• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Belt Collins International Pte Ltd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Belt Collins International Pte Ltd"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV KONDISI UMUM

Pada Bab ini akan dijelaskan kondisi umum perusahaan Belt Collins International (Singapore) Pte Ltd sebagai perusahaan tempat magang dan kondisi umum Hong Kong, sebagai kota lokasi proyek.

4.1 Belt Collins International Pte Ltd

Belt Collins International (BCI) merupakan perusahaan konsultan perencanaan dan perancangan berskala internasional, menjadi salah satu dari 200 perusahaan desain terbaik di dunia pada tahun 2010. BCI didirikan di Honolulu pada tahun 1953 oleh Walter K. Collins dan Robert M. Belt. Walter K. Collins merupakan seorang ahli perencanaan. Sedangkan Robert M. Belt. adalah seorang insinyur teknik sipil yang ahli dibidangnya. Perusahaan BCI memiliki 10 kantor kerja yang tersebar di 6 negara, diantaranya adalah Hawaii (Amerika), Guam (Amerika Serikat), Boulder (Amerika Serikat), Seattle (Amerika Serikat), Shenzen (Cina), Singapura, Bangkok (Thailand), Hong Kong (Cina), Bali (Indonesia), dan Manila (Filipina). BCI hingga saat ini telah menyelesaikan proyek sebanyak lebih dari 16.000 proyek di 70 negara di dunia dan menerima penghargaan 350 kali, baik dalam bentuk award, honors, maupun accolades untuk proyek, praktisi dan pegawainya.

BCI menyediakan layanan bidang arsitektur lanskap yang memiliki sumber daya dan kapabilitas untuk memandu sebuah proyek dari langkah yang paling awal, yaitu tahap konseptual desain hingga tahap akhir, evaluasi dan konsultasi pemeliharaan. Pelayanan pada arsitektur lanskap ini meliputi large-scale master planning, conceptual studies, detail desain dari irigasi penanaman dan hardscape, pembaruan desain lanskap pada awal lahan, studi mengenai lingkungan dan visual, plan acquisition programs, desain untuk exterior signage, desain pencahayaan lanskap, desain water feature dan kolam renang, serta program pemeliharaan.

BCI cabang Singapura didirikan pada tahun 1982 dan kini telah berkembang dengan memiliki jumlah staf lebih dari 70 orang. BCI Singapura menyediakan

(2)

jasa pelayanan di bidang arsitektur lanskap, master planning, dan desain perkotaan pada sebagian besar hotel premier di asia, residential, resort, area rekreasi dan pembangunan infrastrukur atau transportasi. Proyek-proyek yang telah diselesaikan di BCI Singapura lebih banyak yang berasal dari luar Negara Singapura, diantaranya adalah Australia, Bahrain, Bangladesh, Kamboja, India, Cina, Mesir, Fiji, Hong Kong, Thailand, Indonesia, Korea, Laos, Lebanon, Malaysia, Dubai, Maldives, Maroko, Myanmar, Nepal, Filipina, Arab Saudi, Seychelles, Singapore, Sri Lanka, Taiwan, Vietnam, Jepang, dan Russia.

4.1.1 Struktur Organisasi

Belt Collins International (Singapore) Pte Ltd (BCI) dipimpin oleh seorang President, yang sekaligus menjabat sebagai Managing Director, bertugas untuk mengelola keseluruhan perusahaan. Managing Director menyusun arah, kebijakan, strategi, dan tujuan perusahaan. President/Managing Director BCI Singapura juga menjabat sebagai President di BCI Thailand dan BCI Bali, dimana ketiga cabang perusahaan ini secara intensif saling bekerja sama dalam pembuatan proyek yang banyak berlokasi di Asia Tenggara.

