• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIVIEMENTS DIVISION) DAN NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIVIEMENTS DIVISION) DAN NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA

SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD

( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT

( Number Head Together ) BERBASISKAN

PETA KONSEP PADA MATERI

POKOK HIDROKARBON

DI KELAS X SMA N 7

MEDAN

Oleh:

Sopan Nababan NIM 408131091

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul Skripsi : PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head

Together ) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA

MATERI POKOK HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN

Nama Mahasiswa : Sopan Nababan

NIM : 408131091

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Kawan Sihombing, M.Si NIP. 19571209 198703 1 001

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan

Metode STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number

Head Together ) Berbasiskan Peta Konsep pada Materi Pokok Hidrokarbon di

Kelas X SMA N 7 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan

Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak

Drs. Kawan Sihombing, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati

Nasution, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi

ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si

selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu

penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik

penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih

kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Tobing) dan siswa/i

kelas X5 dan X6 SMA N 7 Medan yang telah banyak membantu penulis selama

proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yang

berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat

memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada abang saya Bontor

Nababan dan kakak saya Rosinta Nababan yang telah memberikan dukungan baik

segi moral dan moril.

Teristimewa juga buat Saudur Sianturi yang selalu memberikan dukungan

(4)

Cingko, Agustina, Rosmala, Titi, Jefri Sirait dan seluruh mahasiswa Kimia Dik A’08. Dan tidak terlupakan buat motivator saya Flores Hutapea yang selalu memberikan dukungan, nasehat dan juga menjadi inspirasi dalam hidupku. Terima

kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian

skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis

(5)

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Metode STAD (Students Teams Achiviements Division) dan NHT

(Number Head Together) Berbasiskan Peta Konsep pada Materi Hidrokarbon di Kelas X

SMA N 7 Medan

Sopan Nababan (NIM 408131091)

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model model pembelajaran koperatif tipe STAD (Students Teams Achiviements Division) dan NHT (Number Head Together) berbasiskan peta konsep pada materi pokok hidrokarbon di SMA N 7 Medan pada kelas X. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.

(6)

DAFTAR ISI

2.1.1 Model Pembelajaran Koperatif 7

2.1.2 Aspek-Aspek Pembelajaran Koperatif 8

2.1.3 Langkah-Langkah Pembelajaran STAD 9

2.1.4 Pembelajaran Koperatif Tipe STAD 10

2.1.5 Pembelajaran Koperatif Tipe NHT 15

2.1.6 Media Peta Konsep 18

2.2 Belajar dan Hasil Belajar 19

2.2.1 Pengertian Belajar 19

2.2.2 Aktivitas-Aktivitas Belajar 20

2.2.3 Hasil Belajar 23

2.3 Materi Ajar 24

2.3.1 Hidrokarbon 24

2.3.2 Kekhasan Atom Karbon 25

2.3.3 Alkana, Alkena dan Alkuna 26

2.3.4 Sifat-Sifat Hidrokarbon 31

2.3.5 Keisomeran 33

2.3.6 Reaksi Senyawa Karbon 34

2.4 Kerangka Konseptual 36

(7)

ii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 39

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 39

3.3 Variabel Penelitian 39

3.4 Instrumen Penelitian 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data 40

3.6 Prosedur Penelitian 43

3.7 Teknik Analisa Data 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 50

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 50

4.1.1.1 Validitas Test 50

4.1.1.2 Realibilitas Test 50

4.1.1.3 Taraf Kesukaran Test 50

4.1.1.4 Daya Beda Test 50

4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa 51

4.1.2.1 Analisis Data Awal 51

4.1.2.1.1 Uji Normalitas 51

4.1.2.1.2 Uji Homogenitas 51

4.1.2.2.1 Uji Hipotesis 52

4.1.2.2.2 Uji Korelasi 52

4.1.2.2.3 Persen Peningkatan Hasil Belajar 53

4.2 Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 57

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Perkembangan 13

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Koperatif 14

Tabel 2.3 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkana Rantai Lurus 27

