ABSTRAK
Muhammad Nawawi. NIM. 081188130055 Hubungan Antara Pemberian Supervisi Pembelajaran Oleb Kepala Sekolab Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru Di SMA Negeri Kota Medan. Tesis: Program Pasca Srujana Universitas Negeri Medan. 2009.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada hubungan antara pemberian supetvisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan? (2) apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan'l dan (3) apakah ada hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan?
Tujuan penelitian untuk mengetahui: (I) hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan, (2) hubungan antara motivasi ketja dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan, dan (3) hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sarna dengan kinerja guru di S MA Negeri Kota Medan.
Populasi penelitian adalah seluruh guru SMA Negeri Kota Medan yang tersebar di 21 sekolah dengan jumlah 1.330 orang. Sampel penelitian berjumlah 133 orang yang diambil dengan teknik random sampling Instrumen penelitian adalah APKG I Dan APKG serta angket dengan model skala Likert. Uji persyaratan dilakukan untuk menguji normalitas, linieritas, dan independensi antar variabel bebas. Teknik analisis data digunakan korelasi dan regresi dan korelasi sederhana dan regresi dan korelasi ganda pada taraf signifikansi a = 0,05.
Temuan penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri Kota Medan dengan angka korelasi 0,303 (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan dengan angka korelasi 0,662 dan (3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SMA Negeri Kota Medan dengan angka korelasi 0,713.
Sumbangan efektif dari variabel pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 8,10% dan sumbangan efektif dari variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 42,800/o. Berdasarkan temuan penelitian ini maka implikasinya kepada kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Medan adalah: (1) memberikan supervisi pembelajaran secara kontiniu melalui rapat koordinasi dan kunjungan kelas dan (2) memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan potensinya untuk mengikuti pendidikan ke jenj ang lebih tinggi maupun mengikuti pelatihan.
DAFTARISI
Halaman
Abstract ... .
Abstrak... i i
Kata Pengantar... iii
Daftar lsi... ... v
Daftar Tabel... vi
Daftar Gambar... ... v 11 BAB I X PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... ... .. . B. Identifikasi Masalah... ... 4
C. Pembatasan Masalah... ... .... ... .... ... .... .. . ... ... . ... ... ... . 5
D. Perwnusan Masalah... ... 6
E. Tujuan Penelitian... ... ... 6
F. Manfaat Penelitian... ... 6
LAND AN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teoretis ... ... ... . ... ... 8
I. Hakikat Kinerja Guru... ... . .. . .. . . .. . .. . . ... 8
2. Hakikat Pemberian Supervisi Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah... ... ... .. .. . . .. .. . .. ... ... .. 15
3. Haki kat Motivasi Kerja... 19
B. Pene1itian Yang Relevan.. .. .. ... . .. .. .... . ... 23
C. Kerangka Berpikir... ... ... .... .. . . ... 23
D. Hipotesis Penelitian.. .. .... ... ... .. ... ... ... .. .. .. . .. .. .. . .. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian... ... ... ... ... ... 31
B. Metode Penelitian.. ... ... ... .... ... .. 31
C. Populasi dan Sam pel. ... .. .. .. . .. ... ... .. ... . . 3 1 D. Definisi Operasional Variabel Penelitian... . ... .. .. .. ... ... 34
E. Teknik Pengwnpulan Data. ... ... .. ... ... 35
F. Uji Coba lnstrumen.. .. ... .. .. . . .. . . .. . .. . . ... 37
G. Analisis Data.. .... ... .. ... ... ... ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data.. ... . .... ... ... .. ... ... .... .... ... 46
B. Uji Kecenderungan Variabe1 Penelitian... ... .... ... 50
C. Pengujian Persyaratan Analisis.... .. . . .. . . ... 52
D. Pengujian Hipotesis.. ... ... .. ... .... ... 57
E. Pembahasan... ... ... ... ... ... ... .. ... .. .. .. 63
F. Keterbatasan Penelitian.... .. ... ... ... .. .... .. . . . .. .. . . .. .. ... . . ... 69
BAB Y SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan.. . . 70
B. lmplikasi... ... .. .... ... .. .. ... .. .. 71
C. Saran-Saran... ... .. ... ... ... .. 74
DAFT AR PUST AKA... ... ... ... 75
Larnpiran-Larnpiran... ... ... ... 77
lVI
~
9
DAFf ART ABEL
Tabel Halaman
3.1
Penetapan Nama Sekolah Yang Dijadikan Populasi Penelitian32