BCI Singapura memiliki 4 tim desain yang terbagi berdasarkan lokasi proyek. Masing-masing tim proyek tersebut diketuai oleh Vice President/Design Director. Pengerjaan proyek pada BCI Singapura pada masing-masing tim tersebut memiliki sistem pengorganisasian yang diatur oleh masing-masing Associate. Gambar 6 merupakan struktur organisasi di BCI Singapore.

a. President/managing director, bertugas dalam mengelola perusahaan dengan melakukan pengarahan, pengawasan, perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian untuk mencapai visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam perusahaan ini, managing director tidak hanya memimpin perusahaan, tapi juga ikut turun tangan dalam menangani dan mengawasi proyek yang berjalan dan memiliki tim kerja. Managing director bertanggung jawab dalam mengembangkan perusahaan dan mengawasi produktivitas perusahaan, serta keuntungan finansial bagi perusahaan. Untuk kinerja yang lebih baik, managing director senantiasa memotivasi karyawan dan memberikan solusi dalam proses suatu proyek.

(3)

b. Vice President/Director merupakan pendukung struktur perusahaan yang bertanggung jawab dalam mengelola, mengkoordinasikan, dan memimpin suatu proyek,. Beberapa tugas yang harus dijalankan seorang vice president/director antara lain:

 Membawahi satu tim perancangan yang dibagi berdasarkan lokasi, dan mengatur tim perancangan tersebut secara mandiri.

Bertanggung jawab terhadap office management secara umum dan sistem manajemen proyek.

 Mengawasi pekerjaan perancangan secara keseluruhan, mulai dari penerimaan proyek hingga dokumentasi dan implementasi dari proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

Melakukan business development, project management dan design /construction co-ordination.

c. Associate bertanggung jawab untuk pengembangan desain, dokumentasi konstruksi, dan membantu dalam manajemen proyek. Associate memegang peranan penting dalam desain, memimpin tim perancangan, dan terlibat dalam setiap tahap proses desain mulai dari konsep sampai dengan konstruksi. Seorang associate berperan dalam mengatur jalannya proses desain dan bertanggung jawab dalam memutuskan hasil perancangan akhir yang akan digunakan pada setiap proyek.

d. Project Manager (Key Contact Person) merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap manajemen proyek dan koordinasi desain maupun konstruksi. Seorang project manager banyak berhubungan langsung dengan klien karena itu diperlukan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan dan keinginan klien serta memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada saat desain dan konstruksi proyek berlangsung.

e. Senior Horticulturist merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap desain softscape, pemilihan jenis tanaman, gambar planting plan, pelaksanaan softscape di lapang, dokumentasi tender, inspeksi pemeliharaan, dan dokumentasi final account untuk proyek. Seorang horticulturist membawahi technical dan support staff softscape.

(4)

f. Senior Landscape Architect/Designer bertanggung jawab dalam perencanaan konsep desain, design development, dokumentasi konstruksi, implementasi proyek dan manajemen proyek terutama dalam desain konseptual, presentasi grafis, serta construction detailing (hardscape). Seorang senior landscape architect banyak mengerjakan pekerjaan studio berupa gambar freehand, dibantu dengan supporting staff (CADD Designer).

g. Technical and Supporting Staff, merupakan staf yang mendukung dalam proses perancangan proyek, termasuk di dalamnya:

Junior Landscape Architect bertugas membantu desain lanskap dan konstruksi dalam bentuk presentasi grafis dari concept design, design development, design detail dan construction detailing.

Art/Decorative Designer berrtugas menciptakan desain-desain yang kreatif, unik, dan inovatif bagi suatu proyek, terutama pada tampilan dan untuk presentasi grafisnya. Melakukan pekerjaan gambar, colouring dan touch up gambar serta membuat library elemen desain bagi keperluan grafis.

Horticulturist terhadap perkerjaan yang berhubungan dengan softscape, seperti desain softscape yang disertai dengan presentasi grafis pemilihan tanaman, gambar AutoCAD, pelaksanaan softscape, program pemeliharaan softscape, serta inspeksi pemeliharaan.