Tabel 2.4 Nama, Rumus Struktur dan Rumus Senyawa Alkena 29

Tabel 2.5 Beberapa Data Fisis Alkana Rantai Lurus 31

Tabel 2.6 Beberapa Data Fisis Alkena 32

Tabel 2.7 Beberapa Data Fisis Alkuna 32

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 43

Tabel 3.2 Korelasi Antara Nilai Aktivitas dengan Hasil Belajar 48

Tabel 4.1 Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 51

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-Test 51

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data 52

Tabel 4.4 Uji Hipotesis Penelitian 52

Tabel 4.5 Uji Korelasi 53

(9)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran 63

Lampiran 3. Lembar Kegiatan Eksperimen I 75

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Eksperimen II 78

Lampiran 5. Instrument Tes 81

Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes 90

Lampiran 7 .Kisi-Kisi Instrumen Tes 92

Lampiran 8. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan 95

Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 96

Lampiran 10. Media Peta Konsep 104

Lampiran 11. Validitas 105

Lampiran 12. Reabilitas 108

Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Soal 110

Lampiran 14. Daya Beda 112

Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal yang Valid 114

Lampiran 16. Daftar Nilai 115

Lampiran 17. Simpangan Baku 117

Lampiran 18. Normalitas Data 119

Lampiran 19. Homogenitas Data 122

Lampiran 20. Uji Hipotesis 123

Lampiran 21. Daftar Nilai Aktifitas Siswa 126

Lampiran 22. Uji Korelasi 128

Lampiran 23. Persen Peningkatan Hasil Belajar 133

Lampiran 24. Dokumentasi 138

Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 144

Lampiran 26. Tabel Nilai r-Product Moment 147

Lampiran 27. Nilai Chi Kuadrat 148

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik, (Daryanto,2010). Mahariah

(dalam Sukriyah, 2011) mengatakan “Pendidikan adalah proses bimbingan yang

menentukan corak pertumbuhan dan perkembangan anak menuju kedewasaan.

Oleh sebab itu, pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia dalam proses

pembinaan potensial akal, spiritual, fisik dan moral. Konsep belajar berakar pada

peserta didik dan pengajaran pada pendidik”.

Menurut peneliti yang telah dialami selama PPL (Program Pengalaman

Terpadu), secara umum guru di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran

bergantung kepada guru sendiri. Artinya peran guru lebih besar dibandingkan

peran siswa dalam proses belajar mengajar. Disini siswa hanya mendengarkan,

menyimak, dan mencatat dan diselingi tanya jawab dan latihan. Keadaan tersebut

sudah menjadi suatu kebiasaan yang mendarah daging atau lumrah di dalam

suasana belajar mengajar di kelas. Keadaan seperti itu menyebabkan siswa belajar

secara individual, dimana antara siswa tidak saling membantu/bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran di dalam maupun di luar

kelas. Bahkan di luar dugaan, sebaliknya saling menonjolkan diri menjadi yang

terbaik. Siswa yang memiliki kemampuan yang di atas rata-rata yang selalu

menonjol di kelas, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata

selalu merasa terbelakangkan.

Secara sadar atau tidak, hal tersebut menyebabkan siswa menjadi

berkelompok-kelompok. Ada kelompok siswa yang cepat, sedang dan lambat

dalam menerima dan memahami pelajaran di kelas. Dengan terbentuknya

kelompok tersebut menyebabkan guru hanya memperhatikan atau tertuju kepada

(12)

di kalangan siswa. Adanya perbedaan yang signifikan dalam memperhatikan

siswa harus di hindari.

Selain itu, peneliti juga melakukan observasi ke SMA N 7 MEDAN dan

melakukan wawancara kepada salah satu guru kimia kelas X. Dari hasil

wawancara diperoleh informasi, bahwa nilai siswa masih ada dibawah KKM yaitu

6,3. Dan metode pembelajaran yang dilakukan adalah tanya jawab, penugasan dan

diskusi. Itulah sebagian kecil faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar

kimia siswa.

Model pembelajaran adalah unsur penting keberhasilan siswa dalam

belajar. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang menjadi

pertimbangan adalah tujuan yang akan dicapai. Model pembelajaran yang

menitik beratkan pada kerja sama antar kelompok adalah pembelajaran koperatif.

Suyatno (2009) menyatakan bahwa “Pembelajaran Koperatif sesuai dengan fitrah

manusia sebagai mahluk sosial yang penuh dengan ketergantungan dengan orang

lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa

senasib”. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara

koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)

pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu dan

berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniatur dari

hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan

masing-masing.