3.2
Penetapan Jwnlah Sampel33
3.3
Sebaran Sampel Penelitian34
3.4
Kisi-Kisi lnstrumen Penelitian36
4.1
Distribusi Frekuensi Data Pemberian Supervisi PembelajaranOleh Kepala Sekolah
46
4.2
Distribusi Data Variabel Molivasi Kerja48
4.3
Distribusi Data V ariabel Kinetja Guru49
4.4
Tingk:at Kecenderungan Variabel Pemberian SupervisiPembelajaran Oleh Kepala Sekolah (X1)
51
4.5
Tingk:at Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja (X2)51
4.6
Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru (Y)52
4.7
Rangk:urnan Analisis Uji Normalitas53
4.8
Rangkuman Anava Uji Linearitas Antara X1 Dengan Ym
54
4.9
Rangk:uman Anava Uji Linearitas Antara X2 Dengan Y55
4. 10
Rangkurnan Uji Independensi Antara Variabel X, Dengan X257
4.11
Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X, Dengan Y Dan UjiKeberartiannya
58
4.12
Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas X 158
4.13 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 Dengan Y Dan Uji
Keberartiannya
59
4. 14 Rangkuman Anava Keberarlian Regresi Y atas X2
59
[image:4.545.31.469.105.650.2]4. 15 Rangkwnan Hasil Analisis Korelasi Dan Uji Keberartian V ariabel
Xt dan X2 Dengan Y 60
4.16 Matrik Korelasi An tar Varia bel 61
4.17 Rangkwnan Analisis Regresi Ganda 61
4.18 Rangkwnan Sumbangan Relatif Dan Swnbangan Efektif
Masing-Masing V ariabeJ Prediktor 62
4.19 Rangkwnan Analisis Korelasi Parsial 63
-
z
?
m
DAFI'AR GAMBAR Gam bar
2.1 4.1
4.2
-
z
?
m
Skema Paradigrna Penelitian
Histogram V ariabel Pemberian Supervisi Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah
Histogram Variabel Motivasi Ketja
Histogram Varia bel Kinetja Guru
ix
Halaman
29
47
Lamp iran 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DAFT AR LAMPI RAN
Instnunen Penelitian Kuesioner Pemberian Supervisi Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah
Instrumen Penelitian Motivasi Kerja Lembar Observasi Kinerja Guru
Uji Coba Instrumen Pemberian Supervisi Pembelaj aran Oleh Kepala Sekolah
Uji Coba Instrumen Motivasi Kerja Data Penelitian
Perhitungan Statistik Deskriptif Uji Kecenderungan
Uji Nonnalitas Uji Linearitas
Uji Independensi Antar Variabel Bebas
Halaman 77 80 83 98 103 113 117 124 128 136 154
Perhitungan Korelasi Sederhana 155
Perhitungan Korelasi Ganda 158
Perhitungan Korelasi Parsial 160
Analisis Regresi Sederhana 163
Analisis Regresi Ganda 169
Sumbangan Relatif (SR) Dan Sumbangan Efektif (SE) 175
A. Latar Belakang Masalab
BABI
PENDAHULUAN
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi dan kineJja pegawai melalui pengetahuan. keterampilan, kemampuan dan aspek lainnya. Dengan demikian pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan, misalnya sekolah juga merupakan hal yang sangat penting. Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah di antaranya adalah guru, sebagai seorang yang mentransfer pengetahuan (transftr of knowledge) kepada peserta didik.
Oleh karena itu, guru memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka perhatian terhadap peningkatan kinerja guru menjadi penti ng. Dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang guru dituntut untuk mampu mengadaptasikan dirinya supaya ilmu dan keterampilan yang diberikan kepada siswa tidak ketingga1an oleh perkembangan ilmu itu sendiri. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Da1am melaksanakan tugasnya guru bekeJjasama dengan orang tua dan masyarakat (Depdiknas, 1985).
2
sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Untuk itu kompetensi merupakan
suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat
terlaksana dengan baik.
Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui
sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dapat berhasil. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Tilaar (2002:28)
bahwa: "peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutarna mutu
gurunya".
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional maka perlu diadakan
pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan melalui berbagai usaha di
antaranya melalui kegiatan penataran, pelatihan maupun kesempatan untuk belaj ar ke
jenjang pendidikan lebih tinggi. Namun perlu juga memperhatikanpeningkatan
profesionalitas guru dari aspek yang lain seperti peningkatan disiplin. pemberian
motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak
dengan keprofesionalnya sehingga memungkinkan kinerja guru diharapkan meningkat.