CADD Designer/Drafter memegang peranan penting dalam proses design development dan construction detailing (hardscape) sebuah proyek dengan menggunakan software AutoCAD. CADD Designer dikepalai oleh seorang chief landscape AutoCAD designer, yang melatih para staf AutoCAD dan menetapkan standar AutoCAD milik BCI dalam menghasilkan drawing packages dan hardscape detailing.

Graphic Designer bertangung jawab dalam desain, rendering, dan layouting pada komputer grafis untuk menghasilkan presentasi produk desain dalam bentuk package dari sebuah proyek.

Administration Staff mengatur jalannya administrasi dalam perusahaan, seperti penerimaan karyawan baru, mengurus keuangan perusahaan, menghitung nilai proyek dan tender, dan keperluan accounting lainnya. Administration staff dikepalai oleh seorang Administration Head.

(5)

IT Officer bertanggung jawab dalam mengelola sistem komputer yang terdapat di kantor, menyediakan sistem penyimpanan data, membantu mengatasi masalah yang dihadapi staf saat menggunakan komputer dan secara berkala melakukan pemeriksaan kinerja komputer-komputer yang ada di kantor.

4.2 Hong Kong

4.1.2 Proses Perancangan Lanskap

Pada pengerjaan kegiatan perancangan lanskap, BCI memiliki proses perancangan terstruktur yang menjadi standar prosedur perancangan di BCI. Proses perancangan ini didapatkan dari pengalaman BCI selama bertahun-tahun sebagai konsultan perancangan. Gambar 7 menunjukkan standar proses perancangan di BCI.

Belt Collins International (Singapore) Pte Ltd. President/Managing Director Allan Kerton Vice President/ Design Director John Anderson Associate Peter Chen

Senior Landscape Architect/Designer/Project Manager (Key Contact Person)

Landscape Architect/Designer/Horticulturist Vice President/ Design Director Gregory Kunak Vice President/ Design Director Lam Kim Cheong

Associate Dzaki Mustafi

Associate Pang Hui Onn

Associate C. Ounvises

Technical and Supporting Staff

(6)

Site Meeting/ Technical Meeting Plant Procurement Visit to Nursery Project Nursery Visit Preliminary Concept Design Final Concept Design Preliminary Design Development Calling Tender Tender Interview Tender Review and Evaluation Tender report and Recommendation for Award Final Design Development Hardscape Softscape Concept Design Design Development Hardscape Working Drawing Softscape Working Drawing Tender Process Site Supervision Site Defect Meeting Site Maintenance Report Maintenance (Defect Liability Reports) Implementation Working Drawings Design Process Mobilization

(7)

Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing tahapan: 1. Mobilization

Tahapan ini mencakup pertemuan awal antara konsultan dengan klien dan kunjungan ke lokasi tapak. Pada pertemuan awal dengan klien, konsultan mendiskusikan tentang rancangan lanskap yang akan dibuat, konsep tapak yang ingin dicapai, kebutuhan dan keinginan klien terhadap tapak, serta pertukaran informasi dan data yang diperlukan antara konsultan dan klien. Pertemuan ini juga mencakup hingga penandatanganan kontrak antara konsultan dengan klien. Sedangkan pada kunjungan ke lokasi tapak dilakukan pengambilan data foto tapak dan pemahaman kondisi biofisik eksisting, serta analisis secara langsung pada tapak.

2. Design Process

Setelah tahap mobilization selesai, BCI melaksanakan design process. Pada tahap design process dibagi menjadi dua tahapan produk yang akan dicapai, yaitu concept design dan design development.

a. Concept Design

Pada tahapan ini konsep perancangan lanskap yang telah dihasilkan dari hasil mobilization dituangkan ke dalam bentuk gambar tapak oleh BCI. Proses pengerjaan concept design berupa pekerjaan perancangan di dalam studio. Pekerjaan ini mencakup studi konsep, analisis gambar tapak, hingga menjadi bentuk gambar lanskap. Produk yang dihasilkan pada tahap ini berupa gambar site plan, potongan, perspektif, serta imagery boards untuk memberikan gambaran rekomendasi softscape maupun hardscape yang akan digunakan. Tahap ini terbagi menjadi dua tahapan diantaranya adalah: Preliminary Concept Design (PCD)