Dan juga ditegaskan Sadker (dalam Miftahul Huda, 2011) manfaat

pembelajaran koperatif antara lain :

a) Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran koperatif akan memiliki

sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi besar untuk belajar.

b) Siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan diantara mereka

akan terbangun rasa ketergantungan yang positif.

c) Meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang

berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda.

Metode pembelajaran koperatif mempunyai beberapa model dengan

(13)

3

Teams Achievment Divisions ) dan NHT ( Number Head Together ). Dimana kedua metode ini sama-sama membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan

siswa bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga siswa dapat saling

bekerjasama, bertukar informasi dan pengalaman belajar.

Ketidakmampuan siswa memahami suatu pokok bahasan kimia

disebabkan juga karena tidak mampu menghubungkan konsep-konsep yang telah

dipelajari yang nantinya akan mengalami kesulitan dalam penguasaan

konsep-konsep materi kimia selanjutnya. Hidrokarbon merupakan materi pelajaran kimia

yang terdiri dari konsep-konsep. Jadi untuk mempermudah penyampaian materi

ini diperlukan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk saling

berbagi informasi, pengalaman sehari-hari sehingga siswa mudah memahami

konsep-konsep dalam materi Hidrokarbon dan juga dibantu dengan media peta

konsep dalam proses belajar mengajar di kelas.

Pembelajaran koperatif tipe NHT dan STAD Pernah diteliti pleh beberapa

peneliti sebelumya, anatara lain Fiska Sirait, (2010) hasil penelitiannya mengenai

koperatif tipe NHT dan STAD menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar siswa sebesar 63,89 % dan 56,33% pada materi hidrokarbon. Peneliti

yang lain yaitu Sukriyah, (2011) menyatakan terdapat peningkatan hasil belajar

siswa dengan pembelajaran koperatif NHT sebesar 70,8% dan STAD sebesar

58% pada materi koloid. Adapun peneliti yang lain yang menggunakan

pembelajaran STAD sama TPS yaitu Hermawan Purba, (2008) menyatakan

terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 22,3% ; 22,2 % pada materi

larutan buffer.

Berdasaran uraian tersebut, disini peneliti ingin mengetahui model

koperatif manakah yang lebih sesuai untuk mengajarkan pokok bahasan

Hidrokarbon dengan membandingkan hasil belajar siswa diajar melalui model

pembelajaran STAD dengan NHT. Jadi peneliti tertarik untuk melaksanakan

penelitian dengan judul : “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa

dengan Metode STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT (

Number Head Together ) Berbasiskan Peta Konsep pada Materi Pokok

(14)

1.2Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar

peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD

(Student Teams Achiviements Division ) dengan NHT ( Number Head Together )

dengan menggunakan media peta konsep.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Berapa besar persentase peningkatan hasil belajar siswa diajar dengan

model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan menggunakan media

peta konsep ?

2. Berapa besar persentase peningkatan hasil belajar siswa diajar dengan

model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan media peta konsep ?

3. Apakah terdapat perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang

diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan

dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan menggunakan

media peta konsep ?

4. Model koperatif tipe manakah yang paling cocok untuk diterapkan dalam

pokok bahasan Hidrokarbon ?

5. Apakah keaktifan siswa berkorelasi positif dengan peningkatan hasil

belajar siswa pada model koperatif tipe STAD dan NHT pada materi

pokok Hidrokarbon.

1.4Batasan Masalah

Sesuai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi waktu, wawasan,

kemampuan dan dana yang dimiliki, kiranya peneliti perlu membatasi masalah

dalam penelitian ini. Oleh karena itu, batasan masalah untuk menjaga agar

(15)

5

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model koperatif tipe STAD (

Student Teams Achievements Division ) dan NHT ( Number Head Together )

2. Materi pada kelas X semester genap adalah Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks, Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Jadi untuk hasil belajar siswa

dibatasi pada materi pokok Hidrokarbon saja.

3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model

koperatif tipe STAD dan NHT pada materi pokok Hidrokarbon.

4. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap di SMA N 7

Medan T.P.2011/2012

5. Media pembelajaran yang digunakan adalah Peta Konsep

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang

diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan

dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT.

