HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA, DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SD
SWASTA DI KECAMATAN MEDAN PETISAH KOTA MEDAN
T E S I S
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
ARTAIDA SIHITE NIM. 8106132051
▸ Baca selengkapnya: contoh laporan program kerja kepala sekolah sd
(2)HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA, DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SD
SWASTA DI KECAMATAN MEDAN PETISAH KOTA MEDAN
T E S I S
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh : ARTAIDA SIHITE
NIM. 8106132051
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
ABSTRACT
ARTAIDA SIHITE. NIM. 8106132051. The Relationship Between the Principal Supervision, Work Culture and Work Motivation with Performance in Sub Private School Teacher in the District Medan Petisah, Medan City. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. June 2013.
ABSTRAK
ARTAIDA SIHITE. NIM. 8106132051. Hubungan antara Supervisi Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Juni 2013.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kemurahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan
baik. Tesis ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat
bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun
materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati mengucapkan terima kasih atas bantuan dan masukan-masukan serta
saran yang diberikan.
Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Bapak Dr. Belferik
Manullang sebagai Pembimbing I dan Dr. Saut Purba, M.Pd. sebagai Pembimbing II,
yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan pada Prof. Dr. H. Syaiful Sagala,
M. Pd. sebagai Ketua Prodi Administrasi Pendidikan sekaligus narasumber, Prof. Dr.
Zainuddin, M.Pd., dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd., sebagai narasumber sekaligus
validator yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan, serta bimbingan
dengan penuh kesabaran dalam rangka menyelesaikan tesis dengan sebaik-baiknya.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,
3. Seluruh teman angkatan XIX/B Prodi Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan teristimewa buat sahabat karib saya Dra. Posma S., yang sangat banyak memberikan bantuan moril, materil, dan spritual, Muara Barus, S.Pd., Samsuddin, S.Ag., M.Pd., M. Ardansyah, M.Pd., yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
4. Drs. Bonar Butar-Butar, selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis TK/SD Dinas Pendidikan Kecamatan Medan Petisah yang telah memberikan izin penelitian dan memberi banyak masukan dalam penyelesaian tesis ini,
5. Sabar Pandiangan, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 060838 Medan beserta seluruh rekan-rekan dewan guru yang berkontribusi banyak dalam perkuliahan sampai penulisan tesis ini,
6. Buat suami dan anak-anakku, saudara-saudaraku, dan keluarga yang telah senantiasa memberikan motivasi serta do’a dalam menyelesaikan studi penulis.
Akhirnya terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Tuhan senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.
Medan, Juni 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 6
C. Pembatasan Masalah... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 10 A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Hubungan antara Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru ... 37
2. Hubungan antara Budaya Kerja dengan Kinerja Guru... 38
3. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru... 38
4. Hubungan antara Supervisi Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru... 39
D. Hipotesis Penelitian ... 40
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian... 42
B. Metode Penelitian ... 42
C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 42
D. Populasi dan Sampel... 44
F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 54
G. Hipotesis Statistik ... 62
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 64
A. Deskripsi Data Penelitian... 64
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 68
C. Uji Persyaratan Analisis... 71
D. Uji Hipotesis Penelitian ... 81
E. Temuan Penelitian ... 85
F. Pembahasan Penelitian ... 88
G. Keterbatasan Penelitian... 91
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 94
A. Kesimpulan ... 94
B. Implikasi ... 95
C. Saran ... 97
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
3.1 Populasi Penelitian... 44
3.2 Sampel Penelitian ... 46
3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Kinerja Guru ... 47
3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Supervisi Kepala Sekolah ... 48
3.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Budaya Kerja ... 49
3.6 Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Kerja ... 50
4.1 Ringkasan Karakteristik Data Variabel Penelitian ... 64
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru ... 65
4.3 Distribusi Frekuensi Skor Supervisi Kepala Sekolah ... 66
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Budaya Kerja ... 67
4.5 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja ... 68
4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru... 69
4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Supervisi Kepala Sekolah... 69
4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Kerja ... 70
4.9 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja ... 71
4.10 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 72
4.11 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 73
4.12 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 75