Pada tahap ini, konsep dituangkan dalam gambar yang berfungsi memberikan informasi awal kepada klien secara grafis. Pemberian informasi pada tahap ini berupa gambar conceptual siteplan, enlargment area serta dilengkapi dengan imagery board. Penggambaran grafis pada tahap ini masih berupa sketsa tangan dan simbol-simbol tanaman belum diklasifikasikan secara detail.

(8)

Final Concept Design (FCD)

Final concept design adalah tahapan perbaikan dari PCD. Perbaikan merupakan hasil dari komentar klien terhadap PCD. Komentar-komentar ini menghasilkan penyesuaian-penyesuaian terhadap gambar rencana tapak PCD yang perlu diperbaiki ataupun dikembangkan untuk menghasilkan konsep final. Penggambaran pada tahap ini ditatasajikan lebih detail dibandingkan dengan tahap PCD. Penggambaran jenis-jenis tanaman maupun material hardscape lebih jelas dan telah diklasifikasikan dengan penggambaran simbol yang berbeda.

b. Design Development (DD)

Design development merupakan pengembangan dari concept design. Pada tahap ini BCI membuat informasi yang diperlukan untuk menggambarkan desain elemen hardscape dan softscape. Produk dari DD berupa coordination package yang terdiri dari plan, gambar potongan, sketsa, gambar detil, dan pemilihan perlakuan finishing atau material untuk menyampaikan karakter dan hubungan antar fitur lanskap. Penggambaran pada tahap DD biasanya dilakukan pada skala 1:20 untuk mendapatkan gambar detail yang menjelaskan karakter elemen lanskap, baik elemen softscape maupun elemen hardscape. Coordination package diberikan kepada konsultan lain yang terkait dengan masukan akhir dan koordinasi. Tahap ini terbagi menjadi dua tahapan diantaranya adalah:

a. Preliminary Design Development

Tahap ini merupakan tahap awal DD. Tujuannya untuk merepresentasikan warna, bentuk, dan tekstur elemen lanskap yang akan terlihat dan dipakai pada tapak, misalnya pada pewarnaan, bentuk, dan tekstur yang akan dipakai pada feature wall, atau tekstur pavement yang akan terlihat pada bentuk aslinya. Penggambaran pada tahap ini biasanya menggunakan skala 1:20, sehingga warna, tekstur dan proporsi ukuran terlihat jelas. Pada tahap ini belum termasuk tahap gambar konstruksi detail.

(9)

b. Final Design Development

Tahap ini dilakukan setelah gambar preliminary design development mendapat perbaikan dari klien. Penyajian gambar sama dengan pada tahap preliminary design development. Pada tahap ini BCI menyajikan gambar package dari karakter tekstur, warna, serta bentuk elemen hardscape dan softscape yang akan dipakai pada pelaksanaan perancangan lanskap.

3. Working Drawings

Pada tahap ini BCI menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk semua elemen hardscape pada proyek dan pekerjaan softscape untuk tender, maupun konstruksi. Working Drawings terbagi menjadi dua, yaitu Hardscape Working Drawing dan Softscape Working Drawing. Pada Hardscape Working Drawing, pekerjaannya meliputi:

a. Mempersiapkan lanskap layout plans untuk menggambarkan level, dimensi, drainase, dan pemilihan material serta lokasi dari semua fitur hardscape. b. Mempersiapkan typical details, section, dan elevations untuk menjelaskan

desain dari semua fitur hardscape.