Kinerja guru merupakan implementasi dari rencana (planning) yang telah disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik. lmplementasi kinerja
dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi,
dan kepentingan. Bagaimana sekolah menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja guru juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk
mencapai tujuan. Oleh sebab itu sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa
3
berbagai rencana, penetapan tujuan sehingga mereka juga akan turut terlibat dan bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan terse but.
lndikasi kinetja guru yang rendah masih ditemukan bagi guru-guru mata
pelajaran khususnya sains SMA Negeri di Kota Medan. Kenyataan ini tampak dari persiapan guru dalam pembelajaran seperti program tahunan, program semester, silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) belum tertata dengan baik, keinginan yang rendah dari guru untuk melaksanakan pembelajaran yang variatif demikian juga
dalam hal pemanfaatan media dan sumber belajar sehingga dalam ajang olimpiade ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran sains, siswa SMA Negeri di Kota Medan belum
pemah mewakili Indonesia ke tingkat intemasional. Demikian juga dengan halnya
pendampingan yang dilakukan guru SMA Negeri di Kota Medan terhadap siswa ang
mengikuti olimpiade sains ke tingkat nasional belumlah maksimal. (Diknas Kota
Medan, 2009).
Kenyataan di atas menimbulkan pertanyaan, apakah memang rendah kinerja
guru SMA Negeri di Kota Medan, padahal diharapkan guru-guru SMA Negeri di Kota
Medan mernili.ki kinerja yang tinggi, sebab kinerja guru SMA di Kota Medan
merupakan cerminan dan takaran kinerja guru yang ada di Sumatera Utara. Terdapat
ban yak jawaban atas pertanyaan itu, yang biasa dijadikan alasan guru untuk menutupi
semua kekurangan itu antara lain: kurangnya perhatian pimpinan, kepala sekolah tidak
adil dalam memberikan penugasan, kesejahteraan dan penghargaan yang tidak
memadai, iklim yang tidak kondusif, tidak adanya peluang untuk meningkatkan karir,
dan masih banyak alasan lain yang barangkali bisa diterima secara teoritis.
Berbagai upaya dapat diberikan untuk membantu guru dalam meningkatkan
4
umum supervisi berfungsi untuk memelihara, merawat dan menstimulasi peningk.atan kompetensi dan profesionalitas guru. Untuk itu peran dari kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi pembelajaran terhadap guru-guru. Pemberian supervisi oleh kepala sekolah sangatlah berarti karena kepala sekolah merupakan orang yang langsung memahami dan melihat kenyataan kemampuan yang dimiliki oleh guru. Semua kekurangan yang dimiliki oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara kontinu dapat diikuti oleh kepala sekolah, sehingga kepala sekolah dapat mendiagnosis kelemahan yang dimiliki oleh guru.
Perlu juga disadari bahwa keinginan guru untuk meningkatkan kinerja guru juga ditentukan oleh motivasi kelja atau keinginan para guru untuk mengembangkan dirinya sendiri terutama motivasi kelja bisa yang berasal dari dalam dirinya yaitu dengan menyadari bahwa mengajar merupakan tugas pelayanan mulia yang mesti diemban untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bemegara. Motivasi kerja itu sendiri bisa juga berasal dari luar diri guruyaitu terpenuhinya kebutuhan yang diberikan oleh pihak pemerintah atau lembaganya terutama dari aspek kesejahteraan. Berangkat dari pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru.
B. ldentifrkasi Masalah
5
supervisi oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah ada hubungan motivasi kerja yang dimiliki dengan kinerja guru? Apakah keikutsertaan guru dalam proses pengambilan keputusan akan meningkatkan kinerja guru? Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dapat menumbuhkan kinerja guru? Apakah dengan adanya program sertifikasi dapat meningkatkan kinerja guru?
C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana diungkapkan dalam identitifikasi masalah di atas, terdapat banak persoalan yang berhubungan dengan kinerja guru. Dalam hal ini masalah yang diungkapkan hanya menyangkut pemberian supervisi pembelajaran, motivasi kerja dan kinerja guru.
Pemberian supervisi pembelajaran dibatasi pada kemampuan kepala sekolah membangkitkan dan merangsang guru dalam mengajar, bersarna guru mengembangkan berbagai metode mengajar yang sesuai, membina kerjasarna antara guru, mempertinggi m utu dan pengetahuan guru dan membina kerjasama dengan komite sekolah dan instansi lainnya.
