseorang dalam hal mewujudkan keinginan pribadi

3. Untuk menjadi atasan

Sebagai pemimpin yang dihormati bagi para bawahannya.

4. Untuk menghindari ketergantungan pada orang lain.

Seorang wirausaha dituntut untuk mandiri, oleh sebab itu dia tidak bergantung

pada orang lain.

5. Untuk menggunakan kemampuan pribadi

Bakat kewirausahaan yang dipunyai bisa lebih dikembangkan semaksimal

mungkin karena usaha adalah miliknya sendiri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan penulis :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan secara

tertulis kepada responden dengan jawaban berupa tulisan.

2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara

langsung kepada responden yang sekiranya dapat dimintai informasi tentang

(35)

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengutip data atau keterangan

yang ada di Pasar Godean dengan melihat dan mempelajari data-data tertulis yang

ada.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua individu yang menjadi subjek penelitian.

Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh pedagang di Pasar

Godean.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian individu di dalam populasi yang diselidiki dan diharapkan

dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak-banyaknya

yang dirasa sudah mewakili sampel serta telah menemukan kepuasan atas jawaban

responden.

G. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariatif atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Dalam penelitian ini

permasalahan pokok atau variabel yang akan diteliti adalah alasan orang

(36)

a. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek

atau unsur di dalamnya yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi

lain atau variabel bebas. Varibel terikat dalam penelitian ini adalah pedagang.

b. Variabel bebas (independent)

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek

atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel

lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan, dan alasan memenuhi diri.

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala likert, maka

variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi-dimensi . Dimensi-dimensi

ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur (Sugiyono, 2001:86).

Masing–masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan

dalam 5 (lima) skala sikap. Masing- masing pernyataan dibuat dengan 5 (lima)

pilihan jawaban dan masing–masing diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut

(Sugiyono, 2001:87).

Tabel Skala Likert

No Keterangan Skor untuk Pernyataan

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-ragu 3

4 Tidak Setuju 2

(37)

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2002:114).

Untuk mengetahui validitas kuesioner yang dibagikan kepada responden maka

digunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Arikunto, 2000:225)

r

xy

{

Ν

Χ

Χ

}

{

Ν

Υ

Υ

}

Υ Χ − Υ Χ Ν = 2 2 2 1 2 1 1 1 ) ( ) ( ) )( (

Keterangan :

r

xy : Koefisien korelasi yang dicari X : Skor dari item X

Y : Skor Total seluruh item N : Banyaknya responden

Χ

: Jumlah dari X (jumlah butir soal)

Υ

: Jumlah skor butir soal

Untuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikansi 5% artinya

suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih

besar dari koefisien korelasi dalam taraf signifikansi 5%.

Validitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Program SPSS

12 (lihat lampiran 3 halaman 110-115). Untuk mengetahui validitas instrumen

(kuesioner) terlebih dahulu item instrumen ini diujicobakan kepada 30 responden.

Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan cara

(38)

Setiap item pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid apabila

r

hitung Y

r

tabel. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5%. Uji validitas menggunakan

sejumlah sample berukuran n = 30 dan 7 item kuesioner alasan keuangan, 7 item

kuesioner alasan sosial, 7 item kuesioner alasan pelayanan, dan 7 item kuesioner

alasan memenuhi diri yang dijawab oleh responden dengan dk = n−2 (dk = 30−2 =

28), sehingga

r

tabel = 0,239. Untuk menentukan apakah instrumen valid atau tidak

maka ketentuannya adalah jika

r

hitung Y

r

tabel, maka instrumen dikatakan valid

dan sebaliknya jika

r

hitung <

r

tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil pengukuran validitas dari setiap item memperlihatkan

bahwa

r

hitung Y

r

tabel. Dengan demikian instrumen penelitian dalam hal ini

adalah kuesioner dikatakan valid. Adapun rangkuman dari hasil pengukuran

validitas tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Keuangan

No item r hitung r tabel Ket

1 0,371 0,239 Valid

2 0,734 0,239 Valid

3 0,632 0,239 Valid

4 0,455 0,239 Valid

5 0,462 0,239 Valid

6 0,466 0,239 Valid

7 0,356 0,239 Valid

(39)

Tabel 3.2

Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Sosial

No item r hitung r tabel Ket

1 0,677 0,239 Valid

2 0,637 0,239 Valid

3 0,342 0,239 Valid

4 0,401 0,239 Valid

5 0,620 0,239 Valid

6 0,473 0,239 Valid

7 0,505 0,239 Valid

Sumber : data penelitian diolah

Tabel 3.3

Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Pelayanan

No item r hitung r tabel Ket

1 0,639 0,239 Valid

2 0,743 0,239 Valid

3 0,503 0,239 Valid

4 0,509 0,239 Valid

5 0,741 0,239 Valid

6 0,625 0,239 Valid

7 0,685 0,239 Valid

Sumber : data penelitian diolah

Tabel 3.4

Rangkuman hasil pengukuran validitas Variabel Alasan Memenuhi Diri No item r hitung r tabel Ket