Sedangkan Softscape working drawing, pekerjaannya meliputi:

a. Menyajikan detailed softscape plans dan penjelasan penulisan spesifikasinya yang menunjukkan lokasi, jumlah, ukuran, kuantitas, kondisi, termasuk: spesifikasi untuk pembubutan, pengairan, perawatan, pencangkokan, peralatan, pemupukan, dan elemen-elemen untuk pengontrolan pembasmian hama maupun jamur.

b. Mempersiapkan jumlah dari material tanaman untuk melengkapi planting plan. Hal tersebut merupakan antisipasi untuk memberikan spesifikasi tanaman dan bill of quantities kepada Quantity Surveyor dalam persiapan untuk dokumen tender, calling of tender, dan dokumen kontrak.

4. Implementation

Setelah tahap working drawing selesai, dilanjutkan kepada tahap implementation atau pelaksanaan pekerjaan lanskap. Tahap ini terdiri dari dua bagian yaitu,

(10)

a. Tender Process

Merupakan proses tender yang dimulai secara berurutan dari calling tender, tender interview, tender review and evaluation hingga pada tender report and recommendation.

b. Site Supervision

Tahap ini merupakan kunjungan dan pengawasan pada saat pelaksanaan konstruksi tapak berlangsung. Kegiatan kunjungan dan pengawasan dilakukan secara berkala hingga proses konstruksi lanskap selesai. Beberapa pekerjaan yang termasuk dalam tahap ini adalah:

 Memberikan penjelasan jika dibutuhkan pada saat konstruksi berlangsung.

 Mendatangi tapak pada saat tahap konstruksi untuk melakukan peninjauan secara berkala dari perkembangan konstruksi lanskap, penyelesaian konstruksi, dan penyesuaian dengan dokumen-dokumen konstruksi.

Membantu Quantity Surveyor yang ditunjuk oleh klien dalam penilaian perkembangan hak dan laporan akhir kontraktor mengenai pekerjaan-pekerjaan softscape maupun hardscape.

 Mengadakan pemeriksaan akhir pada semua pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan lanskap untuk sertifikasi pekerjaan.  Menyiapkan pemberitahuan secara tertulis dari penerimaan awal dengan

memperhatikan semua hal yang harus diperbaiki dan menetapkan tanggal awal dari periode pemeliharaan formal.

Site Supervision Process terbagi menjadi dua tahap, diantaranya adalah: Site supervision pada softscape, merupakan kegiatan yang meliputi

kunjungan ke nursery untuk meninjau plant procurement dan tanaman bagi proyek. Dari kunjungan ini dapat dilakukan perubahan desain dan konstruksi pada softscape yang disesuaikan dengan kondisi tapak, namun tetap memegang prinsip awal desain.

Site supervision pada hardscape, merupakan kegiatan pertemuan di tapak atau secara teknis dengan klien utnuk melakukan peninjauan konstruksi yang telah selesai. Dari kunjungan ini dapat dilakukan perubahan desain

(11)

dan konstruksi pada hardscape yang disesuaikan dengan kondisi tapak, namun tetap memegang prinsip awal desain.

5. Maintenance (Defect Liability Reports)

Tahap ini merupakan proses akhir dari prosedur perancangan lanskap di BCI. Cakupan dari pekerjaan Maintenance (pemeliaharaan) di BCI terdiri dari dua proses yaitu,

a. Site Defect Meeting, merupakan laporan kerusakan-kerusakan yang terjadi setelah dilaksanakannya konstruksi lanskap. Tahap ini juga terjadi kesepakatan pelaksanaan penggantian kerusakan-kerusakan tersebut. Hal ini dilakukan pada tahap pemeliharaan. Pada tahap ini juga menjadi masukan bagi BCI dalam melaksanakan proyek terkait berikutnya.

b. Site Maintenance Report, merupakan pekerjaan pemeliharaan awal oleh BCI. Pemeliharaan ini berlangsung hingga kondisi tapak telah terbentuk sesuai dengan konsep perancangan ataupun hingga jangka waktu tertentu.