4.13 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian ... 77
4.14 Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Setiap Variabel Penelitian... 78
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
2.1 Paradigma Penelitian ... 41
3.1 Penentuan Jumlah Sampel Dengan Nomogram Harry King ... 45
4.1 Histogram Skor Kinerja Guru... 65
4.2 Histogram Skor Supervisi Kepala Sekolah... 66
4.3 Histogram Skor Budaya Kerja... 67
4.4 Histogram Skor Motivasi Kerja... 68
4.5 Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y ... 73
4.6 Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y ... 74
4.7 Gambar Regresi Linier Sederhana antara X3dengan Y ... 76
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Instrumen Angket... 103
2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kinerja Guru ... 112
3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kinerja Guru... 113
4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kinerja Guru... 115
5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Supervisi Kepala Sekolah ... 117
6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Supervisi Kepala Sekolah... 118
7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Supervisi Kepala Sekolah.... 120
8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Budaya Kerja... 122
9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Budaya Kerja... 123
10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Budaya Kerja... 125
11. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Motivasi Kerja... 127
12. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Motivasi Kerja... 128
13. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Kerja... 130
14. Data Variabel Penelitian ... 132
15. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 153
16. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel Penelitian ... 161
17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 163
18. Uji Normalitas Variabel Penelitian... 179
19. Uji Homogenitas Varians Data ... 189
20. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda Variabel Supervisi Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru ... 204
21. Uji Independen Antar Variabel Bebas... 208
22. Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 211 23. Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 214
24. Perhitungan Korelasi Ganda antara Supervisi Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru ... 227
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan
ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara
bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas
baik pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (Mulyasa, 2004:4). Dikatakan
lebih lanjut oleh Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem
pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator
menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan
sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan
pembangunan.
Sardiman (2005:125) mengemukakan guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di
bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan
2
pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing
yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Guru merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting dan
sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Guru adalah sosok yang
mempunyai pengaruh dominasi dalam menentukan mutu pendidikan. Hal ini
dapat dikaji dari Guru itu sendiri antara lain dari faktor kualifikasi dan
kinerjanya. Kinerja guru yang mantap akan mampu mendukung mutu
pendidikan di sekolah. Mathis (2002:78), mengungkapkan bahwa kinerja pada
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan seseorang.
Sedangkan Soetrisno (2010:172) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja
seseorang dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerjasama
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan organisasi. Seseorang anggota
organisasi mengemban suatu tanggung jawab tertentu sebagai bagian dari
tanggung jawab yang disebarkan organisasi. Tanggung jawab individu di
dalam organisasi harus tepat dan jelas. Jika tanggung jawab tidak jelas, maka
kinerja seseorang tidak akan dapat diukur dengan tepat. Dengan demikian
orang harus benar-benar mengerti dan memahami tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik. Sagala (2009:180) mengemukakan bahwa kinerja merupakan
suatu fungsi motivasi dan kemampuan menyelesaikan tugas atau pekerjaan,
seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Kondisi kinerja guru khususnya pada guru SD Swasta di Kecamatan
3
peneliti dapatkan dari Pengawas SD Kecamatan Medan Petisah, di antaranya:
(1) sebanyak 60% guru kelas meminta siswa menulis materi di depan kelas
tanpa mengawasi; (2) 45% guru kelas tidak pernah mendiskusikan
penyelesaian tugas rumah di depan kelas; (3) 50% guru sering meninggalkan
kelas ketika siswa mulai menulis materi pelajaran di papan tulis; (4) 80% guru
tidak memperbaharui RPP nya; dan (5) 70% guru membuat laporan hasil
belajar semesteran siswa ketika diminta. Hal-hal ini mengindikasikan bahwa
guru belum bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Dari informasi ini, kinerja guru harus ditingkatkan dengan harapan
dapat menghasilkan lulusan yang baik nantinya. Kondisi tersebut di atas dapat
diperbaiki bila ada peran serta kepala sekolah dalam memperbaiki kinerja
guru-gurunya. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin dapat melakukan
evaluasi secara rutin dan terprogram untuk mengetahui sejauhmana kinerja
guru dalam proses belajar mengajar.