1 0,271 0,239 Valid

2 0,525 0,239 Valid

3 0,399 0,239 Valid

4 0,553 0,239 Valid

5 0,555 0,239 Valid

6 0,481 0,239 Valid

7 0,458 0,239 Valid

(40)

Reabilitas adalah tingkat kestabilan atau keandalan alat ukur dalam

mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan

pengukuran kembali pada subjek yang sama. Untuk memperoleh koefisien

reliabilitas digunakan persamaan Alpha Cronbach (Husein Umar, 2002 : 125) :

r

i=

     Σ       − 2 2 1 ) 1 ( t b k k σ σ Keterangan:

r

i : Reabilitas Instrumen k : Jumlah butir pertanyaan

2

b

σ

Σ : Jumlah Varians butir

2

t

σ : Total Varians

Jika hasil perhitungan Alpha Cronbach diatas nilai 0,60 maka dikatakan

bahwa instrumen penelitian tersebut adalah reliabel, Nunnaly dalam Ghozali

(2003:133).

Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Program

SPSS 12 (lihat lampiran 3 halaman 111-115). Dari hasil analisis diperoleh

r

i untuk

variabel alasan keuangan sebesar 0,772, variabel alasan sosial sebesar 0,777,

variabel alasan pelayanan sebesar 0,854 dan variabel alasan memenuhi diri sebesar

0,730. kemudian harga

r

i tersebut dikonsultasikan dengan

r

tabel dengan taraf

signifikansi 5%. Diperoleh bahwa

r

tabelnya sebesar 0,239. Untuk menentukan

apakah instrumen reliabel atau tidak maka ketentuannya adalah jika

r

i Y

r

tabel,
(41)

Tabel 3.5

Rangkuman hasil pengukuran reliabilitas

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Alasan keuangan 0,772 0,239 Andal Alasan sosial 0,777 0,239 Andal Alasan pelayanan 0,854 0,239 Sangat andal Alasan memenuhi diri 0,730 0,239 Andal

Sumber : data penelitian diolah

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut

(kuesioner) sudah memenuhi syarat instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel

sehingga instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.

Seberapa besar tingkat keandalan butir kuesioner dapat diukur dengan tabel interpretasi di bawah ini (Sugiyono, 2001:183).

Tabel 3.6

Intrepretasi Korelasi

No Koefisien r Tingkat Keandalan 1 0,000 – 0,099 Sangat rendah

2 0,200 – 0,399 Rendah

3 0,400 – 0,599 Sedang

4 0,600 – 0,7990 Andal

5 0,800 – 1,000 Sangat Andal

Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa

r

hitung variabel alasan keuangan sebesar 0,772 termasuk dalam kategori andal,

r

hitung variabel alasan sosial sebesar 0,777 termasuk dalam kategori andal,

r

hitung variabel alasan pelayanan sebesar 0,854 termasuk dalam kategori sangat andal, dan
(42)

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan Prosentase yang

menyatakan bahwa alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan, dan alasan

memenuhi diri mempengaruhi orang untuk menjadi pedagang kemudian dicari faktor

yang paling dominan. Untuk membedakan jumlah prosentase yang sama dan untuk

mencari faktor yang dominan dilakukan dengan cara pembobotan, dimana masih

dibedakan lagi berdasarkan :

1. Jenis kelamin

2. Umur

3. Pendidikan

Adapun langkah-langkah pembobotan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mentabulasi data

2. Untuk membedakan skor yang sama digunakan cara sebagai berikut :

a. Mencari skor rata-rata untuk setiap item alasan

Total skor setiap item alasan =

Jumlah responden

b. Mencari skor rata-rata total setiap kelompok alasan

Total skor rata-rata setiap kelompok alasan =

Total item setiap kelompok alasan

c. Kemudian hasilnya dikalikan dengan bobot yang dihitung berdasarkan skor

(43)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PASAR

Pasar Godean merupakan suatu tempat yang digunakan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pasar godean berdiri sejak tahun 1930. Awal mula pasar godean adalah sebuah

perkampungan dimana para pedagang sering berdagang disana. Lama-kelamaan

perkampungan terbagi menjdi 2 dan pasarpun berada ditengah-tengahnya. Disebelah

selatan pasar ada sebuah jalan raya yang membuat pasar godean lebih strategis untuk

dijangkau masyarakat. Waktu itu tanah pasar adalah milik Sultan yang kemudian

diserahkan kepada pemda sleman.

Luas areal pasar sekarang adalah 8000 m², dengan jumlah pedagang total ±900

pedagang yang terdiri dari jumlah pedagang kios berjumlah 185 pedagang, pedagang los

berjumlah ±500 pedagang dan sisanya adalah pedagang tidak tetap/musiman. Sistem

keamanan pasar ini dipegang oleh petugas kamtib yang ada dibawah kendali kepala unit

pasar.