4.1.3 Teknik Persentasi Grafis

BCI Singapura menerapkan dua metode penyajian grafis dalam arsitektur lanskap, yaitu penggambaran dengan teknik hand drawing dan komputerisasi. Kedua metode tersebut biasanya dikombinasikan agar mencapai hasil yang maksimal. Penyajian gambar hand drawing umumnya dipakai dalam penggambaran awal, baik dimulai dari tahap analisis sampai pada tahap design development. Penggambaran dengan teknik hand drawing mempermudah dalam mengubah atau merevisi perbaikan gambar, serta memberikan kesan penggambaran yang lebih natural.

Penyajian gambar dengan teknik komputer dilakukan pada tahap akhir, seperti final design development hingga working drawing. Penggambaran dengan teknik ini berguna dalam memberikan ukuran yang akurat pada ukuran tapak dengan keadaan sesungguhnya yang akan dibangun. Penggambaran awal pada umumnya dilakukan oleh arsitek lanskap berupa hand drawing, kemudian di berikan kepada CAD Designer pada tahap detail, lalu di finalisasi oleh tim grafis untuk di layout dalam bentuk persentasi hardcopy package.

(12)

Penggambaran perancangan pada tahap Concept biasanya terdiri dari gambar siteplan, gambar potongan dan elevasi, gambar perspektif, serta imagery boards atau foto-foto referensi yang merepresentasikan perancangan yang akan di bangun. Sedangkan pada tahap working drawing, gambar perancangan biasanya berupa seluruh gambar elemen lanskap yang dirancang oleh BCI, baik perancangan detail hardscape maupun perancangan softscape serta jumlah tanaman yang akan dipakai. Berikut ini merupakan peralatan maupun software yang digunakan pada teknik penggambaran hand drawing dan teknik komputerisasi:

1. Hand drawing: meja gambar, lampu penerang, pulpen gambar, pensil warna, tracing papper, marker, penggaris skala, penggaris roller, berbagai mal penggaris, penghapus, kertas, dan kalkulator.

2. Komputerisasi:

a. Hardware: komputer, plotter A4 - plano, mesin fotokopi, scanner berbagai ukuran kertas, vellum paper, wacom, dan Internet LAN.

b. Software: Windows XP SP2, AutoCad, Adobe Photoshop, Google SketchUp, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Nero Photo Viewer, Adobe Acrobat. BCI Singapura menerapkan jaringan komputer yang terhubung satu sama lain dengan pendataan yang teratur yang tersimpan di server komputer. Hal ini untuk memudahkan berkomunikasi dan pertukaran data antara masing-masing staf. Selain itu, jaringan internet juga dipakai untuk memudahkan komunikasi dan transfer data antara BCI dengan klien serta BCI Singapura dengan BCI Thailand dan BCI Bali. Aplikasi internet sebagai sarana komunikasi email yang dipakai pada BCI adalah Microsoft Office Outlook.

4.2 Hong Kong

Hong Kong merupakan salah satu daerah administratif khusus selain Macau dari Negara Republik Rakyat Cina (RRC). Hong Kong terletak di bagian pantai selatan Cina, berbatasan dengan delta Sungai Pearl dan Laut Cina Selatan. Hong Kong merupakan salah satu kota yang memiliki penduduk terpadat di dunia. Populasi Hong Kong terdiri dari sebagian besar etnis Cina (95%) dan sisanya (5%) merupakan etnis selain Cina. Sebagian besar etnis Cina tersebut, mayoritas

(13)

berasal dari kota Guangzhou dan Taishan, provinsi Guangdong, tetangga dari wilayah Hong Kong.

Hong Kong memiliki ruang yang sangat padat, disebabkan permintaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini yang membuat berkembangnya kota Hong Kong menjadi pusat arsitektur modern dan kota paling vertikal di dunia. Ruang yang padat tersebut juga menyebabkan jaringan transportasi yang tingkat penggunaannya lebih dari 90%, sehingga menempati urutan pertama dengan laju transportasi tertinggi di dunia.