Motivasi kerja dibatasi pada aspek-aspek gaji, kemampuan pekerjaan, kondisi kerja, status, prosedur kerja, kualitas pengawasan teknis, kualitas hubungan interpersonal, pencapaian, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan pekerjaan, dan kemungkinan untuk tumbuh.
6
D. Perumusan Masalab
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masaJah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
l. Apakah ada hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA Negeri
Kota Medan?
3. Apakah ada bubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru di SMA
Negeri Kota Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui hubungan antara pemberian supervisi oleh kepala sekolah
dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan.
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA
Negeri Kota Medan.
Untuk mengetahui hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleb
kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru di
SMA Negeri Kota Medan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
7
motivasi kerja dan kinerja guru. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan lebih lanjut dalam rangka pengembangan pcnelitian bidang pendidikan.
Manfaat praktis penelitian ini adalah bagi kepala sekolah sebagai bahan
masukan dalam memimpin, membina dan memotivasi guru dalam meningkatkan kinerja
guru. Bagi guru sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja yang ditampilkan
dalam pelaksanaan tugas sebagai pengajar dan pendidik di sekolah. Bagi kepala Dinas
Dinas Pendidikan Kota Medan sebagai bahan masukan dalam pembinaan peningkatan
kinerja guru.
z
?
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari deskripsi data, analisis hipotesis dan pembahasan, maka simpulan penelitian adalah:
Pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinelja guru. Artinya semakin
tinggi dan positif pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah maka
semakin tinggi dan positif pula kinelja guru SMA Negeri Kota Medan Timur dengan memberikan surnbangan yang efektif sebesar 8, I 0%. Hal ini diartikan
bahwa variasi yang teljadi pada variabel pemberian supervisi pembelaj aran oleh
kepala sekolah sebesar 8, I 0% dapat diprediksi dalam meningkatkan kinetja guru.
Selanjutnya terdapat linearitas dan keberartian regresi variabel pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah terhadap variabel kinelja guru yang
dibuktikan dengan adanya persamaan garis regresi
Y
=
177,19 + 0,35X• yang bermakna teljadi peningkatan pada satu skor pemberian supervisi pembelajaranoleh kepala sekolah akan meningkat setiap 0,35 skor pada kinetja guru sehingga
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, terdapat bubungan positif dan signifikan antara motivasi kelja dengan kinelja guru. Artinya semakin tinggi dan positif motivasi kerja maka semakin tinggi dan positif pula kinelja guru dengan memberikan sumbangan yang efektif sebesar 42,80%. Hal ini dapat diartikan bahwa variasi yang teljadi pada
variabel motivasi kelja sebesar 42,80% dapat diprediksi dalam meningkatkan
71
kinerja guru. Selanjutnya terdapat terdapat linearitas dan keberartian regresi
variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja guru yang dibuktikan dengan
adanya persamaan garis regresi
Y
=
130,98 + 0,74X2 yang bennakna terjadi peningkatan pada satu skor motivasi kerja akan meningkat setiap 0,74 skor pada kinerja guru sehingga basil dapat dipertanggungjawabkanKetiga, terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja
dengan kinerja guru. Artinya semakin tinggi dan positif pemberian supervisi pembelajaran o1eh kepala sekolah dan kinerja guru maka semakin tinggi dan
positif pula kineija guru dengan memberikan sumbangan efektif sebesar 50,90%.
Hal ini bennakna bahwa 50,90% dari variasi yang terjadi kinerja guru dapat
diprediksi oleh kedua variabel bebas tersebut. Dengan kata lain, pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala seko1ah dan motivasi kerja secara
bersama-sama dapat meningkatkan kinerja guru dengan garis linearitas
Y
=
115,87 +0,31 Xt + 0,?2X2. B. lmplikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja mempunyai hubungan
positif dan signifikan baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan
kinerja guru. Adanya hubungan tersebut berimplikasi sebagai berikut:
72
bahwa pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah adalah salah satu elemen penting yang hams dimiliki kepala sekolah untuk meningkatkan perfonna kinerja guru. Karena melalui pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah yang tinggi maka guru dapat melaksanakan peranan dan fungsi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan demikian konsekuensinya apabila pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah yang kurang baik atau tidak baik sama sekali maka tentu pula pelaksanaan peranan dan tugas guru akan kurang efektif dan berjalan tidak maksimal. Demikian pula sebaliknya apabila pelaksanaan supervisi pembelajaran berjalan dengan baik maka tentunya program-program kerja yang berkaitan peningkatan kinerja guru akan efektif. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah agar kinerja guru dapat meningkat dapat dilakukan oleh kepala sekolah yaitu pembinaan secara intensif kepada guru. Upaya pembinaan dapat dilakukan dengan mengadakan rapat koordinasi dan melakukan kunjungan kelas. untuk itu konsekuensinya kepala sekolah harus proaktif untuk terns berkesinarnbungan memantau perkembangan perfonna kinerja guru.