Didalam operasinya sehari-hari pasar godean dipimpin oleh seorang kepala unit

pasar. Bagian-bagian yang ada didalam pasar godean ini adalah BKP(Bendaharawan

Khusus Penerima), Urusan Kamtib, Urusan Administrasi dan Petugas Pemungut Retribusi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagan organisasi dibawah ini.

(44)

Gambar 4.1

Badan Organisasi Pasar Godean

Adapun yang menjadi tugas-tugas dalam organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kepala Unit, bertugas :

1) Sebagai pelaksana dinas dalam pengelolaan pasar.

2) Melaksanakan semua kegiatan teknis dan administrasi dibidang pengelolaan pasar

dan pemungutan retribusi yang dikelola pasar.

3) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala dinas.

b. BKR (Bendaharawan Khusus Penerima), bertugas :

1) Mencatat penerimaan karcis/ kartu retribusi dan mendistribusikan kepada petugas

pemungut.

2) Melaksanakan penagihan tunggakan segala jenis retribusi yang dikelola pasar.

3) Mengumpulkan data-data sumber pendapatan.

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada pasar.

c. Urusan Administrasi, bertugas :

Melaksanakan urusan ketatausahaan dan urusan rumah tangga yang meliputi : Kepala Unit

Urusan Administrasi

BKR

Petugas Pemungut Retribusi

(45)

1) Pelaksanaan surat menyurat, kearsipan dan rumah tangga.

2) Pengadaan benda berharga. (karcis/ kartu retribusi)

3) Melaksanakan urusan keuangan.

4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala pasar.

d. Petugas Pemungut Retribusi, bertugas :

1) Menghimpun uang retribusi, menyelenggarakan hasil retribusi dan menyetorkan

kepada bendahara penerima serta menghimpun tanda bukti setoran. Retribusi yang

dipungut antara lain :

a) Retribusi dasaran.

b) Retribusi penerangan/ keamanan.

c) Retribusi lerepan. (penitipan barang dagangan yang ditinggal)

d) Retribusi kebersihan sampah.

e) Retribusi MCK.

f) Retribusi penitipan sepeda

2) Memimpin penyelenggaraan kebersihan dan pemeliharaan baik di dalam maupun di

lingkungan pasar.

3) Melaksanakan pemeliharaan, pengawasan bangunan dan prasarana pasar.

4) Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan air bersih dan listrik di pasar.

5) Menginventaris bangunan-bangunan yang ada di pasar.

Waktu kerja pegawai negeri sipil adalah 7 jam dengan waktu istirahat selama 1 jam

pada jam 12.00 – 13.00 WIB. Di unit pasar ini menerapkan 6 hari jam kerja yaitu hari

(46)

Sedangkan petugas pemungut retribusi tidak tentu jam kerjanya selama sehari

karena mereka megiukuti jam pedagang. Kalau pedagang datangnya pagi hari maka

petugas pemungut retribusi juga datang pagi hari karna kalau tidak maka pedagang akan

(47)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Latar Belakang Responden

Berikut adalah tabel - tabel prosentase keterangan latar belakang responden.

a). Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Prosentase Jenis Kelamin

Keterangan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Tot. Responden

Jumlah 96 254 350

Prosentase (%) 27.4285714 72.5714285 100

Sumber : data penelitian diolah

Dari tabel di atas diketahui bahwa jenis kelamin pedagang laki-laki

berjumlah 96 pedagang dan berprosentase 27.4285714 % dan pedagang perempuan

berjumlah 254 pedagang dan berprosentase 72.5714285 %.

b). Umur

Tabel 5.2 Prosentase Umur

Keterangan Umur

15-33 tahun 34-45 tahun 46-70 tahun Tot. Responden

Jumlah 40 209 101 350

Prosentase (%) 11.4285714 59.7142857 28.8571428 100

Sumber : data penelitian diolah

(48)

Dari tabel di atas diketahui bahwa umur pedagang antara 15 – 30 tahun

berjumlah 40 pedagang dan berprosentase 11.4285714 %, antara 31 – 50 tahun

berjumlah 209 pedagang dan berprosentase 59.7142857 %, dan antara 51 – 80

tahun berjumlah 101 pedagang dan berprosentase 28.8571428 %.

c). Pendidikan

Tabel 5.3

Prosentase Pendidikan

Keterangan Pendidikan

Tdk Sklh SD SMP SMA D2

Tot. Responden

Jumlah 101 164 55 24 6 350

Prosentase (%) 28.8571 46.857 15.7142 6.8571 1.7142 100

Sumber : data penelitian diolah

Dari tabel di atas diketahui pendidikan pedagang adalah sebagai berikut;

tidak sekolah berjumlah 101 pedagang dan berprosentase 28.8571 %, SD berjumlah

164 pedagang dan berprosentase 46.857 %, SMP berjumlah 55 pedagang dan

berprosentase 15.7142 %, SMA berjumlah 24 pedagang dan berprosentase

(49)