Gambar 8. Peta Hong Kong

(Sumber:http://www.flickr.com/photos/kk_wpg/2959714511/sizes/m/in/photostre am/)

4.2.1 Geografi dan Iklim

Geografi Hong Kong terdiri dari empat wilayah besar utama: Pulau Hong Kong, Pulau Lantau, Semenanjung Kowloon, dan New Territories. Hong Kong dan 260 teritorial pulau dan semenanjungnya terletak di Laut Cina Selatan (mulut delta Sungai Pearl). Hong Kong memiliki lanskap berbukit hingga pegunungan dengan lereng curam. Titik tertinggi berada di Tai Mo Shan, dengan ketinggian

(14)

958 meter. Titik terendah terletak pada bagian utara dari New Territories. Hong Kong terletak sejauh 60 km sebelah timur Macau, di sisi berlawanan dari muara Sungai Pearl dan memiliki perbatasan darat dengan Shenzhen di utara. Luas daratan Hong Kong adalah 1.504 km² dan luas lautan 500 km², sehingga total luas Hong Kong adalah 1.104 km². Panjang garis pantai Hong Kong adalah 733 km. Hong Kong terdiri dari 262 pulau termasuk Pulau Hong Kong, Pulau Lantau, Pulau Lamma, Pulau Peng Chau dan Pulau Tsing Yi.

Hong Kong merupakan wilayah beriklim subtropis dengan musim kering dingin dan musim panas basah. Pada data 2006, curah hujan tahunan di Hong Kong adalah 2.214 mm. Hal itu seringkali disebabkan oleh siklus tropis antara Mei dan November, dan paling sering dari Juli hingga September. Suhu rata-rata di Hong Kong berkisar dari 17 ºC di bulan Januari hingga 29 ºC di bulan Juli.

4.2.2 Demografi

Populasi di wilayah Hong kong adalah 7.030.000. Pada tahun 2009, tingkat kelahiran di Hong Kong 11.7 per 1000 populasi dan tingkat kesuburan 1032 anak-anak per 1000 wanita. Penduduk dari daratan China tidak dapat memiliki kepemilikan tempat tinggal di Hong kong, dan tidak bisa secara bebas memasuki wilayah Hong Kong. Namun, masuknya imigran dari China daratan, mendekati 45.000 per tahun, merupakan penyumbang yang signifikan terhadap pertumbuhan penduduknya. Harapan hidup di Hong Kong adalah 79,16 tahun bagi pria dan 84.79 tahun bagi wanita berdasarkan data 2009, hal ini menjadikan salah satu kota dengan harapan hidup tertinggi di dunia.

4.2.3 Arsitektur

Arsitektural di Hong Kong yang paling menonjol adalah arsitektur kontemporer, khususnya Modernisme, Postmodernisme, Fungsionalisme. Kurangnya ketersediaan lahan, menyebabkan hanya beberapa bangunan bersejarah yang tersisa di daerah kota Hong Kong. Hong Kong telah menjadi pusat untuk arsitektur modern, sebagaimana bangunan-bangunan yang lebih tua telah dihilangkan untuk menciptakan ruang untuk bangunan baru dan lebih lebar. Inggris telah memperkenalkan gaya arsitektural Victoria dan Edwardian sejak

(15)

pertengahan abad ke-19. Beberapa bangunan ini masih bertahan contohnya termasuk bangunan legislatif, pusat kepolisian dan rumah murray (bangunan tertua di Hong Kong).

Gambar 9. Bangunan Tinggi di Hong Kong (Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong)

4.2.4 Vegetasi

Vegetasi asli Hong Kong telah lama hilang setelah berabad-abad karena perusakan manusia dengan api dan pembabatan. Vegetasi eksisting saat ini merupakan hutan sekunder yang dikembangkan pada pertengahan abad 20 setelah perang dunia kedua. Tipe vegetasi mayoritas di Hong Kong adalah kayu-kayuan, lahan semak dan rumput.