Sehubungan dengan adanya masalah kinerja guru, Sudrajat (2005)
menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, yang
pada dasarnya ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Dalam hal ini
faktor internal terdiri dari: (1) pendidikan; (2) motivasi; (3) kepuasan kerja;
(4) komitmen; dan (5) etos kerja. Sedangkan faktor eksternal, yakni:
(1) tingkat penghasilan; (2) lingkungan kerja; (3) hubungan antar manusia;
4
Universitas Lampung, menunjukkan bahwa budaya organisasi,
kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap
kinerja dosen (http://www.pustakailmiah.unila.ac.id/2012/10/26 diunduh
tanggal 28 Oktober 2012 pukul 17.10 WIB). Dari penelitian ini, dapat
dikatakan bahwa kinerja mengajar guru dapat dipengaruhi oleh
kepemimpinan, budaya kerja, dan motivasi kerja.
Dalam konteks organisasi sekolah, kepala sekolah sebagai pengelola
pendidikan mempunyai tugas yang tidak mudah. Tugas kepala sekolah yang
selain mengatur dan membuat kebijakan di sekolah, juga bertugas mengawasi
dan mengevaluasi kinerja guru. Hasil penelitian Indrawati (2010) menyatakan
bahwa supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat menjaga kinerja guru.
Supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat berupa pengawasan terhadap
kemampuan guru mengajar di kelas.
Dalam menjalankan tugas mengajar di kelas, kinerja guru juga
ditentukan budaya kerja. Hasil penelitian Semmaila (2008) mengungkapkan
bahwa budaya kerja mempengaruhi kinerja guru. Budaya kerja sangat
menentukan mutu, tanpa kepemimpinan yang baik proses peningkatan mutu
tidak dapat dilakukan dan diwujudkan (Sallis, 2006:170). Kuatnya budaya
kerja akan terlihat dari bagaimana guru memandang budaya kerja sehingga
berpengaruh terhadap perilaku yang digambarkan memiliki motivasi, dedikasi,
kreativitas, kemampuan dan komitmen yang tinggi.
Keutamaan pengaruh (influence) budaya kerja bukanlah semata-mata
5
(trigger) yang dapat memberi inspirasi terhadap para guru dan guru, sehingga
inisiatif dan kreativitasnya berkembang secara optimal untuk meningkatkan
kinerjanya, (Yuniarsih dan Suwatno, 2008:166). Penelitian yang dilakukan
Kurnain (2006) mengungkapkan bahwa produktivitas kerja guru dapat
dipengaruhi oleh motivasi kerja. Motivasi kerja yang ada pada seseorang akan
mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan. Supardi dan Anwar (2004:47) mengatakan motivasi adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Siagian
(2002:255), menyatakan bahwa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya
pada umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya
sendiri dan bagi instansi. Menurut Heidjachman dan Husnan (2003:197),
motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar
melakukan sesuatu yang kita inginkan. Untuk membangun produktivitas dan
motivasi pekerja ada dua hal yang harus dilakukan: pertama, carilah
pembayaran pekerjaan individual seseorang; dan kedua, bantu mereka
mencapai pembayaran untuk setiap tugas tambahan yang diberikan sehingga
baik kebutuhan instansi maupun individu tercapai (Timpe, 1999: 61).
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul: hubungan antara supervisi kepala sekolah, budaya
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) bagaimana
kinerja guru SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah? (2) Faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kinerja guru SD Swasta? (3) Apakah faktor
pendidikan mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD Swasta?
(4) Apakah faktor motivasi mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD
Swasta? (5) Apakah faktor kepuasan kerja mempunyai hubungan dengan
kinerja guru SD Swasta; (6) Apakah faktor kepemimpinan kepala sekolah
mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD Swasta; (7) Apakah faktor
komitmen mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD Swasta; (8) Apakah
faktor etos kerja mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD Swasta;
(9) Apakah faktor tingkat penghasilan mempunyai hubungan dengan kinerja
guru SD Swasta; (10) Apakah faktor lingkungan kerja mempunyai hubungan
dengan kinerja guru SD Swasta; (11) Apakah faktor hubungan antar manusia
mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD Swasta; (12) Apakah faktor
supervisi kepala sekolah mempunyai hubungan dengan kinerja guru SD
Swasta; (13) Apakah faktor budaya kerja mempunyai hubungan dengan
kinerja guru SD Swasta.
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, namun dalam
7
sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja dengan kinerja guru SD Swasta.
Subjek penelitian ini dibatasi pada guru-guru SD Swasta di Kecamatan Medan
Petisah Kota Medan.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja
guru SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan?
2. Apakah terdapat hubungan antara budaya kerja dengan kinerja guru SD
Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan?
3. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru SD
Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan?
4. Apakah terdapat hubungan antara supervisi kepala sekolah, budaya kerja,
dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Swasta di
Kecamatan Medan Petisah Kota Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru SD Swasta
8
3. Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru SD Swasta di
Kecamatan Medan Petisah Kota Medan.
4. Hubungan antara supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan motivasi
kerja dengan kinerja guru SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota
Medan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam
peningkatan kinerja guru dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi
dalam peningkatan kinerja guru.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja guru dalam
peningkatan mutu pendidikan.
2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara
supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja dalam
upaya meningkatkan kinerja guru.
b. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan supervisi kepala
sekolah, budaya kerja, dan kepuasan guru selama berada di kelas
9
2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan kinerja
guru.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kinerja guru dalam
mengajar, mengingat kinerja guru dapat dipengaruhi oleh supervisi
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara supervisi kepala
sekolah dengan kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan Medan
Petisah Kota Medan, artinya semakin baik supervisi kepala sekolah maka
semakin baik juga kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan Medan
Petisah Kota Medan.
2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara budaya kerja
dengan kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota
Medan, artinya semakin baik budaya kerja maka semakin baik juga
kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan.
3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara antara motivasi
kerja dengan kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah
Kota Medan, artinya semakin baik motivasi kerja maka semakin baik
juga kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan Medan Petisah Kota
Medan.
4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara supervisi kepala
sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan
95
artinya semakin baik supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan motivasi
kerja maka semakin baik juga kinerja guru pada SD Swasta di Kecamatan
Medan Petisah Kota Medan.
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan supervisi kepala
sekolah. Dalam hal ini supervisi kepala sekolah merupakan bantuan
akademis yang diberikan kepala sekolah supaya guru lebih profesional
dalam bekerja untuk meningkatkan kinerja guru. Peningkatan kinerja guru
dilakukan dengan menindaklanjuti hasil supervisi dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru. Hasil supervisi yang dilakukan kepala
sekolah dapat menjadi bahan masukan dalam peningkatan kinerja guru.
Kepala sekolah bersama guru harus menindaklanjuti hasil supervisi untuk
mendapat perbaikan pengajaran di kemudian hari. Dengan tindak lanjut
hasil supervisi kepala sekolah maka kinerja guru dapat ditingkatkan.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan budaya kerja.
96
kerja dapat dilakukan dengan membuat peraturan yang harus dilakukan
setiap guru, baik ketika mengajar di kelas maupun di luar kelas. Dengan
perbaikan perilaku kerja guru di sekolah, akan memperbaiki budaya kerja di
sekolah ke arah yang lebih baik.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan motivasi kerja.
Dalam hal ini motivasi kerja merupakan dorongan seorang guru untuk
melakukan suatu pekerjaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan guna
peningkatan kinerja guru. Peningkatan kinerja guru melalui motivasi kerja
dapat dilakukan dengan memanfaatkan umpan balik yang konkrit dari setiap
kegiatan mengajar yang dilakukannya. Umpan balik yang dilakukan guru
dari setiap kegiatan mengajarnya, akan memotivasi guru dalam
merencanakan pengajaran yang lebih baik lagi di kelas.
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan supervisi kepala
sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja. Dalam hal ini kinerja guru
merupakan unjuk kerja guru dalam melakukan tugas sehari-hari di sekolah.
Perbaikan kinerja guru dapat dilakukan dengan memperbaiki perencanaan
pembelajaran di kelas. Perbaikan perencanaan pembelajaran di kelas dapat
dilakukan memperhatikan hasil supervisi yang dilakukan kepala sekolah.
Selain itu guru juga harus dapat memotivasi dirinya dalam mengajar di
kelas dengan memperhatikan umpan balik dari setiap pengajaran di
97
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan supervisi kepala sekolah, diharapkan yayasan sekolah
bersedia menindaklanjuti hasil supervisi yang dilakukan kepala sekolah
terhadap guru. Hasil supevisi dari kepala sekolah terhadap guru harus dapat
digunakan untuk peningkatan profesionalisme guru.
2. Untuk meningkatkan budaya kerja, diharapkan pihak sekolah membuat
peraturan yang mengatur bagaimana guru berperilaku di sekolah. Hal ini
dikarenakan perilaku guru yang baik dapat menumbuhkan budaya kerja
yang baik pula. Perilaku yang baik dari guru, biasanya ditunjukkan dengan
dikedepankannya saling hormat dan menghargai sesama guru di sekolah.
Setiap guru selalu membantu kesulitan yang dihadapi guru lainnya. Dengan
adanya perilaku yang baik diharapkan budaya kerja akan tumbuh ke arah
yang baik, yang nantinya dapat meningkatkan kinerja guru di sekolah.
3. Untuk meningkatkan motivasi kerja, diharapkan pihak sekolah menyarankan
guru untuk bersedia menerima masukan dari kepala sekolah dan rekan
sejawat dalam upaya memperbaiki pengajarannya di kelas. Setiap masukan
(umpan balik) dari proses pengajaran yang dilakukan guru di kelas,
98
4. Untuk meningkatkan kinerja guru, disarankan pihak sekolah berkeinginan
untuk melakukan perbaikan dalam hal supervisi kepala sekolah, budaya
kerja, dan motivasi kerja. Untuk meningkatkan kinerja guru, pihak sekolah
harus dapat mengevaluasi setiap hasil supervisi kepala sekolah dan
memperhatikan budaya kerja.
5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara
supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja dengan kinerja
DAFTAR PUSTAKA
Amnuai dan Ndraha, T. 2003. Teori Budaya Organisasi. Jakarta: BKU Ilmu Pemerintahan Kerjasama IIP-Unpad
Anwar, Q dan Sagala, HS. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta
_________________. 2008. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Bernardin, JH. and Russel, JEA. 1993. Human Resource Management, An Experiential Approach. New York: McGraw Hill Book
Daryanto, A & Daryanto, K.S. 2005. “Model Kepemimpinan dan Pemimpin Agrobisnis Masa Depan”. Diakses dari http://www.pemimpin masadepan.com/index.pnp/Dcetak/0604/243322.htm tanggal 20 Oktober 2012
Nawawi, Hadari. 1995. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung
Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan.Jakarta: RajaGrafindo Persada
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM
Indrawati, Lilik. 2010. “Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Modern Surya Jaya – Divisi Pemancangan Krian - Sidoarjo”. Jurnal Bisnis Perspektif, Vol. 2, No. 1, Januari 2010
100
Manullang, Marihot. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta: BPFE
Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2002. Manajemen SDM. Jakarta: Salemba Empat
Mulyasa, E. 2004.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
_________. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Kompetensi Kepala Sekolah
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta
Robbins, Stephen P. 2006. Organizational Behavior 10th Edition. New Jersey:
Prentice Hall
Sagala, Syaiful. 2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Sallis, Edward. 2006. Total Quality Management in Education - Edisi Indonesia
Cetakan III. Jogjakarta: IRCiSoD
Semmaila, Baharuddin. 2008. “Karakteristik Individu, Sosial Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Industri Kecil di Kota Makasar”.Ekuitas Vol. 12 No. 4 Desember 2008
Siagian, Sondang. 2002. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung
Soetrisno, Edy. 2010.Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Sopiah. 2008.Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset Sudjana. 2002.Metode Statistika.Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta
Timpe. A. Dale. 1999. The Art and Science of Business Management Performance. Kend Publishing Inc.
Triguno. 2004. Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan Yang Kondusif Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja.Jakarta: Golden Trayon Press
101
West, M.A. 2000. Mengembangkan Kreativitas Dalam Organisasi. Yogyakarta: Kanisius
102
A
Amstrong (1998
Heidjachman dan Husnan (2003:197) Poerwadarminta, 1995
Ruky (2002
Sahertian (2004:53) Sardiman (2005
Supardi dan Anwar (2004:47) Suyadi, 2000