2. Alasan Orang Berdagang

Adapun langkah-langkah pembobotan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mentabulasi data

b. Untuk membedakan skor yang sama digunakan cara sebagai berikut :

1) Mencari skor rata-rata untuk setiap item alasan

Total skor setiap item alasan =

Jumlah responden

2) Mencari skor rata-rata total setiap kelompok alasan

Total skor rata-rata setiap kelompok alasan =

Total item setiap kelompok alasan

3) Kemudian hasilnya dikalikan dengan bobot yang dihitung berdasarkan skor

peringkat masing-masing alasan.

Berikut ini adalah hasil dari tabulasi data :(lihat lampiran halaman)

a) Alasan Keuangan

Tabel 5.4 Alasan Keuangan

Keterangan keu1 keu2 Keu3 Keu4 keu5 keu6 keu7

Tot skor 350

Responden 1436 1673 1424 1422 1441 1428 1458

Rata2 item

(%) 4.1028 4.78 4.0685 4.0628 4.1171 4.08 4.1657

Rata2 total

(%) 4.196734694

(50)

1436 dan rata-rata item sebesar 4.102857 %, alasan keuangan 2 mendapat skor

sebesar 1673 dan rata-rata item sebesar 4.78 %, alasan keuangan 3 mendapat skor

sebesar 1424 dan rata-rata item sebesar 4.0685 %, alasan keuangan 4 mendapat

skor sebesar 1422 dan rata-rata item sebesar 4.0628 %, alasan keuangan 5

mendapat skor sebesar 1441 dan rata-rata item sebesar 4.1171 %, alasan keuangan

6 mendapat skor sebesar 1428 dan rata-rata item sebesar 4.08 %, alasan keuangan 7

mendapat skor sebesar 1458 dan rata-rata item sebesar 4.1657 %, dan rata-rata total

alasan keuangan sebesar 4.196734694 %.

b) Alasan Sosial

Tabel 5.5 Alasan Sosial

Keterangan sos1 sos2 Sos3 sos4 sos5 sos6 sos7

Tot skor 350

Responden 1423 1326 1330 1390 1401 1326 1418

Rata2 item

(%) 4.06571 3.78857 3.8 3.9714 4.0028 3.7885 4.0514

Rata2 total

(%) 3.924081633

Sumber : data penelitian diolah

Dari tabel di atas diketahui bahwa alasan sosial 1 mendapat skor sebesar

1423 dan rata-rata item sebesar 4.06571 %, alasan sosial 2 mendapat skor sebesar

1326 dan rata-rata item sebesar 3.78857 %, alasan sosial 3 mendapat skor sebesar

1330 dan rata-rata item sebesar 3.8 %, alasan sosial 4 mendapat skor sebesar 1390

dan rata-rata item sebesar 3.9714 %, alasan sosial 5 mendapat skor sebesar 1401

dan rata-rata item sebesar 4.0028 %, alasan sosial 6 mendapat skor sebesar 1326

dan rata-rata item sebesar 3.78857 %, alasan sosial 7 mendapat skor sebesar 1418

dan rata-rata item sebesar 4.0514 %, dan rata-rata total alasan sosial sebesar

(51)

c) Alasan Pelayanan

Tabel 5.6 Alasan Pelayanan

Keterangan pel1 pel2 pel3 pel4 pel5 pel6 pel7

Tot skor 350

Responden 1431 1381 1309 1403 1365 1336 1389

Rata2 item

(%) 4.0885 3.9457 3.74 4.0085 3.9 3.8171 3.96857

Rata2 total

(%) 3.924081633

Sumber : data penelitian diolah

Dari tabel di atas diketahui bahwa alasan pelayanan 1 mendapat skor

sebesar 1431 dan rata-rata item sebesar 4.0885 %, alasan pelayanan 2 mendapat

skor sebesar 1381 dan rata-rata item sebesar 3.9457 %, alasan pelayanan 3

mendapat skor sebesar 1309 dan rata-rata item sebesar 3.74 %, alasan pelayanan 4

mendapat skor sebesar 1403 dan rata-rata item sebesar 4.0085 %, alasan pelayanan

5 mendapat skor sebesar 1365 dan rata-rata item sebesar 3.9 %, alasan pelayanan 6

mendapat skor sebesar 1336 dan rata-rata item sebesar 3.8171 %, alasan pelayanan

7 mendapat skor sebesar 1389 dan rata-rata item sebesar 3.96857 %, dan rata-rata

(52)

d) Alasan Memenuhi diri

Tabel 5.7

Alasan Memenuhi diri

Keterangan md1 md 2 md 3 md 4 md 5 md 6 md 7

Tot skor 350 Responden

1390 1431 1438 1394 1389 1603 1424

Rata2 item

(%) 3.97142 4.08857 4.1085 3.98285 3.96857 4.58 4.0685

Rata2 total

(%) 4.109795918

Sumber : data penelitian diolah

Dari tabel di atas diketahui bahwa alasan memenuhi diri 1 mendapat skor

sebesar 1390 dan rata-rata item sebesar 3.97142 %, alasan memenuhi diri 2

mendapat skor sebesar 1431 dan rata-rata item sebesar 4.08857 %, alasan

memenuhi diri 3 mendapat skor sebesar 1438 dan rata-rata item sebesar 4.1085 %,

alasan memenuhi diri 4 mendapat skor sebesar 1394 dan rata-rata item sebesar

3.98285 %, alasan memenuhi diri 5 mendapat skor sebesar 1389 dan rata-rata item

sebesar 3.96857 %, alasan memenuhi diri 6 mendapat skor sebesar 1603 dan

rata-rata item sebesar 4.58 %, alasan memenuhi diri 7 mendapat skor sebesar 1422 dan

rata-rata item sebesar 4.0685 %, dan rata-rata total alasan memenuhi diri sebesar

4.109795918 %.

Tabel 5.8

Prosentase Total Setiap Alasan

Keterangan Alasan Keuangan Alasan Sosial Alasan Pelayanan Alasan Memenuhi diri

Total skor 10282 9614 9614 10069

Prosentase

(%) 83.9346939 78.4816326 78.4816326 82.1959183

(53)

Dari tabel di atas diketahui bahwa total skor alasan keuangan adalah 10282

yaitu sebesar 83.9346939 %, alasan sosial adalah 9614 yaitu sebesar 78.4816326

%, alasan pelayanan adalah 9614 yaitu sebesar 78.4816326 %, dan alasan

memenuhi diri adalah 10069 yaitu sebesar 82.1959183 %.

Jika terdapat 2 variabel yang besarnya sama, seperti pada alasan sosial dan

alasan pelayanan diatas maka untuk membedakannya adalah dengan menggunakan

pembobotan.

Berikut adalah cara pembobotan yang dihitung berdasarkan skor peringkat

masing-masing alasan.

Peringkat 1 4.78

Peringkat 2 4.58

Peringkat 3 4.165714

Peringkat 4 4.117143 rata-rata = 4.277550857%

Peringkat 5 4.108571

Peringkat 6 4.102857

Peringkat 7 4.088571

Peringkat 8 4.088571

Peringkat 9 4.08

Peringkat 10 4.068571

Peringkat 11 4.068571 rata-rata = 4.183264571%

Peringkat 12 4.065714

Peringkat 13 4.062857

(54)

Peringkat 15 4.008571

Peringkat 16 4.002857

Peringkat 17 3.982857

Peringkat 18 3.971429 rata-rata = 3.982041%

Peringkat 19 3.971429

Peringkat 20 3.968571

Peringkat 21 3.968571

Peringkat 22 3.945714

Peringkat 23 3.9

Peringkat 24 3.817143

Peringkat 25 3.8 rata-rata = 3.825714%

Peringkat 26 3.788571

Peringkat 27 3.788571

Peringkat 28 3.74

Pengurutan peringkat kelompok alasan :

Peringkat 1 adalah alasan keuangan dengan skor rata-rata 4.196734694 %

Peringkat 2 adalah alasan memenuhi diri dengan skor rata-rata 4.109795918 %

Peringkat 3 adalah alasan sosial dengan skor rata-rata 3.924081633 %

Peringkat 4 adalah alasan pelayanan dengan skor rata-rata 3.924081633 %

Pengurutan peringkat pembobotan dari yang paling kecil (dari hasil pengelompokan):

Peringkat 4 = 3.825714 %

Peringkat 3 = 3.982041 %

Peringkat 2 = 4.183264571 %

(55)

Untuk mencari peringkat sebenarnya, digunakan rumus sebagai berikut :

Rata-rata setiap kelompok alasan + Peringkat pembobotan dari yang paling kecil

2

Maka ;

3.924081633 + 3.825714 Peringkat 4 =

2

7.749795633 =

2

= 3.874897817 % (Alasan Pelayanan)

3.924081633 + 3.982041 Peringkat 3 =

2

7.906122633 =

2

= 3.953061317 % (Alasan Sosial)

4.109795918 + 4.183264571

Peringkat 2 =

2 8.293060489

=

2

= 4.146530245 %(Alasan Memenuhi diri)

4.196734694 + 4.277550857

Peringkat 1 =

2 8.474285551

=

2

(56)

B. Pembahasan

1. Latar Belakang Responden

A. Jenis Kelamin dan Umur

Dilihat dari tabel 5.1 dan 5.2 pada halaman 31 bahwa kebanyakan para

pedagang berjenis kelamin wanita dan berumur antara 31 – 50 tahun. Dilihat

dari kondisi masyarakat kita sejak revolusi kemerdekaan, jumlah wanita yang

bekerja pada berbagai perusahaan makin meningkat. Pada masyarakat barat

umumnya, dewasa ini jumlah tenaga kerja wanita pada suatu saat dapat

mencapai lebih dari separo pekerja yang ada. Dari jumlah tersebut, kebanyakan

mereka yang sudah berkeluarga yaitu antara usia 35 – 45 tahun dan anak-anak

mereka pada umumnya pada usia sekolah. Keadaan ini merupakan salah satu

faktor yang menjadi alasan, mengapa para wanita tersebut mempunyai waktu

senggang atau lowong untuk mencari pekerjaan. Karena itulah jumlah wanita

yang mencari pekerjaan terus meningkat sampai sekarang.

Dilihat dari segi kesempatan kerja, ada beberapa alasan yang

menyebabkan kaum wanita umumnya berumur 34 – 45 tahun jumlah wanita

yang mencari pekerjaan terus meningkat.

a. Terbatasnya tenaga kerja

Akibat perang, tenaga kerja sangat berkurang. Pada waktu bersamaan,

anak-anak mereka masih memerlukan waktu untuk pendidikan, sehingga

(57)

b. Adanya perubahan struktur dalam mata pencaharian

Langkanya tenaga pria akibat perang, ditambah dengan meningkatnya

produksi barang-barang kebutuhan rumah tangga. Hal ini menyebabkan

meluasnya perdagangan eceran yang sangat memerlukan tenaga wanita

dalam memasarkan barang-barang tersebut. Demikian pula di bidang

administrasi dan kesejahteraan guna pelayanan bidang sosial. Tugas

tersebut sebagian besar dikerjakan oleh kaum wanita dan jumlahnya terus

meningkat.

c. Berubahnya nilai-nilai tradisional terhadap kaum wanita

Mulai berubahnya pandangan tradisional mengenai kaum wanita tetap

tinggal dirumah dan mengurus rumah tangga, dan berganti dengan

munculnya emansipasi wanita secara menyeluruh.

d. Hapusnya diskriminasi antara tenaga pria dan wanita

Dalam kehidupan masyarakat Eropa, khususnya di Inggris, dikeluarkan

peraturan yang melarang para majikan memberlakukan perbedaan antara

tenaga kerja wanita yang sudah berkeluarga dan tenaga kerja pria. Sebelum

itu sudah menjadi kebiasaan dalam beberapa perusahaan tenaga kerja

wanita, khususnya wanita yang sudah berkeluarga jauh lebih rendah

daripada tenaga kerja pria. Dengan adanya peraturan tadi, terhapuslah

(58)

e. Terjadinya perubahan sikap kerja pada beberapa perusahaan

Beberapa perusahaan besar mulai berani memberikan kelonggaran untuk

waktu-waktu tertentu, dalam mempekerjakan para tenaga kerja wanita yang

sudah berkeluarga untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diselesaikan di

rumah. Kegiatan tersebut berlaku setelah ada penemuan mesin-mesin baru.

Mesin-mesin tersebut berfungsi memudahkan pekerjaan tangan yang

memungkinkan hadirnya para tenaga kerja wanita di pelbagai perusahaan

dan pabrik yang terus meningkat jumlahnya.

B. Pendidikan

Para pedagang di pasar sebagian besar bertempat tinggal di daerah sekitar

pasar, umumnya mereka dari daerah pelosok desa yang miskin dan hidup

turun-temurun menjadi petani dan harus berfikir seribu kali untuk bersekolah dan

menanggung biayanya. Jangankan untuk bersekolah, untuk makan sehari-hari

saja mereka sulit. Saat itu yang mampu bersekolah hanyalah orang-orang

ningrat saja.

Tidak hanya itu, pendidikan pada jaman itu sangat diskriminatif sekali

terhadap kaum wanita. Kaum wanita tidak diperkenankan bersekolah, yang

boleh bersekolah hanyalah anak-anak pembesar desa atau ningrat, itupun hanya

sekolah rakyat yaitu setaraf SD. Sehingga kaum wanita tidak banyak yang

(59)

Hingga sampai sekarang, masih kelihatan bahwa para pedagang di pasar

terutama ibu-ibu masih banyak yang berpendidikan rendah dan yang

berpendidikan tinggi sangat minim. Rupanya kesadaran bersekolah masyarakat

desa sangat kurang dan tak mau berkorban demi pendidikan padahal mereka

mempunyai sawah, pekarangan luas dan ternak yang melimpah.

2. Alasan Orang Berdagang

Jika dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi pada golongan masyarakat

tertentu, dalam hal ini peneliti meneliti usaha-usaha kecil yaitu pedagang di suatu

wilayah tertentu. Ada 4 alasan yang mendorong orang berdagang.

Berikut adalah berbagai alasan orang berdagang.

1. Alasan Keuangan

Menurut Suryana, ada empat alasan keuangan yang mendorong orang

menjadi pedagang, antara lain; untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya,

untuk mendapat pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas

keuangan.

Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk

berdagang adalah sebagai berikut ;

1. Keu 1 (Memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga merupakan tanggung

jawab saya) yaitu sebesar 4.10 %

2. Keu 2 (Saya mempunyai cita-cita menjadi orang yang kaya) yaitu sebesar

(60)

3. Keu 3 (Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, saya selalu bekerja dengan

keras) yaitu sebesar 4.07 %

4. Keu 4 (Selain berdagang, saya juga bekerja di tempat lain) yaitu sebesar

4.06 %

5. Keu 5 (Penghasilan yang saya peroleh dari pekerjaan tersebut, saya gunakan

untuk mencukupi kebutuhan keluarga) yaitu sebesar 4.12 %

6. Keu 6 (Saya selalu mensisakan sebagian uang dari penghasilan untuk

disimpan) yaitu sebesar 4.08 %

7. Keu 7 (Uang simpanan yang ada, saya gunakan untuk keperluan yang

sifatnya mendadak) yaitu sebesar 4.17 %

• Faktor dominan alasan keuangan adalah Keu 2 (Saya mempunyai cita-cita

menjadi orang yang kaya) yaitu sebesar 4.78 %

• Perolehan skor prosentase kelompok alasan keuangan yaitu sebanyak 83.93

% mengatakan setuju.

Tercukupi kebutuhan ekonomi adalah salah satu hal penunjang hidup

bahagia setiap manusia tak terkecuali para pedagang. Mereka membuat barang

tertentu di rumahnya dan menjualnya di pasar, tentu saja dengan alat seadanya

dan tanpa teknologi modern. Hal ini serupa dengan teori bahwa kehidupan

ekonomi pada dasarnya berpangkal pada kegiatan berproduksi dan kegiatan

konsumsi, dimana faktor uang dan nilai merupakan variabel yang penting dan

(61)

Kegunaan uang bagi para pedagang eceran sangatlah sederhana. Dengan

mempunyai uang, hal pertamakali yang terlintas dalam pikiran mereka adalah

“hari ini saya bisa makan”, dengan kata lain mereka tidak pernah memikirkan

bagaimana caranya mengembangkan usaha mereka. Bagaimanapun tidak, untuk

mewujudkan impian mereka, mereka harus memikirkan bagaimana caranya

mendapatkan modal, belum lagi mereka tidak mempunyai pendidikan dan

pengalaman yang cukup banyak.

Oleh karena keterbatasan tersebutlah, para pedagang memilih mencari

uang dengan cara menjadi pedagang, sehingga tak heran bahwa banyak dari

mereka yang dari jaman nenek mereka sampai sekarang digantikan anak-anak,

bahkan cucu-cucu mereka, masih berprofasi sebagai pedagang. Hal ini sesuai

dengan teori bahwa nasib menjadi pedagang akan turun-temurun dari generasi

ke generasi.

Bagi para pedagang yang berhasil (mencapai sukses dalam bidang usaha

mereka), terbuka kesempatan untuk memperluas usaha menuju ke status-status

pedagang kecil yang memiliki warung-warung, toko-toko, dan mungkin toko

serba ada dikemudian hari. Suatu segi lain yang perlu diperhatikan dalam

kehidupan pencarian nafkah kelompok ini, bahwa tidak hanya sang bapak yang

bekerja sendirian, tetapi ibu dan anak-anak yang sudah cukup besarpun dapat

turut serta menopang perekonomian keluarga dan biasanya salah satu pekerjaan

yang dipilih adalah dengan menjadi pedagang di pasar. Semua usaha tersebut

memungkinkan adanya pembentukan modal yang mendukung kearah adanya

(62)

2. Alasan Sosial

Menurut Suryana, ada tiga alasan sosial yang mendorong orang menjadi

pedagang, antara lain; untuk memperoleh gengsi/ status untuk dapat dikenal dan

dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang tua di desa, dan agar dapat bertemu

orang banyak.

Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk

berdagang adalah sebagai berikut ;

1. Sos 1 (Saya merasa lebih dihargai oleh masyarakat ketika saya mempunyai

sebuah usaha) yaitu sebesar 4.07 %

2. Sos 2 (Saya adalah orang dari daerah luar yang mencoba membuka usaha di

tempat ini) yaitu sebesar 3.79 %

3. Sos 3 (Saya senang menceritakan kesuksesan saya kepada orang tua saya)

yaitu sebesar 3.80 %

4. Sos 4 (Setelah membuka usaha, semakin banyak orang yang saya kenal)

yaitu sebesar 3.97 %

5. Sos 5 (Saya mempunyai banyak pelanggan) yaitu sebesar 4.00 %

6. Sos 6 (Saya menjalin hubungan baik dengan para pelanggan saya) yaitu

sebesar 3.79 %

7. Sos 7 (Saya menjalin hubungan baik dengan pedagang lain) yaitu sebesar

4.05 %.

• Faktor dominan alasan sosial adalah Sos 1 (Saya merasa lebih dihargai oleh

masyarakat ketika saya mempunyai sebuah usaha) yaitu sebesar 4.07 %

• Perolehan skor prosentase kelompok alasan sosial yaitu sebanyak 78.48 %

(63)

3. Alasan Pelayanan

Menurut Suryana, ada lima alasan pelayanan yang mendorong orang

menjadi pedagang, antara lain; untuk memberi pekerjaan pada masyarakat,

untuk menatar masyarakat, untuk menambah ekonomi masyarakat, demi masa

depan, anak-anak dan keluarga, untuk mendapatkan kesetiaan suami/ istri, dan

untuk membahagiakan ayah dan ibu.

Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk

berdagang adalah sebagai berikut ;

1. Pel 1 (Saya mengajak teman atau tetangga yang tidak mempunyai pekerjaan

untuk membantu saya) yaitu sebesar 4.09 %

2. Pel 2 (Saya membagikan pengalaman berwirausaha kepada orang lain) yaitu

sebesar 3.95 %

3. Pel 3 (Saya memberikan pekerjaan kepada orang lain supaya dia bisa

mencukupi kebutuhan keluarganya) yaitu sebesar 3.74 %

4. Pel 4 (Saya menjaga hubungan yang harmonis dengan istri/ suami saya)

yaitu sebesar 4.01 %

5. Pel 5 (Kesuksesan yang saya peroleh sekarang, membuat orang tua saya

bangga) yaitu sebesar 3.90 %

6. Pel 6 (Saya mempunyai hubungan baik dengan bawahan saya) yaitu sebesar

(64)

7. Pel 7 (Saya selalu memberi sedekah bagi yang tidak mampu) yaitu sebesar 3.97

%

• Faktor dominan alasan pelayanan adalah Pel 1 (Saya mengajak teman atau tetangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk membantu saya) yaitu

sebesar 4.09 %

• Perolehan skor prosentase kelompok alasan pelayanan yaitu sebanyak 78.48 % mengatakan setuju

4. Alasan Memenuhi diri

Menurut Suryana, ada empat alasan memenuhi diri yang mendorong

orang menjadi pedagang, antara lain; untuk menjadi atasan/ mandiri, untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada

orang lain agar lebih produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

Menurut hasil penelitian penulis, yang mendorong para pedagang untuk

berdagang adalah sebagai berikut ;

1. Md 1 (Saya berusaha menjadi atasan yang baik bagi karyawan saya) yaitu

sebesar 3.97 %

2. Md 2 (Saya tidak suka bergantung pada orang lain) yaitu sebesar 4.09 %

3. Md 3 (Saya selalu berusaha mendapatkan apa yang saya inginkan) yaitu

(65)

4. Md 4 (Saya dapat mengendalikan seluruh pekerjaan yang saya jalankan)

yaitu sebesar 3.98 %

5. Md 5 (Saya menggunakan seluruh kemampuan saya demi kemajuan usaha

saya) yaitu sebesar 3.97 %

6. Md 6 (Saya terobsesi memiliki segalanya) yaitu sebesar 4.58 %

7. Md 7 (Saya selalu menghindari ketergantungan pada pihak lain) yaitu

sebesar 4.07 %

• Faktor dominan alasan memenuhi diri adalah Md 6 (Saya terobsesi memiliki

segalanya) yaitu sebesar 4.58 %

• Perolehan skor prosentase kelompok alasan meme

Gambar

Tabel 3.2Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas
Tabel Statistik.............................................................................
Tabel Skala Likert
Tabel 3.1Rangkuman hasil pengukuran validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ini mempunyai hubungan dengan usaha memberikan kesan terhadap pelaksanaan kesepakatan Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN ( ASEAN Free Trade Area-AFTA), yang secara

(1998) dalam Nurwahyuni (2001), perbanyakan tanaman jeruk secara in vitro melalui kultur jaringan memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah dapat menghasilkan bibit

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) 2009 – 2014, salah satu target capaian kinerja yang

Menurut Assauri (2008:237), “tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi

Percobaan ini dilakukan dengan membuat terlebih dahulu larutan amilum iodide dan kemudian ditetesi oleh larutan yang mengandung vitamin C sampai warna larutan

Faktor yang paling mendasar dalam menentukkan kelas kemampuan lahan adalah keadaan lereng, di daerah penelitian mempunyai tiga kemiringan lereng seperti di tunjukkan

Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet pertama kali

Character game yang akan dibuat sebagai refrensi dari orang-orang suku Dayak asli, dimana penulis akan membuat desain sebuah character tokoh yang beda, tetapi