Sebagian besar vegetasi di Hong Kong merupakan hutan hijau sepanjang tahun yang merupakan karakteristik flora sub-tropis di Asia Tenggara. Famili dominan temasuk dalam Euphorbiaceae, Fagaceae, Lauraceae, Moraceae, Sterculiaceae, Myrtaceae, dan Theaceae. Empat tipe dari komunitas tanaman dapat diklasifikasikan oleh karakteristik eko-fisiognomi dan komposisi spesies: (1) river-bank woodland, tanaman yang biasanya ditemukan di sepanjang sungai dan di kawasan rendah, (2) lowland woodland, merupakan kawasan tanaman yang terdistribusi pada kawasan lembah dan berbukit di bawah 300-400m, (3) low-hill forest, merupakan tanaman yang banyak terdistribusi di lahan tinggi antara 300-800m, dan (4) montane forest, merupakan tanaman yang jenis ditemukan pada relief berbukit 700-1000m. Tanaman lahan semak tersebar secara luas di Hong Kong. Spesias tanaman lahan semak yang paling umum ditemukan adalah Baecka

(16)

fruitscens, Rhodomyrtus tomentosa dan Grdonia axxillaries. Sedangkan tanaman lahan rumput yang umum ditemukan adalah Arundinella setosa, Cymbopogon caesius, Dicranopteris pedata, Mischantus sinensis dan Ischaemum indicum (http://www.hkherbarium.net).

4.2.5 Perumahan

Hong Kong memiliki penduduk sekitar tujuh juta jiwa dengan kepadatan penduduk dan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Akibat dari kepadatan penduduk ini, pemerintah Hong Kong selalu berupaya agar masyarakatnya memiliki tempat tinggal. Hong Kong memiliki lembaga yang mengatur sistem perumahan, yaitu Hong Kong Housing Society (HKHS) dan Hong Kong Housing Authority (HKHA). HKHS merupakan organisasi non-profit sedangkan HKHA merupakan badan pemerintah yang mengatur kebijakan dan distribusi pembangunan perumahan di seluruh wilayah Hong Kong. HKHS merupakan lembaga organisasi yang menyediakan perumahan yang terjangkau bagi penduduk Hong Kong. HKHS telah menyediakan tempat tinggal sejak berdirinya pada tahun 1948 sampai saat ini berjumlah 6700 unit, diantaranya adalah tempat tinggal sewa, perumahan rakyat, flat untuk retail, perumahan kelas menengah berjangka waktu 5 tahun, dan perumahan bagi lansia.

Gambar

Gambar 6. Struktur Organisasi Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd.
Gambar 7. Proses Perancangan Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd.
Gambar 8. Peta Hong Kong
Gambar 9. Bangunan Tinggi di Hong Kong  (Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong)

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran tingkat dan perubahan gas mudah terbakar dalam minyak isolasi adalah alat diagnostik yang dapat dipercaya yang dapat digunakan sebagai indikator kejadian yang

Manajer harus sangat berhati – hati dalam pengambilan keputusan pendanaan, sebab jumlah hutang yang semakin tinggi akan mengakibatkan financial distress yang

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan pada sampel yang diteliti dalam 6 periode pengamatan, telah dihasilkan bahwa jumlah kejadian Missfile pada

Itulah fenomena gerhana yang Allah SWT tampakkan kepada kita agar kita lebih percaya dan lebih yakin akan kebesaran Allah SWT, bukan sebaliknya, meyakini kepercayaan

Penelitian yang pernah dilakukan terkait pemilihan center yaitu oleh Sutijo dkk [11] dengan menggunakan k-mean kluster sebagai metode pemilihan banyaknya unit center

Dari persentase hasil observasi kelompok kecil dan kelompok besar yang dipaparkan di atas didapatkan rata- rata 80,97 sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan

Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

Tujuan penelitian ini adalah merancang model system dan jaringan data Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Jawa Timur secara online di website sekiranya dapat