73
pembinaan motivasi kerja guru. Sementara diketahui bahwa tugas dan peranan
guru banyak berhubungan dengan kepala sekolah dan guru sehingga guru dituntut untuk memiliki motivasi kerja yang dilakukan hendaklah mencakup lebih luas lagi
yang mencakup interaksi dengan kepala sekolah dan guru. Melalui pembinaan yang dilakukan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan tersebut diharapkan
masalah-masalah yang berkenaan dengan temuan penelitian ini yang berkaitan dengan motivasi kerja dapat tercapai untuk meningkatkan performa kinerja guru.
Ketiga, adanya hubungan positif dan signifikan pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja merupakan hal yang urgen di
>
dalam meningkatkan kinerja guru, seperti halnya dalam penelitian ini apabila pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja tidak berjalan efektif atau rendah maka tentunya kinerja guru juga rendah. Sebaliknyaapabila pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja
efektif atau tinggi maka tentunya kinerja guru akan semakin tinggi pula.
Konsekuensi keterkaitan pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru, maka
kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Medan agar selalu melakukan
komunikasi yang baik dengan guru dan dengan pihak stalreholder lainnya Kepala sekolah dapat meningkatkan pemberian supervisi pembelajaran dan motivasi kerja
guru melalui program-program pembinaan yang jelas dan terarah tujuannya. Di lain pihak juga guru secara individual agar selalu meningkatkan kemampuannya
74
membaca buku-buku, mengikuti secara maksimal kegiatan pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan yang terpenting adalah
berinteraksi dengan kepala sekolah dan guru lainnya secara kontiniu.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan adalah :
1. Kepala sekolah untuk memberikan supervisi pembelajaran secara kontiniu
melalui rapat koordinasi dan kunjungan kelas scrta memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengembangkan potensinya untuk
mengikuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi maupun mengikuti pelatihan.
Kepada Dinas Kota Medan agar memberdayakan potensi yang ada pada diri guru melalui berbagai kegiatan sosialisasi maupun pelatihan, yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan agar tumbuh motivasi kerja secara
maksimal dari
guru.
3. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Fadjar, M. 1993. Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media
lvancevich, dkk. 2007. Perila/cu dan Manajemen organisasi. Edisi Ketujuh, Alih Bahasa: Gina Gania. Jakarta: Erlangga
Luthans, F. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin Andika Yuwono, dkk. Yogyakarta: Andi.
Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Mencaiptakan Pembe/ajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pace, R, W. & Faules, D, F. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto, M, N. 2007. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ralunanizar. 2007. Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepa/a Madrasah dan Motivasi Berprestasi dengan Keprofesionalan Guru-Guru MAN di Tanjung Balai. Medan: PPs Unimed
Redaksi Penerbit Asa Mandiri. 2008. Permendikanas TenJang Standar Kepala seko/ah, Standar Pengawas Sekolah, Standar Kualifikasi Alrademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Asa Mandiri
Rivai, V. & Basri, A, F, M. 2008. Performance Aprraisal. Edisi Kedua: RajaGrafindo Persada
Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh Alih Bahasa: Benyamin Molan. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang
Ruky, A.S. 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Sagala, S. 2006. Administrasi Pendidilran Kontemporer. Bandung: Alfabeta _ _ _ . 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
76
Sahertian, P,A., Sahertian, I, A. 1992. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program lnservice Eduation. Jakarta: Rineka Cipta
Sahertian, P, A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta; Rineka Cipta Salma. 2007. Hubungan Antara Pengetahuan Desain lnstruksiona/, Motivasi
Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Seko/ah Dengan Kinerja Guru di SMP Negeri Sub Rayon 9 Bandar Lampung. Padang; PPS UNP
Saud, U. S. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikon Situasi Mengajar. Jakarta: Bwni Aksara
Sudijono, A. 2002. Pengantar Eva/uasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2007. Metode Pene/itian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Thoha, M. 2008. Peri/aku Organisasi Konsep Dasar dan Ap/ikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Yuniarsih, T. & Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Teori, Aplikasi dan lsu Pene/itian. Bandung: Alfabeta ·
Usman, H. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riser Pendidikan. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara
Wahab, A, A. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Te/aah Terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi Pendidikan
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada