7
Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian aplikasi apotek. Hendra Vika (2010) Perancagan Aplikasi Pengelolaan Apotek dan Pengobatan yang Terintegrasi di Apotek
Vika. Penelitian tersebut berisi tentang pembuatan aplikasi untuk
pengelolaan poliklinik dan apotek menggunakan bahasa pemrograman Delphi dan menggunakan database MYSQL 5.0
Winda Pratami (2013) Penerapan Aplikasi Resep Elektronik dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Bidang
Kesehatan. Penelitian tersebut membahas tentang pembuatan
pasiennya. Aplikasi ini juga membantu pasien untuk tidak direpotkan oleh masalah kertas resep yang harus diberikan kepada apoteker, karena resep sudah langsung dikirimkan oleh dokter kepada apoteker.
2.2 Konsep Sistem Informasi 2.2.1 Definisi Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. ( Kadir, 2003 )
Sistem mempunyai beberapa elemen meliputi ( Kadir, 2003 ) : 1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak dan tak terkendali. Begitu pula dengan sistem informasi. Sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda – beda.
2. Masukan
Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Pada sistem informasi masukan dapat berupa data transaksi dan data non – transaksi , serta instruksi.
3. Proses
proses dapat berupa suatu tindakan yag bermacam – macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data. 4. Keluaran
Keluatan (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi , keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian ( control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik ( feedback ), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki ( standar ). Jika terdapat penyimpangan maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses sehingga keluaran berikutnya mendekati standar. Akan tetapi bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan ringkasan kinerja terakhir pada kegiatan manajemen.
2.2.2 Definisi Informasi
Informasi memiliki ciri – ciri seperti berikut ( Davis, 1999 ) : 1. Benar atau salah, Dalam hal ini, informasi berhubungan
dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalai informasi itu benar
2. Baru. Informasi benar – benar harus baru bagi si penerima 3. Tambahan. Informasi dapat diperbaharui atau memberiikan
perubahan terhadap informasi yang telah ada.
4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehinnga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
2.2.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik ( Turban, McLean, Wetherbe, 1999 ).
Dalam hal yang lebih kompleks, sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat berjauhan dapat berbagi informasi.
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang – orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
5. Mengotomatiskan proses – proses bisnis yang semi otomatis dan tugas – tugas yang dikerjakan secara manual 6. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
7. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
2.3 Konsep Dasar Sistem Basis Data 2.3.1 Definisi Basis Data
Basis data ( database ) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
2.3.2 Definisi Sistem Basis Data
Menurut Kadir ( 2003 ) sistem basis data atau DBMS ( Database Manajement System ) merupakan perangkat lunak yang
dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda – beda. Umumnya DBMS menyediakan fitur – fitur sebagai berikut : 1. Independensi data – program
Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga tidak tergantung pada struktur data dalam basis data. Dengan kata lain, program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data siubah.
2. Keamanan
Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang.
3. Konkurensi
Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah.
4. Pemulihan ( recovery )
DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak.
5. Katalog sistem
Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam basis data yang dapat diakses oleh pemakai.
Untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan produktivitas, DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas seperti pembangkit query dan pembangkit laporan. 2.4 Konsep Dasar Bahasa Pemrograman
Menurut Munir (2011:13) mengemukakan bahwa “Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program.” Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:
1. Bahasa Mesin (Machine Language)
Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang didalamnya terdapat Central Processing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan, yaitu:
a. Bila terjadi kontak atau ada arus bernilai 1. b. Bila tidak terjadi kontak atau arus bernilai 0. 2. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)
Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan mnemonic (pembantu untuk mengingat). Contoh : Bahasa Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.
3. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)
Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyatannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer.
Contoh: Bahasa C
4. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)
Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.
a. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh: Algoritma, Fortran, Pascal, Basic, Cobol. b. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language)
2.5 Web Service
Konsep web service adalah fungsi sebagai penyedia layanan berbasis perangkat lunak. Web service berkomunikasi satu sama lain dan dengan client menggunakan protokol internet yang standat. Web service bisa memakai protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol), protokol yang sama yang digunakan browser.
Selain itu web service bisa menggunakan SOAP (Simple Object Access Protocol) untuk berkomunikasi dengan client atau service
lain. (Mackenzie, 2004) 2.6 Poliklinik
Poliklinik/klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter umum, dokter spesialis).
Poliklinik menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bisa berupa rawat jalan, one day
care, rawat inap dan/atau home care. (Dinas Kesehatan
Kab.Lamongan,2016).