2. Untuk mengetahui model koperatif tipe manakah yang paling cocok untuk

diterapkan dalam pokok bahasan Hidrokarbon.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Bahan informasi untuk memperbaiki model pembelajaran di sekolah

sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

2. Pengalaman belajar yang meningkatkan aktivitas belajar siswa serta

menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran

kimia.

3. Untuk para guru kimia sebagai masukan dalam mengupayakan proses

pembelajaran kimia yang inovatif, dan bagi calon guru sebagai bahan

masukan tentang pelaksanaan model pembelajaran koperatif tipe STAD

(16)

1.7Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran koperatif tipe STAD adalah metode pembelajaran

koperatif untuk poengelompokan kemampuan campur yang melibatkan

pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran

individu anggota. Keanggotaan menurut tingkat prestasi, jenis

kelamin,suku dan beranggotakan 4-5 orang dalam satu kelompok.

2. Model pembelajaran koperatif tipe NHT adalah model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide

dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dimana model ini

terdiri dari empat langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyan,

berfikir bersama dan pemberian jawaban.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajar.

4. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang merupakan gabungan unsur

hidrogen dan karbon yang kemudian membentuk sebuah ikatan kimia

hidrokarbon. Dan senyawa hidrokarbon ini masih terdapat

penggolongannya yang ditinjau dari cara berikatan karbon-karbonnya.

5. Media peta konsep adalah suatu media pembelajaran dengan teknik

mengorganisasi atau menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan

(17)

ii

Judul Skripsi : PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head

Together ) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA

MATERI POKOK HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN

Nama Mahasiswa : Sopan Nababan

NIM : 408131091

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Kawan Sihombing, M.Si NIP. 19571209 198703 1 001

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut, terdapat perbedaan

peningkatan hail belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif

tipe NHT (Number Head Together ) dengan menggunakan media peta

konsep sebesar 4,6 % pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMA N

7 Medan.

2. Model koperatif yang paling cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran

pokok bahasan Hidrokarbon adalah model koperati tipe NHT (Number

Head Together)

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah

sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah

khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe STAD

(Student Teams Achiviements Division ) dan NHT (Number Head

Together)

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

pembelajaran model koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements

Division ) dan NHT (Number Head Together ) ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga

(19)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Dahar, Ratna W., (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar,Yrama Widya,Bandung

Djamarah, S.,B.,dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,

Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Huda, Miftahul, (2011),Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Isjoni, (2009), Pembelajaran Koperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta

Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan

Implementasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Sirait, Fiska, (2010),Penerapan Pembelajaran Koperatif Tipe NHT dan STAD

Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas X SMA N1 Sei Bamban, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,

FMIPA-UNIMED, Medan.

Sitomorang, Manihar, (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan

SOP, Medan, Unimed.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Jakarta

Sukriyah, (2011), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model STAD dan NHT, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus, (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia

Purnama, Bandung

(20)

Tambunan, M, dan simanjuntak, A., (2008), Strategi Belajar Mengajar , FMIPA,

Unimed , Medan

Tarigan, Simson, (2010), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA, Unimed,

Medan

Referensi

Dokumen terkait

Bagi orang tua, memberi masukan dan informasi tentang hubungan interaksi teman sebaya dan konsep diri dengan intensi perilaku seks pranikah pada remaja sehingga orang tua

Dengan melihat pada Tabel 11 dapat dikatakan bahwa walaupun kategori Musim Panen dihilangkan dalam proses kategorisasi, klasifikasi Quadgram juga tidak berhasil

Tabel 2 Perbandingan output paket AMV 2.0 dengan output SAS, Minitab, dan SPSS menggunakan metode blackbox Fungsi di AMV 2.0 Perangkat Lunak Hasil Perbandingan output

Di negara neSara duia ketiSn, !€Pitalisma n olileral mmyelall ::::dinya de industlialisasi dan mcmi.u krbis eronomi, lmjata lmg ggum, ts:dalpastia pen8hasilan

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

didefinisikan sebagai proses penelaahan dan interpretasi data dasar tanah, vegetasi, iklim dan komponen lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi dan membuat

1.) Secara teknis pendirian industri keripik nangka di kabupaten Semarang cukup layak karena pasar cukup prospektif, bahan baku tersedia dalam jumlah dan

Scanned by CamScanner... Scanned